Disusun Oleh :
KURNIA ANGGRAINI
P1337420418088
3B
2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.B DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN ANAK USIA REMAJA PADA An.N
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
b. Kimposisi Keluarga
c. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. B memiliki tipe keluarga inti, karena keluarga Tn.B terdiri dari ayah, ibu dan anak
yang tinggal dalam satu rumah. Tidak ada masalah dalam keluarga Tn.B.
d. Suku Bangsa
Keluarga Tn. B dan Ny.R semenjak dari orang tua berasal dari suku Jawa . Jika sakit Tn. B dan
Ny. R terkadang menggunakan obat – obatan tradisional seperti jamu dan juga pijit.
Anggota keluarga Tn.Bberagama islam. Tn.B dan Ny. R selalu mengajarkan anakya untuk
selalu dekat dengan Allah S.W.T, mengingatkan anak-anaknya sholat 5 waktu, sering
mengusahakan untuk sholat berjamaah.
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah menonton TV, makan bersama di luar
. Kadang-kadang berkumpul dengan sanak saudara saat ada acara keluarga dan lebaran.
Tn.B memiliki 2 orang anak, 1 laki-laki dan 1 perempuan. Saat ini anak pertama keluarga Tn.B
(An.N) berumur 16 tahun, masih sekolah SMA . Anak ke-2 Tn.B (An.R) berumur 10 tahun,
masih sekolah SD.
Tahap perkembangan keluarga Tn. B masih belum terpenuhi karena Tn.B harus membiayai 2
orang anaknya. Anak pertama dan kedua Tn.B masih dalam tahap perkembangan keluarga
dengan anak remaja, yang saat ini anak pertama (An.N) sekolah kelas 2 SMA , anak kedua
(An.R) sekolah kelas 5 SD yang saat ini masih dalam tahap perkembangan keluarga dengan
anak usia sekolah (families with children school).
Tn.B sering mengeluh pusing dan lemas, ketika diperiksa keadaan Tn.B dan didapatkan tekanan
darah Tn.B yaitu 100/70 mmHg. Tn.B tidak pernah memeriksakan dirinya ke dokter, dia
menganggap penyakit tersebut akan sembuh sendiri. Biasanya jika TD Tn.B turun, dia meminum
obat dari apotik (sangobion). Ny.R beranggapan bahwa sakit Tn. B hanya biasa dan tidak terlalu
serius.
Ny.R menderita hipertensi. Dia mulai terkena hipertensi setelah melahirkan anak kedua. Ny.R
mengatakan bahwa dia biasa mengkonsumsi obat yang dibelinya di apotik. Dia juga
mengatakan bahwa obat itu pernah diresepkan oleh dokter pada saat penyakitnya kambuh,
sehingga Ny.R tidak lagi berobat ke dokter dan langsung mengkonsumsi obat hipertensi apabila
dia merasa tekanan darahnya naik. Ny.R juga mengatakan dia tidak mengkonsumsi obat
hipertensi setiap hari, hanya jika sangat diperlukan saja. Ny.R mengatakan bahwa dia biasa
meminum obat herbal setiap hari untuk menstabilkan tekanan darah. Ny.R juga sering
memodifikasi obat herbalnya dengan obat lain yaitu air rebusan daun alpukat. Ny.R
mengatakan bahwa resep itu dia dapatkan dari temannya yang juga menderita hipertensi.
An.N menderita gastritis, An.N mengatakan bila dia merasa sakit, An.N mengkonsumsi obat
penurun asam lambung. Namun, bila penyakit dirasa cukup serius, An.N pergi ke Puskesmas
atau dokter. Karena informasi sangat mudah didapatkan saat ini (Google), An.N banyak
mengetahui tentang gejala-gejala penyakit yang sering timbul di rumahnya, dan juga tau cara
pencegahan agar penyakit tersebut tidak datang kembali. Sehingga, sampai saat ini penyakitnya
sudah jarang kambuh.
An.R memiliki riwayat penyakit Amandel. Namun, Ny.R khawatir jika Amandelnya An.R semakin
besar karena An.R suka sekali mengkonsumsi es yang dijual diwarung . Ny.R dan An.N (kakak
perempuan An.R) sudah membujuk An.R untuk tidak sering meminum es , namun An.R tidak
mau dan malah berbalik marah.
Orang tua dari Tn.B tidak memiliki riwayat penyakit serius. . Namun, Orang Tua dari Ny.R
memiliki riwayat hipertensi. Ayah dari Ny.R telah meninggal 4 tahun yang lalu akibat HHD
(Hypertension Heart Disease). Serta ibu dari Ny.R memiliki riwayat hipertensi.
Karena keluarga Tn.B memiliki KIS , keluarga Tn.B memanfaatkan pelayanan kesehatan dari
Puskesmas/ Rumah sakit untuk memeriksaan kesehatan, konsultasi ataupun mencari informasi
tentang kesehatan.
Keluarga Tn.B tidak memiliki riwayat penyakit yang cukup serius. Namun, Ibu dari Ny.R memiliki
riwayat hipertensi . Ny.R merupakan ibu yang siaga. Dia tanggap terhadap kondisi keluarganya
yang sakit.
3. PENGKAJIAN KELUARGA
a. Karakteristik Rumah
Tempat tinggal Tn.B milik sendiri. Rumah Tn.B memiliki kamar/ ruangan sebanyak 7
ruangan, Ventilasi/ penerangan cukup, dengan pemanfaatan ruangan : 1 ruang tamu, 3
kamar tidur, 1 R.bengkel motor, 1 dapur, 1 kamar mandi. Keluarga Tn.B menggunakan
sumber air minum dari PDAM. tersedia tempat sampah, untuk limbah rumah tangga ada di
belakang rumah dan biasanya di bakar 3 hari sekali. Lingkungan rumah Tn.B cukup bersih,
jarak rumah dengan jalan raya cukup jauh.
Keluarga Tn.B tinggal di daerah pedesaan, tetangga yang ada di sekitar rumah semuanya
ramah dan saling tolong-menolong satu sama lain. Warga sekitar khususnya ibu – ibu
memiliki kebiasaan mengadakan pengajian rutin setiap hari jumat. Pengajian diadakan di
masjid dekat rumah. Warga di sekitar juga sering mengadakan kerja bakti membersihkan
lingkungan setiap 1 bulan sekali. Apalagi jika sudah memasuki musim penghujan.
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling menyayangi
dan membantu satu sama lain. Keluarga Tn.B memiliki fasilitas : Televisi, MCK, Tempat
tidur yang nyaman, sumber air bersih, motor dan sepedah sebagai sarana transportasi dan
untuk masalah kesehatan, keluarga Tn.B memiliki KIS untuk membantu biaya pengobatan.
4. STRUKTUR KELUARGA
Saudara-saudara dari Ny.R dan Tn.B selalu siap membantu apabila keluarga Tn.B
membutuhkan pertolongan. Mereka tidak memikirkan jarak yang harus dilalui, bagi mereka
saudara tetaplah saudara dan saudara harus saling tolong menolong.
Tn.B :
Peran formal : sebagai suami dari istri, sebagai kepala keluarga, ayah,
pelindung dan pemberi rasa aman dalam keluarga, sebagai anggota masyarakat.
Ny.R :
Peran formal : sebagai istri dari suami, ibu, mengurus rumah tangga,
mendidik anak-anak
An.N :
Peran formal : menjadi anak, pelajar
An.R :
Peran formal : menjadi anak, sebagai anggota masyarakat, pelajar
Tn.B dan Ny.R memikirkan biaya untuk melanjutkan sekolah bagi anak-anaknya.
Tn.B takut kondisi tekanan darahnya yang sering rendah dapat mempengaruhi kerjanya . Ny.R
juga khawatir dengan kondisi An.R yang sering minum es sehingga amandelnya sering kambuh.
Tn.B dan Ny.R khawatir dengan pergaulan An.N yang mulai beranjak remaja. Tn.B dan Ny.R
takut anaknya salah dalam bergaul dan terjerumus ke pergaulan yang negatif.
c. Strategi koping
Strategi koping yang digunakan Tn.B dan Ny.R baik, Bila ada permasalahan, Tn. B dan Ny.R
berusaha untuk selalu menyelesaikannya dengan bermusyawarah dan tetap tenang dalam
berfikir. Namun, keputusan tertinggi tetap berada di tangan Tn.B sebagai kepala rumah tangga.
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam kepada anak ataupun istrinya
ataupun memberikan ancaman-ancaman dalam menyelesaikan masalah.