UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2021 LEMBAR KERJA PRAKTIKUM PATOLOGI SISTEM NERVOSA
No Gangguan/Penyakit Gambaran Patologi Anatomi Gambaran Histopatologi
(sertakan dengan gambar) (sertakan dengan gambar) 1 Encephalitis Gambaran patologi antomi Encephalitis yaitu Gambaran secara histologis : - agen infeksius pada akhirnya mencapai sel - Pada fase awal, peradangan termasuk sistem saraf pusat dan bereplikasi didalam neutrofil tetapi kemudian sebagian retikulum endoplasma serta badan golgi dan besar terdiri dari limfosit dan kemudian menghancurkannya. makrofag. - Akibat infeksi virus tersebut maka - Sel-sel ini menyusup ke membran permeabilitas sel neuron, ganglia dan endotel arachnoid dan otak secara difus tetapi meningkat. lebih terkonsentrasi di sekitar - Sehingga cairan di luar sel masuk ke dalam pembuluh darah. dan timbullah edema sistoksik. - Aktivasi mikroglia (makrofag asli - Area edema fokal di lobus temporal dan otak) menyebabkan sel-sel ini permukaan orbital lobus frontal serta korteks berkembang biak secara difus dan insular dan angular gyrus. membentuk kelompok kecil, nodul - Adanya hiperperfusi lobus temporal mungkin mikroglia yang merupakan petunjuk merupakan penanda HSE histologis dari infeksi virus. - Otak pada ensefalitis HSV menunjukkan - Kerusakan jaringan berkisar dari sel pelunakan dan edema yang menyebar, yang individu hingga nekrosis otak difus diperkuat oleh nekrosis hemoragik pada lobus yang melibatkan area berdekatan yang frontal dan temporal inferior. luas. - Virus tertentu menyebabkan inklusi intranuklear dan sitoplasma. 2 Rabies Gambaran patologi antomi pada kasus rabies yaitu : Gambaran secara histologis : - Otak, sumsum tulang belakang, dan saraf tepi - Adanya badan inklusi intrasitoplasma menunjukkan degenerasi sel ganglion, eosinofilik (badan Negri) di perineural serta perivaskulardi filtrasi sel sitoplasma sel purkinje, baik di mononuklear dan neuronophagia perikarion atau dalam sitoplasma. - Lesi vaskular seperti trombosis dan perdarahan - Badan Negri juga terlihat pada di batang otak, hipotalamus dan sistem limbik neuron yang mengalami degenerasi mungkin diperhatikan. (panah) - Adanya degenerasi pada kelenjar ludah dan - Kerusakan sel endotel dari kapiler lakrimal, pankreas dan medula adrenal diamati cerebral sehingga terjadinya secara fokal di luar sistem saraf. pembengkakan dan nekrotik - Adanya kongesti parah pada pembuluh darah - Terjadinya vaskulitis dan limfohistiosi meningeal dan otak, serta perdarahan dan dalam dinding pembuluh darah otak edema pada cerebrum dan cerebellum. adalah lesi yang konsisten - Infiltrasi perivaskuler masif dengan sel-sel mononuklear (limfosit dan makrofag) di sekitar pembuluh darah yang melebar di materi putih otak. - Nekrosis neuronal, satellitosis, gliosis, neuronophagia, edema dari neuropil dan status spongiosus - Infltrasi limfositik di meninges dengan kongesti kapiler darah meningeal tidak terlihat - Bagian otak menunjukkan adanya degenerasi neuron, manset parah dengan sel mononuklear dan edema. 3 Meningitis Gambaran patologi antomi pada kasus meningitis Gambaran secara histologis : yaitu : - Terjadinya trombosis fokal dan - Neutrofil di ruang subarachnoid menyusup dan nekrosis vaskular. merusak saraf kranial yang mengakibatkan - Meninges sangat meluas oleh defisit saraf kranial akumulasi neutrofil yang merosot - Dapat menyerang pembuluh leptomeningeal - infiltrat lepas dari sel inflamasi yang menyebabkan flebitis dan arteritis dengan campuran, trombosis dan infark iskemik - terjadinya edema, kongesti dan - Trombosis sinovena juga dapat terjadi. perdarahan - Eksudat fibrinopurulen yang tebal di ruang - Salah satu arteri meningeal subarachnoid mengatur menjadi jaringan mengandung trombus fibrin, dan fibrosa yang menghalangi keluarnya ventrikel terdapat nekrosis pada dinding keempat dan mengganggu sirkulasi CSF di pembuluh darah. sekitar cembung serebral sehingga dapat - Perdarahan dan inflamasi meluas ke menyebabkan hidrosefalus. substansia alba kortikal yang juga - Eksudat purulen krem menutupi belahan otak menunjukkan edema dengan neuron dan menetap di sepanjang dasar otak, di sekitar eosinofilik yang memudar. saraf kranial dan bukaan ventrikel keempat. - Pada kasus toksin bakteri dapat menyebabkan apoptosis neuronal , dan lipopolisakarid