Banyak cara sekolah kelihatan unggul dan banyak cara juga untuk mencapainya. Program
unggulan bisa dirancang bisa juga terjadi tanpa disengaja. Sekolah sebagai komunitas mesti punya
tujuan untuk mengangkat sebuah hal sebagai program unggulan. Manfaat dari sekolah mempunyai
program unggulan adalah
Mudah bagi orang tua siswa mengingat apa keunggulan dari sebuah sekolah, dan berguna sekali
dalam pemasaran.
Guru dan murid merasa punya kebanggan terhadap sekolah.
Siswa merasa bangga bersekolah di tempat yang punya keunggulan
Bahkan sekolah negeri pun yang nota bene tidak punya kewajiban menarik minat murid, juga
perlu punya program unggulan.
Cara yang paling gampang adalah membina murid untuk diikutsertakan lomba atau olimpiade
yang berhubungan dengan mata pelajaran tertentu. Bicara soal subyek yang menjadi andalan, tidak
lain berkisar antara Matematika dan sains. Olimpiade matematika dan sains sering diadakan
sebagai cara untuk mengukur pemahaman terhadap konsep. Sekolah yang memilih program ini
sebagai program unggulan secara rutin menjaring dan melatih muridnya agar bisa berkompetisi.
Ekskul yang saua maksud adalah ekskul kesenian (musik, tari, drum band, teater dll) Olahraga dan
Life skills (keterampilan hidup) seperti pramuka dan palang merah remaja.
Ciri sekolah yang memilih program unggulannya dari sisi ekskul adalah suasana sekolah yang
sibuk dan ramai setelah pulang sekolah bahkan di hari libur. Banyak sekali keuntungan dari
keputusan sekolah untuk mengambil program unggulan dari sisi ini. Guru dan murid terpacu untuk
menghasilkan yang terbaik. Ekskul pramuka misalnya, jika dikelola dengan baik terbukti
membuat karakter siswa menjadi terbentuk dan sangat berguna saat dewasa.
Jika ekskulnya berbayar, guru akan lebih semangat lagi karena menambah penghasilan. Jika
sekolah dan orang tua siswa sepakat bisa juga menyewa profesional untuk melatih siswanya dalam
bidang tertentu. Tentunya hal ini akan membawa konsekuensi dalam hal pembiayaan. Profesional
bidang musik, vokal, drum band, tari dan drama adalah orang-orang yang bisa dilibatkan dalam
memajukan program unggulan melalui ekskul di sekolah.
3. Program unggulan yang dilakukan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran di sekolah.
Sebuah sekolah adalah persemaian siswa untuk bisa berkontribusi positif di masyarakat. Sekolah
wajib membuat siswanya merasa bangga pada tempat ia bersekolah dan menuntut ilmu. Dengan
sekolah berkonsentrasi pada program unggulan saat yang sama sekolah sedang membuat
‘branding’ atas nama sekolah dimata masyarakat. Nah sekarang apa program unggulan sekolah
anda? Yuk berbagi lewat kolom komentar.
Mengajar yang baik bukan sekedar membuat anak sibuk sepanjang waktu. Diperlukan strategi
untuk membuat murid yang ada di kelas tetap fokus dan senang belajar sampai jam pelajaran
berakhir. Nah sekarang semuanya bergantung pada cara guru mengajar.
Semua pihak yang ada di sekolah punya hak untuk menilai dan mencermati bagaimana pengajaran
yang baik itu dilakukan. Bahkan orang tua siswa pun yang bukan berprofesi sebagai pendidik bisa
merasakan apakah seorang guru mengajar dengan baik atau tidak.
Indikator di bawah ini adalah hasil pengamatan dan hal yang saya rasakan jika seorang guru
mengajar dengan baik
saat menerangkan jelas, bicaranya sesuai dengan tingkatan umur siswa
setelah memberikan tugas tidak lantas duduk di mejanya sendiri lalu asyik dengan laptop atau
hape nya
setelah memberikan tugas ia berjalan-jalan untuk memastikan anak-anak mengerti dan memotivasi
anak yang sedang kesulitan
rajin bertanya yang membuat siswa berpikir keras
membawa sesuatu di tangannya, bukan cuma sekedar buku pegangan namun alat peraga dan hal
yang bisa membuat siswanya paham
komunikasi di kelas berjalan dengan baik. Guru mendengarkan siswa saat siswa bertanya, saat
guru menerangkan siswa mendengar dan tidak ada satupun yang berbicara
murid rileks karena tugas dari gurunya membuat ia bisa katakan ada dirinya sendiri; “aku
bisa…”
murid yang selesai duluan punya pekerjaan untuk dilakukan
Murid senang pada guru yang siap dalam mengajar dan guru yang tenang saat mendapatkan
kesulitan atau pertanyaan yang sulit dari muridnya. Semua guru bisa dan mampu mengajar dengan
baik asal ia pelihara alur komunikasi, budaya saling menghormati dan menempatkan diri dalam
posisi siswa.
SEKOLAH INTERNASIONAL
Tulisan ini saya buat saat berita RSBI sedang hangatnya karena di putus MK tidak sesuai dengan
amanat pendidikan di Indonesia.
Guru dan banyak sekolah tentu sedikit bertanya-tanya mengenai hal tersebut, apalagi bagi yang
belum terbiasa dengan situasi sekarang dimana semua keputusan pemerintah bisa didebat dan
digugat.
Jika anda guru atau pengelola sekolah sebenarnya ada banyak cara untuk menjadikan sekolah
anda berwawasan dan berstandar internasional. Saya termasuk yang tidak setuju ukuran sekolah
hanya pada fasilitas. Cara mengajar gurunya jauh lebih penting dari segalanya. Fasilitas penting
namun lebih penting kemampuan guru mencari solusi. Inti dari sekolah yang berstandar
internasional adalah cara sekolah dikelola, bagaimana guru mengajar baru fasilitas yang
memungkinkan siswa belajar.
Menjadi sekolah internasional lebih pada cara komunitas di sekolah itu berpikir dan bertindak
hadapi perubahan jaman. Salah satu yang mesti dikuasai memang bahasa mengingat kaitan
kemampuan siswa untuk bisa berkomunikasi lintas bahasa dan kebudayaan. Untuk itu guru-
gurunya dibina juga kemampuan bahasa Inggrisnya dengan memberikan guru keleluasan untuk
belajar lagi di tengah waktunya untuk mengajar.
Jadi semua sekolah bisa menjadi internasional dengan cara dan kemampuannya sendiri. Cap
penting namun yang lebih penting adalah isi.
Rapat bisa jadi sangat menyebalkan jika sekolah tidak mengatur dengan baik. Guru akan merasa
waktunya terbuang sementara pimpinan sekolah merasa sia-sia saja mengumpulkan guru karena
banyak keputusan atau instruksi tidak berjalan dengan baik di lapangan.
banyak cara untuk menjadikan rapat sebagai cara untuk menyampaikan hal yang penting. Ciri
sekolah yang sehat apat terjadwal dan semuanya diputuskan dalam rapat. Tidak ada hadirin yang
mempertanyakan keputusan saat diluar rapat.
PERSIAPAN SEMESTER BARU
Guru dan murid memerlukan persiapan yang cukup dalam menghadapi sebuah hal di sekolah
sebuah hal yang saya maksud adalah event besar di sekolah. Mengawali semester yang baru juga
sebuah hal yang besar di sekolah. Semester yang baru biasanya mengakhiri masa liburan di
sekolah dan dalam hal ini suasana hati guru dan siswa ada dalam suasana hati masih liburan saat
masuk ke sekolah. Dengan demikian diperlukan pemanasan yang cukup demi suksesnya 6 bulan
ke depan. Jangankan guru baru semua guru deg an memulai semester, maunya lanjutkan libur,
alias libur terus hehe.
Semester baru adalah kesempatan kedua untuk seorang guru membenahi strategi dan cara pada
murid yang sama Semester yang baru menjadi kesempatan emas untuk teguhkan prosedur dan
kuatkan kesepakatan antar guru dan murid yuk jadikan semester menjadi ajang guru melepas
murid ke tingkat berikutnya dengan senyum
Teacher Burnout bisa diartikan sebagai kelelahan dari seorang guru dalam menjalani profesinya.
Guru yang malas-malasan berbeda dengan guru yang lelah dan stress akibat beban pekerjaan yang
menggunung. Teacher burnout jika dibiarkan akan membuorang guru kehilangan minat mengajar
dan dunia pendidikan. Seorang guru yang terkena Teacher Burnout biasanya akan meninggalkan
profesi mengajar ditahun ketiganya.
Cara terbaik untuk guru agar terhindar dari Teacher Burnout adalah dengan punya lingkaran
pertemanan yang profesional di sekolah. Jika sebagai guru anda merasa senang mengajar namun
merasa tidak punya harapan dan semangat, itulah ciri-ciri dari guru yang mengidap Teacher
Burnout.
Pihak sekolah mesti cepat menyikapi guru yang terkena Teacher Burnout karena akan berpengaruh
pada kualitas mengajarnya. Guru baru atau muda pada saat mulai mengajar, segera cari mentor
supaya ada yang memberi pengarahan dan petunjuk. Banyak guru yang segan berkata tidak,
jadinya kebanyan pekerjaan jadi stress sendiri. Banyak guru yang sebenarnya terkena Teacher
Burnout namun ia tidak sadar, jadinya siswa yang menjadi korban.
Guru yang terjebak rutinitas rawan terkena Teacher Burnout, maka ia harus mempunyai
lingkungan lain selain disekolah. Guru yang senang pasang target tinggi-tinggi rentan terkena
Teacher Burnout sebab ia merasa tidak berarti ketika gagal. Jauhi ruang guru yang isinya guru-
guru yang jika bicara nyinyir, nyelekit, dan gemar mengeluh ini dan itu. Hidup hanya sekali,
carilah teman sesama guru yang berpikir dan bersikap positif dalam kesehariannya baik dalam
berkata maupun tindakannya.
Sosial media bisa berperan banyak dalam membuat guru terhindar dari Teacher Burnout dengan
melakukan kegiatan blogging misalnya. Sosial media membantu guru merasa kehidupan yang
sebenarnya ada diluar sana, sehingga ia menjadi tidak mudah stress dengan masalah disekolah.
Sosial media membantu guru memperluas wawasan dengan cara diskusi dan mengikuti
perbincangan dengan topik tertentu. Sosial media membantu guru belajar kembali tentang apa
yang ia suka dan keluar sejenak dari rutinitas mengajar. Menjadi guru yang bahagia tidak hanya
dibutuhkan rasa ikhlas, namun juga diperlukan sikap pandai membagi waktu dan mencicil
pekerjaan.
Guru yang bahagia ukurannya salah satunya tentu kesejahteraan dan bertambah profesional ketika
ia tersertifikasi. Banyak guru yang senang membawa pekerjaan ke rumah, namun dirumah tidak
disentuh, dan besok paginya dibawa lagi kesekolah. Maka saat memilih menjadi guru, seseorang
akan bahagia jika seimbang dalam menjalani kehidupan
Menjadi guru berarti menjadi sutradara. Ia adalah sosok yang mesti pandai mengatur skenario di
kelasnya. Untuk bisa jadikan kelas yang guru ajar menjadi aktif, sibuk sekaligus menyenangkan
ini caranya.
pikirkan tujuan singkat di awal (misalnya anak bisa menguasai konsep pembilangan atau anak bisa
membedakan antara peribahasa dan ungkapan)
coret-coret ide anda pada RPP atau peta konsep sebagai sarana untuk merencanakan pembelajaran
cari koleksi strategi yang bisa digunakan, strateginya upayakan yang bernuansa cooperative
learning atau belajar dengan bekerja sama
bagi waktu pembelajaran anda menjadi 3 hal, pembukaan, kegiatan inti dan refleksi. tanpa refleksi
kegiatan pembelajaran hanya akan jadi kegiatan yang tanpa makna
gunakan TIK, bisa edmodo dengan laptop mereka masing-masing atau gunakan hand phone untuk
mencari bahan di internet
guru ceramah sebentar saja kemudian aktivitas, jika dalam aktivitas siswa menemui jalan buntu,
hentikan kelas untuk kemudian lakukan instruksi ulang
buat kesepakatan di awal untuk memberi tahu siswa kapan berhenti bekerja dan kapan mesti
mendengarkan dll
guru santai dan rileks, biarkan kejutan terjadi di pembelajaran. Usahakan sabar pada siswa yang
mencari perhatian.
pikirkan bagaimana cara menilai dan apa yang dinilai dari siswa selama kegiatan berlangsung
Sebuah kegiatan pembelajaran bukan merupakan proses yang hasilnya pasti bagus. Semuanya
proses yang memerlukan kesabaran dan upaya untuk mau mencoba. Semuanya demi siswa agar
mereka fokus belajar dan sebagai guru, kita merasa berhasil memberikan yang terbaik.
MENGELOLA GURU
Apakah seorang guru adalah pemimpin dalam perubahan di dunia pendidikan? Jawabannya Ya,
namun untuk mewujudkan perubahan yang ajeg dan berkelanjutan, kepala sekolah dan
pengelolannya lah yang mesti ambil bagian
@ShellTerrell
Kalimat diatas akan terasa gaungnya bagi para pengelola, kepala sekolah, orang tua siswa atau
guru yang haus akan perubahan. Di sekolah swasta yang mengandalkan hidup matinya dari
banyak murid yang bersekolah kata ‘guru yang professional dan mau berubah’ menjadi kata-
kata sakti yang bermakna sangat dalam. Hal ini dikarenakan di situlah kunci sebenarnya dari maju
mundurnya sekolah.
Di sekolah negeri juga demikian, ditengah ‘program sekolah gratis’ sebenarnya orang tua
murid juga ingin melihat guru-guru anaknya professional dan selalu senang untuk berubah ke arah
yang lebih baik. Sayangnya banyak orang tua yang khawatir guru akan mengatakan “sudah
‘gratis’ kok mau bagus!”.
Jika anda pengelola sekolah atau kepala sekolah, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa
dilakukan dalam membuat perubahan di sekolah. Saya kumpulkan beberapa pertanyaan kepada
organisasi sekolah anda sendiri sebelum memulai perubahan.
Apakah sekolah punya budaya komunikasi yang baik, lancar dan mendengar apa keluhan serta
keinginan guru serta harapan orang tua siswa terhadap sekolah?
Karena….
Sebuah perubahan membutuhkan pribadi-pribadi yang mau mendengar. Bukan jamannya sekolah
memusuhi guru yang kritis, guru yang banyak maunya terhadap sekolah atau orang tua siswa yang
cepat diberi label ‘cerewet’ hanya karena banyak keinginannya terhadap sekolah.
Apakah sekolah punya sistem dimana guru bekerja sama sebagai tim?
Karena….
Sebuah perubahan terjadi karena dikerjakan bersama-sama. Sekolah yang berhasil sekuat tenaga
membuat guru-gurunya bersedia bekerja sama dalam tim. Caranya adalah memberikan kesadaran
bahwa segala sesuatu akan terasa ringan jika dikerjakan secara bersama-sama.
Apakah pribadi yang mengelola atau mengepalai sekolah adalah pribadi yang menghargai proses,
ramah ketika ada guru atau orang tua bertanya serta senang melihat guru-gurunya melalui
prosesnya masing-masing?
Karena….
Seorang pemimpin di sekolah adalah sebuah kunci bagi perubahan. Cobalah jadi pemimpin yang
senangnya hanya menyuruh atau berbicara akrab jika ada maunya saja pada staff. Maka bawahan
akan melakukan sesuatu hanya karena disuruh oleh kepala sekolah. Bawahan jadi miskin ide dan
inovasi, karena toh ia merasa pemimpin hanya akrab jika ada maunya saja, cari aman sendiri dan
hanya sibuk menservis atasan. Jadilah pemimpin yang mudah ‘dijangkau’ oleh guru dan siswa.
Jadilah pemimpin yang guru-gurunya merasakan keberadaannya atau pengaruhnya ada bahkan
ketika secara fisik sang pemimpin tidak ada di tempat. Jadilah pemimpin yang mengabdi pada
atasan sekaligus pada saat yang sama ‘membesarkan’ ide, semangat dan inovasi bawahannya.
Pemimpin yang hanya sibuk sendiri tanpa guru tahu kesibukannya apa, maka guru akan
merasakan tidak ada bedanya ada dan tiada kepala sekolah tersebut di sekolah.
Apakah sekolah anda menerapkan sistem ‘shared leadership’ perwujudannya adalah sekolah
menempatkan guru sebagai koordinator di dalam berbagai macam bidang dibawah kepala
sekolah?
Karena….
Sekarang bukan jamannya lagi hanya meminta guru untuk sibuk mengajar di kelas. Hanya sibuk
dan suntuk mengajar di kelas itu guru jaman dulu. Guru era baru senang diberi tanggung jawab
diluar tugasnya sebagai pengajar. Karena saat yang sama sifat pemimpin dari seorang guru perlu
ditumbuhkan. Sekolah yang baik isinya adalah guru yang cakap dalam mengajar serta ahli dalam
memimpin. Dalam sebuah perubahan sesama guru akan senang melakukan sesuatu jika yang
menyuruh itu rekan sekerjanya dan bukan pemimpin atau kepala sekolah. Jadi saatnya sekolah
mencari bibit pemimpin diantara para guru yang ada di semaikan sebagai bagian dari perubahan
itu sendiri di sekolah.
Apakah sekolah anda mempunyai ‘student council’ atau organisasi siswa intra sekolah yang
secara teratur dimintakan pendapatnya untuk beragam isu di sekolah?
Karena…
Pasti anda setuju bahwa sebuah sekolah komposisi jumlahnya yang paling banyak adalah jumlah
siswa jika dibandingkan jumlah guru atau staff lain yang ada di sekolah. Mirisnya masih banyak
sekolah yang menganggap siswa itu cuma obyek untuk dibelajarkan atau disiram ilmu sebanyak-
banyaknya. Saatnya sekarang aspirasi siswa didengarkan. Bentuk perwakilan tiap kelas, isinya
adalah 2 orang siswa yang sudah dipilih oleh teman sekelasnya. Satu orang siswa bertugas di
semester 1 dan yang satunya bertugas di semester 2. Kedua orang ini bertugas memberikan
masukan berdasarkan ide atau pendapat teman-teman yang diwakilinya di sekolah. Tugaskan dua
orang guru untuk menjadi coordinator dari badan perwakilan siswa ini, biarkan mereka bertemu
dua minggu sekali untuk membahas hal-hal apa saja yang menjadi kepedulian mereka terhadap
sekolah. Jika ada sebuah isu yang manyangkut kepentingan orang banyak, guru dan siswa yang
ada di badan tersebut secara teratur akan menyampaikannya pada pengelola atau kepala sekolah.
Ketika nuansa perubahan datang dari siswa kita sendiri saya yakin pengelola atau kepala sekolah
tidak akan bilang tidak. Mereka dengan segera dan senang hati akan wujudkan perubahan itu.
Apakah sekolah anda punya sarana penerbitan ‘newsletter’ yang terbit secara teratur?
Karena…
Sebuah perubahan perlu medium atau penghantar kabar kepada pihak yang menjadi ‘stake
holder’ dari sekolah. Mereka adalah orang tua siswa, guru, diknas setempat bahkan calon orang
tua siswa. Sebuah penerbitan yang sederhana dan murah pun akan kuat maknanya dalam
menyuarakan kepada semua ‘stake holder’ bahwa sekolah ini sedang berubah, bahwa sekolah
ini sedang berproses untuk menjadi lebih baik. Terbitannya punya waktu per 2 minggu (sebulan
dua kali) isinya mengenai kabar kegiatan sekolah yang baru lalu dan kegiatan di dalam kelas.
Biarkan guru menulis berita mengenai apa yang terjadi di kelasnya dan hadirkan foto-foto
kegiatan yang ‘berbicara’. Jika sekolah sedang ingin melakukan sebuah perubahan juga bisa
disuarakan disini. Keuntungan dari penerbitan ini adalah sekolah jadi punya alternative
komunikasi dan ujung-ujungnya akan mengurangi keluhan atau protes pada sekolah yang terjadi
akibat kurangnya komunikasi.
Bebarapa pertanyaan diatas mungkin sekolah anda belum punya atau bahkan semua sudah terjadi
di sekolah anda. Saatnya untuk kembali mensucikan niat untuk siapa sebuah sekolah mesti
berubah. Untuk sekolah swasta atau negeri yang sudah lama dan terkenal (dibuktikan dengan
daftar tunggu siswa setiap tahun ajaran baru) perubahan juga wajib hukumnya. Sebuah sekolah
akan turun pamor dan mutunya ketika pengelola, kepala sekolah dan guru-gurunya mengatakan
“sekolah kami baik-baik saja kok, tidak ada hal yang mesti diubah”. Karena berubah berarti
berinovasi, berinovasi berarti menyempurnakan yang sudah ada menjadi lebih baik lagi dan lagi.
Dahulu sekolah ungggulan itu berarti nem lulusannya tinggi-tinggi anaknya cerdas secara
akademis, guru-gurunya berdisiplin (baca; galak), gedung sekolahnya angker dan orang tua
kurang punya hak untuk bersuara apalagi ‘komplain’. Beberapa kriteria di atas hanya merujuk
pada aspek akademis dan aspek disiplin dengan ketakutan serta komunikasi yang satu arah.
Padahal sekolah unggulan jaman sekarang jauh dari kesan demikian. Sekolah unggulan adalah
sekolah yang menekankan pada aspek berikut ini;
hubungan komunikasi antara semua elemen di sekolah (guru, orang tua, murid, yayasan dan
masyarakat sekitar) setara dan terjalin dengan baik. Sekolah punya terbitan internal maupun
eksternal yang berisi hal apa saja yang terjadi di kelas sebagai kabar kepada orang tua. Sekolah
fasih dalam memanfaatkan sosial media (facebook, twitter dan lain sebagainya) untuk sarana
komunikasi sekaligus branding sekolah ke dunia luar.
kepemimpinannya (kepala sekolah dan yayasan) sibuk berinovasi, merencanakan arah ke depan
dan bersemangat dalam memudahkan guru untuk lakukan inovasi serta mengajar dengan kreatif
dan profesional. Pimpinan di sekolah tampil sebagai pribadi dan institusi yang senang membuat
sistem yang memungkinkan guru dan siswa tampil sebaik mereka mampu tanpa khawatir tidak
didukung oleh sekolah.
sekolahnya bernuansa komunitas belajar, guru sibuk belajar serta merencanakan agar bisa
mengajar dengan kreatif, murid sibuk bersosialisasi dengan sehat dan belajar dengan gaya belajar
yang ia sukai, kepala sekolah adalah seorang ‘chief of learner’ atau ketuanya para pembelajar.
sekolah bersikap terbuka sekaligus berhati-hati terhadap perkembangan teknologi. HP dan
sejenisnya dibolehkan, malah dicarikan jalan keluar agar guru bisa menggunakannya dalam
pembelajaran. Sekolah berhati-hati agar kesenangan siswa dalam bidang teknologi tidak membuat
mereka tidak terlibat kesulitan di kemudian hari.
Sekolah bersikap adil pada semua guru, semua guru dianggap karena ide dan sumbangsihnya bagi
perkembangan sekolah. Semua guru dilatih agar bisa menjadi pemimpin yang baik, sekaligus
‘follower’ atau pengikut yang supportif bagi perkembangan sekolah.
Sekolah selalu mengusahakan agar orang tua gampang dan mudah saat berurusan dengan sekolah,
sekolah menjaga kepercayaan orang tua dengan bersikap transparan dan terbuka bagi masukan,
guru selalu difasilitasi agar tersedia kebutuhannya dalam mengajar, sekolah bekerja sama dengan
masyarakat di sekitar sekolah agar sekolah menjadi rahmat bagi masyarakat sekitar bukannya
malah dibenci karena membuat macet dan tawuran siswanya.
Sekolah punya cara untuk berkontribusi pada tingkatan masyarakat yang lebih besar. Sekolah
mendukung guru dan muridnya untuk mengikuti lomba, berbicara di seminar serta menjadikan
sekolahnya sebagai sekolah laboratorium yang bersedia berbagi dengan sekolah lain dalam hal
metode dan strategi terkini dalam proses belajar mengajar.
Demikian hal yang akan saya tulis selama bulan September, tujuan saya agar seluruh sekolah di
Indonesia senang untuk berubah menjadi sekolah unggulan yang benar-benar unggul dalam hal
melayani siswa sebagai pembelajar dan berorientasi pada perubahan jaman.
Di tahun ajaran baru adalah saat yang tepat untuk menjadi sesorang yang bersemangat. Ada guru
yang semangat karena akan bertemu dengan muridnya yang sama sekali baru atau murid yang
bersemangat karena akan bertemu dengan teman baru atau teman yang lama tidak bertemu karena
liburan. Saking antusiasnya guru menjadi lalai dalam meneguhkan sendi-sendi yang penting dalam
membuat satu tahun ajaran menjadi tahun ajaran yang sukses dan bermakna. Sukses yang saya
maksud adalah kelas menjadi tempat dimana guru dan siswa menjadi dua individu yang bahu
membahu dalam membuat suasana menjadi kondusif untuk digunakan sebagai tempat belajar
mengajar.
Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang biasa dilakukan guru di saat tahun ajaran baru.
- Langsung mengajar dan memberikan materi padahal murid masih belum siap menerima
pembelajaran
Jika guru memilih untuk langsung memberikan materi pelajaran pada siswa di hari-hari pertama
berarti ia melupakan bahwa di minggu pertama baik siswa dan guru ada dalam tahap penjajakan
satu sama lain.
- Melupakan sikap tubuh dan cara bersikap di minggu pertama. Bagaimana cara guru menyapa
muridnya sangat berpengaruh pada pola hubungan antara keduanya. Sapalah murid di pintu kelas
semenjak di hari pertama dan seterusnya. Tampilkan sikap tubuh dan bahasa lisan yang positif
sambil terus keduanya dijadikan kebiasaan yang baik selama satu tahun ajaran.
- Melewatkan kesempatan emas untuk membangun ‘budaya’ di kelas. Membangun budaya
erat kaitannya dengan membangun kebiasaan yang baik. Kebiasaan yang baik di kelas bisa
meliputi menghargai orang yang sedang bicara, memanggil dengan sebutan yang baik, menjaga
volume suara selama di dalam kelas sampai kebiasaan untuk selalu menghasilkan yang terbaik dan
tepat waktu.
- Enggan mencari dukungan professional yang siap membantu kapan saja jika dibutuhkan. Jaman
sebelum ada twitter dan facebook guru senior jadi andalan dalam mencari pengetahuan. Sekarang
tinggal klik anda bisa tanya hal apa saja di twitter pada sesama guru. Saat yang sama jika anda
punya facebook dan tergabung pada salh satu komunitas guru anda bisa ikut diskusi dan bertanya
mengenai isu terkini dalam dunia pendidikan.
Cara mengajar saya di tahun ajaran kemarin masih perlu ditingkatkan dalam penggunaan kata saat
menerangkan dan pemberian instrruksi kepada anak. Kenapa saya bisa mengatakan ini karena
masih banyak murid yang meminta keterangan saat saya selesai menerangkan. Walaupun ada
beberapa anak yang orangnya itu-itu saja yang meminta keterangan. Demi memperbaiki ini di
tahun ajaran depan hal yang saya akan lakukan adalah ;
1. Memastikan murid jelas kepada instruksi yang diberikan dengan cara meminta beberapa murid
mengulang perintah.
2. Memastikan semua anak yang sedang saya terangkan berkonsentrasi dan melihat terlebih
dahulu suasana pembelajaran (pagi atau siang, setelah bermain, istirahat atau di awal hari) Jika
anak kelihatan lelah bisa memulai dulu dengan permainan atau menjanjikan mereka untuk
bermain di 5 menit akhir pembelajaran (lihat situs 5 minutes filler di educationworld.com)
3. Mempersiapkan semuanya dengan terencana 5 menit sebelum belajar dimulai, semuanya
mengacu pada rencana pengajaran.
4. Jika selesai menerangkan, kurangi kata-kata ‘Siapa yang mau bertanya?’ langsung saja
lakukan aktivitas dengan mengacu pada situs ‘learning is visible’ dari project Harvard lihat
juga artikel whatedsaid.wordpress.com mengenai cara membuat alur berpikir murid bisa terlihat
dan dipantau. Baru kemudian pertanyaan bisa digali dari aktivitas dan kegiatan.
Hal administrasi yang saya maksud adalah pekerjaan yang melibatkan kertas dan hal-hal yang
mendukung kinerja saya sebagai guru. Beberapa hal yang menjadi perhatian saya untuk tahun
ajaran depan adalah;
1. Suasana meja kerja yang bersih dan rapi, caranya adalah perbanyak paper clip dan jepit untuk
kertas-kertas pekerjaan anak yang dikelompokkan sesuai dengan jenis pekerjaan dan deadline
pengumpulan
2. Buat ‘to do list’ atau hal apa saja yang akan dikerjakan hari ini. Sangat membantu sekali
dalam membuat kegiatan menjadi fokus dan jelas tugas apakah yang mesti dikerjakan dan
diprioritaskan.
3. Melakukan koreksi PR dan pekerjaan siswa kapan saja dimana saja saat sempat, ini dilakukan
untuk mengurangi beban pekerjaan yang menumpuk di akhir term.
4. Jika kertas kerja siswa selesai di koreksi, minta mereka untuk masukkan ke map yang sudah
diberi nama, ini juga untuk mengurangi kertas kerja yang anak yang menumpuk di meja kerja
guru. Jika siswa belum selesai mengerjakan tugas dalam waktu tertentu minta ia mengisi form
pengerjaan tugas yang ia tanda tangani dan letakkan di meja guru
5. Saya terpikir untuk membuat satu anak satu folder untuk setiap anak yang berisi, pencatatan PR
(jika belum mengerjakan), kepergian ia ke UKS, keterlambatan pengerjaan tugas dan peristiwa
lain yang layak dicatat, ini penting untuk membuat semua hal yang berlangsung dikelas terekam
dengan baik.
6. Membeli stempel yang bertanggal dan memperbanyak sticker untuk lembar kerja siswa.
Stempel yang bertanggal berguna untuk mengoreksi dan stiker berguna untuk membuat siswa
tambah semangatnya dengan adanya penghargaan dari guru.
7. Gunakan pencatatan secara elektronik mengenai nilai PR dan pekerjaan anak sehari-hari,
gunakan ankdotal record yang direkam di evernote secara audio memudahkan untuk bukti
pemahaman anak.
8. Membuat program penilaian yang langsung terhubung dengan edmodo, evernote dan excel
untuk mengetahui grafik berapa yang sudah dan belum menguasai
9. Waspada terhadap deadline dari pihak sekolah, gunakan pengingat yang ada di outlook atau
pengingat yang ada di google calendar, pastikan sehari sebelum deadline pekerjaan sudah selesai.
Jika ada komitmen yang mesti dibuat dengan pihak lain sesama guru atau pimpinan di sekolah
pastikan untuk memberikan waktu yang paling lama yang bisa ditolerir oleh pihak kedua.
Karakter seorang guru sejati ada pada individu yang menikmati sekali profesinya. Menikmati
dalam arti jika ia sebagai individu terlibat penuh secara emosional pada profesi yang katanya ibu
dari semua profesi ini. Penjelasan dibawah ini bisa membuat anda sebagai guru berkaca dan
senang atau tambah semangat menjalani profesi. Yuk kita mulai dengan ciri apa yang mengatakan
bahwa anda adalah guru sejati.
- jika jalan di mall atau tempat keramaian dan ada anak-anak usia sekolah berlari-lari ditengah
keramaian atau di tangga berjalan, anda sibuk memperingatkan. Padahal kenal saja tidak, hehe
- Anda dipanggil oleh kerabat dekat sebagai ibu atau bapak guru. Menurut saya ini panggilan yang
datang dari rasa hormat. Kerabat dekat anda memanggil dengan sebutan tersebut dikarenakan
nyaman atas perilaku anda pada keponakan atau anak-anak kecil yang selalu anda berikan
perhatian, rasa sayang dan motivasi.
- Ditempat umum jika anda bertemu anak kecil atau anak usia TK ia akan melihat dan menatap
anda lama sekali. Hal ini sangat wajar, dalam kehidupan anak seusianya, ia sedikit sekali
mengenal orang dewasa yang bukan orang tuanya. Nah saat ia mulai bersekolah, ia mulai
mengenal orang dewasa yang bernama ‘guru’. Saat ia melihat anda maka ‘radar’ nya
dengan cepat bisa mengenali jika anda adalah seorang guru. Entah itu karena tatapan mata anda
yang lembut atau cara anda tersenyum yang mengingatkan ia pada gurunya di sekolah.
Masih banyak lagi contoh yang lain yang mungkin anda alami sendiri sebagai guru dalam
perjalanan anda menapaki profesi. Contoh diatas hanya bisa ditemui jika seorang guru bangga dan
meresapi perannya sebagai pendidik. Cara yang bisa ditempuh antara lain dengan menjaga
penampilan, tutur kata dan selarasnya ucapan dan perbuatan, dijamin tanpa mengenalkan diri
sebagai guru kepada orang lain, maka orang lain sudah bisa mengenali.
Saat menulis narasi atau komentar untuk raport adalah saat yang tepat untuk memberikan
semangat pada siswa agar lebih sukses di tahun berikutnya. Cara yang bisa dilakukan adalah
menambahkan kata yang menunjukkan sebuah karakter. Berikut ini adalah narasi saya di tahun
ajaran ini untuk murid saya, kata-kata yang ditebalkan adalah kata yang menunjukkan karakter.
Agus adalah pembelajar mandiri yang selalu berusaha menunjukkan kemampuan terbaik saat
mengerjakan tugas. Kesungguhannya dalam bekerja terkadang membuatnya mampu melampaui
target yang diberikan. Ia terlihat misalnya saat Ia mengerjakan tugas membuat kampanye
mengenai lingkungan sekolah yang suportif. Dalam pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia,
Ia juga dapat menunjukkan kemampuan berpikir kritis serta dapat mendengarkan instruksi dengan
penuh perhatian. Selamat Agus, pertahankan prestasimu di Kelas 5 nanti!
Agus melalui Semester 2 ini dengan baik. Ia penuh konsentrasi dan menunjukkan usaha yang baik
dalam setiap pelajaran. Dalam proses pembelajaran sehari-hari, Agus sudah aktif bertanya serta
dapat memberikan pendapat dan menyatakan perasaannya. Untuk bisa berhasil di Kelas 5 nanti,
Agus perlu lebih percaya diri dalam pelajaran Matematika. Pertahankan antusiasme belajarmu di
Kelas 5 nanti, Agus!
Pada Semester 2 ini Agus dapat mempertahankan tingkat kemandirian dan komitmen yang tinggi
untuk menyelesaikan semua pekerjaannya dengan tepat waktu. Namun, agar hasilnya lebih
maksimal ia perlu lebih teliti dan mau memeriksa kembali pekerjaannya sebelum menyerahkannya
kepada guru. Diharapkan Agus dapat lebih tenang saat mengerjakan soal, dengan membaca dan
mendengarkan instruksi yang diberikan secara hati-hati. Dalam kerja kelompok,Agus mampu
menerapkan kemampuan pemecahan masalahnya dengan baik. Semoga di Kelas 5 nanti Agus
dapat terus mempertahankan antusiasme belajarnya.
Agus mempunyai kemampuan, komitmen dan motivasi yang tinggi untuk menggunakan waktu
secara efisien sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Ia juga mandiri dan
mempunyai standar yang tinggi terhadap pekerjaannya. Agus sudah mulai menerapkan
kemampuan pemecahan masalahnya saat melakukan presentasi dan kerja kelompok. Agus dapat
menunjukkan keterampilan memimpin sekaligus dapat menjadi anggota tim yang baik dalam
kelompok kecil maupun besar. Selamat Agus, pertahankan antusiasme belajarmu di Kelas 5 nanti!
Sekolah yang berkarakter adalah sebuah sekolah yang punya arah jelas mengenai akan seperti apa
karakter mutu lulusannya. Arah yang saya maksud adalah sebuah peta yang dibuat oleh komunitas
sekolah dalam menjawab tantangan yang ada di depan mata. Sebagai sebuah sekolah pemimpin
dan guru yang manjalankan roda sekolah sehari-hari memang mempunyai tugas membumikan
deretan karakter-karakter yang baik yang sudah sekolah pilih untuk menjadi kenyataan.
Dalam mewujudkan sebuah sekolah tentu ada proses yang mesti dijalani, karena mengharapkan
siswa berkarakter hanya lewat RPP yang berlabel ‘RPP berkarakter’ tidaklah mungkin. Tulisan
singkat ini akan membahas bagaimana sebuah sekolah menjalani proses sebagai mewujudkan
sekolah berkarakter.
Tugas Guru
Memberi saran pada works group mengenai karakter apa saja yang kira-kira cocok untuk
diterapkan di sekolah
Menempelkan karakter yang sudah sekolah cetak untuk ditempel di kelas masing-masing.
Menggunakan kalimat yang berisi karakter saat memuji siswa, dan saat percakapan sehari-hari di
kelas misalnya “Andi kamu hebat sekali karena hari ini percaya diri berpresentasi tampil di
depan teman-teman mu.
Pernah mendengar orang tua siswa berkata ‘anak saya bersekolah ditempat yang bagus’. Bagus
menurut orang tua belum tentu bagus menurut guru atau siswa. Indikasinya adalah pada beberapa
pelatihan yang saya fasilitasi, jarang sekali saya mendengar ada rekan guru yang mengatakan
‘Saya mengajar di sekolah yang baik’, mudah-mudahan ini terjadi karena rekan saya tersebut
terlampau rendah hati. Walaupun memang kata bagus dan baik punya banyak dimensi dan standar
yang berbeda-beda.
Jadi sebenarnya seperti apa sih kriteria sekolah yang bagus dan baik itu? Silahkan melihat kriteria
dibawah ini, mudah-mudahan membuat kita berpikir untuk menjadi lebih baik dari masa ke masa.
Ada di posisi paling depan ketika guru membutuhkan bantuan atau tempat untuk curhat, dan
pikirannya tidak pernah berhenti untuk mencari jalan demi kebaikan sekolah yang dipimpinnya.
Sabar terhadap perubahan, berbicara di depan guru dan orang tua dalam nuansa yang positif di
manapun dan kapan pun.
Mereka bersama-sama menghasilkan budaya yang positif. Tanpa direncanakan pun pemimpin
informal akan selalu ada di setiap sekolah. Seorang yang didengarkan suara dan pendapatnya
dikarenakan kadang lebih bijak dan mau mendengar. Daripada bersaing, ada baiknya pemimpin
formal merangkul dan berusaha bersama-sama menciptakan perubahan yang baik di sekolah.
Banyak sekolah yang baru berbuat sesuatu setelah ada kejadian atau ketika semuanya terlambat.
Untuk lebih jelasnya, sudahkan sekolah anda berlatih evakuasi bahaya kebakaran (bedakan dengan
memadamkan api), apabila ada gempa atau ada serangan orang yang jahat. Bagaimanakah anda
mengatur arus keluar masuk penjemput, orang tua siswa dan tamu sekolah. Jadikan satpam di
sekolah tidak hanya duduk bermain catur menghabiskan waktu, gunakan semaksimal mungkin
kebisaan serta potensi mereka agar tamu yang datang merasa terlindungi dan terlayani dan bukan
malah dicurigai.
Sudahkan guru-guru di kelas kita menghargai perbedaan fisik dan hal yang berkaitan dengan
kenyamanan secara emosional. Lupakan sekolah yang aman, jika di kelas masih ada siswa yang
dilabel dengan sebutan fisik atau cap yang negativf, hanya karena kapasitas intelektual atau
kecerdasan yang berbeda.
Bersih bukan berarti mahal, intinya dibutuhkan kerja sama untuk menjaga lingkungan dan
kebersihan semua tempat. Di salah satu sekolah di Jawa timur saya pernah melihat kamar mandi
sekolah yang bertuliskan nama seorang guru sebagai penanggung jawab. Jadi tanpa harus
menyewa perusahaan pembersih yang mahal, kebersihan tetap kita bisa jaga.
Sekolah yang baik menghargai ‘pendatang baru’ dan mereka para ‘pendahulu’
Banyak cara setiap sekolah dalam menghargai dan menerima pendatang baru, baik mereka adalah
guru atau siswa. Yang terbaik dari semua cara adalah menerima dengan tangan terbuka dan
memberikan kesempatan sesuai dengan minat dan bakat mereka. Jadi lupakan MOS jika hanya
membuat siswa baru trauma atau bahkan jatuh korban.
Saya ingat, saat musim kelulusan sarjana ada sebuah universitas di Bandung yang repot beriklan
hanya untuk memberi ucapan selamat bagi para mahasiswa nya yang lulus di wisuda dan uniknya
saat yang sama memberikan ucapan terima kasih pada guru-guru SMA yang telah mendidik
mahasiswa nya tersebut. Sebuah langkah yang memberikan perspektif lain, yaitu sebuah
penghargaan tulus bagi para pendahulu.
PROMOSI SEKOLAH
Apabila anda bekerja dan mengabdi pada sekolah negeri atau pemerintah, beruntunglah anda
karena tidak dipusingkan oleh kewajiban berpromosi untuk menjaring siswa. Siswa akan datang
sendiri pada tanggal yang sudah ditentukan di setiap awal tahun ajaran. Tidak perlu pusing
mengenai berapa bangku yang kosong atau terisi, karena pembiayaan sekolah berasal dari
pemerintah, bukan dari berapa banyak siswa yang masuk dan mendaftar. Tanpa berusaha keras
menjaring siswa , beberapa sekolah dasar negeri di Jakarta bahkan sampai menolak siswa karena
bangku sudah penuh terisi.
Beda halnya dengan sekolah swasta, sepanjang tahun sekolah berupaya terus menjaring dan
mempertahankan siswa. Ini dikarenakan sumber pembiayaan sekolah swasta yang berasal dari
kantung sendiri alias tanpa subsidi dari pihak lain. Banyak dan sedikitnya siswa di sekolah
tersebut akan mempengaruhi kemampuan keuangan sekolah dalam membayar gaji guru,
melengkapi fasilitas hingga membeli sumber belajar bagi siswa.
Ibaratnya memasarkan sebuah produk, sebuah sekolah perlu juga memakai prinsip pemasaran
dalam menjaring orang tua siswa agar mau menyekolahkan putra-putrinya.
Saat ini banyak sekolah swasta yang berada di komplek perumahan, apabila sekolah anda juga
begitu, lakukan lah riset sederhana mengenai sekolah lain yang ada di sekitar anda. Hal yang layak
dijadikan perbandingan adalah kelebihan dan kekurangan sekolah anda bila dibandingkan dengan
sekolah disekitar dalam hal :
berapakah uang sekolah, termasuk elemen uang sekolahnya terdiri dari apa saja.
kualitas guru, pendidikannya serta dari universitas mana saja, sudahkan dites TOEFL nya bila
sekolah itu adalah sekolah bilingual.
fasilitas pendukung, jemputan siswa dan lain-lain
tempat bermain,berbahaya atau tidak, serta keluasannya
sumber belajar, tersedia lengkap atau tidak
program pengajaran dua bahasa (bilingual), apakah benar-benar diterapkan
penghantaran materi keagamaan, inklusif atau tidak, apakah siswa diajarkan menerima perbedaan
atau tidak.
mutu kelulusan.
keamanan siswa selama di sekolah
pengelolaan keuangan sekolah
perencanaan ke depan
Apabila merujuk dari daftar di atas banyak sekali hal yang butuh dicermati. Untuk itu bentuklah
tim kecil atau beberapa fokus grup di sekolah anda (terdiri dari guru, orang tua siswa,
administrator serta kepala sekolah) untuk menganalisa isu-isu tersebut. Anda sebagai pengelola
sekolah bisa juga datang melakukan kunjungan ke sekolah sekitar anda saat acara ‘Open Day’
atau ‘Open house’ di sekolah lain. Karena pada saat itu siapapun boleh datang melihat.
2. Strategi
Setelah semua fokus grup sudah memberikan paparannya mengenai hal apa saja yang menjadikan
kelemahan dan kelebihan sekolah lain dan sekolah kita, mulailah untuk melalui tahap strategi.
Selalu lah menghitung kisaran anggaran yang dibutuhkan untuk strategi berikut. Pilih strategi
yang seusai dengan kemampuan anggaran sekolah anda. Adapun strategi yang bisa dilakukan
adalah:
menyebar brosur di komplek perumahan, atau memasang spanduk di tempat yang strategis.
Hubungi pihak pengelola tempat untuk pemasangan. Jangan lupa spanduk dan brosur dibuat
dengan desain yang menarik, libatkan guru TIK dalam hal ini untuk merancang.
pameran di mall atau tempat perbelanjaan pada akhir minggu (weekend) , bawa dan sertakan hasil
karya siswa serta. Karya siswa akan leibh berbicara dibanding program promosi yang banyak dan
bahasanya kadang tidak akrab di telinga calon orang tua. Libatkan guru untuk menjaga dan
menjadi garda depan dalam menjelaskan program pada orang tua siswa. Staff administrasi hanya
menemani guru di pameran untuk menjawab masalah keuangan. Brosur dan penjelasan mengenai
sekolah juga bisa disebar pada kesempatan ini. Tipe strategi ini mempunyai biaya yang lumayan
mahal. Dikarenakan kita harus menyewa tempat dan membayar guru serta staf administrasi yang
terlibat.
Bekerja sama dengan taman kanak-kanak disekitar sekolah yang dianggap potensial untuk
melakukan ‘program sekolah sehari’ di sekolah dasar anda.
Menyelenggarakan Open day atau open house yang membolehkan calon siswa serta orang tuanya
untuk datang dan melihat-lihat. Jangan lupa kepala sekolah berpresentasi dalam event ini
menjelaskan program dan berinteraksi dengan calon orang tua siswa. Program belajar pada hari
tersebut semua dibuat menarik.
Adakan lomba olahraga atau kreativitas di sekolah kita, undang Taman kanak-kanak yang ada di
lingkungan sekolah dasar kita. Biasanya orang tua siswa TK senang sekali menemani anaknya
berlomba. Di saat tersebut mereka akan mengamati cara guru-guru kita berinteraksi dengan siswa
serta penyelenggaraan event yang profesional akan membuat orang tua yakin dengan sekolah kita.
Komunikasi lewat media. Sekarang dengan mudah kita temukan media kawasan atau komunitas
(sebuah media yang mengkhususkan diri pada sebuah kawasan atau komunitas) biasanya media
ini gratis bagi pembacanya. Jadi undang mereka untuk datang dan meliput. Website dan Blog juga
bisa dijadikan sarana untuk berpromosi. Dalam hal ini blog yang paling efisien namun terbatas
dalam muatan isinya. Silahkan klik disini untuk melihat salah satu contoh blog yang digunakan
sebagai sarana komunikasi dan promosi.
Apabila sekolah anda setuju untuk melaksanakan beberapa strategi diatas, mulailah hitung
anggaran serta kapan waktu yang tepat. Biasanya bulan Oktober sampai Februari adalah masa-
masa orang tua murid mulai mencari sekolah yang tepat bagi putra-putri nya.
Jangan lupa menerka seberapa banyak keefektifan dari strategi diatas bagi sekolah anda.
Terkadang ada strategi yang berbiaya murah tapi malah sangat mengena dalam menjaring siswa.
Akhirnya sebuah promosi sekolah yang berhasil tidak akan dapat terjadi tanpa peran serta guru
yang professional dan kreatif. Ambil contoh misalnya saat menjelaskan program pada orang tua,
hanya guru yang percaya diri lah yang bisa tampil dengan baik dan mau mendengar. Dengan
demikian pelatihan guru yang terus menerus untuk menjadi seorang guru yang professional sangat
dibutuhkan.
Walaupun apabila sebuah sekolah sudah menjadi besar dan lengkap kelengkapan biro
administrasinya maka urusan promosi sekolah akan ditangani oleh bagian tersendiri.