Anda di halaman 1dari 26

LANDASAN TEORI ,

KERANGKA BERPIKIR DAN


H I P OT E S I S
LANDASAN TEORI / TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka dalam karya ilmiah memiliki fungsi antara
lain:
1. Memberikan kemampuan kepada pembaca untuk
memperoleh wawasan dari tujuan dan hasil kajian.
2. Untuk mengidentifikasi teori – teori yang dapat
diterapkan dan diuji.
3. Untuk mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan teori
– teori dan kajian empirik dari karya tulis orang lain.
4. Untuk menjelaskan teknik dan instrumen
penghimpunan data.
5. Mendefinisikan dan membatasi masalah
6. Menghindari replikasi yang tidak dikehendaki dan tidak
diperlukan.
Dalam menyusun tinjauan pustaka, sumber yang dapat
digunakan oleh peneliti melalui (1) jurnal profesional,
(2) buku ilmiah, (3) dokumen perusahaan/lembaga
pemerintah, (4) skripsi, tesis, disertasi.

Tinjauan pustaka harus berisi tentang teori – teori


terpilih yang relevan dengan judul penelitian. Contoh
judul: Pengaruh Nilai Tambah Ekonomis dan Nilai
Tambah Pasar terhadap Harga Saham dan Implikasinya
pada Jumlah Investasi Sektor Manufaktur di BEI.

Dari judul tersebut, maka teori yang dipilih harus


merunut kepada judul yang dimaksud, misalnya konsep
tentang kinerja keuangan, konsep nilai tambah
ekonomis, konsep nilai tambah pasar, konsep saham,
dan konsep investasi.
TEORI, KONSEP, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Landasan Teori
 Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli dari jurnal ilmiah.
 Uraikan dengan jelas kajian Pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian
yang akan dilakukan.

 Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan dan bahan lain yang diperoleh dari acuan
yang dijadikan landasan untuk penelitian yang diusulkan.

 Uraian Tinjauan Pustaka menjadi landasan untuk menyusun kerangka atau konsep yang
akan digunakan dalam penelitian

 Tinjauan Pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.


TEORI, KONSEP, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Landasan Teori
 Manfaat landasan teori
 Memperdalam pengetahuan tentang bidang yang diteliti
 Mengetahui hasil penelitian yang berhubungan yang sudah
pernah dilaksanakan
 Memperjelas masalah penelitian

 Penulisan sumber catatan


 Format dasar
 Teks (Nama Keluarga Pengarang, Tahun terbitan)
 Nama pengarang Teks (Tahun Terbitan)
KERANGKA PEMIKIRAN,
KERANGKA TEORITIS, & SUB
STRUKTUR PENELITIAN
 Kerangka pemikiran merupakan sebuah alur yang menggambarkan proses riset secara
keseluruhan. Dengan kata lain kerangka pemikiran merupakan miniatur keseluruhan proses
penelitian. Oleh karena itu dalam kerangka pemikiran harus dapat menerangkan
(1) mengapa penelitian dilakukan,
(2) bagaimana proses penelitian dilakukan,
(3) apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut ?,
(4) untuk apa hasil penelitian yang akan diperoleh ?

 Kerangka teoritis merupakan bagan atau gambar yang digunakan untuk menjelaskan sebuah
teori agar lebih mudah dipahami.

 Sub struktur penelitian hanya menggambarkan hubungan atau keterkaitan dari variabel yang
diteliti.
Kerangka Berpikir (Conceptual Framework)
 merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori menjelaskan hubungan
antar berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting.
 Kerangka berpikir menjelaskan kedudukan
variabel dan hubungan pertautan antar
variabel yang akan diteliti, yang disusun dari
berbagai teori yang telah dideskripsikan yang
akan membuahkan kesimpulan yang berupa
hipotesis.
 Kerangka berpikir perlu dikemukakan apabila penelitian menggunakan dua variabel atau
lebih.
 Apabila penelitian hanya menggunakan satu variabel maka peneliti hanya mejelaskan
deskripsi teoritis dari variabel tersebut.
 Penelitian yang menggunakan dua variabel atau lebih biasanya dirumuskan hipotesis
(asosiatif atau komparatif).

Kerangka berfikir memuat beberapa hal :


1. Variabel yang diteliti harus dijelaskan
2. Harus menunjukkan pertautan atau hubungan antar variabel
3. Harus menjelaskan bentuk dan sifat hubungan antar variabel
4. Sebaiknya diperlihatkan dalam diagram
Contoh Bagan Kerangka Pemikiran
Contoh Bagan Kerangka Konseptual
Contoh Bagan Kerangka Teoritis
Contoh Bagan Sub Struktur Penelitian

Nilai
Harga
Tambah
Saham
Ekonomis

Nilai
Jumlah
Tambah
Investasi
Pasar
KERANGKA TEORITIS
 Perbedaan paradigma penelitian dapat dilihat paling tidak pada dua aspek utama, yaitu
(1) posisi dan peran teori, dan (2) cara pandang terhadap fenomena. Perbedaan dalam
dua aspek tersebut mempunyai implikasi yang berbeda dalam perumusan definisi teori.

 Menurut Kerlinger teori merupakan suatu kumpulan construct atau konsep, definisi, dan
proposisi yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan
hubungan antar variabel dengan tujuan untuk menjelaskan fenomena alam.
 Konsep mengekspresikan suatu abstraksi yang terbentuk melalui generalisasi dari
pengamatan terhadap fenomena – fenomena yang memiliki kesamaan karakteristik.
Misal prestasi akademik merupakan konsep yang mengekspresikan abstraksi dari
kemampuan belajar mahasiswa antara lain dalam menyusun laporan keuangan,
membuat flow chart prosedur akuntansi.

 Construct adalah abstraksi dari fenomena – fenomena kehidupan nyata yang diamati.
Contoh construct kepuasan kerja merupakan abstraksi dari fenomena psikologis
seseorang terhadap pekerjaan yang dapat diamati berdasarkan persepsi yang
bersangkutan terhadap berbagai dimensi lingkungan pekerjaan, antara lain (1) tugas –
tugas yang dikerjakan, (2) pimpinannya, (3) kompensasi pekerjaan, dan (4) promosi
karir.

 Construct digunakan secara sistematis untuk penelitian ilmiah melalui dua cara, yaitu:
(1) mengoperasionalisasikan construct ke dalam konsep – konsep yang dapat diamati
dan diukur menjadi variabel penelitian, dan (2) menghubungkan construct yang satu
dengan construct yang lain menjadi suatu kontruksi teori. Misal inovatif dan kreatif
merupakan bagian dari fungsi kepuasan kerja dan prestasi kerja.
BENTUK RUMUSAN HIPOTESIS

1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif, adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak
membuat perbandingan atau hubungan.

Sebagai contoh:
 Seberapa tinggi daya tahan lampu merk X?
 Seberapa tinggi produktivitas padi di Kabupaten Klaten?
 Berapa lama daya tahan lampu merk A dan B?
 Seberapa baik gaya kepemimpinan di lembaga X?

Dari tiga pernyataan tersebut rumusan hipotesisnya:


 Daya tahan lampu merk X = 800 jam.
 Produktivitas di Kabupaten Klaten 8 ton/ha.
 Daya tahan lampu merk A = 450 jam dan merk B = 600 jam.
 Gaya kepemimpinan di lembaga X telah mencapai 70% dari yang diharapkan.
HIPOTESIS DESKRIPTIF

Hipotesis deskriptif, adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak
membuat perbandingan atau hubungan.

Sebagai contoh:
 Seberapa tinggi daya tahan lampu merk X?
 Seberapa tinggi produktivitas padi di Kabupaten Klaten?
 Berapa lama daya tahan lampu merk A dan B?
 Seberapa baik gaya kepemimpinan di lembaga X?

Dari tiga pernyataan tersebut rumusan hipotesisnya:


 Daya tahan lampu merk X = 800 jam.
 Produktivitas di Kabupaten Klaten 8 ton/ha.
 Daya tahan lampu merk A = 450 jam dan merk B = 600 jam.
 Gaya kepemimpinan di lembaga X telah mencapai 70% dari yang diharapkan.
STATISTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK
MENGUJI HIPOTESIS DESKRIPTIF

Jenis / Teknik statistik yang


tingkatan data digunakan untuk pengujian
Nominal 1. Test Binomial

2. Chi Kuadrat (1 sampel)

Ordinal 1. Run test


Menurut 1. t-test (1 sampel)
interval/ratio
Sumber: Sugiyono, DR., Statistika untuk Penelitian, CV. ALFABETA, Bandung, 2004.
HIPOTESIS KOMPARATIF

Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai


dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.

Contoh rumusan masalah komparatif


 Adakah perbedaan daya tahan lampu merk A dan B?

Hipotesisnya
 Tidak terdapat perbedaan daya tahan lampu antara lampu merk A dan B.
 Daya tahan lampu merk B paiing kecil sama dengan lampu merk A.
 Daya tahan lampu merk B paling tinggi sama dengan lampu merk A.
STATISTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK
MENGUJI HIPOTESIS KOMPARATIF
Macam Data Bentuk Komparasi
Dua Sampel Komparatif Sampel
Korelasi Independen Korelasi Independen
Interval rasio T-test* dua sampel T-test* dua sampel One way anova* One way anova*
Two way anova* Two way anova*
Nominal Mc Nemar Fisher Exact Chi Kuadrat for k Chi Kuadrat for k
Chi Kuadrat Two sampel sampel sampel

Cocharn Q
Ordinal Sign test Median test Friedman Median Extension

Wilcoxon Matched Mann-Whitney U test Two Way Anova Kurskal-Walls One


Pairs Way Anova
Kolmogrov smirnov

Wald-Wolfowitz
* Statistik parametris
Sumber: Sugiyono, DR., Statistika untuk Penelitian, CV. ALFABETA, Bandung, 2004.
HIPOTESIS HUBUNGAN
(ASOSIATIF)

 Hipotesis asosiatif adalah suatu pertanyaan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan
antara dua variabel atau lebih.

 Contoh rumusan masalahnya adalah


 "Adakah hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Efektifitas
Kerja?'.

 Rumus dan hipotesis nolnya adalah


 Tidak ada hubungan antar gaya kepemimpinan dengan efektifitas
kerja.
STATISTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK
MENGUJI HIPOTESIS ASOSIATIF

Macam/Tingkatan Data Teknik Korelasi yang Digunakan

Nominal Koefisien kontigensi

Ordinal 1. Spearman rank


2. Kendal tau
Interval dan Ratio 1. Pearson Product moment
2. Korelasi ganda
3. Korelasi parsial
Sumber: Sugiyono, DR., Statistika untuk Penelitian, CV. ALFABETA, Bandung, 2004.

Anda mungkin juga menyukai