com
SATUAN ACARA PENYULUHAN MENGENAL
MASALAH PSIKOSOSIAL DI MASYARAKAT
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan masalah psikososial, masyarakat mampu memahami apa
perannya dalam mencegah terjadinya masalah psikososial
2. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 X 30 menit diharapkan masyarakat
mampu:
Lefleat
infokus
http://slidepdf.com/reader/full/sap-psikososial-56229a5192790 1/12
5/27/2018 Sap - Psikososial - slidepdf.com
Laptop
2. Metode
a) Ceramah
b) Diskusi
D. Setting Tempat
1. Peserta duduk di dalam ruangan
2. Penyaji didepannya
E. PENUGASAN :
Mendengarkan
Menyampaikan materi: Memberi respon
Pengertian
perkembgan
Fungsi
dan tugas
keluarga
Tanya jawab
Menyimpulkan materi hasil
Menyampaikan salam
http://slidepdf.com/reader/full/sap-psikososial-56229a5192790 2/12
5/27/2018 Sap - Psikososial - slidepdf.com
Penutup dan
3 salam
Menjawab 12 menit
Mendengarkan
Menjawab salam
G. Evaluasi
1. Kegiatan : Jadwal, alat bantu atau media, pengorganisasian, proses penyuluhan
2. Hasil penyuluhan : memberi pertanyaan pada pasien yang mengikuti penyuluhan di Aula
Puskesmas Paris II
a. Apa pengertian sehat jiwa?
b. Menyebutkan Ciri-ciri sehat jiwa?
c. Menyebutkan penyimpangan perkembangan?
d. Menjelaskan fungsi dan tugas keluarga dalam kesehatan jiwa?
H. Susunan Acara
Penutup
http://slidepdf.com/reader/full/sap-psikososial-56229a5192790 3/12
5/27/2018 Sap - Psikososial - slidepdf.com
control dan afeksi. Bila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, akibatnya dapat berupa
perasaan atau prilaku yang tidak diharapkan, seperti ansietas, kemarahan, kesepian dan
rasa tidak pasti.
C. Konsep Diri
Konsep diri adalah semua perasaan kepercayaan dan nilai yang diketahui tentang
dirinya dan memengaruhi individu dalam bersosialisasi dengan orang lain. Konsep diri
berkembang secara bertahap saat bayi molai mengenal dan membedakan dirinya dengan
orang lain.
Pembentukan konsep diri ini sangat dipengaruhi oleh asuhan orang tua dan
lingkungannya.
D. Komponen Konsep Diri Psikososial
a. Ansietas/cemas
Ansietas adalah suatu kekhawatiran yang berlebihan dan dihayati disertai berbagai
gejala sumatif, yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau
pekerjaan atau penderitaan yang jelas bagi pasien.
http://slidepdf.com/reader/full/sap-psikososial-56229a5192790 4/12
5/27/2018 Sap - Psikososial - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sap-psikososial-56229a5192790 5/12
5/27/2018 Sap - Psikososial - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sap-psikososial-56229a5192790 6/12
5/27/2018 Sap - Psikososial - slidepdf.com
pada lingkungannya.
3) Sumber eksternal dan internal
Kekuatan dan perkembangan pada individu sangat berpengaruh terhadap konsep diri.
Pada sumber internal misalnya, orang yang humoris koping individunya lebih efektif.
Sumber eksternal misalnya adanya dukungan dari masyarakat dan ekonomi yang
kuat.
4) Pengamatan sukses dan gagal
Ada kecenderungan bahwa riwayat sukses akan meningkatkan konsep diri demikian
pula sebaliknya.
5) Sensor
Stresor dalam kehidupan misalnya perkawinan, pekerjaan baru, ujian dan kekuatan.
Jika koping individu tidak adekuat maka akan menimbulkan depresi, menarik diri,
dan kecemasan.
6) Usia, keadaaan sakit, dan trauma
Usia tua, keadaan sakit akan mempengaruhi persepsi dirinya.
F. Kriteria kepribadian yang sehat
1) Citra tubuh positif dan akurat
Kesadaran akan diri berdasar atas observasi mandiri dan perhatian yang sesuai akan
kesehatan diri. Termasuk presepsi saat ini dan masa lalu.
2) Ideal dan realitas
http://slidepdf.com/reader/full/sap-psikososial-56229a5192790 7/12
5/27/2018 Sap - Psikososial - slidepdf.com
Individu mempunyai ideal diri yang realitas dan mempunyai tujuan hidup yang dapat
dicapai.
3) Konsep diri yang positif
Konsep diri yang positif menunjukkan bahwa individu akan sesuai dalam hidupnya.
4) Harga diri tinggi
Seseorang yang akan mempunyai harga diri tinggi akan memandang dirinya sebagai
seorang yang berarti dan bermanfaat. Ia memandang dirinya sama dengan apa yang ia
inginkan.
5) Kepuasan penampilan peran
Individu yang mempunyai kepribadian sehat akan dapat berhubungan dengan orang
lain secara intim dan mendapat kepuasan, dapat memercayai dan terbuka pada orang
pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis ia masih sangat terkat oleh
lingkungan dan keluarganya. Oleh karena itu, fungsionalisasi lingkungan keluarga pada
fase ini penting sekali untuk mempersiapkan anak terjun ke dalam lingkungan yang
lebih luas terutama lingkungan sekolah.
Anak-anak pada masa ini bersifat meniru, banyak bermain dengan lelakon(sandiwara)
atau khayalan, yang kadang-kadang dapat membantu dalam mengatasi kekurangannya
dalam kenyataan. Kegiatan yang bermacam-macam itu akan memberikan ketrampilan
dan pengalaman – pengalaman terhadap si anak.
Tugas-tugas perkembangan pada fase ini meliput:
1. Belajar berbicara, misalnya mulai dengan menyebut kata ibu, ayah, dan nama-nama
benda sederhana yang ada di sekelilingnya.
2. Belajar membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, dan bersopan
santun seksual
http://slidepdf.com/reader/full/sap-psikososial-56229a5192790 8/12
5/27/2018 Sap - Psikososial - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sap-psikososial-56229a5192790 9/12
5/27/2018 Sap - Psikososial - slidepdf.com
ini adalah akibat lamanya bermain, tidak mau tidur siang, dan makan terlalu sedikit.
Diantara beberapa factor yang mempengaruhi antara lain : kecerdasan, anak yang
cerdas lebih aktif dalam menjelajahi lingkungannya dan lebih banyak bertanya
daripada anak yang kecerasannya lebih rendah. Perbedaan seks, dalam emosi
terutama karena tekanan social untuk mengungkapkan emosi sesuai dengan
kelompoknya. Besarnya keluarga juga sangat mempengaruhi sering dan kuatnya rasa
cemburu dan iri hati.
Emosi yang umum pada awal masa kanak-kanak adalah:
Amarah
Takut
Cemburu
Ingin tahu
Iri hati
Gembira
Sedih
Kasih sayang
Perkembangan social
Perkembangan social anak sangat dipengaruhi oleh iklim sosio-psikologis keluarganya.
Jika dilingkungan keluarga tercipta suasana yang harmonis, saling memperhatikan, saling
membantu (bekerja sama) dalam menyelesaikan tugas-tugas keluarga atau anggota
keluarga, dan konsisten dalam melaksanakan aturan, maka anak akan memiliki
kemampuan atau penyesuaian social dalam hubungan dengan orang lain
Perkembangan bermain
Permainan tidak bisa dipisahkan dari dunia anak. Dan merupakan bagian terpenting
dalam perkembangan tahun-tahun pertama ini bentuk-bentuk permainan yang biasa
http://slidepdf.com/reader/full/sap-psikososial-56229a5192790 10/12
5/27/2018 Sap - Psikososial - slidepdf.com
4. Pada usia kelima, anak menyukai permainan yang memungkinkan untuk saling
mengungguli
Perkembangan kepribadian
Lingkungan keluarga merupakan dunia social awal bagi anak-anak, maka bagaimana
perasaan mereka kepada anak-anak dan bagaimana perlakuan mereka merupakan
factor penting dalam ppembentukan konsep-diri, yaitu inti pola kepribadian. Dan
dalam perkembangan selanjutnya, sikap dan cara teman-teman sebaya
memperlakukannya mulai membawa pengaruh dalam konsep diri.
Perkembangan moral
Dalam tahap ini, anak secara otomatis mengikuti peraturan tanpa berfikir ataupun
menilai. Anak sebaiknya cenderung dilatih unuk berdisiplin, karena ini merupakan
cara mengajarkan berperilaku moral sesual yang diterima kelompok
Perkembangan kesadaran beragama
Pengenalan agama sudah dapat dilakukan sejak dini. Pengetahuan anak tentang
agama berkembang sejalan dengan pengalamannya dalam mendengarkan ucapan-
ucapan orang tuanya, melihat sikap dan perilaku orang tuanya dalam beribadah,
selanjutnya mereka meniru dari apa yang erat hubungannya dengan perkembangan
psikososial anak.
http://slidepdf.com/reader/full/sap-psikososial-56229a5192790 11/12
5/27/2018 Sap - Psikososial - slidepdf.com
SUYARDI
2. SYAWATI
3. DEFI FATRIANI
4. MINGSTON
5. M.IMAMSYAH
6. TRY SANTRI
7. DEVY MARYANTY
8. DWI SRIWAHYUNINGSIH
9. DIAN UKHTIANI
10. MUSLIHAN
11. NADIA RAHMAWATI
12. VELA ANDRIANA
http://slidepdf.com/reader/full/sap-psikososial-56229a5192790 12/12