Disusun oleh:
Sikky Rokhayah 2253A12828
PGSD F
Semua proses yang telah dilalui dalam topik ini diharapkan memberikan kesempatan belajar bagi
mahasiswa. Oleh karena itu, di tahap ini, Anda diharapkan dapat menyampaikan pembelajaran yang
diperoleh menggunakan model refleksi 5M (Bain dkk. (2002) dalam Ryan & Ryan (2013)), yang terdiri dari
lima langkah refleksi.
2. Merespon (Responding): menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi peristiwa yang
diceritakan, misalnya melalui pemberian opini, pertanyaan, ataupun tindakan yang diambil saat
peristiwa berlangsung.
No Indikator Penjelasan
1 Isu kegiatan Peran dari orang tua di rumah bagi anaknya kurang
begitu bagus, karena ada beberapa miskonsepsi antara
anak dan orang tua terkait dengan pembelajaran dan
tugas-tugas di sekolah. Selain itu, pola asuh dari orang
tua terkadang juga alah dan mindsetnya juga salah
karena banyak sekali orang tua yangberfikir bahwa anak
belajar dan terus belajar membaca, menghitung,
menjawab soal akan memudahkan anak dalam belajar.
Padahal sekarang ini
kurikulum telah berganti yaitu kurikulum merdeka yang
memfokuskan untk pembelajaran berfokus pada peserta
didik, sehingga pembelajaran di rumah juga perlu
dilakukan orang tua sesuai dengan kemampuan peserta
didik sehingga orang tua dapat membimbing dengan
baik, selain itu juga penanman karakter salah satunya
yaitu penanaman karakter religius terkait dengan
penggunaan doa-doa keseharian yang dapat dilaksanakan
oleh peserta
didik supaya terbiasa.
2 Topik kegiatan Sosialisasi kepada komite sekolah dan wali murid.
3 Tema kegiatan Sosialisasi Pendampingan Pembelajaran di Rumah
Sebagian orang tua menyerahkan pendidikan anaknya kepada guru yang menjadi bagian
dari sekolah. Para orang tua berharap dengan menyerahkan ke sekolah, anaknya bisa
berkembang dengan baik dan mendapatkan nilai terbaik. Apa yang dilakukan sebagian orang
tua tersebut merupakan sebuah tindakan yang kurang tepat. Jika orang tua menyerahkan
sepenuhnya pendidikan anak kepada sekolah berarti orang tua tidak mau tahu dan lepas
tangan akan perkembangan anak. Bila hal tersebut terjadi, harapan orang tua akan nilai anak
yang baik tidak akan terwujud.
Begitupun perkembangan anak tidak akan berjalan secara maksimal. Hal tersebut dikarenakan pada
masa awal pendidikan, anak memerlukan pendampingan khusus dari orang tua. Orang tua harus selalu
terlibat dalam pendidikan/pola asuh anak baik di rumah maupun di sekolah, baik masa pra sekolah
maupun masa sekolah.
Pada masa pendidikan awal anak seperti di Sekolah Dasar, seringkali guru menemukan anak yang
belum bisa dan kesulitan baca tulis. Salah satu faktor penyebab terjadinya hal tersebut antara lain
kurangnya peran dan pendampingan orang tua ketika di rumah dan masa pra sekolah. Pada masa awal
pendidikan ini, peran orang tua sangat diperlukan oleh anak karena anak memerlukan pendampingan
orang tua yang tidak bisa digantikan oleh guru. Hal ini yang membuat kelompok kami ingin membuat
program sosialisasi kepada komite sekolah dan wali murid agar dapat memberikan pengertian akan
pentingnya ketika di rumah orang tua dapat mengerti pendidikan yang terbaik kepada anaknya untuk
dapat belajar yang berpusat kepada anak seperti penerapan kurikulum merdeka saat ini dan memberikan
pengetahuan kepada anak terkait dengan pengamalan doa-doa kesehariannya.
Pendidikan merupakan unsur penting dalam pembentukkan karakter anak. Sebab melalui
pendidikan nilai dan norma dapat ditanamkan kepada anak agar menjadi generasi berakhlak mulia.
Salah satu sarana bagi anak dalam mendapatkan pendidikan tersebut adalah keluarga. Keluarga
merupakan komponen utama dan terpenting dalam mendukung pendidikan anak. Karena keluarga
merupakan tempat awal bagi anak dalam mengenal dan mempelajari banyak hal dari orang tuanya.
Orang tua memiliki peranan yang fital dalam mendidik anak di dalam keluarga. Karena orang tua
yakni ayah dan ibu akan menjadi tempat belajar, bertanya, bahkan bermain bagi anak. Kami sebagai
mahasiswa memberikan sosialisasi bagaimana cara membimbing dan mendampingi peserta didik
ketika di rumah, ketika mereka ada permasalahan kita memberikan solusi dan juga memberikan
beberapa tips untuk dapat membimbing anak belajar ketika di rumah, selain itu kita juga
memberikan tips kalau sebelum kita membimbing anak perlu kita mengajarkan mereka untuk
mengaji, kemudian kita juga mensosialisasikan beberapa do’a-do’a sehari-hari kepada wali murid
untuk diajarkan kepada anak-anaknya ketika di rumah supaya peserta didik menjadi anak yang soleh
dan solehah. Yang diharapkan dalam kegiatan ini yaitu kedepannya baik sekolah, komite sekolah
beserta dengan wali murid dapat memberikan pendidikan terbaik kepada anak seperti pendidikan
karakter, agama, dan moral. Selain itu juga baik pembelajaran di sekolah dan di rumah diharapkan
dapat berpihak kepada peserta didik.
4. Menganalisis (Reasoning): menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi, lalu
mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari teori atau kejadian lain yang serupa, untuk
mendukung analisis tersebut.
Peran dari orang tua di rumah bagi anaknya kurang begitu bagus, karena ada beberapa
miskonsepsi antara anak dan orang tua terkait dengan pembelajaran dan tugas-tugas di
sekolah. Selain itu, pola asuh dari orang tua terkadang juga alah dan mindsetnya juga salah
karena banyak sekali orang tua yang berfikir bahwa anak belajar dan terus belajar membaca,
menghitung, menjawab soal akan memudahkan anak dalam belajar. Padahal sekarang ini
kurikulum telah berganti yaitu kurikulum merdeka yang memfokuskan untk pembelajaran
berfokus pada peserta didik, sehingga pembelajaran di rumah juga perlu dilakukan orang tua
sesuai dengan kemampuan peserta didik sehingga orang tua dapat membimbing dengan baik,
selain itu juga penanman karakter salah satunya yaitu penanaman karakter religius terkait
dengan penggunaan doa-doa keseharian yang dapat dilaksanakan oleh peserta didik supaya
terbiasa.
Kurangnya sosialisasi tentang pendidikan yang berpusat kepada anak membuat komite
sekolah dan wali murid kurang speak up kepada sekolah dan kurangnya wawasan dari orang
tua terkait dengan pembelajaran yang berpusat kepada anak. Seharusnya dilakukan kegiatan
sosialisasi tersebut bagi komite sekolah dan wali murid supaya dapat ikut serta dalam
kegiatan-kegiatan di sekolah sehingga memiliki wawasan akan pentingnya pendidikan anak
ketika di rumah bersama dengan orang tua. Dari salah satu kegiatan studi yang kami lakukan
yaitu Proyek Kepemimpinan yang dilaksanakan di Demak khususnya pada Komite Sekolah
dan wali murid di TK Kusuma Ceria terdapat program sosialisasi kepada komite sekolah dan
wali murid agar dapat memberikan pengertian akan pentingnya kolaborasi antara komite
sekolah, orang tua, peserta didik dengan warga sekolah terkait dengan kegiatan-kegiatan
sekolah sehingga ketika di rumah orang tua juga dapat mengerti pendidikan yang terbaik
kepada anaknya untuk dapat belajar yang berpusat kepada anak seperti penerapan kurikulum
merdeka saat ini dan memberikan pengetahuan kepada anak terkait dengan pengamalan doa-
doa kesehariannya.
Karakter yang baik merupakan modal bagi manusia untuk menjadi bangsa yang mampu
mewujudkan kehidupan aman dan sejahtera. Sebab salah satu instrumen penting yang
mempengaruhi maju mundurnya suatu bangsa adalah karakter atau akhlak mereka.
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengajarkan hakikat dalam ketiga ranah
cipta, rasa, dan karsa. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mendukung
perkembangan sosial, emosional, dan etis siswa (Barnawai & M. Arifin, 2012: 5).
5. Merancang ulang (Reconstructing): menuliskan rencana alternatif jika menghadapi kejadian serupa di
masa mendatang.
1. Perijinan
Perijinsn dilakukan kepada pihak-pihak yang diperlukan. Dalam melakukan perijinan
disampaikan juga tujuan kegiatan yang akan dilaksnankan.
2. Obesrvasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui jumlah peserta kegiatan, hal apa yang diperlukan
dalam pelaksanaan kegiatan nantinya, rencanan dan tindak lanjut dalam pelaksanaan kegiatan.
3. Penentuan anggaran untuk pelaksanan kegiatan
4. Pembuatan surat undangan pelaksanan kegiatan
5. Pelaksanaan kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan disiapkan dokumentasi dan notulen agar dalam penyususnan
laporan lebih mudah.
6. Penyususnan lapotan pelaksanaan kegiatan
a. Penyampain anggaran untuk pelaksannan kegiatan
b. Penyampaian secara detail pelaksanan kegiatan (di mulai dari pelaksaan perijinan,
penyampain data hasil observasi, penyampaian respon atau diskusi atau tanya jawab
selama pelaksaanan kegiatan, hasil dari pelaksaana kegiatan, tindak lanjut setelah
pelaksanaan kegiatan.