1704101010034
Stabilisasi dan Perkuatan Tanah
Metode Pelaksanaan
1. Prosedur pelaksanaan Uji Proctor Standar berdasarkan ASTM Test Designation D-698 dan
AASHTO Test Designation T-99.
2. Tanah yang lolos saringan no 4 kondisi kering udara dicampur air diaduk merata dengan
kadar air rencana tertentu, kemudian dimasukkan ke dalam mold standar dalam 3 lapisan.
3. Tiap lapis tanah dalam mold ditumbuk dengan hammer standard 25 x sehingga setelah
padat menempati mold 1/3 bagian tinggi mold.
4. Distribusi tumbukan dan urut-urutan tiap tumbukan.
5. Setelah pemadatan untuk ketiga lapisan selesai dilaksanakan, kemudian dihitung berat
volume tanah basah dan berat volume tanah kering untuk satu macam kadar air tersebut.
6. Pekerjaan serupa urutan 1 - 4 diulangi untuk kadar air rencana yang lain yang lebih besar
sampai 5 atau 6 tingkatan percobaan.
7. Hasil dari 5 atau 6x percobaan tersebut digambarkan dalam bentuk grafik hubungan antara
kadar air dengan berat volume kering hingga tarikan garis regresi membentuk hubungan
fungsi parabola.
8. Dari grafik tersebut akan diperoleh nilai berat isi kering max yang didapat pada kadar air
OMC.
Beberapa kondisi capaian pada pemadatan:
- Umumnya berat volume kering max diperoleh pada derajat kejenuhan 75-80%
- Tanah Granular (Pasir - Kerikil):
• Pemadatan pada tanah tidak kohesif (pasir/kerikil) lebih baik menggunakan kombinasi
kekangan dan getaran. Di lapangan digunakan mesin gilas roda halus (roller) + penggetar.
• Metoda lain juga dengan menyiram sampai jenuh lapisan tanah timbun lalu kemudian
menggunakan mesin gilas berpenggetar.
- Tanah Kohesif (Lempung - Lanau):
• Capaian kepadatan tanah kohesif yang dipadatkan sangat tergantung pada metode
pemadatan, energi yang digunakan dan kadar air pemadatan dipengaruhi oleh struktur dan
sifat tanah kohesif.