Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PRAKTIK KEPERAWATAN 1
PADA PASIEN NY. N DENGAN OSTEOARTHRITIS KNEE
SINISTRA IV

Disusun Oleh:

Nama : Welan Danuarta


Nim : PO.62.20.1.19.438

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
KELAS REGULER V
TAHUN 2021
PENGKAJIAN DATA
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

BIODATA
Nama : Ibu Ngaisah
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 48 Tahun
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Simpang sibabi Kec. Telawang Sampit
No. Register :
Tanggal MRS : 35.20.95
Tanggal Pengkajian : 4 Februari 2021, jam 11.30 WIB
Diagnosa Medis : Osteoarthritis Knee ( Sinistra ) IV

KESEHATAN KLIEN RIWAYAT


1. Keluhan Utama / Alasan Masuk Rumah Sakit :
Klien mengatakan merasa nyeri pada bagian lutut dan kaki kirinya . Klien juga
mengatakan bahwa rasa sakit atau nyeri tersebut muncul apabila dia sedang beraktivitas
dan bekerja

2. Riwayat Penyakit Sekarang :


P = klien mengatakan mengalami peradangan dan terlihat kemerahan dibagian kaki kiri
yang diakibatkan oleh nyeri persendian
Q = kualitas nyeri terasa seperti tertusuk jarum
R = area terdapatnya nyeri yaitu di sekitar lutut hingga kaki pada kaki bagian kiri
S = skala nyeri yang teridentifikasi yaitu 7 dari ( 1 – 10 )
T = rasa nyeri timbul pada saat kaki kiri digerakan dan beraktivitas
Komplikasi : MS ( Multiple Sclerosis ).

3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu :


Klien mengatakan mempunyai riwayat yang sama pada tahun 2017 silam. Klien juga
memberitahukan bahwa sempat Tekanan Darah Tinggi ( Hipertensi ).

4. Riwayat Kesehatan Keluarga :


Klien dan keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita atau
mengidap penyakit menular dan menurun.
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
A. POLA MAKAN DAN MINUM :

Sebelum sakit : pola makan dan minum klien teratur yaitu makan 3 x sehari dan minum
air putih rutin

Setelah sakit:
1. Jumlah dan jenis makanan : jumlah makanan yang diberikan sama yaitu 3 x sehari
tetapi dengan porsi yang lebih sedikit dan jenis makan yang diberikat bersifat tinggi
serat, protein dan berserat untuk pemenuhan nutrisi contohnya sayur mayur, buah –
buahan serta lauk pauk ayam/ikan.

2. Waktu Pemberian Makan : setiap hari 3 x kali dalam sehari yaitu pagi, siang, malam.

3. Jumlah dan Jenis Cairan : memenuhan cairan seperti minum air putih saat haus dan
memberikan terapi cairan infus NaCl

4. Waktu Pemberian Cairan : pada saat klien kehausan mengatakan ingin minum dan
saat cairan infus habis segera diganti yang baru.

5. Pantangan : klien mengatakan tidak adanya pantangan yang diberikan.

6. Masalah Makan dan Minum : lambung masih belum mampu mencerna sebagian
besar makanan
a. Kesulitan mengunyah : tidak adanya kesulitan dalam mengunyah
b. Kesulitan menelan : adanya peradangan dan gatal di bagian di
tenggorokan
c. Mual dan Muntah : merasa mual dan muntah pada saat
makanan/minmman masuk dalam lambung padda saat makan
d. Tidak dapat makan sendiri : ya, klien dibantu oleh kelurga untuk makan

B. POLA ELIMINASI :

Sebelum sakit : klien mengatakan BAB nya rutin kurang lebih 2 kali sehari dan BAK nya
lancar tidak ada rasa sakit dan perih saat berkemih serta dilakukan 5 – 6 x sehari
Setelah sakit:
1. BAB : klien belum pernah BAB setelah post operasi
2. BAK : klien sudah berkemih melalui selang kateter dengan jumlah urine catheter
kurang lebih 500
3. Kesulitan BAB/BAK: tidak adanya kelainan saat BAB/BAK

C. POLA TIDUR/ISTIRAHAT :

Sebelum sakit : klien mengatakan tidur kurang lebih 8 jam setiap harinya dan biasa tidur
pada mala hari pada pukul 10.00 dan bangun pukul 06.00
Setelah sakit:
1. Waktu tidur: waktu sebelum tidur sering merasa pusing dan kepala terasa berputar
2. Waktu Bangun: klien saat bangun tidur merasa hal yang sama yaitu pusing kepala
terasa berputar
3. Masalah tidur: tidur terganggu, tidur klien kurang lebih 4 – 5 jam ketika malam dan 2
jam ketika siang.

D. KEBERSIHAN DIRI/PERSONAL HYGIENE :

Sebelum sakit : sebelumnya klien mengatakan dapat dan mampu membersihkan dirinya
sendiri tanpa dibantu orang lain
Setelah sakit:
1. Pemeliharaan Badan: pemeliharan kurang tidak dapat mandi

2. Pemeliharaan Gigi dan Mulut : klien tidak dapat sikat gigi selama di rumah sakit

3. Pemeliharaan Kuku : klien tidak merawat kukunya selama dirumah sakit

E. RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Sebelum sakit : hubungan sosialisasi klien dengan masyarakat baik


Setelah sakit:
a. Hubungan dengan orang lain / Interaksi social : sosialisasi dengan orang lain da
petugas medis responnya baik

F. AMAN DAN NYAMAN


Sebelum sakit : kebutuhan rasa nyaman dan nyaman pada klien sangat terpenuhi
Setelah sakit: kebutuhan rasa aman dan nyaman kurang terpenuhi karena gerak aktivitas
yang terhambat dan rasa nyeri yang di rasakan pada bagian lutut dan kaki sebelah kiri

G. OKSIGENASI
Sebelum sakit : klien mengatakan bernafas dengan dengan normal tanpa bantuan oksigen
Setelah sakit: pasien terbaring tampak lemas dan memakai alat selang oksigen nasal kanul

H. SPIRITUAL
Sebelum sakit : klien mengatakan selalu menunaikan ibadahnya yaitu sholat 5 waktu
Setelah sakit: klien tidak pernah melakukan sholat 5 waktu tapi klien tampak melakukan
doa bersama keluarga

I. SEKSUAL
Sebelum sakit : klien sebelum sakit bisa membersihkan area bagian genetalia
Setelah sakit: klien menyatakan tindak bisa membersihkan area genetalia kecuali dibantu
oleh perawatan

J. TERMINAL / MENJELANG AJAL

Sebelum sakit : klien tidak mengalami terminal


Setelah sakit: : klien tidak mengalami terminal

PEMERIKSAAN FISIK :
A. Kesan Umum / Keadaan Umum : Klien tampak lemas,berbaring di tempat tidur, dengan
kaki kiri tampak kemerahan dan nyeri.

B. Tanda-tanda Vital
Suhu Tubuh : 37 C Nadi : 88 kali/menit
Tekanan darah : 123/83 mmHg Respirasi : 18 kali/menit

Tinggi badan : 147 cm Berat Badan : 60 kg

C. Pemeriksaan Kepala dan Leher :


1. Kepala dan rambut
b. Bentuk Kepala: simetris
c. Rambut: rambut lurus
d. Warna : hitam

2. Mata
a. Kelengkapan dan Kesimetrisan :
b. Konjuctiva dan selera : Kojungtiva merah muda dan sklera normal
c. Pupil : normal

3. Hidung
a. Tulang Hidung dan Posisi Septum Nasi : terletak persis di tengah
b. Lubang Hidung : tidak adanya polip
c. Cuping Hidung : normal

4. Telinga : pendengaran normal

5. Mulut dan Faring :


a. Keadaan Bibir : bibir agak pucat dan kering
b. Keadaan Gusi dan Gigi : gusi dan gigi baik tetapi mulut berbau

6. Leher :
a. Kelenjar Lymphe : tidak ada kelenjar dan benjolan

D. Pemeriksaan Integumen (Kulit) :


a. Kebersihan : kurang
b. Warna : sawo matang
c. Turgor: kulit kembali cepat saat di cubit
d. Kelembaban : kurang
e. Kelainan pada Kulit : tidak ada edema

E. Pemeriksaan Payudara (jika klien perempuan):


Klien mengatakan tidak adanya rasa nyeri dan benjolan pada bagian dada

F. Pemeriksaan Thorak / Dada :


1. Inspeksi Thorak
a. Bentuk Thorak : simetris
b. Pernafasan
- Frekuensi: normal spontan adekuat bersuara
- Irama : psikuler
e. Tanda-tanda kesulitan bernafas : perlu bantuan oksigen dengan selang nasal kanul

2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara (vocal Fremitus) : Tidak adanya kelainan pada dinding dada
b. Perkusi : tidak ada kelainan, normal
c. Auskulasi
- Suara nafas : psikuler
- Suara tambahan : tidak adanya suara tambahan
3. Pemeriksaan Jantung : s1 s2 tunggal normal

G. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk Abdomen : supel
- Benjolan/massa : tidak ada

b. Auskultasi
- Peristaltik Usus : bunyi normal

c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan: tidak ada
- Benjolan/massa : tidak ada
- Tanda-tanda Ascites: tidak ada
- Hepar : baik
- Lien : baik

d. Perkusi
- Suara Abdomen : bunyi timpani

H. Genetalia
Pada area genetalia kurangnya perawatan karena klien post operasi

I. Pemeriksaan Muskuloskeletal (Ekstrimitas)


a. Kesimetrisan otot: simetris
b. Pemeriksaan Edema: tidak adanya edema
c. Kekuatan otot: kengalami kelemahan

J. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran (secara kwantitatif)/ GCS :
Kesadaran normal yaitu GCS =15
2. Fungsi Motorik : baik dan normal tidak ada kelainan
3. Fungsi Sensorik : baik dan normal tidak ada kelainan
4. Refleks :
a. Refleks Fisiologis : bagus
b. Refleks Patologis : bagus

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium :
Hb : 12,5 g/dl
Ht : 38,4 %
Tr : 415.000
Leu : 8.880/mm 3
Gcs : 15

2. Rontgen : Dada Sugestif Bronuhopneumonia Cardiomegali (IV)

3. Lain – lain :
Spo : 99%
Ureum/kreatinin : 19 mg/dl / 0,65 mg/dl
NJBP : 151/89

PENATALAKSANAAN DAN TERAPI


Terapi yang diberikan yaitu pemberian cairan infus NaCl dan terpasang alat bantu pernafasan
selang nasal kanul
Terapi obat yang diberiakn untuk menghialngkan rasa nyeri

ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah penyebab


1 Ds : Klien Gangguan mobilitas fisik Kelemahan dan kerusakan
mengatakan merasa sendi integritas struktur
nyeri pada bagian tulang
lutut dan kaki
kirinya . Klien juga
mengatakan bahwa
rasa sakit atau nyeri
tersebut muncul
apabila dia sedang
beraktivitas dan
bekerja.

Do : klien tampak
lemas, berbaring di
tempat tidur, kaki kiri
klien tampak
kemerahan

Td : 123/83 mmHg
S ; 37 C
N ; 88 kali/menit
Rr ; 18 kali/menit

2 Ds : klien mengatakan Gangguan pola tidur Hambatan lingkungan


tidur kurang lebih 8
jam setiap harinya
dan biasa tidur pada
mala hari pada pukul
10.00 dan bangun
pukul 06.00 waktu
sebelum tidur sering
merasa pusing dan
kepala terasa berputar
klien saat bangun
tidur merasa hal yang
sama yaitu pusing
kepala terasa berputar

Do : klien tampak
terbaring lemas di
tempat tidur karen
nyeri

3 Ds : Klien Nyeri akut Agen injuri biologis


mengatakan merasa
nyeri pada bagian
lutut dan kaki kirinya

Do : P = klien
mengatakan
mengalami
peradangan dan
terlihat kemerahan
dibagian kaki kiri
yang diakibatkan oleh
nyeri persendian
Q = kualitas nyeri
terasa seperti tertusuk
jarum
R = area terdapatnya
nyeri yaitu di sekitar
lutut hingga kaki pada
kaki bagian kiri
S : Skala nyeri 7
Nyeri sedang (0-10)
T : saat melakukan
aktivitas seperti
berjalan dan menekuk
kaki lutut
DIAGNOSA KEPARAWATAN
No Diagnosa Keperawatan
1 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular ditandai
dengan lutut kiri terasa kaku, nyeri kalau ditekuk terasa sakit sekali
2 Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri
3 Nyeri akut berhubungan dengan Agen Injuri Biologis Nyeri jadi prioritas utama
diagnosa keperawatan, karena bila masalah nyeri dapat teratasi, masalah yang lainnya
dapat teratasi juga.

RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
Keperawatan kriteria Hasil
Gangguan Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Mengetahui
mobilitas fisik asuhan kemampuan keadaaan
berhubungan keperawatan pasien dalam umum
dengan gangguan selama 3x24 jam beraktifitas 2. ROM dapat
neuromuskular tidak terjadi 2. Lakukan ROM mengurangi
ditandai dengan hambatan 3. Edukasi keluarga kekakuan otot
lutut kiri terasa mobilitas untuk 3. Mengurangi
kaku, nyeri kalau fisik dengan mendampingi faktor resiko
ditekuk terasa kriteria hasil : aktifitas pasien 4. Fisioterapi
sakit sekali 1. Klien dapat 4. Kolaborasi dengan mengurangi
melakukan keluarga rasa nyeri
pergerakan
ekstremitas
2. Kekuatan otot
cukup
meningkat
3. Tidak adanya
kekakuan sendi
4. Mampu
melakukan
rentang gerak
(ROM)
Gangguan pola Setelah dilakukan 4. Identifiksi 1. Untuk mengetahui
tidur berhubungan asuhan kebutuhan tidur lama dan
dengan rasa nyeri keperawatan pasien setiap hari kebutuhan tidur
selama 3x24 jam 5. Anjurkan pasien klien tiap hari nya
diharapkan untuk beristirahat 2. Klien melakukan
gangguan pola 6. Jelaskan istirahat tidur
tidur pada pasien pentingnya tidur 3. Memberi
kembali normal yang adekuat pemahaman
dengan kriteria 7. Ciptakan pentingnya
hasil : lingkungan yang pemenuhan tidur
1. Menurunnya aman dan nyaman 4. Menyediakan
keluhan sulit 8. Anjurkan lingkungan yang
tidur pada menghindari nyaman untuk
klien makanan/minuma beristirahat
2. Tidak ada n yang 5. Tidak
keluhan sering mengganggu tidur mengkonsumsi
terjaga di 9. Identifikasi faktor yang menggangu
malam hari penggangu tidur tidur seperti kopi
3. Klien 10. Kolaborasi dengan 6. Mengetahui
mengatakan ahli gizi dalam penyebab
puas tidur dan pemberian terganggu nya tidur
istirahat cukup makanan klien
mengandung 7. Memberi makanan
tinggi protein untuk
memaksimalkankan
proses dalam
mengatasi masalah
tidur
Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Observasi TTV dan 1. Mengetahui
berhubungan asuhan tingkat nyeri keadaan umum
dengan Agen keperawatan pasien pasien dan tindakan
Injuri Biologis selama 3x24jam 5. Ajarkan pasien selanjutnya
nyeri pasien tertarik 2. Nafas dalam dapat
berkurang dengan relaksasi nafas merilekskan pasien
kriteria hasil dalam dan mengalihka
1. TTV dalam 6. Edukasi pasien nyeri
batas dan keluarga 3. Mengoptimalkan
normal untuk pasien untuk
2. Nyeri berkurang membatasi istirahat.
dari skala pengunjung 4. obat oral getik
3. wajah rileks 7. Kolaborasi dapat megurangi
dengan dokter rasa nyeri
pemberian
analgetik

IMPLEMENTASI
No DX Implentasi Evaluasi
1 Gangguan mobilitas 1. mengobservasi klien dan S:
fisik berhubungan keluarga dalam latihan pasien dan keluarga akan
dengan gangguan gerak secara manual rutin berlatih sendiri karena
neuromuskular 2. melakukan ROM pada sudah mengetahui cara
ditandai dengan lutut klien dimulai dari melatih gerak, dimulai dari
kiri terasa kaku, nyeri tindakan pasif ke aktif mengangkat tangan dan kaki
kalau ditekuk terasa 3. ajarkan klien dan kiri klien
sakit sekali keluarga supaya dapat A:
melakukan latih gerak Hambatan mobilisasi fisik
secara mandiri teratasi sebagian dengan
kriteria hasil
- klien mampu melatih
kekuatan otot sendiri
- keluarga mendukung dan
membantu klien dalam
latihan rentang gerak
latihan ROM dapat
dilakukan keluarga
dengan latih gerak pasif

2 Gangguan pola tidur 1. Mengkaji pola dan S:


berhubungan dengan
kebiasaan tidur pasien - Pasien mengatakan
rasa nyeri
2. Mengobservasi keadaan sudah mencoba untuk
umum dan TTV tidur tetapi masih
3. Membatasi pengunjung sering terbangun jika
dan tidak berkunjung nyeri timbul dan saat
pada jam-jam istirahat ingin BAK
4. Menganjurkan pasien O:
untuk menjaga - Pasien masih tampak
kebersihan tempat tidur mengantuk
dan berikan bantal yang - Pasien tampak
nyaman mencoba untuk tidur
5. Menganjurkan pasien disela-sela waktu
untuk minum yang - Lingkungan pasien
banyak sebelum tidur tampak tenang
6. Menciptakan lingkungan - KU Lemah
yang nyaman dan tenang
- TTV :
TD : 123/83 mmHg
N : 88 x/menit
R : 18 x/menit
T : 37 °C
- SpO2 : 99%
A : Masalah gangguan pola
tidur belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
3 Nyeri akut 1. Mengkaji secara S:
berhubungan dengan
komprehensif terhadap - Pasien mengatakan
Agen Injuri Biologis
nyeri, termasuk lokasi, masih merasa nyeri,
karakteristik dan durasi. tetapi sudah mulai
2. Mengkaji keluhan nyeri berkurang
menggunakan skala - Pasien mengatakan
PQRST. sudah paham dan
3. Mengobservasi tanda- mampu melakukan
tanda vital, dan keadaan teknik relaksasi dan
umum pasien. distraksi
4. Menganjurkan pasien P : saat melakukan
untuk mengatur posisi aktivitas berat
yang nyaman. seperti berjalan
5. Menganjurkan pasien lama, dan
utntuk melakukan terkadang muncul
masase disekitar nyeri. dengan sendirinya
6. Mengajarkan pasien Q : Seperti ditusuk
teknik relaksasi nafas tusuk
dalam dan distraksi. R : lutut sebelah kiri
7. Berkolaborasi dengan menjalar ke kaki
dokter untuk pemberian
S : Skala nyeri 3
analgesic (Buscopan 1
amp IV). Nyeri Ringan (0-10)
T : Hilang timbul (±
2-3 menit)
O:
- Saat nyeri timbul
pasien tampak
melakukan relaksasi
nafas dalam
- Pasien tampak
menahan nyeri
- K.U lemah
- TTV :
TD : 123/83 mmHg
N : 88 x/menit
R : 18 x/menit
T : 37 °C
- SpO2 : 99%
A : Masalah nyeri akut
teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Aaaaaaaa, aaaaaaaaaaaaaa

Perawat

(aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa)
NIM :

Anda mungkin juga menyukai