Anda di halaman 1dari 5

II.

Religius Experience dalam Kisah Agama Islam

1. Isra Mi'raj

Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW atas perintah Allah SWT yang ditempuh
dalam waktu semalam. Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di
Mekkah ke Masjidil Aqsho di Yerussalem. Sedangkan Miraj adalah perjalanan Nabi
Muhammad dari bumi menuju langit ketujuh, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha.

Sidaratul Muntaha menjadi akhir perjalanan untuk menerima perintah Allah SWT. Perintah
tersebut berupa sholat lima waktu sehari semalam. Peristiwa Isra Mi'raj menjadi peristiwa
yang agung dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad.

2. Turunnya Wahyu Pertama

Ketika Nabi Muhammad Saw menyendiri di Gua Hira, turunlah wahyu pertama dibawa oleh
Jibril yang merupakan wahyu dari Allah SWT, ialah firman Allah yang berbunyi :

َ ُّ‫ا ْق َر ْأ َو َرب‬  – ‫ق‬


‫الَّ ِذي َعلَّ َم بِ ْالقَلَ ِم‬  –  ‫ك اأْل َ ْك َر ُم‬ ٍ َ‫ق اإْل ِ ن َسانَ ِم ْن َعل‬ َ ِّ‫ا ْق َر ْأ بِاس ِْم َرب‬ 
َ َ‫ك الَّ ِذي َخل‬
َ َ‫ َخل‬  – ‫ق‬

Yang artinya :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.” (Al-‘Alaq, 1-4)

Adalah Waraqah bin Nauval anak paman Khadijah binti Khuwailid, seorang yang masyhur di
Makkah karena keluasan ilmunya dalam hal ihwal agama-agama samawi.

Tatkala Jibril turun membawa wahyu kepada Nabi Muhammad Saw, Khadijah pergi
menemuinya dan memberitahukan kepadanya tentang peristiwa tersebut. Waraqah berkata:
“Demi Tuhan yang nyawa Waraqah berada ditangan-Nya, jika engakau percaya hai Khadijah,
telah datang malaikat agung yang pernah datang kepada Musa dan sesungguhnya ia (Nabi
Muhammad Saw) adalah nabi dari umat ini.”
3. Umar bin Khattab Memeluk Islam

Ketika Nabi Muhammad menyebarkan Islam secara terbuka di Mekkah, Umar bereaksi
sangat antipati terhadapnya, beberapa catatan mengatakan bahwa kaum Muslim saat itu
mengakui bahwa Umar adalah lawan yang paling mereka perhitungkan, hal ini dikarenakan
Umar yang memang sudah mempunyai reputasi yang sangat baik sebagai ahli strategi perang
dan seorang prajurit yang sangat tangguh pada setiap peperangan yang ia lalui. Umar juga
dicatat sebagai orang yang paling banyak dan paling sering menggunakan kekuatannya untuk
menyiksa pengikut Nabi Muhammad .

Pada puncak kebenciannya terhadap ajaran Nabi Muhammad , Umar memutuskan untuk
mencoba membunuh Nabi Muhammad , namun saat dalam perjalanannya ia bertemu dengan
salah seorang pengikut Nabi Muhammad bernama Nu'aim bin Abdullah yang kemudian
memberinya kabar bahwa saudara perempuan Umar telah memeluk Islam, ajaran yang
dibawa oleh Nabi Muhammad yang ingin dibunuhnya saat itu. Karena berita itu, Umar
terkejut dan pulang ke rumahnya dengan dengan maksud untuk menghukum adiknya,
diriwayatkan bahwa Umar menjumpai saudarinya itu sedang membaca Al Qur'an surat Thoha
ayat 1-8, ia semakin marah akan hal tersebut dan memukul saudarinya. Ketika melihat
saudarinya berdarah oleh pukulannya ia menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan
tersebut dapat ia lihat, diriwayatkan Umar menjadi terguncang oleh apa yang ia baca tersebut,
beberapa waktu setelah kejadian itu Umar menyatakan memeluk Islam, tentu saja hal yang
selama ini selalu membelanyani membuat hampir seisi Mekkah terkejut karena seseorang
yang terkenal paling keras menentang dan paling kejam dalam menyiksa para pengikut Nabi
Muhammad kemudian memeluk ajaran yang sangat dibencinya tersebut, akibatnya Umar
dikucilkan dari pergaulan Mekkah dan ia menjadi kurang atau tidak dihormati lagi oleh para
petinggi Quraisy yang selama ini diketahui selalu membelanya.

4. Nabi Ibrahim menyembelih anaknya (Ismail) sebagai perintah dari Allah Swt.

Nabi Ibrahim a.s. mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih Ismail puteranya. Dan
mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara-cara turunnya wahyu Allah, maka perintah
yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim. Mimpi Nabi
Ibrahim yang merupakan wahyu dari Allah itu tentu membuatnya gundah gulana.
Namun, saking cinta dan taatnya pada Allah, ia dengan lapang dada mau menyembelih
anaknya. Suatu hari, Nabi Ibrahim mendatangi Ismail untuk meyampaikan perintah Allah
bahwa ia harus menyembelih putranya. Sungguh tak disangka, Ismail justru mengamini
perintah dalam mimpi ayahnya tersebut. Dirinya tidak merasa takut atau marah kepada ayah
kandungnya. Hal tersebut dikarenakan mimpi itu merupakan wahyu dari Allah SWT.
Mendengar jawaban dari anaknya, Nabi Ibrahim pun terkejut. Ia tak menyangka anak
kesayangannya itu begitu ikhlas untuk menerima perintah Allah SWT.

Namun, tak mudah bagi Nabi Ibrahim menjalankan perintah tersebut. Pasalnya, setan terus
menggoda dirinya agar membatalkan perintah itu. Tapi usaha setan gagal. Begitu pula yang
terjadi ketika setan menggoda Ismail, mereka juga mengalami kegagalan. Tidak ingin
menyerah, setan kemudian menggoda isteri Nabi Ibrahim akan tetapi usaha tersebut pun tetap
tak berhasil. Tibalah waktu penyembelihan.

Pada hari H, yakni tanggal 10 Zulhijah, Nabi Ibrahim dan putranya pergi ke tanah lapang
untuk menjalankan perintah Allah tersebut. Nabi Ibrahim menyiapkan pedang yang sudah
diasah dengan sangat tajam agar Ismail tak merasa kesakitan ketika disembelih. Ismail
meminta sang ayah menutup mata agar tidak merasa iba ataupun ragu melaksanakan perintah
dari Allah SWT. Namun, ketika nabi Ibrahim mulai menyembelih anaknya, pedang tersebut
selalu terpental. Ismail kemudian berkata bahwa dirinya ingin tali pengikat yang ada di
tangan dan kakinya dilepas. Hal itu dilakukan agar malaikat dapat menyaksikan bahwa ia taat
kepada Allah SWT. Peristiwa yang terjadi selanjutnya adalah peristiwa tradisional yang
menjadi sejarah hari raya Idul Adha (Hari Raya Qurban) yaitu ketika nabi Ismail ditukar
dengan seekor domba oleh Allah SWT. Ada satu riwayat yang menyebutkan bahwa Malaikat
Jibril-lah yang membawa domba serta menukarnya dengan Nabi Ismail.

Pada saat itu, dituliskan bahwa semesta beserta isinya mengucapkan takbir demi meng-
agungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran yang dimiliki oleh Ismail dan Ibrahim dalam
menjalankan perintah Allah yang berat tersebut.
5. Kisah Air Zamzam dan tangisan Ismail

Zamzam sendiri berasal dari ucapan Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, saat menemui air di bawah
kaki mungil putranya, Ismail. Zamzam artinya berkumpul, atau airnya berkumpul, hingga
kemudian disebut lah Zamzam.

Sejarahnya bermula ketika Siti Hajar dan Ismail, yang ditinggal Nabi Ibrahim di padang
tandus, gersang, tidak ada tanda-tanda kehidupan. Namun, Ibrahim meneguhkan Siti Hajar
bahwa apa yang dia lakukan itu adalah perintah Allah.

Tiba pada saatnya bekal yang dibawa Siti Hajar habis, dan Ismail kecil menangis kehausan,
Siti Hajar yang saat itu masih menyusui pun mulai kehabisan karena tidak ada asupan
makanan. Ia mulai gelisah dan mencari makanan di padang tandus yang kelak bernama
Mekah itu.

Siti Hajar berlari ke bukit Marwa mencari kemungkinan makanan dan minuman, lalu kembali
lagi ke bukit Shafa, lalu kembali lagi ke Bukit Marwa. Tak terasa, Siti Hajar sudah bolak-
balik sebanyak 7 kali.

Apa yang dilakukan Siti Hajar ini kelak dinamakan Sa'i, yang dijadikan rukun haji. Sa'i
adalah berlari-lari kecil diantara bukit Shafa dan Marwa selama 7 kali.

Setelah 7 kali berlari antara bukit Shafa dan Marwa, Siti Hajar melihat ke arah anaknya yang
tadinya menangis tiba-tiba terdiam. Dari arah kaki mungil Ismail tiba-tiba mengeluarkan air
yang melimpah.

Siti Hajar lalu berlari menghampiri Ismail kegirangan. Kemudian Siti Hajar berkata
"Zamzam (berkumpullah)". Kelak mata air ini dinamanan Air Zamzam, yang menjadi sumber
kehidupan di padang tandus ini, dan mata airnya tidak pernah kering sampai saat ini.

Mata air Zamzam ini sempat tertutup setelah ribuan tahun tak terawat sepeninggal Nabi
Ibrahim dan Nabi Ismail. Kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib lah yang kemudian
menggali mata air Zamzam dan dibuat seperti sumur. Terakhir dilakukan pemugaran oleh
pemerintah Arab Saudi pada tahun 1980 Masehi.

Sumur Zamzam hanya berjarak 20 meter sebelah tenggara Ka'bah. Air Zamzam memiliki
kandungan istimewa yang membuatnya sangat berkhasiat. Bahkan dalam riwayat yang
disampaikan At Thabarani dalam kitab Al Mu'jamaul Kabir dan Ibnu Abbas ra, Nabi
Muhammad SAW pernah bersabda tentang air Zamzam yang artinya:

"Sebaik-baiknya air di permukaan bumi ialah air Zamzam, padanya terdapat makanan yang
menyegarkan dan padanya terdapat penawar bagi penyakit."

Anda mungkin juga menyukai