Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MODEL KONSEP DAN TEORI

KEPERAWATAN HILDEGARD E. PEPLAU


DISUSUN OLEH:
 

 
Raya ma’tan (C1814201142)
Sintia simon (C1814201148)
Herlina lasaman (C1814201124)
Febrianti (C1814201119)

                  SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA


MARIS
                               TAHUN AKAEMIK 2018/2019

KATA PENGANTAR
                                                                                         
Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang maha
penyanyang karena berkat dan karuniaNya kami dapat
menyelesaikan  makalah yg berjudul “TEORI KEPERAWATAN
HILDEGARD E. PEPLAU” dengan lancar . Penyusunan  makalah
ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah oleh IBU Yunita
carolina S.kep Ns. M.kep
Dalam proses penyusunan tak lepas dari bantuan , arahan dan
masukan dari berbagai pihak , untuk itu saya ucapkan banyak
terima kasih atas segala bantuan yang kami peroleh.
Meski demikian , penulis menyadari masih banyak sekali
kekurangan dan kesalahan didalam penulisan makalah ini.
Sehingga penulis meminta saran dan kritik yang
membangun  dari semua pihak .

DAFTAR ISI
Kata pengantar.
Daftar isi.
BAB I Pendahuluan :
1.1 Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah.
1.3  Tujuan Penulisan.
BAB II Pembahasan :

2.1 Sejarah Hildegard Peplau.


2.2 Konsep Utama Peplau.
2.3 Model Teori Peplau.
2.4 Tahap Perkembangan Peplau Dari Hubungan Perawat Klien.
2.5 Hubungan Antara Tahapan Peplau Dan Proses Keperawatan.
            2.5.1 Komunikasi Teraupetik Perawat.
            2.5.2 Komunikasi Teraupetik.
            2.5.3 Tujuan Komunikasi Teraupetik.
            2.5.4 Prinsip-Prinsip Komunikasi Teraupetik.
            2.5.5 Tehnik Komunikasi Teraupetik.
2.6 Blending Dari Hubungan Perawat Klien.
2.7 Tujuan Teori Peplau.
2.8 Kelebihan Dan Kekurangan Teori Peplau
           

BAB III Penutup :


3.1 Kesimpulan.
3.2 Saran.
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
        PENDAHULUAN                                                          
    
1.1           LATAR BELAKANG
        Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang pemenuhan
kebutuhan dasar manusia mulai dari biologis, psikologis, sosial, dan spritual.
Pemenuhan kebutuhan tersebut diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan dan
praktik keperawatan profesional .Pelayanan kesehatan professional adalah bentuk
pelayanan kesehaatn yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan .
        Untuk menjalankan tugas keperawatan , banyak teori keperawatan yang
digunakan, salah satunya adalah Hildegard pelpau. Model konsep dan teori oleh
Hildegard peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan
orang lain yg menggunakan dasar hubungan manusia yang mencakup 4 komponen
sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit sumber
kesulitan dan proses interpersonal. Pada makalah ini , akan dibahas model dan konsep
teori keperawatan menurut Hildegard peplau.

1.2            RUMUSAN MASALAH
A.    apa yang dimaksud dengan teori pelpau?
B.     Apa saja model-model dari Pelpau?
C.     Bagaiman hubungan antara tahapan Pelpau dan proses keperawatan?
D.    Apa tujuan dari teori keperawatan Pelpau?
E.     Apa saja kelebihan dan kekurangan teori Pelpau?

1.3            TUJUAN PENULISAN
      Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana teori keperawatan Hildegard pelpau.
2. Mengetahui bagaimana tahapan model keperawatan Hildegard pelpau.
3. Mengetahui bagimana hubungan antara tahapan Pelpau dan proses
keperawatan
4. Mengetahui konsep 4 besar oleh pelpau.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Peplau
     
Hildegrad Peplau lahir di Reading Pensylvania 1 September 1909. Lulus Diploma
Keperawatan dari Pottstown, Pennsylvania 1931. Lulus BA dari Bennington College
bidang interpersonal Psychology 1943, dan lulus MA bidang Keperawatan jiwa
(Psychiatrict) 1947 dan Doktor PEndidikan bidang pengembangan kurikulum 1953. DR
Peplau memiliki pengalaman kerja dibidang keperawatan baik di rumah sakit swasta
maupun pemerintah, 2 tahun di Kemiliteran US, Penelitan keperawatan, dan praktek
paruh waktu di keperawatan jiwa swata. Dia telah mengajar bidang keperawatan jiwa
selama beberapa tahun dan professor emeritus dari Universitas Rutgers. Lulusan
sarjana bidang keperawatan yang pertama eropa pusat di fasilitasi oleh DR. Peplau di
belgia.
Peplau memulai karirnya di keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari
Pottstown     Rumah Sakit     Sekolah Keperawatan di Philadelphia, PA . Dia kemudian bekerja
sebagai perawat staf di    Pennsylvania dan New York City. Posisi musim panas sebagai perawat
untuk New York University    perkemahan musim panas menyebabkan rekomendasi untuk
Peplau untuk menjadi perawat sekolah di Bennington College di Vermont. Di sana ia
memperoleh gelar sarjana di bidang psikologi interpersonal tahun 1943 di Bennington dan
melalui pengalaman lapangan di Chestnut Lodge, pusat jiwa swasta, ia belajar masalah
psikologis dengan Erich Fromm , Frieda Fromm-Reichmann , dan Harry Stack Sullivan
.Pekerjaan seumur hidup Peplau sebagian besar berfokus pada pengembangan teori interpersonal
yang Sullivan untuk digunakan dalam praktik keperawatan.

2.2 Konsep Utama Peplau


Peplau (1952/1988) mendefinisikan manusia sebagai organisme yang "berusaha dengan caranya
sendiri untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh kebutuhan." Klien adalah seorang
individu dengan kebutuhan yang dirasakan.
Kesehatan didefinisikan sebagai "simbol kata yang menyiratkan gerakan maju kepribadian dan
proses manusia lainnya yang sedang berlangsung ke arah kreatif, konstruktif, produktif, personal,
dan masyarakat hidup."
Meskipun Peplau tidak secara langsung menangani masyarakat / lingkungan, dia tidak
mendorong perawat untuk mempertimbangkan budaya dan adat istiadat pasien ketika pasien
menyesuaikan dengan rutinitas rumah sakit.
Dia mendefinisikan sebagai "hubungan manusia antara individu yang sakit atau
membutuhkan pelayanan kesehatan, dan perawat berpendidikan khusus untuk mengenali dan
merespon perlu bantuan. "
2.3 Model Teori Peplau
Tujuh Peran Keperawatan Peplau menggambarkan peran karakter dinamis khas untuk
perawatan klinis.
            1.Peran asing: Menerima klien dengan cara yang sama saat bertemu orang asing dalam situasi
kehidupan lainnya; memberikan iklim menerima bahwa membangun kepercayaan.
            2.Peran sumber: Jawaban pertanyaan, menafsirkan data pengobatan klinis, memberikan
informasi.
            3.Peran pengajaran: Memberikan instruksi dan memberikan pelatihan; melibatkan analisis dan
sintesis dari pengalaman peserta didik.
            4.Peran konseling: Membantu klien memahami dan mengintegrasikan makna keadaan hidup saat
ini; memberikan bimbingan dan dorongan untuk melakukan perubahan
            5.Peran pengganti: Membantu klien memperjelas domain dari ketergantungan, saling
ketergantungan, dan kemandirian dan bertindak atas nama klien sebagai advokad.
            6.Kepemimpinan aktif: Membantu klien memikul tanggung jawab maksimal untuk memenuhi
tujuan pengobatan dengan cara saling memuaskan.
            7.Teknis peran ahli: Menyediakan perawatan fisik dengan menampilkan keterampilan klinis;
Mengoperasikan peralatan.
.
            2.4 Tahap Perkembangan Peplau Dari Hubungan Perawat-Klien
Model Konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan
yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.
1.  Klien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan
kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal

2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang
bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti
dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang
progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan
cara hidup bermasyarakat.

Perawat mempunyai 6 peran sebagai berikut :


a. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien. Perawat menghadapi
klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja, Hubungan P-K
merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan
sehingga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai.
b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan
tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang
memerlukan bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional
kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus
berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam
megatasi masalah kesehatan.
d. Kepemimpinan (leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga
merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk
memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi aktif klien.
e.Perngasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia
sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya
klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna membantu
memenuhi kebutuhannya.
f.  Konselor (consellor) meninhgkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu
kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan
terhadap masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.

3.  Proses Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara
simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan lainnya, biasanya
dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses
interpersonal yang dimaksud antara perawat dan klien ini menggambarkan metode transpormasi
energi atau ansietas klien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu:
a.  Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya
terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada
klien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk membangun
kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.
b.  Fase identifikasi                                              
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan
keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit
sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang
positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
1)  Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
2)  Individu mandiri terpisah dari perawat.
3)  Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat
c.   Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai
pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses
interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi
klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
d.  Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi
potensi.

2.5 Hubungan Antara Tahapan Peplau Dan Proses Keperawatan


Dari empat tahap orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi seperti yang dibahas di atas.
Proses keperawatan didefinisikan sebagai "aktivitas’’, yang disengaja intelektual dimana praktek
keperawatan didekati secara tertib, sistematis.
Ada kesamaan mendasar antara proses keperawatan dan fase antar pribadi Peplau itu. Kedua
fase Peplau dan proses keperawatan berurutan dan fokus pada interaksi terapeutik. Menggunakan
kedua teknik pemecahan masalah bagi perawat dan pasien untuk berkolaborasi pada tujuan akhir.
Keduanya pergi dari umum ke khusus, misalnya, perasaan yang samar-samar pasien terhadap
fakta-fakta spesifik tentang perasaan samar-samar. Kedua meliputi observasi, komunikasi, dan
rekaman sebagai alat dasar yang digunakan oleh perawat.
Ada perbedaan juga, antara fase Peplau dan proses keperawatan. Ketika mempertimbangkan
perbedaan, harus merujuk pada buku Peplau ‘’Interpersonal dalam Hubungan Keperawatan’’
diterbitkan pada tahun 1952. Keperawatan profesional saat ini berfungsi dengan tujuan lebih
jelas. Gerakan jauh dari perawat sebagai pembantu dokter dan perawat sebagai advokat
konsumen. Misalnya, hari ini bagian dari proses keperawatan diagnosis. Asosiasi Perawat
Amerika dalam Standar Praktik Keperawatan, menyatakan: "Diagnosis keperawatan berasal dari
data status kesehatan".Peplau menyatakan (dalam 1952) bahwa fungsi utama dokter adalah
"mengakui impor penuh masalah nuklir dan jenis bantuan profesional yang dibutuhkan" yang
hasil untuk dokter dalam" tugas mengevaluasi dan mendiagnosa masalah muncul". Ini
bertentangan dengan pengakuan sekarang dari fungsi keperawatan mandiri.

2.5.1 Komunikasi Teraupetik Perawat


Hubungan perawat-klien yang teraupetik adalah pengalaman belajar bersama dan pengalaman
perbaikan emosi klien. Dalam hal ini perawat memakai dirinya secara theraupetik dengan
mengunakan berbagai teknik komunikasi agar perilaku klien  berubah kearah yang positif
seoptimal mungkin.
            Untuk dapat melaksanakan komunikasi teraupetik yang efektif, perawat harus
mempunyai ketrampilan yang cukup dan memahami betul tentang dirinya.  
2.5.2 Komunikasi Teraupetik
Komunikasi teraupetik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat-klien yang bertujaun
untuk menyelesaikan masalah klien.
Komunikasi adalah berhubungan. Hubungan perawat-klien yang teraupetik tidak mungkin
dacapai tanpa komunikasi.
            Hubungan teraupetik sebagai pengalaman belajar baik bagi klien maupun perawat yang
didentifikasikan dalam 4 tindakan yang harus diambil antara perawat-klien, yaitu :
            -Tindakan diawali perawat
            - Respon reaksi dari klien
            - Interaksi dimana perawat dan klien mengkaji kebutuhan klien dan tujuan
- Transaksi dimana hubungan timbal balik pada akhirnya dibangun untuk mencapai tujuan
hubungan.
Kaltthner (1995), mengatakan bahwa komunikasi teraupetik terjadi dengan tujuan menolong
pasien yang dilakukan oleh orang-orang yang professional denga menggunkan pendekatan
personal berdasarkan perasaan dan emosi.
Didalam komunikasi teraupetik ini harus ada unsur kepercayaan.
            Komunikasi teraupetik adalah komunikasi yang di rencanakan secara sadar dan bertujuan
dan kegiatannya di fokuskan untuk kesembuhan pasien, dan merupakan komunikasi professional
yang mengarah pada tujuan untuk penyembuhan pasien.

            2.5.3 Tujuan Komunikasi Theraupetik


Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal-hal yang di
perlukan.

2.5.4 Prinsip-Prinsip Komunikasi Teraupetik


Untuk mengetahui apakah komunikasi yang dilakukan tersebut bersifat teraupetik atau
tidak,maka dapat dilihat apakah komunikasi tersebut sesuai dengan perinsip-prinsip berikut ini :
1.      Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti memahami dirinya sendiri serta nilai yang
dianut.
2.      Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima,saling percaya,dan saling menghargai.
3.      Perawat harus memahami, menghayati nilai yang di anut oleh klien .
4.      Perawat harus menyadari pantingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun mental.
5.      Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien memiliki motifasi untuk
mengubah dirinya baik sikap maupun tingkah lakunya sehingga tumbuh makin matang dan dapat
memecahkan masalah-masalah yang di hadapi.
6.      Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk mengetahui dan
mengatasi perasaan gembira,sedih,marah,keberhasilan maupun frustasi.
7.      Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan konsistensinya.
8.      Memahami betul arti simpati sebagai tindakan teraupetik dan sebalinya sempati yang bukan
tindakan teraupetik.
9.      Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar dari hubungan teraupetik.
10.  Mampu berperan sebagai Role Model agar dapat menunjukan dan meyakinkan orang lain
tentang kesehatan, oleh karena itu perawat perlu mempertahankan suatu keadaan sehat
fisik,mental,social,spiritual,dan gaya hidup .

2.5.5 Tehnik Komunikasi Theraupetik


Dalam menanggapi pesan yang di sampaikan klien,perawat dapat menggunakan berbagai teknik
komunikasi teruptik sebagai berikut :
1. Listening (Mendengar) merupakan daras utama dalam komunikasi.Dengan mendengar
perawat mengetahui perasaan klien,memberi kesempatan lebih banyak pada klien untuk
bicara.Perawat harus menjadi pendengar yang aktif dengan tetap kritis dan korektif bila apa yang
di sampaikan klien perlu di luruskan.Tujuan teknik ini adalah memberi rasa aman klien dalam
mengungkapkan perasannya dan menjaga kestabilan emosi/psokologis klien.
2. Pertanyaan terbuka (Broad Opening) teknik ini memberi kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya sesuai kehendak klien tanpa
membatasi.                                                          
3.      Mengulang (Restarting) mengulang pokok pikiran yang diungkapkan klien.Gunanya
untuk menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat mengikuti
pembicaraan klien.
4.      Klarifikasi, di lakukan bila perawat ragu, tidak jelas,tidak mendengar, atau klien berhenti
karena malu mengemukakan informasi, informasi yang di peroleh tidak lengkap atau
mengemukakannya berpindah-pindah.
5. Refleksi adalah reaksi perawat-klien selama berlangsungnya komunikasi.Refleksi ini
dapat dibedakan menjadi dua,yaitu refleksi isi, bertujuan memfalidasi apa yang di dengar.
Klarifikasi ide yang di ekspresikan klien dengan pengertian perawat, dan refleksi perasaan,yang
bertujuan memberi respon pada perasaan klien terhadap isi pembicaraan agar klien mengetahui
dan menerima perasaanya.Teknik refleksi ini berguna untuk :            a.mengetahui dan menerima
ide perasaan.
b.      Mengoreksi.
c.       Memberi keterangan lebih jelas.
Sedangkan kerugiannya adalah:
       a. Mengulang terlalu sering tema yang sama.
       b. Dapat menimbulkan marah dan frustasi.
6. Memfokuskan,membantu klien bicara pada topik yang telah di pilih dan yang penting
serta     menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yaitu lebih spesifik, lebih jelas dan berfokus
pada realitas.
7. Membagi presepsi,meminta pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan dan
pikirkan.Dengan cara ini perawat dapat meminta umpan balik dan memberi informasi.
8. Identifikasi tema, mengidentifikasi latar belakang masalah yang di alami klien yang
muncul selama percakapan.Gunanya untuk meningkatkan pengertian dan
mengeksplorasi masalah yang penting.
9.Diam (Silence) cara yang sukar, biasanya di lakukan setelah mengajukan
pertanyaan.Tujuannya untuk memberi kesempatan berpikir dan memotifasi klien untuk
bicara.Pada klien yang menarik diri,tehnik diam berarti perawat menerima klien.
10. Informing, tehnik ini bertujuan memberi  informasi dan fakta untuk pendidikan
kesehatan bagi klien.
11. Saran,member alternative ide untuk pemecahan masalah.Tepat dipakai pada fase
kerja dan tidak tepat pada fase awal hubungan.
2.6 Blending Dari Hubungan Perawat Klien
    Menurut Peplau (1952/1988), keperawatan adalah terapi karena merupakan seni
penyembuhan, membantu individu yang sakit atau membutuhkan perawatan kesehatan.
Perawatan dapat dilihat sebagai proses antarpribadi karena melibatkan interaksi antara dua atau
lebih individu dengan tujuan bersama. Dalam keperawatan, tujuan bersama ini memberikan
insentif untuk proses terapi di mana perawat dan menghormati pasien sama lain sebagai individu,
keduanya belajar dan berkembang sebagai akibat dari interaksi. Seorang individu belajar ketika
dia atau dia memilih stimuli dalam lingkungan dan kemudian bereaksi terhadap rangsangan
tersebut.
2.7 Tujuan Teori Peplau
Untuk melatih dan mendidik pasien / klien beserta keluarganya dan membantu pasien untuk
mencapai kematangan kepribadian.

       2.8 Kelebihan Dan Kekurangan Teori Peplau


     
    Kelebihan:                                                   
→Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
→Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
→Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
→Dapat medorong pasien   untuk lebih mandiri.

    Kekurangan:
→Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif. Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien.
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah
proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan
keluarga dan untuk membantu klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian. Teori
dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh
sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat
bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.

           
3.2 Saran
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistic yang terdiri dari bio-
psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan yaitu lebih menitikberatkan
pada keperawatan jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada gagasan Peplau yang di kembangkan pada
pemantapan perkembangan kepribadian.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.masbied.com/2012/08/19/teori-keperawatan-hildegard-e-peplau/
http://panda5ice.wordpress.com/2011/08/25/hildegard-e-peplau/
http://perawattegal.wordpress.com/2009/12/12/model-konseptual-peplau/
http://en.wikipedia.org/wiki/Hildegard_Peplau
Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier
http://nursekartikaps.blogspot.co.id/2011/12/makalah-teori-peplau.html
Dari buku :www.grahailmu.com Komunikasi Kpeperawatan Aplikasi dalam pelayanan,Mundakir

Anda mungkin juga menyukai