Dosen pengampu :
Oleh
2021
IDENTITAS SEKOLAH
1
HASIL OBSERVASI
1. Filosofi, Nilai, Keyakinan Pendidikan di Sekolah
Di TK PGRI Kedunghalang landasan pelaksanaannya berdasarkan
filosofinya melahirkan manusia menjadi mansia yaitu melahirkan manusia baik
yang bersekolah, yang tidak tahu menjadi tahu,yang tidak bisa menajdi
bisa,menjadikan anak-anak yang baik. Sedangkan landasan keyakinannya diliat
dari menyiapkan jasmani dan rohani anak serta perkembangan pertumbuhan anak
untuk siap memasuki sekolah yang lebih tinggi.
2. Lingkungan Belajar
A. Sarana prasana
Sarana yang terdapat di TK PGRI Kedunghalang yaitu Alat Permainan
Edukatif (APE) dalam dan APE luar. APE dalam meliputi majalah yang dapat
membantu pemberian tema, puzzel, domino, plastisin, dan miniatur binatang.
Sedangkan APE luar yang terdapat di TK ini adalah perosotan panjat, jungkitan,
dan ayunan. Selain itu di TK PGRI juga terdapat gambar-gambar seperti gambar
hewan, tumbuhan, dan buah-buahan.
Prasarana yang terdapat di TK PGRI Kedunghalang adalah 3 ruang kelas,
ruang baca dimana di ruangan ini terdapat buku-buku cerita,majalah, ada ruangan
dapur yang berdektan dengan WC dimana ruangan WC ini digunakan oleh peserta
didik dan siswa dan dapur disini digunakan untuk keperluan memasak pemberin
makanan tambahan pada anak yang di lakukan setiap 1 bulan 2 kali.
B. Setting Ruangan
Setting pembelajaran di TK PGRI Kedunghalang menggunakan
pembelajaran kelompok. Misalnya jika terdapat 3 pekerjaan maka dibagi 2
kelompok yaitu kelompok perempuan dan kelompok laki-laki. Dua pekerjaaan itu
seperti menggambar dan menulis perempuan menggambar terlebih dahulu
kemudian laki-laki menulis. Jika ada yang sudah selesai kemudian bergilir laki-
laki menggambar perempuan menulis. Setiap hari di TK PGRI terdapat 3
pembelajaran.
C. Pengelolaan Alat Main
Cara mengelola alat permain di TK PGRI Kedunghalang anak-anak di
ajarkan untuk membereskan sendiri dituntut untuk rapih dan mandiri. Dan peserta
didik di tk pgri kedunghalang juga tidak ada peserta didik yang ditungguin oleh
orang tuanya.
3. Agenda Harian dan Pembahasan Rutin
Kegiatan agenda harian dan pembiasaan rutin yang dilakukan di TK PGRI
Kedunghalang yaitu pada pagi hari sebelum masuk ke kelas anak dibiasakan untu
berbaris terlebih dahulu yang kemudian di cek suhu tubuh, dan kukunya.
2
Kemudian setelah anak masuk ke kelas terdapat kegiatan pembukaan berupa
berdo’a bersama, menyebutkan hari,tanggal, dan bulan. Setelah itu guru akan
melakukan recalling mengulang kembali materi yang sebelumnya. Setelah selesai
kegiatan pembukaan maka masuk ke kegiatan inti. Di TK PGRI ini memiliki dua
kegiatan inti, yaitu inti klasikal dan inti pokok. Inti klasikal seperti menggunting,
melipat, dan bermain plastisin. Dalam tahap ini sebelum belajar anak diajak
untuk menggunting sebuah gambar yang menarik, atau anak di ajak untuk melipat
yang akhirnya akan menjadi sebuah tiruan hewan,atau benda. Jika dari plastisin
anak akan membuat tiruan hewan,buah-buahan,sayuran. Inti pokok yang
mencakup aspek kognitif, bahasa, seni. Dalam tahap inti pembelajaran inilah anak
belajar sesuai tema yang hari ini, dalam pembelajarannya juga mengarah pada
kognitif anak, bahasa anak, dan seni anak untuk membuat anak tertarik dan tidak
bosan. Setelah selesai kegiatan ini anak beristirahat seperti bermin dan makan
bersma. Dalam kegiatan istirahat anak dibiasakan untuk selalu membawa bekal
makan ringan atau makanan berat dari rumah, jadi sebelum anak-anak di bebaskan
main, di TK PGRI kedunghalang anak selalu makan bersama dengan teman
temannya, jika sudah selesai makan anak di bebaskan untuk bermain dan diawasi
juga oleh guru-guru. Kegiatan terakhir yaitu penutup yang berupa recalling
kegiatan dari pagi sampai istirahat dan mengutarakan pembelajaran hari esok dan
bernyanyi-nyanyi yang di akhiri dengan berdoa seperti doa kepada orang tua, doa
keluar dari ruangan, dan doa naik kendaraan.
3
2. Lingkunganku
Dalam tema ini anak mengenal lingkungan rumah, alat-alat yang ada di dalam
rumah maupun sekolah, tata tertib rumah maupun sekolah dan mengetahui
fungsi atau tugas anggota keluarga.
3. Kebutuhanku
Anak mengenal bagimana memakai baju, cara memelihara kebersihan, jenis
makanan sehat, asal muasal makanan, dan dalam tema ini TK PGRI
memberikan makanan tambahan kepada anak seperti susu dan pudding.
4. Binatang
Dalam tema ini anak-anak dikenalkan dengan hewan buas, hewan yang bisa
menjadi hewan peliharaan, hewan ternak, hewan yang betelur atau
melahirkan. Di TK PGRI Kedunghalang juga terkadang anak di ajak untuk
menonton video tentang kebun binatang sehingga anak bisa berilustrasi
sedang berliburan ke kebun binatang.
5. Tanaman
Anak mengenal macam-macam tanaman, cara menanam, fungsi tanaman, dan
bagian-bagian tanaman. Karena di TK PGRI Kedunghlang ini dekat dengan
pesawahan. Maka, anak-anak di ajak untuk bermain kesana kemudian makan
bersama dengan bekal yang telah dibawa.
6. Rekreasi
Anak mengenal macam-macam kendaraan, dimana tempat
pemberhentiannya, dan siapa yang mengendarainya. Dalam tema ini anak
selalu diajak rekreasi ke tempat tempat yang cocok untuk anak.
7. Pekerjaan
Dalam tema ini anak dikenalkan dengan macam-macam pekerjaan, tugas
pekerjaan, alat yang digunakan pekerjaan itu. Dan anak anak di tanya apa
cita-citanya.
8. Air, udara, api
Dalam tema ini anak anak dikenalkan dengan bencana, dan lebih ke
bersyukur kepada sang pencipta.
9. Alat komunikasi
Anak dikenalkan dengan macam-macam alat komunikasi dan cara
berkomunikasi.
10. Tanah airku
Tema ini digunakna selalu pada bulan agustus dengan hari kemerdekaan
Indonesia, disini anak-anak dikenalkan dengan warna bendera, lambang
negara, lagu kebangsaan dan lagu daerah. Pada tema ini juga TK PGRI
Kedunghlang mengadakan perlombaan memperingkati kemerdekaan
Indonesia.
4
Pengalaman yang diberikan guru kepada anak dalam pembelajaran berupa
pengalaman yang dapat berkesan bagi anak, misalnya pada tema kebutuhanku
anak-anak diberikan pengalaman untuk memotong sayur atau dalam tema rekreasi
anak diberikan pengalaman sesuai tempat rekreasinya, seperti pada saat rekreasi
ke kebun binatang anak akan mendapatkan pengalaman untuk melihat binatang
secara langsung.
C. Assesmen
Penilaian yang digunakan oleh TK PGRI yaitu berupa observasi, unjuk
kerja, dan catatan anekdot yang meggunakan bintang 1, 2, 3, dan 4. Dengan
keterangan: bintang 1 Belum Berkembang (BB), bintang 2 Mulai Berkembang
(MB), bintang 3 Berkembang Sesuai Harapan (BSH), bintang 4 Berkembang
Sangat Baik (BSB).
5. Hubungan Guru dan Anak Didik
Peran guru terhadap peserta didik yaitu mengajar, mendidik, melatih, serta
menjadi orang tua kedua anak didik saat berada di sekolah. Cara berinteraksi yang
digunakan TK PGRI yaitu berupa ceramah, dan berbincang-bincang bersama
anak. Pola hubungan guru dan anak bisa sebagai teman, orang tua, juga support
system untuk anak.
5
PEMBAHASAN
6
Alat permainan edukatif yang dimiliki oleh TK PGRI Kedunghalang sudah
beragam digunakan sebagai media pembelajaran dan saran bermain. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Depdiknas Dirjen PAUD (Guslinda dan Rita, 2018) yang
menyatakan bahwa alat permainan edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung
nilai edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak.
Selain itu, prasana yang dimiliki oleh TK PGRI Kedunghalang sudah cukup
memfasilitasi, namun terdapat prasarana yang belum sesuai dengan standar yakni
ukuran ruang kelas. Menurut Permendikbud nomor 137 tahun 2014 ruang
kegiatan anak yang aman dan sehat memiliki rasio minimal 3 m2 peranak dan
tersedia fasilitas cuci tangan dengan air bersih. Disamping itu, penataan ruang
kelas harus memenuhi beberapa prinsip, yaitu visibility (keleluasaan pandangan),
accesbility (mudah dicapai), fleksibilitas (keluwesan), kenyamanan dan
keindahan.
B. Setting Ruangan
Pengorganisasian lingkungan fisik untuk pengajaran adalah titik awal yang
logis untuk manajemen kelas karena merupakan tugas yang harus dihadapi semua
guru sebelum kegiatan kelas dimulai. Banyak guru merasa lebih mudah untuk
merencanakan aspek non fisik pengelolaan kelas daripada mengelola lingkungan
kelas untuk mendukung dan mencapai tujuan pembelajaran. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menata ruang kelas.
Tata ruang kelas yang akan diterapkan guru dapat mengkomunikasikan
kepada siswa bagaimana guru mengharapkan semua anggota kelas untuk terlibat
dalam pengelolaan kelas. Filosofi belajar seorang guru akan mempengaruhi
bagaimana guru menangani setiap elemen kelas. Meja dan kursi yang disusun
dalam kelompok menunjukkan bahwa interaksi dan kerjasama antar siswa
memudahkan untuk menyelesaikan beberapa kegiatan aktif. Tabel urutan
menunjukkan apakah fokus kelas adalah guru, papan tulis, atau titik fokus lainnya.
Tata ruang kelas merupakan salah satu bentuk menunjukkan kemampuan
seorang guru dalam mengelola kelas dan menciptakan suasana belajar yang baik
bagi siswa. Guru dan siswa akan selalu terlibat dalam kegiatan yang berbeda
menggunakan area ruang yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Guru akan selalu memfasilitasi kegiatan belajar jika mereka mengatur ruang kelas
agar memiliki pergerakan yang teratur, meminimalkan gangguan dan
memanfaatkan ruang yang tersedia secara efektif.
Menurut Carolyn & Edmund (2015:4) ada 4 kunci bagi guru untuk
melakukan pengaturan ruang kelas yang baik, yaitu:
1. Jadikanlah wilayah sirkulasi dan mobilitas siswa tinggi dan bebas dari
kemacetan.
2. Pastikan setiap siswa dapat dipantau dengan mudah oleh guru.
3. Menjaga agar instrument pengajaran yang sering digunakan dan perlengkapan
siswa mudah diakses.
7
4. Pastikan bahwa para siswa dapat dengan mudah melihat persentasi dan
tampilan seisi kelas.
Pengaturan kelas itu sendiri merupakan upaya guru untuk menciptakan
lingkungan belajar yang mendukung, melalui kegiatan penempatan siswa dan
materi/media pembelajaran. Selain itu, desain kelas bertujuan untuk menciptakan
dan memelihara perilaku siswa yang dapat mendukung proses pembelajaran
(Djamarah, 2006).
Dengan demikian, tujuan utama penataan ruang kelas adalah untuk
menciptakan dan mengarahkan kegiatan siswa serta mencegah terjadinya perilaku
siswa yang tidak diinginkan melalui penataan tempat duduk, meja dan kursi,
pajangan dan benda-benda lain di dalam kelas. Selain itu, beberapa tujuan khusus
penempatan ruang kelas dapat disimpulkan, antara lain:
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar
maupun sebagai kelompok belajar yang memungkingkan siswa untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi pembelajaran.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas perabot kelas yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai lingkungan, sosial, emosional, dan
intelektual siswa dalam kelas.
4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,
budaya, serta sifat-sifat individunya
Seperti pada halnya pada pengaturan atau setting pembelajaran di TK PGRI
Kedunghalang menggunakan pembelajaran kelompok. Misalnya jika terdapat 3
pekerjaan maka dibagi 2 kelompok yaitu kelompok perempuan dan kelompok
laki-laki. Dua pekerjaaan itu seperti menggambar dan menulis perempuan
menggambar terlebih dahulu kemudian laki-laki menulis. Jika ada yang sudah
selesai kemudian bergilir laki-laki menggambar perempuan menulis. Setiap hari di
TK PGRI terdapat 3 pembelajaran.
3. Agenda Harian dan Pembahasan Rutin
Menurut Mulyadi (2021) salah satu agenda harian yang terdapat di PAUD
yaitu pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran memiliki tiga
kegiatan utama yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutupan.
a. Kegiatan pendahuluan sangat penting untuk menciptakan tumpuan sebelum
memulai kegiatan yang menyenangkan, serta merupakan informasi awal bagi
anak-anak tentang kegiatan hari tersebut. Contoh dari kegiatan pembukaan
yaitu berdoa bersama dan melafalkan surat-surat pendek.
b. Kegiatan inti. Kegiatan ini sudah masuk ke materi pembelajaran inti yang akan
disampaikan kepada anak, misalnya anak bertanya, mengamati objek dan yang
lainnya.
c. Kegiatan penutup. Dalam kegiatan ini guru bersama peseta didik melakukan
refleksi untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan.
8
Berdasarkan hal tersebut di TK PGRI juga terdapat tiga kegiatan dalam
pelaksanaan pembelajarannya. Seperti pada kegiatan ini di TK tersebut selalu
dimulai dengan berdoa bersama, kemudian menyebutkan hari, tanggal, dan bulan.
Pada kegiatan inti anak melakukan kegiatan menggunting, melipat, dan bermain
plastisin. Sedangkan dalam kegiatan penutup guru melakukan kegiatan recalling
atau mengulang kembali materi dari pagi sampai istirahat, dan diakhiri dengan
berdoa bersama.
4. Kurikulum dan Pengajaran
Standar kurikulum yang digunakan oleh TK PGRI Kedunghalang ini yaitu
kurikulum 2013 dan sudah sesuai dengan Permendikbud No 146 Tahun 2014
Tentang Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini dan kurikulumnya juga sudah
memuat program pengembangan anak yang mencakup enam aspek yaitu nilai
agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.
Berdasarkan lampiran dari Permendikbud No. 146 Tahun 2014 tujuan dari
kurikulum 2013 PAUD yaitu untuk mendorong berkembangnya potensi anak agar
memiliki kesiapan untuk menempuh pendidikan selanjutnya.
Sesuai dengan tahapan perkembagan anak, karakteristik cara anak belajar,
konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi
anak usia dini sebaiknya dilakukan dengan pembelajaran tematik. Hal itu sesuai
dengan pembelajaran yang diterapkan di TK PGRI yaitu pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu
yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok
pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. (Poerwadarminta
dalam Joni, 2008).
Tujuan dari pembelajaran tematik yaitu memudahkan peserta didik untuk
memusatkan perhatian pada satu tema tertentu, mampu mempelajari pengetahuan
dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema
yang sama, pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
serta peserta didik mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena
materi disajikan dalam konteks tema yang jelas (PAUD Jateng, 2015). Dalam
pembelajaran tematik PAUD terdapat 8 tema yaitu Tema diriku, keluargaku,
lingkungan, binatang, tanaman, kendaraan, alam semesta, dan negaraku (PAUD
Jateng 2018). Sedangkan di TK PGRI memiliki 10 tema dengan dua tema
tambahan yaitu kebutuhanku dan rekreasi.
Menurut Widyaningrum (dalam Sopacua dan Rahardjo, 2020) dalam
pembelajaran harus memberikan pengalaman langsung bagi anak, karena dengan
pengalaman langsung membuat anak berhadapan langsung dengan sesuatu yang
nyata sebagai dasar untuk mengerti hal-hal yang konkrit sehingga anak bisa
mengaitkan dengan konsep yang sudah dipelajari sebelumnya. Pengalaman
pembelajaran yang diberikan TK PGRI juga pengalaman langsung kepada anak
seperti pada tema kebutuhanku anak-anak diberikan pengalaman untuk memotong
9
sayur, jadi anak diberi kesempatan untuk mencoba langsung memotong sayuran
tersebut dengan diawasi oleh guru.
Teknik penilaian yang dilakukan di TK PGRI yaitu penilaian observasi,
ujuk kerja, catatan anekdot, penugasan dan porotfolio. Assesment atau penilaian
adalah proses yang ditempuh oleh guru untuk mendapatkan informasi dalam
bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang
pencapaian kompetensi peserta didik dalam pembelajaran. (Multahada, 2018).
Dalam lampiran 5 Permendikbud No. 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013
PAUD teknik peilaian yang dapat digunakan di jenjang PAUD yaitu penilaian
observasi, catatan anekdot, jurnal, penugasan, dan penilaian portofolio.
1. Observasi atau pengamatan merupakan teknik penilaian yang dilakukan selama
kegiatan pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan lembar observasi, catatan menyeluruh atau jurnal dan rubrik.
Pedoman observasi yang digunakan guru bisa berbentuk chek list yang bersifat
terstruktur dan tidak terstruktur.
2. Catatan anekdot, dapat ditulis dalam format tabel, namun dapat juga berupa
narasi. Catatan anekdot merupaka teknik penilaian yang dilakukan dengan
mencatat sikap dan perilaku khusus pada anak ketika suatu peristiwa terjadi
secara tiba-tiba, baik perilaku positif ataupun negatif. (Suyadi dan Dahlia,
2014).
3. Jurnal merupakan instrumen yang digunakan untuk mencatat atau
mendokumentasikan perkembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan
sebagai penilaian otentik.
4. Penugasan adalah teknik penilaian berupa pemberian tugas yang akan
dikerjakan anak dalam waktu tertentu, baik secara kelompok, individu ataupun
didampingi.
5. Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil kegiatan anak
secara berkesinambungan atau catatan pendidik tentang berbagai aspek
pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai salah satu bahan untuk menilai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Adapun teknik penilaian lainnya menurut Multahada 2018 yaitu unjuk kerja
yang melibatkan anak dalam bentuk pelaksanaan suatu aktivita yang dapat
diamati. Serta hasil karya yang merupakan teknik penilaian dengan melihat
produk yang dihasilkan oleh anak setelah melakukan suatu kegiatan.
5. Hubungan Guru dan Anak Didik
Peran guru dan anak didik di TK PGRI yaitu mendidik, mengajar, melatih,
serta menjadi orang tua kedua anak saat di sekolah. menurut Usman (dalam
Sopian, 2016) peran guru dan anak dikelompokan menjadi tiga peran yaitu: (1)
Bidang profesi yang meliputi mendidik, mengajar dan melatih, (2) Bidang
kemanusiaan yang menjadikan guru sebagai orang tua kedua di sekolah, dan (3)
bidang kemasyarakatan yang menempatkan guru lebih terhormat di
10
lingkungannya, sehingga guru berkewajiban untuk mencerdaskan bangsa menuju
Indonesia seutuhnya yang berdasarkan pancasila.
Dalam interaksi terdapat tiga pola interaksi yaitu pola interaksi satu arah,
pola interaksi dua arah, dan pola interaksi multi arah.
1. Pola interaksi satu arah. Pada pola ini guru lebih banyak menjelaskan materi
dan anak hanya memperhatikan dan menulis apa yang dijelaskan oleh guru.
Conthnya yaitu metode cermah, dimana guru merupakan agen yang
menyampaikan sejumlah pengetahuan kepada anak didik.
2. Pola interaksi dua arah. Pada pola ini guru dan siswa dapat berperan sama yaitu
pemberi aksi dan penerima aksi.
3. Pola interaksi multi arah. Proses belajar mengajar dengan pola komunikasi ini
mengarah pada proses pengajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang
optimal, sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif.
Interaksi antara guru dan anak didik di TK PGRI berupa ceramah, bertanya,
dan berbincang dengan anak. menurut Lisa, Arista, dan Purwadi (2018) ceramah
merupakan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya. Ceramah juga
bersifat menerangkan, menguraikan, mengarahkan, serta menceritakan. Jadi di TK
PGRI ini telah menerapkan ketiga pola interaksi tersebut misalnya dalam pola
interaksi satu arah di TK ini menggunakan metode ceramah, dimana guru
berperan lebih aktif.
11
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
14