Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO

Seorang Ibu G2P1A0 berusia 27 tahun dengan usia kehamilan 40 minggu, melahirkan
seorang bayi perempuan dengan berat 3,2 kg panjang 47 cm dengan spontan, warna ketuban
jernih tidak ada mekonium.

Saat bayi lahir didapatkan bayi tidak bernapas, tonus otot kurang baik. Setelah dilakukan
resusitasi sampai dengan pemberian ventilasi tekanan positif didapatkan bayi bernapas spontan,
tidak ada retraksi, denyut jantung 100x/menit, skor APGAR 5-7-10.

Dari anamnesis riwayat kehamilan didapatkan ANC tidak teratur, ketuban pecah 24 jam,
tidak ada demam sebelum melahirkan. Catatan kesehatan Ibu didapatkan tanda vital ibu normal,
pemeriksaan TORCH negative, HbSAg negative, gula darah normal. Selanjutnya bayi dan ibu
dibawa ke ruang perawatan untuk dirawat gabung dan diberikan ASI oleh Ibu.

Keesokan harinya bayi tampak kuning dan Ibu mengeluh ASI masih sedikit. Namun
dokter mengatakan bahwa hal tersebut bukan suatu kegawatdaruratan dan meminta Ibu untuk
tenang dan terus memberikan ASI eksklusif. Ibu khawatir, kuning pada bayinya disebabkan
perkembangan yang tidak optimal selama dalam kandungan.

KLARIFIKASI ISTILAH:

1. Ketuban: suatu membran yang membungkus fetus


2. Meconium: tinja pertama bayi baru lahir
3. Tonus: kontraksi otot yang terjadi yang selalu dipertahankan keberadaannya untuk otot
itu sendiri
4. Skor APGAR: metode penilaian cepat untuk menilai keadaan klinis bayi 1-5 menit
pertama

IDENTIFIKASI MASALAH:

1. Bagaimana keadaan normal bayi saat lahir?


2. Fungsi air ketuban dan volume normalnya?
3. Bagaimana fisiologi kehamilan dan persalinan normal?
4. Apa saja penyebab bayi tidak bernapas saat lahir?
5. Apa kriteria bayi harus diresusitasi dan bagaimana cara melakukannya?
6. Jelaskan mengenai skor APGAR!
7. Bagaimana penatalaksanaan bayi baru lahir?
8. Apa hubungan riwayat kehamilan dan catatan Ibu sekarang dengan keadaan bayi saat
ini?
9. Apa yang menyebabkan bayi kuning pada keesokan harinya?
10. Faktor apa saja yang mempengaruhi produksi ASI?
11. Bagaimana cara membedakan ikterik patologis dan fisiologis?

BRAIN STORMING:

1. Lahir cukup bulan, ketuban tidak tercampur meconium, BB 2500-4000 gram, PB 48-62
cm, LK 33-37 cm.
Menilai asfiksia dan tonus dengan skor APGAR.
2. Fungsi dari air ketuban [pelindung bayi, peredam guncangan, mencegah mudigah
melekat pada amnion]
Volume pada mgg 10 adalah 30 ml, mgg 20 450 ml, mgg 37 800-1000 ml.
3. PARTUS [ KALA I, KALA II, KALA III dan KALA IV]
KEHAMILAN [ fertilisasi, implantasi, nidasi, gestasi]
4. Asfiksia :
- Faktor ibu [eklamsi, preeklamsi, perdarahan abnormal, partus macet, Ibu hipoksia,
kurang gizi]
- Faktor tali pusat [tali pusat pendek, simpul tali pusat, prolapse]
- Faktor bayi [premature, kelainan bawaan, air ketuban campur meconium, gagal
mengembangkan paru]
5. Kriteria :
- Bayi cukup bulan?
- Bayi bernapas/ menangis?
- Tonus otot bayi baik?
Kalau semua di atas “YA” tidak resusitasi!!!!!

Penilaian skor APGAR :


- 0-3 asfiksia berat
- 4-6 ringan
- 7-10 baik

Cara resusitasi : tindakan umum dan tindakan khusus

Resusitasi gagal: setelah 15 menit

- Bayi tidak bernapas spontan


- Tidak terdengar denyut jantung
- Tidak terdengar DJJ
6. Menit 1-5 bisa diteruskan 10-15 menit berikutnya
Penilaian 0, 1, 2
Yang dinilai [warna kulit, denyut jantung, tonus otot, respon reflex, respirasi]
7. Jaga bayi tetap hangat, hisap lendir dari hidung dan mulut, keringkan bayi, lihat adanya
muntah dll, potong tali pusat, suntikan Vitamin K, IMD, vaksin Hepatitis B 0,5 ml IM,
salep antibiotic pada mata.
8. Membantu mendiagnosa, dan menyingkirkan diagnosis banding
ANC tidak teratur marupakan faktor resiko terjadinya asfiksia saat ini
9. ASI belum keluar dengan baik  bayi dehidrasi, bisa jadi fungsi hepar yang belum
sempurna
Ikterik < 24 jam adalah normal
10. Kondisi nutrisi Ibu,, status kesehatan ibu, asupan cairan, merokok dan alkohol, umur,
paritas, bentuk dan kondisi putting susu Ibu.
11. Waktu terjadinya, TTV bayi, lokasi ikterik pada tubuh bayi

Anda mungkin juga menyukai