“BATU SALURAN
KEMIH”
Oleh : Eunike Hosalien Fanggidae
Pembimbing : dr. Theodorus L. Mau Bere
PENDAHULUAN
• Herediter
• Umur
Faktor • Jenis kelamin
intrinsik
• Geografis
• Iklim dan temperatur
• Asupan air
Faktor • Diet
ekstrinsik • Pekerjaan
Epidemiologi
Angka kejadian
BSK di Indonesia
(2012)37.636
Urolithiasis
kasus baru, jumlah
penyakit tersering
Rata- rata BSK kunjungan 58.959
ketiga di bidang Pria 3x >> wanita
usia 30 - 50 tahun penderita, jumlah
urologi di samping
pasien rawat inap
ISK dan BPH
19.018 penderita,
jumlah kematian
378 penderita.
Klasifikasi
Karakteristik
Lokasi Etiologi Komposisi
radiologi
Nefrolithiasis
Terbentuk pada
Radiopaque Non-infeksi
pielum, tubuli hingga kalsium oksalat atau
calyx ginjal kalsium fosfat 75%,
asam urat %,
magnesium-
amonium-fosfat
15%, sistin, silikat
Ureterolithiasis dan senyawa lain
Poor radiopaque Infeksi
terdapat pada ureter. 1%.
Vesicolithiasis
terdapat pada vesika Radiolucent Genetik
urinaria.
Urethrolithiasis
terdapat pada saluran
uretra
Gejala Klinis
Nefrolithiasis Ureterolithiasis Vesicolithiasis
• Nyeri pinggang non kolik • Nyeri kolik pada daerah yang • Kesulitan memulai BAK jika
akibat peregangan kapsul dilewati batu. tekanan batu menutupi sphincter
ginjal. intralumen karena usaha gerakan • BAK tersendat dan lancar jika
• Pemeriksaan ketuk CVA (+) peristaltik ureter ataupun sistem mengubah posisi badan
• Jika hidronefrosis ballotement kalises • Dapat terjadi hematuria.
(+). • Hematuria karena trauma pada • Keluarnya pasir saat berkemih.
• Jika ginjal mengalami infeksi mukosa saluran kemih yang • Perasaan tidak enak saat BAK
demam (+) disebabkan oleh batu
• Fekuensi BAK yang meningkat
karena pengecilan ruangan
vesika
• Anak dapat ditemukan
enuresis nokturna, dan sering
menarik penis ataupun
menggosok vulva
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn. RH
Usia : 67 thn
Pekerjaan : Pensiunan
Agama : Protestan
Alamat : Kufeu
Bangsa : Indonesia
MRS tanggal : 22/01/2022 Jam 22.00
Anamnesis
Sulit berkemih sejak 2 minggu yang lalu, memberat 1 hari yang lalu,
KU : Sulit
berkemih
bila BAK harus mengedan
RPS :
BAK keluar sedikit-sedikit dan tesendat- sendat, pancaran dirasakan
melemah.
Rasa ingin BAK terus menerus, bisa >10x sehari dengan jumlah urin
yang keluar sangat sedikit, rasa tidak puas saat berkemih
Nyeri saat berkemih (+) dirasakan saat akhir berkemih
Nyeri perut bawah (suprapubik) nyeri dirasakan tumpul yang memberat
bila pasien beraktifitas
Keluar darah (+) saat berkemih tadi sore
Demam (+) sejak 3 hari yang lalu
Gejala memberat saat malam hari
Anamnesis
Riw. Pengobatan
RPD :
berpasir (+) sejak 1 3x500mg
bulan yll
Riwayat ISK
berulang (-)
Riw. DM (+)
Riw. HT (+)
Anamnesis
Keadaan umum:
Kesadaran :
Tampak sakit TD: 155/108
Compos Mentis
sedang
Respirasi :
Nadi : 108 x/menit Suhu : 36,7 C
20x/menit
SpO2 :98%
Pemeriksaan Fisik
Kulit : turgor kulit baik, Jaundice (-), sianosis (-), pucat (-)
Rambut : berwarna hitam dan tidak mudah dicabut
Mata : Konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) mata cekung (-/-)
Hidung : Mukosa merah muda , epistaksis (-), deformitas (-), pernapasan
cuping hidung (-/-) rhinorhea (-/-)
Mulut : Sianosis (-), bibir tampak pucat (-), perdarahan gusi (-), plak
putih (-), mukosa mulut tampak lembab, lidah bersih
Telinga : Otorhea (-/-)
Leher : Pembesaran KGB dan kelenjar tyroid (-), Struma (-)
Pulmo
Inspeksi : Pengembangan dada simetris kiri dan kanan
Palpasi : vokal fremitus D=S
Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : suara napas vesikuler (+ /+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Cor
Inspeksi : Ictus Cordis Tidak Tampak
Palpasi : Ictus Cordis tidak Teraba
Perkusi : Batas Jantung Kiri ICS 5 Linea Midclavicularis Sinistra,
Batas Jantung Kanan ICS 5 Linea Sternalis
Auskultasi : S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Organomegaly(-)
Perkusi : Timpani (+), liver span 8 cm, shifting dullness (-), undulasi (-)
Kesan :
- Hidronefrosis gr. 2 dextra , gr. 1
sinistra
- Vesicolithiasis
Diagnosa
◦ Vesicolithiasis + Hidronefrosis ringan
◦ DM tipe 2
Tatalaksana
Asam
IVFD NS Ceftriaxone Ketorolac
Tranexamat
20tpm 2x1 gr IV 3x30mg IV
3x500mg IV
Konsul bedah
Metformin
Pasang DC pro open
3x500mg PO
cystostomy
PEMBAHASAN
Anamnesis
Teori
◦ Urgensi (rasa sangat ingin kencing) hiperiritabilitas dan Sulit berkemih, memberat 1 hari yang lalu
hiperaktivitas buli-buli karena inflamasi, terdapat benda BAK keluar sedikit-sedikit dan tesendat-
asing dalam buli-buli, adanya obstuksi infravesika sendat, pancaran dirasakan melemah.
◦ Frekuensi atau polakisuria (frekuensi berkemih lebih dari Rasa ingin BAK terus menerus, bisa >10x
normal) karena produksi urin yang berlebihan /kapasitas sehari dengan jumlah urin yang keluar
buli-buli yang menurun sehingga pada waktu buli- buli terisi sangat sedikit, rasa tidak puas saat
pada volume yang belum mencapai kapasitasnya sudah berkemih
terjadi rangsangan miksi. Nyeri saat berkemih (+) dirasakan saat
◦ Nokturia polakisuria yang terjadi pada malam hari
akhir berkemih
Nyeri perut bawah (suprapubik) nyeri
◦ Disuria nyeri pada saat miksi terutama karena inflamasi dirasakan tumpul yang memberat bila
pada buli-buli dan uretra. Nyeri ini dirasakan di daerah pasien beraktifitas
suprapubik, meatus uretra eksternus, skrotum, perineum, Keluar darah (+) saat berkemih tadi sore
punggung atau pinggang. Demam (+) sejak 3 hari yang lalu
◦ Rasa tidak lampias saat miksi dan miksi yang tersendat Gejala memberat saat malam hari
–sendat juga sering dikeluhkan oleh pasien.
◦ Hematuria serta urin yang keruh,
Faktor resiko
Teori Pada kasus ditemukan, pasien berjenis
◦ Faktor intrinsik kelamin laki-laki, berusia 67 tahun,
riwayat konsumsi air kurang dan
◦ Herediter
kebiasaan konsumsi alkohol (+) sesuai
◦ Umur
dengan Faktor resiko terjadinya BSK
◦ Jenis kelamin
◦ Faktor ekstrinsik
◦ Geografis
◦ Iklim dan temperatur
◦ Asupan air
◦ Diet
◦ Pekerjaan
Pemeriksaan Fisik
Teori
Dapat teraba vesika urinaria yang Pada pemeriksaan abdomen
penuh pada region suprapubik akibat didapatkan:
retensi urin dan nyeri tekan Palpasi : Blast penuh, Nyeri tekan
suprasimfisis. (+) daerah suprapubic
Nyeri ketok CVA -/-
Nefrolithiasis Ureterolithiasis Vesicolithiasis
• Nyeri pinggang non kolik • Nyeri kolik pada daerah yang • Kesulitan memulai BAK jika
akibat peregangan kapsul dilewati batu. tekanan batu menutupi sphincter
ginjal. intralumen karena usaha gerakan • BAK tersendat dan lancar jika
• Pemeriksaan ketuk CVA (+) peristaltik ureter ataupun sistem mengubah posisi badan
• Jika hidronefrosis ballotement kalises • Dapat terjadi hematuria.
(+). • Hematuria karena trauma pada • Keluarnya pasir saat berkemih.
• Jika ginjal mengalami infeksi mukosa saluran kemih yang • Perasaan tidak enak saat BAK
demam (+) disebabkan oleh batu
• Fekuensi BAK yang meningkat
karena pengecilan ruangan
vesika
• Anak dapat ditemukan
enuresis nokturna, dan sering
menarik penis ataupun
menggosok vulva
Pemeriksaan Penunjang
◦ DL Manfaat pemeriksaan untuk mengevaluasi anemia, Lab DL, Ur/Cr, GDS
leukemia, reaksi inflamasi dan infeksi Hb : 13,2 g/dL
◦ Faal ginjal Bertujuan untuk mencari kemungkinan WBC : 12,0 x 103/uL
penurunan fungsi ginjal
PLT : 216 x 103/uL
◦ Urine rutin
BUN : 47 mg/dl
◦ PH: pH >7,5 : lithiasis disebabkan oleh infeksi dan bila
pH <5,5 : lithiasis karena asam urat. Creatinine : 1,4 mg%
◦ Leukosuria : Leukosuria dinyatakan positif bilamana GDS: 210 mg/dL
terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar (LPB)
Pemeriksaan UL
sedimen air kemih. Penanda adanya inflamasi pada
saluran kemih PH : 6.0
Berat Jenis : 1.025
◦ Hematuria : positif bila 5-10 eritrosit/LPB sedimen air
kemih. dapat pula disebabkan oleh berbagai keadaan Eritrosit : 4+ 25 CELL/uL
patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun oleh Leukosit +2 500 CELL/uL
sebab lain misalnya ISK, urolitiasis, tumor ginjal, atau Sedimen
nekrosis papilaris. - Eritrosit : penuh/ LPB
◦ Sedimen urine (kristal) : Kristal dalam urin tidak ada hubu - Leukosit : <20 Sel/ LPB
ngan langsung dengan batu di dalam saluran kemih, - Epitel Sel : 1-2
karena kristal-kristal itu merupakan hasil metabolisme - Kristal : (+) Ca Oksalat
yang normal.
Foto Polos Abdomen
Kalsium Opak
Memiliki sensitivitas 64% dan spesifisitas 92%., Bertujuan menilai - Diagnosa kelainan tentang kerusakan dan adanya batu pada ginjal
keadaan anatomi dan fungsi ginjal dapatdilakukan
- Radiasi relative rendah dan relative aman
Indikasi :- Kecurigaan adanya batu disaluran kencing, Kecurigaan
tumor/keganasan traktus urinarius, Gross hematuria, Infeksi traktus Kekurangan :-Selalu ada kemungkinan terjadinya kanker akibat paparan
urinarius yang berulang setelah terapi antibiotik yang adekuat, Pasca radiasi yang diperoleh.
trauma deselerasi dengan hematuria yang bermakna, Trauma dengan
jejas di flank dengan riwayat shock, dan shok telah stabil,
Menilai/evaluasi/follow up tindakan urologis sebelumnya
Kontraindikasi :
- Pasien yang alergi terhadap komponen kontras
(iodine),Mengkonsumsi metformin, Kehamilan
Syarat :Syarat BNO-IVP adalah keatinin kurang dari 2 mg/dl. Jika
kadar kreatinin lebih dari 2mg/dL maka dilakukan BNO, USG dan
renogram
Kelebihan :
- IVP memberikan gambaran dan informasi yang jelas-dapat
mendiagnosa dan memberikan pengobatan yang tepat mulai
dari adanya batu ginjal hingga kanker tanpa harus melakukan
pembedahan
CT-Scan (Computed tomography scan)
◦ CT Scan tanpa kontras (unenhanced) pemeriksaan terbaik untuk
diagnosis nyeri pinggang akut,
Ad vitam bonam
Ad
sanationam bonam
Ad
dubia ad
functionam
bonam
Daftar Pustaka
◦ Menon M, R., Martin I. Urinary Lithiasis, Etiologi and Endourologi, in: Chambell’s Urology, 8 t
h. W.B. Saunder Company, Philadelphia, 2002. Vol 14: p. 3230-3292
◦ Purnomo B. Dasar-dasar Urologi. Edisi Ketiga. Jakarta : Sagung Satu, 2014. Hal : 87-101.
◦ Smith RD., Urinary Stones in General Urology,. California, Lange Medical Publication
s, Los Altes. 94022(10 th ed,): p. 222–31.
◦ R. Sjamsuhidajat., Wim de Jong. : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
◦ Stoller ML . Urinary Stone Disease. In (Tanagho EA, McAninch JW, eds). Smith’s General
Urology, 17th ed2008. New York: McGraw Hill Companies; 2008: 246-275.
◦ Soeparman, dkk. 2001. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Hlmn 378. Balai Penerbit FKUI: Jakarta