Anda di halaman 1dari 28

Diversi Urine

H. Asmadiannor S.Kep, Ns.


Definisi Diversi Urine

• Diversi urinarius adalah stoma urinarius untuk


mengalihkan aliran urin dari ginjal secara
langsung ke permukaan abdomen dilakukan
karena beberapa alasan. ( Potter & Perry )
• Jadi, diversi urin merupakan suatu prosedur
untuk mengalihkan alirain urin karena beberapa
alasan mis kanker kandung kemih,trauma, pada
suatu lubang pada abdomen dengan beberapa
metode
Etiologi

Prosedur diversi urin dilakukan untuk mengalihkan


aliran urin dari kandung kemih ke tempat keluar
yang baru, yang biasanya melalui lubang yang
dibuat lewat pembedahan pada kulit (stoma).
Indikasi yang Mungkin untuk
Dilakukannya Diversi Urinarius
• Kanker kandung kemih, prostat, uretra, vagina, uterus,
serviks.
• Trauma
• Cedera akibat radiasi pada kandung kemih
• Fistula pada vesikovagina
• Fistula pada uretrovagina
• Kandung kemih neurogenik
• Sistitis kronis
Tabel : Gejala Umum pada
Perubahan Perkemihan
Gejala Diskripsi Penyebab atua faktor terkait

Urgensi Merasakan kebutuhan untuk segera Penuhnya kandung kemih,iritasi


berkemih atau radang kandung kemih akibat
infeksi,sfingter uretra tidak
kompeten,stres psikologis

Disuria Mersa nyeri atau sulit berkemih Peradangan kandung kemih,


trauma atau inflamasi sfingter
ureter
Frekuensi Berkemih dengan sering Peningkatan asupan cairan,radang
pada kandung kemih, peningkatan
tekanan pada kandung kemih
Keraguan Sulit memulai berkemih Pembesaran prostat, ansietas, edema
uretra
Poliura Mengeluarkan sejumlah besar urine Asupan cairan berlebihan, diabetes
militus atau insipidus,pengunaan
diuretik, diourisis pascaobstruksi
Oliguria Haluaran urine menurun dibandingkan Dehidrasi, gagal ginjal, ISK,
cairan yg masuk(biasanya kurang dari peningkatan sekresi ADH, gagal
400ml dalam 24 jam) jantung kongestif

Nokturia Berkemih berlebihan atau sering pada Asupan cairan berlebihan sebelum
malam hari tidur(terutama kopi atau alkohol),
penyakit ginjal, proses penuaan
Dribling(urine Kebocoran/rembesan urine walaupun Stres inkontinesia, overlow akibat
yg menetes ada kontrol terhadap pengeluaran urine retensi urine.

Hematuria Terdapat darah dalam urine Neoplasma pada ginjal atau kandung
kemih, penyakit glomerulus, infeksi
pada ginjal atau kandung
kemih,trauma pada struktur
perkemihan, diskrasi darah
Retensi Akumulasi urine di dalam Obstruksi uretra, inflamasi
kandungkemih disertai pada kandung kemih,
ketidak mampuan kandung penurunan aktifitas sensori,
kemih untuk benar-benar kandung kemih neurogik,
mengosongkan diri pembesaran prostat, setelah
tindakan
anastesi,efeksamping obat-
obat(antikolinergik,
antispamodik, antidepresen)

Residu Volume urine yg tersisa Inflamasi atau iritasi mukosa


urine setelah berkemih(volume kandung kemih akibat
100 ml atau lebih) infeksi, kandung kemih
neurogenik,pembesaran
prostat, trauma, atau
inflamasi uretra.
Pemeriksaan Diagnostik

• IVP : Memperlihatkan ukuran/lokasi ginjal dan


ureter dan mengesampingkan adannya tumor lain
dalam saluran perkemihan.
• Sitoskopi dengan biopsi : Menentukan lokasi
tumor/derajat keganasan.Sitoskopi ultraviolet
menggambarkan lesi kandung kemih.
• Scan tulang : Menentukan adanya penyakit
metastasis.
Cont....

• Limpangiografi pedal bilateral : Menentukan


keterlibatan nodus pelvis,dimana tumor kandung
kemih dengan mudah ditempatkan karena dekat
proksimal.
• CT Scan : Mendefinisikan sel tumor dalam urine (
untuk menentukan adanya dan tipe tumor).
• Endoskopi : Mengevaluasi usus untuk di gunakan
sebagai saluran.
• Konduitogram : Mengkaji panjang dan kemampuan
mengosongkan saluran dan adanya
struktur,obstruksi,refluks,angulasi,batu, atau tumor (
mungkin rumit atau kontraindikasi untuk diversi urin )
Penatalaksanaan

• Penatalaksanaan diversi dibagi menjadi 2 macam


yaitu :

1) Penatalaksanaan Praoperatif
2) Penatalaksanaan Pascaoperatif
• Penatalaksanaan Praoperatif
Sebagai bagian dari penatalaksanaan
praoperatif,usus dibersihkan untuk
meminimalkan stasis fekal, dekompresi usus, dan
ileus pascaoperatif.
• Penatalaksanaan pascaoperatif
Berfokus pada mempertahankan fungsi urinarius,
mencegah komplikasi pascaoperatif (komplikasi
pernafasan,ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit, sepsis, pembentukan fistula,dan
kebocoran urin), dan meningkatkan kenyamanan
pasien
Komplikasi

Komplikasi umumnya terjadi mengingat


kompleksnya pembedahan, penyakit yang
mendasari ( kanker,trauma) prosedur diversi
urinarius, dan status nutrisi yang sering kurang
dari normal.
• Komplikasi pascaoperaatif yang biasa terjadi :

1. kerusakan anastomosis
2. sepsis
3. pembentukan fistula
4. kebocoran urin atau fekal
5. dan iritasi kulit
Asuhan Keperawatan
dengan Diversi Urine
Pengkajian

• Pengkajian Keperawatan Praoperatif


Pasien yang masuk rumah sakit untuk menjalani
bedah diversi urin dikaji secara
keseluruhan.Pengkajian praoperatif yang cermat
harus dilakukan terhadap fungsi kardiopulmoner
, karena pasien yang menjalani sistektomi (
eksisi kandung kemih ) biasannya adalah lansia
yang tidak mampu mentoleransi prosedur
pembedahan yang kompleks dan lama
• Pengkajian Keperawatan Pascaoperatif

Peran perawat pada periode pascaoperatif adalah


untuk mencegah komplikasi dan untuk mengkaji
pasien dengan cermat terhadap adanya tanda dan
gejala komplikasi. Kateter dan alat drainase
dipantau dengan ketat .
Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Praoperatif
• Ansietas berhubungan dengan antisipasi
kehilangan akibat prosedur pembedahan.
• Kurang pengetahuan tentang prosedur
pembedahan dan prawatan pascaoperatif.
• Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan masukan nutrisi yang tidak
adekuat.
Diagnosa Pascaoperatif
A.Kerusakan,resiko tinggi terhadap Integritas kulit faktor resiko
meliputi :
1. Tak ada sfingter stoma ( aktual)
2. Karakter/aliran urin dari stoma
3. Reaksi terhadap produk/kimia; tidak tepat melekatkan
alat atau mengangkat perekat.
B. Gangguan citra diri berhubungan dengan:
1. Biofisikal : Adanya stoma; hilangnya kontrol eliminasi
urine
2. Psikososial : Perubahan struktur tubuh, proses penyakit
dan b.d program pengobatan
contoh, kanker.
C. Nyeri,(akut) berhubungan dengan :
1. Faktor fisik,contoh gangguan kulit/jaringan
(insisi/drein)
2. Biologis : aktifitas proses penyakit (
kanker,trauma)
3. Psikologis : takut, ansietas.
D. Resiko tinggi terhadap infeksi faktor resiko meliputi :
Pertahanan primer tidak adekuat ( contoh kerusakan
kulit/insisi,refluks urin).
E. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan :
Bedah diversi,trauma jaringan,edema pascaoperasi
Intervensi dan Rasional
Praoperasi
1. Ansietas berhubungan dengan antisipasi kehilangan akibat prosedur
pembedahan.
Mandiri
1. Mengkaji konsep diri pasien
• Rasional :
Sebagai pendekatan pendukung secara psikososial
2. Kaji cara koping pasien terhadap stres dan kehilangan
• Rasional :
Membantu pasien mengidentifikasi cara mempertahankan gaya hidup
normal dan kemandirian dengan sedikit perubahan.
3. Mendorong pasien mengungkapkan rasa takut
• Rasional :
Dapat memberikan dukungan emosional dan membuat adaptasi mudah
dilakukan baik sesudah maupun sebelum pembedahan
2.Kurang pengetahuan tentang prosedur pembedahan
dan prawatan pascaoperatif.
• Mandiri
Memberikan penyulihan pada pasien
• Rasional ;
Sebagai rencana persiapan prosedur pembedahan
dan dalam merencanakan perawatan pascaoperatif
3. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan masukan nutrisi yang tidak
adekuat.
• Mandiri
Pemberian nutrisi enteral atau parenteral total
• Rasional :
Untuk mendukung pasien,meningkatkan proses
penyembuhan dan memperbaiki respon terhadap
penanganan
Pascaoperasi

• Kerusakan,resiko tinggi terhadap Integritas kulit


faktor resiko meliputi :
a.Tak ada sfingter stoma ( aktual)
b.Karakter/aliran urin dari stoma
c.Reaksi terhadap produk/kimia;tidak tepat
melekatkan alatatau mengangkat perekat
Mandiri
• Inspeksi stoma/kulit peristoma,perhatikan
iritasi,lebam(gelap warna lebam),kemerahan,status jahitan.
Rasional :
Mengawasi proses penyembuhan/kefektifan tindakan,dan
identifikasi area masalah,kebutuhan intervensi lanjut.
• Bersihkan dengan air dan lap kering atau menggunakan
pengering rambut saat dingin.
Rasional :
Mempertahankan kebersihan,kering dapat mencegah
kemudahan kegesekan atau trauma.
• Pengukuran stoma secara periodik,contoh penggantian alat
untuk 6 minggu pertama,kemudian sebulan 6 kali.
Rasional :
Sesuai dengan membaiknya edema pascaoperasi ( selama 6
minggu pertama ),ukuran alat harus berubah untuk
meyakinkan kecocokan yang tepat sehinggga urin
tertampung sesuai aliran ke stoma,dan kontak dengan kulit
dicegah.
• Gangguan citra diri berhubungan dengan:
a. Biofisikal : adanya stoma;hilangnya kontrol
eliminasi urine
b. Psikososial : perubahan struktur tubuh,proses
penyakit dan b.d program pengobatan
contoh,kanker.
Mandiri
• Kaji ulang alasan bedah dan harapan yang akan datang
Rasional :
Pasien menerimanya lebih mudah bahwa ostomi dilakukankan untuk
penyakit kronis/lama daripada cedera/trauma.
• Yakinkan apakah konseling dilakukan dan/atau perlu pada diversi
urinaria,diskusikan pada saat pertama.
Rasional :
Memberikan informasi tentang tingkat pengetahuan pasien/orang terdekat
tentang situasi individu dan proses penerimaan.
• Jawab semua pertanyaan masalah urostomi dan fungsinya.
Rasional :
Memberikan informasi tambahan pada pasien untuk dipertimbangkan.
• Dorong pasien/orang terdekat untuk menyatakan perasaan.Akui kenormalan
perasaan marah,depresi,dan kedukaan karena kehilangan.Diskusikan
peningkatan dan penurunan tiap hari yang dapat terjadi setelah pulang.
Rasional :
Memberikan kesempatan untuk menerima isu/salah konsep.Membantu
pasien /orang terdekat menyadari bahwa perasaan yang dialami tidak biasa
dan bahwa perasaan pada mereka tidak perlu.Pasien perlu mengenali
perasaan sebelum mereka dapat menerimanya secara efektif

Anda mungkin juga menyukai