Anda di halaman 1dari 48

Bedside Teaching (BST)

Kepaniteraan Klinik Senior/ April 2020


Bagian Bedah RSUD Raden Mattaher

INERVASI DAN GEJALA SE


RTA PEMERIKSAAN FISIK
TRAKTUS URINARIUS

Febi Sofiana, S.Ked


AmeliaSeptiani, S.Ked

Pembimbing: dr. Wendy Rahman, Sp.U

Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Bedah RSUD Raden Mattaher


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
Fisiologi

 Regulasi komposisi ion


darah
 Regulasi pH darah
 Regulasi volume darah
 Regulasi tekanan darah
 Memantau osmolaritas
 Produksi hormon
 Regulasi kadar glukosa
darah
Tinjauan Pustaka
Anatomi Ureter

Tortora GJ&Bryan D. Principles of Anatomy and Physiology. 12th Ed. USA:John Wiley & Sons;2009. P.1023-1090.
Elkoushy MA, Andonian S. Surgical, Radiologic, and Endoscopic Anatomy of the Kidney and Ureter. Campbell-Walsh Urology. Ed-11. Philadelphia:Elsevier Saunders.2016; 967-977
Arteri, Vena, dan Limfatik dari Ureter

Elkoushy MA, Andonian S. Surgical, Radiologic, and Endoscopic Anatomy of the Kidney and Ureter. Campbell-Walsh Urology. Ed-11. Philadelphia:Elsevier Saunders.2016; 967-977
Persarafan Ureter

Mikroskopis Ureter

Elkoushy MA, Andonian S. Surgical, Radiologic, and Endoscopic Anatomy of the Kidney and Ureter. Campbell-Walsh Urology. Ed-11. Philadelphia:Elsevier Saunders.2016; 967-977
Vesica Urinari
URETRA

• Pria p = 20 cm
• Wanita p = 3,5 cm

Pada pria terdiri atas :


• Pars pre-prostatika,
• Pars prostatika
• Pars membranosa
• Pars spongiosa.
permasalahan mekanisme penyebab Keluhan dan gejala penyerta

Frekuensi Penurunan kapasitas kandung kemih


(urinary frequency) • Peningkatan sensitivitas kandung Infeksi,batu,tumor,atau benda Perasaan panas seperti terbakar pada
kemih terhadap regangan: asing dalam kandung kemih saat urinasi,urinary urgency, terkadang
peningkatan sensitivitas ini terjadi hematuria makroskopis
karena inflamasi

• Penurunan elastisitas dinding Infiltrasi oleh jaringan parut atau Keluhan dan gejala inflamasi yang
kandung kemih tumor menyertai (lihat di atas) sering dijumpai

• Penurunan inhibisi kortikal Kelainan motorik pada system Urinary urgency, gejala neurologi seperti
terhadap kontraksi kandung kemih saraf pusat,( stroke) kelemahan dan paralisis

Gangguan pengosongan kandung


kemih dengan urin sisa di dalam Hal yang paling sering, Sebelum timbul gejala obstruksi tampak
kandung hiperplasia prostat benigna; kesulitan memulai pancaran urin (urinary
kemih juga striktur uretra dan lesi hesitancy), tindakan mengejan untuk
• Obstruksi mekanis yang parsial obstruktif lainnya pada kandung dapat buang air kecil, berkurangnya
pada kolum vesikalis atau uretra kemih atau ukuran serta kekuatan pancaran urin,
prosimal prostat dan pada akhir urinasi terlihat urin yang
menetes
• Gangguan inervasi saraf perifer Penyakit neurologi yang Kelemahan atau gangguan sensorik
pada kandung kemih mengenai nervus sakralis atau
radiks saraf, misal neuropati
diabetik
permasalahan mekanisme penyebab Keluhan dan gejala penyerta

Nokturia dengan Berkurangnya kemampuan ginjal Insufisiensi renal yang Kemungkinan terdapat gejala
Volume Urin yang untuk memekatkan urin disertai kronis karena sejumlah insufisiensi renal yang lain
Besar ) gangguan penurunan keluaran urin penyakit
yang normal pada malam hari .
Asupan cairan yang berlebihan
sebelum waktu tidur Kebiasaan, khususnya yang
melibatkan alkohol dan kopi
Retensi cairan; keadaan edema. Edema dan gejala lain kelainan yang
Edema dependen tertimbun pada Gagal jantung kongestif, mendasari. Keluaran urin siang hari
siang harinya dan akan diekskresikan sindrom nefrotik, sirosis berkurang karena tertimbun di dalam
ketika pasien berbaring pada malam hepatik dengan asites, tubuh.
harinya insufisiensi darah vena
yang kronis
dengan Volume
yang Kecil Frekuensi (urinary frequency)

Urinasi saat terbangun pada malam Bervariasi


hari tanpa adanya dorongan— Insomnia
dinamakan "pseudo-frequency
permasalahan mekanisme penyebab Keluhan dan gejala penyerta

Poliuria Defisiensi hormon antidiuretik Kelainan pada hipofisis Rasa haus dan polidipsia, sering
(diabetes insipidus) posterior dan hipotalamus berat dan persisten; nokturia

Keadaan ginjal yang tidak responsif Sejumlah penyakit ginjal Rasa haus dan polidipsia, sering
terhadap hormon antidiuretik (diabetes yang meliputi nefropati berat dan persisten; nokturia
insipidus nefrogenik) hiperkalsemik dan
hipokalemik; intoksikasi
obat, misalnya akibat
pemakaian litium
Diuresis solut Bervariasi
• Elektrolit seperti garam natrium Infus larutan salin jumlah
besar, pemberian obat
diuretik kuat, penyakit ginjal
• Nonelektrolit seperti glukosa tertentu Rasa haus, polidipsia, dan nokturia

Diabetes melitus yang tidak


Asupan air yang berlebihan terkendali Polidipsia cenderung bersifat
episodik. Mungkin tidak terdapat rasa
Polidipsia primer haus. Nokturia biasanya tidak
ditemukan
permasalahan mekanisme

Stress Incontinence Pada wanita, keadaan ini paling sering terjadi karena
Sfingter uretra menjadi lemah sehingga peningkatan sepintas kelemahan dasar panggul yang disertai ketidakadekuatan
tekanan Intraabdomen akan menaikkan tekanan kandung kekuatan muskuler untuk menyangga kandung kemih serta
kemih sampai ketinggian yang melampaui resistensi uretra uretra proksimal dan perubahan sudut antara kandung kemih
dan uretra. Keadaan yang mungkin menyebabkannya meliputi
kelahiran anak dan pembedahan. Keadaan lokal yang
mengenai sfingter uretra interna seperti atrofi mukosa
pascamenopause dan infeksi uretra dapat turut menyebabkan
inkontinensia ini.

Pada pria, stress ir)cor)tiner)ce dapat terjadi sesudah


pembedahan prostat
Urge Incontinence
Kontraksi muskulus detrusor lebih kuat daripada normalnya • Penurunan inhibisi kortikal terhadap kontraksi detrusor
dan melampaui resistensi uretra yang normal. Kandung seperti yang terjadi karena stroke, tumor otak, demensia,
kemih khasnya berukuran kecil dan lesi pada medula spinalis di atas tingkat (level) sakralis
• Hipereksitabilitas lintasan sensorik, misalnya yang
disebabkan oleh Infeksi kandung kemih, tumor, dan skibala
(fecaI impaction)
• Mengurangi refleks berkemih, misalnya disebabkan oleh
sering berkemih yang disadari saat volume urin sedikit
permasalahan mekanisme

Overffow incontinence • Obstruksi saluran keluar kandung kemih seperti yang


Kontraksi muskulus detrusor tidak cukup untuk mengatasi terjadi karena hiperplasia prostat yang benigna atau
resistensi uretra.Khasnya, kandung kemih berukuran besar karena tumor
bahkan sesudah pasien berupaya untuk membuang air kecil • Kelemahan muskulus detrusor yang menyertai penyakit
saraf perifer pada tingkatan sakral
• Gangguan sensibilitas kandung kemih yang
memutuskan refleks, seperti yang terjadi pada neuropati
diabetik

Functional Incontinence
(Inkontinensia Fungsional) Persoalan pada mobilitas yang terjadi karena kelemahan,
Keadaan ini merupakan ketidakmampuan fungsional untuk tiba artritis, penglihatan yang jelek, atau keadaan lainnya. Faktor
di toilet pada waktunya yang terjadi karena gangguan kesehatan lingkungan seperti keadaan yang tidak biasa bagi pasien,
atau keadaan lingkungan. fasilitas kamar mandi yang jauh, rel samping ranjang yang
terpasang atau sarana fisik lainnya yang menghalangi
gerakan pasien

Inkontinensia Sekunder karena Obat-Obatan


Obat-obatan dapat turut menyebabkan setiap jenis Inkontinensia Preparat sedatif, tranquilizer (obat penenang), antikolinergik,
yang disebutkan di atas penyekat saraf simpatik dan diuretik yang poten
ALUR DIAGNOSA

ANAMNESIS PEMERIKSAAN TATALAKSANA


Keluhan utama, PENUNJANG
RPS, RPD, RPK,
dan riyat sosial
ekonomi

Ax Px PP Dx Tx

PEMERIKSAAN DIAGNOSIS
FISIK
Insert Your Image

Gangguan Saluran
Kemih dan Ginjal
 Nyeri Suprapubik
 Disuria, Urgensi, atau frekuensi
 Hesitensi, penurunan aliran urin pada
pria
 Poliuria dan nocturia
 Inkontinensia urin
 Hematuria
 Nyeri panggul atau ginjal
 Kolik ureteral
KELUHAN MIKSI

Keluhan Keluhan
iritasi obstruksi

inkonti Enuresis
nensia
KELUHAN IRITASI
Do you need
an online
doctor now? URGENSI
Miksi yang tidak dapat ditunda. Biasanya terjadi pada
perangsangan buli-buli & bladder neck

POLAKISURIA/FREKUENSI
Sering kencing, interval antara 2x miksi kurang dari 2
jam

NOKTURIA
Miksi pada saat malam hari

DISURIA
Nyeri atau rasa tidak nyaman saat miksi. Disuria sapat
disebabkan oleh infeksi mukosa uretra dan
rangsangan lain seperti pemasangan kateter urin
KELUHAN OBSTRUKSI
Do you need
an online
doctor now? HESITANSI
Awal keluar urin menjadi lebih lama dan sering kali
pasien harus mengejan untuk memulai miksi

PANCARAN URIN MELEMAH

INTERMITENSI
Pada pertengahan miksi, miksi tiba-tiba terhenti dan
kemudian memancar lagi; keadaan ini terjadi berulang-
ulang . Disebut juga kencing putus-putus

INCOMPLETE EMPTYING
Ada sisa setelah selesai miksi
INKONTINENSIA URIN

Add Text
Simple PowerPoint

Inkontinensia urin adalah ketidakmampuan seseorang untuk menahan urin


yang keluar dari buli-buli, baik disadari ataupun tidak disadari. Terdapat
beberapa macan inkontinensia yaitu: inkontinensia stress, inkontinensia
urgensi, ikontinensia aliran berlebih, kontinensia fungsional, dan
kontinensia sekunder akibat pengobatan
Inkontinensia Urin (1)

INKONTINENSIA INKONTINENSIA INKONTINENSIA


STRESS URGENSI ALIRAN
BERKEMIH
Urin keluar pada saat Ketidakmampuan
Kontraksi M.detrusor >> mengosongkan kandung
peningkatan tekanan intra
Pengeluaran urin dalam kemih ec.
abdomen. Pengeluaran
urin sedikit ketika batuk, jumlah sedang, sering kontraksi detrusor lemah.
tertawa, bersin berkemih, dan nokturia Buli-buli penuh, tetesan
urin kontinu
Pada wanita: kelemahan otot Penurunan inhibisi kortikal kontraksi
Obstruksi saluran keluar
panggul dan otot penyokong detrusor, ex. Stroke, tumor otak,
kandung kemih ex. BPH,
kandung kemih, uretra proksi- demensia, dan lesi medspin diatas
tumor. Penyakit saraf perifer
mal tidk adekuat, infeksi uretra tinggi sacrum, hipereksitabilitas jaras
pada tingkat sacrum,
Pada pria: BPH sensoris infeksi kandung kemih,
neuropati diabetikum
Inkontinensia Urin (2)

INKONTINENSIA
INKONTINENSIA SEKUNDER AKIBAT
FUNGSIONAL PENGOBATAN
Ketidakmampuan
mencapai toilet tepat waktu Obat dapat menyebabakan
karena gangguan semua jenis inkontinensia
kesehatan atau kondisi
lingkungan

Masalah mobilitas akibat kelema-


han: artritis, penglihatan buruk, Sedatif, transquilizer,
faktor Lingkungan seperti jauh antikolinergik, penyekat
dari fasilitsa kamar mandi, simpatis, diuretic poten
restrain
fisik, lingkungan yang asing.
ENURESIS
Add
Simple
Text
Power
Point

Miksi pada waktu tidur malam hari tanpa disadari.


NORMAL: pada usia 2-3 tahun akibat perkembangan neuromuskuler di
pusat miksi di SSP belum sempurna

TIDAK NORMAL: jika usia > 3 tahun, dapat disebabkan oleh infeksi buli-
buli, stenosis uretra, idiopatik, neuropatik bladder
Anamnesis
KELUHAN POLA
UTAMA
RPS ELIMINASI

Adanya rasa nyeri: lokasi,


karakter, durasi, Adanya keluhan miksi
Keluhan yang hubungannya dengan Ada tidaknya gejala seperti frekuensi, urgensi,
membawa pasien urinasi, faktor yang penyerta hesitensi, dysuria, apakah
ke RS/faskes memicu rasa nyeri dan ada darah dalam urin,
meringankannya warna urin dll
Nyeri..(1)
Nyeri pada organ urogenital dapat dirasakan sebagai:
1. Nyeri lokal  nyeri yg dirasakan disekitar organ itu sendiri
2. Referred pain  nyeri yg dirasakan jauh dari tempat organ yang sakit

Beberapa jenis nyeri dalam urologi:


3. Nyeri Ginjal
 Akibat regangan kapsul ginjal
 (nyeri pinggal/flank, atau dibawah margin kosto posterior dekat sudut
kostovertebral, dapat menjalar ke anterior dari umbilicus)
 Pielonefritis, obstruksi pada renal akibat batu, tumor ginjal atau pembekuan
darah
Nyeri..(2)
2. Nyeri Kolik/kolik ureter
 Akibat spasme otot polos ureter ec gerakan peristaltic terhambat oleh batu,
bekuan darah, benda asing lain
 sangat sakit, hilang timbul sesuai gerakan peristaltic ureter
 Awal di sudut kostovertebraemenjalar kedinding depan abdomen
 regio inguinal/pahakemaluan
 Sering diikuti gejala mual muntah

3. Nyeri Vesika
 Didaerah suprasimfisis
 Ec overdistensi buli-buli yg mengalami retensi urin/inflamasi
 Inflamasi perasaan kurang nyaman didaerah suprapubic
 Nyeri muncul ketika buli-buli terisi penuh, berkurang saat selesai miksi
Nyeri…(3)
4. Nyeri Prostat
 Biasanya ec. Inflamasi edem kelenjar prostat & distensi kapsul prostat
 Abdomen bawah, inguinal, perineal, lumbosacral, nyeri rectum.
 Disertai keluhan miksi: frekuensi, dysuria, retensi urin

5. Nyeri testis/epididimis
 DikaTestis/epididymisntong skrotum dapat berupa nyeri primer atau nyeri alih dari
organ lain
 Nyeri akutTorsio testis, epididymitis/orchitis akut, trauma pada testis
 Sering diraskan hingga ke abdomen
 Nyeri tumpul disekitar testis varikokel, hidrokokel, tumor testis

6. Nyeri Penis
 Didaerah penis yg sedang tidak ereksi, biasanya merupakan nyeri alih dari inflamasi
buli-buli/uretra,
 Parafimosis & peradangan pd preputium maupun glands penis menyebabkan nyeri yg
terasa sampai keujung penis
Riwayar saluran kemih
Infeksi kandung kemih, batu saluran
kemih, benda asing, tumor, prostatitis
DISURIA akut. Wanita  urethritis (internal),
vulvovaginits (eksternal)
Dapat menyebabkan inkontinensia
URGENSI, FREKUENSI urgensi

menunjukkan defisit kognitif atau


ENURESIS Neurosensorik.
Keluar urin tanpa disengaja pada Inkontinensia Stress
saat batuk, bersin, tertatawa

Hesitensi, mengejan saat berkemih, Pria dengan obstruksi kandung


urin yang menetes-netes setelah kemih parsial akibat BPH, striktur
selesai berkemih uretra.
Riwayar saluran kemih
WARNA URIN Merah atau kecoklatan  Hematuria
(tanyakan riwayat minum obat) Hematuria: gross hematuria/ mikros
hematuria
Infeksi kandung kemih, distensi
NYERI SUPRAPUBIK kandung kemih berlebihan  retensi
urin akut
• Abnormalitas pada produksi
ginjal yang berlebihan
POLIURIA • Frekuensi tanpa polyuria  gg.
pada kandung kemih, terdapat
gangguan aliran miksi.
sensasi penuh pada kandung
kemih , sering mengalami Inkontinensia overflow
kebocoran, atau kesulitan
mengosongkan kansung kemih.
Pemeriksaan Fisik
Pemerikaan fisik pasien meliputi:
Pemeriksaan Keadaan umum
dan Pemeriksaan Urologi
1. Pemeriksaan Ginjal
 Inspeksi  Perhatikan pembesaran asimetri pada daerah
perut atas dan pinggang

 Palpasi Ginjal  secara bimanual yaitu dengan memakai


2 tangan. Tangan kiri untuk diletakkan disudut kostovertebrae
untuk mengangkat ginjal keatas, tangan kanan mengangkat
ginjal dari depan di bawah arkus kosta. (pasien inspirasi)
Nilai ukuran, bentuk dan konsistensi ginjal

 Pembesaran ginjal karena kista, hidronefrosis/tumor ginjal


mungkin teraba pada saat palpasi, dan nyeri pada saat Perkusi

 Hidronefrosis teraba lunak, sedangkan ginjal polikistik


biasanya bernodul
Teknik pemeriksaan Ginjal

Coba palpasi masing-masing ginjal


 Dilakukan pada sudut
kostovertebrae
 Auskultasi Ginjal

Dilakukan pada daerah kostovertebral dan kuadran atas


abdomen

Dapat ditemukan bising sistolik yang behubungan dengan


stenosis atau aneurisma arteri renalis (arterial bruits)
2. Pemeriksaan Buli-Buli

Inspeksi dan palpasi: ada benjolan/massa, jaringan parut


bekas irisan/operasi di suprasimfisis

Massa di suprasimfisis  tumor ganas buli-buli/ retensi


urin

Palpasi: Buli-buli normal sulit diraba kecuali telah terisi urine


150 ml

Perkusi: menentukan batas atas buli-buli


3. Pemeriksaan Genitalia Eksterna
Inspeksi:
 Perhatikan meatus uretra eksterna, glans penis, dan sulkus koronarius
 Pasien yang belum sirkumsisi prepusium harus di retraksi ke proksimal
 Perhatikan adanya discharge uretra
 nilai adanya kelainan pada penis/uretra: mikropenis,
makropenis, hipospadia, epispadias, stenonis pada MUE, fimosis/
parafimosis, fistel uretro-kutan, ulkus/tumor penis

Palpasi: striktur uretra anterior yang berat menyebabkan fibrosis


korpus spongiosum yang teraba pada palpasi di sebelah ventral
penis, berupa jaringan keras yang dikenal dengan spongiofibrosis
Inspeksi & Palpasi: perhatikan apakah ada pembesaran
skrotum, nyeri saat diraba, atau ada hypoplasia kulit skrotum
yang sering dijumpai pada kriptokismus.

Px. Transiluminasi : untuk bedakan massa padat dan massa


kistik pada isi skrotum.
Pemeriksaan dilakukan ditempat
gelap. Skrotum disinari dengan
cahaya terang.

Jika isi skrotum tampak


menerawang, berarti berisi
cairan dan dikatakan
transiluminasi
positif/diafanoskopi positif
testis
 Testis dipalpasi dengan
kedua tangan
 Apabila teraba keras
mengarahkan kepada
keganasan testis
 Testis dapat tidak teraba
dalam skrotum (retraksi
fisiologi testis,
kriptokismus)
5. Pemeriksaan Colok Dubur

Pada pemeriksaan colok dubur / DRE, dinilai:


- Tonus sfingter ani dan reflek bulbo-kavernosus
- Mencari adanya massa didalam lumen rectum
- Menilai keadaan prostat

Penilaian reflek bulbo-kavernosus:


Dilakukan dengan cara merasakan adanya reflex pada sfingter
ani pada jari akibat rangsangan nyeri yang kita berikan pada
gians penis atau klitoris
 Tonus sfingter ani dan rektum
 Penurunan tonus sfingter ani merupakan petunjuk kemungkinan
adanya penyakit neurogenik
 Pada pemeriksaan rektum dapat ditemukan stenosis, hemoroid
interna, fistula rekti, polip rekti dan ca recti
 Prostat
 Ukuran: rata-rata ukuran panjang dan lebar prostat ± 4 cm
 Pada pembesaran prostat, sulkus lateralis menjadi lebih dalam
dan sulkus media tidak teraba
 Konsistensi: normal prostat teraba seperti meraba ujung
hidungteraba lunak pada infeksi prostat dan dapat teraba keras
serta
bernodul pada karsinoma prostat
 Mobilitas:prostat dapat bervariasi, biasanya memiliki mobilitas
yang tinggi. Terfiksir pada karsinoma prostat yang telah
menembus kapsula prostat
Pemeriksaan Prostat..
Thank you

Anda mungkin juga menyukai