Anda di halaman 1dari 70

PENGEMBANGAN

SUMBERDAYA AIR (PSDA)


(KULIAH 3)
POTENSI SDA
Oleh :
Prof. Dr. Ir. Drs.H.Kusnan, SE., MT., MM.
Danayanti Azmi Dewi Nusantara, ST., MT.
POTENSI SUMBER DAYA AIR UMUM
 Rekaysa teknologi untuk SDA
 Sosial ,Ekonomi, Politik dan Lingkungan
 Pertambahaan penduduk (kebutuhan
menyesuaikan)
 Keperluan kehidupan
a.Kebutuhan seharian Sanitasi
b.Kebutuhan Irigasi (Pertanian dll)
c.Kebutuhan Industri
d.Kebutuhan Transportasi
e.Kebutuhan Pariwisata
POTENSI SUMBER DAYA AIR PERMUKAAN
 Sumber air yg ada dipermukaan tanah yaitu air
sungai, air waduk, air yg terdapat dlm danau
 Air permukaan (water surface) air yg berhubungan
erat kebutuhan potensial dg nilai manfaatnya Ex air
minum yg berkualits.
 Sejumlah air tawar3% yg 2,7%berada di kutub salju,
air tanah bwh permukaan, diatmosfir berupa awan &
uap, embun , hujan dll
 Sumberdaya air sungai, danau.dan waduk/situ
Sumber Daya Air Sungai, Danau dan Waduk (Sbgn besar air
hujan ,Mata air ,turun ke tk yg rendah melalui proses akibat gaya berat berkumpul ke
Sungai, Waduk, Danau dan Lutan.

 SUNGAI ddipermukaan lahan yg didlmnya terdapat air mengalir terus


 menerus atau waktu tertentu dan pengaruh aliran sungai dg bentuk
.panampang sbg berikut.
 hulu tengah Hilir

 DANAU bentuk cekungan alamiah karena perbedaan elevasi yg


berbeda (kumpulan air)sbg potensial dlm penyediaan sumber air yg
besar.
 WADUK sumber air pengambilan langsung dari sungai (
kelebihan air) menampung air banjir Fungsinya sbg menstabilkan
aliran sungai /pengaturan penyediaan air tidak tetap.
SIKLUS HIDROLOGI
 Air yang ada di bumi meliputi yang ada di:
 Atmosfir,Atas&Bawah permukaan tanah.
 Jumlah sebesar 1400 x 106 km3 atau 1400 x 1015 m3,
dengan pembagian sbb:
 ●Air laut (air asin) : 97 %
 ●Air tawar : 3 %, dengan pembagian :
 berupa salju, es, dan gletser di kutub : 75,000 %
 berupa air tanah (daerah jenuh) : 24,000 %
 terdapat di danau-danau seluruh dunia : 0,3000 %
 butir-butir air di daerah tak jenuh : 0,065 %
 berupa awan, kabut, embun, hujan, dll : 0,035 %
 berupa air sungai : 0,030 %

GAMBAR SIKLUS HIDROLOGI
DRAINAGE BASINS
 Sinonim:
 Drainage basins
 Catchment
 Watershed
 Pematusan
 Definisi:
 Luasan topografis yang menampung aliran air
permukaan melalui satu outlet (mulut sungai)
DIAGRAM SKEMATIK
Daerah Aliran Sungai
Bentuk Pengaliran Air
(Drainage Pattern)
a. Dendritic: erode in a
random fashion
b. Rectangular: easily
eroded
c. Trellis on Folded Terrain
d. Trellis on Mature
Orde Sungai
 Alur tanpa cabang
sebagai orde 1,
berikutnya sebagai orde
2, dst.
 Pertemuan orde yang
sama menjadi orde
setingkat lebih tinggi
 Bila orde kecil bertemu
orde lebih besar, maka
mengikuti orde yang
lebih besar.
Klasifikasi sungai berdasar periode
kejadian aliran
 Sungai PERENNIAL : Aliran sungai terjadi terus-
menerus sepanjang tahun
 Sungai INTERMITTEN : Aliran sungai terjadi hanya
saat musim penghujan
 Sungai EPHEMERAL : Aliran sungai terjadi sesaat bila
ada hujan deras (storm)
 Hidrograf Aliran
Sungai:
a. Hub debit –
waktu
b. Muka air
tanah akibat
hujan
c. Jaringan
sungai
musim
kemarau dan
penghujan
Faktor penentu karakter hidrolis pada sistem
drainase alami
 Luas pematusan (drainage area)
 Kemiringan (slope)
 Kekasaran hidrolis (hydraulic roughness)
 Tampungan alami (natural storage)
 Panjang aliran (stream length)
 Kerapatan saluran (channel density)
 Kelembaban (antecedent misture)
 Lain-lain : vegetasi, modifikasi saluran, dst.
 Kemiringan thd
debit puncak
 Kekasaran hidrolis
thd aliran
 Tampungan thd
aliran
 Kerapatan sungai
thd aliran
 Panjang sungai thd
aliran
Efek storm,
bentuk, ukuran
& pergerakan:

 Variasi hujan thd


aliran
 Besar hujan thd
aliran
 Pergerakan
hujan thd aliran
Hujan efektif
 Hujan efektif (rainfall excess, effective rainfall) : curah
hujan yang tidak tertahan dan tidak meresap kedalam
tanah.
 Hyetograph : hubungan curah hujan terhadap waktu.
 Analisa Hujan – Debit.
Hujan dan
Infiltrasi
 Konsep hujan efektif
 Hubungan hujan dan
debit, contoh Joes
Creek, May 27-28,
1978
Model dan Tahapan Analisa Hujan-
Debit
 Analisis Hujan –
Debit, dan
 Pendekatan
Hidrograf Satuan
 Hidrograf Satuan
Sintetis
S-Hydrograph
 Pembuatan
hidrograf satuan
dari hidrograf
satuan lain dengan
durasi hujan
berbeda
Contoh
Lengkung-S
SDA RAWA & PANTAI
 Sebagian pulau kita tepi pantai terdiri dari rawa dan ribuan km
adalah pantai , sedangkan air rawa adalah bersifat payau, megandung
kadar asam cukup tinggi,dimana lahan tsb adalah lahan gambut
 Keadaan pantai ditumbuhi bakau dan mangroe (Peraturan Mentri PU
No:64/prt/1993 tgl 27-02-1993) tentang konservasi rawa
 Peningkatan fungsi &peningkatan rawa sbg ekosistem pembenahan
melalui reklamasi oleh swasta maupun pemerintah
 Reklamasi rawa meningkatkan fungsi & pemanfaatannya untuk
kepentingan masyarakat luas
 Jaringan reklamasi khususnya mengenai aliran belum terkendali dan
terukur sarana bangunan penunjang belum terpikir secara program
 Ekploitasi dan pemliharaan reklamasi rawa ( perbaikan/pengaturan)
mengembalikan sesuai perencanaan pada tujuan dan fungsi yg
bermanfaat bagi masyarakat termasuk kesejahteraan /kelestarian
 REKLAMASI RAWA
a. Membangun jaringan reklamasi rawa dan tambak
b. Mengeringkan rawa
c. Menimbun rawa tambak perikanan atau yg lain (perumahan/wisata)

 JENIS RAWA
a. Rawa Pantai adalah rawa terletak daerah pantai dg ciri ditumbuhi
bakau dan air payau.
b. Rawa Pedalaman yaitu rawa yg terletak jauh dari darat, biasa elevasi
rendah dari sekelilingny hal ini terjadi karena drainase sangat buruk

 Untuk reklamasi rawa ini biasa dilakukan dengan dinas terkait yang
ada di pemerintah daerah dengan koordinasi pada asosiasi pengelola
tambak pada wilayah masing-masing daerah.
AIR LAUT
 Air mempunyai BJ 1,025 dan tiap sekitar 12 jam mengalami
pasang –surut
 Faktor-faktor yg perlu perhatian adalah
1. Kualitas air
2. Kualitas tanah
3. Gerakan air pasang surut & aliran sungai yg
berhubungan dengan pantai
 Air dapat masuk ke daratan tepi pantai sekitar 10 s/d 15
km melalui sungai dengan aliran rembesan pada lapis
tanah dg meberikan pengaruh positip ( pasang surut air
laut ) dan negatif adalah intrusi air laut ke daratan
/lapisan tanah
INTRUSI
 Untuk kejadian kepada pontensi air laut ke
daratan (banjir Rob)
a.Kelandaian dasar pantai
b.Sedimentasi
c.Kualitas air
d.Tumbuhan yg hidup sepanjang L
Intrusi air laut
POTENSI SDA TANAH
 Jumlah air tanah volume > air berada di
dlm perut bumi
 Beberapa jenis stratifikasi dari air tanah
DEFINISI
HIDROLOGI AIR TANAH
 Hidrologi Air Tanah adalah ilmu yang mempelajari
tentang kejadian, distribusi dan pergerakan air
dibawah permukaan tanah
 Groundwater Hydrology is the science that considers
the occurance, distribution and movement of water
below the surface of the earth (Todd,1980)
KONSEP AIR TANAH
 Aliran air tanah melalui porous media, fractured media
dan large passage (karst). Porous terdiri atas material
solid dan rongga pori-pori tanah.
 Keberadaan air tanah terbagi menjadi daerah tidak
jenuh (vadose zone) dan daerah jenuh (saturation
zone).
 Air tanah berasal dari infiltrasi, aliran permukaan,
rembesan dari waduk, artificial recharge, kondensasi,
intrusi air laut, air yang terjebak karena patahan, dan
air juvenile (volcanic, magmatic dan cosmic)
TEKSTUR TANAH
KEBERADAAN AIR DIBAWAH
PERMUKAAN TANAH
Gambar. Startifikasi air tanah
 Dibawah terdiri dari pori-pori tanah terisi air &
udara dlm jumlah bervariasi
 Setelah hujan air turun kebawah melalui zone-
zone lapisan dengan lapis struktur tanah dan
ditahan oleh gaya-gaya kapiler pada pori-pori yg
kecil tarikan molekul disekeliling partikel tanah
 Air pada lapisan zone aerasi (lap struktur tanah)
sbg lengas tanah, jika retensi dari zone tsb telah
dihabiskan air bergerak ke daerah pori tanah
zone ini disebut tanah (bgn ini Kapiler ke jenuh)
SUMBER SUMBER AIR TANAH
 Sumber utama air tanah adalah presipitasi yg menembus langsung ke
air tanah (memasuki sungai di pemukaan tanah)
 Air tanah prioritas dr presiptasi, menjadi faktor dlm pembatasan
penyimpanan dlm cekungan, maka sbgn besar addalah perkolai
 Faktor keadaan gelogi merupakan penentu jalur jalannya air dari
presipitasi menembus tanah langsung ke air tanah
 Air tanah dekat dg tanah terjadilah perkolasi melalui lapisan Tanah
 Sumber lain air tanah lapisan jenuh di bawah tanah dari keluar
batuan intensif ( keluar kecil) jarang dimanfaatkan secara umum
 Formasi-forrmasi lain memancarkan air disebut Akifer
 Air dapat keluar lewat pada sifat-sifat jenis akuifer
AKIFER ARTEIS
 Akifer yg terkurung oleh lapisan kedap air , kesamaan seperti
jaringan perpipaan ( tek statis) dari elevasi permukaan air tanah dari
daerah imbuhan (kehilangan tek) ttk awal
 Sumur yg menembus lapisan pembatas (sbg pizometer dlm pipa),
sehingga air naik ke statis (sumur), sehingga penyammaan
permukaan air di sekelingnya.
Keterang an
1.Sumur permukaaan air tanah
2.Daerah imbuhan
3.Sumur artesis
4.Sumur permukaan air tanah
5.Sumur artesia tidak mengalir
6.Permukaan Pizometri
7.Permukaaan air tanah
8.Akifer permukaan air tanah
9.Lapisan pembatas
10. Akifer artesis
AKIFER PADA TANAH

Gambar. Akifer
 Jika air tanah semakin tambah dipermukaan, akan
membawa kemiringan kearah pengaliran(kemiringan
tajam/curam) yg permeabilitas rendah (datar)
sebaliknya permeabiltasnya tinggi disebabkan
rendahnya kecepatan air tanah rendah, sehingga
terjadi perbedaan kecil terhadap penampang profil
melintang alur/palung sungai pada morfologi
 Apabila air dimanfaatkan dari sumur akan cekungan
permukaan /pizometri dan turunkan tekanan, maka
air akan mengalir ke sekelingnya/sumur terdekat
menjadikan dan beberapa saat terjadi penurunan
permukaan air seluruh permukaan air (drh Imbuhan)

 Arteis biasanya mempunyai daerah imbuhan kecil
dibanding akuifer dan secara kenyataan akan
mengeluarkan/mengalirkan air diatas permukaan
tekanan kecil tapi jauh dan lama waktunya

 HASIL AIR TANAH


 SDA tanah aman (perlu perhatian ) > secara wajar
 Pemompaan yg ber > membawa dampak arah
membalik gradien aliran air tanah normal akan ke
Laut dan sebaliknya dan ditambah air imbuhan alami
dari bumi utamanya penyimpanan dari kehutanan
 Sejumlah sumur yg berdekatan mebgakibatkan
kecepatan penurunan permukaan air dan sebaliknya
sebagai penyaringan ke kualitas.
 KASUS YANG SERING TIMBUL
1.Akifer yg aman terbatas ketersediaan air imbuhan
2.Akifer yg aman dibatasi transmisibilitalis akifer
3.Akifer yg aman terbatas oleh kontaminasi potensial
Kasus pertama terjadi pada daerah gersang , air tanah
yg tersimpan sebagi waduk besar (embung bwh tanah)
sbg penyediaan air sadapan,jangka panjang sbg < air
imbuhan
 Turunannya permukaan air tanah bukan krn musim
kekeringan akan tetapi dpt terjadi pola penyadapan >
maupun < ( musim hujan penyadapan air >), sehingga
volume penyadapan secara tahunan akan tekurangi
oleh kejadiaan alamiah.
 Hasil yg aman = P-R-Eact-Go
Dimana : P= Prasipitasi/Hujan Eact = Evapotraspirasi
tahunan, R= Limpasan tahanan rata2 dari hulu akifer,
Go =Pengelepasan bawah tanah tahunan rata2 akifer
yg bersangkutan
IMBUHAN BUATAN
 Laju imbuhan dr akifer model waduk> hasil amannya
meningkat, jika akifer trasmisibilitasnya rendah dpt
diberi imbuhan pd dekat titiknya penyadapan akan >
 Dalam pelakasanaannya imbuhan< pembiayaan
waduk > MT adanya penguapan & pencemaran
,sedang kan waduk bwh tanah (embung)daya
resapan/imbuhan yg dpt diandalkan>.
 Air imbuhan sumur hrs bebas dr bahan2 apung yg
mungkin mengakibatkan buntunya penyaringan yg
membentuk lumpur bakteri
 Air imbuhan dpt dillakukan dengan cara gravitasi
atau model aliran peningkatan tekanan air ( pompa)
 Tentang air tanah dpt mengetahui potensi SDA tanah
berkaitan dg ketersediaan, pemanfaatan yg dlm
upaya pelestariannya.
 Secara umum SDA dlm upaya pembangunannnya
diperlukan pembangunan bangunan air
 Disamping hal tersebut adalah hujan buatan dg
memmanfaatkan butiran-butiran garam untuk
mengikat partikel-2 air yg terkandung pada olah rawan
(kondensasi) akhirnya turunya hujan (biaya >).
MACAM TANAH JENUH
(CONFINING BEDS)
 AQUIFER : Formasi tanah jenuh yang dapat
meloloskan air (permeable) dalam menyediakan
volume air tanah.
 AQUILUDE : Formasi tanah jenuh tetapi relatif kedap
air (impermeable) kurang dapat melepaskan air
sebagai sumber air tanah, contoh lempung (clay).
 AQUIFUGE : Formasi tanah kedap air (impermeable)
baik menampung maupun mengalirkan air, contoh
batuan granite.
MACAM TANAH JENUH
(CONFINING BEDS) - lanjutan
 AQUITARD : Formasi tanah jenuh tetapi mempunyai
permeabilitas yang jelek sehingga kurang dapat
melepaskan air sebagai sumber air tanah. Dapat
mengalirkan air dari aquifer disekitarnya, bila cukup
ketebalannya dapat menjadi tempat tampungan atau
cadangan air tanah. Contoh lempung berpasir (sandy
clay).
MACAM AQUIFER
 UNCONFINED AQUIFER : Aquifer dengan muka air
tanah bebas. Disebut juga sebagai :
 Free Aquifer (Aquifer Bebas)
 Phreatic Aquifer
 Non-Artesian Aquifer

 CONFINED AQUIFER : Aquifer yang terkekang


dibawah tekanan lapisan tanah yang relatif kedap air,
dan berhubungan dengan permukaan tanah ditempat
tertentu sebagai recharge area. Disebut juga sebagai :
 Pressure Aquifer (Aquifer Terkekang)
 Artesian Aquifer
MACAM AKUIFER
FUNGSI AQUIFER
 FUNGSI PENAMPUNGAN (Storage Function) :
Air yang tertampung dalam ruang pori-pori tanah.
 FUNGSI PENGALIRAN (Conduit Function) :
Tidak seluruh air dalam pori-pori tanah dapat dialirkan,
sebagian air tertahan karena sifat adhesion dan
cohesion, air yang dilepas adalah cadangan (yield) air
tanah.
PARAMETER
CADANGAN AIR TANAH
 SPECIFIC YIELD (Sy) :
Volume air yang keluar dari formasi tanah jenuh dibagi
dengan volume tanah total.
 SPECIFIC RETENTION (Sr) :
Volume air yang tertahan di permukaan butiran tanah setelah
pengaliran air secara gravitasi berhenti dibagi dengan volume
tanah total.
 POROSITAS (α) :
Prosentase volume pori dibagi dengan total volume tanah,
atau sama dengan jumlah specific yield ditambah specific
retention : α = Sy + Sr
MACAM POROSITAS TANAH
SKETSA ILUSTRASI
KOEFISIEN TAMPUNGAN
NILAI KISARAN KONDUKTIVITAS HIDRAULIK DAN
PERMEABILITAS
DIMENSI PARAMETER
AIR TANAH
PENGUKURAN ANGKA REMBESAN DENGAN
CONTOH TANAH
ALIRAN SATU DIMENSI PADA AKIFER CONFINED &
UNCONFINED
Aliran langgeng satu dimensi
Distribusi Aliran
Distribusi aliran pada sumur artesis
kondisi sumur terbuka
Distribusi aliran pada sumur artesis
saat pemompaan
Hidrolika sumur artesis
(akifer terkekang)
Distribusi aliran pada sumur
artesis
Distribusi aliran pada akifer
bebas
Sket definisi persamaan sumur
Sketsa definisi persamaan sumur
artesis
Penggunaan rumusan pada muka
air tanah dengan kemiringan
Pengeboran sumur
Pipa kolektor sumur
Saringan pada sumur
Pipa kolektor sumur bertingkat

Anda mungkin juga menyukai