Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI

DENGAN AFIKSIA NEONATORUM

Unit : RSUD DR. Moch. Ansari Saleh


Ruang/Kamar : Ruang Bayi (Perinatology)
Tgl. Masuk RS : 26 Januari 2021
Tgl. Pengkajian : 28 Januari 2021
Waktu Pengkajian : 08.00 WITA

A. IDENTIFIKASI
1. BAYI
Nama Inisial : By. Ny. S
Tempat/Jam Lahir : Banjarmasin / 06.00 WITA
Jenis Kelamin : Perempuan
2. IBU
Nama Inisial : Ny. S
Tempat/Tgl. Lahir(Umur) : 22-06-2001 (19 tahun)
Agama/Suku : Islam/Jawa
Warga Negara : (√) Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia dan daerah (jawa)
Pendidikan : SD
Alamat rumah : Jl. Sidodadi
3. AYAH
Nama Inisial : Tn. N
Tempat/Tgl. Lahir (Umur) : 29-08-1992 (26 tahun)
Agama/Suku : Islam/Jawa
Warga Negara : (√) Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia dan daerah (jawa)
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat rumah : Jl. Sidodadi
4. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. N
Alamat : Jl. Sidodadi
Hubungan dengan Klien : Ayah

B. DATA MEDIK
1. Dikirim oleh : ( ) VK ( ) Dokter Praktek
: (√) Lain-lain : Puskesmas
2. Diagnosa medik
a. Saat masuk : SPT BK
b. Saat pengkajian : Afiksia + BBLR

C. RIWAYAT PERSALINAN
Jenis persalinan : Spontan normal
Pertolongan persalinan :-
Usia kehamilan : ( ) Post term ( ) Aterm
(√ ) Preterm ( ) Imaturus
Anak ke : G2P1A0
Lama persalinan : Kala I :-
Kala II :-
Kala III : ± 30 Menit
Waktu pecah ketuban : 04.30 WITA
Warna air ketuban : Jernih bercampur darah.
Bayi lahir 30 detik : ( ) Menangis (√) Tidak menangis
Resusitasi : (√) Dilakukan ( ) Tidak dilakukan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) : ( ) Dilakukan (√) Tidak dilakukan
Alasan : Karena bayi tidak menangis dan tampak sesak
sehingga bayi dipasang Oksigen, dilakukan tindakan
segera suctioning, dipasang OGT dan dimasukan
kedalam incubator sehingga tidak memungkinkan
dilakukan IMD.
APGAR SCORE
NO KRITERIA 1 MENIT 5 MENIT 10 MENIT
1. Appearance 0 1 1
2. Pulse 1 1 1
3. Grimace 1 0 1
4. Activity 0 1 2
5. Respiratory 1 1 1
TOTAL 3 4 6
Keterangan : Klien mengalami Asfiksia pada 1 menit pertama klien mengalami asfiksia berat,
setelah dilakukan intervensi. Pada 5 menit kedua klien ada perkembangan yaitu mengalami asfiksia
sedang hingga 10 menit ketiga.
D. RIWAYAT KEHAMILAN
Antenatal Care: ( ) Dokter
(√) Bidan ± 7 kali.
( ) Tidak pernah
( ) Lain-lain/Puskesmas
Imunisasi TT : Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 1 kali
Tablet Fe : Ibu klien mengatakan mendapatatkan tablet Fe tapi obat Jarang
dikonsumsi.

Keluhan
Trimester I : Sering pusing, mual dan muntah.
Trimester II : Tidak ada keluhan.
Trimester III : Sakit perut dan pinggang.

Kebiasaan waktu hamil


Makan : Makanan waktu hamil 3x sehari selalu dalam porsi penuh
terdiri dari nasi, lauk pauk dan sayuran.
Minum : Suka minum air putih hangat dan minum lebih dari 2
liter/hari.
Obat-obatan : Ibu mengatakan jarang mengonsumsi obat-obatan.
Jamu : Ibu mengatakan pernah meminum jamu selama hamil tetapi
jarang.
Rokok : Ibu mengatakan tidak pernah merokok.

E. RIWAYAT KESEHATAN
1. Penyakit yang diderita oleh ibu :
 TBC
 Malaria
 Hepatitis
 Penyakit Jantung
 Ginjal
 Asma
 Dm
 Hipertensi
 Gonorrhoe/ GO
 Syphilis
 HIV/AIDS
 Infeksi virus
 Jiwa
 Epilepsy
 Kista
 Lain-lain (tidak ada) √
Riwayat operasi ibu : Ibu tidak pernah di operasi sebelumnya.
Jenis operasi :-
Kapan/tahun :-
Dimana :-

Yang mengoperasi/operator : -
2. Penyakit yang diderita oleh ayah :
 TBC
 Malaria
 Hepatitis
 Penyakit Jantung
 Ginjal
 Asma
 Dm
 Hipertensi
 Gonorrhoe/ GO
 Syphilis
 HIV/AIDS
 Infeksi virus
 Jiwa
 Epilepsy
 Kista
 Lain-lain (tidak ada) √
3. Penyakit yang diderita oleh keluarga :
 TBC
 Malaria
 Hepatitis
 Penyakit Jantung
 Ginjal
 Asma √
 Dm
 Hipertensi
 Gonorrhoe/ GO
 Syphilis
 HIV/AIDS
 Infeksi virus
 Jiwa
 Epilepsy
 Kista
 Lain-lain (tidak ada)

F. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Penerimaan ibu terhadap kehadiran bayinya :
(√ ) Menerima ( ) Menolak
Penerimaan suami & keluarga terhadap kehadiran bayinya :
(√) Menerima ( ) Menolak
Hubungan ibu dengan suami & keluarga :
( ) Kurang baik (√) Baik ( ) Tidak baik
Keluarga yang masih tinggal serumah : saudara kandung.
( ) Mertua ( ) Kakak kandung ( ) Orang tua sendiri
(√) Lain-lain : Keluarga tinggal mandiri

G. RIWAYAT SOSIAL KULTURAL


Ibu mengatakan bahwa selama kehamilan ini mengadakan acara tujuh bulanan dan
meminum air yang telah dilakukan bacaan-bacaan dari acara tersebut.

H. NUTRISI
ASI, on demand : (√) Ya ( ) Tidak , ibu mengatakan ASI nya keluar tapi
sedikit.
Colostrums : ( ) Ya (√) Tidak
Ibu mengatakan tidak memberikan ASI pertama
kali setelah bayi lahir.
PASI : ( ) Ya (√ ) Tidak

I. ELIMINASI
Miksi : ( ) Belum (√) Sudah 1x/ 24 jam
Mekonium : ( ) Belum (√) Sudah 1×/24 jam
Warna : Kekuningan
Konsistensi : Lembek

J. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : ( ) Baik (√) Lemah
Pasien tampak berada dalam inkubator.
TTV : 15.00 WITA
R : 42 ×/mnt N : 106×/menit
S : 36,5oC BB : 2.000 gram
Aktivitas bayi : ( ) Hipo Aktif (√) Aktif ( ) Letargi
( )Tidak menangis (√) Merintih ( ) Menangis kuat
Kulit : ( ) Normal (√) Sianosis ( ) Mengelupas
( ) Pucat ( ) Keriput
Lain-lain : Tampak kebiruan pada ekstremitas bawah bayi.
Lanugo : ( ) Ada (√ ) Tidak ada
Vernik Caseosa : ( ) Ada (√) Tidak ada
Kulit kepala bayi terlihat bersih.
Tanda lahir :-

KEPALA
Kepala : (√) Bersih ( ) Kotor ( ) Lain-lain
Bentuk kepala : () Normal (√ ) Caput suksedanium
( ) Cephal haematoni ( ) Hydrocephal
( ) Microcephal ( ) Makrocephal
Sutura : (√) Normal ( ) Molage/moulding ( ) Melebar

MATA
Sclera : ( ) Ikterik (√) Tidak ikterik
Conjungtiva : ( ) Anemis (√) Tidak anemis
Palpebra : ( ) Edema (√) Tidak edema
Bentuk : (√) Normal ( ) Menonjol ( ) Cekung
( ) Strabismus ( ) Nigtagmus
Perdarahan : ( ) Ada (√) Tidak ada
Lain-lain : tidak ada

HIDUNG
Bentuk hidung pasien simetris, terpasang O2 NCPAP modif 2 lpm.

MULUT
Bentuk : (√) Normal ( ) Labio skizis
( ) Labio palate skizis
Kebersihan : (√) Bersih ( ) Ada monilia
Lain-lain : Bibir tampak kering.
Lidah : ( ) Kotor (√) Tidak kotor
Lain-lain : Bayi terpasang OGT.
LEHER
Glandula thyroidea : ( ) Bengkak (√) Tidak bengkak
Struma : ( ) Ada (√) Tidak ada
Torticolis : ( ) Ada (√) Tidak ada

DADA
Bentuk : (√) Normal ( ) Funnel chest ( ) Barrelchest
Retraksi : (√) Ada ( ) Tidak ada
Bunyi nafas : (√) Vesikuler ( ) Bronkovesikuler ( ) Whezing
( ) Ronkhi
Bunyi jantung : (√) Normal bunyi S1 S2 ( ) Rales ( ) Mur-mur
Lain- lain : Irama napas teratur, frekuensi napas cepat, kedalaman menarik napas
dangkal, terlihat menggunakan otot-otot bantu pernafasan. Dan terdengar suara
vesikuler pada saat auskultasi.

ABDOMEN
Bentuk : (√) Normal ( ) Skapoid ( ) Distensi
( ) Omfalokel
Perkusi abdomen : (√) Timpany ( ) Hypertimpany
Bising usus : ( ) Tidak terdengar (√ ) Ada : 5 x/mnt
Tali pusat : (√) Normal ( ) Layu

PUNGGUNG
Bentuk : (√) normal ( ) lordosis ( ) kiposis
Spina Bifida : ( ) ada (√) tidak ada
Meningocele : ( ) Ada (√) Tidak ada
Dimple : ( ) Ada (√) Tidak ada

GENETALIA PEREMPUAN
Labia Mayora : (√ ) Ada ( ) tidak ada
Labia Minora : (√ ) Ada ( ) Tidak Ada
Hymen : (√) Menonjol ( ) Tidak menonjol
Anus : (√) Ada ( ) Atresia ani
EKSTREMITAS ATAS DAN BAWAH
Jumlah jari tangan : (√) Lengkap ada 10 jari ( ) Tidak lengkap
Jumlah jari kaki : (√) Lengkap ada 10 jari ( ) Tidak lengkap
Polidaktili : ( ) Ada (√) Tidak ada
Paralisis : ( ) Ada (√) Tidak ada
Fraktur : ( ) Ada (√) Tidak ada

2. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 2000 gram
Panjang badan : 45 cm
Lingkar lengan atas : 10 cm
Lingkar dada : 26 cm
Lingkar perut : 28 cm
Ukuran kepala : 28 cm

3. Pemeriksaan Reflek
Reflek rooting : (√) Ada () Tidak Ada
Refleks rooting bayi ada tetapi refleks hisap masih
lemah sehingga nutrisi diberikan melalui OGT.
Reflek sucking : (√) Ada ( ) Tidak Ada
Refleks hisap bayi masih lemah.
Reflek swallowing : (√) Ada ( ) Tidak Ada
Reflek menelan lemah.
Reflek graps : (√) Ada ( ) Tidak Ada
Ketika diberikan rangsangan pada telapak
tangan, bayi merespon.
Reflek babinski : (√) Ada ( ) Tidak Ada
ketika di berikan rangsangan pada telapak
kaki bayi jari kaki bayi merespon dengan
membuka.

4. Pemeriksaan Penunjang : -
K. Therapy saat ini 
Golongan Cara
Nama Obat Komposisi Indikasi/Kontaindikasi Dosis
Obat Pemberian
Dextrose 10% Glukosa Glukosa Indikasi : 3 tpm ITP
+ Ca glukoma anhydrous Sebagai cairan resusitasi
8 cc pada terapi intravena
(26-01-2021) Kontraindikasi :
Hiperglikemia
Inj. Bactesyn Sulbactam Antibiotik Indikasi : 2 x 100 IV
(26-01-2021) dan Untuk mengobati infeksi mg
ampicillin  yang disebabkan oleh
bakteri yang peka terhadap
bactesyn injection
(ampicillin + sulbactam).
Kontraindikasi :
Alergi pada bactesyn
injection (ampicillin +
sulbactam) dan antibiotika
penisillinum lainnya.
Inj. Gentamicin Antibiotik Indikasi : 10 mg / IV
Gentamicin Untuk pengobatan terhadap 24 jam
(27-01-2021) berbagai infeksi bakteri dan
digunakan untuk
septikemia (keracunan
darah oleh bakteri
patogenik dan atau zat-zat
yang dihasilkan oleh
bakteri
tersebut) , meningitis (rada
ng selaput otak),
infeksi saluran kemih,
saluran pernafasan,
saluran pencernaan, kulit,
tulang, dan jaringan lunak.
Kontraindikasi :
Jangan digunakan untuk
penderita yang mengalami
reaksi hipersensitivitas
terhadap  gentamicin atau
antibiotika golongan
aminoglikosida lainnya.
Hindarkan juga pemakaian
antibiotik ini untuk
bayi prematur ataupun bayi
baru lahir.
Aminosteril Asam amino Obat keras Indikasi : 1 ml / Drip
(28-01-2021) 60 mg Sebagai nutrisi parenteral jam
untuk pencegahan dan
pengobatan defisiensi
protein pada anak dimana
asupan makanan secara
oral merupakan kontra
indikasi.
Kontraindikasi : -
Aminophiline Theophyllinu Bronkhodilat Indikasi: 2x4 IV
m et or untuk mengobati mg
(28-01-2021)
Ethylenediam beberapa penyakit pernapas
inum an,
seperti asma, bronkitis, emf
isema, dan penyakit paru-
paru kronis. Selain
itu, obat ini juga dapat
meredakan gejala-gejala
penyakit,
seperti sesak napas, mengi,
dan batuk-batuk.
Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap
meropenem

L. Analisis Data

No Data Fokus Etiologi Problem


1 DS : Imaturitas Ketikefektifan pola nafas.
1) Ibu bayi mengatakan bahwa saat lahir bayi neurologis. Domain 4, kelas 4 kode
sempat tidak menangis dan merintih. (Buku NANDA-I diagnosis (00032)
Diagnosis
DO : Keperawatan
1) Frekuensi napas cepat, kedalaman menarik Definisi dan
napas dangkal, terlihat menggunakan otot-otot Klasifikasi Edisi 11
bantu pernafasan. tahun 2018 - 2020
2) Bayi tampak tidak menangis dan sesak. hal 228)
3) Tampak menggunakan O2 NCPAP modif 2
lt/menit.
4) TTV : R : 42 ×/mnt.
2 DS : Reflek isap bayi Ketidakefektifan pola
1) Ibu bayi mengatakan bahwa bayi kurang mau buruk. menyusui bayi.
menghisap saat menyusui. (Buku NANDA-I Domain 2 kelas 1 kode
Diagnosis diagnosis (00107)
DO : Keperawatan
1) Pasien terpasang OGT Definisi dan
2) Reflek hisap lemah Klasifikasi Edisi 11
3) Reflek menelan lemah tahun 2018 - 2020
hal 165)

M. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imaturitas neurologis ditandai
dengan Ibu bayi mengatakan bahwa saat lahir bayi sempat tidak menangis dan
merintih, takipnea, kedalaman menarik nafas dangkal, menggunakan otot bantu
pernafasan saat ventilasi.
2. Ketidakefektifan pola menyusu bayi berhubungan dengan reflek isap bayi buruk
ditandai dengan Ibu bayi mengatakan bahwa bayi kurang mau menghisap saat
menyusui dan klien terpasang OGT.
N. Perencanaan Keperawatan
No No Diagnosa Diagnosa NOC NIC Rasional
Keperawatan
Domain 4, Ketidakefektif NOC: 1. Kaji tanda vital 1. Untuk mengetahui
1. kelas 4 kode an pola napas - Respiratory 2. Atur posisi pasien keadaan umum klien
diagnosis berhubungan status: ventilation untuk dalam menentukan
dengan memaksimalkan intervensi yang tepat
00032. - Respiratori
imaturitas ventilasi. 2. Pengaturan posisi
neurologis status : airway 3. Auskultasi suara dapat memaksimalkan
patency nafas, catat ventilasi
- Vital sign status adanya suara 3. Suara nafas tambahan
Setelah dilakukan nafas tambahan. dapat menjadi tanda
tindakan 4. Monitor respirasi jalan nafas yang tidak
keperawatan selama dan status adekuat
oksigen 4. Memonitor pernafasan
1x15 menit
5. Monitor warna dapat membantu untuk
diharapkan pasien kulit, suhu dan
menunjukan penanganan cepat jika
kelembapan. terjadi apneu
keefektifan pola 6. Kolaborasi 5. Untuk mengetahui
nafas dibuktikan pemberian terapi
oksigen didalam tubuh
dengan kriteria hasil: oksigen
bayi.
 Frekuensi 6. Untuk memberikan
dalam rentang oksigen yang sesuai
normal (40 - kebutuhan pasien.
60×/menit),
irama teratur,
kedalaman
pernapasan
normal.
 Tidak ada
napas cuping
hidung
 Tanda-tanda
vital dalam
rentang normal
(RR: 40-60)
2. Domain 2 Ketidakefektif - Breastfeding 1. Evaluasi pola 1. Mengetahui reflek
an pola ineffective menghisap/ sucking pada bayi
kelas 1 kode
menyusu bayi - Breathing pattern menelan bayi 2. Memenuhi kebutuhan
diagnosis 2. Kaji kemampuan
berhubungan ineffective nutrisi bayi
bayi untuk
00107 dengan reflek - Breastfeeding 3. Memantau berat badan
menghisap secara
isap bayi interrupted efektif. dan pola mliminasi
buruk Setelah dilakukan 3. Pantau berat untuk mengetahui
tindakan badan dan pola sejauh mana
keperawatan selama eliminasi bayi keefektifan nutrisis
1x24 jam diharapkan 4. Berikan ASI yang diberikan pada
eksklusif sesering
pembertian ASI bayi.
mungkin melalui
dapat efektif dengan OGT. 4. Pemberian ASI
kriteria hasil: eksklusif dapat
membantu
- Bayi dapat mempercepat
menunjukkan perbaikan keadaan
kemampuan pasien.
menghisap yang
kuat
- Bayi dapat makan
melalui mulut
- Bayi dapat
menunjukkan
kepuasaan
menyusu (tidak
menangis dan
dapat tertidur
nyenyak).

O. Implementasi Keperawatan
Hari /Tanggal : Kamis ,28 Januari 2021.
NO Nomor
Jam
Daignosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan
NANDA
1 08.00 Domain 4, 1. Mengkaji dan mencatat 1. TTV :
kelas 4 kode tanda vital. Hasil:
08.10 diagnosis 2. Melakukan auskultasi N: 148 x/m, R:64 x/m , T: 36,7
suara nafas, catat adanya o
C
00032
suara nafas tambahan. 2. Auskultasi suara nafas dalam
3. Memonitor dan mencatat
08.25 batas normal
respirasi dan status oksigen
4. Melakukan monitor warna Hasil: Suara nafas vesikuler,
kulit, suhu dan tidak ada suara nafas tambahan.
09.00 kelembapan. 3. Bayi tampak sesak.
5. Melakukan pemberian Hasil : RR 64 ×/menit, SpO2:
terapi oksigen 89%
09.10 4. Warna kulit kemerahan, akral
teraba hangat
5. Bayi sudah terpasang oksigen
NCPAP modif 2 lpm.
2 09.30 Domain 2 1. Mengevaluasi kemampuan 1. Kemampuan bayi menghisap
kelas 1 kode pola menghisap/ menelan
kurang.
diagnosis bayi
2. Mengkaji kemampuan bayi Hasil: Kemampuan menghisap
09.45 00107
untuk menghisap secara
bayi lemah.
efektif.
3. Memantau berat badan dan 2. Reflek mengecap bayi lemah, bayi
09.55 pola eliminasi bayi
masih terpasang OGT.
4. Memberikan ASI eksklusif
10.20 sesering mungkin melalui 3. Pola eliminasi bayi normal, bayi
OGT.
BAB 1x sehari, warna kekuningan
5. Mendiskusikan kebutuhan konsistensi lembek.
10.35 istirahat yang cukup,
4. ASI diberikan /8 jam.
hidrasi dan diet seimbang.
5. Ibu pasien mengatakan istirahat
hanya sekitar 4-5 jam, ibu klien
tidak bisa istirahat karena
kepikiran bayi nya, dan juga ibu
mengkonsumsi sayur-sayuran
hijau seperti daun katuk.
P. Evaluasi (Catatan Perkembangan/SOAP)
Hari/Tanggal : Kamis , 28 Januari 2021
Respon
Jam Nomor Diagnosa Respon Objektif Analisis Masalah Perencanaan Paraf
No Subjektif
Evaluasi NANDA (O) (A) Selanjutnya (P)
(S)
1. 11.00 Domain 4, kelas 4 - - Tanda-tanda vital Masalah belum Lanjutkan intervensi:
kode diagnosis N :140 x/m teratasi 1 Mengakji TTV
00032 R : 62 x/m pasien.
T: 36,6 ᴼC 3 Monitor dan
- Irama napas mencatat
pasien teratur. respirasi dan
- Pasien masih status oksigen
terpasang O2 5 Melakukan
NCPAP 2 lpm pemberian terapi
oksigen
2 12.30 Domain 2 kelas 1 - - Kemampuan Masalah belum Lanjutkan Intervensi :
kode diagnosis menghisap bayi teratasi 1 Mengevaluasi
00107 masih tampak kemampuan pola
lemah menghisap/
- Bayi masih menelan bayi
terpasang OGT 2 mengkaji
- Bayi kemampuan bayi
mendapatkan ASI untuk menghisap
15 cc pada jam secara efektif.
09.00, pada jam 3 memantau berat
12.00 bayi hanya badan dan pola
mendaptkan ASI eliminasi bayi
15 cc melalui 4 Memberikan ASI
OGT dan reflek melalui OGT.
mengecap lemah.
Hari/Tanggal : jum’at , 29 Januari 2021
Respon
Jam Nomor Diagnosa Respon Objektif Analisis Masalah Perencanaan Paraf
No Subjektif
Evaluasi NANDA (O) (A) Selanjutnya (P)
(S)
1. 08.00 Domain 4, kelas 4 - - Tanda-tanda vital Masalah teratasi Lanjutkan intervensi:
kode diagnosis N :158 x/m 1. Mengakji TTV
00032 R :54 x/m pasien.
T: 36,8 ᴼC 2. Monitor dan
- Irama napas mencatat
pasien teratur. respirasi dan
- Pasien masih status oksigen.
terpasang O2 3. Melakukan
NCPAP 2 lpm pemberian terapi
oksigen
2 09.00 Domain 2 kelas 1 - - Kemampuan Masalah belum Lanjutkan Intervensi :
kode diagnosis menghisap bayi teratasi 1. Mengevaluasi
00107 masih tampak kemampuan pola
lemah menghisap/
- Bayi masih menelan bayi
terpasang OGT 2. mengkaji
- Bayi kemampuan bayi
mendapatkan ASI untuk menghisap
15 cc pada jam secara efektif.
09.00, pada jam 3. memantau berat
12.00 bayi hanya badan dan pola
mendaptkan ASI eliminasi bayi
15 cc melalui 4. Memberikan
OGT dan reflek ASI melalui
mengecap lemah. OGT.

Banjarmasin, 28 Januari 2021.


Ners muda,
(Albert Fernando P J., S. Kep)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA By. Ny. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS
ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG BAYI PERINATOLOGY RSUD DR. Moch.
ANSARI SALEH BANJARMASIN

(Stase Ners Keperawatan Pediatrik)

Oleh :

Albert Fernando Putra Jefry, S. Kep

113063J120075

Preseptor Akademik :
Ns. Selly Kresna Dewi, S. Kep., M. Kep., Sp. Kep., Mat

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN
2021

Anda mungkin juga menyukai