LAPORAN PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
1.1.1 PENGERTIAN OKSIGENASI
Oksigenasi adalah suatu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel
tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan menghirup O2 setiap kali
bernafas. Masuknya oksigen kejaringan tubuh ditentukan oleh system
respirasi kardiovaskuler dan keadaan hematologi (Wartonah, 2015)
Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar mengandung
oksigen kedalam tubuh serta menghembuskan karbondioksida sebagai hasil
oksidasi.
Fungsi pernafasaan adalah suatu pernyataan kondisi tentang seorang
berisiko mengalami ancaman tehadap sistem pernafasan, baik pada saluran
1.1.2 ETIOLOGI
1. Faktor fisiologis
a. Penurunan kapasitas pembawa oksigen (misalnya anemia).
b. Penurunan konsentrasi pembawa oksigen yang diinspirasi
c. Hipovolemia mengakibatkan transfer oksigen terganggu akibat tekanan
darah menurun.
d. Peningkatan laju metabolism seperti adanya luka, demam dan infeksi
e. Kondisi yang mempengaruhi gerak dinding dada (kehamilan, obesitas).
2. Faktor perkembangan
Tahap perkembangan klien dan proses penuaan yang normal mempengaruhi
oksigenasi jaringan :
a. Bayi premature : kurangnya pembentukan surfaktan
b. Bayi dan toddler : akibat adanya infeksi saluran nafas.
c. Usia anak sekolah dan remaja : resiko infeksi saluran pernapasan dan
merokok.
d. Dewasa muda dan dewasa pertengahan : akibat diet yang tidak sehat,
kurang aktivitas, dan stress.
e. Lansia
Adanya penuaan yang mengakibatkan kemungkinan arteoriklerosis dan
ekspansi paru menurun.
3. Faktor perilaku
Perilaku atau gaya hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi kemmapuan rubuh dalam memenuhi kebutuhan oksigenasi.
Faktor-faktor gaya hidup yang mempengaruhi pernafasan hidup meliputi :
nutrisi, latihan fisik, merokok, penyalah gununaan substansi dan stress.
4. Faktor lingkungan
Lingkungan juga mempengaruhi oksigenas. Insiden penyakit paru terjadi
didaerah yang berkabut dan didaerah perkotaan dari pada didaerah pedesaan.
5. Gangguan jantung ,meliputi : ketidakseimbangan jantung meliputi
ketidakseimbangan konduksi, kerusakan fungsi vulvular, hipoksia miokard,
kondisi-kondisi kardiomiopati, dan hipoksia jaringan parifer.
6. Gangguan pernafasan meliputi: hiperventilasi, hipoventilasi dan hipoksia
1.1.3 FISIOLOGI
1. sistem pernafasan atau respirasi
Secara fungsional sistem pernafasan terdiri atas serangkaian proses “ teratur”
yanh terintegrasi yang mencakup :
2. Sistem kardiovaskuler
3. Hematologi
1.1.4 Klasifikasi
Pemenuhan kebutuhan oksigenasi didalam tubuh terdiri atas tiga tahapan, yaitu
ventilasi, defuse dan transportasi.
1. Ventilasi
Proses ini merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dan atmosfer
kedalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dengan paru, semakin
tinggi tempat, maka tekanan udara semakin rendah. Demikian pula
sebaliknya, semakin rendah, maka tempat tekanan udara semakin
tinggi.
b. Adanya kemmapuan toraks dan paru pada alveoli dalam melaksanakan
ekspensi atau kembang kempis.
c. Adanya jalan nafas yang dimulai dari hidung hingga alveoli yang
terdiri atas berbagai otot polos yang kerjanya sangat dipengaruhi oleh
sistem saraf otonom. Terjadinya rangsangan simpatis dapat
menyebabkan relaksasi sehingga dapat terjadi vasodilantasi, kemudian
kerja saraf parasimpatis dapat menyebabkan kontriksi sehingga dapat
menyebabkan vasokontraksi atau proses penyempitan.
d. Adanya reflex batuk dan muntah.
Adanya peran mokus siliaris sebagai penangkal benda asing yang
mengandung interveron dan dapat mengikat virus. Pengaruh proses
ventilasi selanjutnya adalah complience recoil. Complience yaitu
kemampuan paru untuk mengmbang yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor, yaitu adanya surfaktan pada lapisan alveoli yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan permukaan dan adanya sisa udara yang
menyebabkan tidak terjadinya koplaps dan gangguan toraks. Surfaktan
diproduksi saat terjadi peregangan sel alveoli, dan disekresi saat pasien
menarik nafas, sedangakan recoil adalah kemmapuan untuk
mengeluarkan CO2 atau kontraksi menyempitnya paru.
2. Difusi Gas
Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler
paru dan CO2 di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Luasnya permukaan paru
b. Tebalnya membrane respirasi yang terdiri atas epitel alveoli dan
interstisial keduanya ini dapat mempengaruhi proses difusi apabila
terjadi proses penebalan.
c. Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2 hal ini dapat terjadi
sebagaimana O2 dari alveoli masuk ke dalam darah oleh karena
tekanan O2 dalam darah vena pulmonalis dan CO2 dalam arteri
pulmonaris juga akan berdifusi ke dalam alveoli.
d. Afinitas gas adalah kemampuan untukmenembus dan saling mengikat
Hb.
3. Transportasi Gas
Transportasi gas merupakan proses pendistribusian antara O2 kapiler
jaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler. Pada proses transportasi
akan berkaitan dengan Hb membentuk Oksihemoglobin(97%) dan larut
dalam plasma (3%), sedangkan CO2 akan berkaitan dengan Hb membentuk
karbominohemoglobin(30%) dan larut dalam plasma (50%)dan sebagian
menjadi HC03 berada pada darah(20%).