Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

NIC : NURSING UROLOGI

Dosen Pembimbing : Reni Prima Gusti, S.Kp, M.Kes

Disusun Oleh : Kelompok 3


Kelas : 3A 2019
1. Fitri Yani (1911313014)
2. Indri Vania Dewita (1911313023)
3. Lara Sovia (1911311033)
4. Loan Atika (1911313020)
5. Muntia Guslina (1911311030)
6. Umniatul Azizah (1911313017)
7. Winanda A.M (1911311027)

ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
No NIC Aktivitas
1 Pengaturan Suhu : Perioperatif ﹣ Identifikasi pada pasien adanya faktor
(Temperature Regulation: resiko mengalami suhu tubuh yang
Intraopertif) abnormal (misalnya, anestesi general,
umur, trauma besar, pasien dengan luka
bakar berat badan rendah, faktor pribadi
atau resiko keluarga mengalami hipertemi
maglina)
﹣ Sesuaikan suhu di sekitar ruangan untuk
meminimalkan resiko hipotermi
﹣ Berikan cairan irigasi hangat atau dingin,
sesuai kebutuhan
﹣ Monitor tanda vital termasuk suhu tibuh
secara kontinu
﹣ Yakinkan suhu tubuh pasien sesuai sampai
pasien sadar
2 Manajemen Spesimen ﹣ Dapatkan sampel yang diperlukan sesuai
(Specimen Managemen) dengan protokol
﹣ Gunakan alat untuk mengumpulkan
spesimen sesuai kebutuhan
﹣ Simpan spesimen yang dikumpulkan sesuai
waktunya, sesuai dengan protokol
﹣ Segel kontainer spesimen untuk mencegah
kebocoran atau kontaminasi
﹣ Berikan label spesimen dengan data yang
tepat sebelum meningglkan pasien
3 Pengajaran: ﹣ Informasikan pada pasien atau orang
Prosedur/Perawatan terdekat mengenai kapan dan dimana
(Teaching: tindakan akan dilakukan
Procedure/Treatment) ﹣ Informasikan pada pasien atau orang
terdekat mengenai lama tindakan
﹣ Kaji pengalaman pasien sebelumnya dan
tingkat pengetahuan pasien terkait tindakan
yang akan dilakukan
﹣ Jelaskan prosedur,penanganan
﹣ Ajarkan pasien jika pasien harus
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut
﹣ Jelaskan pengkajian atau aktivitas paska
tindakan beserta rasionalisasinya
﹣ Libatkan keluarga dan orang terdekat jika
memungkinkan.
4 Bantuan Berkemih (Prompted ﹣ Pertimbangkan kemampuan dalam rangka
Voiding) mengenal keinginan untuk BAK
﹣ Lakukan pencatatan mengenai spesifikasi
kontonensia selama 3 hari untuk
mendapatkan pola pengeluaran (urin)
﹣ Tetapkan interval untuk jadwal membantu
berkemih, berdasarkan pola pengeluaran
urin
﹣ Tetapkan waktu untuk memulai dan
mengakhiri (berkemih) dalam jadwal
bantuan berkemih jika tidak (berkemih)
dalam 24 jam
﹣ Pertimbangkan kesadaran pasien mengenai
status kontinensia dengan menanyakan
basah atau kering
﹣ Tetapkan (maksimum 3 kali) untuk
menggunakan toilet atau pengganti toilet,
tanpa melihat dari status kontinensia
﹣ Ajarkan pasien untuk secara sengaja
menahan urin di antara sesi eliminasi, jika
secara (kondisi) kognitif terganggu
5 Latihan kebiasaan berkemih ﹣ Simpan catatan spesifikasi penahanan
(Urinary Habit Training) selama 3 hari untuk membentuk pola
pengosongan (kandung kemih)
﹣ Tetapkan interval jadwal toilet awal,
berdasarkan pada pola pengosongan
(kandung kemih) dan rutinitas biasa
﹣ Tetapkan interval toileting dan sebaiknya
tidak kurang dari 2 jam
﹣ Bantu pasien ke toilet dan dorong untuk
mengosongkan (kandung kemih) pada
interval waktu yang ditemtukan
﹣ Gunakan kekuatan sugesti (misalnya air
atau disiramnya toilet) untuk membantu
pasien untuk mengosongkan (kandung
kemih)
﹣ Diskusikan pencatan harian mengenai
kontinensia dengan staf untuk memberikan
penguatan dan mendorong kepatuhan
jadwal eliminasi
6 Latihan Kandung Kemih ﹣ Perimbangkan kemampuan untuk
(Urinary Bladder Training) mengenali dorongan pengosongan kandung
kemih
﹣ Tingkatkan interval eliminasi dalam satu
setengah jam jika pasien tidak dapat
mengosongkan kandung kemih pada 2 atau
lebih eliminasi terjadwal
﹣ Lakukan eliminasi pada pasien dan
ingatkan pasien untuk mengosongkan
kandung kemih pada interval yang sudah
ditentukan
﹣ Ajarkan pasien untuk secara sadar
menahan urin sampai saat buang hajat
7 Perawatan Ostomi (Ostomy ﹣ Ajarkan pasien/orang terdekat lainnya
Care) terkait dengan penggunaan alat perawatan
ostomi
﹣ Monitor luka sayatan, penyembuhan stoma
﹣ Monitor stoma/penyembuhan jaringan
sekitarnya serta adaptasi terhadap alat
ostomi dengan tepat
﹣ Ganti/kosongkan kantong ostomi dengan
tepat
﹣ Irigasi ostomi dengan tepat
﹣ Dorong pasien/orang terdekat lainnya
untuk mengekspresikan perasaan dan
kekhawatiran mengenai perubahan citra
tubuh
﹣ Jelaskan pada pasien arti perawatan ostomi
dalam rutinitasnya sehari-hari
﹣ Monitor pola eliminasiungkapkan
keyakinan bahwa pasien dapat melanjutkan
kehidupan normal dengan ostomi
8 Manajemen Eliminasi ﹣ Monitor eliminasi urin termasuk frekuensi,
Perkemihan (Urinary konsistensi, bau, volume, dan warna
Elimination Mangement) ﹣ Pantau gejala dan retensi urin
﹣ Catat waktu eliminasi urin terakhir
﹣ Rujuk ke dokter jika tanda dan gejala
infeksi saluran kemih terjadi
﹣ Instruksikan untuk segera merepon
keinginan mendesak untuk berkemih
﹣ Ajarkan pasien untuk minum 8 gelas per
hari pada saat makan, di antara jam makan,
dan di sore hari
﹣ Bantu pasien untuk mengembangkan
rutinitas eliminasi dengan tepat
9 Dukungan Pengasuhan ﹣ Mengkaji tingkat pengetahuan caregiver
(Caregiver Support) ﹣ Mengkaji tingkat penerimaan caregiver
terkait dengan perannya (untuk
menyediakan perawatan)
﹣ Menelusuri lebih lanjur kelebihan dan
kekurangan caregiver, sesuai dengan
kebutuhan
﹣ Menyediakan dukungan untuk
pengambilan keputusan caregiver
﹣ Monitor interaksi keluarga dalam
permasalahan berkaitan dengan pasien
﹣ Menyediakan peninjauan lanjutan
mengenai kesehatan pendampingan
caregiver melalui telepon atau melalui
perawat komunitas
﹣ Memberikan informasi kepada caregiver
mengenai dukungan pelayanan kesehatan
dan pelayanan kesehatan komunitas yang
bisa diakses
10 Analgesic Adminitration ﹣ Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum pemberian obat
﹣ Cek intruksi dokter tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
﹣ Cek riwayat alergi
﹣ Pilih analgesik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik ketika pemberian
lebih dari satu
﹣ Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe
dan beratnya nyeri
﹣ Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
﹣ Monitor ttv sebelum dan sesudah
pemberian anlgesik pertama kali
﹣ Berikan analgesik tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
﹣ Evaluasi efektivitas analgesik, tanda gejala
(efek samping)
11 Kontrol Infeksi: Intraoperatif ﹣ Bersihkan debu dan permukaanmendatar
(Infection Control: dengan pencahayaan di ruang operasi
Intraoperative) ﹣ Monitor dan jaga suhu ruangan antara 20oC
dan 24oC
﹣ Monitor dan jaga kelembaban relatif antara
20% dan 60%
﹣ Monitor dan jaga aliran udara berlapis
﹣ Lakukan tindakan-tindakan pencegahan
universal/Universal Precaution
﹣ Verifikasi keutuhan kemasan steril
﹣ Verifikasi indikato-indikato sterilisasi
﹣ Bantu pemakaian jibah dan sarung tangan
anggota tim
﹣ Pisahkan alat-alat steril dan non steril
﹣ Jaga keutuhan kateter dan jalur
intravaskuler
12 Tindakan Pencegahan dalam ﹣ Siapkan alat dan bahan oksigenasi dan
Pembedahan (Surgical ventilasi buatan
Precaution) ﹣ Periksa tekanan adekuat suksion dan
kelengkapan rakitan dari tabung, selang,
dan kateter
﹣ Singkirkan alat-alat yang berbahaya
﹣ Periksa persetujuan bedah dan tindakan
pengobatan lain yang diperlukan
﹣ Ikut dalam pertemuan pre operasi bersama
dengan pemberi layanan kesehatan lainnya,
sesuai kebijkan institusi
﹣ Periksa bersama pasien atau orang yang
berkepentingan lainnya mengenai prosedur
dan area pembedahan
﹣ Minta pasien atau orang lain yang
berkepentingan untuk menyebutkan nama
dan tanggal lahir pasien
﹣ Berpartisipasi pada fase “time out” dalam
preoperatif untuk memeriksa terhadap
prosedur; benar pasien, benar prosedur,
benar area pembedahan, sesuai kebijkan
isntitusi
﹣ Inspeksi kulit pasien di area alas lapang
pembedahan

Anda mungkin juga menyukai