Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur sipil negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansipemerintah. Pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Undang-undang no 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan
Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi
Calon Pegawai Negeri Sipil selama 1 (satu) tahun masa percobaan, dengan mengedepankan
penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS.
Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN, aparatur negara memiliki kekuatan
dan kemampuan profesional kelas dunia, berintegritas tinggi non parsial dalam
melaksanakan tugas,berbudaya kerja tinggi non parsial dan kesejahteraan tinggi, serta
dipercaya publik dengan dukungan SDM. Peraturan baru tentang tentang ASN tertuang
dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum
disebut sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk
kepada sebuah profesi pelayanan publik.
Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI nomor 38 dan 39
tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I dan II dan golongan
III, maka Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan(DIKLAT) Prajabatan dilaksanakan
dengan Pola Baru. Adanya DIKLAT Prajabatan pola baru ini juga diharapkan dapat
membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang meliputi:
Akuntabilitas,Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang dapat
diakronimkan menjadi ANEKA.Dengan demikian peserta diklat prajabatan dapat menjadi
Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
dan perekat dan pemersatu bangsa.Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan
prajabatan polabaru menuntut setiap peserta diklat prajabatan untuk mengaktulaisasikan
nilai-nilai dasar profesi. Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa
nilai dasar akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan Diklat Prajabatan,setiap peserta
harus menemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut
pada pelaksanaan setiap pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang oleh peserta Diklat
Prajabatan ditempat tugas.

1
1.2 PROFIL INSTANSI

1.2.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie Jaya

Rumah sakit Umum Daerah Pidie Jaya dibangun diatas areal persawahan seluas
37.000 m2.terletak dipinggir jalan raya Banda Aceh – Medan Km. 158 Gampong
Dayah Timu Kecamatan Maureudu.RSUD masih sangat kekurangan dalam hal
pembangunan fisik,manajerial,SDM,sarana dan prasarana maupun teknologi. Adapun
batas-batas wilayah RSUD Pidie Jaya, Yaitu :
a) Sebelah utara dengan jalan lintas banda aceh – Medan
b) Sebelah timur dengan jalan laying Cot Trieng
c) Sebelah barat dengan persawahan
d) Sebelah selatan komplek kantor bupati Pidie Jaya

Rumah Sakit Umum Daerah pidie Jaya merupakan sarana pelayanan public milik
pemerintah Kabupaten Pidie Jaya yang berfungsi membantu memberikan pelayanan
kesehatan secara paripurna baik pelayanan medis spesialistik,rehabilitative, dan
penunjang. Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya sudah teregistrasi di Kementrian
Kesehatan RI pada tanggal 17 oktober 2007 dengan Nomor Registrasi 1118012 dan
delapan tahun kemudian sesuai dengan keputusan Bupati Pidie Jaya Nomor 500 tahun
2015 tentang penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya dengan status
C dab keputusan Bupati yang representatif Rumah Sakit kabupaten. Sejak tahun 2007
sampai dengan 10 desember 2015 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie Jaya
berada dibawah naungan Dinas Kesehatan pidie Jaya. Dengan qanun kabupaten Pidie
Jaya nomor 6 tahun 2015 tentang perubahan ketiga atas qanun kabupaten Pidie jaya
nomor 14 tahun 2008 tentang susunan organisasi tatakerja dinas dan lembaga teknis
daerah kabupaten pidie jaya.Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya telah berdiri
sebagai lembaga satuan kerja perangkat daerah kabupaten pidie jaya yang berfungsi
sebagai pelaksanaan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan.

1.2.2 Visi dan Misi

Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana Rumah sakit daerah Kabupaten Pidie
Jaya akan diarahkan agar dapat eksis didalam era globalisasi dan informasi ini.
Adapun visi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie Jayaadalah :

“Menjadikan Rumah Sakit sebagai salah satu pusat pelayanan yang dapat
meningkatkan derjat kesehatan masyarakat Pidie Jaya dengan mengutamakan
kualitas dan daya saing yang tinggi serta menjamin terpenuhinya hak-hak dan
kewajiban setiap pasien, keluarga serta keamanan dan kenyamanan bagi setiap
petugas kesehatan”.

Misi yang merupakan langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam pencapaian


visi, akan memberikan pemahaman-pemahaman bagaimana cara keberhasilan
mencapai visi yang ditetapkan.

2
Misi Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya adalah :

a. Ibadah.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan
c. Meningkatkan jenis pelayanan
d. Meningkatkan kepercayaan masyarakat
e. Menciptakan Lingkungan kerja yang aman dan efisien untuk
staf Rumah Sakit
f. Membangun system pelayanan yang islami
g. Menciptakan fungsi rumah sakit selain berfungsi sebagai
pelayanan juga dapat berfungsi sebagai fungsi pendidikan.
h. Selain berfungsi sebagai pelayanan juga dapat berfungsi
sebagai fungsi social.

1.2.3 Tata Nilai Instansi

Adapun nilai-nilai yang terdapat dan diterapkan di RSUD Pidie Jaya dalam melayani
masyarakat yaitu :
1). Ramah
2). Melayani
3). Profesional

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Peserta

Berdasarkan Permenkes no 58 tahun 2012, perawat gigi dapat menjalankan pekerjaan


keperawatan gigi secara mandiri dan/atau bekerja difasilitas pelayanan kesehatan. Perawat
gigi yang menjalankan pekerjaan keperawatan gigi secara mandiri harus berpendidikan
minimal D3 kesehatan gigi atau keperawatan gigi.Perawat gigi memiliki kewenangan untuk
melakukan pelayanan asuha keperawatan gigi dan mulu seperti :

1). Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut.


Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut yang merupakan kewenangan perawat gigi
meliputi :
a. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat
b. Pelatihan Kader
c. Penggunaan alat peraga gigi

2). Upaya pencegahan penyakit gigi.


Upaya pencegahan penyakit gigi yang merupakan kewenangan perawat gigi meliputi: a.
Pemeriksaan plak
a. Teknik sikat gigi yang baik
b. Pembersihan karan gigi

3
c. Pencegahan karies gigi dengan teknik kumur kumur dan pengolesan flour pada
gigi.
d. Pengisian pit dan fissure gigi dengan bahan fissure sealant.

3). Tindakan medic dasar pada kasus penyakit gigi terbatas.


kewenangan perawat gigi meliputi :
a. tindakan kegawatdaruratan pada kasus gigi sesuai dengan standar pelayanan.
b. Perawatan pasca tindakan yang hanya dapat dilakukan berdasarkan permintaan dari
dokter gigi.

4). Pelayanan hygiene kesehatan gigi.


wewenang perawat gigi meliputi :
a. hygiene petugas kesehatan gigi dan mulut
b. sterilisasi alat-alat kesehatan gigi
c. Pemeliharaan alat-alat kesehatan gigi
d. lingkungan kerja
e. Pencegahan infeksi silang

1.4 Struktur Organisasi

Di bawah ini adalah struktur organisasi dari Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya :

Direktur

Bag. Tata Usaha

Kelompok Jabatan Sub Bag, Sub Bag. Sub Bag.


Fungsional Umum Dan Penyusunan Keuanganan
Kepegawaian Program

Bidang Pelayanan Bidang Bidang Penunjang


Medis Keperawatan Medis

Seksi Pelayanan Seksi Asuhan Seksi Penunjang


Medis Rawat Jalan Keperawatan Medis, Penelitian Dan
Dan Inap Pengembangan

Seksi Pelayanan Seksi Etika Dan Seksi Informasi


Medis Rawat Logistik Pemasaran Sosial Dan
Darurat, Intensif Keperawatan Rujukan
Dan Bedah Central

4
Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUD Pidie Jaya

1.5 Tujuan Aktualisasi


Melalui pelaksanaan aktualisasi dalam pelatihan dasar CPNS ini diharapkan dapat
membentuk PNS yang professional, berkarakter, dan memiliki nila-nilai profesi sebagai
tenaga kesehatan pelayan masyarakat. tujuan yang akan dicapai, yaitu :
a. Mampu menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas sehingga
memiliki tanggung jawab dan integritas serta mampu memanrapkanng manajemen
pelayanan yang dinamis dan akuntabel.
b. Mampu menerapkan nila-nilai Nasionalisme dalam
mewujudkan pelayanan yang berkualitas atas dasar semangat nilai-nilai pancasila.
c. Mampu menerapkan nilai-nilai Etika publik sehingga
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan dinamis.
d. Mampu menerapkan nilai-nilai Komitmen mutu sehingga
dapat mewujudkan pelayanan yang prima dan pemberdayaan masyarakat.
e. Mampu menerapkan nilai-nilai Anti korupsi sehingga dapat
mewujudkan sikap jujur dan tidak mengambil keputusan berdasarkan kepentingan
pihak tertentu.

5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
2.1 Core Issue
2.1.1 Alternatif isu
Isu adalah sebuah masalah yang muncul pada sebuah instansi akibat adanya
kesenjangan antara realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan para
stakeholder). Isu dapat muncul dari berbagai sumber, yaitu :
1). Hasil Observasi dan pengalaman penulis selama masa percobaan (CPNS).
2). Tugas Pokok dan Fungsi penulis sebagai pegawai administrasi.
3). Sasaran Kinerja pegawai.
Beberapa isu yang muncul dari sumber diatas kemudian di inventarisir dengan
mengkategorikannya kedalam tiga prinsip ASN yaitu :
1). Manajemen ASN
2). Pelayanan Publik
3). Whole of Government(WoG)
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada
instansi kerja penulis,yaitu pada bidang pelayanan kesehatan poli Gigi Rumah Sakit
Umum Daerah kabupaten pidie Jaya. Selanjutnya penulis mengkonsultasikan isu
yang telah teridentifikasi kepada Mentor dan Coach untuk kemudian dapat
dianalisis secara mendalam sehingga akan terpilihlah sebuah isu yang dianggap
lebih mendesak dibandingkan isu lainnya. Berdasarkan alut tersebut maka
didapatkanlah 4 buah isu yang telah diidentifikasi dan terkategori dengan prinsip
ASN :
1. Kurang optimalnya peran dan fungsi perawat gigi dalam meningkatkan kualitas
pelayanan dipoli Gigi RSUD Pidie Jaya.
2. Kurangnya kerja sama antar poli untuk pasien rujukan yang mempunyai
masalah gigi di RSUD Pidie Jaya.
3. Kurangnya Kepuasan pasien terhadap pelayanan dipoli gigi RSUD Pidie Jaya.
4. Kurangnya pengetahuan Pasien tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan
mulut dipoli gigi RSUD Pidie Jaya.

6
2.1.2 Analisis Pemilihan Isu
Dengan mencermati isu-isu diatas,diperoleh isu actual yang menjadi area permasalahan
dan perlu dilakukan analisis dengan metode USG, sebagaimana berikut.
Table 2.1 Analisis penyebab isu menggunakan Teknink Analisis USG
N ISU U S G Total Ranking
O.
1. Kurang optimalnya peran dan fungsi 4 5 5 14 1
perawat gigi dalam meningkatkan kualitas
pelayanan dipoli gigi RSUD Pdie Jaya
2. Kurangnya kerja sama antar poli untuk 4 3 3 10 3
pasien rujukan yang mempunyai masalah
gigi di RSUD Pidie Jaya
3. Kurangnya Kepuasan pasien terhadap 3 3 5 11 2
pelayanan dipoli gigi RSUD Pidie Jaya
4. Kurangnya pengetahuan Pasien tentang 2 3 4 9 4
pentingnya menjaga kebersihan gig dan
mulut dipoli gigi RSUD Pidie Jaya

Table 2.2 Keterangan Skala Likert Teknik Analisis USG


Urgensy Seriousnes Growth
(mendesak) s(kegawatan) (Pertumbuhan)
5= Sangat penting 5= Sangat Gawat 5= sangat cepat
4= Penting 4= Gawat 4= Cepat
3= Cukup penting 3= Cukup Gawat 3= Cukup Cepat
2= Kurang pentin 2= Kurang Gawat 2= Kurang Cepat
1= tidak penting 1= Tidak gawat 1= Tidak cepat

Berdasarkan hasil analisis diata maka didapatkan isu yang sangat mendesak untuk
diselesaikan yaitu isu nomor 1 tentang “Kurang optimalnya peran dan fungsi perawat gigi
dalam meningkatkan kualitas pelayanan dipoli gigi RSUD Pdie Jaya”.
Dampak yang timbul dari isu tersebut adalah berpengaruh terhadap kepuasan pasien yang
semakin berkurang terhadap pelayanan dipoli gigi karena dianggap tidak memberikan
pelayanan yang berkualitas sesuai visi RSUD Pidie jaya.
Untuk merespon fenomena tersebut maka pennulis akan melakukan upaya-upaya untuk
memberikan pelayanan dengan ramah, melayani dengan Profesional sesuai wewenang
perawat gigi.
Peran dan fungsi masing masing profesi kesehatan termasuk perawat gigi sangat
memengaruhi kualitas pelayanan pasien, mulai dari perilaku perawat yang ramah dalam
berkomunikasi untuk kesembuhan pasien, upaya peningkatan kesehatan gigi melalui
penyampaian informasi kesehatan gigi, melakukan tindakan medis sesuai standar profesi,
serta pelayanan hygiene kesehatan gigi yang meliputi hygiene petugas, pemeliharaan dan
sterilisasi alat alat kesehatan gigi, juga pengendalian infeksi silang yang dilakukan
perawat gigi dengan menggunakan Alat pelindung diri dan cuci tangan dalam
melaksanakan pelayanan. sehingga misi Rumah Sakit dalam meningkatkan kualitas
pelayanan pasien dapat terwujud.

7
2.2 Tahapan kegiatan dan Output
Rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Pidie Jaya sesuai denngan niali-nilai dasar ASN yaitu ANEKA, antara lain :
1. Pengajuan permohonan izin kepada Pimpinan mengenai rencana kegiatan.
2. Sosialisasi dengan sesama perawat gigi mengenai komunikasi terapeutik terhadap
pasien.
3. Melakukan Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut melalui penyuluhan untuk
meningkatkan pengetahuan pasien.
4. Melakukan Upaya pencegahan penyakit gigi melalui pembersihan karang gigi
menggunakan komunikasi terapeutik..
5. Sterilisasi alat-alat kesehatan gigi menggunakan autoklaf secara bertanggung jawab.
6. Pengendalian dan pencegahan infeksi melalui 6 langkah cuci tangan.

8
9
Berikut table rancangan aktualisasi untuk tahapan kegiatan dan Output

Table 2.3 Rancangan aktualisasi Mengoptimalkan peran dan fungsi perawat gigi dalam meningkatkan kualitas pelayanan dipoli Gigi RSUD Pidie Jaya.
N Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Nilai-nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan nilai-nilai
o. Kegiatan ASN visi misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Pengajuan 1. Melapor, dan 1. Rencana 1. Melapor, meminta izin dan Dengan diterimanya Dengan danya rencana
berkoordinasi kegiatan berkoordinasi, serta rencana kegiatan ini pelaksanaan kegiatan
permohonan
kepada pimpinan. terkoordinasi. menjelaskan rencana kegiatan. dapat mewujudkan mengoptimalkan peran
izin kepada 2. Menjelaskan 2. Mendapa Datang tepat waktu visi RSUD yaitu dan fungsi perawat
rencana kegiatan tkan izin dan (Akuntabilitas, Anti meningkatkan derajat gigi dalam
Pimpinan
untuk mendapatkan saran. korupsi) kesehatan masyarakat meningkatkan kualitas
mengenai saran dan izin 3. Foto 2. Berbicara menggunakan dengan pelayanan poli gigi
pelaksanaan . bahasa Indonesia yang baik mengutamakan akan mendukung
rencana
dan sopan serta hormat pada kualitas dan daya tercapainya nilai-nilai
kegiatan. pimpinan (Nasionalisme, saing yang tinggi RSUD yaitu ramah,
Etika publik). serta menjamin melayani dan
3. Konsistensi dapat dilihat terpenuhinya hak-hak profesional.
mulai dari koordinasi sampai setiap pasien,
pelaksanaan
kegiatan(komitmen mutu)

2. Sosialisasi 1. Melapor, dan 1. Mendapat 1. Melapor dan meminta izin Dengan adanya -Etika publik
dengan meminta izin izin. untuk pelaksanaan rencana sosialisasi dan -WoG
sesama kepada kepala poli 2. Adanya kegiatan dengan bahasa yang Pelaksanaan -Akuntabilitas
perawat gigi gigi. kejelasan sopan (Etika publik) dan komunikasi -Nasionalisme
mengenai 2. Menjelaskan rencana untuk bekerja sama (WoG) demi terapeutik dapat -Anti korupsi
komunikasi mengenai rencana Kepala poli terlaksana rencana kegiatan. mendukung misi -Komitmen mutu.
terapeutik kegiatan. gigi. 2. Menjelasakn rencana kegiatan RSUD yaitu
terhadap 3. Mensosialisasikan 3. Terlaksananya mengandung nilai transparansi meningkatkan
pasien. tentang sosialisasi (Akuntabilitas). kualitas pelayanan.

10
komunikasi mengenai 3. Mensosialisasikan komunikasi
terapeutik kepada komunikasi terapeutik menggunakan
sesama perawat terapeutik bahasa Indonesia yang baik
gigi. terhadap dan benar, (Nasionalisme)
pasien. serta jujur,tidak
4. Foto berlebihan(Anti korupsi) agar
dapat diterapkan untuk
pelayanan yang berkualitas
(komitmen mutu).

3. Melakukan 1. Menyiapkan 1. Tersedianya 1. saya bertanggung Dengan adanya - Akuntabilitas


Upaya materi penyuluhan. materi jawab(akuntabilitas) pelaksanaan kegiatan - Anti korupsi
peningkatan 2. Menyiapkan penyuluhan, menyiapkan materi penyuluhan ini akan mendukung - Komitmen mutu
kesehatan media/alat 2. tersedianya secara sederhana (Anti terwujudnya misi - Etika publik
gigi dan bantu/poster. poster. korupsi). RSUD selain sebagai - Nasionalisme
mulut. 3. Menjumpai dan 3. adanya objek 2. media Sesuai dengan bidang pelayanan juga
menyapa pasien yaitu pasien. kesehatan gigi agar tepat sebagai pendidikan.
diruang tunggu 4. data hasil sasaran (Komitmen mutu).
poli gigi. wawancara 3. Menjumpai dan menyapa
4. wawancara pasien dan dengan sopan dan ramah(Etika
dan memberikan pengetahuan publik), menjelaskan maksud
penyuluhan. pasien. dan tujuan penyuluhan dengan
jelas(Akuntabilitas).
4. Saya mewawancarai pasien
seputar kesehatan gigi dengan
tetap menjaga ketertiban
diruang tunggu
(Nasionalisme)dan
memberikan penyuluahn
dengan sesuai dengan materi
yang telah disiapkan
(komitmen mutu)

11
4. Melakukan 1. Tahap Pra 1. Alat siap 1. Alat-alat disiapkan dengan Dengan adanya -KOmitmen mutu
interaksi, persiapan pakai dan rapi (komitmen mutu), Alat pelaksanaan kegiatan -Anti Korupsi
Upaya
alat dan persiapan operator siap yang disiapkan hanya yang ini akan mendukung -Akuntabilitas
pencegahan operator.. menerima dibutuhkan (Anti Korupsi). terwujudnya visi -Etika publik
2. Tahap orientasi, pasien. operator menyiapkan/ memakai RSUD untuk -Nasionalisme
penyakit
memperkenalkan 2. Adanya pasien masker dan sarung tangan meningkatkan derajat -WoG
gigi. diri,menanyakan dengan sebagai Alat pelindung diri dan kesehatan
tujuan pasien, rencana bertanggung jawab masyarakat.
keluhann pasien, tindakan (Akuntabilitas) terhadap
riwayat penyakit, medis. pengendalian infeksi.
dan menyepakati 3. Terlaksana 2. Berkomunikasi dengan pasien
dilakukan tindakan tindakan dengan ramah (Etika publik)
medis. medis dan menanyakan keluhan dan
3. Tahap kerja, dokumentasi. riwayat penyakit agar
melaksanakan 4. Instruksi berani(Anti korupsi)
tindakan medis. tersampaikan melakukan tindakan medis
4. Terminasi, sesuai standar
instruksi pada profesi(komitmen
pasien pasca mutu).sehingga pasien
tindakan. menyepakati tindakan medis
tanpa paksaan (nasionalisme).
3. Melakukan tindakan instruksi
dokter (WoG) sesuai perintah
(Etika publik) dengan cermat
(Komitmen mutu).
4. Selalu Memberikan instruksi
pada pasien pasca tindakan
(komitmen mutu) seecara
jelas (Akuntabilitas) sehingga
pasien tidak merasa di
diskriminasi (nasionalisme).

12
5 Sterilisasi 1. mencuci alat 1. Kondisi alat 1. Mencuci alat setelah dipakai Dengan adanya -Anti Korupsi
alat-alat setelah dipakai. alat sudah menggunakan sikat dan sabun pelaksanaan rencana -Komitmen mutu
kesehatan 2. Memilah alat yang steril antiseptik yang telah kegiatan ini akan -Akuntabilitas
gigi akan di sterilkan. disediakan (Anti Korupsi) mendukung misi
3. sterilisasi alat 2. Memilah alat yang disterilkan RSUd yaitu
menggunakan autoklaf dengan rapi (Komitmen mutu) meningkatkan
4. setelah selesai di agar mudah saat pengambilan kualitas pelayanan.
sterilkan alat disimpan alat-alat tersebut.
di dalam dental 3. Sterilisasi alat menggunakan
cabinet. Autoklaf secara bertanggung
jawab(Akuntabilitas)
4. Setelah selesai di sterilisasi alat
disimpan dalam dental cabinet
agar terjaga kesterilannya.
(komitmen mutu).

6 Pengendalian 1. Menerapkan cuci 1. Kebersihan 1. Menerapkan cuci tangan 6 Dengan adanya -KOmitmen mutu
dan tangan 6 langkah tangan terjaga langkah dengan tujuan untuk pelaksanaan rencana -Anti Korupsi
pencegahan baik menggunakan dan adanya mencegah infeksi silang kegiatan ini akan -Nasionelisme
infeksi air atau handscrub pencegahan (komitmen mutu). Cara mendukung
melalui cuci sebelum dan infeksi. melakukannya tidak sulit terwujudnya misi
tangan rutin.. sesudah 2. Handscrub serta murah(Anti korupsi). RSUD meningkatkan
melakukan tersedia. 2. Memastikan handscrub selalu kualitas pelayanan
tindakan medis. tersedia agar semua petugas dan meningkatkan
2. Memastikan dipoli gigi dapat menerapkan kepercayaan
ketersediaan 6 langkah cuci tangan masyarakat.
handscrub disudut (Nasionalisme)
ruangan poli gigi.

13
Tabel 2.4. Rancangan Waktu Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar

No Kegiatan November Desember


1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5
1. 1. Melapor,berkoordinasi kepada pimpinan
2.Menjelaskan rencana kegiatan untuk mendapatkan
izin dan saran.
2. 1. Melapor, dan meminta izin kepada kepala poli gigi.
2. Menjelaskan mengenai rencana kegiatan.
3. Mensosialisasikan tentang komunikasi terapeutik
kepada sesama perawat gigi.
3. 1. Menyiapkan materi penyuluhan.
2. Menyiapkan media/alat bantu/poster.
3. Menjumpai dan menyapa pasien diruang tunggu
poli gigi.
4. Wawancara pasien dan memberikan penyuluhan
4. 1. Tahap Pra interaksi, persiapan alat dan persiapan
operator.
2. Tahap orientasi, memperkenalkan diri,menanyakan
tujuan pasien, keluhann pasien, riwayat penyakit,
dan menyepakati dilakukan tindakan medis.
3. Tahap kerja, melaksanakan tindakan medis.
4. Tahap Terminasi, instruksi pada pasien pasca
tindakan.
5. 1. mencuci alat setelah dipakai.
2. Memilah alat yang akan di sterilkan.
3. sterilisasi alat menggunakan autoklaf
4. setelah selesai di sterilkan alat disimpan di dalam
dental cabinet.
6. 1. Menerapkan cuci tangan 6 langkah baik
menggunakan air atau handscrub sebelum dan
sesudah melakukan tindakan medis.
2. Memastikan ketersediaan handscrub disudut
ruangan poli gi
7 Penyusunan laporan aktualisasi

14
BAB III

AKTUALISASI, HABITUASI, DAN ANALISIS

3.1 Aktualisasi
Aktualisasi berasal dari kata dasar actual yang berarti nyata/ benar benar terjadi/
sesungguhnya ada. Dengan mengacu kepada pengertian tersebut, maka aktualisasi memiliki
pengertian suatu proses untuk menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki
terkait substansi mata pelatihan yang telah dipelajari dapat menjadi actual / nyata/ terjadi/
sesungguhnya ada. Proses yang perlu dilakukan berdasarkan pengertian aktualisasi dalam
suatu proses pembelajaran atau pelatihan adalah bentuk kemampuan peserta dalam
menerjemahkan teori kedalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, mrnjadikan
gagasan sebagai kegiatan (realita) memperhatikan tuntutan pembelajaran yang telah
dipelajari.
.

HASIL KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR


PROFESI PNS DITEMPAT TUGAS
Setelah melakukan aktualisasi dan habituasi kerja selama 30 hari di RSUD Pidie Jaya yang
mana sesuai judul yang penulis angkat yaitu “Mengoptimalkan peran dan fungsi perawat gigi
dalam meningkatkan kualitas pelayanan dipoli gigi RSUD Pidie Jaya”
Capaian aktualisasi nilai dasar profesi PNS yang diterapkan pada saat aktualisasi kegiatan
ditempat kerja, adalah sebagai berikut :
3.1.1 Kegiatan 1
Table 3.1 Hasil Aktualisasi kegiatan 1

Nama Kegiatan Pengajuan permohonan izin kepada


Pimpinan mengenai rencana kegiatan
Tanggal 18 November 2019
Tahapan kegiatan  Melapor, dan berkoordinasi kepada
pimpinan.
 Menjelaskan rencana kegiatan untuk
mendapatkan saran dan izin
pelaksanaan
Output Kegiatan  Rencana kegiatan terkoordinasi.
 Mendapatkan izin dan saran.

Kegiatan ini merupakan langkah awal penerapan gagasan implementasi konsep yang telah
dirancang. Izin dari atasan ialah penting. Jika tidak ada izin maka secara langsung rancangan
ini tidak dapat diaktualisasikan. Oleh karena itu, penulis wajib berkonsultasi dengan
pimpinan. Dalam permohonan izin tersebut, penulis menyampaikan konsep yang telah
disusun untuk mendapatkan dukungan dan juga arahan / bimbingan dari pimpinan untuk
menjalankan rancangan aktualisasi ini. Penulis juga menyampaikan tujuan aktualisasi ini

15
adalah untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat gigi dalam meningkatkan kualitas
pelayan dipoli gigi RSUD Pidie Jaya.

Nila-nilai ANEKA yang terkait pada kegiatan ini adalah :

1. Akuntabilitas - Setiap langkah kegiatan dalam aktualisasi yang saya lakukan sesuai
dengan hasil koordinasi dengan pimpinan dan juga berdasarkan peraturan yng berlaku
untuk dapat dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
2. Anti Korupsi – dalam kegiatan ini saya menghubungi pimpinan lebih dahulu melalui
sambungan seluler. Dan menjumpai pimpinan sesuai jadwal yang ditentukan dan pada
saat selesai jam pelayanan poli gigi.
3. Etika publik – saya menjumpai pimpinan dengan sopan, serta hormat pada pimpinan.
4. Nasionalisme – dalam berbicara dengan pimpinan saya menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan duduk mufakat untuk berdiskusi dengan pimpinan hingga diperoleh saran.
5. Komitmen mutu – saya bertekad untuk bisa menyelesaikan pelaksanaan rancangan
aktualisasi ini dari tahap pertama konsultasi dengan mentor sampai seluruh tahap
pelaksanaan rancangan ini selesai.

3.1.2 Kegiatan 2
Tabel 3.2 Hasil AKtualisasi kegiatan 2

Nama Kegiatan Sosialisasi dengan sesama perawat gigi


mengenai komunikasi terapeutik terhadap
pasien
Tanggal
Tahapan kegiatan  Melapor, dan meminta izin kepada
kepala poli gigi.
 Menjelaskan mengenai rencana kegiatan.
 Mensosialisasikan tentang komunikasi
terapeutik kepada sesama perawat gigi.
Output Kegiatan  Mendapat izin.
 Adanya kejelasan rencana untuk Kepala
poli gigi.
 Terlaksananya sosialisasi mengenai
komunikasi terapeutik terhadap pasien.

Pada kegiatan ini saya menjumpai kepala poli gigi untuk meminta izin dan dukungan atas
rencana rancangan aktualisasi yang saya siapkan. Kepala poli gigi memberikan izin dan
mengharapkan agar pelaksanaan sosialisasi tidak mengganggu jam pelayanan pasien. kami
sepakat dan bekerja sama Sosialisasi dilakukan esok harinya menjelang siang pada semua
petugas/ perawat gigi dan saat selesai jam pelayanan pasien dipoli gigi. Sebelum memulai
sosialisasi saya menyapa semua perawat gigi yang sudah menunggu diruangan agar
pelaksanaan sosialisasi berjalan santai dan akrab.

Nila-nilai ANEKA yang terkait dalam kegiatan ini :

16
1. Etika Publik - Melapor dan meminta izin kepada kepala poli gigi untuk pelaksanaan
rencana kegiatan, dan bersikap ramah dan sopan kepada sesama perawat gigi.
2. Akuntabilitas – Menjelaskan rencana kegiatan kepada kepala poli dan menjelaskan materi
sosialisasi kepada semua perawat gigi yang ada diruang poli gigi.
3. Nasionalisme – saya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar perawat
gigi mudah mengerti perkataan saya dalam sosialisasi.
4. Anti Korupsi – saya menjelaskan materi sosialisasi secara jujur sesuai pengetahuan yang
telah saya ketahui dan pelajari mengenai komunikasi terapeutik.
5. Komitmen mutu – saya telah sepakat dengan kepala poli gigi untuk sosialisasi agar
dilaksanakan pada saat selesai pelayanan pasien.
3.1.3 Kegiatan 3
Tabel 3.3 Hasil Aktualisasi kegiatan 3
Nama Kegiatan Melakukan Upaya peningkatan kesehatan
gigi dan mulut
Tanggal
Tahapan kegiatan  Menyiapkan materi penyuluhan.
 Menyiapkan media/alat bantu/poster
 Menjumpai dan menyapa pasien baik
didalam poli gigi ataupun diruang
tunggu poli gigi.
 wawancara pasien dan memberikan
penyuluhan.
Output Kegiatan  Tersedianya materi penyuluhan,
 tersedianya poster.
 adanya objek yaitu pasien.
 data hasil wawancara dan pengetahuan
pasien

Pada tahap kegiatan ke 3 diatas, saya mencari referensi mengenai materi penyuluhan dari
internet sesuai dengan kesehatan gigi dan mulut. saya juga mencari contoh poster yang sesuai,
Saya menyusun materi dan mengeprint materi penyuluhan tersebut ditempat fotokopy samping
RSUD Pidie jaya karena jarak yang dekat. Saya juga mencetak poster sebagai alat bantu
penyuluhan disekitar tempat saya melaksanakan aktualisasi. kemudian saya mengajak teman 1
atau 2 orang perawat gigi dengan izin ibu kelapa poli gigi untuk berpartisipasi memberikan
penyuluhan pada pasien poli gigi. Sedangkan perawat gigi yang lain tetap membantu dokter gigi
memberikan pelayanan diruang poli. Sehingga rencana pelaksanaan kegiatan berjalan lancar
tanpa mengganggu pelayanan pasien diruang poli gigi dan tertib.

Nilai-nilai ANEKA yang terkait dalam kegiatan ini :

1. Akuntabilitas – Saya bertanggung jawab menyiapkan materi dan poster untuk


pelaksanaan rencana kegiatan.
2. Anti korupsi – dalam menyiapkan materi dan poster penyuluhan saya menggunakan dana
sendiri tanpa harus meminta dana dari pimpinan ataupun dana Rumah sakit.

17
3. Komitmen mutu –Materi yang diberikan pada pasien dan media bantu penyuluhan/
poster sesuai dengan bidang kesehatan gigi yang telah disiapkan.
4. Etika publik – Saya menjumpai dan menyapa pasien dengan sopan dan ramah.
5. Nasionalisme – memberikan penyuluhan dengan tetap menjaga ketertiban diruang
tunggu.
3.1.4 Kegiatan 4
Tabel 3.4 Hasil Aktualisasi kegiatan 4

Nama Kegiatan Melakukan Upaya pencegahan penyakit


gigi.
Tanggal
Tahapan kegiatan  Tahap Pra interaksi, persiapan alat
dan persiapan operator.
 Tahap orientasi, memperkenalkan
diri,menanyakan tujuan pasien,
keluhann pasien, riwayat penyakit,
dan menyepakati dilakukan tindakan
medis.
 Tahap kerja, melaksanakan tindakan
medis.
 Terminasi, instruksi pada pasien
pasca tindakan.
Output Kegiatan  Alat siap pakai dan operator siap
menerima pasien.
 Adanya pasien dengan rencana
tindakan medis.
 Terlaksana tindakan medis.
 Instruksi pasca tindakan
tersampaikan.

Pada tahap kegiatan diatas, saya menyiapkan alat sesuai tindakan dengan teliti agar tidak
salah saat pemakaian sesuai kebutuhan. Menyiapkan bahan alcohol dan tampon untuk
antiseptic setelah tindakan medis.dan menyiapkan masker serta sarung tangan sebagai alat
pelindung diri (APD). saat bertemu pasien yang akan dilakukan perawatan saya
memperkenalkan diri lebih dulu, menanyakan keluhan dan memeriksa kondisi gigi pasien.
kemudian membuat kesepakatan tindakan medis lewat komunikasi.serta memberitahukan
pasien setiap melakukan tindakan. Tentunya dengan persetujuan dokter gigi. Ataupun
bersama dokter gigi menjadi asisten dalam melaksanakan tindakan medis. setelah selesai
tindakan medis saya memberikan cermin agar pasien dapat melihat kondisi gigi nya setelah
dilakukan tindakan.lalu menyampaikan instruksi pasca tindakan agar pasien dapat
mengetahui cara memelihara kesehatan giginya.

18
Nilai-nilai ANEKA terkait tindakan ini adalah :

1. Akuntabilita – Operator bertanggung jawab atas pengendalian infeksi pasien dengan


memakai alat pelindung diri saat melakukan tindakan medis, dan memberitahukan pasien
setiap melakukan tindakan.
2. Komitmen mutu – Alat dan bahan disiapkan dengan teliti dan rapi.
3. Anti korupsi – alat dan bahan yang disiapkan hanya sebagian dari alat dan bahan yang
ada dipoli gigi, Yaitu sesuai yang dibutuhkan dalam tindakan medis tersebut.
4. Etika publik- Operator berkomunikasi dan melayani pasien dengan sopan dan ramah.
5. Nasionalisme – pasien menyepakati tindakan medis dilakukan tanpa ada paksaan.
3.1.5 Kegiatan 5
Tabel 3.5 Hasil Aktualisasi kegiatan 5

Nama Kegiatan 1. Sterilisasi alat-alat kesehatan gigi

Tanggal
Tahapan kegiatan  mencuci alat setelah dipakai.
 Mengeringkan alat dengan kain kasa.
 Memilah alat yang akan di sterilkan.
 sterilisasi alat menggunakan autoklaf
 setelah selesai di sterilkan alat disimpan di
dalam dental cabinet.

Output Kegiatan  Kondisi alat-alat sudah steril

Pada tahap kegiatan ini, petugas mencuci alat-alat yang telah selesai dipakai saat tindakan
pasien , membuang alat sekali pakai yang tajam kedalam safetybox, membuang tampon dan
kapas yang telah terkena cairan tubuh/darah pasien dalam tong sampah medis agar tidak
terkontaminasi dengan sampah biasa. mencuci alat menggunakan sikat dan sabun antiseptic
yang telah tersedia.lalu mengeringkan alat alat tersebut menggunakan kain kasa dan
memilah alat alat yang bisa diterilkan dan alat yang tidak bisa disterilkan, seperti alat
pengaduk tambalan yang terbuat dari jenis plastik,sendok takar tambalan, serta wadah tempat
larutan NaCL dan betadin. Alat alat yang terbuat dari logam/aluminium seperti kaca mulut,
sonde, pinset, excavator,tang pencabutan dan alat bedah lainnya dapat disterilkan
menggunakan Autoklaf. Petugas bertanggung jawab dalam penggunaan autoklaf sampai alat
menjadi steril.lalu menyimpan alat steril ke dalam dental cabinet ataupun dipakai kembali
untuk tindakan medis pasien.

Nilai-nilai ANEKA yang terkait dalam kegiatan ini adalah :

1. Anti Korupsi – mencuci alat menggunakan sikat dan sabun antiseptic yang sudah tersedia
2. Komitmen mutu – memilah alat yang dapat disterilkan dan alat yang tidak disterilkan
agar mudah saat penyimpanan/ pengambilan saat dibutuhkan.
3. Akuntabilitas – petugas harus bertanggung jawab atas pemakaian Autoklaf ,
menghidupkan, menungu sampai alat-alat steril, dan mematikan autoklaf kembali.

19
3.1.6 Kegiatan 6
Tabel 3.6 Hasil AKtualisasi kegiatan 6
Nama Kegiatan Pengendalian dan pencegahan infeksi
Tanggal
Tahapan kegiatan  Menerapkan cuci tangan 6 langkah baik
menggunakan air atau handscrub sebelum
dan sesudah melakukan tindakan medis.
 Memastikan ketersediaan cairan
handscrub disudut ruangan poli gigi.
Output Kegiatan  Kebersihan tangan terjaga dan adanya
pencegahan infeksi.
 Cairan handscrub tersedia.

Pada tahap kegiatan diatas, saya mengingatkan teman sesama perawat gigi untuk mencuci
tangan 6 langkah sebelum melakukan tindakan pada pasien dan mencuci tangan kembali
setiap selesai mencuci alat tindakan terhadap pasien. Walaupun pada saat bekerja
menggunakan sarung tangan tetapi tetap saja dengan melakukan cuci tangan kembali kita
telah berusaha optimal untuk menjaga kebersihan tangan demi diri sendiri, orang lain
disekitar kita dan keluarga saat kita kembali kerumah. Dengan demikian pengendalian infeksi
melalui tangan dapat kita terapkan secara optimal. sehingga handscrub yang disediakan oleh
pihak Rumah Sakit selalu terpakai bagi setiap tenaga medis yang melayani pasien dipoli gigi.

Nila-nilai ANEKA terkait kegiatan ini adalah :

1. Nasionalisme – saya mengajak teman sesame perawat gigi untuk menjaga kebersihan
tangan rutin.
2. Komitmen mutu – cuci tangan tidak hanya selesai pekerjaan tetapi sebelum melakukan
tindakan pasien juga harus dilakukan sebagai pengendalian infeksi terhadap pasien
3. Akuntabilitas – bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan tangan demi diri sendiri,
orang lain disekitar dan keluarga saat kembali kerumah.
4. Anti Korupsi – handscrup sudah tersedia tanpa harus dicari dan cuci tangan 6 langkah
dapat dilakukan dengan mudah bagi petugas poli gigi.

3.2 Habituasi
Habituasi menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti
pembiasaan.secara definisi, habituasi merupakan suatu proses penyesuaian agar menjadi
terbiasa dengan nila-nilai yang sudah dilatih ataupun stimulus-stimulus yang sudah
ditanamkan.
Pada Aktualisasi ini, tahap habituasi merupakan tahapan dimana peserta pelatihan dasar
(Latsar) CPNS diminta agar dapat melatih diri untuk menanamkan nilai-nilai yang harus
dimiliki seorang ASN dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan publik, pelaksana
kebijakan serta perekat dan pemersatu bangsa. Nila-nilai tersebut diharapkan dapat tertanam

20
pada karakter seorang ASN dalam berperilaku dikehidupan sehari-hari dimana karakter
tersebut dapat menjadi cerminan aeorang ASN. Indicator keberhasilan pembelajaran agenda
habituasi adalah teridentifikasi suatu kondisi nyata yang terjadi didalam lingkungan kerja
yang terkait dengan pelaksanaan tugas jabatannya sebagai suatu isu yang harus diselesaikan.
Adapun nilai-nilai ANEKA yang penulis terapkan pad akegiatan dalam menyelesaiakn
tupoksi di instansi seperti yang dideskripsikan pada penjelasan dibawah ini :

Kegiatan 1 : Pengajuan permohonan izin kepada Pimpinan mengenai rencana kegiatan


Untuk melaksanakan kegiatan ini, dalam melatih diri menjadi seorang PNS yang
bertanngung jawab (akuntabilitas), maka penulis perlu meminta persetujuan dari pimpinan,
karena tanpa persetujuan pimpinan penulis tidak dapat melaksanakan rencana kegiatan
ini.dari hasil koordinasi pimpinan, serta bimbingan dan saran beliau penulis dapat
melakukan aktualisasi ini. Dalam kegiatan ini penulis melatih diri untuk bisa tepat waktu
(Anti korupsi) menjumpai pimpinan sesuai jadwal yang ditentukan.dan tentunya diluar jam
pelayanan pasien poli gigi. Penulis juga membiasakan diri untuk bersikap sopan dan hormat
pada pimpinan (etika publik) serta duduk diskusi (Nasionalisme) dengan pimpinan untuk
mendapatkan bimbingan dan saran beliau. sehingga termotivasi untuk dapat melaksanakan
tiap-tiap tahap kegiatan sampai selesai (komitmen mutu).

Kegiatan 2 : Sosialisasi dengan sesama perawat gigi mengenai komunikasi terapeutik


terhadap pasien.
Pada tahap kegiatan ini, penulis harus membiasakan diri meminta izin sebelum melakukan
pekerjaan.dalam hali ini izin kepada kepala ruangan. Karena tidak sopan melakukan suatu
kegiatan tanpa izin dari pihak penanggung jawab ruangan poli gigi(Etika publik). Penulis
membiasakan diri untuk bisa bersikap terbuka/transparan (akuntabilitas), menjelaskan
rencana kegiatan agar terjalin kerjasama yang baik dengan orang lain. Penulis sudah
membiasakan diri untuk mengunakan bahasa indonesia (Nasionalisme) setiap berbicara agar
mudah dimengerti orang lain. Dan berkata jujur(Anti korupsi) sesuai pengetahuan dan ilmu
yang penulis miliki. Serta harus berkomitmen agar sosialisasi dilaksanakan tidak
mengganggu jam pelayanan(komitmen mutu).

Kegiatan 3 : Melakukan Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut.


Untuk pelaksanaan kegiatan ini, penulis harus membiasakan diri agar bertanggung jawab
(akuntabilitas) menyiapkan keperluan yang dibutuhkan sebelum kegiatan dilaksananakan,
dalam hal ini berupa materi penyuluhan dan poster. Penulis menyiapkan segala sesuatunya
dengan biaya sendiri agar terbiasa tidak meminta minta kepada orang lain. Dengan begitu
dalam pekerjaan kita tidak mengharapkan imbalan dari orang lain ( Anti korupsi). Sebagai
seorang ASN dituntut untuk bisa komitmen dengan perencanaan awal sampai pelaksanaan
kegiatan berlangsung, dalam hal ini menyampaikan materi mengenai kesehatan gigi dan
mulut (komitmen mutu). Penulis harus membiasakan diri untuk bersikap sopan dan ramah
(Etika Publik) pada pasien karena sebagai seorang ASN dituntut untuk bisa melayani publik
dengan baik serta tetap menjaga ketertiban yang ada agar tercipta suasana nyaman bagi
publik( Nasionalisme).

Kegiatan 4 : Melakukan Upaya pencegahan penyakit gigi.


Dalam pelaksanaan kegiatan ini, operator bertanggung jawab atas keselamatan pasien, dan
wajib memberi informasi kepada pasien (akuntabilitas). Operator harus selalu memakai alat
pelindung diri (APD) sebagai usaha pengendalian infeksi kepada pasien yang satu dan
kepada pasien yang lain, serta alat dan bahan yang akan dipakai dan digunakan harus teliti
dan disusun rapi agar memudahkan saat melakukan tindakanmedis (komitmen mutu). Alat-
alat harus selalu disiapkan sesuai kasus perawatan/tindakan medis pasien (anti korupsi).
Dan operator usahakan agar selalu dapat berkomunikasi dengan baik dan sopan terhadap
pasien (etika publik) dan tidak memaksa kehendak terhadap pasien sebagai penerima layanan
(nasionalisme).

21
Kegiatan 5 : Sterilisasi alat-alat kesehatan gigi
Pada kegiatan ini, petugas harus selalu mencuci alat selesai pakai menggunakan sikat dan
sabun antiseptic yang tersedia (anti korupsi) sebelum alat disterilkan. petugas juga harus
selalu memilah alat setelah dicuci dan dikeringkan agar memudahkan proses sterilisasi alat
dan penyimpanan (komitmen mutu). Setiap pemakaian autoklaf petugas harus bertanggung
jawab dari mulai menghidupkan tanda on, menunggu alat-alat steril dan mematikan tanda off
pad autoklaf (akuntabilitas). Sterilisasi ini sangat penting dalam menjaga alat alat kesehatan
gigi dan mulut untuk membunuh semua mikroorganisme hidup termasuk sporanya pada alat-
alat yang disterilkan. Sehingga alat-alat dapat digunakan pada gigi dan mulut pasien secara
langsung untuk pengendalian infeksi dari pasien yang satu kepada pasien yang lain

Kegiatan 6 : Pengendalian dan pencegahan infeksi.


Untuk melaksanakan kegiatan ini, penulis dan sesama petugas lain dipoli gigi harus saling
mengingatkan mencuci tangan 6 langkah untuk menjaga kebersihan tangan rutin
(Nasionalisme) karena sebagai petugas medis bertanggung jawab atas keselamatan pasien.
Harus saling mengingatkan bahwa cuci tangan tidak hanya selesai pekerjaan tetapi juga
sebelum melakukan pekerjaan/tindakan medis pasien (komitmen mutu).penulis harus
memastikan agar handscrub selalu ada tersedia saat diperlukan agar penerapan cuci tangan 6
langkah ini bisa dilaksanakan setiap waktu dengan mudah ( Anti korupsi).

3.3 Analisa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian analisis adalah penyelidikan
terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuata, dsb) untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb) (KBBI, 2008: 58). Analisa berasal dari
kata Yunani Kuno analusis yang berarti melepas. Sehingga pengertian analisa yaitu suatu
usaha dalam mengamati secara detail pada suatu hal atau benda dengan cara menguraikan
komponen-komponen pembentuknya atau menyusun komponen tersebut untuk dikaji lebih
lanjut.

Kegiatan 1 : Pengajuan permohonan izin kepada Pimpinan mengenai rencana kegiatan


Dampak positif dari kegiatan ini yang telah dilaksanakan adalah adanya koordinasi dari
pimpinan, mendapatkan izin dari pimpinan. Maka semua tahap kegiatan berjalan sesuai
rencana, pimpinan senantiasa memberikan bimbingan dan saran yang sangat membantu
penulis dalam menyelesaikan aktualisasi ini.
Dampak negatif jika tidak dilakukan tahap kegiatan ini diimbangi dengan nilai-nilai
ANEKA, maka pelaksanaan aktualisasi saya tidak mendapat dukungan dari pimpinan,
pelaksanaan kegiatan tidak terkoordinasi dengan baik oleh pimpina, bimbingan dan saran
tidak diperoleh dan penulis tidak termotivasi melaksanakan aktualisasi ini. Dan juga dapat
menyalahi aturan karena sebagai CPNS wajib mengikuti latsar dan melaksanakan Aktualisasi
dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA agar menjadi karakter dalam diri penulis sebagai
seorang PNS dikemudian hari.

Kegiatan 2 : Sosialisasi dengan sesama perawat gigi mengenai komunikasi terapeutik


terhadap pasien.
Dampak positif dari kegiatan ini adalah dengan adanya izin kepala ruangan dan
melaksanakan sosialisasi ini dapat mengoptimalkan peran dan fungsi perawat gigi dalam
meningkatkan kualitas pelayanan dipoli gigi. Perawat gigi dapat menjalankan perannya
dalam merawat/melakukan tindakan untuk proses pemulihan pasien sesuai dengan
pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki dan sesuai dengan standar profesinnya. Perawat

22
gigi dapat bekerja sama dengan dokter gigi dan menciptakan suasana nyaman bagi pasien
sebagai penerima layanan sehingga pasien merasa puas terhadap pelayanan dipoli gigi.
Dampak negatif jika sosialisasi ini tidak diterapkan makan suasana yang terjadi diruang poli
gigi tidak mengalami perubahan lebih baik.perawat gigi tidak optimal dalam
mengimplementasikan peran dan fungsinya sebagai petugas kesehatan yang mempunyai
pengetahuan dan ketrempilan sesuai standar profesinya dalam melayani pasien.

Kegiatan 3 : Melakukan Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut


Dampak positif dari pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatnya derajat kesehatan gigi
dan mulut masyarakat yang berobat ke poli gigi RSUD pidie jaya. Selain itu juga
mendukung misi RSUD, yaitu selain sebagai pelayanan juga berfungsi sebagai pendidikan.
Dampak negative jika tidak dilaksanakan kegiatan ini maka tidak adanya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat bagi pasien yang berobat.

Kegiatan 4 : Melakukan Upaya pencegahan penyakit gigi.


Dampak positif dari hasil kegiatan ini adalah perawat gigi dapat mengimplementasikan peran
dan fungsinya dalam melayani pasien sesuai standar profesi. Dan dapat menambah
pengetahuan serta ketrampilan dalam meningkatkan komunikasi terapeutik dalam proses
pemulihan pasien, sebagai pelayan publik
Dampak negative jika tidak dilakukan pelaksanaan aktualisasi ini maka perawat gigi tidak
dapat belajar lebih banyak dari pasien. Tidak dapat meningkatkan skill nya dalam
menghadapi pasien dan hanya sebagai petugas administrasi menulis kartu status pasien yang
datang kepoli gigi. Dan tidak terciptanya komunikasi yang membuat nyaman pasien.
Sehingga berpengaruh terhadap kepuasan pasien.

Kegiatan 5 : Sterilisasi alat-alat kesehatan gigi


Dampak positif dari pelaksanaan tahapan kegiatan ini adalah tujuan sterilisasi tercapai, dalam
menjaga alat alat kesehatan gigi dan mulut untuk membunuh semua mikroorganisme hidup
termasuk sporanya pada alat-alat yang disterilkan. Sehingga alat-alat dapat digunakan pada
gigi dan mulut pasien secara langsung untuk pengendalian infeksi dari pasien yang satu
kepada pasien yang lain.
Dampak negative jika tidak dilakukan tahapan kegiatan ini maka penyebaran infeksi dapat
terjadi dengan mudah melalui alat-alat kesehatan gigi yang sudah dipakai untuk pasien yang
satu, dipakai kembali untuk pasien yang lain. Sehingga yang terjadi adalah kurangnya peran
petugas untuk melakukan usaha pengendalian infeksi dari alat-alat kesehatan gigi dalam
melakukan tindakan medis terhadap pasien.

Kegiatan 6 : Pengendalian dan pencegahan infeksi


Dampak positif yang terjadi dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah terjaganya kebersihan
tangan petugas medis poli gigi, sehingga adanya usaha pencegahan infeksi melalui tangan
petugas medis poli gigi dari pasien satu kepada pasien yang lain, dari petugas medis kepada
petugas medis lain, dari petugas medis kepada dokter gigi, dan dari petugas medis kepada
keluarga saat kembali kerumah.
Dampak negative jika tidak dilaksanakan kegiatan ini secara optimal, maka penyebaran
infeksi melalui tangan petugas medis tidak dapat dihindari.berakibat penularan infeksi dari
pasien satu kepada pasien lain sehingga membahayakan keselamatan pasien yang berkunjung
kepoli gigi.

23
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis pembahasan sebelumnya bahwa isu yang diangkat di instansi adalah
tentang “kurang optimalnya peran dan fungsi perawat gigi dalam meningkatkan kualitas
pelayanan dipoli gigi RSUD pidie Jaya” dapat diselesaikan melalui 6 (enam) tahapan
kegiatan.kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten
Pidie Jaya mulai tanggal 18 November sampai 13 Desember 2019. Setiap kegiatan tersebut
mengandung nilai-nilai dasar ANEKA – akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, dan anti korupsi- sehingga diharapkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dapat
memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan capaian kinerja organisasi kedepannya.
Berikat adalah kegiatan-kegiatan yang telah diaktualisasikan untuk pemecahan isu :
1. Permohonan pengajuan izin kepada pimpinan mengenai rencana kegiatan
2. Sosialisasi dengan sesame perawat gigi mengenai komunikasi terapeutik terhadap
pasien.
3. Melakukan upaya peningkatan kesehatan gigi danmulut
4. Melakukan upaya pencegahan penyakit gigi.
5. Sterilisasi alat-alat kesehatan gigi.
6. Pengendalian dan pencegahan infeksi melalui cuci tangan.

Setelah menjalankan ke enam rangkaian kegiatan diatas, penulis menyadari bahwa nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi) dapat
diimplementasikan dalam setiap kegiatan baik kegiatanberskala besar maupun tahapan-
tahapan kegiatan kecil yang menjadi pendukung kegiatan utama. Penulis juga menyadari
bahwa pelaksanaan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun secara keseluruhan
kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan tetap dapat direalisasikan secara komprehensif
tanpa hambatan yang berarti.hal tersebut tidak terlepas dari koordinasi dari berbagai pihak.

B. Saran
Aktualisasi nilai-nilai Dasar ANEKA yang telah saya aktualisasikan pada tempat habituasi
ini supaya dapat memberikan kontribusi baik demi perubahan kearah yang lebih baik.berikut
saran-saran yang dapat penulis berikan :
1). Kepada instansi Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Pidie Jaya diharapkan agar dapat
terus menjalankan aktivitas yang memberikan dampak positif terhadap peningkatan
pelayanan publikdan peningkatan kinerja organisasi,terus memberikan dukungan
terhadap kemajuan kinerja demi tercapainya visi dan misi organisasi.
2). Kepada seluruh ASN dilingkup Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya agar dapat
menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam setiap melaksanakan kegiatan organisasi.
3). Kepada CPNS dari pemerintah kabupaten Pidie selanjutnya yang akan mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS di BKPSDM pidie agar menggali lebih dalam setiap pelaksanaan
kegiatan organisasi.
4). Kepada BKPSDM Pidie agar dapat terus menjaga kualitas pelaksanaan kegiatan latsar
CPNS sehingga tetap menjadi lembaga pencetak agen perubahan di Indonesia Khususnya
di kabupaten pidie.

24

Anda mungkin juga menyukai