RSUD UNGARAN
Disusun oleh :
NADIANOVITA FITRIYANTI
201821026
KASUS :
Anak D, 8 tahun, dirawat di ruang rawat inap anak dengan diagnose Demam
Typoid. Ibu anak mengatakan anak demam sudah 1 minggu yang lalu, tadi pagi
mencret sedikit dan anak makan sedikitdan hanya makan ¼ porsi. Anak
mengatakan merasa lelah. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 35,60C, konjungtiva
anemis, nadi 116x/menit, pernafasan 37x/menit, tekanan darah 96/79mmHg.
Pemeriksaan laboratorium Hb 11,5g/dL, trombosit 15 x106/ml. Program
pengobatan yang didapat paracetamol 3x ½ tablet per oral, Kcl 3x500 mg,
Cefotaxime 2x900 mg, RL 18 tetes per menit dan Nacl 3% (130cc( habis dalam 6
jam)
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PENGKAJIAN
Nama perawat yang mengkaji:Nadia
Unit :201
Ruang/Kamar : Vincent/301
Tanggal/waktu masuk RS : 9 Desember 2019
Tanggal/waktu pengkajian : 9 Desember 2019
Cara pengkajian : Wawancara
I. Identitas Klien
a. Nama Anak : Anak D
b. Alamat :Jl. Mawar 2 Semarang
c. Nomor telepon : 085322177894
d. Tempat/tanggal lahir : Semarang, 22 Desember 2011
e. Suku : Jawa
f. Jenis kelamin : Laki-laki
g. Agama :Islam
h. Tanggal wawancara : 9 Desember 2019
i. Pemberi informasi :Ny. M
j. Penanggung jawab : Ny. M
k. Diagnose medis : Demam Typhoid
l. Pengasuh utama : Ibu
2. Riwayat Penyakit Sekarang (PS)
a. Keluhan Utama : keluarga pasien mengatakan pasien mengalami demam sudah 1 minggu
yang lalu, pasien tadi pagi mencret sedikit.
b. Keluhan Penyerta :pasien merasa lelah dan hanya makan seperempat porsi.
Riwayat masa lalu (RM): Keluarga pasien mengatakan pasien pernah mengalami demam
typoid pada bulan Januari 2017 yang lalu, dan di rawat di RS St. Elizabeth Semarang
a. Kehamilan (Ibu)
1) Jumlah (gravida)
a) Tanggal kelahiran : 22 Desember 2011
2) Hasil (paritas):
a) Gestasi : 40 minggu(cukup bulan)
b) Lahir : Lahir
3) Kesehatan selama kehamilan : ibu pasien mengatakan tidak ada gangguan saat
kehamilan
4) Obat-obatan yang digunakan : ibu pasien mengatakan tidak mengkonsumsi obat-
obatan saat kehamilan
b. Persalinan dan melahirkan :
1) Durasi persalinan : 4½ jam
2) Tipe melahirkan : Cesar
3) Tempat melahirkan : Rsud Ungaran Semarang
c. Kelahiran
a) Berat badan/panjang badan : 3,5 kg/cm
b) Waktu peningkatan berat badan lahir : tidak terkaji
c) Kondisi kesehatan : Baik
d) Skor apgar :9
e) Anormali comenital : ada/tidak ada *coret yang tidak perlu
f) Lama perawatan : 2 hari
f. Obat-obatan
1) Nama : Paracetamol
2) Dosis : 1 sendok makan
3) Jadwal : 1x/hari
4) Durasi : sehabis makan
5) Alasan pemberian : ketika pasien demam
d. Nutrisi
2) Tinggi Badan : 120 cm
3) Berat Badan : 22 kg
4) Status Gizi menurut Z score :
h. Eliminasi Urin :
Frekuensi Warna Bau Keluhan
Sebelum 5-6x sehari Kuning jernih Bau khas Tidak ada
masuk RS keluhan
Selama 6-8x sehari Kuning jernih Bau khas Tidak ada
berada di RS dalam satu keluhan
jam/ml
Tinjauan system (TS): untuk mendapatkan informasi tentang masalah kesehatan yang
potensial.
a. Umum
Keadaan umum dan kesadaran : Compos mentis
Antopometri : tidak terkaji
TTV :
TTV :
TD : 96/79 mmHg
Nadi : 116 x/menit
RR : 37 x/menit
Suhu :38,5oC
a. Kepala
b. Rambut :
Inspeksi: Penyebaran rambut merata, tidak terdapat uban, kulit kepala tidak
berketombe, rambut berwarna merah seperti jagung.
Palpasi : Rambut sedikit berminyak, tidak ada benjolan di kepala
c. Mata :
Inspeksi: Pupil isokor, konjungtiva anemis
Palpasi : Tidak ada edema palpebra, tidak ada bril hematom
d. Hidung :
Inspeksi: Tidak ada lesi
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan di sinus
e. Mulut :
Inspeksi: Mulut pasien tidak ada sariawan,lidah kotor, dan mukosa bibir lembab
f. Telinga :
Inspeksi : tidak ada lesi, simetris antara kiri dan kanan,tidak ada cairan keluar
g. Leher :
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
h. Dada :
Inspeksi : dada simetris, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
i. Kardiovaskuler :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis di intracosta 5 anterior aksila sinistra
Perkusi :
1. Batas trikuspidalis : intracosta 3 mid clavikula dextra : sonor
2. Batas aorta : intracosta 3 mid clavikula sinistra : sonor
3. Batas mitralis : intracosta 4 mid clavikula sinistra :sonor
4. Batas pulmonalis : intracosta 5 anterior aksila sinistra : sonor
Auskultasi :
S1 : terdengar bunyi lup diruang ICS 5 sebelah kiri
sternum
S2 : terdengar bunyi dup di ICS 2 sebelah kanan
sternum
S3 : terdengar bunyi lup dup dee ICS 5 kiri
j. Gastrointestinal :
Inspeksi : abdomen simetris, tidak terdapat luka
Auskultasi : Bising usus menurun (16x/menit)
Palpasi : ada pembesaran hati (hepatomegaly), dan ada nyeri tekan di
kuadran kanan bawah
Perkusi : timpani dan nyeri di kuadran kanan bawah
k. Genitourianarius :
Palpasi : kandung kemih tidak pernah
m. Musculoskeletal :
Inspeksi : tidak ada pembengkakan, benjolan atau lebam
n. Neurologis :
Inspeksi : anak terlihat lemas, postur tubuh terlihat normal
o. Endokrin :
Inspeksi : Anak terlihat mudah bergaul dan tidak sensitif, dan tidak mudah marah
Palpasi : kelenjar tiroid tidak teraba
Profil pasien (P/P) adalah meringkas pesan menyeluruh pewawancara terhadap latar belakang
fisik, psikologi, dan sosial ekonomi keluarga dan anak.
a. Status kesehatan : Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak ada riwayat
penyakit keturunan
b. Status psikologi : Keluarga pasien mengatakan psikologi tidak terganggu
(normal)
c. Status sosial ekonomi : Keluarga pasien mengatakan sosial ekonomi keluarga cukup
7. Pemeriksaan Diagnostik
- Hb : 11,5g/dl
- Trombosit : 15x106/ml
8. Terapi : Pasien mendapatkan program pengobatan 3x setengah tablet per oral, Kcl 3x500
mg, cefotaxime 2x900 mg, Cairan Infus Rl 18 tetes per menit dan Nacl 3% (130cc (habis
dalam 6jam)
ANALISA DATA
Data Masalah Etiologi
DS : Ketidakefektifan Penyakit
- Ibu pasien termoregulasi
mengatakan pasien
demam selama 1
minggu
Ds : Diare Bakteri
- Ibu pasien
mengatakan pasien
BAB encer
Kolaborasi :
1. Diskusikan
pentingnya
termoregulasi dan 1. supaya demam pasien
kemungkinan efek tidak bertambah parah.
negative dari demam
yang berlebihan, sesuai
kebutuhan.
2. Berikan pengobatan
antipiretik, sesuai
kebutuhan 4. Agar kondisi pasien
membaik
2. Edukasikan kepada
keluarga faktor-faktor
yang mempengaruhi
asupan nutrisi
(misalnya : pengetahuan, 1. Supaya pasien dan
tersediaan dan keluarga pasien mengetahui
kemudahan memperoleh apa penyebab dari penyakit.
produk makanan yang
berkualitas dan tidak 2. Supaya pemenuhan
sembarangan). kebutuhan nutrisi anak
terpenuhi
Kolaborasi :
1. Kolaborasikan kepada
Dokter dan Ahli Gizi
jika nutrisinya belum
terpenuhi dan masih
kurang.
2. lakukan evaluasi
kemampuan menelan
3. lakukan pemeriksaan
laboratorium (kolesterol,
serum
albumin,hb,imunitas 1. Agar segera mendapatkan
salular,limfosit, dan nilai penangan dokter dan ahli
elektrolit),monitor gizi
hasilnya
2. untuk memastikan bahwa
pasien mampu menelan
dengan baik
3. untuk mengetahui hasil
diagnostik pasien
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan