Anda di halaman 1dari 29

KODE ETIK DAN GAYA BAB

SELINGKUNG 2
ETIKA PENULISAN BERTUJUAN UNTUK:

1. Menjamin akurasi temuan penelitian dan


pengembangan ilmu pengetahuan
2. Untuk melindungi hak kekayaan intelektual peneliti
3. Untuk melindungi obyek penelitian dari pemalsuan dan
kerusakan
4. Menjaga reputasi ilmuwan
5. Menegakkan etika moral dalam berperilaku
DIMENSI ETIKA
PENULISAN KARYA ILMIAH
 Dimensi Tujuan
Upaya peneliti untuk berkontribusi
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui publikasi hasil penelitiannya
 Dimensi Sarana
Pencapaian tujuan dengan memperhatikan
sistem dan prinsip-prinsip dasar dalam
penulisan artikel ilmiah
 Dimensi Aksi
Menegakkan kualitas moral dalam penulisan
artikel ilmiah
ETIKA PENULISAN MENGIKAT PADA
SEMUA JENIS DOKUMEN KARYA ILMIAH

Karya/Karya Ilmiah Dipublikasikan:


Jurnal, buku, prosiding, paten, prototipe,
desain industri, merek dagang, dll.

Karya Ilmiah Belum Dipublikasikan


Skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian,
manuskrip, working paper, dll
BERBAGAI PELANGGARAN ETIKA
PUBLIKASI KARYA ILMIAH

2. Research Fraud: 3. Memanfatkan


1. Plagiarism and self -
Fabrikasi dan data/informasi
plagiarism bukan dari sumber
Falsifikasi Data
asal

5. Pelanggaran hak
kepenulisan (Ghost,
4. Salami Slicing: Penggunaan guest, and gift
data secara berulang pada authorship), kepemilikan
dua artikel (Ownership), dan ucapan
terima kasih

7. Konflik
6. Publikasi Kepentingan
Ganda
Sep-20
KODE ETIK PENULIS

 Melahirkan karya orisinal, bukan jiplakan.


 Sebagai orang terpelajar, mestinya menjaga kebenaran dan
manfaat serta makna informasi yang disebarkan sehingga
tidak menyesatkan.
 Menulis secara cermat, teliti, dan tepat.
 Bertanggung jawab secara akademis atas tulisannya.
 Memberi manfaat kapada masyarakat pengguna.
 Dalam kaitan dengan berkala ilmiah, menjadi kewajiban
bagi penulis untuk mengikuti selingkung yang ditetapkan
berkala yang dituju.
 Menerima saran-saran perbaikan dari editor berkala yang
dituju.
 Menjunjung tinggi hak, pendapat atau temuan orang lain.
 Menyadari sepenuhnya untuk tidak melakukan pelanggaran
ilmiah.
Pelanggaran tersebut diantaranya:
a. Fabrikasi
b. Falsifikasi
c. Plagiarisme
 Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja
dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau
nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian
atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang
diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber
secara tepat dan memadai
 Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang
dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi yang bertujuan
agar tidak terjadi plagiat di lingkungan perguruan tinggi
 Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang
dilakukan oleh pemimpin perguruan tinggi dengan
menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan
perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan
kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan
OBYEK PLAGIASI

1. Ide
2. Konsep
3. Kata-kata
4. Kalimat
5. Data
6. Benda/karya lainnya
Tindakan ADA SANKSI
Plagiasi Berdasarkan
pada Permendiknas
Penulisan No. 17/2010)
(Pencegahan &
Karya Penanggulangan Plagiat di
Perguruan Tinggi)

Ilmiah
Etika Penulisan Karya Ilmiah
1. Mengikuti Petunjuk Bagi Penulis (GFA , IFA)
2. Tidak menggunakan data dan hasil olah data tertentu
secara berulang tanpa kaidah acuan
3. Melakukan rujukan yang diambil langsung dari sumber
aslinya
4. Menulis semua sumber acuan di daftar pustaka
5. Tidak melakukan klaim atas hasil penelitian yang dibiayai
pihak lain
6. Mencantumkan ucapan terima kasih kepada pihak yang
berhak
7. Menggunakan bahasa yang baik
GAYA SELINGKUNG

 Gaya selingkung merupakan salah satu penciri kepribadian


dan jati diri suatu berkala.
 Gaya selingkung adalah Gaya dan format sebuah jurnal ilmiah
berkala haruslah dibakukan.Pembakuan gaya dan format
untuk keperluan penerbitan umumnya disebut gaya
selingkung (in-house style). Gaya selingkung adalah
konvergensi keseluruhan upaya penubuhan kebakuan dan
wahana pengungkapan, penyampaian pesan dan pesan secara
bertaat asas dengan memerhatikan jati diri dan penciri
kepribadiannya.Gaya selingkung yang telah dibakukan harus
diikuti oleh penulis artikel sehingga ada keseragaman. Hal-
hal yang terkait dengan masalah substansi dan kedalaman isi
juga dapat mendukung menubuhkan gaya selingkung.
 Beberapa pengamat melihat bahwa gaya selingkung
sebenarnya merupakan hasil total penampilan fisik dan
kedalamam falsafah yang melandasi penuangan pesan yang
disampaikan melalui terbitan.
 Pada dasarnya terdapat tiga kelompok komponen yang
menentukan gaya selingkung suatu berkala, ialah
1. Perwajahan dan format,
2. Pola penulisan
3. Kedalaman dan kerincian penyajian.

Gaya selingkung merupakan cermin besar kepribadian dan jati


diri suatu berkala.
o Gaya selingkung tumbuh dan berkembang dalam rentang
waktu sehingga menjadi matang, mantap, dan mapan. Hal
itu terjadi karena ada kebijakan dan ketentuan mengenai:
a. gaya dan format
b. tingkat keteknisan dan kedalaman isi
c. bentuk dan penampilan perwajahan
d. ukuran pangkas, tebal terbitan, dan jilid
e. Keberkalaan

o Gaya selingkung bersifat dinamis, bisa terjadi perubahan


untuk perbaikan/penyempurnaan, tetapi tetap bersistem
o Konsep yang mengarah pada perilaku yg baik dan pantas
berdasarkan nilai-nilai: norma,, moralitas,pranata, baik
kemanusiaan maupun agama
PENTINGNYA GAYA SELINGKUNG

Gaya selingkung adalah pedoman, cara, atau gaya penulisan


yang berlaku di lingkungan sebuah kar ya ilmiah, media,
khususnya penerbit.

Dengan gaya selingkung, artikel,buku yang dihasilkan sebuah


penerbit akan “kompak” dalam penggunaan ejaan, kalimat,
dan penulisan sebuah kata.

Penerapan gaya selingkung satu penerbit dengan penerbit


lainnya bisa berbeda-beda

Anda mungkin juga menyukai