Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA KASUS DEMAM THYPOID

RSUD UNGARAN

Disusun oleh :

NADIANOVITA FITRIYANTI
201821026

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ST ELISABETH
SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam typoid adalah penyakit infeksi bakteri yang menyerang system
pencernaan manusia yang disebabkan oleh salmonella typhi dengan gejala demam
satu minggu disertai ganggguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa
gangguan kesadaran. Penularan penyakit ini adalah melalui air dan makanan yang
terinfeksi salmonella typhi. Kuman salmonella dapat bertahan lama dalam makanan .
Demam typoid dapat berakibat fatal jika tidak dirawat. Penyebab paling umum
kematian akibat demam typoid adalah perforasi usus atau perdarahan usus yang
selanjutya menimbulkan peritonitis.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan dan menemukan hal-hal baru tentang asuhan keperawatan
anak dengan Kejang Demam dan Typoid
2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui Pengkajian Kejang demam dan Typoid
2) Memahami Rencana Asuhan keperawtan dan Intervensi keperawatan anak
dengan Kejang demam dan Typoid
C. Manfaat
Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang pemberian asuhan keperawatan
anak pada kasus Kejang Demam dan Typoid.
BAB III
PEMBAHASAN ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS :
Anak D, 8 tahun, dirawat di ruang rawat inap anak dengan diagnose Demam
Typoid. Ibu anak mengatakan anak demam sudah 1 minggu yang lalu, tadi pagi
mencret sedikit dan anak makan sedikitdan hanya makan ¼ porsi. Anak
mengatakan merasa lelah. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 35,60C, konjungtiva
anemis, nadi 116x/menit, pernafasan 37x/menit, tekanan darah 96/79mmHg.
Pemeriksaan laboratorium Hb 11,5g/dL, trombosit 15 x106/ml. Program
pengobatan yang didapat paracetamol 3x ½ tablet per oral, Kcl 3x500 mg,
Cefotaxime 2x900 mg, RL 18 tetes per menit dan Nacl 3% (130cc( habis dalam 6
jam)
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PENGKAJIAN
Nama perawat yang mengkaji:Nadia
Unit :201
Ruang/Kamar : Vincent/301
Tanggal/waktu masuk RS : 9 Desember 2019
Tanggal/waktu pengkajian : 9 Desember 2019
Cara pengkajian : Wawancara

I. Identitas Klien
a. Nama Anak : Anak D
b. Alamat :Jl. Mawar 2 Semarang
c. Nomor telepon : 085322177894
d. Tempat/tanggal lahir : Semarang, 22 Desember 2011
e. Suku : Jawa
f. Jenis kelamin : Laki-laki
g. Agama :Islam
h. Tanggal wawancara : 9 Desember 2019
i. Pemberi informasi :Ny. M
j. Penanggung jawab : Ny. M
k. Diagnose medis : Demam Typhoid
l. Pengasuh utama : Ibu
2. Riwayat Penyakit Sekarang (PS)
a. Keluhan Utama : keluarga pasien mengatakan pasien mengalami demam sudah 1 minggu
yang lalu, pasien tadi pagi mencret sedikit.
b. Keluhan Penyerta :pasien merasa lelah dan hanya makan seperempat porsi.

3. Riwayat Masa Lalu

Riwayat masa lalu (RM): Keluarga pasien mengatakan pasien pernah mengalami demam
typoid pada bulan Januari 2017 yang lalu, dan di rawat di RS St. Elizabeth Semarang

a. Kehamilan (Ibu)
1) Jumlah (gravida)
a) Tanggal kelahiran : 22 Desember 2011
2) Hasil (paritas):
a) Gestasi : 40 minggu(cukup bulan)
b) Lahir : Lahir

3) Kesehatan selama kehamilan : ibu pasien mengatakan tidak ada gangguan saat
kehamilan
4) Obat-obatan yang digunakan : ibu pasien mengatakan tidak mengkonsumsi obat-
obatan saat kehamilan
b. Persalinan dan melahirkan :
1) Durasi persalinan : 4½ jam
2) Tipe melahirkan : Cesar
3) Tempat melahirkan : Rsud Ungaran Semarang

c. Kelahiran
a) Berat badan/panjang badan : 3,5 kg/cm
b) Waktu peningkatan berat badan lahir : tidak terkaji
c) Kondisi kesehatan : Baik
d) Skor apgar :9
e) Anormali comenital : ada/tidak ada *coret yang tidak perlu
f) Lama perawatan : 2 hari

d. Penyakit, operasi atau cidera sebelumnya : Keluarga Pasien mengatakan bahwa


pasien belum pernah melakukan operasi
e. Alergi : Keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien tidak mempunyai alergi apapun

f. Obat-obatan
1) Nama : Paracetamol
2) Dosis : 1 sendok makan
3) Jadwal : 1x/hari
4) Durasi : sehabis makan
5) Alasan pemberian : ketika pasien demam

g. Riwayat Nutrisi : keluarga pasien mengatakan bahwa nutrisi


pasien cukup
h. Riwayat Medis Keluarga : keluarga pasien mengatakan bahwa keluarga
tidak mempunyai riwayat penyakit
i. Riwayat Pribadi Keluarga/Sosial :Interaksi sosial keluarga baik
j. Imunisasi : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien
menerima imunisasi/vaksin folio, campak, cacar air selama balita.
k. Pertumbuhan dan perkembangan :
1) Berat badan lahir : 3,5 kg
2) Berat badan 6 bulan : 5,8 kg
3) Berat badan 1 tahun : 8,9 kg
4) Berat badan sekarang : 22 kg
5) Gigi geligi : tidak terkaji
6) Usia control kepala : tidak terkaji
7) Usia duduk tanpa dukungan : tidak terkaji
8) Usia berjalan : 1 ½ tahun
9) Usia mampu mengeluarkan kata-kata sendiri : Keluarga pasien mengatakan pasien
mampu mengeluarkan kata-kata sendiri ketika usia 2 tahun
10) Interaksi dengan teman sebaya : Keluarga pasien mengatakan pasien
mempunyai interaksi cukup baaik dengan teman sebaya
11) Interaksi dengan orang dewasa : Keluarga pasien mengatakan pasien
tidak takut dengan orang dewasa
12) Aktivitas bermain : Keluarga pasien mengatakan pasien
cukup aktif dalam aktivitas bermain

13) Partisipasi dalam aktivitas organisasi, seperti olahraga, kepramukaan


dan sebagainya : Keluarga pasien mengatakan pasien senang bermain sepak bola
i. Kebiasaan
1) Pola perilaku
a) Mennggigit kuku : ya
b) Menghisap ibu jari : ya
c) Pika : tidak
d) Ritual seperti “selimut pengaman” : tidak ada
e) Gerakan tidak umum (membenturkan kepala, memanjat) : tidak
f) Tempertantrum : tidak

2) Aktivitas kehidupan sehari-hari


a) Jam tidur malam : 21.00 WIB Jam bangun : 06.00 WIB
b) Durasi tidur malam :9 jam Durasi tidur siang : 2 jam
c) Usia toilett traning : tidak terkaji
d) Pola defekasi : baik Pola berkemih : baik
e) Kejadian enuresis : pernah/tidak* *coret yang tidak perlu
f) Tipe latihan : tidak terkaji
3) Respon terhadap fustrasi : keluarga pasien mengatakan respon frustasi pasien diam tidak
menangis

4. Basic Promoting Physiology of Health (saat di rumah sakit)


a. Aktifitas dan Latihan
Sebelum Selama
Aktivitas Keterangan masuk berada di
RS RS
Mandi Dapat mengerjakan sendiri √ √
Pada bagian tertentu dibantu
Memerlukan bantuan √
Berpakaian Seluruhnya tanpa dibantu √
Pada kondisi tertentu dibantu √
Seluruhnya memerlukan bantuan
Pergi ke toilet Dapat mengerjakan sendiri √
Memerlukan bantuan √
Tidak dapat pergi ketoilet
Berpindah atau
Tanpa bantuan √
berjalan
Dengan bantuan √
Tidak dapat melakukan
BAB dan BAK Dapat mengontrol √
Kadang-kadang ngompol
Dibantu seluruhnya √
Makan Tanpa bantuan
Dapat makan sendiri kecuali hal-

hal tertentu
Seluruhnya dibantu √
SKOR B C

1) Resiko jatuh (Humpty Dumpty) : Tidak terkaji

b. Tidur dan Istirahat


1) Durasi Tidur : 9 jam
2) Jam tidur : 20.00 WIB
3) Alat bantu tidur : guling dan selimut

c. Kenyamanan dan Nyeri


1) Wong Baker Faces Pain Scale : Pasien terlihat sedikit sakit

d. Nutrisi
2) Tinggi Badan : 120 cm
3) Berat Badan : 22 kg
4) Status Gizi menurut Z score :

e. Cairan dan elektrolit


1) Balance Cairan : tidak terkaji

f. Oksigenasi : pasien tidak memakai alat bantu nafas


g. Eliminasi Fekal :
Frekuensi Konsistensi Warna Bau Keluhan
Sebelum 4x sehari Encer Kuning Bau Nyeri
masuk meny epigastrik
RS engat
Selama BAB 3x Encer Kuning Bau Nyeri
berada di sehari kecoklatan khas epigastrik
RS

h. Eliminasi Urin :
Frekuensi Warna Bau Keluhan
Sebelum 5-6x sehari Kuning jernih Bau khas Tidak ada
masuk RS keluhan
Selama 6-8x sehari Kuning jernih Bau khas Tidak ada
berada di RS dalam satu keluhan
jam/ml

i. Sensori, persepsi dan kognitif :


- Anak dapat menerima stimulus dan rangsangan dengan baik dengan adanya reflek yang
ditimbulkan
- anak, dapat mengamati, ,mengetahui, dan mengartikan setelah mendapat rangsangan
melalui indera
- Anak dapat mengingat, menalar, membayangkan dan berbahasa dengan baik

5. Pemeriksaan fisik dengan pendekatan tinjauan sistem

Tinjauan system (TS): untuk mendapatkan informasi tentang masalah kesehatan yang
potensial.
a. Umum
 Keadaan umum dan kesadaran : Compos mentis
 Antopometri : tidak terkaji
 TTV :
 TTV :
TD : 96/79 mmHg
Nadi : 116 x/menit
RR : 37 x/menit
Suhu :38,5oC

a. Kepala
b. Rambut :
 Inspeksi: Penyebaran rambut merata, tidak terdapat uban, kulit kepala tidak
berketombe, rambut berwarna merah seperti jagung.
 Palpasi : Rambut sedikit berminyak, tidak ada benjolan di kepala
c. Mata :
 Inspeksi: Pupil isokor, konjungtiva anemis
 Palpasi : Tidak ada edema palpebra, tidak ada bril hematom

d. Hidung :
 Inspeksi: Tidak ada lesi
 Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan di sinus

e. Mulut :
Inspeksi: Mulut pasien tidak ada sariawan,lidah kotor, dan mukosa bibir lembab

f. Telinga :
Inspeksi : tidak ada lesi, simetris antara kiri dan kanan,tidak ada cairan keluar

g. Leher :
 Inspeksi : Simetris
 Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

h. Dada :
 Inspeksi : dada simetris, tidak ada lesi
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan

i. Kardiovaskuler :
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis di intracosta 5 anterior aksila sinistra
 Perkusi :
1. Batas trikuspidalis : intracosta 3 mid clavikula dextra : sonor
2. Batas aorta : intracosta 3 mid clavikula sinistra : sonor
3. Batas mitralis : intracosta 4 mid clavikula sinistra :sonor
4. Batas pulmonalis : intracosta 5 anterior aksila sinistra : sonor
 Auskultasi :
S1 : terdengar bunyi lup diruang ICS 5 sebelah kiri
sternum
S2 : terdengar bunyi dup di ICS 2 sebelah kanan
sternum
S3 : terdengar bunyi lup dup dee ICS 5 kiri

j. Gastrointestinal :
 Inspeksi : abdomen simetris, tidak terdapat luka
 Auskultasi : Bising usus menurun (16x/menit)
 Palpasi : ada pembesaran hati (hepatomegaly), dan ada nyeri tekan di
kuadran kanan bawah
 Perkusi : timpani dan nyeri di kuadran kanan bawah

k. Genitourianarius :
 Palpasi : kandung kemih tidak pernah

L. Ginekologis : tidak terkaji

m. Musculoskeletal :
 Inspeksi : tidak ada pembengkakan, benjolan atau lebam
n. Neurologis :
 Inspeksi : anak terlihat lemas, postur tubuh terlihat normal
o. Endokrin :
 Inspeksi : Anak terlihat mudah bergaul dan tidak sensitif, dan tidak mudah marah
 Palpasi : kelenjar tiroid tidak teraba

6. Profil Pasien (ringkasan)

Profil pasien (P/P) adalah meringkas pesan menyeluruh pewawancara terhadap latar belakang
fisik, psikologi, dan sosial ekonomi keluarga dan anak.
a. Status kesehatan : Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak ada riwayat
penyakit keturunan
b. Status psikologi : Keluarga pasien mengatakan psikologi tidak terganggu
(normal)
c. Status sosial ekonomi : Keluarga pasien mengatakan sosial ekonomi keluarga cukup

7. Pemeriksaan Diagnostik
- Hb : 11,5g/dl
- Trombosit : 15x106/ml

8. Terapi : Pasien mendapatkan program pengobatan 3x setengah tablet per oral, Kcl 3x500
mg, cefotaxime 2x900 mg, Cairan Infus Rl 18 tetes per menit dan Nacl 3% (130cc (habis
dalam 6jam)
ANALISA DATA
Data Masalah Etiologi

DS : Ketidakefektifan Penyakit
- Ibu pasien termoregulasi
mengatakan pasien
demam selama 1
minggu

DO: - pasien tampak lemah


- Pasien tampak lelah
- Kulit teraba hangat
- Takikardi
- Suhu = 38,5°C
- RR = 37x/menit

Ds : Diare Bakteri
- Ibu pasien
mengatakan pasien
BAB encer

Do : - pasien tampak lemas


- Kulit pasien tampak
kering
- Pasien tampak
memegang perut

Ds : - ibu pasien mengatakan Ketidakseimbangan nutrisi : Kurang asupan makanan


anak makan sedikit Kurang dari kebutuhan tubuh
hanya makan ¼ porsi

Do : - pasien terlihat kurus


- pasien terlihat tidak
nafsu makan
- konjungtiva anemis
-kulit kering
3. INTERVENSI DAN RASIONALNYA
TGL/W NO. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Tujuan Tindakan
AKTU DP

1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pengaturan Suhu


selama 3 x 24 jam Ketidakefektifan (3900)
termoregulasi teratasi dengan kriteria
hasil: Observasi :
1. monitor suhu dan 1. untuk mengetahui suhu
Domain II – Kesehatan Fisiologis warna kulit. dan warna kulit pasien
Kelas I – Regulasi Metabolik 2. monitor tekanan 2. untuk mengetahui
Outcomes : Termoregulasi (0800) darah, nadi, dan respirasi tekanan darah, nadi,
Indikator A T sesuai kebutuhan dan respirasi
1. hipertermia 1 5 3. monitor dan laporkan berhubungan dengan
2. perubahan warna kulit 2 5 adanya tanda dan gejala berhubungan dengan
3. Dehidrasi 2 5 dari hipotermia dan pasien
hipertermia 3. untuk mencegah
terjadinya hipotermia
Ket: atau hipertermia
A. Hipertermia Mandiri
1. 40°C > lebih 1. sesuaikan suhu
2. 39°C- 39,5°C lungkungan untuk
3. 38°C-38,5°C kebutuhan pasien 1. untuk mengatasi demam
4. 37,5°C 2. tingkatkan intake pasien
5. 36,5°C-37,5°C cairan dan nutrisi
adekuat 2. supaya kebutuhan cairan
B. Perubahan Warna Kulit pasien terpenuhi
1. warna kulit sangat terganggu
2. warna kulit terganggu Edukasi :
3. warna kulit cukup terganggu 1. instruksikan pasien
4. warna kulit sedikit terganggu bagaimana mencegah 1. agar pasien dan
5. warna kulit tidak terganggu keluarnya panas dan keluarganya mengetahui
serangan panas. cara mencegah serangan
C. Dehidrasi 2. informasikan pasien panas apabila kambuh
1. dehidrasi berat mengenai indikasi kembali
2. dehidrasi cukup berat adanya kelelahan akibat 2. agar pasien atau keluarga
3. dehidrasi sedang panas dan penanganan pasien mampu mengatasi
4. dehidrasi ringan imergensi yang tepat, apabila adanya kelelahan
5. tidak dehidrasi sesuai kebutuhan akibat panas secara mandiri

Kolaborasi :
1. Diskusikan
pentingnya
termoregulasi dan 1. supaya demam pasien
kemungkinan efek tidak bertambah parah.
negative dari demam
yang berlebihan, sesuai
kebutuhan.
2. Berikan pengobatan
antipiretik, sesuai
kebutuhan 4. Agar kondisi pasien
membaik

2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manejemen Diare


selama 3 x 24 jam Diare teratasi dengan (0460)
kriteria hasil:
Observasi :
1. Identifikasi faktor
Domain :II. Kesehatan Fisiologis yang bisa menyebabkan
Kelas : F. Eliminasi diare
Outcome : Eliminasi Usus( 0501) 2. amati turgor kulit 1. Untuk mengetahui
Indikator A T secara berkala penyebab diare
1. Feses lembut dan 1 5
berbentuk 3. timbang pasien secara 2. untuk mengatahui apakah
2. Diare 2 5 berkala pasien kekurangan cairan
3. Kemudahan BAB 2 5 atau tidak
Mandiri: 3. untuk mengetahui status
1. Berikan makanan nutrisi pasien
Ket : dalam porsi kecil dan
A. Feses lembut dan berbentuk lebih sering serta
1. Feses sangat lembut tingkatkan porsi secara 1. Supaya pemenuhan
2. Feses lembut bertahap kebutuhan nutrisi pasien
3. Feses cukup lembut 2. bantu pasien untuk terjaga dan stabil
4. Feses sedikit lembut melakukan teknik
5. Feses berbentuk normal penurunan stress
3. lakukan tindakan 2. agar pasien mencintai bu
B. Diare untuk mengistirahatkan nat
1. Diare berat perut
2. Diare cukup berat 5. Agar diare pasien tidak
3. Diare sedang Edukasi : semakin memburuk
4. Diare ringan 1. Anjurkan pasien
5. Tidak diare menghindari makanan
pedas dan yang
C. Kemudahan BAB menimbulkan gas dalam 1. Agar diare tidak
1. sangat terganggu perut berkelanjutan
2. banyak terganggu 2. ajarkan pasien cara
3. cukup terganggu penggunaan obat anti 2. agar pasien maupun
4. sedikit terganggu diare secara tepat keluarga pasien dapat
5. tidak terganggu 3. ajari pasien cara menggunakan obat secara
menuliskan diari efektif
makanan 3. supaya mendukung
penyembuhan pasien
melalui makanan yang harus
dihindari maupun yang
Kolaborasi: harus dikonsumsi
1. Konsultasikan dengan
dokter jika tanda dan
gejala diare menetap
2. ambil tinja untuk 1. Supaya jika diare belum
pemeriksaan kultur dan sembuh dokter dapat
sensitifitas bila diare menangani lebih lanjut
berlanjut 2. untuk menentukan
3. beritahu dokter jika rencana tindak lanjut
terjadi peningkatan
frekuensi atau suara
perut 3. agar kondisi pasien segera
ditangan dan supaya tidak
semakin memburuk

Monitor Nutrisi (1160)


Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam Ketidakseimbangan Observasi :
3. nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh 1. Monitor turgor
teratasi dengan kriteria hasil: kulit dan mobilitas
2. Monitor 1. Agar mengetahui
kecenderungan pemenuhan kebutuhan
Domain :II.Kesehatan Fisilogi turun dan naiknya cairannya tercukupi atau
Kelas :K. Pencernaan & Nutrisi berat badan tidak
Outcome : Status Nutrisi 3. Monitor diet dan 2. untuk menstabilkan berat
Indikator A T asupan kalori badan pasien
1. Asupan makanan 1 4 3. supaya nutrisi pasien
tercukupi
Mandiri :
Ket: 1. Timbang berat badan
A. Asupan makanan pasien
1. Asupan makanan sangat sedikit 2. lakukan pengukuran
2. Asupan makanan sedikit antropometri pada
3. Asupan makanan sedang komposisi tubuh
4. Asupan makanan cukup 3. tentukan pola makan 1. Untuk mengetahui berat
5. Asupan makanan normal badan dan tinggi badan anak
mencapai batas normal atau
tidak
Edukasi : 2. untuk mengetahui status
1. Edukasikan tentang nutrisi pasien
4F 1V kepada pasien dan 3. agar adanya nafsu makan
keluarga pasien pada pasien

2. Edukasikan kepada
keluarga faktor-faktor
yang mempengaruhi
asupan nutrisi
(misalnya : pengetahuan, 1. Supaya pasien dan
tersediaan dan keluarga pasien mengetahui
kemudahan memperoleh apa penyebab dari penyakit.
produk makanan yang
berkualitas dan tidak 2. Supaya pemenuhan
sembarangan). kebutuhan nutrisi anak
terpenuhi
Kolaborasi :
1. Kolaborasikan kepada
Dokter dan Ahli Gizi
jika nutrisinya belum
terpenuhi dan masih
kurang.
2. lakukan evaluasi
kemampuan menelan
3. lakukan pemeriksaan
laboratorium (kolesterol,
serum
albumin,hb,imunitas 1. Agar segera mendapatkan
salular,limfosit, dan nilai penangan dokter dan ahli
elektrolit),monitor gizi
hasilnya
2. untuk memastikan bahwa
pasien mampu menelan
dengan baik
3. untuk mengetahui hasil
diagnostik pasien
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Demam typoid adalah penyakit infeksi bakteri yang menyerang system


pencernaan manusia yang disebabkan oleh salmonella typhi dengan gejala
demam satu minggu disertai ganggguan pada saluran pencernaan dan dengan
atau tanpa gangguan kesadaran .Penularan penyakit ini adalah melalui air dan
makanan yang terinfeksi salmonella typhi. Kuman salmonella dapat bertahan
lama dalam makanan . Demam typoid dapat berakibat fatal jika tidak dirawat.
Penyebab paling umum kematian akibat demam typoid adalah perforasi usus
atau perdarahan usus yang selanjutya menimbulkan peritonitis.
B. Saran
Kepada seluruh pembaca baik mahasiswa maupun dosen pembimbing
untuk melakukan kebiasaan hidup sehat, karena pola hidup tidak sehat tentu
tidak benar dan harus dihindari, pengetahuan tentang penyakit dan makanan
menjadi prioritas utama untuk menanamkan pola hidup sehat. Salah satu
penyakit yang timbul pada sistem pencernaan adalah Demam Typoid

Anda mungkin juga menyukai