2. Ranita Sari (P17221171004) 3. Shelvia Rosalinda (P17221171010) 4. Eli Kusnatul A. (P17221173037)
Tugas Gadar Khusus
Syok Pada Neonatus A. Pengertian Syok Syok adalah gejala klinis yang kompleks disebabkan karena kegagalan fungsi sirkulasi yang bersifat akut dan ditandai oleh perfusi organ dan jaringan yang tidak adekuat. Hal tersebut mengakibatkan kurang adekuatnya jumlah oksigen dan nutrien untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh dan untuk pembuangan sisa hasil metabolisme. Syok dapat dijumpai pada masa antepartum, intrapartum dan postpartum. Meskipun telah dicapai kemajuan dalam penanganan pada bayi baru lahir, syok sirkulasi tetap menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang serius dalam kaitannya dengan mekanisme kompleks yang menyertai pada masa transisi janin-bayi baru lahir dan aspek-aspek unik lainnya dari fisiologi bayi baru lahir. Terdapat 3 fase syok yaitu : kompensasi, dekompensasi dan irreversibel. Fase kompensasi ditandai: frekuensi jantung, frekuensi napas, tekanan darah dan suhu tidak terganggu atau terjadi gangguan minimal. Tanda klinis fase ini adalah pucat, takikardia, kulit perifer lembab, capilary refill memanjang. Bila mekanisme homeostasis sudah jenuh atau tidak adekuat akan terjadi fase dekompensasi. Fase dekompensasi ditandai dengan tekanan darah yang makin menurun, capilary refill sangat memanjang, takikardi, kulit dingin, nafas cepat (untuk mengkompensasi asidosis metabolik) dan jumlah urin berkurang atau tidak ada. Penanganan yang terlambat akan mengakibatkan terjadinya syok irreversibel. B. Etiologi Syok pada bayi baru lahir dapat terjadi karena berbagai macam faktor: 1. Hipovolemia 2. Sepsis 3. Reaksi obat (anafilaktik) 4. Kardiogenik 5. Neurogenik 6. Endokrinogenik C. Anamnesis 1. Riwayat ibu mengalami infeksi intra uterin, demam dengan kecurigaan infeksi berat atau ketuban pecah dini. 2. Riwayat persalinan dengan tindakan, penolong persalinan, lingkungan persalinan yang kurang higienis. 3. Riwayat perdarahan maternal. 4. Riwayat lahir asfiksia berat, bayi kurang bulan, berat lahir rendah. 5. Riwayat perdarahan fetal/neonatal. 6. Riwayat bayi malas minum, penyakitnya cepat memberat. 7. Riwayat keadaan bayi lunglai, mengantuk atau aktivitas kurang, iritabel/rewel, perut kembung, tidak sadar, kejang. D. Prosedur 1. Mengenali neonatus dengan faktor resiko untuk terjadinya syok a. Syok hipovolemik = kehilangan darah b. Syok septik = ada tanda infeksi c. Syok kardiogenik = ada tanda kelainan jantung/disfungsi miokard (asfiksia, anemia, syok, dsb.) 2. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan penunjang yang dibutuhkan : darah lengkap, hapusan darah, hitung jenis, CRV, procacitonin, GDA, elektrolit, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin, kultur darah, urine, feses, foto thoraks, analisa gas darah, serum laktat, EKG. 3. Mengenali tanda-tanda syok pada neonatus a. Kardiovaskuler : - TD menurun - Kisaran MAP rendah - Denyut jantung meningkat b. Pernafasan : - Laju nafas meningkat - Retraksi - Grunting - Apnea c. Lain-lain : - SSP : rewel, letargi, bingung, dan koma. - Mottling pada kulit - Ekstremitas terasa dingin - Penurunan produksi urine - Pengisian ulang kapiler memanjang - Asidosis metabolic 4. Memberikan tatalaksana a. Penggantian volume cairan (10 – 20 ml/kg) : - Normal salin - Larutan ringan laktat - Albumin 5% : dapat menyebabkan perpindahan cairan dari kompartemen intraseluler ke kompartemen ekstraseluler. - Whole blood : dengan riwayat kehilangan darah b. Vasopressor : - Dopamine (katekolanin alami) : 0,5-2 mkg/kg/menit : vasodilatasi ginjal dan mesenterik : sedikit perubahan pada TD 2-10 mkg/kg/menit : β1 rec : output jantung meningkat dan TD>10 mkg/kg/menit : α rec : TD meningkat. - Dobutamine : sampai dengan 20 mkg/kg/menit - Adrenaline : 0,05 – 0,1 mkg/kg/menit - Hidrokortison : 20 – 40 mg/m2/hari IV/PO Q12h (1 – 2 mg/kg/dosis) c. Koreksi asidosis metabolic dengan infus sodium bikarbonat sebesar 1-2 mEq/kg d. Mengoreksi hipoksia dan memberikan dukungan respirasi sesuai kebutuhan e. Mengoreksi hipoglikemia (D10W : 2 ml/kg, hipokalsemia (Ca glukonat 10% : 1 ml/kg) dan ketidakseimbangan elektrolit jika ada. f. Diet : tetap NPO sampai fungsi GI telah pulih. g. Mulai nutrisi parenteral total.