Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL OBSERVASI

DI TK PGRI KEDUNGHALANG KABUPATEN TASIKMALAYA

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Model-Model PAUD (UD304)

Dosen pengampu :

Taopik Rahman, M.Pd. (2722)

Qonita, M. Pd. (3154)

Oleh

Dila Adilah (2001419)

Filda Fildzah Arifah (2003820)

Rahma Naily Hidayah (2005366)

Yasmin Rahmania (2008755)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS DAERAH TASIKMALAYA

2021
IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah : TK PGRI Kedunghalang


Alamat : Kp. Galumpit Kel. Tarunajaya, Kec. Sukaraja, Kabupaten
Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat (46183)
NPSN : 20262291
NSS : 002021217042
Jenjang Pendidikan : TK
Stautus Sekolah : Negeri
Tahun Berdiri : 1974

1
HASIL OBSERVASI
1. Filosofi, Nilai, Keyakinan Pendidikan di Sekolah
Di TK PGRI Kedunghalang landasan pelaksanaannya berdasarkan
filosofinya melahirkan manusia menjadi mansia yaitu melahirkan manusia baik
yang bersekolah, yang tidak tahu menjadi tahu,yang tidak bisa menajdi
bisa,menjadikan anak-anak yang baik. Sedangkan landasan keyakinannya diliat
dari menyiapkan jasmani dan rohani anak serta perkembangan pertumbuhan anak
untuk siap memasuki sekolah yang lebih tinggi.
2. Lingkungan Belajar
A. Sarana prasana
Sarana yang terdapat di TK PGRI Kedunghalang yaitu Alat Permainan
Edukatif (APE) dalam dan APE luar. APE dalam meliputi majalah yang dapat
membantu pemberian tema, puzzel, domino, plastisin, dan miniatur binatang.
Sedangkan APE luar yang terdapat di TK ini adalah perosotan panjat, jungkitan,
dan ayunan. Selain itu di TK PGRI juga terdapat gambar-gambar seperti gambar
hewan, tumbuhan, dan buah-buahan.
Prasarana yang terdapat di TK PGRI Kedunghalang adalah 3 ruang kelas,
ruang baca dimana di ruangan ini terdapat buku-buku cerita,majalah, ada ruangan
dapur yang berdektan dengan WC dimana ruangan WC ini digunakan oleh peserta
didik dan siswa dan dapur disini digunakan untuk keperluan memasak pemberin
makanan tambahan pada anak yang di lakukan setiap 1 bulan 2 kali.
B. Setting Ruangan
Setting pembelajaran di TK PGRI Kedunghalang menggunakan
pembelajaran kelompok. Misalnya jika terdapat 3 pekerjaan maka dibagi 2
kelompok yaitu kelompok perempuan dan kelompok laki-laki. Dua pekerjaaan itu
seperti menggambar dan menulis perempuan menggambar terlebih dahulu
kemudian laki-laki menulis. Jika ada yang sudah selesai kemudian bergilir laki-
laki menggambar perempuan menulis. Setiap hari di TK PGRI terdapat 3
pembelajaran.
C. Pengelolaan Alat Main
Cara mengelola alat permain di TK PGRI Kedunghalang anak-anak di
ajarkan untuk membereskan sendiri dituntut untuk rapih dan mandiri. Dan peserta
didik di tk pgri kedunghalang juga tidak ada peserta didik yang ditungguin oleh
orang tuanya.
3. Agenda Harian dan Pembahasan Rutin
Kegiatan agenda harian dan pembiasaan rutin yang dilakukan di TK PGRI
Kedunghalang yaitu pada pagi hari sebelum masuk ke kelas anak dibiasakan untu
berbaris terlebih dahulu yang kemudian di cek suhu tubuh, dan kukunya.

2
Kemudian setelah anak masuk ke kelas terdapat kegiatan pembukaan berupa
berdo’a bersama, menyebutkan hari,tanggal, dan bulan. Setelah itu guru akan
melakukan recalling mengulang kembali materi yang sebelumnya. Setelah selesai
kegiatan pembukaan maka masuk ke kegiatan inti. Di TK PGRI ini memiliki dua
kegiatan inti, yaitu inti klasikal dan inti pokok. Inti klasikal seperti menggunting,
melipat, dan bermain plastisin. Dalam tahap ini sebelum belajar anak diajak
untuk menggunting sebuah gambar yang menarik, atau anak di ajak untuk melipat
yang akhirnya akan menjadi sebuah tiruan hewan,atau benda. Jika dari plastisin
anak akan membuat tiruan hewan,buah-buahan,sayuran. Inti pokok yang
mencakup aspek kognitif, bahasa, seni. Dalam tahap inti pembelajaran inilah anak
belajar sesuai tema yang hari ini, dalam pembelajarannya juga mengarah pada
kognitif anak, bahasa anak, dan seni anak untuk membuat anak tertarik dan tidak
bosan. Setelah selesai kegiatan ini anak beristirahat seperti bermin dan makan
bersma. Dalam kegiatan istirahat anak dibiasakan untuk selalu membawa bekal
makan ringan atau makanan berat dari rumah, jadi sebelum anak-anak di bebaskan
main, di TK PGRI kedunghalang anak selalu makan bersama dengan teman
temannya, jika sudah selesai makan anak di bebaskan untuk bermain dan diawasi
juga oleh guru-guru. Kegiatan terakhir yaitu penutup yang berupa recalling
kegiatan dari pagi sampai istirahat dan mengutarakan pembelajaran hari esok dan
bernyanyi-nyanyi yang di akhiri dengan berdoa seperti doa kepada orang tua, doa
keluar dari ruangan, dan doa naik kendaraan.

4. Kurikulum dan Pengajaran


A. Standar dan Tujuan Kurikulum
Standar kurikulum yang digunakan oleh TK PGRI Kedunghalang yaitu
kurikulum 2013. Tujuan dari kurikulum 2013 yaitu untuk mendorong
berkembangnya potensi anak agar memiliki kesiapan untuk menempuh
pendidikan selanjutnya. Sedangkan tujuan yang dimiliki oleh TK PGRI yaitu
mengarah pada visi dan misi menumbuh kembangkan, tanggung jawab, beriman,
berbudi luhur, disiplin, kreatif, berprestasi, dan cinta sesama manusia. Serta
Menanamkan kedisplinan, mandiri dan tanggung jawab, cerdas, meningkatkan
mutu bersaing dan mempunyai nilai tambah, mewujudkan rasa cinta dan peduli
kepada sesama, menciptakan lingkungan yang nyaman aman dan indah.
B. Aktivitas dan Materi Pembelajaran
Aktivitas kurikulum yang diterapkan oleh TK PGRI yaitu berupa tema yang
terdiri dari 10 tema dengan 5 tema untuk semster 1 dan 5 tema lagi untuk semester
2. Berikut ini 10 tema beserta ativitas yang dilakukan peserta didik di TK PGRI:
1. Tema diri sendiri
Pada tema ini anak mengenalkan dirinya seperti nama, jenis kelamin, nama
ibu, nama ayah, ciri-ciri tubuh, macam-macam rasa, dan macam-macam
suara.

3
2. Lingkunganku
Dalam tema ini anak mengenal lingkungan rumah, alat-alat yang ada di dalam
rumah maupun sekolah, tata tertib rumah maupun sekolah dan mengetahui
fungsi atau tugas anggota keluarga.
3. Kebutuhanku
Anak mengenal bagimana memakai baju, cara memelihara kebersihan, jenis
makanan sehat, asal muasal makanan, dan dalam tema ini TK PGRI
memberikan makanan tambahan kepada anak seperti susu dan pudding.
4. Binatang
Dalam tema ini anak-anak dikenalkan dengan hewan buas, hewan yang bisa
menjadi hewan peliharaan, hewan ternak, hewan yang betelur atau
melahirkan. Di TK PGRI Kedunghalang juga terkadang anak di ajak untuk
menonton video tentang kebun binatang sehingga anak bisa berilustrasi
sedang berliburan ke kebun binatang.
5. Tanaman
Anak mengenal macam-macam tanaman, cara menanam, fungsi tanaman, dan
bagian-bagian tanaman. Karena di TK PGRI Kedunghlang ini dekat dengan
pesawahan. Maka, anak-anak di ajak untuk bermain kesana kemudian makan
bersama dengan bekal yang telah dibawa.
6. Rekreasi
Anak mengenal macam-macam kendaraan, dimana tempat
pemberhentiannya, dan siapa yang mengendarainya. Dalam tema ini anak
selalu diajak rekreasi ke tempat tempat yang cocok untuk anak.
7. Pekerjaan
Dalam tema ini anak dikenalkan dengan macam-macam pekerjaan, tugas
pekerjaan, alat yang digunakan pekerjaan itu. Dan anak anak di tanya apa
cita-citanya.
8. Air, udara, api
Dalam tema ini anak anak dikenalkan dengan bencana, dan lebih ke
bersyukur kepada sang pencipta.
9. Alat komunikasi
Anak dikenalkan dengan macam-macam alat komunikasi dan cara
berkomunikasi.
10. Tanah airku
Tema ini digunakna selalu pada bulan agustus dengan hari kemerdekaan
Indonesia, disini anak-anak dikenalkan dengan warna bendera, lambang
negara, lagu kebangsaan dan lagu daerah. Pada tema ini juga TK PGRI
Kedunghlang mengadakan perlombaan memperingkati kemerdekaan
Indonesia.

4
Pengalaman yang diberikan guru kepada anak dalam pembelajaran berupa
pengalaman yang dapat berkesan bagi anak, misalnya pada tema kebutuhanku
anak-anak diberikan pengalaman untuk memotong sayur atau dalam tema rekreasi
anak diberikan pengalaman sesuai tempat rekreasinya, seperti pada saat rekreasi
ke kebun binatang anak akan mendapatkan pengalaman untuk melihat binatang
secara langsung.
C. Assesmen
Penilaian yang digunakan oleh TK PGRI yaitu berupa observasi, unjuk
kerja, dan catatan anekdot yang meggunakan bintang 1, 2, 3, dan 4. Dengan
keterangan: bintang 1 Belum Berkembang (BB), bintang 2 Mulai Berkembang
(MB), bintang 3 Berkembang Sesuai Harapan (BSH), bintang 4 Berkembang
Sangat Baik (BSB).
5. Hubungan Guru dan Anak Didik
Peran guru terhadap peserta didik yaitu mengajar, mendidik, melatih, serta
menjadi orang tua kedua anak didik saat berada di sekolah. Cara berinteraksi yang
digunakan TK PGRI yaitu berupa ceramah, dan berbincang-bincang bersama
anak. Pola hubungan guru dan anak bisa sebagai teman, orang tua, juga support
system untuk anak.

5
PEMBAHASAN

1. Filosofi, Nilai, Keyakinan Pendidikan di Sekolah


Setiap satuan pendidikan memiliki filosofi, nilai, keyakinan pendidikan
yang dijadikan sebagai pedoman. Filosofi, nilai, keyakinan tersebut telah
dirumuskan pada saat berdirinya sekolah tersebut. Filosofi merupakan pandangan
sistematis tentang dunia. Banyak orang percaya bahwa filosofi adalah dasar dari
semua ilmu pengetahuan. Tujuan filosofi adalah pemahaman yang lebih dalam.
Selain itu, filosofi merupakan ilmu yang banyak cabangnya, tergantung dari arah
pemahamannya. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pengertian filosofi atau filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal
budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Filsafat juga
dimaknai sebagai teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan, dan n
ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi. Nilai
merupakan berbagai hal yang menghasilkan pemikiran hasil baik dan buruk dalam
masyarakat. Nilai dapat menjadi dasar pertimbangan seorang individu dalam
menentukan sikap dan mengambil keputusan. Menurut Steeman (dalam Adisusilo,
2013:56) nilai adalah sesuatu yang memberi makna dalam hidup, yang memberi
acuan, titik tolak dan tujuan hidup. Nilai adalah sesuatu yang dijunjung tinggi,
yang dapat mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang. Keyakinan atau
kepercayaan adalah sikap yang diungkapkan oleh orang-orang ketika mereka
merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa mereka telah mencapai kebenaran.
Karena keyakinan adalah sikap, keyakinan tidak selalu benar atau keyakinan saja
bukan jaminan kebenaran.
Seperti pada halnya Di TK PGRI Kedunghalang yang memiliki filosofi,
nilai, keyakinan pendidikan di sekolahnya sendiri, yakni memiliki landasan
pelaksanaannya berdasarkan filosofinya melahirkan manusia menjadi manusia,
yaitu melahirkan manusia baik yang bersekolah, yang tidak tahu menjadi
tahu,yang tidak bisa menajdi bisa,menjadikan anak-anak yang baik.
Landasan keyakinan diliat dari menyiapkan jasmani dan rohani anak serta
perkembangan pertumbuhan anak untuk siap memasuki sekolah yang lebih tinggi.
Anak usia dini ini kan dasar guru di tk pgri ini harus menyiapkan itu karkaternya
juga.
2. Lingkungan Belajar
A. Sarana prasana
Sarana alat permainan edukatif yang dimiliki oleh sekolah sudah mencukupi
dan cukup lengkap. TK PGRI Kedunghalang sudah mempunyai berbagai macam
alat permainan edukatif baik APE moral dan agama, APE bahasa, APE kognitif,
APE seni, APE fisik motorik dan APE sosial emosioanal.

6
Alat permainan edukatif yang dimiliki oleh TK PGRI Kedunghalang sudah
beragam digunakan sebagai media pembelajaran dan saran bermain. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Depdiknas Dirjen PAUD (Guslinda dan Rita, 2018) yang
menyatakan bahwa alat permainan edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung
nilai edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak.
Selain itu, prasana yang dimiliki oleh TK PGRI Kedunghalang sudah cukup
memfasilitasi, namun terdapat prasarana yang belum sesuai dengan standar yakni
ukuran ruang kelas. Menurut Permendikbud nomor 137 tahun 2014 ruang
kegiatan anak yang aman dan sehat memiliki rasio minimal 3 m2 peranak dan
tersedia fasilitas cuci tangan dengan air bersih. Disamping itu, penataan ruang
kelas harus memenuhi beberapa prinsip, yaitu visibility (keleluasaan pandangan),
accesbility (mudah dicapai), fleksibilitas (keluwesan), kenyamanan dan
keindahan.
B. Setting Ruangan
Pengorganisasian lingkungan fisik untuk pengajaran adalah titik awal yang
logis untuk manajemen kelas karena merupakan tugas yang harus dihadapi semua
guru sebelum kegiatan kelas dimulai. Banyak guru merasa lebih mudah untuk
merencanakan aspek non fisik pengelolaan kelas daripada mengelola lingkungan
kelas untuk mendukung dan mencapai tujuan pembelajaran. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menata ruang kelas.
Tata ruang kelas yang akan diterapkan guru dapat mengkomunikasikan
kepada siswa bagaimana guru mengharapkan semua anggota kelas untuk terlibat
dalam pengelolaan kelas. Filosofi belajar seorang guru akan mempengaruhi
bagaimana guru menangani setiap elemen kelas. Meja dan kursi yang disusun
dalam kelompok menunjukkan bahwa interaksi dan kerjasama antar siswa
memudahkan untuk menyelesaikan beberapa kegiatan aktif. Tabel urutan
menunjukkan apakah fokus kelas adalah guru, papan tulis, atau titik fokus lainnya.
Tata ruang kelas merupakan salah satu bentuk menunjukkan kemampuan
seorang guru dalam mengelola kelas dan menciptakan suasana belajar yang baik
bagi siswa. Guru dan siswa akan selalu terlibat dalam kegiatan yang berbeda
menggunakan area ruang yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Guru akan selalu memfasilitasi kegiatan belajar jika mereka mengatur ruang kelas
agar memiliki pergerakan yang teratur, meminimalkan gangguan dan
memanfaatkan ruang yang tersedia secara efektif.
Menurut Carolyn & Edmund (2015:4) ada 4 kunci bagi guru untuk
melakukan pengaturan ruang kelas yang baik, yaitu:
1. Jadikanlah wilayah sirkulasi dan mobilitas siswa tinggi dan bebas dari
kemacetan.
2. Pastikan setiap siswa dapat dipantau dengan mudah oleh guru.
3. Menjaga agar instrument pengajaran yang sering digunakan dan perlengkapan
siswa mudah diakses.

7
4. Pastikan bahwa para siswa dapat dengan mudah melihat persentasi dan
tampilan seisi kelas.
Pengaturan kelas itu sendiri merupakan upaya guru untuk menciptakan
lingkungan belajar yang mendukung, melalui kegiatan penempatan siswa dan
materi/media pembelajaran. Selain itu, desain kelas bertujuan untuk menciptakan
dan memelihara perilaku siswa yang dapat mendukung proses pembelajaran
(Djamarah, 2006).
Dengan demikian, tujuan utama penataan ruang kelas adalah untuk
menciptakan dan mengarahkan kegiatan siswa serta mencegah terjadinya perilaku
siswa yang tidak diinginkan melalui penataan tempat duduk, meja dan kursi,
pajangan dan benda-benda lain di dalam kelas. Selain itu, beberapa tujuan khusus
penempatan ruang kelas dapat disimpulkan, antara lain:
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar
maupun sebagai kelompok belajar yang memungkingkan siswa untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi pembelajaran.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas perabot kelas yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai lingkungan, sosial, emosional, dan
intelektual siswa dalam kelas.
4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,
budaya, serta sifat-sifat individunya
Seperti pada halnya pada pengaturan atau setting pembelajaran di TK PGRI
Kedunghalang menggunakan pembelajaran kelompok. Misalnya jika terdapat 3
pekerjaan maka dibagi 2 kelompok yaitu kelompok perempuan dan kelompok
laki-laki. Dua pekerjaaan itu seperti menggambar dan menulis perempuan
menggambar terlebih dahulu kemudian laki-laki menulis. Jika ada yang sudah
selesai kemudian bergilir laki-laki menggambar perempuan menulis. Setiap hari di
TK PGRI terdapat 3 pembelajaran.
3. Agenda Harian dan Pembahasan Rutin
Menurut Mulyadi (2021) salah satu agenda harian yang terdapat di PAUD
yaitu pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran memiliki tiga
kegiatan utama yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutupan.
a. Kegiatan pendahuluan sangat penting untuk menciptakan tumpuan sebelum
memulai kegiatan yang menyenangkan, serta merupakan informasi awal bagi
anak-anak tentang kegiatan hari tersebut. Contoh dari kegiatan pembukaan
yaitu berdoa bersama dan melafalkan surat-surat pendek.
b. Kegiatan inti. Kegiatan ini sudah masuk ke materi pembelajaran inti yang akan
disampaikan kepada anak, misalnya anak bertanya, mengamati objek dan yang
lainnya.
c. Kegiatan penutup. Dalam kegiatan ini guru bersama peseta didik melakukan
refleksi untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan.

8
Berdasarkan hal tersebut di TK PGRI juga terdapat tiga kegiatan dalam
pelaksanaan pembelajarannya. Seperti pada kegiatan ini di TK tersebut selalu
dimulai dengan berdoa bersama, kemudian menyebutkan hari, tanggal, dan bulan.
Pada kegiatan inti anak melakukan kegiatan menggunting, melipat, dan bermain
plastisin. Sedangkan dalam kegiatan penutup guru melakukan kegiatan recalling
atau mengulang kembali materi dari pagi sampai istirahat, dan diakhiri dengan
berdoa bersama.
4. Kurikulum dan Pengajaran
Standar kurikulum yang digunakan oleh TK PGRI Kedunghalang ini yaitu
kurikulum 2013 dan sudah sesuai dengan Permendikbud No 146 Tahun 2014
Tentang Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini dan kurikulumnya juga sudah
memuat program pengembangan anak yang mencakup enam aspek yaitu nilai
agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.
Berdasarkan lampiran dari Permendikbud No. 146 Tahun 2014 tujuan dari
kurikulum 2013 PAUD yaitu untuk mendorong berkembangnya potensi anak agar
memiliki kesiapan untuk menempuh pendidikan selanjutnya.
Sesuai dengan tahapan perkembagan anak, karakteristik cara anak belajar,
konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi
anak usia dini sebaiknya dilakukan dengan pembelajaran tematik. Hal itu sesuai
dengan pembelajaran yang diterapkan di TK PGRI yaitu pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu
yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok
pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. (Poerwadarminta
dalam Joni, 2008).
Tujuan dari pembelajaran tematik yaitu memudahkan peserta didik untuk
memusatkan perhatian pada satu tema tertentu, mampu mempelajari pengetahuan
dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema
yang sama, pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
serta peserta didik mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena
materi disajikan dalam konteks tema yang jelas (PAUD Jateng, 2015). Dalam
pembelajaran tematik PAUD terdapat 8 tema yaitu Tema diriku, keluargaku,
lingkungan, binatang, tanaman, kendaraan, alam semesta, dan negaraku (PAUD
Jateng 2018). Sedangkan di TK PGRI memiliki 10 tema dengan dua tema
tambahan yaitu kebutuhanku dan rekreasi.
Menurut Widyaningrum (dalam Sopacua dan Rahardjo, 2020) dalam
pembelajaran harus memberikan pengalaman langsung bagi anak, karena dengan
pengalaman langsung membuat anak berhadapan langsung dengan sesuatu yang
nyata sebagai dasar untuk mengerti hal-hal yang konkrit sehingga anak bisa
mengaitkan dengan konsep yang sudah dipelajari sebelumnya. Pengalaman
pembelajaran yang diberikan TK PGRI juga pengalaman langsung kepada anak
seperti pada tema kebutuhanku anak-anak diberikan pengalaman untuk memotong

9
sayur, jadi anak diberi kesempatan untuk mencoba langsung memotong sayuran
tersebut dengan diawasi oleh guru.
Teknik penilaian yang dilakukan di TK PGRI yaitu penilaian observasi,
ujuk kerja, catatan anekdot, penugasan dan porotfolio. Assesment atau penilaian
adalah proses yang ditempuh oleh guru untuk mendapatkan informasi dalam
bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang
pencapaian kompetensi peserta didik dalam pembelajaran. (Multahada, 2018).
Dalam lampiran 5 Permendikbud No. 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013
PAUD teknik peilaian yang dapat digunakan di jenjang PAUD yaitu penilaian
observasi, catatan anekdot, jurnal, penugasan, dan penilaian portofolio.
1. Observasi atau pengamatan merupakan teknik penilaian yang dilakukan selama
kegiatan pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan lembar observasi, catatan menyeluruh atau jurnal dan rubrik.
Pedoman observasi yang digunakan guru bisa berbentuk chek list yang bersifat
terstruktur dan tidak terstruktur.
2. Catatan anekdot, dapat ditulis dalam format tabel, namun dapat juga berupa
narasi. Catatan anekdot merupaka teknik penilaian yang dilakukan dengan
mencatat sikap dan perilaku khusus pada anak ketika suatu peristiwa terjadi
secara tiba-tiba, baik perilaku positif ataupun negatif. (Suyadi dan Dahlia,
2014).
3. Jurnal merupakan instrumen yang digunakan untuk mencatat atau
mendokumentasikan perkembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan
sebagai penilaian otentik.
4. Penugasan adalah teknik penilaian berupa pemberian tugas yang akan
dikerjakan anak dalam waktu tertentu, baik secara kelompok, individu ataupun
didampingi.
5. Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil kegiatan anak
secara berkesinambungan atau catatan pendidik tentang berbagai aspek
pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai salah satu bahan untuk menilai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Adapun teknik penilaian lainnya menurut Multahada 2018 yaitu unjuk kerja
yang melibatkan anak dalam bentuk pelaksanaan suatu aktivita yang dapat
diamati. Serta hasil karya yang merupakan teknik penilaian dengan melihat
produk yang dihasilkan oleh anak setelah melakukan suatu kegiatan.
5. Hubungan Guru dan Anak Didik
Peran guru dan anak didik di TK PGRI yaitu mendidik, mengajar, melatih,
serta menjadi orang tua kedua anak saat di sekolah. menurut Usman (dalam
Sopian, 2016) peran guru dan anak dikelompokan menjadi tiga peran yaitu: (1)
Bidang profesi yang meliputi mendidik, mengajar dan melatih, (2) Bidang
kemanusiaan yang menjadikan guru sebagai orang tua kedua di sekolah, dan (3)
bidang kemasyarakatan yang menempatkan guru lebih terhormat di

10
lingkungannya, sehingga guru berkewajiban untuk mencerdaskan bangsa menuju
Indonesia seutuhnya yang berdasarkan pancasila.
Dalam interaksi terdapat tiga pola interaksi yaitu pola interaksi satu arah,
pola interaksi dua arah, dan pola interaksi multi arah.
1. Pola interaksi satu arah. Pada pola ini guru lebih banyak menjelaskan materi
dan anak hanya memperhatikan dan menulis apa yang dijelaskan oleh guru.
Conthnya yaitu metode cermah, dimana guru merupakan agen yang
menyampaikan sejumlah pengetahuan kepada anak didik.
2. Pola interaksi dua arah. Pada pola ini guru dan siswa dapat berperan sama yaitu
pemberi aksi dan penerima aksi.
3. Pola interaksi multi arah. Proses belajar mengajar dengan pola komunikasi ini
mengarah pada proses pengajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang
optimal, sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif.
Interaksi antara guru dan anak didik di TK PGRI berupa ceramah, bertanya,
dan berbincang dengan anak. menurut Lisa, Arista, dan Purwadi (2018) ceramah
merupakan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya. Ceramah juga
bersifat menerangkan, menguraikan, mengarahkan, serta menceritakan. Jadi di TK
PGRI ini telah menerapkan ketiga pola interaksi tersebut misalnya dalam pola
interaksi satu arah di TK ini menggunakan metode ceramah, dimana guru
berperan lebih aktif.

11
KESIMPULAN

Setiap satuan pendidikan memiliki filosofi, nilai, keyakinan pendidikan


yang dijadikan sebagai pedoman. Filosofi, nilai, keyakinan tersebut telah
dirumuskan pada saat berdirinya sekolah tersebut. Standar kurikulum yang
digunakan oleh TK PGRI Kedunghalang yaitu kurikulum 2013 dan memiliki
tujuan yaitu mengarah pada visi dan misi menumbuh kembangkan, tanggung
jawab, beriman, berbudi luhur, disiplin, kreatif, berprestasi, dan cinta sesama
manusia.
Sarana yang terdapat di TK PGRI Kedunghalang ini ada Alat Permainan
Edukatif (APE) dalam dan APE luar. Prasarana yang terdapat di TK PGRI
Kedunghalang adalah ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan WC.
Setting pembelajaran di TK PGRI Kedunghalang juga menggunakan
pembelajaran kelompok. Cara mengelola alat permain di TK PGRI Kedunghalang
yaitu dengan anak-anak di ajarkan untuk membereskan sendiri dituntut untuk
rapih dan mandiri.
Adapun kegiatan agenda harian dan pembiasaan rutin yang dilakukan di TK
PGRI Kedunghalang yaitu kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Penilaian yang digunakan oleh TK PGRI yaitu berupa observasi, unjuk
kerja, dan catatan anekdot yang meggunakan bintang 1, 2, 3, dan 4. Peran guru
terhadap peserta didik yaitu mengajar, mendidik, melatih, serta menjadi orang tua
kedua anak didik saat berada di sekolah. Cara berinteraksi yang digunakan TK
PGRI yaitu berupa ceramah, dan berbincang-bincang bersama anak.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, S. (2013). Pembelajaran Nilai-Nilai Karakter. Jakarta: Rajawali Press


Carolyn, M.E. & Edmund, T.E. (2015). Terj. Manajemen Kelas Untuk Guru
Sekolah Dasar Edisi Kedepalan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Djamarah, S. B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hatimah. (n.d). Tiga Pola Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar [Online].
Diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/1954040
21980112001-
IHAT_HATIMAH/TIGA_POLA_KOMUNIKASI_DALAM_PROSES_BE
LAJAR_MENGAJAR.pdf.
Joni. (2008). Pembelajaran Tematik Pada Pendidikan Anak Usia Dini. At-Ta’dib.
4 (1), hlm. 35-49.
Multahada, A. (2018). Assesment PAUD Pada Kurikulum 2013. Jurnal
Primearly. 1 (2), hlm. 100-109.
Mulyadi. (2021). Pendidikan Inklusi untuk Anak Usia Dini. Tasikmalaya:
Universitas Pendidikan Indonesia.
PAUD Jateng. (2015). Pembelajaran Tematik/Tema Kurikulum 2013 PAUD.
[Online]. Diakses dari https://www.paud.id/pembelajaran-tematiktema-
kurikulum-2013-paud/
PAUD Jateng. (2018). Tema Subtema PAUD TK Kurikulum 2013 Lengkap 1
Tahun. [Online]. Diakses dari https://www.paud.id/kumpulan-contoh-tema-
dan-subtema-paud/
Permendikbud No. 137 tahun 2014 Tentang Standar Nasional PAUD.
Permendikbud No. 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Pendidikan Anak Usia
Dini.
Sopacua&Rahardjo. (2020). Analisa Pembelajaran Tematik Dalam Pendidikan
Anak Usia Dini. Satya Widya. 36 (1), hlm. 64-76.
Sopian. (2016). Tugas, Peran, dan Fungsi Guru dalam Pendidikan. Tarbiyah
Islamiyah. 1 (1), hlm 88-97.
Suyadi & Dahlia. (2014). Implementasi dan Inovasi Kurikulum PAUD 2013:
Program Pembelajaran Berbasis Multiple Intelegences. Bandug: PT
Remaja Rosdakarya.

13
LAMPIRAN

(Gambar 1. Kegiatan Observasi)

Nama Pembagian Tugas


Dila Adilah Melakukan observasi,
(2001419) menyusun hasil dan
pembahasan dalam laporan
observasi
Filda Fildzah Arifah Melakukan observasi,
menyusun hasil dalam
(2003820)
laporan observasi

Rahma Naily Hidayah Melakukan observasi,


menyusun kesimpulan
(2005366)
laporan observasi

Yasmin Rahmania Melakukan observasi,


menyusun hasil dalam
(2008755)
laporan observasi

(Tabel 1. Deskripsi Pembagian Tugas)

14

Anda mungkin juga menyukai