Anda di halaman 1dari 6

PROFIL SEKOLAH / PROFIL LEMBAGA PAUD 1)

IDENTITAS SATUAN

Nama Satuan : TK Perahu

NSS : 54541000003

Alamat : Jl. Jati no 19, Semarang

Tahun Berdiri : 09 Juni 2014

Yayasan : Yayasan Lentera Kasih

KEADAAN TANAH, AIR, dan LISTRIk

Status Milik : Hak Guna Pakai

Luas Tanah : 140 m2

Listrik : 1.800

Air : PAM (air mengalir)

SARANA PRASARANA

- Sumber air: PAM (air mengalir)


- Alat dan bahan untuk pembelajaran: tiap kelas memiliki sarana alat dan bahan
untuk pembelajaran seperti balok, permainan montessori, lego plastik, biji-bijian
dalam toples, puzzle, bola, dan berbagai permainan transportasi

1
Keterangan:
Nama maupun data yang digunakan pada profil satuan adalah fiktif dan tidak nyata. Data digunakan
sebagai bahan latihan pada Penguatan Fasilitator PBD PAUD.
- Ada beberapa buku yang diletakkan di pojok ruangan. Buku terdiri dari buku
cerita bergambar anak, majalah anak-anak, majalah rohani, dan beberapa buku
lain pemberian orangtua.
- Satuan memiliki 1 komputer yang dipakai bersama di ruang guru.

NO BANGUNAN / JUMLAH UKURAN KONDISI


RUANG

1 Ruang Kelas 2 6x4m Baik

2 Ruang Kantor 1 3x2m Baik

3 Toilet 2 2x2m Baik

4 Tempat cuci tangan 4 titik Baik

5 Teras 1 20 x 6 m Baik

6 Gudang 1 3x3m Baik

TK Perahu terletak di pinggir ruas jalan raya. Lokasi TK bergabung dengan


SD. TK memiliki ruangan sendiri dan teras bermain sendiri yang berisi dengan
berbagai permainan outdoor untuk anak usia dini seperti ayunan, bola dunia, papan
jungkat jungkit, dan mangkok putar. TK berbagi lapangan besar bersama dengan
SD. Lokasi ruang kelas TK dan SD mengelilingi lapangan besar tersebut.

TK dan SD memiliki gerbang sekolah yang sama. Satuan tidak memiliki


satpam khusus, namun setiap awal hari ada kebiasaan piket guru TK dan SD
berjaga di depan gerbang sekolah untuk menyambut anak-anak yang datang. Saat
jam pulang sekolah, orangtua dapat masuk melalui gerbang utama tersebut, lalu
menunggu di teras TK untuk menjemput anaknya yang keluar dari kelas. Anak yang
belum dijemput dapat bermain di halaman sekolah sedangkan guru berada di ruang
guru untuk mengerjakan pekerjaan administrasi harian.
Satuan PAUD menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik sesuai dengan visi misi
Lembaga. Ada kebiasaan yang menjadi kebiasaan tak tertulis, ada kebiasaan yang
dituangkan dalam SOP (Standar Operasional Prosedur) maupun di luar SOP.
Anak-anak diajarkan untuk berbagi dan tidak menyakiti teman. Anak-anak juga
diajarkan untuk meminta maaf jika berbuat salah. Kebiasaan yang tertuang dalam
SOP misalnya kebiasaan untuk mencuci tangan sebelum makan bersama dan
kegiatan berbaris sebelum masuk kelas.

INFORMASI TERKAIT PENDIDIK dan PESERTA DIDIK

Peserta didik terbagi menjadi 2 rombongan belajar, TK A dan TK B. Rata-rata


jumlah rombongan belajar adalah 24 anak dengan 1 guru kelas. Satuan PAUD
memiliki 1 guru TK A dan 1 guru TK B, serta 1 kepala sekolah. Pekerjaan
administrasi untuk terkait data pokok Pendidikan, administrasi keuangan, dan
pertanggungjawaban dana BOP dibagi rata antara guru dan kepala sekolah.

Dengan banyaknya beban administrasi karena tidak adanya tenaga


administrasi khusus, guru jarang mendapat kesempatan untuk mengikuti
pelatihan pengembangan guru. Umumnya jika ada undangan pelatihan dari dinas,
guru dan kepala sekolah akan secara bergiliran mewakili sekolah. Namun seringnya,
undangan pelatihan dan pelatihan tersebut sulit dihadiri karena tidak adanya guru
pengganti. Guru dan Kepala Sekolah dapat menghadiri undangan pelatihan yang
dilaksanakan setelah usai kegiatan pembelajaran. Dengan berlangsungnya
pandemi, kegiatan webinar menjadi alternatif sarana pengembangan diri guru.
Namun tidak ada sistem/ mekanisme yang mengatur kebutuhan pelatihan,
semuanya dikembalikan ke inisiatif dan motivasi guru masing-masing. Kepala
sekolah telah berusaha mengakses fitur belajar mandiri yang ada di Platform
Merdeka Mengajar, namun terkendala dengan kegiatan pembelajaran dan
administrasi rutin,

Pertemuan guru biasanya berlangsung secara informal di ruang guru seusai


jam pembelajaran. Terjadi obrolan ringan dan pembahasan tidak terstruktur
mengenai pengalaman pembelajaran, namun umumnya kegiatan usai pembelajaran
didominasi dengan kegiatan administrasi seperti pengisian lembar asesmen dan
penyiapan dokumen RPPH untuk esok hari.
Tidak ada rapat khusus guru. Tidak ada pula pertemuan-pertemuan
terjadwal untuk belajar bersama. Pertemuan terjadwal adalah agenda rapat 1
bulan sekali berupa rapat guru gabungan dengan para guru SD untuk
pemberitahuan informasi – informasi baru. Ada pula rapat yayasan 1 bulan sekali
secara rutin dan hanya dihadiri kepala sekolah.

Penerimaan peserta didik dilakukan dengan wawancara orangtua. Guru juga


melakukan pertemuan singkat dengan anak untuk menilai capaian perkembangan
anak. Sekolah tidak menerima anak berkebutuhan khusus (ABK) karena guru tidak
memiliki latar belakang pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk
menyelenggarakan pembelajaran bagi ABK. Sekolah juga tidak memiliki rekanan
psikolog. Selain itu, struktur bangunan dan fasilitas sekolah tidak mendukung untuk
ABK yang memiliki keterbatasan fisik.

KETERLIBATAN ORANGTUA

Sekolah menetapkan kegiatan parenting secara rutin sebanyak 1 kali


dalam 1 semester. Selain kegiatan parenting, di awal tahun ajaran diadakan
pertemuan dengan mengundang seluruh orangtua siswa yang diisi dengan
materi sosialisasi visi misi dan rencana program tahunan.

Terdapat paguyuban orangtua siswa. Paguyuban ini merupakan perwakilan


orangtua siswa yang dipilih untuk mengurus masalah pengumpulan dana sosial dan
juga membantu sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kepanitiaan
acara sekolah.

Untuk mempermudah komunikasi, dibentuklah grup whatsapp guru dan


orangtua siswa. Grup tersebut digunakan untuk menginformasikan
pengumuman-pengumuman terkait pembelajaran atau kegiatan sekolah. Grup
tersebut juga menjadi sarana bertanya orangtua. Guru terkadang juga membagikan
foto-foto kegiatan anak di kelas melalui grup tersebut.
INFORMASI PEMBELAJARAN

Pada tahun ajaran 2022/2023, TK Perahu mengimplementasikan Kurikulum


Merdeka jalur Mandiri Belajar. Mereka diminta untuk menyerahkan Kurikulum
Operasional Satuannya namun mereka tetap menggunakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Kepala sekolah dan guru menyusun dokumen KTSP
selama 3 hari. Dalam KTSP mereka menyertakan latar belakang satuan, visi misi,
program tahunan dan program semester, serta beberapa contoh RPPM dan
RPPH. Namun penyusunan RPPM dan RPPH lengkap diserahkan ke guru kelas
masing-masing saat pembelajaran telah berlangsung nantinya. RPPM dan RPPH
yang disusun guru kelas memuat tujuan, materi pembelajaran, metode, dan
rencana asesmen. Guru membuat RPPM dan RPPH dengan mengacu pada tema
dan topik yang telah ditetapkan dalam program semester dokumen KTSPnya..
Penerimaan rapor dilakukan sekali dalam 1 semester dengan mengundang
orangtua ke sekolah. Dalam dokumen KTSP tersebut, terdapat kalender
Pendidikan dan rancangan kegiatan program tahunan sekolah.

Kegiatan pembelajaran umumnya dilaksanakan di dalam kelas. Ada dua rombongan


belajar. Satu rombongan belajar terdiri dari 24 anak yang dipimpin 1 guru kelas.
Sebelum kegiatan inti, guru akan mengenalkan konsep tema yang diusung. Sesekali
guru menghadirkan sumber belajar nyata jika memungkinkan. Misalnya, saat
membahas tema/ topik buah mangga, guru akan membawa buah mangga ke kelas.
Guru akan mengenalkan mangga tersebut, lalu menunjukkan pada anak-anak dari
depan kelas. Guru juga akan menanyakan, apa yang anak ketahui tentang buah
tersebut, dan bercakap-cakap sejenak tentang pengalaman anak. Terkadang kelas
menjadi gaduh karena anak bercakap-cakap, lalu guru akan berusaha menarik fokus
anak menggunakan teknik ‘tepuk diam’, bernyanyi, atau menggunakan suara keras
untuk memusatkan perhatian anak yang mulai terpecah saat pembelajaran. Namun
kadangkala teknik tersebut tidak berhasil, sehingga pendidik menggunakan suara
keras dan ancaman agar kelas berjalan tertib. Guru tidak memberi hukuman fisik
namun kadang memberi ancaman seperti misalnya “Nanti yang terus berbicara,
tinggal di kelas saat jam istirahat”.

Untuk tema/topik yang sulit menghadirkan sumber belajar secara nyata, guru
akan menggunakan gambar yang diprint, atau video pembelajaran.
Kadangkala, guru langsung menggunakan sumber belajar yang ada di internet,
seperti misalnya Ketika membahas topik kupu-kupu, guru menggunakan video
‘dunia kupu-kupu’.

Kegiatan pembelajaran seringkali dilakukan di dalam kelas. Dengan banyaknya


jumlah anak dan ruangan yang terbatas, guru merancang kegiatan inti yang sama
untuk semua anak dalam satu waktu dalam kegiatan kelompok-kelompok kecil. Guru
biasanya memberikan contoh hasil karya yang diharapkan untuk dikerjakan oleh
anak sebagai hasil akhir. Misalnya ketika membahas topik ayam, maka guru
meminta anak untuk membuat kolase ayam yang telah disiapkan gambar dasarnya.
Sesekali anak dapat menuangkan idenya yang berbeda dari contoh guru saat
bentuk kegiatan lebih sederhana..

Pada saat kegiatan inti tersebut, guru sering berkeliling untuk mengamati anak-anak
dalam melakukan tugasnya. Ketika melihat anak yang nampak kebingungan atau
kesulitan, guru akan mendekati anak, lalu memberikan bantuan yang dibutuhkan.
Saat melihat anak yang nampak tak tertarik mengerjakan kegiatan, guru akan
memberi mendekati anak tersebut dan memberi motivasi. Guru juga akan membujuk
dan menemani anak sampai anak cukup tertarik untuk melanjutkan pengerjaan.
Demikian pula saat guru melihat anak berhenti mengerjakan kegiatan dan asyik
mengobrol, guru akan menegur anak dan mengingatkan anak untuk fokus
mengerjakan tugasnya. Di waktu lain, saat melihat anak yang dapat mengerjakan
sendiri, guru juga akan memberikan pujian.

Anda mungkin juga menyukai