KEPERAWATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga Panduan Profesi Keperawatan Anak ini dapat tersusun.
Semoga panduan ini dapat membantu mahasiswa dalam mengikuti dan melaksanakan
Profesi Keperawatan Anak dengan sebaik-baiknya dan memperoleh hasil yang optimal. Isi
panduan ini masih belum sempurna, masukan dari berbagai pihak untuk perbaikan sangat
diharapkan.
Terima kasih kepada preseptor klinik yang telah memberi bimbingan, masukan dan
evaluasi terhadap bagi mahasiswa Program Profesi Program Studi Ners Universitas
Tanjungpura Pontianak.
Penyusun
KEPERAWATAN ANAK
Kredit : 3 SKS
Semester : IX
Deskripsi
Praktik profesi keperawatan anak mencakup anak dengan berbagai tingkat usia ( neonatus,
bayi, toddler, pra sekolah, sekolah dan remaja ) dalam konteks keluarga yang bertujuan
untuk optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak sehat, anak sakit akut dan
sakit yang mengancam kehidupan, anak dengan masalah pediatrik sosial dan manajemen
terpadu balita sakit, dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan di tatanan klinik.
Kompetensi
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan anak dengan
berbagai tingkat usia dalam konteks keluarga
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien anak pada
berbagai tingkat usia dalam konteks keluarga ditatanan klinik
- Bayi dan anak dengan gangguan termoregulasi akibat BBLR, MAS,
Hyperbilirubinemia, Thypoid dan Morbili
- Bayi dan anak dengan gangguan oksigenisasi akibat RDS, asfiksia neonatrum,
ISPA, Penumonia, Anemia, Asma, TB, Thalassemia, PJB (TOF, PDA, VSD, dan
ASD).
- Bayi dengan penyakit infeksi seperti Sepsi Neonatrum, NEC, Thypoid, Kejang
Demam, dan Morbili.
- Bayi dan anak dengan gangguan eliminasi akibat kelainan kongenital antara lain
Hirschprung, Atresia Ani, Hypospadia, Labiopalatoschiziz, Malformasi anorektal,
gastroskizis, omphalochele, ileus obstruksi, dan stenosis pylorus.
- Bayi dan anak dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit seperti
Diare, DHF, NS, glomerulonephritis akut dan kronis, GGA, dan GGK.
- Bayi dan anak dengan gangguan nutrisi seperti KEP/ Malnutrisi, Juvenile, DM, dan
Obesitas.
- Bayi dan anak dengan masalah kasus bedah neurologi seperti Hidrocepalus,
Meningoencepalocele, dan Spina Bifida.
- Bayi dan anak dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan seperti Autism,
ADHD, dan Retardasi Mental.
- Bayi dan anak dengan gangguan keamanan fisik misalnya dengan penyakit ITP,
Trombositopenia, Meningitis, Enchepalitis, Hyperbilirubinemia, Kejang, Epilepsi,
Fraktur, Apendisiits, dan Hydrosephalus.
- Bayi dan anak dengan gangguan system imun seperti SLE dan HIV/AIDS.
e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien anak
dalam konteks keluarga
f. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien anak
dalam konteks keluarga
g. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan
standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan
efisien dan efektif pada klien anak
h. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan pada klien anak dalam konteks keluarga
i. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien dan keluarga agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya
j. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi
manajemen kualitas dan manajemen risiko pada klien anak dalam konteks keluarga
k. Membuat klasifikasi dan tindakan dari kasus yang diperoleh di Puskesmas, dengan
pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
l. Memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan pendekatan Manajemen Terpadu
Balita Sehat di masyarakat
m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akuntabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan
n. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
o. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional
p. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
q. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan
Metode Pembelajaran
Metode Evaluasi:
1. Log book
2. Direct Observasional of Prosedure skill
3. Case test/uji kasus (SOCA – Student Oral Case Analysis)
4. Critical insidence report.
5. OSCE
6. Problem solving skill
7. Kasus lengkap, kasus singkat
Kegiatan Praktek dan Target:
3. Puskesmas
Setelah mahasiswa melakukan praktek profesi di puskesmas diharapkan mahasiswa
mampu :
a. Melakukan asuhan keperawatan pada bayi sehat, meliputi:
Melakukan imunisasi pada anak, yaitu: imunisasi dasar (Polio, DPT,
Campak, BCG, Hepatitis B) dan imunisasi anjuran (Hepatitis A, HIB,
MMR, Parathypii/Thypii)
Melakukan screening perkembangan menggunakan DDST/Denver II
Melakukan Health Education tentang imunisasi dan tumbuh kembang
anak
Melakukan perawatan dan pijat bayi.
Melakukan personal hygiene care, meliputi; memandikan, keramas, ganti
baju, perineal care, perawatan kuku, menyisir rambut, kebersihan mulut,
hidung dan telinga.
Memberikan nutrisi oral, meliputi: persiapan dam pelaksanaan pemberian
susu formula dan PASI.
Melakukan deteksi dini gangguan tumbuh kembang pada anak
Melakukan asuhan keperawatan pada anak dengan masalah nutrisi/gizi
buruk
b. Melakukan asuhan keperawatan terutama Health Education tentang pencegahan
dan perawatan pada klien anak dengan:
o Masalah pada system respirasi (Tuberkulosis/Pneumonia/Asma/ISPA)
o Masalah pada system neurologis (Epilepsy)
o Masalah pada system digestive (Diare)
c. Melakukan MTBS pada anak sakit
d. Melakukan screening Tuberculosa dan Kusta pada anak: melakukan dan membaca
hasil PPD test.
e. Melakukan studi literatur untuk menganalisa hasil riset keperawatan anak
f. Melaksanakan pengelolaan sekelompok klien dengan memperhatikan aspek etis
dan manajerial
g. Melakukan studi literature untuk menganalisa hasil riset keperawatan anak.
Evaluasi:
a. Laporan Pendahuluan
1) Hari pertama praktik, mahasiswa harus mengidentifikasi terlebih dahulu kasus
kelolaan yang akan di ambil.
2) Mahasiwa membuat laporan pendahuluan pada hari pertama dari kasus
kelolaan yang diambil dan diserahkan kepada preceptor dan dosen pada hari
kedua praktik.
3) Laporan pendahuluan yang dibuat dalam bentuk web of caution yang terdiri
dari : pengertian, etiologi/faktor risiko, penatalaksanaan keperawatan (diagnosa
keperawatan, tujuan,kriteria hasil dan intervensi keperawatan dan rasional)
minimal 3 diagnosa secara lengkap serta daftar pustaka.
4) Penilaian akan dilakukan oleh pembimbing terutama ketika conference.
5) Mahasiswa yang tidak membawa laporan pendahuluan dan atau tidak dapat
mempresentasikannya pada saat conference maka, mahasiswa yang
bersangkutan tidak boleh mengikuti praktik.
b. Presentasi Kasus
Presentasi kasus dilakukan pada minggu kedua dan keempat atau sesuai
kesepakatan. Masing-masing kelompok akan mempresentasikan kasus kelolaan
kelompok mulai dari web of caution sampai evaluasi. Presentasi dilakukan sesuai
kelompoknya masing-masing atau digabungkan dengan kelompok lain. Penilaian
dilakukan oleh pembimbing dengan menggunakan format yang telah tersedia.
Contoh
Standar Operasional Prosedur
PEMERIKSAAN SISTEM
PERSYARAFAN (ANAK)
Fase Pra-Interaksi
1 Siapkan diri perawat/praktikan
2 Kuasai konsep terkait dengan prosedur 0 1 2
Fase Orientasi
3 Siapkan Alat
a. hand scoon
b. penlight
c. kapas dan lidi
d. Tongue spatel
e. Garpu tala
f. Refleks Hammer
g. Bahan untuk penciuman seperti kopi,
gula dan the
h. Snellen chart
Fase Kerja
4 Pemeriksaan Status Mental
a. Cek status kesadaran, cek GCS
Eye = (1-4)
4 = membuka mata spontan
3 = bayi/ anak membuka mata
setelah mendengar suara
2 = bayi/anak membuka mata
setelah distimulus nyeri
1 = bayi/ anak tidak berespon
terhadap stimulus
Verbal = (1-5)
5 = bayi tersenyum, mengoceh
(bubbling), Anak mampu bicara dgn
orientasi baik
4 = bayi menangis, anak dpt
menjawab
3 = bayi menangis karena
dirangsang nyeri, anak berbicara tidak
jelas
2 = bayi mengerang karena
dirangsang nyeri, anak bersuara tak jelas
1 = tidak ada respons terhadap
stimulus nyeri
Motorik = (1-6)
6 = bayi bergerak spontan, anak
bergerak sesuai perintah
5 = bayi menghindar dari
sentuhan, anak dapat melokalisir lokasi
nyeri
4 = bayi &anak menghindar dari
nyeri
3 = bayi& anak fleksi abnormal
/dekortikasi terhadap nyeri
2 = bayi& anak
ekstensi/deserebrasi terhadap nyeri
1 = tidak ada respons motorik
terhadap stimulus nyeri
b. Memori
c. Bahasa dan bicara
d. Mood dan tingkah laku
5 Pemeriksaan Saraf Kranial
1) Test N I Olfaktorius
• Tutup salah satu lubang hidung anak dan
pada masing-masing sisi berikan rangsang
aroma/bau yang telah disiapkan. Pada
bayi, tempatkan gelas obyek transparan
atau membran pd hidung bayi dan
perhatikan pengembunan akibat udara yg
dikeluarkan.
2) Test N II Optikus
• Pada anak besar, Test aktifitas visual,
tutup satu mata klien kemudian suruh baca
snellen schart pada jarak 6 m
• Test respons cahaya, menyorotkan senter
kedalam tiap mata. Reflek cahaya
menunjukkan kemampuan terhadap N II
dan N III
3) Test N III Oculomotorius
• Test respons cahaya, menyorotkan senter
kedalam tiap pupil mulai menyinari dari
arah belakang dari sisi klien dan sinari
satu mata (jangan keduanya), perhatikan
kontriksi pupil kena sinar.
• Tes kedudukan bola mata dengan
melihat apakah kedua mata simetris, ada
tidaknya strabismus, eksoptalmus, atau
endoftalmus, ptosis.
• Arahkan jari pemeriksa ke arah rotasi,
perintahkan anak mengikuti. Pada bayi
dapat diberikan mainan yang mencolok
dan perhatikan gerakan mata bayi.
4) Test N IV Trochlearis
• Arahkan jari pemeriksa ke arah bawah
dan dalam, perintahkan klien mengikuti
5) Test N VI Abdusen
• Arahkan jari pemeriksa ke arah lateral
kanan kiri, perintahkan klien mengikuti
6) Test N V Trigeminus
• Fungsi sensasi, caranya : Mata anak
ditutup, usap lidi kapas pada area mata
(ophtalmik), mandibularis, maksilaris.
Kaji sensibilitas.
Fungsi motorik, caranya : anak disuruh
mengunyah, pemeriksa melakukan palpasi
pada otot temporal dan masseter. Pada
bayi dapat dilihat respons menghisap ASI/
susu
7) Test N VII Fasialis
• Fungsi sensasi, kaji sensasi rasa bagian
2/3 lidah anterior, terhadap asam, manis,
asin pahit. Klien tutup mata, usapkan
larutan berasa dengan kapas/teteskan,
klien tidak boleh menarik masuk lidahnya
karena akan merangsang pula sisi yang
sehat.
• Fungsi motorik, kontrol ekspresi muka
dengancara meminta anak untuk :
tersenyum, mengerutkan dahi. Perhatikan
kesimetrisan wajah anak. Pada bayi
perhatikan kesimetrisan wajah bayi dan
respons saat menangis
8) Test N VIII Vestibulocochlearis
• Fungsi Cochlear (mengkaji
pendengaran),
a. Tes bisik tutup satu telinga klien,
pemeriksa berbisik di satu telinga lain.
b. Tes Garputala.
- Uji Rinne : Getarkan
garputala,tempelkan pd dekat telinga klien
jika suara garputala tdk di dengar lg oleh
penderita,pindahkan ke
telinga pemeriksa.
- Uji weber: Getarkan garputala dan
tempelkan pada calvaria klien. Normalnya
bunyi getaran akan berlateralisasi kedua
arah kanan kiri.
• Fungsi Vestibulator (mengkaji
keseimbangan), klien diminta berjalan
lurus, apakah dapat melakukan atau tidak.
Tes Romberg selama 30 detik, klien
diminta berdiri dengan salah satu kaki
diangkat dan kedua tangan direntangkan,
perhatikan keseimbangan klien.
9) N IX Glossofaringeus dan N. X Vagus
N IX, mempersarafi perasaan mengecap
pada 1/3 posterior lidah, tapi bagian ini
sulit di test demikian pula dengan
M.Stylopharingeus. N X, mempersarafi
organ viseral dan thoracal, pergerakan
uvula, palatum lunak, sensasi pharynx,
tonsil dan palatum lunak.
NO TINDAKAN 0 1 2
Fase Pra Interaksi
1 Melakukan pengecekan program terapi
2 Siapkan diri perawat/ mahasiswa
Fase Orientasi
1 Mencuci tanggan
2 Persiapan alat
a. Kapas
b. Senter
c. Termometer
d. Stetoskop
e. Selimut bayi
f.Bengkok
g. Timbangan bayi
h. Pita ukur/metlin
i. Pengukur panjang badan
3 Memberikan salam terapeutik dan menyapa nama pasien
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5 Melakukan kontrak waktu dengan pasien
Fase Kerja
1 Memakai sarung tangan
2 Letakan bayi pada tempat yang rata
Pengukuran anthopometri
3 Atur skala penimbangan ke titik nol
4 Penimbangan berat badan
5 Ukur panjang badan dari kepala sampai tumit dengan kaki/
badan bayi diluruskan.
6 Ukur lingkar kepala dari dahi kemudian melingkari kepala
kembali lagi ke dahi
7 Ukur lingkar dada melalui kedua puting susu dari daerah dada
ke punggung kembali ke dada
8 Pemeriksaan Fisik
A. Kepala
a.Raba sepanjang garis sutura dan fontanel
b. Perhatikan ukuran dan ketegangan fontanel
c. Periksa adanya tauma kelahiran
d. Perhatikan adanya kelainan kongenital
B. Wajah
a. Kaji simetris / tidak
C. Mata
a. Goyangkan kepala bayi secara perlahanlahan
supaya mata bayi terbuka.
b. Periksa jumlah, posisi atau letak mata
c. Periksa adanya trauma/tidak
d. Periksa adanya sekret pada mata
D. Hidung
a. Kaji bentuk dan lebar hidung,
b. Periksa adanya pernapasan cuping hidung
E. Mulut
a. Kaji kesimetrisan mulut bayi
b. Periksa keutuhan langit-langit
c. Perhatika adanya bercak putih pada gusi atau palatum
d. Periksa lidah apakah membesar atau sering bergerak
F. Telinga
a. Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya
b. Perhatikan letak daun telinga.
G. Leher
a. Cek kesimetrisan dan pergerakan leher
b. Periksa adanya trauma leher
c. Periksa adanya pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
H. Klavikula
a. Raba seluruh klavikula untuk memastikan keutuhannya
b. Periksa ada fraktur / tidak
I. Tangan
a. Periksa panjang kedua lengan dengan meluruskan kedua
lengan
ke bawah
b. Cek pergerakan lengan
c. Cek jumlah jari
d. Cek telapak tangan dapat terbuak / tidak
d. Cek kuku bayi
J. Dada
a. Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas
Abdomen
a. Kaji ada pembengkan/tidak
b. Kaji bentu abdomen
c. Kaji pergerakan abdomen pada saat bernapas
d. Kaji abdomen kembung / tidak
K. Genetalia
a. Periksa posisi lubang uretra.
b. Palpasi skrotum untuk memastikan jumlah testis
c. Pada bayi laki - laki Ukur panjang penis dan pada bayi
perempuan
perhatkan apakah labia mayora menutupi labia minora
L. Anus dan Rectum
a. Periksa adanya kelainan atresia ani , kaji posisinya
b. Cek apakah mekonium sudah keluar pada 24 jam pertama
M. Tungkai
a. Periksa kesimetrisan tungkai dan kak dengan meluruskan
keduanya dan bandingkan
b. Periksa pergerakan tungkai
N. Spinal
a. Kaji adanya tanda-tanda abnormalitas
O. Kulit
b. Periksa adanya ruam dan bercak atau tanda lahir
c. Periksa adanya pembekakan
d.Perhatikan adanya vernik kaseosa
e. Perhatikan adanya lanugo
9 Pemeriksaan Reflek Bayi
A. Mata
a. Berkedip atau refleks korneal : bayi berkedip pada
pemunculan sinar
terang yang tiba - tiba atau pada pendekatan objek ke arah
kornea
b. Pupil : Pupil konstriksi bila sinar terang diarahkan padanya
c. Mata boneka : Ketika kepala di gerakkan ke kanan atau ke
kiri,
mata normalnya tidak bergerak
B. Hidung
a. Bersin : respon spontan saluran hidung terhadap iritasi atau
obstruksi
b. Glabela : ketukan halus pada glabela/bagian dahi antara dua
alis mata
menyebabkan mata menutup dengan rapat
C. Mulut dan Tenggorok
a. Menghisap : Bayi harus memulai gerakan menghisap kuat
pada area
sirkumolar sebagai respon terhadap rangsang
b. Muntah : Stimulasi terhadap faring posterior oleh makanan,
hisapan
atau masuknya selang harus menyebabkan bayi mengalami
muntah
c. Rooting : Menyentuh atau menekan dagu sepanjang sisi
mulut akan
menyebakan bayi membalikkan kepala ke arah sisi tersebut
dan mulai
menghisap
e. Ekstruksi : Bila lidah disentuh atau ditekan, bayi merespon
dengan
mendorongnya keluar
f. Menguap : Respon spontan terhadap penuruinan oksigen
dengan
meningkatkan jumlah udara inspirasi
g.Batuk : Iritasi membran mukosa laring atau pohon
trakeobonkial
menyebabkan batuk
D. Ekstremitas
a. Menggenggam : Sentuhan pada telapak tangan atau telapak
kaki dekat
dasar jari menyebabkan fleksi tangan dan jari kaki
b. Babinski : Tekanan di telapak bagian luar ke arah atas dari
tumit dan
menyilang bantalan kaki menyebabkan jari kaki hiperekstensi
c. Klonus pergelangan kaki : Dorsifleksi telapak kaki yang
cepat ketika
menopang lutut pada posisi fleksi parsial menyebabkan
muncul satu
sampai dua gerakan oskilasi ("denyut"): akhirnya tidak boleh
ada denyut
yang teraba
E. Massa (Tubuh)
a. Morro : Kejutan atau perubahan tiba-tiba dalam ekuilibrium
yang
menyebabkan ekstensi dan abduksi ekstremitas yang tiba-tiba
serta
mengibaskan jari, dengan jari telunjuk dan ibu jari
membentuk bentuk
"C" di ikuti dengan fleksi dan abduksi ekstremitas
b. Strartle : Suara keras yang tiba-tiba menyebabkan abduksi
lengan
dengan fleksi siku : tangan tetap tergenggam
c. Perez : Saat bayi telungkup pada permukaan keras, ibu jari
ditekan
sepanjang medula spinalis dan sakrum ke leher : bayi
berespon dengan
menangis, memfleksikan ekstremitas, dan meninggikan pelvis
dan kepala
d. Tonik leher asimetris ( menengadah ): Jika kepala bayi
dimiringkan
dengan cepat ke salah satu sisi, lengan kaki akan berekstensi
pada sisi
tersebut dan lengan yang berlawanan dan kaki fleksi
e. Neck-righting : Jika bayi telentang, kepala dipaligkan ke
salah satu sisi
bahu dan batang tubuh membalik kearah tersebut, diikuti
dengan pelvis
f. Otolith-righting : jika badan bayi yang tegak ditengadahkan
kepala
kembali tegak, posisi tegak
g. Inkurvasi batang tubuh ( Galant) : sentuhan pada punggung
bayi
sepanjang tulang belakang menyebabkan panggul bergerak ke
arah sisi
yang terstimulasi
h. Menari atau melangkah : jika bayi dipegang sedemikian
rupa sehingga
telapak kaki menyentuh permukaan keras, akan ada fleksi dan
ekstensi
respirokal dari kaki, mestimulasi berjalan
i. Merangkak : Bayi, bila ditempatkan pad abdomennya
(telungkup)
membuat gerakan merangkak dengan tangan dan kaki
j. Placing : Bila bayi dipegang tegak di bawah lenggannya dan
sisi dorsal
telapak kaki dengan tiba-tiba ditempatkan di atas objek keras,
seperti
meja, kaki mengangkat seolah-olah telapak melangkah di atas
meja
D. Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan/
5 Dokumentasi
PEMERIKSAAN FISIK TODDLER
PROSEDUR KERJA
TIDA
NO TINDAKAN YA K
Fase Pra Interaksi
1 Melakukan pengecekan program terapi
2 Siapkan diri perawat/ mahasiswa
Fase Orientasi
1 Mencuci tanggan
2 Persiapan Alat
a. Meteran
b. Timbangan
Fase Kerja
Pengukuran tinggi badan : rata- rata bertambah sekitar 7,5
1 cm/tahun
Pengukuran berat badan : Rata-rata pertambahan berat badan
2 todler
adalah 1,8 - 2,7 kg / tahun
Pengukuran lingkar kepala : Pada usia 1-2 tahun ukuran lingkar
3 kepala
sama dengan lingkar dada
Kaji abdomen : Karakteristik Todler dengan penonjolan abdomen
4 adalah
akibat otot - otot abdomen yang kurang berkembang.
Kaji Ekstremitas bawah : Kaki yang melengkung biasanya
5 menetap selama
masa toddler karena otot kaki harus menahan berat badan tubuh
yang
relatif besar
D. Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
HASI PSIKOMOTOR 70%
Kognitif 20%
L Afektif 10%
L TL
D. Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
HASI PSIKOMOTOR 70%
L Kognitif 20%
Afektif 10%
L TL
Pontianak,.........................
Penguji
....................................
PEMERIKSAAN FISIK ANAK
PROSEDUR KERJA
NO TINDAKAN YA TIDAK
Fase Pra Interaksi
1 Melakukan pengecekan program terapi
2 Siapkan diri perawat/ mahasiswa
Fase Orientasi
1 Mencuci tanggan
2 Persiapan Alat
a.Stetoskop
b. Spatel Lidah
c. Pen Light
d. Meteran
e. Spekulum hidung
f. Otoskop
g. Oftalmoskop
3 Memberikan salam terapeutik dan menyapa nama pasien
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5 Melakukan kontrak waktu dengan pasien
Fase Kerja
1 Atur posisi klien duduk atau berbaring
2 Pemeriksaan fisik kulit
a. Inspeksi: warna, lesi
b. Palpasi :temperature, tekstur, turgor, dan lesi kulit
3 Pemeriksaan Fisik Kepala
A Rambut
a. Inspeksi & Palpasi : warna, kelebatan, distribusi
pertumbuhan rambut kepala
B Kepala
a. Inspeksi : ukuran, bentuk, kesimetrisan muka
b. Palpasi : Adanya benjolan atau massa, pembengkakan,
nyeri tekan
C Muka
a. Inspeksi : kulit muka,warna,distribusi dan kondisi rambut,
kesimetrisan organ: alis mata, mata,hidung, mulut dan
D Telinga
b. Perintahkan klien untuk mengangkat alis ,mata, kernyitkan
dahi, kembungkan pipi kemudian tersenyum dengan
menunjukan gigi
E Mata
a. Inspeksi : bola mata, kelopak mata, konjungtiva, sclera, pupil
F Hidung
a. Palpasi : hidung luar perlahan-lahan
b. Lihat kedua lubang hidung dengan menggunakan speculum hidung
c. Lihat garis dari hidung ( mukosa dan rambut hidung)
d. Catat jika ada pembengkakan, kemerahan, pertumbuhan ataupun
Cairan
e. Lihat posisi septum nasal
f. Lihat turbin inferior dan medialis
g. Lihat membran mukosa cek adanya cairan yang purulen atau polip
Hidung
G Mulut
a. Atur posisi klien duduk, sejajar
b. Amati bibir untuk mengetahui kelainan kongenital bibir sumbing
warna bibir, ulkus lesi dan massa
c. Amati gigi, anjurkan klien membuka mulut, jika perlu gunakan
spatel
H Lidah
d. Amati setiap gigi : posisi, jarak, warna, lesi atau adanya tumor
e. Perhatikan kebersihan mulut dan adanya bau
f. Klien menjulurkan lidah, dan amati warna, ulkus, dan jika ada
kelainan
Lainnya
g. Amati selaput lendir mulut: warna, pembengkakan, tumor, ulkus
dan
Perdarahan
I Telinga
a. Atur posisi klien duduk
b. Inspeksi telinga luar : ukuran, bentuk, warna, lesi dan adanya massa
c. Palpasi : Pegang telinga dengan jempol dan jari telunjuk, palpasi
kartilago
secara sistematis, catat bila ada nyeri
palpasi kartilago secara sistematis, catat bila ada nyeri
d.Kaji telinga dalam dengan cara menarik daun telinga ke arah bawah
e.Amati pintu masuk lubang telinga dan perhatikan ada peradangan,
perdarahan, kotoran atau tidak
f, Amati membran timpani dengan menggunakan otoskop : Amati
bentuk,
warna, perforasi, adanya darah atau cairan
g. Lakukan pemeriksaan ketajaman pendengaran
4 Pemeriksaan Fisik Abdomen
a. Inspeksi : kontor abdomen, warna dan keadaan kulit abdomen dan
Umbilicus
b. Auskultasi : Bising usus dengan cara menekan bel dan diafragma
abdomen sebelum memutuskan bising usus tidak ada, perawat harus
mendengarkan selama 5 menit
c. Perkusi : lakukan secara sistematik pada semua area abdomen
•Bunyi flatness normalnya ditemukan sepanjang batas iga kanan 1-3 cm
dibawah
iga dari hepar
• Bunyi pekak diatas simfisis pubis menunjukan kandung kemih yang
penuh
pada anak kecil ini normal
• Timpani normalnya terdengar di seluruh abdomen
d. Palpasi :
•Jika anak mengeluh nyeri pada abdomen maka lakukan pada area
tersebut belakangan maka lakukan pada area tersebut belakangan
•Palpasi superficial kaji abdomen terhadap nyeri tekan, lesi superficial,
tonus otot,
turgor ( mencubit kulit), hiperestesis kutaneus (mengangkat lipatan
kulit
tapi bukan mencubit)
•Lakukan palpasi dalam dengan menempatkan satu tangan di atas
tangan
yang lain atau menopang struktur anterior dengan tangan lain, lakukan
Palpasi dari kuadran bawah keatas sehingga pembesaran hati dapat
terdeteksi
• Palpasi terhadap hernia inguinalais : Selipkan jari yang kecil ke
dalam
Seluruh inguinalis di dasar skrotum
• Palpasi terhadap hernia femoralis: temukan nadi femoralis, letakan jari
telunjuk
di atas nadi dan jari manis bagian tengah medial terhadap kulit. Jari manis
di atas
area di mana herniasi terjadi
5 Pemeriksaan Fisik Jantung dan Paru
a. Inspeksi : Perhatikan bentuk dada ( iga, sternum, dan kolumna
vetbralis) dari
depan ke belakang cari adanya deformitas, perhatikan intercostal,
mencekung
atau adanya retraksi pada saat inspirasi
b. Palpasi :
•Letakkan kedua tangan pada bagian dada
•klien di minta tarik nafas
• Rasakan gerakan dada bandinkan antara kanan dan kiri
• Bandingkan vocal fremitus kanan dan kiri
•Perhatikan dada bagian depan di daerah jantung
c. Perkusi : lakukan secara sistematik pada semua area
•Lakukan secara sistematis dari atas ke bawah dari supraclavikular
kemudian
turun ke bawah, setiap satu intercosta, bandingkan kanan dan kiri
• Lakukan juga perkusi dari belakang mulai dari atas ke bawah secara
sistematis,
bandingkan sisi kanan dan kiri
d. Auskultasi Paru
• Klien tarik nafas pelan - pelan dengan mulut terbuka
• Lakukan auskultasi secara sistematis, dengarkan secara lengkap satu
Periode inspirasi dan ekspirasi
•Mulailah di daerah depan di atas klavikula dan teruskan aulkultasi ke
sisi-sisi
Dinding
•Auskultasi bagian belakang dada mulai dari ats ke bawah
•Perhatikan dan catat suara - suara saat auskultasi
e. Auskultasi Jantung
•Klien diminta berbaring dengan sudut 30⁰
•Anjurkan klien untuk rileks
•Pusatkan perhatian pada suara dasar jantung kemudian baru
perhatikan
Suara tambahan
•Auskultasi di beberapa tempat, perhatikan irama, frekuensi suara,
jantung
•Usahakan dapatkan kesab intensitas suara jantung
•Perhatikan adanya suara tambahan atau suara yang pecah
D. Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
NO TINDAKAN YA TIDAK
Fase Pra Interaksi
1 Melakukan pengecekan program terapi
2 Siapkan diri perawat/ mahasiswa
Fase Orientasi
1 Mencuci tanggan
2 Persiapan Alat
a.Stetoskop
b. Spatel Lidah
c. Pen Light
d. Meteran
e. Spekulum hidung
f. Otoskop
g. Oftalmoskop
3 Pemeriksaan head to toe:
A Kepala
Inspeksi : rambut, kulit kepala, benjolan, wajah simetris /
tidak
ekspresi wajah
B Mata
a.Inspeksi : posisi dan kesejajaran mata, alis mata, kelopak
mata, apparatus lakrimalis, sklera, konjungtiva, kornea,
iris
b.Inspeksi: adanya keloid, kista epdermoid, lubang telinga
dan
gendang telinga dengan spectrum otoskop terhadap
serumen,
otitis ekstirna, otitis media akut
C Hidung
a. Inspeksi : hidung eksternal, inspeksi melalui speculum
pada
mukosa hidung terhadap pembengkakan
b. Palpasi : sinus terhadap nyeri tekan
D Mulut
Inspeksi : terhadap bibir, mukosa oral, gusi, gigi, lidah
E Faring
Inspeksi : terhadap ukuran dan penampilan tonsil
F Leher
a. Inspeksi : jaringan parut, massa, tortikolis, inspeksi
kelenjar
tiroid terhadap goiter
b. Palpasi : kelenjar limfe terhadap limfadenopati servikal
G Thoraks dan paru
a. Inspeksi thoraks : frekuensi, irama, takipnea, hiperpnea,
pernafasan chyne-stoke
b. Inspeksi dada : deformitas atau asimetris, retraksi
inspirasi.
c. Palpasi dada : area nyeri tekan, akspansi pernafasan,
fremitus
Taktil
d. Auskultasi : bunyi nafas & adanya bunyi tambahan
seperti
krakles (mengi,ronkhi)
H Payudara dan Aksila
a. Inspeksi : ukuran, simetris, komtur, penampilan kulit,
kemerahan, pigmentasi
b. Palpasi aksila : kelenjar aksila sentralis thd
limfadenopati
I System kardiovaskuler
a. Palpasi :denyut radialis thd frekuensi dan irama jantung,
denyut jantung karotis
b. Auskultasi : untuk menghetahui murmur yang
ditransmisikan
dari jantung
J Abdomen
a. Inspeksi : kulit, umbilicus, simetris, pembesaran organ
b. Auskultasi : bising usus, desiran
c. Perkusi : terhadap proporsi dan pola timpani serta
kepekakan
d. Palpasi : adanya nyeri tekan, adanya tumor, viskus
distensi
K Genetalia pada pria dan wanita
a. Inspeksi : perkembangan penis, kulit , rambut pd bagian
dasar,
kontur skrotum
b. Palpasi : lesi pd penis, benjolan pd testis, nyeri tekan,
palpasi
lingkar inguinal
c. Inspeksi : genetalia eksterna dan interna (labia, klitoris,
orifisium uretra, introitus)
d. Palpasi : nyeri tekan kelenjar bartholinis
L Anus dan Rectum
a. Inspeksi : adanya hemoroid
b. Palpasi : adanya kanker rektal
M Ekstermitas Atas
a. Inspeksi : ukuran, simetris, warna, tekstur kulit dan
kuku
b. Palpasi : denyut radialis, brokhialis
N Ekstermita Bawah
a. Inspeksi : ukuran, simetris, adanya pembengkakan,
warna
dan tekstur kulit
b. Palpasi : denyut femoralis, popliteal, dorsalis pedis,
tibialis
Posterior
D. Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
1. Identitas klien
Nama :
Tanggal lahir :
Umur :
Agama :
Diagnosa medis :
Tgl. Dikaji :
Tgl. Masuk RS :
No. Medrec :
Golongan Darah :
Nama Ayah/Ibu :
Pekerjaan Ayah/Ibu :
Pendidikan Ayah/Ibu :
2. Keluhan utama/alasan masuk RS
3. Riwayat kesehatan sekarang
4. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a. Prenatal :
b. Natal :
c. Post natal :
5. Riwayat Penyakit Dahulu
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
7. Genogram (jika diperlukan)
8. Riwayat Imunisasi
9. Riwayat Psikososial
10. Lingkungan dan tempat tinggal
a. Aktivitas/Istirahat
c. Suhu Tubuh
d. Kulit
f. Tali Pusat
g. Refleks
h. Berat Badan
i. Mekonium
j. Antropometri
k. Seksualitas
1. Identitas klien
Nama :
Tanggal lahir :
Umur :
Agama :
Diagnosa medis :
Tgl. Dikaji :
Tgl. Masuk RS :
No. Medrec :
Golongan Darah :
Nama Ayah/Ibu :
Pekerjaan Ayah/Ibu :
Pendidikan Ayah/Ibu :
2. Keluhan utama/alasan masuk RS
3. Riwayat kesehatan sekarang
4. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a. Prenatal :
b. Natal :
c. Post natal :
5. Riwayat Penyakit Dahulu
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
7. Genogram (jika diperlukan)
8. Riwayat Imunisasi
9. Riwayat Psikososial
10. Lingkungan dan tempat tinggal
11. Kebutuhan dasar (makan, minum, eliminasi, tidur, aktivitas bermain)
12. Pemeriksaan fisik (antropometri, keadaan umum, kepala, mata, Sistem pencernaan,
Sistem Pernafasan, Sistem kardiovaskuler, Sistem integument, Sistem perkemihan,
Dampak hospitalisasi)
13. Pemeriksaan perkembangan
14. Pemeriksaan penunjang (Laboratorium, Radiologi)
15. Informasi tambahan
16. Analisis data
17. Diagnosa keperawatan
18. Rencana tindakan keperawatan
19. Implementasi keperawatan
20. Evaluasi keperawatan
Daftar Pustaka
Ball. J.W., & Bindler, R. C. (2003). Pediatric Nursing : Caring for Children. New Jersey :
Prentice Hall
Barbara, V.W. et. al. 2000. Nursing Care of the General Pediatric SurgicalPatient.
Bowden, V. R., Dickey, S. B., & Greenberg, C. S. (1998). Children and their families:The
continuum of care. Philadelphia: W.B.Saunders Company.
Hay, W, et. al. 1997. Current Pediatric Diagnosis and Treatment, Connecticut : Appleton
dan Lange.
Hockenberry, Wilson. (2008). Wong’s Essentials of Pediatric Nursing. (8th ed.). St. Louis:
Mosby Elseiver
Karen, M.S. 1996. Wellness Nursing Diagnosis for Health Promotion. Philadelphian :
Lippincott.
Mott, SR., James, S.R., & Sperhac, A.M. 1990. Nursing Care of Children and Families.
Redwood City : Addison Wesley
Muscari, M.E. (2001). Advanced pediatric clinical assessment: Skills and procedures.
Philadelphia: Lippincot
Markum, A.H. (1999). Buku ajar ilmu kesehatan anak. Jilid I. Jakarta: Fakultas Ilmu
Kedokteran Universitas Indonesia.
Wong and whaley. 1996. Clinical Manual of Pediatric Nursing, St. Louis : Mosby Year
Book
Wong, D.I., Kasprisin C & Hess, C., (1996). Clinical manual of pediatric nursing, St. Louis
: Mosby.
Wong. D.L., & Hockenberry, M. J. (2003). Nursing care of infants and children, (7th
edition), St. Louis: Mosby.