Anda di halaman 1dari 11

PERAN BANK SYARIAH MANDIRI (BSM)

BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA DI MASA PANDEMI COVID-19


Jefik Zulfikar Hafizd
Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon
Email: hafizd.zulfikar@gmail.com
Abstract
Bank Syariah Mandiri (BSM) is one of the financial institutions with a major contribution to
the Indonesian economy. The COVID-19 pandemic has affected various sectors, especially the
economy. This literature study aims to determine the effects of a pandemic on the Indonesian
economy, the impact of a pandemic on BSM, and the role of BSM in the economy during a
pandemic. The results showed that the pandemic had an impact on the investment, trade,
transportation, and tourism sectors. BSM intermediation activities have increased and have
succeeded in generating profits. The pandemic has had a positive impact on BSM digital
transactions, such as increasing the number of Mandiri Syariah Mobile users, increasing
digital transactions, and increasing online account opening. The role of BSM during the
pandemic includes restructuring customer financing, social assistance, maximizing CSR
programs, implementing health protocols, and shifting bank activities to digital-based.

Keywords: BSM, The COVID-19 Pandemic, Economy, and Indonesia.

Abstrak
Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan salah satu lembaga keuangan dengan kontribusi
besar pada perekonomian Indonesia. Pandemi Coronavirus Disease-19 (COVID-19)
menyebabkan berbagai sektor khususnya ekonomi terdampak. Studi pustaka ini bertujuan
untuk mengetahui efek pandemi terhadap ekonomi Indonesia, dampak pandemi terhadap BSM,
dan peran BSM bagi perekonomian di masa pandemi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pandemi berdampak pada sektor investasi, perdagangan, transportasi, dan pariwisata.
Kegiatan intermediasi BSM mengalami peningkatan dan berhasil menghasilkan laba. Pandemi
berdampak postif bagi transaksi digital BSM seperti peningkatan jumlah pengguna Mandiri
Syariah Mobile, peningkatan transaksi digital, dan peningkatan pembukaan rekening online.
Peran BSM di masa pandemi meliputi restrukturisasi pembiayaan nasabah, bantuan sosial,
pemaksimalan program corporate social responsibility (CSR), penerapan protokol kesehatan,
dan pengalihan kegiatan bank menjadi berbasis digital.

Kata Kunci: BSM, Pandemi COVID-19, Ekonomi, dan Indonesia.

138

Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Islam


Vol. 5, No. 2, Desember 2020
Jefik Zulfikar Hafizd

PENDAHULUAN menjadi lebih baik. Selain itu masa


Pandemi COVID-19 memiliki dampak yang berakhirnya pandemi belum bisa diketahui.
signifikan terhadap ekonomi dunia. Berbagai Bank Syariah Mandiri (BSM) berperan
kebijakan diberlakukan guna mengatasi hampir di semua sektor ekonomi masyarakat
penyebaran COVID-19, seperti physical seperti konsumsi dan investasi. Di masa
distancing, pemakaian masker hingga pandemi COVID-19, peran BSM sangat
pembatasan sosial berskala besar (PSBB). dibutuhkan untuk membantu sektor ekonomi
Akibatnya terjadinya penurunan aktivitas yang tengah mengalami tekanan baik melalui
manusia, para pelaku usaha khususnya restrukturisasi kredit nasabah maupun
pedagang kecil terpaksa berhenti berjualan melalui penyaluran pembiayaan kredit baru.
sehingga mereka tidak memiliki pemasukan. Sebagai bank syariah. BSM memiliki peran
Pandemi COVID-19 menyebabkan dampak besar untuk memajukan ekonomi syariah,
luar biasa kepada ekonomi sehingga bisa yakni ekonomi yang berbasis ajaran Islam
menyebabkan peningkatan jumlah untuk kemaslahatan umat manusia.
kemiskinan jika tidak ditanggulangi. Mengingat besarnya efek pandemi terhadap
Masalah kemiskinan tidak hanya perekonomian dan pentingnya peran bank
menjadi problem ekonomi, tetapi juga syariah di Indonesia maka penelitian terkait
menjadi problem sosial dan politik. Problem peran Bank Syariah Mandiri bagi
ekonomi berdampak pada problem sosial, perekonomian Indonesia di masa pandemi
pendidikan, kesehatan dan politik. Problem COVID-19 penting untuk dilakukan.
inilah yang ini dihadapi oleh negara-negara
berpenduduk muslim karena dapat LITERATURE REVIEW
membahayakan serta mengancam akidah, Penelitian mengenai dampak pandemi
akhlak kelogisan berfikir, keluarga dan COVID-19 terhadap ekonomi pernah
mengancam masyarakat muslim (Qardhawi, dilakukan oleh Sumarni pada tahun 2020.
2005). Kemiskinan bisa disebabkan oleh Penelitian yang bertema tentang “Pandemi
faktor internal dan faktor ekternal. Faktor COVID-19: Tantangan Ekonomi dan Bisnis”
internal disebabkan oleh manusia sendiri ini dilatarbelakangi oleh Pandemi COVID-19
seperti rendahnya tingkat pendidikan, yang melanda Indonesia dan menimbulkan
keterampilan, hingga budaya. Sedangkan dampak pada sektor ekonomi. Penelitian
faktor eksternal seperti rendahnya tersebut bertujuan untuk mengetahui dampak
kemampuan mengakses sumber daya dari COVID-19 yang menjadi tantangan
ekonomi, keterbatasan sarana prasarana Ekonomi dan Bisnis Syariah di Indonesia
umum hingga adanya bencana termasuk dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
pandemi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pandemi merupakan tantangan nyata ekonomi dan bisnis syariah dapat
bagi dunia usaha, termasuk di dalamnya memberikan kontribusi bagi masyarakat
industri jasa keuangan perbankan. Bank terdampak COVID-19 dengan
Syariah sebagai lembaga intermediasi mengedepankan tercapainya maqashid
masyarakat yang memiliki dana dengan yang syariah (Sumarni, 2020).
membutuhkan dana dituntut untuk dapat Penelitian lain pernah dilakukan
melakukan aktivitasnya ditengah ancaman Albanjari dan Kurniawan tahun 2020 dengan
paparan COVID-19. Perbankan Syariah tema “Implementasi Kebijakan Peraturan
memiliki peran strategis dalam Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
pembangunan ekonomi Indonesia. No.11/POJK.03/2020 dalam menekan Non
Perbankan Syariah harus cepat beradaptasi Performing Financing” dengan metode
dengan membuat strategi yang kreatif dan kualitatif naratif. Penelitian tersebut
inovatif untuk bertahan dalam Pandemi dilatarbelakangi oleh banyaknya aspek
COVID-19. Tantangan yang dihadapi perlu kehidupan yang dirugikan karena pandemi
untuk diubah menjadi sebuah kesempatan COVID-19 mulai dari bidang politik, sosial,

139
Jefik Zulfikar Hafizd

budaya, keagamaan dan ekonomi. Tujuan Mandiri bagi perekonomian di masa pandemi.
penelitian tersebut adalah untuk mengetahui Peneliti menggunakan kajian studi pustaka
bagaimana Kebijakan POJK guna mencari informasi melalui buku
No.11/POJK.03/2020 dalam Menekan Non referensi, jurnal ilmiah, situs berita online,
Performing Financing (NPF) di Bank dan literatur lainnya yang relevan dengan
Syariah. Hasil penelitian menunjukkan tema penelitian untuk membentuk landasan
bahwa bank dapat menerapkan kebijakan teori.
yang mendukung pertumbuhan ekonomi
nasabah pembiayaan bank syariah yang KONSEP DASAR
terdampak COVID-19 (Albanjari & Pengertian Pandemi COVID-19
Kurniawan, 2020). Pandemi Coronavirus Disease-19 (COVID-
Hal serupa juga dibahas pada 19) adalah penyakit atau wabah yang
penelitian Ningsih dan Mahfudz tahun 2020 menyebar dari suatu wilayah ke beberapa
“Dampak Pandemi COVID-19 terhadap negara dan mempengaruhi sejumlah besar
Manajemen Industri Perbankan Syariah: orang di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Analisis Komparatif” yang membandingkan Virus corona menyebar luas di dunia dengan
5 Bank Umum Syariah yakni Bank Syariah cepat. Istilah pandemi tidak ada hubungannya
Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Syariah dengan keganasan penyakit melainkan karena
Bukopin, Bank Victoria Syariah dan Bank penyebarannya yang meluas.
BJB Syariah. Penelitian tersebut Coronavirus adalah virus baru dan
dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus penyakit yang tidak diketahui sebelum
terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia yang mewabah di Wuhan, China pada Desember
berdampak pada ekonomi dan menjadi 2019. COVID-19 adalah singkatan dari
tantangan bagi bisnis Bank Syariah. CoronaVirus Disease-2019. WHO
Penelitian tersebut bertujuan untuk (Organisasi Kesehatan Dunia) secara resmi
mengetahui dampak pandemi COVID-19 menyatakan virus corona (COVID-19)
pada industri perbankan dari sisi manajemen sebagai pandemi pada 9 Maret 2020 (WHO,
strategi operasional bank dan kegiatan 2020a). COVID-19 merupakan penyakit
intermediasi bank. Hasil penelitian menular yang diakibatkan oleh jenis virus
menunjukkan bahwa 5 bank syariah korona yang baru. Mayoritas orang yang
mengalami penurunan pada fungsi terinfeksi COVID-19 mengalami penyakit
intermediasi. Pada manajemen strategi bank pernapasan ringan hingga sedang serta bisa
syariah menerapkan berbagai kebijakan sembuh tanpa perlu perawatan khusus. Orang
seperti pembatasan layanan tatap muka tua dan orang yang memiliki masalah
langsung, kebijakan restrukturisasi kepada kesehatan seperti penyakit kardiovaskular,
nasabah yang terdampak dan pemanfaatan diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan
aplikasi digital (Ningsih & Mahfudz, 2020). kanker memiliki kemungkinan tinggi
terjangkit penyakit serius. COVID-19 bisa
METODE PENELITIAN menyebar melalui tetesan air liur atau cairan
Penelitian ini merupakan penelitian dari hidung ketika orang yang terinfeksi
deskriptif kualitatif. Obyek Penelitian ini bersin atau batuk. Etika pernapasan di depan
adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) yang umum perlu dijaga dengan baik (WHO,
dipilih dengan pertimbangan sebagai salah 2020b).
satu lembaga jasa keuangan yang
memberikan kontribusi besar pada Pengertian Ekonomi
perekonomian di Indonesia. Tujuan Ekonomi adalah segala aktivitas yang
penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dilakukan oleh manusia dalam usaha
pandemi terhadap ekonomi Indonesia, memenuhi kebutuhan dan keinginan.
dampak pandemi terhadap bisnis Bank Ekonomi merupakan faktor penting bagi
Syariah Mandiri dan peran Bank Syariah setiap manusia, Negara berhak mengatur

140
Jefik Zulfikar Hafizd

kegiatan perekonomian untuk mencapai perantara pembayaran (Hrp & Saraswati,


kesejahteraan yang adil bagi seluruh warga 2020). Pada Undang-Undang No. 10 Tahun
Negara Indonesia. Pengaturan ekonomi 1998 tentang Perbankan dijelaskan bahwa
secara baik melalui peraturan perundang- bank adalah badan usaha yang menghimpun
undangan dapat memberikan kemaslahatan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
yang besar bagi masyarakat. Stabilitas dan dan menyalurkannya kepada masyarakat
pertumbuhan ekonomi masyarkat bisa dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
meningkatkan perekonomian Negara secara lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
makro. Pertumbuhan ekonomi menjadi hidup rakyat banyak (Presiden & Mensesneg,
faktor yang mendukung pembangunan 1998). Secara sederhana bank dapat disebut
nasional. sebagai lembaga penyimpanan uang dan
Ekonomi berhubungan dengan penyaluran kredit masyarakat. Pada
kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah perkembangannya bank terbagi menjadi dua,
sesuatu yang harus diperoleh dan jika tidak yakni bank konvensional dan bank syariah.
terpenuhi akan menganggu fisik dan psikis Bank Syariah adalah Bank yang
manusia. Sedangkan keinginan adalah menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
sesuatu yang bila tidak terpenuhi maka akan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri
menggangu psikis tetapi tidak mengganggu atas Bank Umum Syariah dan Bank
fisik manusia (Karim, 2004). Kebutuhan Pembiayaan Rakyat Syariah (DPR &
merupakan hal yang diperlukan manusia baik Presiden, 2008). Bank syariah adalah bank
benda atau pun jasa yang bisa memberikan yang melaksanakan kegiatan usaha
kepuasan serta kemakmuran. Jika suatu berdasarkan prinsip Syariah, yaitu aturan
kebutuhan manusia terpenuhi, maka akan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara
muncul kebutuhan lainnya. Ketika belum bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana
memiliki rumah, seseorang berusaha untuk dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau
memiliki rumah, kemudian muncul kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai
kebutuhan dan keinginan baru seperti dengan Syariah (Yumanita, Pendidikan,
menginginkan isi rumah, kemudian Studi, & Ppsk, 2005). Bank syariah
menginginkan mobil, villa, dan sebagainya beroperasi dengan landasan bagi hasil,
(Zainur, 2020). Kebutuhan yang harus ditambah dengan jual beli dan sewa. Bank
dipenuhi guna menjaga kelangsungan hidup Syariah berorientasi pada kesejahteraan sosial
disebut kebutuhan primer sedangkan sebagaimana tujuan ekonomi syariah. Bank
keinginan yang merupakan hal yang syariah atau Perbankan syariah memiliki
disenangi atau ingin dimiliki bisa disebut kelembagaan yang terbagi menjadi Bank
kebutuhan sekunder dan tersier. Kebutuhan Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah
tersier merupakan kebutuhan akan (UUS), dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah
kemewahan. (BPR syariah). Kegiatan perbankan syariah
Permasalahan ekonomi adalah berhubungan dengan kelembaggan lain di
adanya keterbatasan alat pemuas kebutuhan luar bank, yakni Dewan Syariah Nasional
dan keinginan. Dengan adanya keterbatasan (DSN), Dewan Pengawas Syariah (DPS),
tersebut, manusia dituntut untuk berusaha Badan Arbitrase Syariah Nasional
secara maksimal agar bisa memperoleh apa (BASYARNAS), Bank Indonesia (BI), dan
yang dibutuhkan atau diinginkan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dewan Syariah Nasional (DSN)
Pengertian Bank Syariah Majelis Ulama Indonesia (MUI) memiliki
Bank berasal dari bahasa Itali, "Banca" yang peran penting dalam menjamin pemenuhan
memiliki arti meja yang digunakan para kepatuhan syariah yang diatur dalam sistem
penukar uang di pasar. Pada dasarnya bank dan mekanisme bank syariah. Undang-
adalah tempat penitipan atau penyimpanan undang No. 21 Tahun 2008 tentang
uang, pemberi atau penyalur kredit dan Perbankan Syariah memberikan MUI

141
Jefik Zulfikar Hafizd

kewenangan untuk menerbitkan fatwa Perbankan Syariah bertujuan


mengenai kesesuaian suatu kegiatan atau menunjang pelaksanaan pembangunan
produk perbankan dengan syariah. Secara nasional dalam rangka meningkatkan
khusus fatwa tersebut dikaji dan dikeluarkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan
oleh DSN-MUI. Kemudian Peraturan Bank kesejahteraan rakyat (DPR & Presiden,
Indonesia (sekarang POJK) menegaskan 2008). Fungsi Bank Syariah dalam paradigma
bahwa seluruh produk perbankan syariah Islam antara lain manajemen investasi,
hanya bisa ditawarkan kepada masyarakat investasi, jasa keuangan, dan jasa sosial
setelah bank mendapat fatwa dari DSN-MUI (Antonio, 2001). Manfaat yang paling
serta mendapatkan ijin dari OJK. Bank butuhkan nasabah dari suatu perbankan
syariah wajib memiliki Dewan Pengawas adalah kenyamanan yang diberikan, baik dari
Syariah (DPS) dalam rangka mengatur dan segi kemudahan maupun segi keamanan
mengawasi kegiatan operasional bank, DPS (Fatimah & Hendratmi, 2020). Bank Syariah
memiliki dua fungsi yakni: pertama fungsi bisa menginvestasikan dana pada sektor
pengawasan syariah dan kedua fungsi usaha dengan menggunakan instrumen
advisory (penasehat) ketika bank dihadapkan investasi yang sesuai dengan syariah. Bank
pada pertanyaan mengenai apakah suatu Syariah bisa menawarkan berbagai jasa
kegiatan sesuai syariah atau tidak, serta keuangan berdasarkan upah (fee based)
dalam rangka pengembangan produk yang dalam suatu kontrak perwakilan atau
kemudian disampaikan kepada DSN untuk penyewaan. Bank Syariah juga perlu
ditetapkan fatwanya. Selain fungsi tersebut, melaksanakan jasa atau kegiatan sosial dalam
perbankan syariah memiliki fungsi internal rangka pemerataan kesejahteraan rakyat.
audit yang membantu DPS untuk fokus pada
pemantauan kepatuhan syariah. Audit PEMBAHASAN DAN DISKUSI
eksternal bank syariah dilakukan oleh auditor Efek Pandemi terhadap Perekonomian
yang memiliki kualifikasi dan kompetensi di Indonesia
bidang syariah (OJK, 2017). Pandemi COVID-19 berdampak pada
Bank Syariah merupakan lembaga perekonomian global termasuk Indonesia
intermediasi sekaligus penyedia layanan jasa yang mengalami penurunan drastis. Banyak
keuangan yang dijalankan berlandaskan etika UMKM (Usaha, Mikro, Kecil dan
dan sistem nilai Islam, khususnya terbebas Menengah) hingga Perusahaan Besar
dari bunga (riba), bebas dari kegiatan mengalami kerugian. Akibatnya banyak
spekulatif yang tidak produktif seperti tenaga kerja mendapat PHK (Pemutusan
perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang Hubungan Kerja) karena perusahaan tidak
tidak jelas serta meragukan (gharar), sanggup membayar gaji karyawannya.
menjunjung keadilan, dan hanya membiayai Gelombang PHK menyebabkan jumlah
kegiatan usaha yang halal (Yumanita et al., pengangguran meningkat hingga lebih dari
2005). Bank syariah merupakan tempat 2,3 juta orang. Dampak ekonomi
intermediasi antara pihak pemilik dana dan diperkirakan akan sangat parah, menurunkan
pihak yang membutuhkan dana. Perbedaan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
bank syariah dengan bank konvensional diproyeksikan untuk tahun 2020 dari sekitar
adalah pada dasar pencarian keuntungan 5% turun menjadi -5%. Angka kemiskinan
bank, bank syariah menerapkan prinsip bagi akan meningkat dari 9,2% pada September
hasil atas pembiayaan sedangkan bank 2019 menjadi 9,7% pada akhir tahun 2020,
konvensional menggunakan bunga atas mendorong 1,3 juta lebih banyak orang ke
pokok utang. Bunga berupa tambahan atas dalam kemiskinan. Jika tingkat kemiskinan
pokok hutang tidak diperbolehkan karena bertambah maka masyarakat bisa mengalami
mengandung sifat riba yang dilarang oleh kesulitan memenuhi kebutuhan primer.
Islam. Pandemi COVID-19 menyebabkan
rendahnya sentimen investor pada pasar

142
Jefik Zulfikar Hafizd

Indonesia, hal ini membawa pasar ke arah Bangka Belitung, Medan, dan Jakarta. Begitu
cenderung negatif. Keputusan strategis pula dengan Usaha Mikro Kecil dan
terkait fiskal dan moneter sangat diperlukan Menengah (UMKM) yang berada di sekitar
untuk memberikan stimulus ekonomi (Aditia kawasan pariwisata mengalami penurunan
et al., 2020). Kebijakan fiskal merupakan omzet akibat berkurangnya jumlah
kebijakan yang mengatur pengeluaran dan wisatawan, terutama UMKM yang
pendapatan pemerintah. Kebijakan moneter, menyediakan produk untuk oleh-oleh,
merupakan kebijakan yang bertujuan catering, jajanan, dan sejenisnya.
menjaga stabilitas ekonomi dengan cara Pandemi berdampak terhadap aktivitas
mengontrol tingkat bunga perbankan serta bisnis Perbankan Syariah. Dampak yang
jumlah uang beredar. Langkah strategis dirasakan oleh bank syariah meliputi:
sangat diperlukan mengingat banyak sektor Pertama, kewajiban menjalankan secara
ekonomi terdampak pandemi. maksimal protokol kesehatan. Kedua, bank
Sektor usaha yang paling jelas terkena syariah harus memberikan keringanan kepada
pandemi adalah sektor investasi, debitur untuk menunda pembayaran
perdagangan, transportasi, dan pariwisata. Di sebagaimana diatur oleh PJOK Nomor
bidang perdagangan, Indonesia mengalami 11/POJK.03/2020. Adanya protokol
penurunan penerimaan pajak sektor kesehatan tentu bisa menghambat kegiatan
perdagangan. Pajak sektor perdagangan bisnis bank syariah namun demi tujuan
merupakan sumber terbesar kedua setelah kemanusiaan melalui menjaga kesehatan
industri pengolahan. Penurunan pajak juga maka hal tersebut perlu dilaksanakan.
terjadi pada ekspor migas dan non-migas. Penggunaan layanan digital bisa menjadi
Tiongkok yang merupakan importir minyak salah satu solusi atas pembatasan aktivitas
mentah terbesar mengurangi kegiatan impor sosial. Kemudian pemberian keringanan
selama pandemi COVID-19 (BPS, 2020). Di pembayaran pembiayaan di bank merupakan
bidang investasi, proyeksi pasar Indonesia upaya penyelamatan UMKM dari
mengalami penundaan investasi karena kebangkrutan. Apabila banyak usaha
rantai pasokan yang tidak jelas dan mengalami kebangkrutan maka ekonomi
perubahan asumsi pasar. Investasi di Indonesia akan terus menurun.
Indonesia banyak dilakukan oleh sektor Pemerintah Republik Indonesia sebagai
swasta termasuk dari luar negeri. Pandemi regulator mengeluarkan berbagai kebijakan
COVID-19 juga berdampak pada maskapai untuk menstimulus dampak Covid-19
angkutan udara Indonesia. Akibat terhadap perekonomi Indonesia, termasuk di
pemberlakuan pembatasan perjalanan ke luar sektor industri perbankan. Pemerintah
negeri, banyak maskapai penerbangan yang melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
membatalkan penerbangan, sedangkan menetapkan Peraturan Otoritas Jasa
maskapai yang tetap beroperasi juga Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020 tentang
mengalami kerugian karena mayoritas kursi Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai
pesawatnya kosong, bahkan perusahaan Kebijakan Countercyclical Dampak
penerbangan raksasa sekelas Garuda Penyebaran Corona Virus Disease 2019
Indonesia terpaksa harus melakukan (OJK, 2020). Kebijakan tersebut memberikan
pemutusan hubungan kerja kepada labih dari kelonggaran kredit usaha mikro dan usaha
700 orang pegawai. Di sektor pariwisata kecil yang mencakup kebijakan penilaian
terjadi penurunan jumlah turis yang kualitas pembiayaan hanya didasarkan pada
berdampak pada penurunan pendapatan di ketepatan pembayaran pokok dan margin/
sektor penunjang pariwisata seperti hotel, bagi hasil/ ujrah untuk pembiayaan di bawah
restoran, dan pedagang kaki lima. Hunian 10 Miliar Rupiah dan Skema Restrukturisasi
hotel mengalami penurunan hingga 4% pembiayaan. Mekanisme setiap utang atau
dengan daerah yang sangat terpengaruh pembiayaan direstrukturisasi oleh pihak bank
adalah Bali, Manado, Kepulauan Riau, atau perusahaan, pembiayaan dapat

143
Jefik Zulfikar Hafizd

ditetapkan menjadi lancar apabila debitur orang banyak. Namun disisi lain, ancaman
teridentifikasi terdampak Pandemi COVID- terhadap paparan virus Covid-19 menjadi
19. Debitur yang mendapatkan perlakuan tantangan bagi lembaga perbankan. Berbagai
khusus dalam POJK tersebut adalah yang kebijakan dikeluarkan perbankan untuk tetap
mengalami kesulitan memenuhi kewajiban dapat bertahan ditengah pandemi COVID-19
pada Bank karena terkena dampak dari (Ningsih & Mahfudz, 2020). Industri
wabah virus COVID-19. Kebijakan bank perbankan syariah perlu menyusun strategi
syariah yaitu memberikan relaksasi kepada baru yang relevan dengan kondisi pandemi
nasabah terhadap fasilitas pembiayaan COVID-19. Peluang selalu menyertai
seperti melalui penundaan pembayaran serta tantangan sebagaimana tantangan yang
pemberian keringanan margin (bagi hasil) disebabkan pandemi perlu dimanfaatkan
yang kurun waktu dan syaratnya disesuaikan dengan baik. Tantangan pertama, industri
dengan sektor ekonomi, kriteria, dan kondisi perbankan syariah harus merubah pola bisnis
nasabah dengan mengacu pada POJK. menjadi layanan bank berbasis digital pada
Bank Indonesia menurunkan BI 7-Day sisi penghimpunan dana dan pembiayaan.
Reverse Repo Rate (BI7DRR) sejumlah 25 Kedua, mengurangi pembayaran Non
bps menjadi 4,75%, suku bunga Deposit Performing Finanacing (NPF). Ketiga,
Facility sejumlah 25 bps menjadi 4,00%, dan mencari alternatif pasar baru, khususnya
suku bunga Lending Facility sejumlah 25 bps pasar yang tidak terdampak signifikan dari
menjadi 5,50%. Kebijakan moneter dibuat sisi ekonomi oleh pandemi COVID-19
secara akomodatif dengan kondisi dan (Tahliani, 2020).
konsisten terhadap prakiraan inflasi,
stabilitas eksternal aman, serta sebagai Analisis Dampak Pandemi terhadap Bisnis
langkah pre-emptive dalam rangka menjaga Bank Syariah Mandiri
momentum pertumbuhan ekonomi PT Bank Syariah Mandiri merupakan
domestik. Bank Indonesia menyesuaikan lembaga keuangan yang terdaftar dan diawasi
ketentuan perhitungan Rasio Intermediasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Bank Syariah
Makroprudensial (RIM) dengan menambah Mandiri (BSM) merupakan bank yang
cakupan pendanaan serta pembiayaan memadukan semangat idealisme bisnis
terhadap kantor cabang bank. Strategi dengan nilai spiritual di dalam kegiatan
operasi moneter ditetapkan guna menjaga operasionalnya. BSM memiliki 1 Kantor
likuiditas dan mendukung adanya transmisi Pusat serta 1.736 jaringan 129 kantor cabang,
bauran kebijakan. Kebijakan 398 kantor cabang pembantu, 50 kantor kas,
makroprudensial mampu meningkatkan 1000 layanan syariah bank di Bank Mandiri
pembiayaan ekonomi sebagaimana siklus dan jaringan kantor lainnya, 114 payment
keuangan yang masih di berada bawah point, 36 kantor layanan gadai, 6 kantor
optimal dengan tetap menjaga prinsip kehati- mikro dan 3 kantor non operasional di seluruh
hatian. Pertumbuhan ekonomi diperkuat propinsi di Indonesia, dengan akses lebih dari
melalui kebijakan sistem pembayaran yakni 200.000 jaringan ATM (BSM, 2017).
melalui perluasan akseptasi QRIS (Quick BSM memiliki Visi menjadi Bank
Response Code Indonesian Standard) dan Syariah terdepan dan modern. BSM
elektronifikasi bantuan sosial dan transaksi memberikan pesan kepada nasabah bahwa
keuangan Pemerintah Daerah. (Bank BSM merupakan bank pilihan yang
Indonesia, 2020). memberikan manfaat, menenteramkan dan
Bank Syariah dalam menjalankan memakmurkan. Bagi pegawai, BSM
fungsinya sebagai lembaga intermediasi atau merupakan bank yang menyediakan
perantara keuangan yang mempertemukan kesempatan untuk beramanah sekaligus
antara masyarakat yang kelebihan dana berkarir profesional. Untuk Investor, BSM
dengan masyarakat yang kekurangan dana merupakan institusi keuangan syariah
dituntut untuk dapat berinteraksi dengan Indonesia yang terpercaya yang terus

144
Jefik Zulfikar Hafizd

memberikan value berkesinambungan. informasi dalam setiap layanan dan produk-


Adapun Misi BSM yakni: 1) Mewujudkan produk perbankan, penerapan teknologi
pertumbuhan dan keuntungan di atas rata- informasi terkini serta melakukan inovasi-
rata industri yang berkesinambungan; 2) inovasi secara berkesinambungan untuk
Meningkatkan kualitas produk dan layanan meningkatkan daya saing dalam industri
berbasis teknologi yang melampaui harapan perbankan. Selain itu, PT Bank Syariah
nasabah; 3) Mengutamakan penghimpunan Mandiri fokus pada strategi peningkatan
dana murah dan penyaluran pembiayaan produktivitas, kapabilitas dengan
pada segmen ritel; 4) Mengembangkan bisnis memperkuat fungsi Mandiri Syariah
atas dasar nilai-nilai syariah universal; 5) University untuk menjadikan pegawai
Mengembangkan manajemen talenta dan Mandiri Syariah sebagai Bankir Syariah yang
lingkungan kerja yang sehat; dan 6) unggul dan kompeten. Fokus strategi lainnya
Meningkatkan kepedulian terhadap adalah memperkuat penerapan budaya risk,
masyarakat dan lingkungan (BSM, 2017). budaya digital, budaya sales dan
Untuk mewujudkan Visi dan Misi mengimplementasikan employee value
BSM, insan-insan BSM perlu memiliki dan proposition yang membedakan dengan Bank
menerapkan keseragaman nilai yang sejalan Syariah ataupun bank lainnya (BSM, 2019).
visi dan misi. Nilai-nilai yang digali dan Dampak pada Manajemen Strategi
disepakati kemudian disebut BSM Shared Bank Syariah Mandiri. Bank Mandiri Syariah
Values yakni AKHLAK (Amanah, selama pandemi Covid-19 mengeluarkan
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, kebijakan terkait dengan produk dan layanan
Kolaboratif). Amanah memiliki makna sebagai berikut: Pertama, Mandiri Syariah
memegang teguh kepercayaan yang Mobile (MSM). Mandiri Syariah Mobile
diberikan. Kompeten artinya cakap, terus disebut sebagai Superaps, yang mana satu
belajar dan mengembangkan kapabilitas. aplikasi tidak hanya dapat melakukan
Harmonis berarti keserasian, saling peduli transaksi keuangan tetapi juga menawarkan
dan menghargai perbedaan. Loyal berarti berbagi fitur-fitur tambahan diantaranya
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan seperti fitur pembayaran zakat, sedekah,
bangsa dan Negara. Adaptif berarti terus wakaf, serta ibadah melalui kemudahan
berinovasi dan antusias dalam menggerakkan mendapatkan jadwal sholat, arah kiblat,
ataupun menghadapi perubahan. lokasi masjid, juz amma, kutipan hadits, dan
Kolaboratif berarti membangun kerja sama lain-lain. Mandiri Syariah Mobile (MSM)
yang sinergis (BSM, 2017). dapat pula untuk transaksi e-commerce,
Bank Syariah Mandiri didukung pembayaran haji, top-up e-wallet (emoney,
penuh oleh Bank Mandiri sebagai Pemegang gopay, ovo). Kedua, QRIS. Transaksi
Saham Pengendali dan para pemegang saham menggunakan smartphone. Quick Response
lain. Kecukupan modal minimum bank perlu Code Indonesia Standard (QRIS)
dipenuhi dalam rangka menjaga memudahkan dengan gadget dan teknologi
kelangsungan fungsi lembaga intermediasi. untuk melakukan transaksi melalui metode
Penguatan permodalan akan dipenuhi dari pembayaran digital QRIS. Ketiga, Kebijakan
retained earning setiap tahun yang berasal Stimulus Perekonomian Nasional No.11/
dari tambahan setoran modal Bank Mandiri POJK.03/ 2020. Bank melonggarkan fasilitas
serta melalui corporate action atau sumber pembiayaan kepada nasabah yang terdampak
permodalan lain seperti penerbitan sukuk dan pandemi Covid-19 dalam bentuk penundaan
strategic partner atau investor dan atau IPO pembayaran dan atau penurunan margin atau
(BSM, 2019). Peningkatan jumlah nasabah bagi hasil untuk jangka waktu tertentu dan
harus diimbangi dengan peningkatan persyaratannya disesuaikan dengan sektor
pelayanan. Peningkatan pelayanan yang ekonomi, kriteria, dan kondisi nasabah
dapat dilakukan adalah dengan terus dengan tetap mengacu pada ketentuan OJK
meningkatkan kehandalan teknologi

145
Jefik Zulfikar Hafizd

untuk nasabah terutama UKM (Ningsih & 2020. Fee based income (FBI) layanan digital
Mahfudz, 2020). mengalami kenaikan hingga 35,83%, dari
Pandemi menyebabkan beberapa Rp107,87 miliar per Juni 2019 menjadi
risiko yang dihadapai perbankan syariah, Rp146,52 miliar pada Juni 2020.
antara lain risiko pembiayaan, risiko Kontribusi fee based income (FBI) layanan
operasional dan risiko pasar. Risiko digital paling besar berasal dari mobile
pembiayaan bisa timbul akibat kegagalan banking yang meningkat 65,38% YoY dari
nasabah dalam memenuhi kewajiban Rp17,29 miliar per Juni 2019 menjadi
mengingat tidak sedikit nasabah yang Rp28,60 miliar pada Juni 2020 (BSM, 2020).
kehilangan pekerjaan dan mengalami Dampak pandemi pada kegiatan
penurunan pendapatan. Risiko operasional intermediasi BSM dapat dilihat dari
diakibatkan perlambatan operasional seperti perkembangan pembiayaan dan dana pihak
pembatasan nasabah yang datang ke bank, ketiga (DPK). Pembiayaan BSM mengalami
pemotongan jam operasional, work from peningkatan hingga akhir Juni 2020 sejumlah
home, bahkan hingga penutupan cabang Rp75,61 triliun, meningkat 5,8% dari Juni
bank syariah di beberapa daerah untuk 2019 yang sebesar Rp71,47 triliun. DPK pada
sementara waktu. Risiko pasar tidak menjadi Juni 2020 sebesar Rp101,78 triliun,
masalah besar bagi bank syariah karena bank mengalami peningkatan 16,52% dari
syariah menerapkan sistem bagi hasil bukan Rp87,36 triliun per Juni 2019. Berdasarkan
sistem bunga. total dana tersebut, porsi low cost fund
Pandemi COVID-19 berdampak mencapai 57,93%. Pertumbuhan DPK
kepada manajemen strategi operasional mampu menambah aset Mandiri Syariah pada
perbankan. BSM menerapkan stimulus Juni 2020 hingga Rp114,40 triliun atau naik
ekonomi terkait pembiayaan restrukturisasi 13,26 persen dari Juni 2019 yang sebesar
untuk Nasabah yang terkena dampak Rp101,01 triliun. Pencapaian yang diperoleh
pandemi COVID-19 berdasarkan POJK memperkuat posisi BSM sebagai bank
No.11/ POJK.03/ 2020. Pengembangan syariah terbesar di Indonesia. Kualitas
aplikasi digital mobile banking pada pembiayaan menjadi tantangan di masa
dilakukan secara lebih serius mengingat pandemi. BSM mempertebal cadangan
adanya pembatasan aktivitas sosial yang likuiditas yang berdampak pada penurunan
perlahan dialihkan menjadi aktivitas daring. angka non performing financing (NPF) Net
Transaksi BSM dialihkan dari transaksi di dari 1,21% per Juni 2019 menjadi 0,88% per
cabang menjadi transaksi digital, sehingga Juni 2020. Sedangkan, NPF Gross turun dari
transaksi Mandiri Syariah Mobile dan 2,89% di Juni 2019 menjadi 2,57 % per Juni
Internet Banking Mandiri Syariah meningkat 2020 (BSM, 2020).
signifikan. Laba bersih BSM berhasil diperoleh
Pandemi membawa dampak positif dari keberhasilan dalam peningkatan
terhadap perkembangan transaksi digital. Hal pembiayaan dan penghimpunan dana pihak
ini dapat terlihat dari peningkatan jumlah ketiga (DPK). Keberhasilan tersebut
User MSM (Mandiri Syariah Mobile) yang mendorong peningkatkan aset dan
mengalami peningkatan hingga 45 persen komposisi low cost fund dan keberhasilan
dari 860 ribu nasabah pada juni 2019 menjadi BSM menurunkan angka non performing
1,25 juta nasabah pada juni 2020. Jumlah financing (NPF) diperoleh melalui
transaksi digital per bulan mengalami apenyaluran pembiayaan secara selektif dan
peningkatan 113,4 persen dari 1,7 juta berkualitas. BSM berhasil membukukan laba
transaksi pada juni 2019 menjadi 3,6 juta bersih sebesar Rp719 miliar per Juni 2020
transaksi pada juni 2020. Jumlah pembukaan naik signifikan 30,53% dibanding tahun
rekening secara online mengalami sebelumnya. Kenaikan laba ditopang oleh
peningkatan dari 5.348 rekening pada januari pendapatan margin dan FBI yang berasal dari
2020 menjadi 61.318 rekening pada juni layanan digital.

146
Jefik Zulfikar Hafizd

Peran Bank Syariah Mandiri bagi dan pegawai. Dari sisi ekonomi, BSM gencar
Perekonomian Indonesia mengimbau nasabah untuk beralih ke
Permasalahan ekonomi yang dihadapi transaksi digital. Transaksi digital memiliki
masyarakat Indonesia akibat dampak beberapa kelebihan antara lain bisa dilakukan
pandemi dapat diselesaikan dengan beberapa di mana saja secara daring, lebih praktis
solusi seperti: (1) penyaluran bantuan karena tidak harus datang ke bank atau ATM
langsung tunai yang berasal dari zakat, infak untuk transfer, dan meminimalisasi kontak
dan sedekah; (2) penguatan wakaf baik dengan orang lain ketika bertransaksi.
berupa wakaf uang, wakaf produktif, waqf
linked sukuk maupun wakaf untuk KESIMPULAN
infrastruktur; (3) bantuan modal usaha untuk Berdasarkan hasil studi dapat disimpulkan
UMKM terdampak pandemi; (4) skema bahwa pandemi COVID-19 berdampak pada
qardhul hasan; (5) peningkatan literasi sektor ekonomi yang tercermin dari
ekonomi dan keuangan syariah; (6) melalui penurunan pertumbuhan ekonomi dan bisnis
pengembangan teknologi finansial syariah khususnya sektor investasi, perdagangan,
(Iskandar, Possumah, & Aqbar, 2020). transportasi, dan pariwisata. Kegiatan
Dalam rangka melakukan Corporate Social intermediasi Bank Syariah Mandiri
Responsibility BSM bekerjasama dengan mengalami peningkatan positif dan berhasil
kerjasama Lembaga Amil Zakat Nasional menyumbangkan laba. Peran Bank Syariah
Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZNAS Mandiri terhadap ekonomi di masa pandemi
BSM) yang dibangun oleh Yayasan Bangun meliputi restrukturisasi pembiayaan nasabah
Sejahtera Mitra Umat (BSM Umat). Dalam yang terdampak pandemi COVID-19,
menjalankan aktivitasnya, LAZNAS BSM pembagian bantuan sosial, pemaksimalan
memiliki tiga program unggulan yakni: program corporate social
Program Mitra Umat, Program Didik Umat responsibility (CSR), menjaga protokol
serta Program Simpati Umat (Irawan, 2020). kesehatan dan pengalihan kegiatan bank
BSM memiliki peran signifikan menjadi berbasis digital.
dalam perekonomian Indonesia di masa Pandemi COVID-19 merupakan ujian
pandemi COVID-19. BSM memberikan sekaligus momentum bagi umat Islam untuk
bantuan kepada masyarakat dan umat melalui mengaktualisasikan nilai dan pesan agama
penyaluran beberapa bantuan Covid-19 dengan mengoptimalkan peran Ekonomi
diantaranya 1) Restrukturisasi pembiayaan Syariah. Adanya Bank Syariah dapat menjadi
kepada lebih dari 29.000 nasabah senilai instrumen powerful dan memiliki peran
Rp7,1 Triliun; 2) Pembagian 2.500 alat fundamental untuk mengatasi efek pandemi
pelindung diri (APD) dan 100.000 masker ke dengan program nyata yang membantu dan
105 rumah sakit rujukan COVID-19; 3) memberdayakan masyarakat.
Pembagian 3 ton beras untuk panti asuhan; 4)
Pembagian 26.600 paket bahan pangan; dan DAFTAR PUSTAKA
5) Pembagian 18.000 masker untuk pondok Aditia, D., Nasution, D., Sains, F. S.,
pesantren (BSM, 2020). Selain itu BSM Pembangunan, U., Budi, P., & Utara, U. S.
memiliki banyak kontribusi melalui program (2020). Dampak Pandemi COVID-19
corporate social responsibility seperti Terhadap Perekonomian. Jurnal Benefita,
pembangunan masjid, pembagian hewan 5(2), 212–224.
Albanjari, F. R., & Kurniawan, C. (2020).
Qurban, pembagian al-Qur’an,
Implementasi Kebijakan Peraturan Otoritas
memberdayakan ekonomi desa binaan, Jasa Keuangan (POJK)
bantuan perbaikan sekolah, bmodal usaha, No.11/POJK.03/2020 Dalam Menekan Non
dan program lainnya. Performing Financing (NPF) Pada
Dalam upaya mengatasi penyebaran Perbankan Syariah. Jurnal Eksyar (Jurnal
COVID-19, BSM memiliki komitmen untuk Ekonomi Syariah), 7(1), 24–36.
menjaga protokol kesehatan bagi nasabah Antonio, M. S. (2001). Bank Syariah Dari Teori

147
Jefik Zulfikar Hafizd

ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I,
Bank Indonesia. (2020). BI 7-Day Reverse Repo 7), 625–638.
Rate Turun 25 bps Menjadi 4,75%: https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i7.15544
Memperkuat Stabilitas, Mendorong Karim, A. A. (2004). Sejarah Pemikiran Ekonomi
Momentum Pertumbuhan. Retrieved from Islam (3rd ed.). Jakarta: PT. Raja Grafindo
https://www.bi.go.id/id/ruang- Persada.
media/siaran-pers/Pages/SP_221320.aspx Ningsih, M. R., & Mahfudz, M. S. (2020).
BPS. (2020). Perkembangan Ekspor dan Impor Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap
Indonesia Januari 2020. Berita Resmi Manajemen Industri Perbankan Syariah:
Statistik, (55), 1–16. Retrieved from Analisis Komparatif. Point, 2(1), 1–10.
https://www.bps.go.id/pressrelease/downlo https://doi.org/10.46918/point.v2i1.576
ad.html?nrbvfeve=MTY3NQ%3D%3D&s OJK. (2017). Perbankan Syariah dan
dfs=ldjfdifsdjkfahi&twoadfnoarfeauf=MjA Kelembagaannya. Retrieved from
yMC0wOS0wNiAyMzozMjoyOA%3D%3 https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tent
D ang-syariah/Pages/PBS-dan-
BSM. (2017). Home|Bank Mandiri Syariah. Kelembagaan.aspx
Retrieved from PT Bank Syariah Mandiri OJK. (2020). Peraturan OJK Nomor
website: https://www.mandirisyariah.co.id/ 11/POJK.03/2020 Tentang Stimulus
BSM. (2019). Laporan Tahunan 2019: Perekonomian Nasional Sebagai
Memberikan Nilai Tambah Melalui Countercyclical Dampak Penyebaran
Pengembangan Kapabilitas Internal. Coronavirus Disease 2019. 2019.
Jakarta. https://doi.org/10.1017/CBO978110741532
BSM. (2020). Cetak Laba 719 M, Mandiri 4.004
Syariah Bukukan Kinerja Solid Sepanjang Presiden, & Mensesneg. Undang-Undang
Semester I 2020. Retrieved October 20, Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998
2020, from PT Bank Syariah Mandiri Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
website: Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. ,
https://www.mandirisyariah.co.id/news- (1998).
update/cetak-laba-719-m-mandiri-syariah- Qardhawi, Y. (2005). Spektrum Zakat Dalam
bukukan-kinerja-solid-sepanjang-semester- Membangun Ekonomi Kerakyatan. Jakarta:
i-2020-#:~:text=Pertumbuhan DPK Zikrul Media Intelektual.
tersebut juga mendorong,yang sebesar Sumarni, Y. (2020). Pandemi Covid-19
Rp101%2C01 triliun.&text=Dari sisi Tantangan Ekonomi dan Bisnis. Al-Intaj:
pembiayaan sampai dengan,yang se Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah,
DPR, & Presiden. Undang-Undang Republik 6(2).
Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Tahliani, H. (2020). Tantangan Perbankan
Perbankan Syariah. , (2008). Syariah Dalam Menghadapi Pandemi
Fatimah, S. B., & Hendratmi, A. (2020). COVID-19. Madani Syari’ah, 3(2), 92–113.
Digitalisasi Pada Bank Mandiri Syariah Di WHO. (2020a). Archived: WHO Timeline -
Tengah Persaingan Dan Perubahan COVID-19. Retrieved September 21, 2020,
Teknologi. Jurnal Ekonomi Syariah Teori from https://www.who.int/news-
Dan Terapan, 7(4), 795. room/detail/27-04-2020-who-timeline---
https://doi.org/10.20473/vol7iss20204pp79 covid-19
5-813 WHO. (2020b). Coronavirus. Retrieved from
Hrp, A. P., & Saraswati, D. (2020). Bank Dan https://www.who.int/health-
Lembaga Keuangan Lainnya. Surabaya: topics/coronavirus#tab=tab_1
Jakad Media Publishing. Yumanita, D., Pendidikan, P., Studi, D. A. N., &
Irawan, F. (2020). Analisis Penerapan Corporate Ppsk, K. (2005). Bank Syariah : Gambaran
Social Responsibility (CSR) dalam Umum. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi
Perspektif Sharia Enterprise Theory. Kebanksentralan Bank Indonesia.
Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah, 1(2). Zainur. (2020). Konsep Dasar Kebutuhan
Iskandar, A., Possumah, B. T., & Aqbar, K. Manusia Menurut Persfektif Ekonomi
(2020). Peran Ekonomi dan Keuangan Islam. Jurnal An-Nahl, 9(5).
Sosial Islam saat Pandemi Covid-19.

148

Anda mungkin juga menyukai