Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN RISIKO BUNUH DIRI

1) Konsep
Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan
(Wilson dan Kneisl, 1998)
Bunuh diri merupakan salah satu kedaruratan psikiatri dimana pasien berada pada keadaan
stres yang tinggi dan menggunakan koping yang maladaptif
bunuh diri merupakan keputusan terakhir individu untuk memcahkan masalah yang dihadapi
2) Faktor predisposisi (faktor risiko)
a) Penyebab bunuh diri pada anak
Pelarian dari penganiayaan, perkosaan
Situasi keluarga yang tidak baik
Perasaan yang tidak disayangi
Merasa selalu di kritik
Gagal sekolah
Kehilangan orang yang dicintai
Di hukum
b) Penyebab bunuh diri pada remaja
Pelarian dari penganiayaan, perkosaan
Perasaan tidak di mengerti oranglain
Keadaan fisik
Masalah dengan orangtua
Depresi
Masalah seksual
c) Penyebab bunuh diri pada lansia
Perubahan status dari mandiri ke ketergantungan
Penyakit yang menurunkan kualitas hidup
Perasaan tidak berarti
Kesepian
Isolasi sosial
Kehilangan ganda
3) Faktor presipitasi (faktor pencetus)
a) Psikososial
Keputusasaan
Jenis kelamin laki – laki
Hidup sendiri
b) Riwayat
Pernah mencoba bunuh diri
Riwayat keluarga dengan percobaan bunuh diri
Riwayat keluarga tentang penyalahgunaan zat
c) Diagnostik
Penyakit medis umum
Psikosis
Penyalahgunaan zat
4) Rentang Respons Protektif Diri

Peningkatan diri : individu yang keyakinannnya, pengharapannya dan kesadaran


dirinya meningkat
Pertumbuhan peningkatan berisiko : posisi pada rentang yang masih normal dialami
individu yang mengalami perkembangan perilaku
Perilaku destruktif diri tak langsung : setiap aktivitas yang merusak kesejahteraan
fisik individu yang dapat mengarah kepada kematian (tindakan kriminal, perilaku
merusak, mengebut)
Pencederaan diri : suatu tindakan yang membahayakan diri yang dilakukan dengan
sengaja (membenturkan kepala atau anggota tubuh, menggit jari, membakar kulit)
Bunuh diri : tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri
kehidupan

5) Proses Terjadinya Perilaku Bunuh Diri


6) Mitos tentang bunuh diri
1) Mitos : ancaman bunuh diri hanya cara individu untuk menarik perhatian dan tidak perlu
dianggap serius
Fakta : semua perilaku bunuh diri harus dianggap serius
2) Mitos : bunuh diri tidak memberi tanda
Fakta : 8 dari 10 individu memberi tanda verbal atau perilaku sebelum melakukan
percobaan bunuh diri
3) Mitos : kecenderungan bunuh diri adalah keturunan
Fakta : perilaku bunuh diri bersifat individual
7) Tingkatan perilaku bunuh diri
1) Ide bunuh diri
Pikiran membunuh diri sendiri baik yang disampaikan ke oranglain maupun tidak
2) Isyarat bunuh diri
Berperilaku secara tidak langsung ingin bunuh diri
Verbal : “tolong jaga keluarga, saya akan pergi jauh”
3) Ancaman bunuh diri
Berisi keinginan untuk mati disertai dengan rencana untuk mengakhiri kehidupan
dan persiapan alat untuk melaksanakan rencana tersebut tanpa disertai percobaan
bunuh diri
4) Percobaan bunuh diri
Tindakan pasien mencederai atau melukai diri untuk mengakhiri kehidupannya.
Pasien aktif mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun, potong
urat nadi, dsb.
5) Bunuh diri selesai
Kematian seseorang dengan cara mereka sendiri dengan sadar berniat untuk mati.
Beberapa bunuh diri, terkadang terjadi tanpa adanya niat untuk mati (misal
menyenangu aktifitas berisiko tinggi))
8) Pohon masalah

9) Diagnosa keperawatan
Risiko bunuh diri b.d harga diri rendah
10) Intervensi keperawatan
Tujuan : pasien tetap aman dan selamat
Tindakan
a) Pasien dapat membina hubungan saling percaya
b) Menjauhkan semua benda yang berbahaya
c) Memastikan pasien telah minum obat
d) Menjelaskan pada pasien bahwa anda akan melindungi sampai tidak ada keinginan
lagi untuk bunuh diri

Anda mungkin juga menyukai