Anda di halaman 1dari 10

PUSKESMAS JENGGOT

TAHUN 2016
PEMERINTAHKOTA PEKALONGAN
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS JENGGOT
Jl. Raya Jenggot Setu No.1 Pekalongan 51133 Telp. (0285) 431635
e-mail: pusk.jenggotoke@gmail.com

PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3


PUSKESMAS JENGGOT
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya pelayanan medis hingga rawat jalan, termasuk kegiatan imunisasi
yang saat ini dilakukan dalam skala besar. Dari kegiatannya, Puskesmas juga menghasilkan
limbah yang bersifat spesifik, yakni infeksius dan tajam. Limbah dari sarana pelayanan
kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, dll) termasuk dalam kategori Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3).
Survey yang dilakukan terhadap limbah padat medis Puskesmas, rata-rata timbulan sampah
medis adalah sebanyak 7,5 gram/pasien/hari. Komposisi timbulan limbah medis padat
puskesmas meliputi 65% dari imunisasi, 25% dari kontrasepsi dan sisanya dari perawatan
medis.
Pemanfaatan limbah B3 yang mencakup daur ulang (recycling), perolehan kembali
(recovery) dan penggunaan kembali (reuse) merupakan salah satu mata rantai paling penting
dalam pengelolaan Limbah B3. Dengan teknologi pemanfaatan limbah B3 di satu pihak
dapat dikurangi jumlah limbah B3 sehingga biaya pengolahan limbah B3 juga dapat ditekan
dan dilain pihak akan dapat meningkatkan kemanfaatan bahan baku. Hal ini pada gilirannya
akan mengurangi kecepatan pengurasan sumber daya alam.
Untuk menghilangkan atau mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari limbah B3 yang
dihasilkan, maka limbah B3 yang telah dihasilkan perlu dikelola secara khusus. Pengelolaan
limbah B3 merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut penyimpanan,
pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, dan pengolahan limbah B3 termasuk
penimbunan hasil pengolahan tersebut. Dalam rangkaian kegiatan tersebut terkait beberapa
pihak yang masing-masing merupakan mata rantai dalam pengelolaan limbah B3, yaitu :
1. Penghasil limbah B3
2. Pengumpul limbah B3
3. Pengangkut limbah B3
4. Pemanfaat limbah B3
5. Pengolah limbah B3
6. Penimbun limbah B3
Maka dari itu dengan pengolahan limbah sebagaimana tersebut diatas, maka mata rantai
siklus perjalanan limbah B3 sejak dihasilkan oleh penghasil limbah B3 sampai penimbunan
akhir oleh pengolah limbah B3 dapat diawasi. Setiap mata rantai perlu diatur sedangkan
perjalanan limbah B3 dikendalikan dengan sistem manifest berupa dokumen limbah B3.
Dengan sistem manifest dapat diketahui berapa jumlah limbah B3 yang dihasilkan dan
berapa yang telah dimasukkan kedalam proses pengolahan dan penimbunan tahap akhir
yang telah memiliki persyaratan lingkungan.

B. TUJUAN
1. Umum
Terwujudnya pengelolaan limbah B3 di Puskesmas secara benar dan aman bagi
masyarakat, baik didalam maupun sekitar sesuai persyaratan kesehatan.
2. Khusus
a. Terselenggaranya pengelolaan limbah B3 di Puskesmas Jenggot secara benar dan
aman.
b. Terselenggaranya tata cara pencatatan dan pelaporan limbah B3 di Puskesmas secara
benar dan berkesinambungan.

c. Terselenggaranya pengorganisasian dan pembiayaan pengelolaan limbah B3 secara


benar dan berkesinambungan.

C. TATA NILAI DAN BUDAYA KERJA DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN


Tata nilai dan budaya kerja dalam penyelenggaraan kegiatan di Puskesmas Jenggotadalah
JENGGOT (Jujur, Empati, Niat baik, Gayeng, Gotong Royong, Objektif, Teliti),SIGAP
( Solidaritas, Inisiatif, Giat, Amanah, Profesional ), TEPAT ( Terampil, Efisien, Peka, Adil, Tertib)
serta 5R (Ringkas, Rapi, Ressik, Rawat, Rajin) dan 6S (Senyum, Salam, Sapa, Santun, Sopan,
Selamat).
BAB II

PENGORGANISASIAN

Pengelolaan yang tepat untuk pengelolaan limbah B3 Puskesmas Jenggot selain tergantung pada
administrasi dan organisasi yang baik, juga memerlukan kebijakan yang memadai sekaligus
partisipasi aktif dari staf yang terdidik dan terlatih. Oleh sebab itu kepala Puskesmas harus
membentuk tim Pengelolaan Limbah B3 untuk menyusun rencana pengelolaan limbah B3.
Uraian tugas dari masing-masing penanggungjawab di Puskesmas terhadap sistem pengelolaan
limbah B3, adalah sebagai berikut :

1. Kepala Puskesmas
a. Membentuk tim pengelolaan limbah B3 Puskesmas untuk membuat rencana
pengelolaan limbah B3
b. Menugaskan petugas pengelola limbah B3 untuk mengkoordinasikan pengelolaan
limbah B3.
c. Memastikan bahwa prosedur pemantauan terintegrasi agar efisien dan efektifitas sistem
pengelolaan limbah B3 dapat berjalan dengan baik.
d. Bertanggungjawab untuk prose pemilahan, penampungan, dan pembuangan limbah B3
yang dihasilkan.
e. Memastikan bahwa semua petugas yang berhubungan langsung dengan pasien
memahami prosedur pemilahan dan penampungan limbah B3 dan mematuhi kebijakan
yang berlaku.
2. Petugas yang berhubungan langsung dengan pasien
Yang dimaksud petugas yang berhubungan langsung dengan pasien adalah dokter, perawat
dan bidan.
a. Bertanggungjawab untuk proses pemilahan, penampungan dan pembuangan limbah
B3yang dihasilkan oleh masing-masing unit.
b. Bertanggungjawab untuk selalu mengikuti prosedur pengelolaan limbah B3 yang benar
dan aman.
3. Petugas Sanitarian
a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan dan pemantauan harian terhadap sistem
pengelolaan limbah B3.
b. Bertanggungjawab langsung kepada Kepala Puskesmas
c. Mengontrol proses internal pengumpulan limbah B3 di TPS B3.
d. Memastikan kecukupan jumlah dan jenis tempat limbah B3 termasuk safety box di
masing-masing sub unit terkait.
e. Mengkoordinasikan dan memantau setiap kegiatan pembuangan limbah B3.
f. Memastikan bahwa limbah B3 tidak ditampung terlalu lama sesuai persyaratan.
BAB III

TATA LAKSANA

A. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan pengelolaan Limbah B3 di Puskesmas Jenggot meliputi :
1. Pemilahan
2. Penampungan
3. Penyimpanan di TPS B3
4. Pengambilan oleh PT. Arah
B. METODE DAN LANGKAH-LANGKAH
1. Pemilahan
Metode dalam pemilahan limbah B3 adalah dengan memisah antara limbah B3 padat
tajam (contohnya spuit, bisturi, lancet) dimasukkan kedalam safety box dan non tajam
(contohnya kapas, masker, handscoon, gigi cabutan, dll) dimasukkan tempat sampah
medis.
2. Penampungan
Petugas sanitarian memastikan tersedianya tempat sampah medis tajam (safety box) dan
tempat sampah medis non tajam tertutup di masing-masing unit terkait pelayanan untuk
menampung limbah B3 agar tidak berserakan.
3. Penyimpanan di TPS B3
Setiap habis pelayanan petugas mengambil sampah medis non tajam dan sampah medis
tajam (safety box) ¾ penuh di masing-masing unit terkait dan dimasukkan ke TPS B3
dengan maksimal lama penyimpanan 90 hari. Dan ditempatkan sesuai jenisnya di dalam
ruang penyimpanan TPS B3.
4. Pengambilan oleh PT. Arah

PT. Arah mengambil limbah B3 yang ada diruang penyimpanan TPS B3 setiap satu
bulan sekali sesuai jadwal. Petugas mendampingi pada saat pengambilan dan
penimbangan Limbah B3.

C. SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan pengelolaan limbah B3 di Puskesmas Jenggot meliputi :

Petugas pengelola limbah B3 Dokter, Perawat/Bidan, Tenaga Laboratorium, Tenaga


Sanitarian, dan Tenaga Kebersihan.
D. PERAN LINTAS PROGRAM

N
PIHAK TERKAIT PERANAN
O
Sebagai penanggungjawab dan pelindung kegiatan
1. Kepala Puskesmas
Pengelolaan Limbah B3
Dokter, Bidan/perawat,
2. Tenaga pengelola limbah B3 dimasing-masing unit
Laboratorium
Tenaga Pengambil limbah B3 dan menyimpan di
3. Petugas Kebersihan
TPS B3
BAB IV

PENCATATAN DAN PELAPORAN

A. PENCATATAN
Sistem pencatatan meliputi :
1. Buku pencatatan harian limbah B3 yang dihasilkan meliputi jenis dan volume timbulan
limbah B3.
2. Buku/journal pencatatan volume limbah B3 yang keluar masuk TPS B3

3. Buku bukti Pengiriman limbah B3 ke PT. Arah meliputi jenis dan volume limbah B3
yang akan diangkut.

B. PELAPORAN
Pelaporan kegiatan pengelolaan limbah B3 dilakukan dan disampaikan ke pihak-pihak
terkait dalam rangka menginformasikan potensi resiko. Pelaporan ini dilakukan kepada :
1. Kepala Puskesmas Jenggot
2. Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
BAB V

PENUTUP

Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi Puskesmas Jenggot dalam rangka
menerapkan sistem penanganan dan pengelolaan limbah B3 di Puskesmas Jenggot secara aman
dan benar.

Anda mungkin juga menyukai