com 1/13
Relation chart:
Distribution graph:
[Show other
Sources:]
Processed resources details:
107 - Ok / 413 - Failed
[Show other
Sources:]
Important notes:
Wikipedia: Google Books: Ghostwriting services: Anti-cheating:
GoogleBooks
[not detected] [not detected] [not detected]
Detected!
Excluded Urls:
No URLs detected
Included Urls:
No URLs detected
Disusun oleh :
DISUSUN OLEH :
NAMA : 08.07.0.018
id: 1
Plagiarism detected: 0,11% http://eprints.ums.ac.id/46326/11/N... + 6 PROGRAM
resources! STUDI TEKNIK
SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITA
S RIAU KEPULAUAN
BATAM
2020
Imam Setiyohadi,ST.MT 3)
https://plagiarism-detector.com 2/13
ABSTRAK
Saat ini indonesia sedang melakukan pembangunan infrastruktur dengan skala nasional.
Pembangunan infrastruktur jalan adalah hal yang paling utama di kerjakan oleh pemerintah.
Terbukanya akses jalan untuk menjangkau daerah-daerah tersebut, jika akses jalan sudah
terbuka akan ada perkembangan ekonomi baru. Berbagai produk yang dihasilkan baik itu hasil
pertanian, perkebunan, maupun barang produksi dapat dengan sangat mudah dipasarkan untuk
keluar daerah dan membuat pasar yang lebih baik lagi. alat uji Marshall digunakan untuk
mengetahui stabilitas aspal terhadap VFA, Kelelehan, VIM, VMA,MQ.
Plagiarism detected: 0,15% https://www.researchgate.net/profil... id: 2
Kata kunci : Stabilitas, Uji Marshall, Aspal, Filler, BGA (Buton Granular Asphalt).
2 Dosen Pembimbing 1
3 Dosen Pembimbing 2
PENDAHULUAN
Jalan adalah infrastruktur utama yang mendasar dalam menggerakkan perekonomian nasional.
Maka dengan itu penting dan strategisnya fungsi jalan untuk mendorong distribusi barang dan
jasa sekaligus juga mobilitas penduduk.
Dengan adanya jalan adalah prasyarat mutlak bagi menarik investasi ke suatu wilayah. Jalan
sangat memungkinkan masyarakat mendapatkan akses pelayanan pendidikan, kesehatan dan
pekerjaan.
LANDASAN TEORI
Dengan itu, adanya ke tiga fungsi tersebut maka pada suatu konstruksi jalan akan dapat
melewatkan lalu lintas dengan aman dan nyaman juga kekuatan dari konstruksi dapat
dipertahankan. Untuk mendapat fungsi tersebut, jadi campuran yang digunakan sebagai lapis
permukaan harus memiliki karakteristik / sifat-sifat sebagai beriku
t:
Stabilitas
Durabilitas
Fleksibilitas
Kedap air
METODE PENELITIAN
Pada tahap ini adalah untuk mengecek dan mengkalibrasi seluruh alat-alat yang dibutuhkan
seperti alat uji penetasi, alat uji marshall dan lain sebagainya agar tidak terjadi kesalahan pada
saat pengujian serta mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti aspal, agregat kasar
dan halus, filler, dan bahan polimer yang akan ditambahkan.
Pengujian Bahan
Setelah persiapan alat dan bahan, selanjutnya masuk kedalam pengujian bahan, yaitu uji
saringan agregat dan penentuan kadar aspal yang sesuai dengan spesifikasi spesifikasi umum
Bina Marga 2010 (revisi 3).
Perencanaan Campuran
Setetelah mendapatkan spesifikasi yang sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan,
selanjutnya merencanakan campuran bahan-bahan yang sudah dipersiapkan yang nantinya
akan dijadikan benda uji dengan komposisi yang sudah ditetapkan oleh peneliti untuk
selanjutnya diuji.
Pengujian Marshall
Pengujian marshall menguji karakteistik dari sebuah benda uji yang telah disiapkan untuk
Plagiarism detected: 1,16% http://repository.umy.ac.id/bitstre... + 6 id: 20
resources!
menguji
stabilitas, daktilitas, titik leleh dan lainnya.
Selanjutnya menganalisis hasil pengujian dan membandingkan dengan spesifikasi umum Bina
Marga 2010 (revisi 3), setelah itu membahas hasil yang telah diperoleh dari hasil perhitungan
dan pengamatan yang telah dilakukan selama pengujian serta juga membandingkan dengan
teori yang ada dan membandingkan dengan penelitian terdahulu yang
sejenis.
Alat-alat
Plagiarism detected: 0,15% http://repository.upi.edu/15221/6/S... + 2 id: 22
resources!
yang akan
digunakan pada penelitian kali ini
dari pemeriksaan dan juga pengujian benda uji adalah:
Wadah/baskom
Timbangan
Pemanas
Sendok pengaduk
Marshall Compactor
Ejektor
Agregat halus berasal dari pasir sisa pecahan batu dari Tanjung Balai Karimun.
Filler, yang digunakan BGA (Buton Granular Asphalt), dan semen Padang.
Variasi Penelitian
Komposisi Filler
Plagiarism detected: 0,13% https://media.neliti.com/media/publ... id: 26
BGA (Buton Granular Asphalt) yang digunakan
yaitu 1%, 1,5% dan 2%.
Komposisi Semen Padang yang digunakan yaitu 1%, 1,5% dan 2%.
Kadar Aspal
adar
https://plagiarism-detector.com 6/13
Plagiarism detected: 0,21% http://repository.umy.ac.id/bitstre... + 5 id: 27
resources! aspal yang
digunakan pada penelitian ini dibuat bervariasi, yaitu sebesar
5%, 5,5%, 6%, dari berat total agregat.
Penetrasi 60/70
Kad
ar AspalCampuran Filler BGA (Buton Granular Aspahlat)
Total Sampel
5%
5,5%
6%
Total
18 Sampel
Dari perencanaan jumlah pada tabel 3.1 di atas, sampel yang digunakan sebanyak 18 buah untuk
pengujian.
2%, 4% dan 6% dari berat total aspal. Jumlah benda uji yang dibutuhkan pada
penelitian ini.
Total Sampel
1%
1,5%
Total Sampel
2%
6
https://plagiarism-detector.com 7/13
Total
18 Sampel
Pengujian Material
Bahan agregat tang digunakan pada penelitian ini, terdiri dari Course Agregat (CA), Medium
Agregat (MA) dan agregat halus dari stcok PT. Kurnia Djaja Alam yang di ambil dari pulau Bintan.
Sedangkan aspal buton 60/70 dari PT. Cosmic.
Plagiarism detected: 0,19% http://repository.unhas.ac.id/bitst... id: 31
Analisa dalam sebuah saringan agregat merupakan salah satu penentuan dari
Plagiarism detected: 0,13% http://sttgarut.ac.id/jurnal/index.... id: 32
Apabila persentase agregat kasar lebih banyak maka dalam pelaksanaan penghamparan dan
pemadatan akan sulit untuk dilakukan, karena pada saat penghamparan akan terjadi segregasi
atau pemisahan.
Proses pengujian berat jenis Bulk dan penyerapan pada course agregat (CA) ,Medium Agregat
(MA) dan Agregat halus dapat di lakukan secara beruntun karena pengujian tersebut memiliki
jebutuhan
Plagiarism detected: 0,13% http://teras.unimal.ac.id/index.php... id: 34
Berikut ini adalah rincian hasil pengujian course agregat (CA) dan agregat halus
Plagiarism detected: 0,17% http://repository.unwira.ac.id/273/... id: 36
Tabel 4.3,
Plagiarism detected: 0,13% http://repository.unhas.ac.id/bitst... + 9 id: 37
resources!
Berat Jenis dan
Penyerapan Agregat Kasar
Berdasarkan Tabel 4.5, tentang pengujian berat jenis dan penyerapan abu batu, didapat nilai-
nilai sebagai berikut; untuk nilai berat jenis curah abu batu, didapat nilai sebesar 2,505 gr/cm3
dari nilai yang disyaratkan yaitu minimal 2,5 gr/cm3. untuk nilai berat jenis kering permukaan
jenuh abu batu, didapat nilai sebesar 2,529 gr/cm3 dari nilai yang disyaratkan yaitu sebesar
minimal 2,5 gr/cm3. Ini berarti dari segi rongga pori-pori, agregat abu batu ini masih memenuhi
standar yang telah ditetapkan untuk campuran beraspal. Untuk nilai berat jenis semu didapat
nilai sebesar 2,584 gr/cm3 dari nilai yang disyaratkan yaitu sebesar miinimal 2,5 gr/cm3. Hasil ini
menunjukkan bahwa kepadatan partikel abu batu ini memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Nilai berat jenis ini bertujuan untuk menentukan besar kecilnya rongga pori pada masing-masing
fraksi agregat, yang mana hal ini akan mempengaruhi terhadap penyerapan aspal dan daya
dukung material terhadap beban yang diterimanya nanti ketika digunakan untuk campuran
perkerasan jalan.
Analisa saringan agregat kasar, agregat sedang dan agregat halus di peroleh dari pengujian
pengayakan agregat dengan ukuran berdasarkan SNI-031968-1990 dapat dilihat dari tabel 4.6
berikut:
Analisa saringan Agregat Kasar, Agregat Sedang dan Abu Batu dilakukan dengan cara
pengayakan menggunakan saringan berdasarkan SNI-03-1968-1990.
Analisa Campuran
Penentuan proposi masing-masing agregat dilakukan dengan cara trial and eror, yaitu dengan
grafis secara gradasi, proposi campuran agregat laston AC-WC di peroleh dengan metode
prosedur kerja sebagai berikut:
Untuk mempermudah percobaan campuran gabungan dengan metode ini. Kemudian dilakukan
penimba
Plagiarism detected: 0,23% http://repository.unhas.ac.id/bitst... id: 40
sesuai dengan kadar aspal dan persentase tertahan pada masing-masing saringan.
Agregat kasar=35,0%
Agregat sedang=15,0%
SaringanGradasi
Menentukan
Plagiarism detected: 0,34% http://repository.unhas.ac.id/bitst... id: 42
Setelah mendapatkan persentase dari masing-masing fraksi agregat dan aspal, maka
selanjutnya menetukan berat bahan-bahan untuk rancangan campuran berdasarkan kapasitas
mold. Untuk berat aspal dan
Plagiarism detected: 0,19% http://repository.unhas.ac.id/bitst... + 2 id: 43
resources!
agregat pada
masing-masing kadar aspal yang digunakan dalam penelitian
ini, disajikan pada Tabel 4.9 berikut ini;
Berat Aspal dan Agregat untuk campuran Aspal Beton Lapis Permukaan Filler BGA (BUTON
GRANULAR ASPHLAT)(1%)KADAR ASPAL (%)BERAT ASPAL TERHADAP CAMPURAN (Gr)AGREGAT
KASAR 14,4%AGREGAT SEDANG 34,3%ABU BATU 50,3%FILLER BGA ( BUTON GARNULAR
ASPHALT) 1%BERAT CAMPURAN AGREGAT (gr)BERAT TOTAL
(gr)560164.2391.0573.411.4114012005.566163.3389.0570.411.311341200672162.4386.9567.411.311281200(Sumber
: Hasil pengujian Laboratorium PT.Kurnia Djaja Alam, 2020)
Berat Aspal dan Agregat untuk campuran Aspal Beton Lapis Permukaan Filler BGA (BUTON
GRANULAR ASPHLAT)(1.5%)KADAR ASPAL (%)BERAT ASPAL TERHADAP CAMPURAN (Gr)AGREGAT
KASAR 14,38%AGREGAT SEDANG 34,29%ABU BATU 50,28%FILLER BGA ( BUTON GARNULAR
ASPHALT) 1.5%BERAT CAMPURAN AGREGAT (gr)BERAT TOTAL
(gr)560163.9390.9573.211.4114012005.566388.8388.8570.211.311341200672568.3386.8567.411.311281200(Sumber
: Hasil pengujian Laboratorium PT.Kurnia Djaja Alam, 2020)
Berat Aspal dan Agregat untuk campuran Aspal Beton Lapis Permukaan Filler BGA (BUTON
GRANULAR ASPHLAT)(2%)KADAR ASPAL (%)BERAT ASPAL TERHADAP CAMPURAN (Gr)AGREGAT
KASAR 14,03%AGREGAT SEDANG 33.93%ABU BATU 50.04%FILLER BGA ( BUTON GARNULAR
ASPHALT) 2%BERAT CAMPURAN AGREGAT (gr)BERAT TOTAL
(gr)560159.9386.8573.211.4114012005.566384.8384.8570.211.311341200672564.5564.5567.411.311281200(Sumber
: Hasil pengujian Laboratorium PT.Kurnia Djaja Alam, 2020)
Berat Aspal dan Agregat untuk campuran Aspal Beton Lapis Permukaan Filler Semen (1%)KADAR
ASPAL (%)BERAT ASPAL TERHADAP CAMPURAN (Gr)AGREGAT KASAR 14,4%AGREGAT SEDANG
34,3%ABU BATU 50,3%FILLER BGA ( BUTON GARNULAR ASPHALT) 1%BERAT CAMPURAN
AGREGAT (gr)BERAT TOTAL
(gr)560164.2391.0573.411.4114012005.566163.3389.0570.411.311341200672162.4386.9567.411.311281200(Sumber
: Hasil pengujian Laboratorium PT.Kurnia Djaja Alam, 2020)
Berat Aspal dan Agregat untuk campuran Aspal Beton Lapis Permukaan Filler Semen
(1.5%)KADAR ASPAL (%)BERAT ASPAL TERHADAP CAMPURAN (Gr)AGREGAT KASAR
14,38%AGREGAT SEDANG 34,29%ABU BATU 50,28%FILLER BGA ( BUTON GARNULAR ASPHALT)
1.5%BERAT CAMPURAN AGREGAT (gr)BERAT TOTAL (gr)560163.9390.9573.2
17.1114012005.566388.8388.8570.2
17.011341200672568.3386.8567.4
16.911281200
Berat Aspal dan Agregat untuk campuran Aspal Beton Lapis Permukaan Filler Semen (2%)
22.8114012005.566384.8384.8570.2
22.711341200672564.5564.5567.4
22.611281200
Berdasarkan hasil pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat serta berat jenis aspal
diperoleh data
pada tabel 4.8 sebagai berikut :
Tabel 4.10, Berat Jenis dan Penyerapan Agregat dan Aspal Campuran
https://plagiarism-detector.com 10/13
BahanBerat Jenis Kering UdaraBerat Jenis SemuBerat Jenis EffektifAgregat
Kasar2,6202,6372,648Agregat Sedang2,6052,6122,631Agregat
halus2,5432,6522,621Aspal1,04(Sumber : Hasil pengujian Laboratorium PT.Kurnia Djaja Alam,
2020)
kadar aspal optimum (KAO) adalah kadar aspal yang mengalami oberlap dari selang yang
memenuhi semua spesifikasi dari parameter
yang sitentukan dengan menggunakan standard Bina Marga.
Kadar Aspal Pada Campuran (%)Jenis Filler yang di gunakanKadar filler pada campuran aspal
(%)stabilitas (kg)leleh (
Plagiarism detected: 0,17% http://repository.unhas.ac.id/bitst... id: 48
mm)MQ (kg/mm)VIM (%)VMA (%)VF
A (%)min 8002 - 4Min.2503,5 - 4,5Min. 15Min. 635%BGA (BUTON GRANULAR
ASPHALT)1%9362.82995.2715.0257.19373.13085.2815.2257.89403.33105.3115.2958.21,5
%9623.23064.315.3362.69643.33064.415.3462.79653.53074.515.3762.72%9743.43094.115.3963.019773.63113.915.463.159783.63133.815.4
1%8512.72655.2715.4156.18532.82695.2815.4256.68572.82715.3115.4156.21,5%8762.92864.315.5361.38792.92884.415.5359.68913.01288
Kadar Aspal Pada Campuran (%)Jenis Filler yang di gunakanKadar filler pada campuran aspal
(%)stabilitas (kg)leleh(
Plagiarism detected: 0,19% http://repository.unhas.ac.id/bitst... id: 49
mm)MQ(kg/mm)VIM(%)VMA(%)VFA(%)
min 8002 - 4Min.2503,5 - 4,5Min. 15Min. 635,5BGA (BUTON GRANULAR
ASPHALT)1%9372.92995.1515.0257.19393.23085.1115.2257.88372.92995.0915.0257.11,5%9623.33064.315.3363.39653.33064.415.3463.596
1%8522.32895.2715.4156.18542.42915.2815.4256.68542.42935.3115.4156.21,5%8772.52954.315.5362.88792.52954.415.5363.28922.62964
Aspal Pada Campuran (%)Jenis Filler yang di gunakanKadar filler pada campuran aspal
(%)stabilitas (kg)leleh(
Plagiarism detected: 0,19% http://repository.unhas.ac.id/bitst... id: 50
mm)MQ(kg/mm)VIM(%)VMA(%)VFA(%)
min 8002 - 4Min.2503,5 - 4,5Min. 15Min. 636BGA (BUTON GRANULAR
ASPHALT)1%9462.92995.1515.0257.19473.23085.1115.2257.87472.92995.0915.0257.11,5%9813.33064.315.3363.39823.33064.415.3463.598
1%8552.32895.2715.4156.18572.42915.2815.4256.68592.42935.3115.4156.21,5%8782.52954.315.5362.88812.52954.415.5363.28932.62964
: Hasil pengujian Laboratorium PT.Kurnia Djaja Alam, 2020)
Keterangan :
Dari Tabel 4.12, di atas, terlihat bahwa pada tiap percobaan kadar aspal optimum, ada beberapa
percobaan terhadap kadar aspal tertentu yang parameter penentunya tidak masuk spesifikasi.
Pada kadar aspal 5 % dengan campuran filler 1,5% dan 2% terlihat stabilitas, flow, MQ masih
masuk dalam spesifikasi, tapi dari ketiga samplenya tersebut, hanya satu sample yang nilai VIM,
VMA dan VFA yang masuk, sedangkan dengan kadar aspal 5% campuran filler 1% tidak masuk.
Pembahasan
Dari Gambar 4.3 terlihat bahwa nilai stabilitas naik dari kadar aspal
5% sampai 5,5 %, kemudian stabilitas naik dengan penambahan kadar aspal sampai 6%.
Stabilitas 980,80 kg menurun menjadi 845,94 kg
Plagiarism detected: 0,44% http://repository.unhas.ac.id/bitst... + 5 id: 52
resources!
karena film
aspal terlalu tebal menyelimuti agregat. Nilai stabilitas di atas memenuhi spesifikasi yang
disyaratkan Bina Marga minimal 800 kg.
campuran AC-WC
https://plagiarism-detector.com 11/13
Gambar 4.4Grafik Hubungan kadar aspal dan stabilitas
Dari Gambar
4.4 terlihat bahwa nilai Kelelehan naik dari kadar aspal 5% sampai 5,5 %, kemudian
Plagiarism detected: 0,15% http://repository.unhas.ac.id/bitst... id: 54
Dari Gambar 4.5 terlihat bahwa nilai marshall quotient naik dari kadar aspal 5% sampai 5,5 %,
kemudian
Plagiarism detected: 0,15% http://repository.unhas.ac.id/bitst... id: 57
Dari Gambar 4.6 terlihat bahwa nilai Void Filled With Asphalt (VFA) naik dari kadar aspal 5%
sampai 5,5 %, kemudian Void Filled With Asphalt (VFA) naik dengan penambahan kadar aspal
sampai 6%. Void Filled With Asphalt (VFA) naik dari 57.1 % sampai ke 63.85%. Nilai Void Filled
With Asphalt (VFA) di atas
Plagiarism detected: 0,13% http://repository.unhas.ac.id/bitst... + 5 id: 59
resources!
memenuhi
spesifikasi yang disyaratkan Bina Marga
maksimal 65%. Pada kadar aspal 5% tidak memenuhi syarat yang sudah di tentukan.
Dari Gambar 4.7 terlihat bahwa nilai Voids In Mineral Aggregate (VMA) naik dari kadar aspal 5%
sampai 5,5 %, kemudian Voids In Mineral Aggregate (VMA) naik dengan penambahan kadar aspal
sampai 6%. Voids In Mineral Aggregate (VMA) naik dari 15.02 % sampai ke 15.37 %. Nilai Voids In
Mineral Aggregate (VMA) di atas
Plagiarism detected: 0,13% http://repository.unhas.ac.id/bitst... + 5 id: 61
resources!
memenuhi
spesifikasi yang disyaratkan Bina Marga
maksimal 15%.
Dari Gambar 4.7 terlihat bahwa nilai Voids In Mix (VIM) naik dari kadar aspal 5% sampai 5,5 %,
kemudian Voids In Mix (VIM)
Plagiarism detected: 0,13% http://repository.unhas.ac.id/bitst... id: 63
Kesimpulan
Dari pengujian yang telah di lakukan stabilitas aspal buton untuk kadar aspal 5% dengan filler
BGA (Buton Granular Asphalt) 1% di dapatakan nilai tertinggi stabilitas sebesar 940 Kg, filler BGA
(Buton Granular Asphalt) 1,5% didapatkan nilai stabilitas tertinggi sebesar 965 Kg dan filler BGA
(Buton Granular Asphalt) 2% di dapatkan nilai stabilitas tertinggi sebesar 978 Kg.
https://plagiarism-detector.com 12/13
Pada kadar aspal 5,5% dengan filler BGA (Buton Granular Asphalt) 1% di dapatkan nilai tertinggi
stabilitas sebesar 939 Kg, filler BGA (Buton Granular Asphalt) 1,5% didapatkan nilai stabilitas
tertinggi sebesar 965 Kg dan filler BGA (Buton Granular Asphalt) 2% di dapatkan nilai stabilitas
tertinggi sebesar 978 Kg.
Pada kadar aspal 6% dengan filler BGA (Buton Granular Asphalt) 1% di dapatkan nilai tertinggi
stabilitas sebesar 947 Kg, filler BGA (Buton Granular Asphalt) 1,5% didapatkan nilai stabilitas
tertinggi sebesar 983 Kg dan filler BGA (Buton Granular Asphalt) 2% di dapatkan nilai stabilitas
tertinggi sebesar 986 Kg.
Pada hasil pengujian Kadar aspal 5% dengan filler semen 1% di dapatakan nilai tertinggi
stabilitas sebesar 857 Kg, filler semen 1,5% didapatkan nilai stabilitas tertinggi sebesar 891 Kg
dan filler semen 2% di dapatkan nilai stabilitas tertinggi sebesar 903 Kg.
Pada kadar aspal 5,5% dengan filler semen 1% di dapatkan nilai tertinggi stabilitas sebesar 854
Kg, filler semen 1,5% didapatkan nilai stabilitas tertinggi sebesar 892 Kg dan filler semen 2% di
dapatkan nilai stabilitas tertinggi sebesar 904 Kg.
Pada kadar aspal 6 % dengan filler semen 1% di dapatkan nilai tertinggi stabilitas sebesar 854
Kg, filler semen 1,5% didapatkan nilai stabilitas tertinggi sebesar 892 Kg dan filler semen 2% di
dapatkan nilai stabilitas tertinggi sebesar 904 Kg.
Jenis Filler BGA (Buton Granular Asphalt) lebih stabil dari pada filler Semen Padang. Filler BGA
(Buton Granular Asphalt) mencapai stabilitas di angka 986 Kg dengan menggunakan kadar aspal
6% filler 2% . filler Semen Padang hanya mencapai 904 Kg pada kadar filler 6% filler 2%.
Perbandingan kualitas aspal Marshall Quotient (MQ) didapatkan dengan nilai tertinggi pada kadar
aspal 6% filler BGA (Buton Granular Asphalt) 2% sebesar 313 Kg/mm. Untuk filler semen 2%
dengan kadar aspal 6% hanya mendapatkan nilai tertinggi pada angka 299 Kg/mm. Dari dua
hasil tes ini memenuhi spesifikasi dari bina marga yang minimal pada angka 250 kg/mm. Untuk
masalah efisien harga di rekomendasikan untuk memggunakan filler semen karena harga lebih
murah dari pada BGA (Buton Granular Asphalt).
Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan ini ada beberapa hal yang di sarankan , yaitu sebagai
berikut:
Akurasi alat harus diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap campuran yang digunakan
Fokus dengan 1 kadar aspal saja dengan mencari informasi dan masukan dari pengujian-
pengujian sebelumnya.
Memperbanyak variasi % Filler untuk pengujian walau pun ada batasan % filler dari Bina Marga.
10
Mulai
Studi pustaka
Pengujian bahan
Filler:
BGA
Semen padang
Aspal buton
60/70 :
Penetrasi
Titik lembek
Titik nyala
Kehilangan berat
Berat jenis
Daktilitas
Agregat kasar :
Keausan aggregat
Berat jenis
Penyerapan air
https://plagiarism-detector.com 13/13
Agregat halus:
Berat jenis
Penyerapan air
Tidak
Ya
Pengujian marshall
Analisis Hasil
Pembahasa
n
Kesimpulan
Selesai
MIN 800
MIN 65
MIN 15
16.30
Plagiarism Detector
Your right to know the authenticity!