1. Definisi
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrument sebagai alat ukur
variabel penelitian. Jika alat ukur valid atau benar maka hasil pengukuranpun pasti akan benar, atau dengan kata
lain, validitas berbicara tentang bagaimana suatu alat ukur yang digunakan memang telah mengukur apa yang
ingin diukur.
Secara umum engineer merancang sendiri instrument pengukuran berupa pertanyaan yang berhubungan dengan
persepsi responden. Item-item pertanyaan tersebut disusun berdasarkan kreteria kreteria yang diambil dari teori
sehingga dapat menghasilkan instrument yang benar dan rasional.
Uji reliabilitas adalah suatu pengujian yang berorientasi pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan
akurasi. Uji ini dilakukan untuk melihat kesesuaian nilai dari sebuah kuesioner yang dikerjakan oleh seorang
responden pada kesempatan atau waktu yang berbeda dan dengan kuesioner yang sama. Relibilitas suatu
pengukuran juga menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut dilakukan secara baik atau bebas dari error,
sehingga memberikan jaminan bahwa data hasil pengukuran tersebut konsisten meskipun dalam waktu yang
berbeda. Atau dengan kata lain keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan
konsistensi.
Meskipun uji reliabilitas dan validitas terkesan memiliki konsep yang berbeda, namun pada dasarnya kedua hal
tersebut saling berhubungan. Beberapa hal yang menunjukkan hubungan tersebut adalah :
a) Korelasikan skor-skor suatu nomor angket dengan skor total seluruh item.
b) Jika nilai korelasi (r) yang diperoleh adalah positif, kemungkinan butir yang diuji tersebut adalah valid.
c) Namun walaupun positif, perlu pula nilai korelasi (r) yang dihitung tersebut dilihat signifikan tidaknya.
Caranya adalah dengan membandingkan nilai korelasi yakni r hitung dengan nilai r table. Apabila nilai r
hitung > r table, maka butir instrument adalah valid. Butir instrument yang tidak valid (tidak benar/salah)
tidak layak untuk dijadikan sebagai item di dalam instrument penelitian. Butir yang tidak valid dibuang
dari instrument angket.
Penarikan kesimpulannya, jika nilai koefisien reliabilitas (Spearman Brown/ri) ≥ 0,6 maka instrument memiliki
reliabilitas yang baik/reliabel/terpercaya.
Contoh Kasus
Pengujian validitas dengan menggunakan korelasi dapat dilihat pada contoh berikut ini. Misalnya peneliti ingin
menguji apakah variable X tabel 4.1. seluruh item instrumennya valid atau tidak. Jumlah instrument dalam table
4.1. terdiri dari 10 buah. Oleh karena itu engineer akan menguji satu persatu nilai-nilai masing-masing item dengan
skor Total X-nya.
Dengan menggunakan contoh data dalam pengujian dari tabel 4.3. di atas, yakni dengan mengambil data hanya
untuk item instrument yang valid, maka diperoleh koefisien reliabilitas seperti pada tabel 4. berikut :
Referensi
[1] Gratton, Chris, Research Method For Sport Studies, Routledge, London, 2004
[3] Neuman, W. L., Basic of social research: Qualitative and quantitative qpproaches, second edition. Pearson
Education, Inc. England, 2007
[4] Nisfiannoor, Muhammad, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial, Penerbit Salemba Humanika,
Indonesia, 2009
[5] Suryani & Hendriyadi, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi, Prenada Media Group, 2016
[6] Siegel, S Castellan and Jr Castellan. NJ. Nonparametric Statistic for the behavior sciences, McGraw-Hill, New
York, 1988