PRAKTIK KEPERAWATAN 1
AKTIVITAS ISTIRAHAT DAN TIDUR
Disusun Oleh:
a. Pergerakan
b. Membentuk postur
c. Produksi panas karena adanya kontraksi dan relaksasi
Ada tiga faktor penting proses terjadinya pergerakan atau kontraksi yaitu:
1) Osteoporosis
2) Atropi
3) Kontraktur
b. Gangguan kardiovaskuler
1) Postural hipotensi
2) Vasodilatasi vena
3) Peningkatan penggunaan valsava manuver
c. Gangguan sistem respirasi
1) Penurunan gerak pernapasan
2) Bertambahnya sekresi paru
3) Atelektasis
4) Hipostatis pneumonia.
ASUHAN KEPERWATAN
TERKAIT AKTIVITAS
2.1 PENGKAJIAN
c. Gangguan pergerakan
d. Pemeriksaan fisik
1) Tingkat kesadaran
3) Ekstremitas:
a) Kelemahan
b) Gangguan sensorik
c) Tonus otot
d) Atropi
e) Tremor
i) Nyeri sendi
j) Kekakuan sendi
a. Intoleransi aktifitas
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami penurunan energy
fisiologis untuk melkukan aktifitas sehari-hari.
Kemungkinan berhubungan dengan:
1) Kelemahan umum
2) Bedrest yang lama/ imobilisasi
3) Motivasi yang kurang
4) Pembatasan pergerakan
5) Nyeri
1) Anemia
2) Gagal jantung
3) Gangguan jantung
4) Kardiak aritmia
5) COPD
6) Gangguan metabolisme
7) Gangguan muskuloskelatal
1) Kelemahan berkurang
2) Berpartisipasi dalam perawatan diri
3) Mempertahankan kemampuan aktivitas septimal mungkin.
N INTERVENSI RASIONAL
O
3 Catat tanda vital sebelum dan sesudah mengkaji sejauh mana perbedaan
aktivitas peningkatan selama aktifitas
b. Keletihan
Definisi : kondisi dimana sesearang mengalami perasaan letih yang
berlebihan secara terusmenerus dan penurunan kapasitas
kerja fisik dan mental yang tidak dapat hilang dengan
istirahat.
Kemungkinan berhubungan dengan:
1) Menurunya produksi metabolisme
2) Pembatasan diet
3) Anemia
4) Ketidakseimbangan glukosa dan elektrolit
1) Kekurangan energy
2) Ketidakmampuan melakukan aktivitas
3) Menurunya penampilan
4) Lethargi
1) Anemia
2) Kanker
3) Depresi
4) Diabetes militus
N INTERVENSI RASIONAL
O
menyimpan energy
b. Penggunaan alat bantu gerak
N INTERVENSI RASIONAL
O
latihan
N INTERVENSI RASIONAL
O
8 Berikan obat nyeri jika dalam aktivitas Pasien lebih kooperatif dalam
terasa nyeri dengan kolaborasi dokter beraktivitas
10 Monitor pergerakan usus dan bladder mengetahui fungsi usus dan bl adder
2) Tahap II NREM
Periode suara tidur, mulai relaksasi otot, berlangsung 10-20 menit,
fungsi tubuh berlangsung lambat, Dapat dibangunkan dengan mudah
3) Tahap III NREM
Awal tahap dari keadaan tidur nyenyak, sulit dibangunkan, relaksasi
otot menyeluruh, tekanan darah menurun, berlangsung 15-30 menit
4) Tahap IV NREM
Tidur nyenyak, Sulit untuk dibangunkan, butuh stimulus intensif,
UntUk restorasi dan istirahat, tonus otot menurun, Sekresi lambung
menurun, Gerak bola mata cepat.
Tahapan tidur REM:
1) Lebih sulit dibangunkan dibandingkan dengan tidur NREM.
2) Pada orang dewasa normal REM yaitu 20-25% dari tidur malamnya.
3) Jika individu terbangun pada tidur REM maka biasanya terjadi mimpi
4) Tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi juga berperan
dalam belajar, memori, dan adaptasi.
Karakteristik tidur REM yaitu :
mata (cepat tertutup dan terbuka), otot-otot (kejang otot kecil, otot besar
imobilisasi), pernapasan (tidak teratur, kadang dengan apnea), nadi (cepat
dan ireguler), tekanan darah (meningkat atau fluktuasi), sekresi gaster
(meningkat), metabolisme (meningkat, temperatur tubuh naik), gelombang
otak (EEG aktif), siklus tidur (sulit dibangunkan)
1.3 POLA TIDUR NORMAL
a. Neonatus sampai dengan 3 bulan
Kira-kira membutuhkan 16jam/hari, mudah berespons terhadap stimulus,
pada minggu pertama kelahiran 50% adalah tahap REM.
b. Bayi
Pada malam hari kira-kira tidur 8-10 jam, usia 1 bulan sampai dengan 1
tahun kira-kira tidur 14jam/hari, tahap Rem 20-30%.
c. Toddler
Tidur 10-12 jam/hari, tahap REM 25%.
d. Preschooler
Tidur 11 jam pada malam hari, tahap REM 20%.
e. Usia sekolah
Tidur 10 jam pada malam hari, tahap REM 18,5%.
f. Adolensia
Tidur 8,5 jam pada malam hari, Tahap REM 20%.
g. Dewasa muda.
Tidur 7-9jam/ hari, tahap REM 20-25%.
h. Usia dewasa pertengahan
Tidur ± 6jam /hari, tahap REM 20%.
i. Usia Tua
Tidur ± 6 jam/ hari, tahap REM 20-25%, Tahap IV NREM menurun dan
kadang-kadang absen, sering terbangun pada malam
d. Kelelahan
Apabila mengalami kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari
tahap REM.
e. Kecemasan
Pada keadaaan cemas seseorang mungkin maeningkatkan sasraf
simpastissehingga terjadi tidurnya.
f. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum
alkohol dapat mengakibatkan insomnia dan lekas marah.
g. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain:
1) Diuretik: menyebabkan insomnia
2) Anti depresan: supresi REM
3) Kafein: meningkatkan saraf simpatis
4) Beta bloker: menimbulkan insomnia
5) Narkotika: mensupresi REM.
b. Hipersomnia
Berlebihan jam tidur pada malam hari, lebih dari 9 jam, biasanya
disebabkan oleh depresi, kerusakan saraf tepi, beberapa penyakit ginjal,
liver, dan metabolisme
c. Parasomnia
Merupakan sekumpulan penyakit yang mengganggu tidut anank seperti
samnohebalisme (tidur sambil berjalan).
d. Narcolepsy
Suatu keadaan atau kondisi yang ditandai oleh keinginana yang tidak
terkendali untuk tidur.
Gelombang otak penderita pada saat tidur sama dengan orang yang tidur
normal, juga tidak terdapat gas darah atau edokrin.
e. Apnoe tidur dan mendengkur
Mendengkur bukan dianggap sebvagai gangguan tidur, namun bila disertai
apnoe maka bisa menjadi masalah. Mendengkur disebabkan oleh adanya
rintangan pengeluaran udara di hidung dan mulut, misalnya amandel,
adenoid, otot-otot dibelakang mulut mengendor dan bergetar. Periode
apnoe berlangsung selama 10 detik sampai 3 menit.
f. Mengigau
Hampir semua orang pernah mengigau, hal itu terjadi sebelum tidur REM.
Nyeri akut
Pathway
Faktor psikologis Faktor Lingkungan Faktor Fisiologis
Nyeri akut
Cemas
Merangsang sistem limbik Merangsang sensori Merangsang kortek serebral Gangguan
(pengatur sistem emosi) perifer untuk untuk meningkatkan eliminasi urin
untuk meningkatkan meningkatkan pengeluaran seroton
pengeluaran katekolamin pengeluaran serotonin
Hipertermi
Merangsang Sistem
Aktivasi Retikuler (SAR)
untuk menurunkan
pengeluaran serotonin
2.1 PENGKAJIAN
a. Riwayat keperawatan
1) Kebiasaaan pola tidur bangun, apakah ada perubahan: waktu tidur,
jumlah jam tidur, kualitas tidur, apakah mengalami kesulitan tidur,
sering bangunpada saat tidur, apakah mengalami mimpi yang
mnegancam.
2) Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari: apakah merasa segar
saat bangun, apa yang terjadi jika kurang tidur.
3) Adakah alat bantu tidur: apa yang anda lakukan sebelum tidur, apakah
menggunakan obat-obatan untuk membantu tidur.
4) Gangguan tidur / faktor-faktor kontribusi: jenis gangguan tidur, kapan
masalah itu terjadi.
b. Pemeriksaan fisik
1) Observasi penampilan wajah, perilaku, dan tingkat energi pasien.
2) Adanya lingkaran hitam disekitar mata, mata sayu, dan konjungtiva
merah.
3) Perilaku: iretabel, kurang perhatian, pergerakan lambat, bicara lambat,
postur tubuh tidak stabil, tangan tremor, sering menguap, mata tampak
lengket, memarik diri, bingung, dan kurang koordinasi.
c. Pemeriksaan diagnostic
1) electroencephalogram (EEG).
2) electromiogram (EMG).
3) electrooculogram (EOG).
1.1 DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
a. Gangguan pola tidur
Definisi: kondisi dimana seseorang mengalami gangguan dan perubahan
waktu tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu
aktivitas sehari-hari.
Kemungkianan berhubungan dengan:
1) Kerusakan neurologi.
2) Tempat yang asing.
3) Terpasangnya tube.
4) Prosedur invasif.
5) Nyeri.
6) Kecemasan.
7) Ketidaknormalan status fisiologi.
8) Pengobatan.
1) Kecemasan.
2) Depresi.
3) COPD/asma
4) Kondisi setelah operasi
5) Nyerin kronik.
Tujuan yang diharapkan:
N INTERVENSI RASIONAL
O
1. Lakukan kajian masalah gangguan tidur Memberikan informasi dasar dalam
pasien, karakteristik, dan penyebab kurang memnentukan rencana
tidur. keperawatan.
2. Lakukan persiapan untuk tidur malam Mengatur pola tidur.
seperti pada jam 9 malam sesuai dengan
pola tidur pasien.
3. Lakukan mandi air hangat sebelum tidur. Meningkatkan tidur.
4. Anjurkan makan yang cukup satu jam Meningkatkan tidur.
sebelum tidur.
5. Berikan susu hangat sebelum tidur. Meningkatkan tidur.
6. Keadaan tempat tidur yang nyaman, Meningkatkan tidur.
bersih, dan bantal yang nyaman.
7. Bunyi telepon, dan alarm dikecilkan. Mengurangi gangguan tidur.
8. Berikan pengobatan seperti analgetikdan Mengurangi gangguan tidur.
sedatif setengah jam sebelum tidur.
9. Lakukan masase pada daerah belakang, Mengurangi gangguan tidur.
tutup jendela / pintu juka perlu.
10. Tingkatkan aktivitas sehari-hari dan Mengurangi tidur.
kurangi aktivitas sebelum tidur.
11. Pengetahuan kesehatan: jadwal tidur Mengingkatkan pola tidur.
mengurangi stress, cemas, dan latihan
relaksasi.
DAFTAR PUSTAKA