Penyakit Late Blight atau yang biasa dikenal busuk daun pada kentang (Solanum tuberosum L.)
merupakan penyakit yang sering menjadi kendala dalam budidaya kentang. Penyakit busuk daun sangat
merusak dan sangat sulit dikendalikan, karena Phytophthora infestans merupakan jamur patogen yang
memiliki patogenitas yang beragam.
Penyakit busuk daun pada tanaman kentang (Solanum Tuberosum) yang disebabkan oleh Jamur
pathogen Phytophtora Infestans. Penularan dapat melalui rembesan air.
Gejala awal:
Perkembangan bercak penyakit pada daun paling cepat terjadi pada suhu 18 oC – 20 oC. Pada
suhu udara 30 oC perkembangan bercak terhambat. Umumnya gejala baru tampak bila tanaman
berumur lebih dari satu bulan, meskipun kadang-kadang sudah terlihat pada tanaman yang
berumur 3 minggu.
Pembentukan penyakit busuk daun ini bervariasi sesuai kondisi lingkungan. Kelembaban
relative, suhu, intensitas cahaya, dan pemeliharaan kentang itu sendiri akan mempengaruhi gejala
yang timbul. Daun yang sakit terlihat berbecak – bercak pada ujung dan tepi daunnya dan dapat
meluas ke bawah serta mematikan seluruh daun dalam waktu 1 sampai 4 hari; hal ini terjadi jika
udara lembab. Bila udara kering jumlah daun yang terserang terbatas, bercak – bercak tetap kecil
dan jadi kering dan tidak menular ke daun lainnya.
Akibat yang ditimbulkan pada tanaman kentang yang disebabkan jamur pathogen Phytophtora
adalah sebagai berikut :
1. Jamur Trichoderma yang bersifat antagonis, yang dapat menjadi hiperparasit pada
beberapa jenis jamur penyebab penyakit tanaman, pertumbuhannya sangat cepat dan
tidak menjadi penyakit untuk tanaman tingkat tinggi. Mekanisme antagonis yang
dilakukan adalah berupa persaingan hidup, parasitisme, antibiosis dan lisis.
2. Jamur rhizosfer membantu pertumbuhan tanaman melalui berbagai mekanisme seperti
peningkatan penyerapan nutrisi, sebagai control biologi terhadap serangan patogen, dan
juga menghasilkan hormon pertumbuhan bagi tanaman.