Pada masa ini, keyakinan mengenai penyebab masih mirip dengan zaman
primitive, yaitu didasarkan pada takhayul dan magis, sehingga penyembuhan
membutuhkan penyembuhan magis. Pendeta atau dokter penyihir menikmati
status dalam masyarakat kuno. Sejalan dengan perkembangan peradaban, teori
praktis perawatan medis yang muncul sebagai penyebab nin-medis mulai
terobservasi. Catatan tertua mengenai praktik penyembuhan ada pada kembaran
tanah liat berusia 4000 tahun yang dihubungkan dengan peradaban Sumeria.
Lembaran ini berisi tentang resep obat, tetapi tidak dituliskan untuk mengatasi
penyakit apa.
Bangsa Yahudi Kuno menyumbangkan Mosaic Health Code. Kode ini dianggap
sebagai legislasi sanitari pertama dan berisi catatan pertama mengenai syarat
kesehatan masyarakat. Kode ini mencakup aspek individu, keluarga dan kesehatan
komunitas., termasuk di dalamnya membedakan antara yang bersih dan yang tidak
bersih.
Budaya Afrika Kuno, fungsi pengasuhan yang dimiliki oleh perawat termasuk
peran sebagai bidan, herbalis, ibu susu, dan pemberi perawatan untuk anak dan
lansia (Dolan, Fitzpatrick, dan Herrmann, 1983). Budaya India Kuno, sudah
mengenl adanya perawat laki-laki yang memiliki kriteria pengetahuan mengenai
cara mempersiapkan obat yang akan diberikan, pintar, mampu mencurahkan kasih
sayang ke pasien, kemurnian pikiran dan tubuh. Adapun perawat wanita India
bertindak sebagai bidan dan merawat keluarga yang sakit. Peran perawat dalam
budaya Cina kursng disebutan, namun peran Cina Kuno lebih banyak pada
penemuan obat herbal, pemakaian akupunktur sebagai metode pengobatan, dan
publikasi Nei Ching (canon of medicine), yang merinci empat langkah
pemeriksaan : melihat, mendengar, bertanya, dan merasakan.
Sejarah Yunani dan Romawi Kuno, perawatan orang skit lebih maju dalam
mitologi dan realitas. Dewa mitos Yunani yang dianggap sebagai dwea
penyembuh adalah Asklepios, istrinya Epigone adalah dewi penenang, Hygenia
anak perempuanAsklepios adalah dewi kesehatan dan diyakini sebagai
perwujudan perawat. Kuil yang dibangun untuk menghormati Asklepios, menjadi
pusat penyembuhan, pendeta kuil Asklepios memberikan penyembuhan melalui
pengobatan natural dan supranatural (Donahue, 1996). Seorang dokter Yunani
Kuno, Hipocrates, mempercayai bahwa penyakit memiliki penyebab alami.
Pernyataan Hipocrates ini sangat bertentangan dengan pendapat tabib pendeta di
kuil yang mengatakan bahwa penyakit adalah magis dan mistik. Sedangkan
kontribusi Romawi terhadap perawatan kesehatan adalah sanitasi umum,
pengeringan rawa, dan pembangunan saluran air, tempat pemandian umum dan
pribadi, system drainase, dan pemanasan sentral.
3. Zaman Keagamaan
Pada tahun 1663 dibentuklah kelompok biarawati oleh St. Vincent de paul.
Kelompok ini merawat orang-orang di rumah sakit, orang terlantar dan kaum
miskin. Kelompok ini terkenal luas sebagai perawat keliling karena mereka
merawat orang sakit di rumah-rumah. Pada masa ini juga mulai dirintis
pendidikan keperawatan yang dipelopori oleh Louise de Gras. Program
pendidikan yang diberikan saat ini adalah pengalaman merawat orang sakit di
rumah skit, dan melakukan kunjungan rumah. Peran rumah sakit terhadap
perkembangan keperawatan tidak dapat diabaikan. Ada tiga rumah sakit yang
berperan besar terhadap perkembangan perawat pada zaman pertengahan, yaitu
Dieu di Lion, Hotel Dieu di Paris, St. Thomas Hospial. Florence Nightingale
memulai karirnya menjadi perawat di rumah sakit St. Thomas Hospital ini. Abad
XVIII, pengembangan kota yang lebih besar membawa penambahan jumlah
rumah sakit dan memperbesar peran perawat.