VESIKOLITIASIS
A. KONSEP DASAR TEORI
1. Definisi
Batu kandung kemih adalah batu yang tidak normal di dalam saluran kemih
yang mengandung komponen kristal dan matriks organik tepatnya pada vesikaurinari
atau kandung kemih. Batu kandung kemih sebagian besar mengandung batu kalsium
oksalat atau fosfat ( Prof. Dr. Arjatm T. Ph.D. Sp. And dan dr.Hendra Utama, SPFK,
2006).
2. Etiologi
c. Neurogenik bladder (lumpuh kandung kemih karena lesi pada neuron yang
menginervasi bladder)
1
Hal-hal yang disebutkan di atas dapat menimbulkan retensi urin, infeksi,
maupun radang. Menurut Smeltzer (2005), bahwa, batu kandung kemih disebabkan
infeksi, statis urin dan periode imobilitas (drainage renal yang lambat dan perubahan
metabolisme kalsium). Faktor-faktor yang mempengaruhi menurut batu kandung
kemih (Vesikolitiasis) adalah :
2
3. Pathofisiologi
3
Pathway
Infeksi :
Kelainan organik : Kelainan
Proteus Sp metabolik :
BPH
E Coli Hiperkalsiuria
Struktur uretra
Pseudomonas Hiperoksaluria
Klietsiella
vesikolithiasis
Obstruksi
Produksi asam
Pengelolaan
Mual dan muntah
Sinar laser Pembedahan
Kebutuhan nutrisi<
4
Sumber : NANDA NIC NOC 2015
4. Pemeriksaan penunjang
1. urine
a. PH lebih dari 7,6 biasanya ditemukan kuman area splitting, organism dapat
berbentuk batu magnesium ammonium phospat, PH yang rendah menyebabkan
pengendapan batu asam urat.
b. Sedimen = sel darah meningkat (90%), ditemukan pada penderita dengan batu,
bila terjadi infeksi makasel darah putih akan meningkat.
c. Biakan urine = untuk mengetahui adanya bakteri yang berkonstribusi dalam
proses pembentukan batu saluran kemih.
d. Ekskresi kalsium, fosfat, asam urat dalam 24 jam untuk melihat apakah terjadi
hiperekskresi.
2. Darah
3. Radiologi
a. foto BNO/IVP untuk melihat posisi batu, besar batu, apakah terjadi bendungan
atau tidak.
b. Pada gangguan fungsi ginjal maka IVP tidak dapat dilakukan, pada keadaan ini
dapat dilakukan retrogad prelografi atau dilanjutkan antegrad prelografi tidak
memberikan informasi yang memadai.
5
5. Manifestasi Klinis
Berikut beberapa gejala umum yang sering terjadi pada penderita batu ginjal:
1. Nyeri
Gejala utama dari penyakit batu ginjal adalah nyeri yang parah, terutama di
punggung atau pinggang. Hal ini terjadi karena saluran kemih mengalami
kekejangan akibat batu menyumbat saluran tersebut. Biasanya penderita akan
mulai kram dan berlanjut hingga merasakan nyeri yang sangat parah.
Nyeri sangat parah akibat batu ginja bisa menyebabkan rasa mual bahkan muntah.
Terkadang kristal batu ginjal merusak saluran kemih saat melewatinya, sehingga
darah mungkin ikut keluar bersama dengan urin.
4. Sering Berkemih
Saluran kemih yang teriritasi membuat penderita merasa ingin berkemih lebih
sering.
6
5. Demam dan Menggigil
Iritasi saluran kemih akibat batu ginjal dapat menimbulkan infeksi. Jika kondisi ini
terjadi, maka penderita akan mengalami demam dan menggigil karena kedinginan
akibat demam.
6. Diagnosa Keperawatan
Intervensi :
a. Catat lokasi, lamanya intensitas (skala 0-10) dan penyebaran. Perhatikan tanda
non verbal, (peningkatan tekanan darah dan nadi, gelisah, merintih,
menggelepar)
Kolaborasi :
2. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan stimulasi kandung kemih oleh batu
dan obstruksi mekanik.
Intervensi :
7
c. Mendorong meningkatkan pemasukan cairan.
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan insisi bedah dan pemasangan kateter.
Intervensi :
8
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Adanya rasa nyeri : lokasi,karakter, durasi dan hubungannya dengan urinasi serta
factor-Factor yang memicu rasa nyeri dan yang meringankannya
a. Terapi atau perawatan rumah sakit yang pernah dialami untuk menangani
infeksi traktus urinarius
b. Adanya gejala panas atau menggigil
c. Sistoskopi sebelumnya, riwayat penggunaan kateter urine dan hasil-hasil
pemeriksaan diagnostic renal atau urinarius
a. Disuria (sakit dan sulit saat berkemih) kapan keluhan ini terjadi pada saat
urinasi ( awal atau akhir urinasi )
b. Hesistancy (keterlambatan yang abnormal atau kesulitan untuk memulai
urinasi)
c. Mengejan : nyeri selama atau sesudah urinasi dapat menunjukan adanya
kompresi uretra,neurogenik kandung kemih atau obstruksi saluran keluar
d. Inkontinensia (pengeluaran urine diluar kehendak) : dapat terjadi akibat cidera
pada sfingter urinarius eksterna
9
5. Riwayat salah satu berikut :
a. Hematuri : perubahan warna atau volume urin dapat menunjukan adanya kanker
traktus urogenital iritasi pada uretra,ataupun adanya trauma
b. Nokturia : menunjukan penurunan kemampuan ginjal untuk memekatkan urine
c. Penyakit pada usia anak-anak (nefrotik syndrome)
d. Kelainan yang mempengaruhi fungsi ginjal (DM, hipertensi, trauma abdomen,
cidera medulla spinalis)
6. Pemeriksaan fisik
a. TTV
b. Inspeksi : adanya distensi kandung kemih
c. Palpasi : adanya nyeri tekan pada kandung kemih
d. Perkusi : pada daerah supra pubis apakah terdengar suara dullness
7. Diagnosa Keperawatan
8. Rencana Keperawatan
10
Intervensi :
1) Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan lapor jika suhu diatas 38,50 C
3) Anjurkan pasien untuk minum 2 – 3 liter jika tidak ada kontra indikasi
B. Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia)
yang berhubungan dengan obstruksi mekanik (batu)
Intervensi :
11
1) Ukur dan catat urine setiap kali berkemih
Intervensi :
1) Kaji intensitas, lokasi, dan factor yang memperberat atau meringankan nyeri.
2) Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat
ditoleran.
Rasional : Klien dapat istirahat dengan tenang dan dapat merilekskan otot-
otot
12
3) Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada kontra indikasi
Intervensi :
13
E. Resti gangguan pemenuhan kebuthan nutrisi berhubungan dengan pasien mual
dan muntah
Intervensi :
Intervensi
2. Cek kadar Hb
14
4. kolaborasi pemberian obat koagulan
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_saluran_kemih
http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/03/batu-buli-buli-batu-kandung-kemih.html
http://amazine.co/7756/tips-ginjal-sehat-mengenal-5-tanda-gejala-batu-ginjal/
15