Anda di halaman 1dari 5

SOP hacting luka perinium

Dosen MK

S. Latuamury, S.Pd.,M.Kes
Mata kuliah
Tanggal terbit NIDN : 1213046001
Keperawatan
16/04/2019 SIPEN TK 2 A :
maternitas
SIPEN TK 2 B:
SIPEN TK 2 C :
SIPEN TK 2 D :
Definisi Adanya robekan pada jalan rahim maupun karena efisioomi pada
saat melahirkan janin.
Robekan perineum terjadi secara spontan maupun robekan melalui
tindakan efisiotomi.
Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinn pertama dan
tidak jarang juga terjadi pada persalinan berikutnya
Tujuan 1. Melakukan hacting pada jaringan yang terputus di karenakan
robekan sendiri maupun melalui episiotomi
2. Mencegah terjadinya infeksi dari masuknya M.O ke dalam
kulit dan membran mukosa
3. Mencegah berambahnya kerusakan jaringan
4. Mempercapat penyembuhan luka & mencegah terjadinya
perdarahan
5. Membersihkan luka dari benda asing atau debris
6. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat
Persiapan perawat Mempersiapkan skill, mental serta pengetahuan
Persiapan klien 1. Mengatur posisi klien senyaman mungkin
2. Menjelaskan jenis tindakan dan tujuan dari tindakan
3. Meminta persetujuan dari klien ( inform consent )
Persiapan lingkungan Menjaga privasi klien, dengan menutup sampiran
1. Alat hecting set :
- Needle folder
- Jarum otot & dan jarum kulit
- Pinset anatomi dan chirurgie
- Arteri klem
- Gunting benang
2. Spuit 5 cc
Persiapan alat
3. Lidocaindoek alas bokong
4. Handscun
5. Kassa steril
6. Deepers steril
7. Bengkok
8. Tempet mapah medis & nonmedis
9. Lampu sorot
Prosedur 1. Siapkan hecting set untuk penjahitan
2. Patahkan lidocain yang digunakan
3. Posisikan bokong ibu pada sudut ujung tempat tidur, dengan
posisi litotomi
4. Pasang deepers di bawah bokong ibu
5. Atur lampu sorot tepat pada luka perineum
6. Gunakan handsun
7. Isi tabng sntik 5 cc dengan cairan lidocain
8. Gubakan kasa unruk membersihkan luka dari darah atau
bekuan darah, dan nilai kembali luas dan dalamnya robekan
pada daerah perineum
9. Beritahukan kepada ibu dan mungin timbul rasa tidak
nyaman
10. Tusukan jarum suntik pada ujung luka / robekan perineum,
masukkan jarum secara subcutan di sepnjang tepi luka
11. Aspirasi untk memastikan tidak ada darah yang terhisap. Bila
ada tarik sedikit ujung jarum dan kembali masukan, dan
lakukan aspiras kembali
12. Suntikan cairan lidocain sambil menarik suntik pada tepi lika
daerah perineum
13. Lakukan langkah 10 – 12 untuk tepi robekan kedua
14. Tunggu 1 – 2 menit sebelum melakuan penjahitan untuk
mendapatkan hasil yang optimal dari anastesi
15. Lakukan inspeksi vagina dan perineum untuk melihat
robekan
16. Jika perdarahan yang terlihat menutupi luka episotomy,
pasang tampon atau kassa ke dalam vagina. (sebaiknya
menggunakan tampon berekor benang)
17. Tempatkan jarum jahit pada pemegang jarum, kemudian
kunci pemegang jarum
18. Pasang benang jahit (cromic 2/0) pada mata jarum
19. Lihat dengan jelas batas luka episiotomy
20. Lakukan penjahitan pertama 1 cm diatas puncak luka
robekan di dalamvagina, ikat jahitan pertama dengan
simpul mati.
21. Potong ujung benang yang bebas (ujung benang tanpa
jarum) hingga tersisa ± 1 cm
22. Jahit mukosa vagina dengan menggunakan jahitan
jelujur hingga tepat di belakang lingkaran hymen
23. Tusukkan jarum pada mukosa vagina dari belakang
lingkaran hymen hingga menembus luka robekan bagian
perineum.
24. Bila robekan yang terjadi sangat dalam.
25. Teruskan jahitan jelujur pada luka robekan perineum
sampai ke bagian bawah luka robekan.(bila
menggunakan benang plain catgut, buat simpul mati
pada jahitan jelujur paling bawah)
26. Jahit jaringan subkutis kanan-kiri kearah atas hingga
tepat dimuka lingkaran hymen
27. Tusukkan jarum dari depan lingkaran hymen ke mukosa
vagina di belakang hymen.
28. Buat simpul mati di belakang lingkaran hymen dan
potong benang hingga tersisa ± 1 cm
29. Bila menggunakan tampon / kasa di dalam vagina,
keluarkan tampon / kasa.
30. Masukkan jari telunjuk ke dalam rectum dan rabalah
dinding atas rectum. (bila teraba jahitan, ganti sarung
tangan dan lakukan penjahitan ulang)
Nasihati ibu agar :
 Membasuhi perineum dengan sabun dan cair, terutama
setelah buang air besar (arah basuhan dari bagian depan ke
belakang)
 Kembali untuk kunjungan tidak lanjut setelah 1 minggu
untuk pemeriksaan jahitan dan rectum (segera rujuk jika
terjadi fistula)
SOP Vulva Hygiene
Dosen MK

S. Latuamury, S.Pd.,M.Kes
Mata kuliah
Tanggal Terbit NIDN : 1213046001
Keperawatan
16/04/2019 SIPEN TK 2 A :
Maternitas
SIPEN TK 2 B:
SIPEN TK 2 C :
SIPEN TK 2 D :
Tindakan yang dilakukan oleh seorang perawat untuk membersihkan
Definisi
alat kelamin wanita bagian luar.
1. Menjaga kebersihan diri terutama perineal genitalia
2. Mencegah infeksi
Tujuan 3. Menghindari kelembapan berlebih
4. Memberikan pengobatan
5. Memberika rasa nyaman
Persiapan perawat Mempersiapkan skill, mental serta pengetahuan
1. Mengatur posisi klien senyaman mungkin
Perisiapan klien 2. Menjelaskan jenis tindakan dan tujuan dari tindakan
3. Meminta persetujuan dari klien ( inform consent )
Persiapan lingkungan Menjaga privasi klien, dengan menutup sampiran
1. Pantom vagina
2.  Kom steril berisi kapas savlon/kapas sublimat
3. sarung tangan
4. pinset anatomis
5. korentang
6. perlak
Persiapan alat
7. bengkok
8. pispot
9. baskom berisi air bersih
10. pembalut
11. celana dalam

Prosedur 1. Dekatkan alat-alat


2. Atur posisi litotomi
3. Lepas celana dalam
4. Cuci tangan
5. Kenakan sarung tangan
6. Pasang perlak dan pispot
7. Guyur alat genitalia luar dengan air bersih
8. Ambil kapas savlon dengan pingset bungkung ibu jari dan
telunjuk kiri dengan kapas savlon dan renggangkan labia
9. Dengan tangan kanan ambil kapas savlon dengan menggunakan
pinset
10. Usapkan kapas savlon pada labia mayora kanan, labia mayora
kiri dan minora. Satu kapas digunakan untuk satu labia. Sekali
usap dan buang kebengkok.
11. Pasang pembalut dan celana dalam
12. Rapikan alat
13. Kembalikan pasien pada posisi semula
14. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
15. Dokumentasikan tindakan

Anda mungkin juga menyukai