SISTEM PERKEMIHAN
Oleh :
Kelompok 3
Machfud Saifudin (2127018)
Amiatun (2127003)
Kistia Rita S (2127015)
Anatomi Sistem Urinaria
Kegawatdaruratan urinaria
merupakan kegawatan di bidang
urologi yang bisa disebabkan oleh
karena trauma maupun bukan trauma.
Urology Emergency
Non – Trauma
Urosepsis
Retensio Urine
Kolik Ureter atau Kolik Ginjal
Hematuri
Trauma
Trauma Ginjal
Ruptur Buli
Trauma Penis
Urosepsis
Ginjal
Syok yang berkelanjutan akan menimbulkan nekrosis akut pada tubulus
ginjal yang ditandai dengan azotemia, oliguria, hingga anuria. Tampak
adanya gangguan elektrolit dan asidosis metabolik
Urosepsis
Pencernaan
Terjadi disfungsi hepar yang ditandai dengan ikterus akibat
kolestasis, peningkatan serum bilirubin sampai 10 g/dl
dengan 80% berupa bilirubin direk, dan peningkatan fosfatase
alkali. Manifestasi lain pada saluran cerna adalah perdarahan
saluran cerna akbat stress ulcer dan gangguan perfusi pada
mukosa saluran cerna.
Pernafasan
Tanda awal dari gangguan SSP
pernafasan adalah takipneu, Perubahan status mental
bila tidak segera ditangani antara lain asien menjadi
dapat terjadi distres nafaas bingung, letargi, dan akhirnya
hingga acute respiratory sopor dan koma.
distress syndrome
Tindakan
Urosepsis
Penanganan urosepsis harus dilakukan secara komperhensif dan
ditujukan terhadap poin-poin berikut:
Penanganan infeksi (eradikasi kuman penyebab infeksi &
Diagnosis
menghilangkan sumber infeksi)
Untuk menegakkan diagnosis dari urosepsis harus dibuktikan
Akibat
bahwa lanjutyang
bakteri dariberedar
infeksi (SIRS,
didalamsyok sepsis,
darah multiple
(kultur organ
darah) sama
failure)
dengan bakteri yang ada dalam saluran kemih (kulltur urine).
Toksin atau mediator yang dikeluarkan oleh bakteri.
Retensio Urine
Definisi
Definisi dari retensio urine adalah keadaan penderita yang
tidak dapat berkemih walaupun kandung kemih penuh.
Pada sumber lain disebutkan bahwa definisi retensio urine
adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengeluarkan
urine yang terkumpul didalam buli-buli hingga kapasitas
maksimal buli terlampaui.
Proses miksi terjadi karena koordinasi harmonik antara otot
destrusor buli sebagai penampung dan pemompa urine dengan
uretra yang bertindak sebagai pipa untuk menyalurkan urine.
Etiologi
• Adanya penyumbatan pada uretra, kontraksi buli-buli yang tidak
adekuat, atau adanya miskoordinasi antara buli-buli dengan uretra
dapat menimbulkan terjadinya retensi urine.
Retensio Urine
Kelemahan Inkoordinasi
Obstruksi
Otot Saraf
Uretra
Batu Uretra
Kelainan saraf
perifer Fimosis
Parafimosis
Ruptur Uretra
Striktur Uretra
Tumor Uretra
Tindakan
Tujuan utama tindakan pada retensio urine adalah untuk
2. Trauma tumpul
Manifestasi Trauma Ginjal
Retensi urine
Evaluasi
Pengukuran efektifitas intervensi askep yang telah disusun
dan tujuan yang ingin dicapai ada 3 kemungkinan:
Tujuan tercapai
Tujuan tercapai sebagian
Tujuan tidak tercapai