Raya ma’tan (C1814201142)
Sintia simon (C1814201148)
Herlina lasaman (C1814201124)
Febrianti (C1814201119)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang maha
penyanyang karena berkat dan karuniaNya kami dapat
menyelesaikan makalah yg berjudul “TEORI KEPERAWATAN
HILDEGARD E. PEPLAU” dengan lancar . Penyusunan makalah
ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah oleh IBU Yunita
carolina S.kep Ns. M.kep
Dalam proses penyusunan tak lepas dari bantuan , arahan dan
masukan dari berbagai pihak , untuk itu saya ucapkan banyak
terima kasih atas segala bantuan yang kami peroleh.
Meski demikian , penulis menyadari masih banyak sekali
kekurangan dan kesalahan didalam penulisan makalah ini.
Sehingga penulis meminta saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak .
DAFTAR ISI
Kata pengantar.
Daftar isi.
BAB I Pendahuluan :
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah.
1.3 Tujuan Penulisan.
BAB II Pembahasan :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang pemenuhan
kebutuhan dasar manusia mulai dari biologis, psikologis, sosial, dan spritual.
Pemenuhan kebutuhan tersebut diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan dan
praktik keperawatan profesional .Pelayanan kesehatan professional adalah bentuk
pelayanan kesehaatn yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan .
Untuk menjalankan tugas keperawatan , banyak teori keperawatan yang
digunakan, salah satunya adalah Hildegard pelpau. Model konsep dan teori oleh
Hildegard peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan
orang lain yg menggunakan dasar hubungan manusia yang mencakup 4 komponen
sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit sumber
kesulitan dan proses interpersonal. Pada makalah ini , akan dibahas model dan konsep
teori keperawatan menurut Hildegard peplau.
1.2 RUMUSAN MASALAH
A. apa yang dimaksud dengan teori pelpau?
B. Apa saja model-model dari Pelpau?
C. Bagaiman hubungan antara tahapan Pelpau dan proses keperawatan?
D. Apa tujuan dari teori keperawatan Pelpau?
E. Apa saja kelebihan dan kekurangan teori Pelpau?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana teori keperawatan Hildegard pelpau.
2. Mengetahui bagaimana tahapan model keperawatan Hildegard pelpau.
3. Mengetahui bagimana hubungan antara tahapan Pelpau dan proses
keperawatan
4. Mengetahui konsep 4 besar oleh pelpau.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Peplau
Hildegrad Peplau lahir di Reading Pensylvania 1 September 1909. Lulus Diploma
Keperawatan dari Pottstown, Pennsylvania 1931. Lulus BA dari Bennington College
bidang interpersonal Psychology 1943, dan lulus MA bidang Keperawatan jiwa
(Psychiatrict) 1947 dan Doktor PEndidikan bidang pengembangan kurikulum 1953. DR
Peplau memiliki pengalaman kerja dibidang keperawatan baik di rumah sakit swasta
maupun pemerintah, 2 tahun di Kemiliteran US, Penelitan keperawatan, dan praktek
paruh waktu di keperawatan jiwa swata. Dia telah mengajar bidang keperawatan jiwa
selama beberapa tahun dan professor emeritus dari Universitas Rutgers. Lulusan
sarjana bidang keperawatan yang pertama eropa pusat di fasilitasi oleh DR. Peplau di
belgia.
Peplau memulai karirnya di keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari
Pottstown Rumah Sakit Sekolah Keperawatan di Philadelphia, PA . Dia kemudian bekerja
sebagai perawat staf di Pennsylvania dan New York City. Posisi musim panas sebagai perawat
untuk New York University perkemahan musim panas menyebabkan rekomendasi untuk
Peplau untuk menjadi perawat sekolah di Bennington College di Vermont. Di sana ia
memperoleh gelar sarjana di bidang psikologi interpersonal tahun 1943 di Bennington dan
melalui pengalaman lapangan di Chestnut Lodge, pusat jiwa swasta, ia belajar masalah
psikologis dengan Erich Fromm , Frieda Fromm-Reichmann , dan Harry Stack Sullivan
.Pekerjaan seumur hidup Peplau sebagian besar berfokus pada pengembangan teori interpersonal
yang Sullivan untuk digunakan dalam praktik keperawatan.
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang
bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti
dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang
progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan
cara hidup bermasyarakat.
3. Proses Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara
simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan lainnya, biasanya
dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses
interpersonal yang dimaksud antara perawat dan klien ini menggambarkan metode transpormasi
energi atau ansietas klien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu:
a. Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya
terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada
klien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk membangun
kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.
b. Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan
keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit
sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang
positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
1) Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
2) Individu mandiri terpisah dari perawat.
3) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat
c. Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai
pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses
interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi
klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
d. Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi
potensi.
Kekurangan:
→Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif. Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien.
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah
proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan
keluarga dan untuk membantu klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian. Teori
dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh
sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat
bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.
3.2 Saran
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistic yang terdiri dari bio-
psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan yaitu lebih menitikberatkan
pada keperawatan jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada gagasan Peplau yang di kembangkan pada
pemantapan perkembangan kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.masbied.com/2012/08/19/teori-keperawatan-hildegard-e-peplau/
http://panda5ice.wordpress.com/2011/08/25/hildegard-e-peplau/
http://perawattegal.wordpress.com/2009/12/12/model-konseptual-peplau/
http://en.wikipedia.org/wiki/Hildegard_Peplau
Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier
http://nursekartikaps.blogspot.co.id/2011/12/makalah-teori-peplau.html
Dari buku :www.grahailmu.com Komunikasi Kpeperawatan Aplikasi dalam pelayanan,Mundakir