Anda di halaman 1dari 7

LI PARTUS PREMATURUS

ANATOMI
GENITALIA
Eksternal 1.Vulva
Fungsi kopulasi 2. Mons Pubis
3.Labia Mayora
4.Labia Minora
5.Clitoris
6.Vestibulum
7.Perineum

Internal
fungsi ovulasi 1.Vagina
fertilisasi ovum, 2.Uterus
transportasi blastocyst, 3.Tuba Valopi
implantasi, 4.Ovarium
pertumbuhan fetus, 5.Beberapa Ligamen
kelahiran

EMBRYOLOGI PEMATANGAN PARU


Saat mudigah berusia sekitar 4 minggu, divertikulum respiratorium (tunas paru)
muncul sebagai pertumbuhan keluar dari dinding ventral usus depan

Epitel yang melapisi bagian dalam laring, trakea, dan bronkus serta paru,
seluruhnya berasal dari endoderm.
Selama pemisahannya dari usus depan, tunas paru membentuk trakea
dan dua kantong luar lateral, tunas bronkus

5 minggu :
• Tunas kananà3 bronkus sekunder

Tunas kirià2 bronkus sekunder

6 minggu : 3 lobus kanan

2 lobus kiri
8 minggu

Expansi tunas paru ke dalam kanalis perikardio peritonealis. Pada tahap ini kanalis
berhubungan dengan rongga periotoneum dan pericardium.

1. Mesoderm, yang melapisi bagian luar paruàpleura viseralis. Lapisan


mesoderm somatik,

yang melapisi dinding tubuh dari dalamàpleura parietalis .

2. Lipatan pleuroperikardum akan membagi bgian toraks dari anggota tubuh


menjadi rongga pleura dan pericardium.

3. Setelah kanalis perikardioperitonealis terpisah dari rongga perikardium dan


peritoneum, maka paru berkembang di dalam rongga pleura. Pleura
viseralis meluas di antara lobus-lobus paru.

4. Ruang di antara pleura parietalis dan viseralis adalah rongga pleura

HISTOLOGI

OVARIUM
Bentuk ov UTERUS AMNION STB

FISIOLOGI

KEHAMILAN

terjadi ovulasi  ovum dan sel granulosa  membentuk corona radiata dilepas
kedalam rongga peritonium  masuk kedalam tuba falopi  Pembuahan
umumnya terjadi di ampula Setelah sperma dan ovum bertemu  Blastokista
 Implantasi hari 5-7  Berploriferasi  Plasenta dan berbagai membran
kehamilan

HORMON
HCG = Dipacu oleh GNRH,E2,EGF,PGF
Dihambat oleh GNRH antagonis,Progesteron,Opioid,di deteksi 1 hari
setelah implantasi
Progesteron = sumber utama

BIOKIMIA

SURFAKTAN

Setiap molekul surfaktan memiliki kepala hidrofilik dalam carian dan ekor
hidrofobik
Surfaktan dihasilkan oleh sel alveolar tipe II (AT II) gestasi 22-24 minggu
Kurangnya surfaktan  atelectasis secara progresif dan menyebabkan distress
pernafasan
Fungsi : mempertahankan stabilitas alveoli dan menurunkan tegangan permukaan

MEKANISME HPA AXIS , KONTRAKSI,KETUBAN PECAH


SPONTAN,NYERI,BLOODY SHOW

PENCEGAHAN PREMATUR

PRIMER : - Memberikan penyuluhan agar tidak stress pada masa kehamilan


- Mengkonsumsi suplemen nutrisi
- Menghentikan konsumsi rokok sejak direncanakannya kehamilan
- Melakukan asuhan prenatal
- Melakukan skrining wanita risiko rendah.

SEKUNDER :

sebelum konsepsi: koreksi anomali duktus Mullerian, pemberian progesteron


profilaksis, mengontrol penyakit-penyakit seperti diabetes, seizures, asma atau
hipertensi
Pencegahan sekunder setelah konsepsi
- Modifikasi aktivitas ibu
- Pemberian suplemen nutrisi
- Peningkatan perawatan bagi wanita yang berisiko
- Terapi antibiotik (masih kontroversial, memberikan antibiotik pada
wanita yang mengalami persalinan preterm sebelumnya dengan
dugaan dikarenakan bakterial vaginosis)
- Pemberian progesteron

TERSIER :

Dimulai setelah proses persalinan terjadi, dengan tujuan untuk mencegah


kelahiran preterm atau meningkatkan outcome dari bayi preterm.
- pengiriman ibu dengan persalinan preterm ke rumah sakit yang
dilengkapi perawatan bayi preterm dalam sistem regionalisasi,yang
memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan dan
perawatan fasilitas,
- pemberian terapi tokolisis,
- kortikosteroid antenatal, antibiotik dan persalinan preterm atas
indikasi pada waktu yang tepat.

TERAPI

1. Tirah baring(bedrest)
2. Rehidrasi
3.Pemberian terapi konservatif (ekspetan)
4.Pemberian terapi kostikosteroid
5. Pemberian Antibiotik
6. Perencanaan Persalinan

APGAR SCOR
TERAPI BAYI PREMATUR
STABLE
S – (Sugar)
Langkah untuk menstabilkan gula darah bayi sakit:
Tidak memberikan makanan parenteral
Memberikan glukosa melalui jalur intravena
Beberapa neonatus berisiko tinggi mengalami hipoglikemi

T – (Temperature)
Bayi premature adalah salah satu bayi yang berisiko tinggi
mengalami hipotermia.
Konsep utama pencegahan hipotermia:
Pemeliharaan suhu badan normal harus diprioritaskan baik pada
bayi sakit atau sehat.
Bayi premature dan berat badan rendah sangat rentan
mengalami hipotermia.
Bayi yang dilakukan resusitasi lama berisiko tinggi mengalami
hipotermia.

A – (Airway)
Evaluasi kondisi bayi sesering mungkin dan catat hasil observasi.
Pada beberapa keadaan membutuhkan penilaian ulang tiap
beberapa menit, sedangkan pada keadaan yang lebih ringan
dapat diulang tiap 1-3 jam.
Hal yang harus dievaluasi dan dicatat:
Laju napas
Usaha napas
Kebutuhan oksigen
Saturasi oksigen
Analisis gas darah
Evaluasi distress pernapasan menggunakan Downes Score

B – (Blood pressure)
Cara terbaik untuk mempertahankan sirkulasi adalah dengan
memberikan cairan dan elektrolit yang adekuat. Pada bayi sakit
berat harus dipantau tanda-tanda syok.

L – (Laboratorium)
Pemantauan elektrolit direkomendasikan pada neonatus yang
mengalami kejang atau usia >24 jam dan dalam keadaan tidak
bugar. Pemeriksaan elektrolit : kadar natrium, kalium, dan
kalsium.

E – (Emotional Support)
Keluarga dari bayi yang mengalami krisis biasanya akan
mengalami rasa bersalah, marah, tidak percaya, merasa gagal,
tidak berdaya, takut dan depresi.
KIE

1. Mendapatkan perawatan prenatal yang baik, mulai sedini mungkin dalam


kehamilan
2. Makan- makanan yang sehat dan konsumsi suplemen tambahan seperti
vitamin dan tablet penambah besi
3. Hindari rokok, alcohol, dan narkoba
4. Minum obat sesuai dengan yang telah diresepkan oleh dokter
5. Diberikan steroid 24 jam sebelum kelahiran pematangan paru- paru
6. Pencegahan infeksiàsebelum masa kehamilan melakukan imunisasi
7. Pola hidup sehat dan cukup olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh
8. Antisipasi ibu dengan risiko kehamilan, seperti ibu diabetes, bayi besar,
infeksi kehamilan
9. Upayakan strategi pencegahan persalinan kurang bulan
10.Pemberian terapi steroid antenatal untuk ibu dengan ancaman

persalinan premature

11.Resusitasi dengan baik dan benar

KOMPLIKASI
1.KOMPLIKASI JANGKA PENDEK
- Masalah pernafasan RDS
- Masalah jantung  PDA( Patent ductus arteriosus)
- Masalah otak  Perdarahan otak
- Masalah control suhu  hipotermia
- Masalah gastrointestinal  Necrotizing enterocolitis (NES)
- Masalah darah  Anemia dan Penyakit kuning
- Masalah metabolism  tingkat gula darah rendah
- Masalah sitem kekebalan  Resiko infeksi
2.KOMPLIKASI JANGKA PANJANG
- Cerebral palsy
- Pembelajaran yang terganggu
- Masalah penglihatan  ROP ( Retinopathy Of Prematurity)
- Masalah pendengaran
- Masalah gigi
- Masalah perilaku dan psikologis
- Masalah Kesehatan kronis
PROGNOSIS
Bonam karena ibu tidak ada perdarahan,dan anaknya tidak dijelaskan lebih lanjut
BIOETIK BENEFICIENCE AUTONOMY SEMUA

Anda mungkin juga menyukai