Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 8A :

1. Arfiana Rachmatillah (1601470018)


2. Ranita Sari (P17221171004)
3. Shelvia Rosalinda (P17221171010)
4. Eli Kusnatul A. (P17221173037)

Tugas Gadar Khusus


Syok Pada Neonatus
A. Pengertian Syok
Syok adalah gejala klinis yang kompleks disebabkan karena kegagalan fungsi sirkulasi
yang bersifat akut dan ditandai oleh perfusi organ dan jaringan yang tidak adekuat. Hal
tersebut mengakibatkan kurang adekuatnya jumlah oksigen dan nutrien untuk memenuhi
kebutuhan jaringan tubuh dan untuk pembuangan sisa hasil metabolisme.
Syok dapat dijumpai pada masa antepartum, intrapartum dan postpartum. Meskipun telah
dicapai kemajuan dalam penanganan pada bayi baru lahir, syok sirkulasi tetap menyebabkan
morbiditas dan mortalitas yang serius dalam kaitannya dengan mekanisme kompleks yang
menyertai pada masa transisi janin-bayi baru lahir dan aspek-aspek unik lainnya dari fisiologi
bayi baru lahir.
Terdapat 3 fase syok yaitu : kompensasi, dekompensasi dan irreversibel. Fase
kompensasi ditandai: frekuensi jantung, frekuensi napas, tekanan darah dan suhu tidak
terganggu atau terjadi gangguan minimal. Tanda klinis fase ini adalah pucat, takikardia, kulit
perifer lembab, capilary refill memanjang. Bila mekanisme homeostasis sudah jenuh atau
tidak adekuat akan terjadi fase dekompensasi. Fase dekompensasi ditandai dengan tekanan
darah yang makin menurun, capilary refill sangat memanjang, takikardi, kulit dingin, nafas
cepat (untuk mengkompensasi asidosis metabolik) dan jumlah urin berkurang atau tidak ada.
Penanganan yang terlambat akan mengakibatkan terjadinya syok irreversibel.
B. Etiologi
Syok pada bayi baru lahir dapat terjadi karena berbagai macam faktor:
1. Hipovolemia
2. Sepsis
3. Reaksi obat (anafilaktik)
4. Kardiogenik
5. Neurogenik
6. Endokrinogenik
C. Anamnesis
1. Riwayat ibu mengalami infeksi intra uterin, demam dengan kecurigaan infeksi berat atau
ketuban pecah dini.
2. Riwayat persalinan dengan tindakan, penolong persalinan, lingkungan persalinan yang
kurang higienis.
3. Riwayat perdarahan maternal.
4. Riwayat lahir asfiksia berat, bayi kurang bulan, berat lahir rendah.
5. Riwayat perdarahan fetal/neonatal.
6. Riwayat bayi malas minum, penyakitnya cepat memberat.
7. Riwayat keadaan bayi lunglai, mengantuk atau aktivitas kurang, iritabel/rewel, perut
kembung, tidak sadar, kejang.
D. Prosedur
1. Mengenali neonatus dengan faktor resiko untuk terjadinya syok
a. Syok hipovolemik = kehilangan darah
b. Syok septik = ada tanda infeksi
c. Syok kardiogenik = ada tanda kelainan jantung/disfungsi miokard (asfiksia, anemia,
syok, dsb.)
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan penunjang yang dibutuhkan : darah lengkap,
hapusan darah, hitung jenis, CRV, procacitonin, GDA, elektrolit, SGOT, SGPT, ureum,
kreatinin, kultur darah, urine, feses, foto thoraks, analisa gas darah, serum laktat, EKG.
3. Mengenali tanda-tanda syok pada neonatus
a. Kardiovaskuler :
- TD menurun
- Kisaran MAP rendah
- Denyut jantung meningkat
b. Pernafasan :
- Laju nafas meningkat
- Retraksi
- Grunting
- Apnea
c. Lain-lain :
- SSP : rewel, letargi, bingung, dan koma.
- Mottling pada kulit
- Ekstremitas terasa dingin
- Penurunan produksi urine
- Pengisian ulang kapiler memanjang
- Asidosis metabolic
4. Memberikan tatalaksana
a. Penggantian volume cairan (10 – 20 ml/kg) :
- Normal salin
- Larutan ringan laktat
- Albumin 5% : dapat menyebabkan perpindahan cairan dari kompartemen
intraseluler ke kompartemen ekstraseluler.
- Whole blood : dengan riwayat kehilangan darah
b. Vasopressor :
- Dopamine (katekolanin alami) : 0,5-2 mkg/kg/menit : vasodilatasi ginjal dan
mesenterik : sedikit perubahan pada TD 2-10 mkg/kg/menit : β1 rec : output
jantung meningkat dan TD>10 mkg/kg/menit : α rec : TD meningkat.
- Dobutamine : sampai dengan 20 mkg/kg/menit
- Adrenaline : 0,05 – 0,1 mkg/kg/menit
- Hidrokortison : 20 – 40 mg/m2/hari IV/PO Q12h (1 – 2 mg/kg/dosis)
c. Koreksi asidosis metabolic dengan infus sodium bikarbonat sebesar 1-2 mEq/kg
d. Mengoreksi hipoksia dan memberikan dukungan respirasi sesuai kebutuhan
e. Mengoreksi hipoglikemia (D10W : 2 ml/kg, hipokalsemia (Ca glukonat 10% : 1
ml/kg) dan ketidakseimbangan elektrolit jika ada.
f. Diet : tetap NPO sampai fungsi GI telah pulih.
g. Mulai nutrisi parenteral total.

Anda mungkin juga menyukai