PENDAHULUAN
1
1.2 PROFIL INSTANSI
1.2.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie Jaya
Rumah sakit Umum Daerah Pidie Jaya dibangun diatas areal persawahan seluas
37.000 m2.terletak dipinggir jalan raya Banda Aceh – Medan Km. 158 Gampong
Dayah Timu Kecamatan Maureudu.RSUD masih sangat kekurangan dalam hal
pembangunan fisik,manajerial,SDM,sarana dan prasarana maupun teknologi. Adapun
batas-batas wilayah RSUD Pidie Jaya, Yaitu :
a) Sebelah utara dengan jalan lintas banda aceh – Medan
b) Sebelah timur dengan jalan laying Cot Trieng
c) Sebelah barat dengan persawahan
d) Sebelah selatan komplek kantor bupati Pidie Jaya
Rumah Sakit Umum Daerah pidie Jaya merupakan sarana pelayanan public milik
pemerintah Kabupaten Pidie Jaya yang berfungsi membantu memberikan pelayanan
kesehatan secara paripurna baik pelayanan medis spesialistik,rehabilitative, dan
penunjang. Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya sudah teregistrasi di Kementrian
Kesehatan RI pada tanggal 17 oktober 2007 dengan Nomor Registrasi 1118012 dan
delapan tahun kemudian sesuai dengan keputusan Bupati Pidie Jaya Nomor 500 tahun
2015 tentang penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya dengan status
C dab keputusan Bupati yang representatif Rumah Sakit kabupaten. Sejak tahun 2007
sampai dengan 10 desember 2015 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie Jaya
berada dibawah naungan Dinas Kesehatan pidie Jaya. Dengan qanun kabupaten Pidie
Jaya nomor 6 tahun 2015 tentang perubahan ketiga atas qanun kabupaten Pidie jaya
nomor 14 tahun 2008 tentang susunan organisasi tatakerja dinas dan lembaga teknis
daerah kabupaten pidie jaya.Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya telah berdiri
sebagai lembaga satuan kerja perangkat daerah kabupaten pidie jaya yang berfungsi
sebagai pelaksanaan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan.
Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana Rumah sakit daerah Kabupaten Pidie
Jaya akan diarahkan agar dapat eksis didalam era globalisasi dan informasi ini.
Adapun visi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie Jayaadalah :
“Menjadikan Rumah Sakit sebagai salah satu pusat pelayanan yang dapat
meningkatkan derjat kesehatan masyarakat Pidie Jaya dengan mengutamakan
kualitas dan daya saing yang tinggi serta menjamin terpenuhinya hak-hak dan
kewajiban setiap pasien, keluarga serta keamanan dan kenyamanan bagi setiap
petugas kesehatan”.
2
Misi Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya adalah :
a. Ibadah.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan
c. Meningkatkan jenis pelayanan
d. Meningkatkan kepercayaan masyarakat
e. Menciptakan Lingkungan kerja yang aman dan efisien untuk
staf Rumah Sakit
f. Membangun system pelayanan yang islami
g. Menciptakan fungsi rumah sakit selain berfungsi sebagai
pelayanan juga dapat berfungsi sebagai fungsi pendidikan.
h. Selain berfungsi sebagai pelayanan juga dapat berfungsi
sebagai fungsi social.
Adapun nilai-nilai yang terdapat dan diterapkan di RSUD Pidie Jaya dalam melayani
masyarakat yaitu :
1). Ramah
2). Melayani
3). Profesional
3
c. Pencegahan karies gigi dengan teknik kumur kumur dan pengolesan flour pada
gigi.
d. Pengisian pit dan fissure gigi dengan bahan fissure sealant.
Di bawah ini adalah struktur organisasi dari Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya :
Direktur
4
Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUD Pidie Jaya
5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
2.1 Core Issue
2.1.1 Alternatif isu
Isu adalah sebuah masalah yang muncul pada sebuah instansi akibat adanya
kesenjangan antara realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan para
stakeholder). Isu dapat muncul dari berbagai sumber, yaitu :
1). Hasil Observasi dan pengalaman penulis selama masa percobaan (CPNS).
2). Tugas Pokok dan Fungsi penulis sebagai pegawai administrasi.
3). Sasaran Kinerja pegawai.
Beberapa isu yang muncul dari sumber diatas kemudian di inventarisir dengan
mengkategorikannya kedalam tiga prinsip ASN yaitu :
1). Manajemen ASN
2). Pelayanan Publik
3). Whole of Government(WoG)
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada
instansi kerja penulis,yaitu pada bidang pelayanan kesehatan poli Gigi Rumah Sakit
Umum Daerah kabupaten pidie Jaya. Selanjutnya penulis mengkonsultasikan isu
yang telah teridentifikasi kepada Mentor dan Coach untuk kemudian dapat
dianalisis secara mendalam sehingga akan terpilihlah sebuah isu yang dianggap
lebih mendesak dibandingkan isu lainnya. Berdasarkan alut tersebut maka
didapatkanlah 4 buah isu yang telah diidentifikasi dan terkategori dengan prinsip
ASN :
1. Kurang optimalnya peran dan fungsi perawat gigi dalam meningkatkan kualitas
pelayanan dipoli Gigi RSUD Pidie Jaya.
2. Kurangnya kerja sama antar poli untuk pasien rujukan yang mempunyai
masalah gigi di RSUD Pidie Jaya.
3. Kurangnya Kepuasan pasien terhadap pelayanan dipoli gigi RSUD Pidie Jaya.
4. Kurangnya pengetahuan Pasien tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan
mulut dipoli gigi RSUD Pidie Jaya.
6
2.1.2 Analisis Pemilihan Isu
Dengan mencermati isu-isu diatas,diperoleh isu actual yang menjadi area permasalahan
dan perlu dilakukan analisis dengan metode USG, sebagaimana berikut.
Table 2.1 Analisis penyebab isu menggunakan Teknink Analisis USG
N ISU U S G Total Ranking
O.
1. Kurang optimalnya peran dan fungsi 4 5 5 14 1
perawat gigi dalam meningkatkan kualitas
pelayanan dipoli gigi RSUD Pdie Jaya
2. Kurangnya kerja sama antar poli untuk 4 3 3 10 3
pasien rujukan yang mempunyai masalah
gigi di RSUD Pidie Jaya
3. Kurangnya Kepuasan pasien terhadap 3 3 5 11 2
pelayanan dipoli gigi RSUD Pidie Jaya
4. Kurangnya pengetahuan Pasien tentang 2 3 4 9 4
pentingnya menjaga kebersihan gig dan
mulut dipoli gigi RSUD Pidie Jaya
Berdasarkan hasil analisis diata maka didapatkan isu yang sangat mendesak untuk
diselesaikan yaitu isu nomor 1 tentang “Kurang optimalnya peran dan fungsi perawat gigi
dalam meningkatkan kualitas pelayanan dipoli gigi RSUD Pdie Jaya”.
Dampak yang timbul dari isu tersebut adalah berpengaruh terhadap kepuasan pasien yang
semakin berkurang terhadap pelayanan dipoli gigi karena dianggap tidak memberikan
pelayanan yang berkualitas sesuai visi RSUD Pidie jaya.
Untuk merespon fenomena tersebut maka pennulis akan melakukan upaya-upaya untuk
memberikan pelayanan dengan ramah, melayani dengan Profesional sesuai wewenang
perawat gigi.
Peran dan fungsi masing masing profesi kesehatan termasuk perawat gigi sangat
memengaruhi kualitas pelayanan pasien, mulai dari perilaku perawat yang ramah dalam
berkomunikasi untuk kesembuhan pasien, upaya peningkatan kesehatan gigi melalui
penyampaian informasi kesehatan gigi, melakukan tindakan medis sesuai standar profesi,
serta pelayanan hygiene kesehatan gigi yang meliputi hygiene petugas, pemeliharaan dan
sterilisasi alat alat kesehatan gigi, juga pengendalian infeksi silang yang dilakukan
perawat gigi dengan menggunakan Alat pelindung diri dan cuci tangan dalam
melaksanakan pelayanan. sehingga misi Rumah Sakit dalam meningkatkan kualitas
pelayanan pasien dapat terwujud.
7
2.2 Tahapan kegiatan dan Output
Rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Pidie Jaya sesuai denngan niali-nilai dasar ASN yaitu ANEKA, antara lain :
1. Pengajuan permohonan izin kepada Pimpinan mengenai rencana kegiatan.
2. Sosialisasi dengan sesama perawat gigi mengenai komunikasi terapeutik terhadap
pasien.
3. Melakukan Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut melalui penyuluhan untuk
meningkatkan pengetahuan pasien.
4. Melakukan Upaya pencegahan penyakit gigi melalui pembersihan karang gigi
menggunakan komunikasi terapeutik..
5. Sterilisasi alat-alat kesehatan gigi menggunakan autoklaf secara bertanggung jawab.
6. Pengendalian dan pencegahan infeksi melalui 6 langkah cuci tangan.
8
9
Berikut table rancangan aktualisasi untuk tahapan kegiatan dan Output
Table 2.3 Rancangan aktualisasi Mengoptimalkan peran dan fungsi perawat gigi dalam meningkatkan kualitas pelayanan dipoli Gigi RSUD Pidie Jaya.
N Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Nilai-nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan nilai-nilai
o. Kegiatan ASN visi misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Pengajuan 1. Melapor, dan 1. Rencana 1. Melapor, meminta izin dan Dengan diterimanya Dengan danya rencana
berkoordinasi kegiatan berkoordinasi, serta rencana kegiatan ini pelaksanaan kegiatan
permohonan
kepada pimpinan. terkoordinasi. menjelaskan rencana kegiatan. dapat mewujudkan mengoptimalkan peran
izin kepada 2. Menjelaskan 2. Mendapa Datang tepat waktu visi RSUD yaitu dan fungsi perawat
rencana kegiatan tkan izin dan (Akuntabilitas, Anti meningkatkan derajat gigi dalam
Pimpinan
untuk mendapatkan saran. korupsi) kesehatan masyarakat meningkatkan kualitas
mengenai saran dan izin 3. Foto 2. Berbicara menggunakan dengan pelayanan poli gigi
pelaksanaan . bahasa Indonesia yang baik mengutamakan akan mendukung
rencana
dan sopan serta hormat pada kualitas dan daya tercapainya nilai-nilai
kegiatan. pimpinan (Nasionalisme, saing yang tinggi RSUD yaitu ramah,
Etika publik). serta menjamin melayani dan
3. Konsistensi dapat dilihat terpenuhinya hak-hak profesional.
mulai dari koordinasi sampai setiap pasien,
pelaksanaan
kegiatan(komitmen mutu)
2. Sosialisasi 1. Melapor, dan 1. Mendapat 1. Melapor dan meminta izin Dengan adanya -Etika publik
dengan meminta izin izin. untuk pelaksanaan rencana sosialisasi dan -WoG
sesama kepada kepala poli 2. Adanya kegiatan dengan bahasa yang Pelaksanaan -Akuntabilitas
perawat gigi gigi. kejelasan sopan (Etika publik) dan komunikasi -Nasionalisme
mengenai 2. Menjelaskan rencana untuk bekerja sama (WoG) demi terapeutik dapat -Anti korupsi
komunikasi mengenai rencana Kepala poli terlaksana rencana kegiatan. mendukung misi -Komitmen mutu.
terapeutik kegiatan. gigi. 2. Menjelasakn rencana kegiatan RSUD yaitu
terhadap 3. Mensosialisasikan 3. Terlaksananya mengandung nilai transparansi meningkatkan
pasien. tentang sosialisasi (Akuntabilitas). kualitas pelayanan.
10
komunikasi mengenai 3. Mensosialisasikan komunikasi
terapeutik kepada komunikasi terapeutik menggunakan
sesama perawat terapeutik bahasa Indonesia yang baik
gigi. terhadap dan benar, (Nasionalisme)
pasien. serta jujur,tidak
4. Foto berlebihan(Anti korupsi) agar
dapat diterapkan untuk
pelayanan yang berkualitas
(komitmen mutu).
11
4. Melakukan 1. Tahap Pra 1. Alat siap 1. Alat-alat disiapkan dengan Dengan adanya -KOmitmen mutu
interaksi, persiapan pakai dan rapi (komitmen mutu), Alat pelaksanaan kegiatan -Anti Korupsi
Upaya
alat dan persiapan operator siap yang disiapkan hanya yang ini akan mendukung -Akuntabilitas
pencegahan operator.. menerima dibutuhkan (Anti Korupsi). terwujudnya visi -Etika publik
2. Tahap orientasi, pasien. operator menyiapkan/ memakai RSUD untuk -Nasionalisme
penyakit
memperkenalkan 2. Adanya pasien masker dan sarung tangan meningkatkan derajat -WoG
gigi. diri,menanyakan dengan sebagai Alat pelindung diri dan kesehatan
tujuan pasien, rencana bertanggung jawab masyarakat.
keluhann pasien, tindakan (Akuntabilitas) terhadap
riwayat penyakit, medis. pengendalian infeksi.
dan menyepakati 3. Terlaksana 2. Berkomunikasi dengan pasien
dilakukan tindakan tindakan dengan ramah (Etika publik)
medis. medis dan menanyakan keluhan dan
3. Tahap kerja, dokumentasi. riwayat penyakit agar
melaksanakan 4. Instruksi berani(Anti korupsi)
tindakan medis. tersampaikan melakukan tindakan medis
4. Terminasi, sesuai standar
instruksi pada profesi(komitmen
pasien pasca mutu).sehingga pasien
tindakan. menyepakati tindakan medis
tanpa paksaan (nasionalisme).
3. Melakukan tindakan instruksi
dokter (WoG) sesuai perintah
(Etika publik) dengan cermat
(Komitmen mutu).
4. Selalu Memberikan instruksi
pada pasien pasca tindakan
(komitmen mutu) seecara
jelas (Akuntabilitas) sehingga
pasien tidak merasa di
diskriminasi (nasionalisme).
12
5 Sterilisasi 1. mencuci alat 1. Kondisi alat 1. Mencuci alat setelah dipakai Dengan adanya -Anti Korupsi
alat-alat setelah dipakai. alat sudah menggunakan sikat dan sabun pelaksanaan rencana -Komitmen mutu
kesehatan 2. Memilah alat yang steril antiseptik yang telah kegiatan ini akan -Akuntabilitas
gigi akan di sterilkan. disediakan (Anti Korupsi) mendukung misi
3. sterilisasi alat 2. Memilah alat yang disterilkan RSUd yaitu
menggunakan autoklaf dengan rapi (Komitmen mutu) meningkatkan
4. setelah selesai di agar mudah saat pengambilan kualitas pelayanan.
sterilkan alat disimpan alat-alat tersebut.
di dalam dental 3. Sterilisasi alat menggunakan
cabinet. Autoklaf secara bertanggung
jawab(Akuntabilitas)
4. Setelah selesai di sterilisasi alat
disimpan dalam dental cabinet
agar terjaga kesterilannya.
(komitmen mutu).
6 Pengendalian 1. Menerapkan cuci 1. Kebersihan 1. Menerapkan cuci tangan 6 Dengan adanya -KOmitmen mutu
dan tangan 6 langkah tangan terjaga langkah dengan tujuan untuk pelaksanaan rencana -Anti Korupsi
pencegahan baik menggunakan dan adanya mencegah infeksi silang kegiatan ini akan -Nasionelisme
infeksi air atau handscrub pencegahan (komitmen mutu). Cara mendukung
melalui cuci sebelum dan infeksi. melakukannya tidak sulit terwujudnya misi
tangan rutin.. sesudah 2. Handscrub serta murah(Anti korupsi). RSUD meningkatkan
melakukan tersedia. 2. Memastikan handscrub selalu kualitas pelayanan
tindakan medis. tersedia agar semua petugas dan meningkatkan
2. Memastikan dipoli gigi dapat menerapkan kepercayaan
ketersediaan 6 langkah cuci tangan masyarakat.
handscrub disudut (Nasionalisme)
ruangan poli gigi.
13
Tabel 2.4. Rancangan Waktu Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar
14
BAB III
3.1 Aktualisasi
Aktualisasi berasal dari kata dasar actual yang berarti nyata/ benar benar terjadi/
sesungguhnya ada. Dengan mengacu kepada pengertian tersebut, maka aktualisasi memiliki
pengertian suatu proses untuk menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki
terkait substansi mata pelatihan yang telah dipelajari dapat menjadi actual / nyata/ terjadi/
sesungguhnya ada. Proses yang perlu dilakukan berdasarkan pengertian aktualisasi dalam
suatu proses pembelajaran atau pelatihan adalah bentuk kemampuan peserta dalam
menerjemahkan teori kedalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, mrnjadikan
gagasan sebagai kegiatan (realita) memperhatikan tuntutan pembelajaran yang telah
dipelajari.
.
Kegiatan ini merupakan langkah awal penerapan gagasan implementasi konsep yang telah
dirancang. Izin dari atasan ialah penting. Jika tidak ada izin maka secara langsung rancangan
ini tidak dapat diaktualisasikan. Oleh karena itu, penulis wajib berkonsultasi dengan
pimpinan. Dalam permohonan izin tersebut, penulis menyampaikan konsep yang telah
disusun untuk mendapatkan dukungan dan juga arahan / bimbingan dari pimpinan untuk
menjalankan rancangan aktualisasi ini. Penulis juga menyampaikan tujuan aktualisasi ini
15
adalah untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat gigi dalam meningkatkan kualitas
pelayan dipoli gigi RSUD Pidie Jaya.
1. Akuntabilitas - Setiap langkah kegiatan dalam aktualisasi yang saya lakukan sesuai
dengan hasil koordinasi dengan pimpinan dan juga berdasarkan peraturan yng berlaku
untuk dapat dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
2. Anti Korupsi – dalam kegiatan ini saya menghubungi pimpinan lebih dahulu melalui
sambungan seluler. Dan menjumpai pimpinan sesuai jadwal yang ditentukan dan pada
saat selesai jam pelayanan poli gigi.
3. Etika publik – saya menjumpai pimpinan dengan sopan, serta hormat pada pimpinan.
4. Nasionalisme – dalam berbicara dengan pimpinan saya menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan duduk mufakat untuk berdiskusi dengan pimpinan hingga diperoleh saran.
5. Komitmen mutu – saya bertekad untuk bisa menyelesaikan pelaksanaan rancangan
aktualisasi ini dari tahap pertama konsultasi dengan mentor sampai seluruh tahap
pelaksanaan rancangan ini selesai.
3.1.2 Kegiatan 2
Tabel 3.2 Hasil AKtualisasi kegiatan 2
Pada kegiatan ini saya menjumpai kepala poli gigi untuk meminta izin dan dukungan atas
rencana rancangan aktualisasi yang saya siapkan. Kepala poli gigi memberikan izin dan
mengharapkan agar pelaksanaan sosialisasi tidak mengganggu jam pelayanan pasien. kami
sepakat dan bekerja sama Sosialisasi dilakukan esok harinya menjelang siang pada semua
petugas/ perawat gigi dan saat selesai jam pelayanan pasien dipoli gigi. Sebelum memulai
sosialisasi saya menyapa semua perawat gigi yang sudah menunggu diruangan agar
pelaksanaan sosialisasi berjalan santai dan akrab.
16
1. Etika Publik - Melapor dan meminta izin kepada kepala poli gigi untuk pelaksanaan
rencana kegiatan, dan bersikap ramah dan sopan kepada sesama perawat gigi.
2. Akuntabilitas – Menjelaskan rencana kegiatan kepada kepala poli dan menjelaskan materi
sosialisasi kepada semua perawat gigi yang ada diruang poli gigi.
3. Nasionalisme – saya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar perawat
gigi mudah mengerti perkataan saya dalam sosialisasi.
4. Anti Korupsi – saya menjelaskan materi sosialisasi secara jujur sesuai pengetahuan yang
telah saya ketahui dan pelajari mengenai komunikasi terapeutik.
5. Komitmen mutu – saya telah sepakat dengan kepala poli gigi untuk sosialisasi agar
dilaksanakan pada saat selesai pelayanan pasien.
3.1.3 Kegiatan 3
Tabel 3.3 Hasil Aktualisasi kegiatan 3
Nama Kegiatan Melakukan Upaya peningkatan kesehatan
gigi dan mulut
Tanggal
Tahapan kegiatan Menyiapkan materi penyuluhan.
Menyiapkan media/alat bantu/poster
Menjumpai dan menyapa pasien baik
didalam poli gigi ataupun diruang
tunggu poli gigi.
wawancara pasien dan memberikan
penyuluhan.
Output Kegiatan Tersedianya materi penyuluhan,
tersedianya poster.
adanya objek yaitu pasien.
data hasil wawancara dan pengetahuan
pasien
Pada tahap kegiatan ke 3 diatas, saya mencari referensi mengenai materi penyuluhan dari
internet sesuai dengan kesehatan gigi dan mulut. saya juga mencari contoh poster yang sesuai,
Saya menyusun materi dan mengeprint materi penyuluhan tersebut ditempat fotokopy samping
RSUD Pidie jaya karena jarak yang dekat. Saya juga mencetak poster sebagai alat bantu
penyuluhan disekitar tempat saya melaksanakan aktualisasi. kemudian saya mengajak teman 1
atau 2 orang perawat gigi dengan izin ibu kelapa poli gigi untuk berpartisipasi memberikan
penyuluhan pada pasien poli gigi. Sedangkan perawat gigi yang lain tetap membantu dokter gigi
memberikan pelayanan diruang poli. Sehingga rencana pelaksanaan kegiatan berjalan lancar
tanpa mengganggu pelayanan pasien diruang poli gigi dan tertib.
17
3. Komitmen mutu –Materi yang diberikan pada pasien dan media bantu penyuluhan/
poster sesuai dengan bidang kesehatan gigi yang telah disiapkan.
4. Etika publik – Saya menjumpai dan menyapa pasien dengan sopan dan ramah.
5. Nasionalisme – memberikan penyuluhan dengan tetap menjaga ketertiban diruang
tunggu.
3.1.4 Kegiatan 4
Tabel 3.4 Hasil Aktualisasi kegiatan 4
Pada tahap kegiatan diatas, saya menyiapkan alat sesuai tindakan dengan teliti agar tidak
salah saat pemakaian sesuai kebutuhan. Menyiapkan bahan alcohol dan tampon untuk
antiseptic setelah tindakan medis.dan menyiapkan masker serta sarung tangan sebagai alat
pelindung diri (APD). saat bertemu pasien yang akan dilakukan perawatan saya
memperkenalkan diri lebih dulu, menanyakan keluhan dan memeriksa kondisi gigi pasien.
kemudian membuat kesepakatan tindakan medis lewat komunikasi.serta memberitahukan
pasien setiap melakukan tindakan. Tentunya dengan persetujuan dokter gigi. Ataupun
bersama dokter gigi menjadi asisten dalam melaksanakan tindakan medis. setelah selesai
tindakan medis saya memberikan cermin agar pasien dapat melihat kondisi gigi nya setelah
dilakukan tindakan.lalu menyampaikan instruksi pasca tindakan agar pasien dapat
mengetahui cara memelihara kesehatan giginya.
18
Nilai-nilai ANEKA terkait tindakan ini adalah :
Tanggal
Tahapan kegiatan mencuci alat setelah dipakai.
Mengeringkan alat dengan kain kasa.
Memilah alat yang akan di sterilkan.
sterilisasi alat menggunakan autoklaf
setelah selesai di sterilkan alat disimpan di
dalam dental cabinet.
Pada tahap kegiatan ini, petugas mencuci alat-alat yang telah selesai dipakai saat tindakan
pasien , membuang alat sekali pakai yang tajam kedalam safetybox, membuang tampon dan
kapas yang telah terkena cairan tubuh/darah pasien dalam tong sampah medis agar tidak
terkontaminasi dengan sampah biasa. mencuci alat menggunakan sikat dan sabun antiseptic
yang telah tersedia.lalu mengeringkan alat alat tersebut menggunakan kain kasa dan
memilah alat alat yang bisa diterilkan dan alat yang tidak bisa disterilkan, seperti alat
pengaduk tambalan yang terbuat dari jenis plastik,sendok takar tambalan, serta wadah tempat
larutan NaCL dan betadin. Alat alat yang terbuat dari logam/aluminium seperti kaca mulut,
sonde, pinset, excavator,tang pencabutan dan alat bedah lainnya dapat disterilkan
menggunakan Autoklaf. Petugas bertanggung jawab dalam penggunaan autoklaf sampai alat
menjadi steril.lalu menyimpan alat steril ke dalam dental cabinet ataupun dipakai kembali
untuk tindakan medis pasien.
1. Anti Korupsi – mencuci alat menggunakan sikat dan sabun antiseptic yang sudah tersedia
2. Komitmen mutu – memilah alat yang dapat disterilkan dan alat yang tidak disterilkan
agar mudah saat penyimpanan/ pengambilan saat dibutuhkan.
3. Akuntabilitas – petugas harus bertanggung jawab atas pemakaian Autoklaf ,
menghidupkan, menungu sampai alat-alat steril, dan mematikan autoklaf kembali.
19
3.1.6 Kegiatan 6
Tabel 3.6 Hasil AKtualisasi kegiatan 6
Nama Kegiatan Pengendalian dan pencegahan infeksi
Tanggal
Tahapan kegiatan Menerapkan cuci tangan 6 langkah baik
menggunakan air atau handscrub sebelum
dan sesudah melakukan tindakan medis.
Memastikan ketersediaan cairan
handscrub disudut ruangan poli gigi.
Output Kegiatan Kebersihan tangan terjaga dan adanya
pencegahan infeksi.
Cairan handscrub tersedia.
Pada tahap kegiatan diatas, saya mengingatkan teman sesama perawat gigi untuk mencuci
tangan 6 langkah sebelum melakukan tindakan pada pasien dan mencuci tangan kembali
setiap selesai mencuci alat tindakan terhadap pasien. Walaupun pada saat bekerja
menggunakan sarung tangan tetapi tetap saja dengan melakukan cuci tangan kembali kita
telah berusaha optimal untuk menjaga kebersihan tangan demi diri sendiri, orang lain
disekitar kita dan keluarga saat kita kembali kerumah. Dengan demikian pengendalian infeksi
melalui tangan dapat kita terapkan secara optimal. sehingga handscrub yang disediakan oleh
pihak Rumah Sakit selalu terpakai bagi setiap tenaga medis yang melayani pasien dipoli gigi.
1. Nasionalisme – saya mengajak teman sesame perawat gigi untuk menjaga kebersihan
tangan rutin.
2. Komitmen mutu – cuci tangan tidak hanya selesai pekerjaan tetapi sebelum melakukan
tindakan pasien juga harus dilakukan sebagai pengendalian infeksi terhadap pasien
3. Akuntabilitas – bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan tangan demi diri sendiri,
orang lain disekitar dan keluarga saat kembali kerumah.
4. Anti Korupsi – handscrup sudah tersedia tanpa harus dicari dan cuci tangan 6 langkah
dapat dilakukan dengan mudah bagi petugas poli gigi.
3.2 Habituasi
Habituasi menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti
pembiasaan.secara definisi, habituasi merupakan suatu proses penyesuaian agar menjadi
terbiasa dengan nila-nilai yang sudah dilatih ataupun stimulus-stimulus yang sudah
ditanamkan.
Pada Aktualisasi ini, tahap habituasi merupakan tahapan dimana peserta pelatihan dasar
(Latsar) CPNS diminta agar dapat melatih diri untuk menanamkan nilai-nilai yang harus
dimiliki seorang ASN dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan publik, pelaksana
kebijakan serta perekat dan pemersatu bangsa. Nila-nilai tersebut diharapkan dapat tertanam
20
pada karakter seorang ASN dalam berperilaku dikehidupan sehari-hari dimana karakter
tersebut dapat menjadi cerminan aeorang ASN. Indicator keberhasilan pembelajaran agenda
habituasi adalah teridentifikasi suatu kondisi nyata yang terjadi didalam lingkungan kerja
yang terkait dengan pelaksanaan tugas jabatannya sebagai suatu isu yang harus diselesaikan.
Adapun nilai-nilai ANEKA yang penulis terapkan pad akegiatan dalam menyelesaiakn
tupoksi di instansi seperti yang dideskripsikan pada penjelasan dibawah ini :
21
Kegiatan 5 : Sterilisasi alat-alat kesehatan gigi
Pada kegiatan ini, petugas harus selalu mencuci alat selesai pakai menggunakan sikat dan
sabun antiseptic yang tersedia (anti korupsi) sebelum alat disterilkan. petugas juga harus
selalu memilah alat setelah dicuci dan dikeringkan agar memudahkan proses sterilisasi alat
dan penyimpanan (komitmen mutu). Setiap pemakaian autoklaf petugas harus bertanggung
jawab dari mulai menghidupkan tanda on, menunggu alat-alat steril dan mematikan tanda off
pad autoklaf (akuntabilitas). Sterilisasi ini sangat penting dalam menjaga alat alat kesehatan
gigi dan mulut untuk membunuh semua mikroorganisme hidup termasuk sporanya pada alat-
alat yang disterilkan. Sehingga alat-alat dapat digunakan pada gigi dan mulut pasien secara
langsung untuk pengendalian infeksi dari pasien yang satu kepada pasien yang lain
3.3 Analisa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian analisis adalah penyelidikan
terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuata, dsb) untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb) (KBBI, 2008: 58). Analisa berasal dari
kata Yunani Kuno analusis yang berarti melepas. Sehingga pengertian analisa yaitu suatu
usaha dalam mengamati secara detail pada suatu hal atau benda dengan cara menguraikan
komponen-komponen pembentuknya atau menyusun komponen tersebut untuk dikaji lebih
lanjut.
22
gigi dapat bekerja sama dengan dokter gigi dan menciptakan suasana nyaman bagi pasien
sebagai penerima layanan sehingga pasien merasa puas terhadap pelayanan dipoli gigi.
Dampak negatif jika sosialisasi ini tidak diterapkan makan suasana yang terjadi diruang poli
gigi tidak mengalami perubahan lebih baik.perawat gigi tidak optimal dalam
mengimplementasikan peran dan fungsinya sebagai petugas kesehatan yang mempunyai
pengetahuan dan ketrempilan sesuai standar profesinya dalam melayani pasien.
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis pembahasan sebelumnya bahwa isu yang diangkat di instansi adalah
tentang “kurang optimalnya peran dan fungsi perawat gigi dalam meningkatkan kualitas
pelayanan dipoli gigi RSUD pidie Jaya” dapat diselesaikan melalui 6 (enam) tahapan
kegiatan.kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten
Pidie Jaya mulai tanggal 18 November sampai 13 Desember 2019. Setiap kegiatan tersebut
mengandung nilai-nilai dasar ANEKA – akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, dan anti korupsi- sehingga diharapkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dapat
memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan capaian kinerja organisasi kedepannya.
Berikat adalah kegiatan-kegiatan yang telah diaktualisasikan untuk pemecahan isu :
1. Permohonan pengajuan izin kepada pimpinan mengenai rencana kegiatan
2. Sosialisasi dengan sesame perawat gigi mengenai komunikasi terapeutik terhadap
pasien.
3. Melakukan upaya peningkatan kesehatan gigi danmulut
4. Melakukan upaya pencegahan penyakit gigi.
5. Sterilisasi alat-alat kesehatan gigi.
6. Pengendalian dan pencegahan infeksi melalui cuci tangan.
Setelah menjalankan ke enam rangkaian kegiatan diatas, penulis menyadari bahwa nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi) dapat
diimplementasikan dalam setiap kegiatan baik kegiatanberskala besar maupun tahapan-
tahapan kegiatan kecil yang menjadi pendukung kegiatan utama. Penulis juga menyadari
bahwa pelaksanaan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun secara keseluruhan
kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan tetap dapat direalisasikan secara komprehensif
tanpa hambatan yang berarti.hal tersebut tidak terlepas dari koordinasi dari berbagai pihak.
B. Saran
Aktualisasi nilai-nilai Dasar ANEKA yang telah saya aktualisasikan pada tempat habituasi
ini supaya dapat memberikan kontribusi baik demi perubahan kearah yang lebih baik.berikut
saran-saran yang dapat penulis berikan :
1). Kepada instansi Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Pidie Jaya diharapkan agar dapat
terus menjalankan aktivitas yang memberikan dampak positif terhadap peningkatan
pelayanan publikdan peningkatan kinerja organisasi,terus memberikan dukungan
terhadap kemajuan kinerja demi tercapainya visi dan misi organisasi.
2). Kepada seluruh ASN dilingkup Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya agar dapat
menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam setiap melaksanakan kegiatan organisasi.
3). Kepada CPNS dari pemerintah kabupaten Pidie selanjutnya yang akan mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS di BKPSDM pidie agar menggali lebih dalam setiap pelaksanaan
kegiatan organisasi.
4). Kepada BKPSDM Pidie agar dapat terus menjaga kualitas pelaksanaan kegiatan latsar
CPNS sehingga tetap menjadi lembaga pencetak agen perubahan di Indonesia Khususnya
di kabupaten pidie.
24