Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MORAL DAN AGAMA ANAK


USIA DINI
ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perkembangan sosial
emosional moral dan agama anak usia dini
Dosen Pengampu : Dr. Elan M,Pd
Nuraly masum aprily M,Pd

Disusun Oleh Kelompok 7:


Dini Andriyani Putri 2009329
Rahma Naily Hidayah 2005366
Septia Azzahra 2008777

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan kepada kita semua begitu banyak kenikmatan baik itu
nikmat iman maupun nikmat islam, semoga kita semua senantiasa selalu ada
dalam berkah dan lindungannya. Tak lupa solawat beserta salam semoga
terlimpah curahkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW, semoga
syafa’atnya mengalir kepada kita semua amin.

Atas berkah Allah SWT, Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan


makalah yang berjudul “Karakteristik Perkembangan Moral dan Agama Anak
Usia Dini” dengan tepat waktu. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini belum dikatakan sempurna, oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan dengan senang hati diterima oleh penulis demi
kesempurnaan makalah ini. Kami juga berharap dengan adanya makalah ini dapat
menambah ilmu dan bermanfaat bagi pembacanya.

Tasikmalaya, 16 November 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Perkembangan Moral dan Agama AUD..................................................2
2.2 Karakter Perkembangan Moral dan Agama pada Anak Usia Dini............................3
2.3 Indikator Tahap Pencapaian Perkembangan Nilai Agama Dan Moral......................6
2.4 Faktor-faktor yang memepengaruhi Perkembangan Moral dan Agama AUD.........7
BAB III.................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1 Latar Belakang

Pengembangan nilai moral agama erat kaitannya tentang budi


pekerti seorang anak, sikap sopan santun, kemauan melaksanakan ajaran
agama dalam kehidupan sehari-hari. Pembahasan filosofis tentang budi
pekerti khususnya dari segi pendidikan moral sebagaimana dikemukakan
oleh Kilpatrick (dalam Zuriah, 2011: 63) akan terus berkembang dengan
berbagai pendapat dan aspek budi pekerti, nilai moral dan keagamaan.
Dalam lingkup perkembangan nilai-nilai agama dan moral anak
diharapkan dapat membedakan prilaku baik dan buruk.

Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus di


kembangkan. Anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang
dewasa. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-6 tahun. Menurut Brek
(dalam Sujiono, 2013:6) pada masa ini proses pertumbuhan dan
perkembangan anak sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang
perkembangan hidup manusia.

2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian Karakteristik Perkembangan Moral dan Agama AUD


2. Bagaimana Karaketristik Moral dan Agama AUD
3. Bagaimana Indikator Pencapaian Perkembangan Moral dan Agama AUD
4. Apa Faktor-faktor yang memepengaruhi Perkembangan Moral dan Agama
AUD

3 Tujuan

1. Memahami pengertian Karakteristik Perkembangan Moral dan Agama


AUD
2. Mengetahui Karaketristik Moral dan Agama AUD
3. Mengetahui Indikator Pencapaian Perkembangan Moral dan Agama
AUD

1
4. Mengerti Faktor-faktor yang memepengaruhi Perkembangan Moral dan
Agama AUD

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perkembangan Moral dan Agama AUD

a. Pengertian Karakteristik

Karakter atau watak adalah sifat batin yang mempegaruhi segenap pikiran,
perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup
lainnya.

b. Perkembangan

Perkembangan berasal dari kata dasar “kembang” mendapat awalan “pe” dan
akhiran “an”. Artinya perbuatan yang menjadikan tambah sempurna (tentang
pribadi, pikiran, dan pengetahuan). Perkembangan adalah bertambahnya struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak
halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian

c. Moral dan Perkembangan Moral

Moral adalah tingkah laku yang telah diatur atau ditentukan oleh etika. Kata
moral berasal dari bahasa Latin mos (jamak: mores) yang berarti kebiasaan atau
adat. Dalam bahasa Inggris dan banyak bahasa lain, termasuk bahasa Indonesia,
kata mores masih dipakai dalam arti yang sama. Moral dapat dimaknai sebagai
nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya

Perkembangan moral adalah perubahan penalaran, perasaan, dan perilaku tentng


standar mengenai benardan salah. Perkembangan moral memiliki dimensi
intrapersonal, yang mengatur aktifitas seseorang Ketika dia terlibat dalam
interaksi sosia dan dimensi interpersonal yang mengatur interaksi social dan
penyelesian konflik. Perkembangan moral berkaitan dengan aturan -aturan dan

2
ketentuaan tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang dalam
berinteraksi dengan orang lain

d. Agama

Kata agama yang artinya adalah kepercayaan kepada Tuhan; hal-hal gaib yang
memiliki kekuatan besar; akidah; din(ul). Dalam buku Psikologi Agama karya
Jalaluddin Rahmat, menurut Harun Nasution, Agama mengandung arti ikatan
yang harus dipegang dan di patuhi manusia. Ikatan dimaksud berasal dari suatu
kekuatan yang lebih dari manusia sebagai kekuatan yang gaib yang tak dapat
ditangkap dengan pancaindra, namun mempunyai pengaruh yang besar sekali
terhadap kehidupan manusia sehari-hari.

e. Anak Usia Dini

Pengertian anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun
(Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003) dan sejumlah ahli pendidikan anak
memberikan batasan 0-8 tahun. Anak usia dini didefinisikan pula sebagai
kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang
bersifat unik. Mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus
sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya (Mansur, 2005)

2.2 Karakter Perkembangan Moral dan Agama pada Anak Usia Dini

a. Karakter Perkembangan Moral pada Anak Usia Dini

Karakter perilaku moral pada anak usia dini menurut Teguh Waluyo (2013 : 47)
dibagi menjadi 7 antara lain:

 Tidak mengganggu teman yang sedang melakukan kegiatan


 Meminta tolong dengan baik
 Mengucap salam jika bertemu atau berpisah
 Selalu bersikap ramah
 Berterimakasih jika memperoleh sesuatu

3
 Melaksanakan tata tertib yang ada di sekolah
 Mengikuti aturan permainan

Selanjutnya menurut Asmawati (2014 : 58): 7) karakter perilaku moral Anak Usia
Dini yaitu sebagai berikut : anak berbicara atau berbahasa yang baik dan sopan
dengan teman sebaya maupun dengan orang dewasa, anak berpakaian rapih baik
di rumah, di sekolah ataupun berpakaian rapih sesuai dengan keperluan.

b. Karakter Perkembangan Moral pada Anak Usia Dini

Ada beberapa teori timbulnya keagamaan anak, yakni:

1. Rasa ketergantungan. Manusia dilahirkan kedunia ini memiliki empat


kebutuhan, yakni keinginan untuk perlindungan (security), keinginan akan
pengalamn baru (new experience), keinginan untuk dapat tanggapan
(response), keinginan untuk dikenal (recognition). Berdasarkan kenyataan
dan kerjasama dari keempat keinginan itu, maka bayi sejak dilahirkan
hidup dalam ketergantungan. Melalui pengalaman-pengalamn yang
diterimanya dari lingkungan itu kemidian terbentuklah rasa keagaman
pada diri anak.

2. Instink keagamaan. Bayi yang dilahirkan sudah memiliki beberapa instink.


Diantaranya instink kagamaan. Belum terlihatnya tindak keagamaan pada
diri anak karena beberapa fungsi kejiwaan yang menopang kematangan
berfungsinya instink itu belum sempurna. Dengan demikian pendidikan
agama perlu diperkenalkan kepada anak jauh sebelum usia 7 tahun.
Artinya, jauh sebelum usia tersebut, nilainilai keagamaan perlu
ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Nilai keagamaan itu sendiri bisa
berarti perbuatan yang berhubungan antara manusia dengan Tuhan atau
hubungan antar sesama manusia

Pendapat lain tentang Karakteristik Perkembangan Nilai Agama dan Moral Anak
Usia Dini :

1. Rasa ingin tahu

4
Anak anak memiliki rasa ingin tahu yang besar. Hal ini ditujukan dengan berbagai
pertayaan-pertanyaan sederhana dalam mengajakan ajaran agama dan sikap
perilaku moral pada anak usia dini

2. Pribadi unik

Setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda, sehigga dalam mengajar


agama dan membiasakan bersikaap sesuai moralpada setia akan mendapatkan
responnyang berbeda

3. Fantasi

Anak-anak gemar berfantasi dan berimajinasi. Salah satunya dalam memahami


tuhan daan ajaraan agama.. Misalnya, Ketika anak-anak menganggap tuhan itu
ada dilangit dan tuhan itu mempunyai tubuh yang besar seperti raksasa ada juga
yang berimajinasi bahwa tuhan itu mirip dengan manusia dan imajinasi-imajinasi
anak lainnya

4. Egosentri

Setiap anak memang mengalami fase itu. Sikapnya yang cenderung posesif
terhadap benda-benda yang dimiliki serta terhadap kegemaran tertentunya dan
fase ini anak memang lebih mementingkan kepentingan pribadinya sehingga
mereka belum mampu sepenuhnya memahami aturan agama dan keberadaan
tuhan

5. Daya konsentrasi rendah

Sulit memang anak bagi anak usia dini untuk belajar dengan duduk yang tenang,
mendengarkan penjenlasan dari pendidik atau orang tua dalam kurun waktu yang
lama memang belum mamp. Dan pada anak usia dini mudah gusar ketika harus
fokus dalam mendengarkan sesuatu. Hal ini berkaitan saat anak melakukan
kegiatan agama yang membutuhkan durasi waktu yang lama, jadi bagi pendidik
dibutuhkan diharapkan menyesuaikan dengan kebutuhan anak anak

6. Belum mampumenggambarkan sesuaatu yang abstrak

5
Anak anak belum mampu menggambarkan tuhan itu seperti apa, malaikat itu
bagaimana. Merekan itu belum mampu menggambarkan detail hal-hal abstrak
tersebut

7. Belum mampu mendeskripsikan konsep yang absrtak

Ini berkaitan dengan nilai moral seperti keadilan, kejujuran kedisiplinan


kemandirian kepercayaan dsb. Tapi anak dapat melakukan moralitas yang paling
sederhana sesuai dengab tahap usia anak

2.3 Indikator Tahap Pencapaian Perkembangan Nilai Agama Dan Moral

Berikut adalah standar tingkat pencapaian perkembangan nilai agama dan moral
pada anak usia dini
Usia Tingkat Pencapaian Perkembangan
1. Mulai meniru gerakan berdoa/sembahyang sesuai
2-3 tahun dengan agamanya
2. Mulai meniru doa pendek sesuai dengan agamanya
3. Mulai memahami kapan mengucapkan salam, terima
kasih, maaf, dsb.
1. Mulai memahami pengertian perilaku yang
berlawanan meskipun belum selalu dilakukan seperti
3-4 tahun pemahaman perilaku baik-buruk, benar-salah, sopan-
tidak sopan
2. Mulai memahami arti kasihan dan sayang kepada
ciptaan tuhan.
1. Mengenal tuhan melalui agama yang dianutnya
2. Meniru gerakan beribadah
4-5 tahun 3. Mengucapkan doa sebelum dan/atau sesudah
melakukan sesuatu
4. Mengenal perilaku baik/sopan dan buruk
5. Membiasakan diri berperilaku baik

6
1. Mengenal agama yang dianut
2. Membiasakan diri beribadah
5-6 tahun 3. Memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan,
hormat, dsb)
4. Membedakan perilaku baik dan buruk
5. Mengenal ritual dan hari besar agama

2.4 Faktor-faktor yang memepengaruhi Perkembangan Moral dan Agama AUD

Didalam usaha membentuk tingkah laku sebagai pencerminan nilai-nilai hidup


tertentu ternyata faktor lingkungan memegang pean penting. Diantara segala
unsur lingkungan sosial yang berpengaruh, yang tampaknya sangat penting adalah
unsur lingkungan berbentuk manusia yng langsung dikenal atau dihadapi oleh
seseorang sebagai perwujudan dari nila-nilai tertentu. Dalam hal ini lingkungan
sosial berfundsi sebagai pendidik dan pembina. Makin jelas sikap dan sifat
lingkungan terhadap nilai hidup tertentu dan moral makin kuat pula pengaruhnya
untuk membentuk atau meniadakan tingkah laku yang sesuaiDalam usaha
membentuk tingkah laku sebagai pencerminan nilai-nilai hidup terterntu, banyak
faktor yang mempengaruhi perkembangan moral, diantaranya yaitu:

1. Faktor tingkat harmonisasi hubungan antara orang tua dan anak.


2. Faktor seberapa banyak model (orang-orang dewasa yang simpatik,
teman-teman, orang-orang yang terkenal dan hal-hal lain) yang
diidentifikasi oleh anak sebagai gambaran- gambaran ideal.
3. Faktor lingkungan memegang peranan penting. Diantara segala segala
unsur lingkungan social yang berpengaruh, yang tampaknya sangat
penting adalah unsur lingkungan berbentuk manusia yang langsung
dikenal atau dihadapi oleh seseorang sebagai perwujudan dari nilai-nilai
tertentu.
4. Faktor selanjutnya yang memengaruhi perkembangan moral adalah tingkat
penalaran. Perkembangan moral yang sifatnya penalaran menurut
Kohlberg, dipengaruhi oleh perkembangan nalar sebagaimana
dikemukakan oleh piaget. Makin tinggi tingkat penalaran seseorang

7
menrut tahap-tahap perkembangan piaget, makin tinggi pula tingkat moral
seseorang.
5. Faktor Interaksi sosial dalam memberik kesepakatan pada anak untuk
mempelajari dan menerapkan standart perilaku yang disetujui masyarakat,
keluarga, sekolah, dan dalam pergaulan dengan orang lain.

Beberapa sikap orangtua yang perlu diperhatikan sehubungan dengan


perkembangan moral anak, di antaranya sebagai berikut.

a) Konsisten dalam mendidik anak dilarang

Ayah dan ibu harus memiliki sikap dan perlakuan yang sama dan melarang atau
membolehkan tingkah laku tertentu kepada anak. Suatu tingkah laku anak yang
dilarang oleh orangtua pada suatu waktu, harus juga dilarang apabila dilakukan
kembali pada waktu lain.

b) Sikap orangtua dalam keluarga

Secara tidak langsung, sikap orangtua terhadap anak, sikap ayah terhadap ibu,
atau sebaliknya, dapat mempengaruhi perkembangan moral anak, yaitu melalui
proses peniruan (imitasi). Sikap yang sebaiknya dimiliki oleh orangtua adalah
sikap kasih sayang, keterbukaan, musyawarah (dialogis), dan konsisten.

c) Penghayatan dan pengamalan agama yang dianut

Orangtua merupakan panutan (teladan) bagi anak, termasuk di sini panutan dalam
mengamalkan ajaran agama. Orangtua yang menciptakan iklim religius (agamis),
dengan cara membersihkan ajaran atau bimbingan tentang nilai-nilai agama
kepada anak, maka anak akan mengalami perkembangan moral yang baik.

d) Sikap konsisten orangtua dalam menerapkan norma

Orangtua sebaiknya menjadi cintoh positif bagi anak – anaknya, bukan hanya
sekedar member contoh. Karena itu, orang-orang yang tak mempunyai hubungan
yang harmonis dengan orang taunya dimasa kecil, kemungkinan besar tidak
mampu mengembangkan superego yang cukup kuat, sehingga mereka bisa
menjadi orang yang sering melanggar norma masyarakat.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setiap anak memiliki suatu ciri khas yang selalu tumbuh dan berkembang
sejak saat konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Pentingnya memahami
karakteristik anak usia dini membuat kita mengetahui bahwa usia dini
merupakan usia yang paling penting dalam tahap perkembangan manusia,
pengalaman awal pun sangat penting bagi tumbuh kembang anak, dan
perkembangan fisik-psikis mengalami kecepatan yang luar biasa di usia dini.
Mengetahui dan memahami beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kondisi proses pertumbuhan dan perkembangan anak, dapat mendeteksi
kelainan yang terjadi dan sesegera mungkin dapat mengatasi
permasalahannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ardy Wiyani dan Barnawi, Novan. (2016). Format Paud, Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media

Asmawati L. (2014). Perencanaan Pembelajaran PAUD. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya

Gibbs, J.C. (2003). Moral Development and reality. Beyond the theories of
Kohlberg and Hoffman.Thoussan Oaks, CA: Sage

Jalaluddin Rahmat, (2002). Psikologi Agama; Edisi Revisi, Jakarta: PT Raja


Gravindo Persada,

Mansur. (2007). Pendidikan Anak Usia Dina Dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka
Palajar

Unknow, (2013). Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Moral. [Online]


Tersedia di : http://dvldmk.blogspot.com/2013/11/faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai