PENYELESAIA
N SENGKETA
KELOMPOK 2
BISNIS
SENGKETA
BISNIS
Pertentangan atau konflik yang terjadi
antara individu – individu atau kelompok –
kelompok yang mempunyai hubungan atau
kepentingan yang sama atas suatu objek
kepemilikan, yang menimbulkan akibat
hukum antara satu dengan yang lain
Sengketa di
kelompokkan
menjadi dua:
LITIGASI NON-LITIGASI
mekanisme penyelesaian mekanisme penyelesaian
sengketa melalui jalur sengketa diluar pengadilan
pengadilan
LITIGASI
sengketa pihak tanpa melalui 1. Negosiasi melibatkan dua pihak atau lebih.
2. Saling membutuhkan keterlibatan
proses peradilan dengan tujuan 3. Pihak-pihak yang bersangkutan menggapgap negosiasi
untuk mencapai kesepakatan adalah cara pemecahan yang baik dibanding yang lain
bersama atas dasar kerja sama 4. Masing-masing pihak harus beranggapan bahwa ada
kemungkinan untuk membujuk pihak lain untuk
yang lebih harmonis dan kreatif memodifikasi posisi awal mereka.
5. Setiap pihak harus mempunyai harapan akan sebuah
hasil akhir yang mereka terima dan suatu konsep tentang
seperti apakah hasil akhir itu.
6. Masing-masing pihak harus mempunyai suatu tingkat
kuasa atas kemampuan pihak lain untuk bertindak.
7. Proses negosiasi itu sendiri pada dasarnya merupakan
salah satu interaksi diantara orang-orang, terutama antar
komunikasi lisan yang langsung, walaupun kadang
dengan elemen tertulis yang penting.
Model Negosiasi
1. Positional
Dalam model positional ada 2 hal yang penting
yaitu :
a. Hard Negosiator (kompetetitif);
b. Soft Negosiator;
2. Interest Based
Didasarkan pada kepentingan bersama (joint
problem solving)
Tahap-tahap dalam
bernegosiasi
1. Tahapan sebelum negosiasi dimulai
2. Tahap berlangsungnya negosiasi
3. Tahap setelah negosiasi
disimpulkan
1. Tahapan sebelum
negosiasi dimulai
Berlaku prinsip-prinsip dasar tahap pra
negosiasi,
1. Pokok persoalan apa yang cenderung
timbul dalam konteks kerja yang umum
yang memerlukan negosiasi.
2. Siapa yang terlibat dalam negosiasi ?
3. Apakah negosiasi itu perlu ?
4. Bagaimana kualitas hubungan diantara
pihak-pihak itu?
2. Tahap
berlangsungnya
negosiasi
Pada tahap ini, beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh negosiasi, yaitu :
1. Menetapkan persoalan.
2. Menetapkan posisi awal.
3. Argumentasi.
4. Menyelidiki kemungkinan.
5. Menetapkan proposal.
6. Menetapkan dann menanda tangani
persetujuan.
3. Tahap setelah
negosiasi disimpulkan
Para pihak perlu melakukan beberapa langkah
sebagai berikut :
1. Memasukkan program pelaksanaan kedalam
persetujuan itu.
2. Adakan tim bersama untuk meninjau
pelaksanaan.
3. Pastikan informasi dan penjelasan yang
memadai.
Negosiasi
Faktor-Faktor
Strategi dan Taktik
Negosiasi, Bernegosiasi
1. Bersaing
2. Berkompromi
1. Kekuatan tawar 3. Pemecahan masalah
menawar. (Menurut Garry
2. Pola tawar menawar. Goodparter)
1. Withdrawal/Avoidance
3. Strategi dalam tawar 2. Smoothing/Accommodation
3. Compromise
menawar. 4. Force/Competition
5. Problem Solving
(Menurut James G.
Patterson)
3.
MEDIASI
Proses dimana pihak luar yang tidak
memihak (impartial) dan netral bekerja
dengan pihak yang bersengketa untuk
membantu mereka memperoleh kesepakatan
perjanjian secara memuaskan.
Beberapa elemen mediasi antara lain :
1. Penyelesaian sengketa sukarela.
2. Intervensi/bantuan.
3. Pihak ketiga yang tidak berpihak.
4. Pengambilan keputusan oleh para pihak
secara konsesus.
5. Partisipasi aktif.
Keuntungan-keuntungan
dari metode penyelesaian
melalui mediasi sebagai
berikut :
1. Keputusan yang hemat.
2. Penyelesaian secara cepat.
3. Hasil yang memuaskan bagi seluruh pihak.
4. Kesepakatan komprehensif dan customize.
5. Praktek dan belajar prosedur penyelesaian
masalah secara kreatif.
6. Tingkat pengendalian lebih besar dan hasil
yang bisa didengar.
7. Pemberdayaan individu.
8. Keputusan-keputusan yang bisa
dilaksanakan.
9. Melestarikan hubungan yang sudah berjalan.
10.Keputusan yang berlaku tanpa mengenal
waktu.
Tujuan
penyelesaian
konflik melalui
1. Untuk
mediasi
menghasilkan suatu
rencana/kesepakatan kedepan yang dapat
diterima dan dijalankan oleh para pihak
yang bersengketa.
2. Untuk mempersiapkan para pihak yang
bersengketa untuk menerima konsekuensi
dari keputusan yang mereka buat.
3. Mengurangi kekhawatiran dan dampak
negatif lainnya dari suatu konflik.
Mediator yang dipilih atau
yang ditunjuk akan
membantu penyelesaian
konflik, seperti :
1. Sebagai katalisator (mendorong suasana yang
kondusif).
2. Sebagai pendidik (memahami kehendak,
aspirasi, prosedur kerja, dan kendala usaha para
pihak).
3. Sebagai penerjemah (harus berusaha
menyampaikan dan merumuskan usulan pihak
yang satu kepada pihak yang lain).
4. Sebagai nara sumber (mendaya gunakan
informasi).
5. Sebagai penyandang berita jelek (para pihak
dapat emosional).
6. Sebagai agen realitas (terus terang dijelaskan
bahwa sasarannya tidak mungkin dicapai melalui
suatu proses perundingan).
7. Sebagai kambing hitam (pihak yang
Tipe-Tipe Mediator
Mediator autoritatif.
Mediator mandiri.
Tahap-tahap
mediasi
30
KONSI
LIASI
Proses penyelesaian
sengketa yang
melibatkan pihak ketiga
yang netral dan tidak
memihak dengan tugas
sebagai fasilitator untuk
menemukan para pihak
agar dapat dilakukan
penyelesaian sengketa
ARBITR
ASE
Arbitrase adalah suatu proses di mana dua
pihak atau lebih menyerahkan sengketa mereka
kepada satu orang atau lebih yang imparsial
(disebut arbiter) untuk memperoleh suatu
putusan yang final dan mengikat.
2.Arbitrase
Institusional
(Lembaga
Arbitrase)
Syarat – Syarat
Arbitrase
dinyatakan perjanjian tertulis
arbitrase harus memuat :