2 Tahun 2016
87
Muhammad Al Amin1)
Annisa Nur Nazmi2)
1) Dosen STIKES Banyuwangi
2) Mahasiswa STIKES Banyuwangi
ABSTRAK
pasien, dimana pasien dengan kondisi merawat luka yang salah satunya adalah
penyakit degeneratif dan kelainan penggunaan Povidone Iodine dan NaCl
metabolik semakin banyak ditemukan (Istiqomah, 2010).
salah satunya penyakit diabetes mellitus. Menurut beberapa ahli sekitar 4%
Diabetes Melitus adalah keadaan dari penduduk dunia menderita diabetes
hiperglikemia kronik disertai berbagai melitus dan 50% dari penderita DM
kelainan metabolik akibat gangguan memerlukan perawatan bedah. Dari
hormonal, yang menimbulkan berbagai seluruh penduduk Indonesia yang
komplikasi kronik (Mansjoer, 2001). berjumlah 220 juta jiwa, prevalensi
Komplikasi yang dapat timbul pada penderita diabetes melitus adalah sekitar
diabetes mellitus seperti ketoasidosis 1,4-1,6% dan sekitar 15% diantaranya
metabolik, penyakit pada jantung dan akan mengalami gangren selama
pembuluh darah, kerusakan pada ginjal, hidupnya. Menurut data Badan Kesehatan
kerusakan pada mata dan ulkus diabetik Dunia (WHO), jumlah penderita penyakit
atau gangren. Gangren merupakan Diabetes Melitus (DM) di Indonesia,
kematian pada beberapa jaringan tubuh mencapai 17 juta orang atau 8,6% dari
karena kehilangan pasokan darah, infeksi 220 juta populasi negeri ini dan
bakteri, dan pembusukan pada jaringan meningkat terus pada akhir-akhir ini
sebagai akibatnya (Ramaiah, 2008). termasuk juga perawatan bedah pada DM
Gangren merupakan luka kronik yang terkena gangren. Berdasarkan
yang berlangsung lama atau sering penelitian Departemen Kesehatan pada
rekuren. Pasien dengan luka kronik 2001, untuk jenis penyakit ini, Indonesia
seperti gangren biasanya mempunyai menempati urutan keempat di dunia
multifaktor yang berpengaruh dalam setelah India, China, Amerika
penyembuhan luka. Salah satu faktor Serikat(AS), kata Kepala Humas Nestle,
yang mempengaruhi yaitu pada proses Brata T Hardjosubroto di Jakarta Kamis,
perawatan luka yang tepat. Apabila tidak mengutip hasil Nestle Nutrition
ditangani secara tepat kemungkinan besar Workshop ke-61 di Bali, yang
kaki penderita DM harus diamputasi. berlangsung 1 hingga 5 April 2007
Luka gangren memerlukan perawatan (Misnadiarly, 2007)
luka agar tidak semakin parah (ulkus Secara epidemiologi, diperkirakan
diabetik, admin, http:// medis dan bahwa pada tahun 2030 prevalensi
komputer.com diperoleh tanggal 5 Diabetes Melitus (DM) di Indonesia
Januari 2012). Dalam proses perawatan mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care,
luka, tindakan asepsis yang paling baik 2004). Sedangkan hasil riset Kesehatan
merupakan faktor yang penting untuk Dasar (Riskedas) tahun 2007, diperoleh
meningkatkan kebersihan dalam bahwa proporsi penyebab kematian
perawatan luka (Smeltzer, 2001). akibat DM pada kelompok usia 45-54
Penatalaksanaan luka yang tepat tahun di daerah perkotaan menduduki
merupakan salah satu faktor yang ranking ke-2 yaitu 14,7%. Di daerah
mendukung penyembuhan luka. Banyak pedesaan, DM menduduki ranking ke-6
cara yang telah dikembangkan untuk yaitu 5,8% (Jangansakit.wordpress.com).
membantu penyembuhan luka, termasuk Dari survey awal pasien penderita
jenis larutan yang digunakan untuk DM di RSI Fatimah Banyuwangi
89 Healthy Vol. 4 No. 2 Tahun 2016
didapatkan data 124 pasien, dengan 30 Pada saat ini penalataksanaan perawatan
pasien terdapat luka gangren. Dalam luka dengan menggunakan larutan NaCl
perawatan luka gangren, perawat 0,9% sudah ditemukan, namun dalam
menggunakan larutan Povidon iodine praktiknya di tempat pelayanan kesehatan
10% sebagai antiseptic. Perawat RSI masih banyak yang menggunakan
Fatimah beranggapan dengan Povidon iodin. Sedangkan antiseptik jenis
menggunakan larutan Povidon Iodine itu bersifat toksik, membakar dan
10% dapat mengurangi bau yang mengiritasi jaringan kulit sekitarnya
ditimbulkan dari luka Gangren. (Tietjen et all, 2004). Serta menjadikan
Dalam dua dasawarsa terakhir ini proses terbentuknya jaringan granulasi
perawatan luka telah mengalami banyak pada luka gangren lebih lama.
kemajuan, yang meliputi : 1) Mekanisme Selain pemilihan antiseptic yang
biologik dari perbaikan luka kini telah tepat, luka sangat memerlukan
dapat dijelaskan dalam tingkat anatomis, kelembaban. Pada kondisi yang lembab
biokimia dan molekuler, kerugian baik tidak menghambat aliran O2, nitrogen
dari segi sosial dan finansial dari luka dan zat-zat udara lain. Kondisi yang
kronik kini telah disetujui oleh badan- demikian merupakan lingkungan yang
badan pembiayaan perawatan kesehatan, baik untuk sel-sel hidup dan melakukan
2) Kompleks industri medis dapat melihat replikasi secara optimum, karena pada
keuntungan dalam penemuan teknik- dasarnya sel dapat hidup di lingkungan
teknik efektif pada perawatan luka. yang lembab (Gitarja, 2002).
Dengan demikian mendukung kelanjutan Salah satu upaya yang dapat
riset dalam penyembuhan luka, 3) dilakukan untuk menciptakan lingkungan
Pengembangan obat-obat baru melalui yang lembab pada luka dapat
terobosan dalam biologi molekuler akan menggunakan kompres larutan NaCl.
memperbaiki penyembuhan luka akut Perawatan luka dengan menggunakan
maupun kronik, 4) Teknik bedah kompres NaCl dapat membersihkan luka
konstruktif telah semakin maju dengan yang terinfeksi dan nekrotik. Suasana
ditemukannya flap otot dan kulit otot lembab yang diciptakan larutan NaCl
serta teknik pengalihan jaringan bebas 0,9% mempercepat tumbuhnya stratum
mikrovaskuler (Schiwartz, 2000). corneum dan angiogenesis untuk proses
Keberhasilan dalam penyembuhan penyembuhan luka (Gitarja, 2002).
luka sangat bergantung juga pada proses Penelitian ini ingin membuktikan
perawatannya, disamping faktor –faktor adanya pengaruh perawatan luka gangren
lain yang mendukung proses dengan kompres larutan NaCl 0,9%
penyembuhan luka. Untuk mencegah terhadap percepatan terbentuknya
proses lamanya penyembuhan luka granulasi pada pasien DM gangren di RSI
diperlukan antiseptik yang sesuai dan Fatimah Banyuwangi.
baik dalam perawatan luka. Di samping
perlunya pemilihan antiseptik yang baik METODE
dan efektif juga diperlukan kerja sama Metode Penelitian yang
antara penderita, keluarga dan perawat, digunakan dalam penelitian ini adalah
supaya proses penyembuhan luka metode penelitian eksperimen dengan
berjalan dengan baik (Tietjen, 2004). menggunakan desain Pre Eksperimental
Healthy Vol. 4 No. 2 Tahun 2016 90
HASIL
1. Luas Luka Gangren
Luas Luka Gangren
1 resp
(12,5%) 4 resp(50%)
3 resp
(37,5%) 5-8 cm 9-12 cm 13-16
2. Lokasi Luka
Lokasi Luka
8 resp
(100%)
kaki
4 resp (50%)
4 resp (50%)
ya tidak
Pertumbuhan Granulasi
1 resp(25%)
3 resp(75%)
ya tidak
6. Pengaruh Perawatan Luka Gangren dengan Kompres Larutan NaCl 0,9% terhadap
Percepatan Terbentuknya Granulasi
Tabel 1. Pengaruh Perawatan Luka Gangren dengan Kompres Larutan NaCl 0,9%
terhadap Percepatan Terbentuknya Granulasi
Perawatan Luka dengan Kompres Terbentuknya Jaringan Granulasi
NaCl 0,9% Cepat Lambat Total
Ya 3 1 4
Tidak 1 3 4
Total 4 4 8
(Gitarja, 2002). NaCl aman untuk tubuh, antiseptik kulit menjelang operasi
tidak iritan, melidungi granulasi jaringan termasuk wajah, genitalia eksterna dan
dari kondisi kering, menjaga kelembaban selaput lendir, serta mencuci luka yang
sekitar luka dan membantu luka kotor dan terinfeksi. Povidone iodine
menjalani proses penyembuhan serta sangat baik untuk desinfektan membunuh
mudah didapat dan harga relatif lebih dalam bentuk vegetatif maupun spora.
murah (Promise, 2006). Normal saline Iodine adalah element non metalik
fisiologis, tidak akan merusak kulit dan yang tersedia dalam bentuk garam yang
adekuat menjaga kebersihan luka dikombinasi dengan bahan lain.
(Kartini, 2006). Namun kekurangannya, Walaupun iodine bahan non metalik
NaCl tidak berperan sebagai baktericida, iodine berwarna hitam kebiru-biruan,
tetapi hanya berperan dalam regulasi kilau metalik dan bau yang khas.. Iodide
tekanan osmosis dan pada pembentukan tinture dan solution keduanya aktif
potensial listrik yang diperlukan bagi melawan spora tergantung konsentrasi
kontraksi otot dan penerusan impuls saraf dan waktu pelaksanaan (Oeswari, 2000).
(Supriyain & saryono, 2007). Larutan ini akan melepaskan iodium
Penggunaan Larutan isotonis anorganik bila kontak dengan kulit atau
seperti NaCl sering digunakan dalam selaput lendir sehingga cocok untuk luka
proses perawatan luka kotor atau luka kotor dan terinfeksi bakteri gram positif
bersih. Terutama jika perawatan luka dan negatif, spora, jamur, dan protozoa.
dengan menggunakan kompres NaCl Bahan ini iritan dan alergen serta
berperan menjaga kelembaban, tidak meninggalkan residu (Sodikin, 2002).
menyebabkan iritasi pada kulit sekitar Studi menunjukkan bahwa antiseptik
dan mempercepat proses pertumbuhan seperti povidone iodine toxic terhadap sel
granulasi. (Thompson, 2000). Iodine dengan
Berdasarkan diagram 3, dapat konsentrasi > 3% dapat memberi rasa
dilihat dari 8 responden terdapat 4 panas pada kulit. Rasa terbakar akan
responden (50%) perawatan luka gangren nampak dengan iodine ketika daerah
menggunakan Larutan povidon iodine. ditutup dengan bahan oklusif kulit dapat
Dalam penggunaan antiseptik dalam ternoda dan menyebabkan iritasi dan
perawatan luka gangren di RSI Fatimah nyeri pada sisi luka (Moya, 2004).
Banyuwangi masih menggunakan Perawatan luka gangren dengan
povidon iodine. menggunakan larutan povidon iodine
Povidon iodine 10% merupakan akan mengakibatkan proses
kompleks iodium dengan polyniviidone penyembuhan akan lebih lama karena
yang tidak merangsang, mudah dicuci memiliki efek toxic pada sel. Dalam
karena larut dalam air dan stabil karena perawatan luka, povidon iodine hanya
tidak menguap. Larutan povidone iodine berperan untuk desinfektan yang aktif
10% dipasarkan dengan nama dagang untuk membunuh vegetative maupun
Bethadine . Larutan Povidone iodine jika spora. Karena efek mengiritasi jaringan
digunakan kembali atau berulang kali ia sekitarnya, sehingga pada saat ini jarang
akan mengendap, sehingga efek digunakan.
antiseptiknya bertahan lebih lama.
Kegunaan dari larutan ini sebagai
Healthy Vol. 4 No. 2 Tahun 2016 94