Disusun Oleh :
NURUL HIDAYAH
NIM. 2011102411155
Indonesia sebagai salah satu negara yang juga mengalami pandemi Covid-19 sejak
awal Maret 2020 merasakan dampak yang besar di semua sektor kehidupan terutama
sektor ekonomi. Oleh sebab itu pemerintah menerapkan beberapa peraturan yang wajib
dilakukan oleh masyarakat guna mencegah penularan Covid-19, salah satunya dengan
jaga jarak atau social distancing masyarakat dilarang untuk berkegiatan yang sifatnya
hidupnya. Untuk mengatasi keadaan ini masyarakat mulai banyak yang melirik untuk
melakukan kegiatan belanja secara online. Tren belanja online biasa banyak dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari meskipun tidak sedang dalam kondisi pandemi
Covid-19. Mayoritas dari mereka tergolong aktif dalam penggunaan internet dalam
melakukan pencarian produk atau jasa online melalui berbagai platform E-commerce
Perkembangan bisnis dalam dunia maya saat ini mulai banyak diminati oleh
masyarakat dalam bentuk Online Shop atau transaksi jual beli online (E-commerce).
Electronic commerce atau yang lebih dikenal dengan E-commerce adalah kegiatan
melakukan transaksi bisnis secara online melalui media internet dan perangkat- perangkat
yang terintregasi dengan internet. E-commerce dinilai sangat menguntungkan untuk para
penjual, serta memudahkan pembeli yang menginginkan suatu barang tanpa harus
Indonesia diperkirakan naik 31% menjadi US$ 3,8 miliar pada tahun 2019, didorong
tingginya populasi dan pertumbuhan ekonomi serta semakin banyaknya produk yang
dijual pemain E-commerce. Sejalan dengan hal itu, setiap harinya pertumbuhan bisnis E-
semakin ketat antar perusahaan E-commerce. Para pemain E-commerce bersaing tidak
hanya dalam hal mendapatkan jumlah pelanggan tetapi juga dalam hal instalasi aplikasi,
Selain itu, maraknya penggunaan smartphone di era teknologi saat ini juga
membuat dunia bisnis E-commerce mulai beradaptasi dan berkembang menjadi mobile
online mulai beralih dari desktop ke mobile. Hal inilah yang kemudian menjadi peluang
perdagangan elektronik atau sering disebut toko daring. Didirikan sejak tahun 2009,
Tokopedia telah bertransformasi menjadi sebuah unicorn yang berpengaruh tidak hanya
di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara. Hingga saat ini, Tokopedia termasuk
marketplace yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia. Dalam dunia
digital marketing pada saat ini muncul istilah User Interface dan User Experience. User
Interface adalah perantara pengguna dengan sistem berupa tampilan grafis, sementara
user Experience adalah pengalaman dari pengguna dalam menggunakan user Interface.
Berdasarkan teori di atas, penulis tertarik menulis essay dengan judul “Essay User
Interface & User Experience Dari Mobile Application E-Commerrce Tokopedia Untuk
Tokopedia adalah salah satu aplikasi marketplace yang sedang marak digunakan.
Aplikasi ini merupakan wadah belanja online yang lebih fokus pada platform mobile
Tokopedia adalah satu dari banyak pihak yang memanfaatkan peluang bisnis E-
tanpa harus membuka website melalui perangkat komputer. Aplikasi Tokopedia tersedia
Pada halaman awal aplikasi Tokopedia, terdapat 10 menu pilihan yang terdiri dari
beberapa fitur-fitur hingga menu semua kategori. Menu pilihan yang terdapat di
halaman awal diantaranya lihat semua, buatan Indonesia, kategori, top-up & tagihan,
travel & entertainment, keuangan, Tokopedia salam, COD, pulsa, dan angsuran kredit.
Tampilan aplikasi Tokopedia yang juga ditata secara rapih serta peletakan menu
kategori yang dirangkum dalam satu menu, membuat penggunaan halaman menjadi lebih
efisien. Hal tersebut dilakukan agar pengguna yang baru saja mengunduh aplikasi
Tokopedia ini mudah untuk mencari kategori barang yang ingin dicari. Kemudian pada
Tokopedia, sehingga pengguna tidak perlu mencari tahu informasi promo tersebut di
halaman website lainnya. Sesuai dengan tujuan awal dari website ini yaitu menyediakan
penjualan barang baik dari dalam Tokopedia itu sendiri maupun dari toko lainnya.
Tokopedia memiliki kemampuan akses yang sangat mudah untuk mengetahui letak
barang yang dibutuhkan karena tertata dengan rapi, sehingga pengguna mudah
memahami aplikasi ini. Akan tetapi aplikasi Tokopedia ini memiliki kelemahan pada
layanan laporan baik dari pembeli ataupun dari penjual yang ada, sehingga jika terjadi
masalah dari transaksi jual beli barang, pihak dari Tokopedia hanya sebagai penyalur
informasi saja, bukan menjadi pihak yang bertaggung jawab atas masalah tersebut.
Pada aplikasi Tokopedia ini, isi dari informasi sangatlah lengkap sehingga
pengguna merasakan kemudahan dalam mengetahui informasi dari barang yang sedang
dijual. Tampilan yang disajikan cukup detail, mulai dari gambar-gambar kategori,
Proses pembelian di Tokopedia sendiri cukup mudah. Namun sering kali ditemui
langkah yang terlalu berbelit dalam pembelian barang. Misalnya saat pengguna
melakukan. pencarian, hasil yang cocok terdapat pada katalog barang. Ketika diklik,
pengguna diarahkan ke halaman katalog yang di bawahnya terdapat daftar barang yang
sesuai dengan katalog. Terdapat tombol beli di daftar tersebut, tetapi akan mengarahkan
ke halaman informasi barang. Contoh permasalahan yang dituliskan tersebut sederhana
tetapi berpotensi membingungkan pengguna. Dan ada kolom khusus terhadap fitur yang
tidak ada pada aplikasi Tokopedia tetapi lebih baik ada, yaitu loading dalam membuka
membutuhkan kecepatan, Tampilan web melalui mobile yang kurang minimalis untuk
pengguna. Berikut beberapa ulasan dari aplikasi Tokopedia yang saya dapat dari
Playstore.
C. Kesimpulan
menjadikan sebuah masalah atau dengan kata lain tidak dipermasalahkan dan tidak
Islam, A. M., Khan, A. M., & Ramyah, T. (2011). The Adoption of Mobile Commerce
Service among Employed Mobile phone Users in Bangladesh: Self-efficacy as A
Moderator. International Business Research.