Anda di halaman 1dari 12

Tugas Mandiri Anatomi Fisiologi

A. SUB TOPIK : DARAH

1. Bagaimanakah darah dapat mengatur suhu tubuh, tekanan osmosis, dan pH tubuh?
Jawab :
 Darah mengatur suhu tubuh dengan mengambil panas, sebagian besar dari otot yang aktif,
dan dibawa seluruh tubuh. Jika tubuh terlalu hangat, darah diangkut ke pembuluh darah
yang melebar di kulit. Panas akan menyebar ke lingkungan, dan tubuh mendingin kembali ke
suhu normal.
 Bagian cair dari darah (plasma), mengandung garam terlarut dan protein. Zat terlarut ini
menciptakan tekanan osmotik darah terlarut dan protein. Dengan cara ini, darah berperan
dalam membantu menjaga keseimbangan.
 Buffer darah (bahan kimia tubuh yang menstabilkan pH darah), mengatur keseimbangan
asam-basa tubuh dan tetap pada pH yang relatif konstan yaitu 7,4
2. Jelaskan mengapa darah termasuk ke dalam jaringan ikat?
Jawab : Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan pengikat dalam arti luas,
karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dan substansi interseluler yang berbentuk
plasma. Fungsi utama dari darah adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di
seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.

B. SUB TOPIK : PLASMA DARAH

1. Apakah yang dimaksud dengan plasma?


Jawab : Plasma darah adalah cairan berwarna kekuningan yang bertugas membawa sel darah.
Tidak hanya sel darah, plasma darah juga berperan membawa berbagai nutrisi penting yang
menunjang kesehatan tubuh. Plasma darah merupakan bagian darah yang cenderung
terlupakan. Padahal, peran dari plasma darah dalam tubuh tidak kalah penting dibanding
dengan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Plasma darah adalah bagian terbesar dari darah itu sendiri, yaitu 55% dari seluruh volume darah.
Plasma darah sendiri terdiri dari 92% air, sementara 8% lainnya terdiri dari bahan-bahan penting
seperti protein, glukosa, imunoglobulin, dan juga elektrolit.
2. Komponen-komponen apa yang terdapat dalam plasma?
Jawab : Plasma darah mengandung banyak komponen yang masing-masingnya memiliki peran
penting pada tubuh. Komponen Plasma yaitu :
Komponen-komponen Plasma
 Air  Beta
 Protein plasma Albumin  Gama
 Globulin Alpha  Fibrinogen
 Ion  Bilirubin
 Nutrisi  Asam laktat
 Vitamin  Gas, Oksigen, Karbondioksida,
 Produk limbah Urea, asam urta, Nitrogen
kreatinin, garam amonia  Substansi pengatur

3. Apakah fungsi dari Albumin, globulin, dan fibrinogen?


Jawab :
 Albumin adalah protein utama yang terdapat dalam darah manusia yang diproduksi oleh
organ hati. Albumin berfungsi untuk mengatur tekanan dalam pembuluh darah dan menjaga
agar cairan yang terdapat dalam pembuluh darah tidak bocor ke jaringan tubuh sekitarnya.
Albumin dapat mempertahankan tekanan osmotic darah, Albumin adalah protein plasma
yang terbanyak, sekitar 55 sampai 60% tetepi ukuranya paling kecil. Albumin disintesis
dalam hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloid darah. Keberadaannya
dalam plasma menciptakan kekuatan osmotik yang mempertahankan volume cairan dalam
ruang vaskuler. Albumin Turut bertanggung jawab terhadap viskositas darah dan tekanan
osmotik, bertindak sebagai penyangga, mengangkut asam lemak, bilirubin bebas, dan
hormon tiroid
Saat albumin rendah dalam darah (hipoalbuminemia), pasien akan membutuhkan albumin
dari luar untuk meningkatkan albumin ke nilai normal. Kondisi rendahnya kadar albumin
dalam darah ini dapat disebabkan oleh gangguan organ ginjal dan hati, adanya proses
peradangan, atau pada orang-orang yang menderita kekurangan gizi (malnutrisi)
 Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma, Globulin berfungsi untuk pembentukan
antibody. Globulin merupakan salah satu golongan protein yang tidak larut dalam air,
mudah terkoagulasi oleh panas, mudah larut dalam larutan garam dan membentuk endapan
dengan konsentrasi garam yang tinggi. Glubolin disusun oleh dua komponen yaitu legumin
dan vicilin. Ada 3 macam globulin yaitu:
Alfa dan beta globulin disintesis dalam hati, dengan fungsi utama sebagai molekul pembawa
lipid, beberapa hormon, berbagai substrat , dan zat penting tubuh lainnya. Gamma globulin
(imunoglobulin) adalah antibodi. Ada 5 jenis imunoglobulin yang diproduksi jaringan limfoid
dan berfungsi dalam imunitas.
 Fibrinogen membentuk 4% protein plasma , disintesis di hati dan merupakan komponen
esensial dalam mekanisme pembekuan darah. Saat terjadi luka, benang-benang fibrin akan
terbentuk dan membentuk anyaman untuk menjaring sel darah dan menutupi luka.
4. Apakah yang terjadi jika tubuh kekurangan protein plasma?
Jawab :
Penurunan konsentrasi protein plasma dapat menyebabkan penurunan tekanan osmotik plasma.
Penurunan ini menyebabkan filtrasi cairan yang keluar dari pembuluh lebih tinggi, sementara
jumlah cairan yang direabsorpsi kurang dari normal, dengan demikian terdapat cairan tambahan
yang tertinggal di ruang-ruang interstisium yang di sebut edema.
C. SUB TOPIK : SEL DARAH MERAH

1. Deskripsikan bagaimana struktur eritrosit!

Jawab :
Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap milliliter darah mengandung rata-
rata sekitar 5 miliar eritrosit (sel darah merah),yang secara klinis sering dilaporkan dalam hitung
sel darah merah sebagai 5 juta per millimeter kubik (mm3). Eritrosit berbentuk lempeng
bikonkaf,yang merupakan sel gepeng berbentuk piringan yang dibagian tengah dikedua sisinya
mencekung,seperti sebuah donat dengan bagian tengah mengepeng bukan berlubang. dengan
diameter 8 µm, tepi luar tebalnya 2 µm dan bagian tengah 1 µm. Sel darah merah memiliki
struktur yang jauh lebih sederhana dibandingkan kebanyakan sel pada manusia. Pada
hakikatnya, sel darah merah merupakan suatu membran yang membungkus larutan hemoglobin
(protein ini membentuk sekitar 95% protein intrasel sel darah merah), dan tidak memiliki
organel sel, misalnya mitokondria, lisosom atau aparatus Golgi.
2. Jelaskkan struktur dan fungsi haemoglobin!

Jawab :
Struktur hemoglobin
Mengenai struktur molekulnya, hemoglobin terdiri dari pigmen (heme) yang mengandung zat
besi di bagian dalamnya, dan protein yang disebut globin, terdiri dari dua pasang rantai
polipeptida yang berbeda satu sama lain dalam urutan asam amino yang membuatnya dandan.
Dua pasang rantai polipeptida membentuk hemoglobin, yang masing-masing terikat pada gugus
heme. Atom besi dalam set ini memungkinkan mereka untuk mengikat, dengan cara yang
mudah untuk dibalik, ke molekul O2. Karena terikat dengan oksigen, hemoglobin disebut
hemoglobin beroksigen atau oksihemoglobin. Di sisi lain, jika Anda kehilangan oksigen, Anda
berbicara tentang penurunan hemoglobin. Rantai – α (alfa), β (beta), γ (gamma), δ (delta), υ
(epsilon) dan ζ (zeta) dibentuk dalam berbagai tahap perkembangan (embrio, janin dan
kelahiran).
Fungsi
Seperti yang telah dijelaskan, salah satu fungsi utama hemoglobin adalah mengangkut gas ke
seluruh tubuh. Protein inilah yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan dan karbon
dioksida dari jaringan ke paru-paru. Transpor oksigen terjadi karena molekul ini berikatan
dengan besi hemoglobin, membentuk oksihemoglobin. Karena hanya satu molekul oksigen yang
berikatan dengan besi, setiap molekul hemoglobin berikatan dengan empat molekul oksigen.
Setelah mencapai jaringan, kombinasi ini dibalik, dan oksigen tersedia untuk sel. Selain
mengangkut oksigen, hemoglobin juga menghilangkan karbondioksida dan memastikan
keseimbangan asam-basa. Dalam kombinasi ini, yang biasanya terjadi di jaringan, terbentuk
karbaminohemoglobin, yang juga dengan mudah dibalik.
3. Apakah yang dimaksud dengan talasemia?
Jawab : Thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan dari orang tua. Kelainan ini membuat
penderitanya mengalami anemia atau kurang darah. Thalasemia perlu diwaspadai, terutama
thalasemia yang berat (mayor), karena dapat menyebabkan komplikasi berupa gagal jantung,
pertumbuhan terhambat, gangguan hati, hingga kematian.

D. SUB TOPIK : SEL DARAH PUTIH (LEUKOSIT)

1. Sebutkan jenis-jenis leukosit beserta fungsinya!


Jawab : jenis-jenis leukosit :
1. Neutrofil
Neutrofil adalah jenis sel darah putih yang paling banyak terdapat dalam tubuh. Ada sekitar
2000-7500 sel/ mm3 atau sebanyak 60-70% leukosit yang beredar dalam aliran darah. Neutrofil
merupakan jenis sel darah putih berukuran sedang yang memiliki banyak inti sel
(polymorphonuclear leukocyte) yang tidak beraturan dan memiliki berbagai fungsi di dalam sel.
fungsi neutrofil : Neutrofil menempel pada dinding pembuluh darah yang berfungsi untuk
menghalangi infeksi kuman atau bakteri yang mencoba masuk ke dalam darah melalui luka. Sel
darah putih inilah yang paling aktif dan banyak terdapat dalam nanah pada luka ketika terjadi
infeksi
2. Eosinofil
Jumlah eosinofil tidak terlalu banyak, hanya sekitar 40-400 sel/mm3 atau sebanyak 1-2% dari
leukosit. Jumlah tersebut berfluktuasi setiap harinya dan saat wanita menstruasi. Eosinofil
memiliki granula (butiran) yang berukuran besar dan membantu sistem kerja sel. Itulah
sebabnya, eosinofil sangat penting dalam meningkatkan respon terhadap alergi infeksi parasit
(cacing), penyakit kolagen, dan penyakit pada sistem saraf limpa dan pusat. Fungsi sel darah
putih eosinofil : Mekanisme kerja eosinofil adalah dengan melepaskan racun yang keluar dari
butirannya yang dapat menghancurkan patogen, seperti parasit, cacing kail, dan cacing pita.
Jenis sel darah putih ini jarang ditemukan di dalam darah, tapi banyak terdapat di selaput lendir
saluran pernafasan, pencernaan, dan saluran kemih bagian bawah.

3. Basofil
Basofil adalah jenis sel darah putih yang paling langka karena hanya bejumlah 0-100 sel/mm3
atau kurang dari 0,5% dalam aliran darah. Basofil memiliki butiran besar dan berwarna saat
dilihat di bawah mikroskop, membuatnya mudah dikenali. Fungsi basofil : Fungsi sel darah putih
basofil di antaranya memiliki kemampuan untuk mengeluarkan antikoagulan dan antibodi yang
mencegah terjadinya penggumpalan darah dan mendorong pergerakan sel darah putih.
Kemampuan tersebutlah yang membuat basofil mampu melawan reaksi hipersensitivitas (alergi)
dalam aliran darah.
4. Limfosit
Limfosit berukuran kecil dan berbentuk bulat yang memiliki nukleus besar dalam jumlah
sitoplasma yang relatif kecil. Limfosit berjumlah sekitar 1300-4000 sel/mm3 dalam darah.
Limfosit lebih sering ditemukan di jaringan limfatik dari pada aliran darah. Fungsi limfosit : Jenis
sel darah putih ini memiliki fungsi penting dalam sistem kekebalan tubuh dan sangat berperan
dalam imunitas humoral. Imunitas humoral merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang
berkaitan dengan produksi antibodi. Limfosit terdiri atas sel B dan sel T yang memiliki fungsi
berbeda, adapun fungsi sel-sel tersebut, yaitu:
 Limfosit B : Berfungsi membuat antibodi yang dapat mengikat patogen, memblokir invasi
patogen, mengaktifkan sistem pelengkap, dan meningkatkan kerusakan patogen.
 Limfosit T : merupakan jenis limfosit lainnya yang dibedakan dalam kelenjar timus dan
memiliki fungsi penting dalam sistem kekebalan tubuh yang dimediasi oleh sel.
5. Monosit
Monosit adalah jenis sel darah putih yang memiliki ukuran paling besar. Monosit berjumlah
sekitar 200-800 sel/ per mm3 dalam aliran darah. Jenis sel darah putih ini memiliki sedikit
butiran pada sitoplasma. Monosit dapat meninggalkan aliran darah dan masuk ke jaringan lain
dalam tubuh dan berubah menjadi makrofag. Setelah menjadi mafrofag jaringan, monosit
melakukan fagositosis atau memakan sel mati serta menyerang mikroorganisme. Hal tersebut
dikarenakan ukuran monosit yang besar, sehingga mmapu mencerna partikel asing berukuran
besar pada luka tidak seperti jenis sel darah putih lainnya. Monosit juga mampu menggantikan
kandungan lisosomalnya dan dianggap memiliki umur yang jauh lebih lama dibandingkan
neutrofil.bSel darah putih monosit berfungsi untuk menghancurkan sel-sel asing, mengangkat
jaringan yang sudah mati, membunuh sel kanker, pembersih dari fagositosis yang dilakukan oleh
neutrophil, dan merangsang sel darh putih yang lain untuk tubuh. Sebagai penunjuk perubahan
pada kesehatan penderita dengan banyak atau sedikit monosit yang ada pada tubuh.
2. Bagaimanakah karakteristik sirkulasi leukosit, jelaskan !
Jawab : karakteristik sirkulasi leukosit yaitu :
 Sel darah putih tersebut berjumlah kurang lebih 6 ribu-9 ribu butir atau mm3
 Sel darah putih tersebut tidak memiliki warna ataupun tidak berwarna
 Mempunyai inti sel ataupun nukleus
 Memiliki bentuk yang banyak atau juga dapat dikatakan bentuknya tidak beraturan
 Dapat juga berubah bentuk
 Sel darah putih tersebut hanya dapat bertahan hidup antara 12 sampai dengan 13 hari
 Sel darah putih tersebut terbuat di dalam sumsum merah tulang pipih, limpa, dan juga
kelenjar getah bening
 Bergerak secara ameboid (seperti dengan amoeba)
 Dapat juga menembus dinding pembuluh darah
3. Beri contoh kelainanan yang melibatkan leukosit!
Jawab :
 Limfoma. Limfoma adalah salah satu tipe kanker darah yang terjadi pada sistem limfatik
(kelenjar getah bening). Penyebabnya adalah sel darah putih yang bertambah banyak, tidak
terkendali, dan berubah sifat menjadi ganas.
 Defisiensi adhesi leukosit, merupakan kelainan genetik langka di mana sel darah putih tidak
dapat bergerak ke tempat infeksi.
 Penyakit granulomatosa kronik, yaitu gangguan pada jenis sel darah putih (neutrofil,
monosit, dan makrofag) sehingga tidak berfungsi dengan baik. Gangguan ini sering
mengakibatkan infeksi berulang, seperti pneumonia dan abses.

E. SUB TOPIK : KEPING DARAH/ TROMBOSIT

1. Sebutkan 3 mekanisme dasar proses homestasis!


Jawab :
 Kompensasi. Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh.
Contoh : pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat tubuh mengalami
ancaman.
 Umpan balik negatif (Negative feedback). Pada umpan balik negatif perubahan suatu faktor
dikontrol secara homeostatis akan memicu respon yang berupaya untuk memulihkan faktor
tersebut ke normal dengan menggerakkan faktor ke arah yang berlawanan dari perubahan
awalnya. Contoh umpan balik negatif dapat dIlihat pada gambar di berikut

 Umpan balik positif (Positive feedback). Pada umpan balik positif perubahan pada variabel
terkontrol memicu respon yang mendorong ke arah yang sama seperti awal perubahan
sehingga perubahan semakin kuat. Umpan balik positif lebih jarang terjadi, namun umpan
balik ini juga berperan penting dalam keadaan tertentu, misalnya pelepasan oksitosin yang
semakin banyak dengan semakin besarnya tekanan pada serviks.

2. Jelaskan langkah kunci proses pembekuan darah !


Jawab :
Berikut adalah proses pembekuan darah dari awal hingga akhir :
 Trombosit membentuk sumbatan
Trombosit bereaksi ketika pembuluh darah rusak atau ada luka. Mereka menempel pada
dinding daerah yang luka dan bersama-sama membentuk sumbatan. Sumbatan dibentuk
guna menutup bagian yang rusak, agar menghentikan darah yang keluar. Trombosit juga
melepaskan bahan kimia untuk menarik lebih banyak trombosit dan sel-sel lain untuk
melanjutkan tahap berikutnya.
 Pembentukan bekuan darah
Faktor-faktor pembekuan memberi sinyal terhadap satu sama lain, untuk melakukan reaksi
berantai yang cepat. Reaksi ini dikenal sebagai kaskade koagulasi. Pada tahap akhir kaskade
ini, faktor koagulasi yang disebut trombin mengubah fibrinogen menjadi helai-helai fibrin.
Fibrin bekerja dengan cara menempel pada trombosit untuk membuat jaring yang
memerangkap lebih banyak trombosit dan sel. Gumpalan (bekuan) pun menjadi lebih kuat
dan lebih tahan lama.
 Penghentian proses pembekuan darah
Setelah bekuan darah terbentuk dan perdarahan terkendali. Protein-protein lain akan
menghentikan faktor pembekuan, agar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh dari yang
diperlukan.
 Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan
Ketika jaringan kulit yang rusak sembuh, otomatis sumbatan tidak diperlukan lagi. Helai
fibrin pun hancur, dan darah mengambil kembali trombosit dan sel-sel dari bekuan darah.
3. Beri contoh gangguan atau kelaianan yang terkait trombosit!
Jawab :
Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)
ITP merupakan kelainan autoimun yang menyebabkan tubuh menjadi mudah memar atau
berdarah. Hal ini terjadi karena jumlah trombosit dalam tubuh rendah, sehingga proses
penggumpalan darah untuk menghentikan terjadinya pendarahan tidak dapat berfungsi. Gejala
utama ITP ditandai dengan munculnya ruam merah atau memar. Selain itu, gejala umum yang
terjadi yaitu mimisan, rasa lelah yang berlebihan, adanya bercak darah pada urine atau tinja,
gusi berdarah, serta volume darah yang berlebihan saat menstruasi.

F. SUB TOPIK : JANTUNG

1. Mengapa dinding ventriel kanan lebih tebal dibandingkan venrikel kiri?


Jawab :
Karena ventrikel kiri terhubung dengan sirkulasi sistemik, harus memompa darah ke seluruh
tubuh, dan ventrikel kiri menghasilkan tekanan tinggi daripada ventrikel kanan. Jadi dinding
ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan.
2. Apakah fungsi pericardium?
Jawab :
Perikardium adalah kantung yang membungkus jantung pada manusia dan beberapa jenis
hewan, yang memiliki fungsi utama sebagai dinding terluar jantung. Perikardium berfungsi
membungkus bagian epikardial (dalam) jantung. Selain itu, perikardium juga berfungsi
mempertahankan posisi jantung, menjaga fleksibilitas pergerakan jantung, memberi pelumasan,
dan menahan pembesaran berlebihan yang terjadi apabila jantung terisi darah dalam jumlah
yang melebihi kapasitas normal.
3. Sebutkan 3 lapisan yang menyusun jantung?
Jawab : Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu : Epikardium, Miokardium, dan
Endocardium.
 Epikardium (perikardium viseral) adalah membran serosa pada permukaan jantung.
epicardium terutama tersusun oleh epitel skuamosa sederhana di bagian atas ehlapisan tipis
jaringan areolar. Di beberapa tempat mengalami penebalan oleh lapisan jaringan adiposa,
sedangkan di daerah lain itu bebas lemak. Cabang-cabang terbesar dari pembuluh darah
koroner melalui epikardium tersebut.
 Miokardium terletak di antara kedua lapisan epicardium dan endokardium, tersusun oleh
otot jantung. Miokardium merupakan lapisan tebal dan merupakan lapisan yang melakukan
kerja jantung. Ketebalannya bervariasi antara satu ruang jantung dengan ruang jantung yang
lain dan sebanding dengan beban kerja pada individu. Dinding Atria lebih tipis untuk
mengantarkan darah ke ventrikel.
 Endocardium, merupakan lapisan interior ruang jantung. Seperti epikardium, endokardium
terdapat endothelium yang terbentuk oleh skuamosa sederhana di bagian atas lapisan tipis
jaringan areolar; Namun, endocardium tidak memiliki jaringan adiposa. Endocardium
meliputi permukaan katup dan terus menyatu dengan endotelium pembuluh darah.

G. SUB TOPIK : PEMBULUH DARAH

1. Bandingkan antara pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler!


Jawab : Perbandingan antara darah arteri, vena dan kapiler
 Arteri Membawa darah dari jantung ke kapiler di seluruh tubuh. Dinding tebal untuk
menahan tekanan darah
 Vena Membawa darah dari kapiler di seluruh tubuh ke jantung. Dinding tipis, banyak
terdapat katup mencegah darah kembal.
 Kapiler Pertukaran materi antara pembuluh darah dan jaringan Ukuran kecil/ mikroskopis,
tersusun dari satu lapisan endotelium
2. Apa yang dimaksud dengan tekanan darah?
Jawab :
Tekanan darah adalah terbesar dalam ventrikel dan terendah di atrium. Tekanan darah adalah
ukuran seberapa kuatnya jantung meompa darah ke seluruh tubuh Anda. Agar kinerja tubuh
maksimal, Anda harus memiliki tekanan darah normal. Tekanan darah normal bisa naik atau
turun tergantung aktivitas fisik yang Anda jalani dan kondisi emosional Anda. Tekanan darah
normal juga bisa berubah saat hamil, menstruasi, atau menopause.

A. Soal Latihan

1. Hasil laboratorium Nyonya Ria terlihat pada tabel berikut ini:


Komponen Sel Jumlah Sel Per mm³ Hasil Lab

Eritrosit 4-5 juta / mm³ 3 juta / mm ³

Leukosit 5-10 ribu / mm³ 8.000 / mm³


Trombosit 150.000-350.000 mm³ 300.000 / mm³

Dari hasil laboratorium, Nyonya Ria diduga menderita penyakit….


a. Anemia
b. Leukimia
c. Talasemia
d. Demam Berdarah
e. Hemofilia
Jawab : A
2. Seseorang mempunyai golongan darah B, ditransfusi dengan darah seseorang yang bergolongan
darah O, maka ….
a. terjadi aglutinasi, karena darah donor mengandung aglutinin α dan β, darah resipien
mengandung aglutinin α
b. terjadi aglutinasi karena darah resipien mengandung aglutinin α dan β
c. tidak akan terjadi aglutinasi karena darah resipien tidak mengandung α dan β
d. tidak akan terjadi aglutinasi karena donor dan resipien masing-masing mengandung
aglutinogen β
e. tidak akan terjadi aglutinasi karena darah donor tidak mengandung aglutinogen
Jawab : E
3. Pernyataan yang salah tentang Leukosit adalah….
a. Leukosit merupakan sel darah yang paling sedikit jumlahnya
b. Leukosit tidak memiliki Hb, sehingga tidak berwarna
c. Berperan membersihkan sampah tubuh yang berasal dari sel yang mati atau cedera
d. Mengandung aktin dan miosin dalam konsentrasi tinggi sehingga dapat berkontraksi
e. Di produksi dalam sumsum tulang merah dan jaringan limfoid
Jawab : D
4. Perhatikan skema proses pembekuan darah berikut!
Trombosit pecah (1)
Protrombin (2)
Fibrinogen (3)
Urutan yang benar untuk nomor (1), (2) dan (3) adalah .........
a. Tromboplastin, thrombin dan fibrin
b. Trombin, fibrin dan tromboplastin
c. Tromboplastin, fibrin dan thrombin
d. Trombin, tromboplastine dan fibrin
e. Fibrin, tromboplastin dan thrombin
Jawab : A
5. Seseorang dengan golongan darah AB
a. Memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.
b. Tidak memproduksi antigen A dan B
c. Dianggap sebagai donor universal
d. Dianggap sebagai resipien universal
e. Adalah Rh positif
Jawab : A
6. Pernyataan yang salah tentang eritosit:
a. Mengangkut oksigen karena memiliki haemoglobin
b. Eritrosit tidak mempunyai nucleus dan organel lainnya
c. Usia eritrosit hanya mampu bertahan selama 120 hari
d. Eritrosit dihancurkan di limfa
e. Mengandung protein darah, yaitu albumin dan fibrinogen
Jawab : E
7. Katup yang terletak di antara atrium kiri dan ventrikel kiri disebut…
a. katup trikuspidalis
b. katup paru-paru
c. katup bikuspidalis
d. katup aorta
e. katup semilunaris
Jawab : C

B. SOAL ESSAY

Jawablah dengan singkat dan Jelas !

Sistem sirkulasi berperan dalam homeostatis dengan berfungsi sebagai sistem transportasi tubuh
dengan mengangkut oksigen, karbondioksida, zat-zat sisa, elektrolit, nutrisi dan hormon dari satu bagian
tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sistem sirkulasi dibangun oleh darah, jantung, dan pembuluh darah.

1. Mengapa eritosit berbentuk bikonkaf dan berdinding tipis?


Jawab :
Sel darah merah atau eritrosit memiliki bentuk bikonkaf karena, eritrosit tidak memiliki nukleus
atau membran internal. eritrosit memiliki rangka/sitoskeleton yang tidak biasa. Semua sel
memiliki sitoskeleton, yang dibuat dari rangkaian molekul protein yang panjang, yang berperan
dalam penentuan bentuk sel. Sitoskeleton pada eritrosit merupakan struktur berserat padat
yang melapisi seluruh dinding sel dan struktur ini bersentuhan satu sama lain pada beberapa
tempat. Komponen utama dari apisan ini adalah spectrin, salah satu protein berserat panjang.
Rantai spectrin membantu menarik sel darah merah sehingga memiliki bentuk yang khas, yang
memungkinkan sel darah merah untuk melewati pembuluh darah yang kecil. Bentuk bikonkaf
memberikan keuntungan yaitu menjadikan eritrosit memiliki permukaan yang lebih luas bagi
difusi oksigen, di bandingkan dengan bentuk bulat datar dengan ukuran yang sama.
2. Apa yang akan terjadi jika protein plasma jumlahnya berkurang?
Jawab :
Jika jumlah protein plasma menurut atau berkurang ( seperti dalam metabolisme, malnutrisi,
penyakit hati, penyakit ginjal) fakta yang tidak terikat menjadi lebih tinggi, selain itu kualitas
protein plasma dapat mempengaruhi seberapa banyak situs obat yang terikat yang ada pada
protein.
3. Mengapa orang yang bergolongan darah A tidak bisa mendonorkan darahnya pada orang
bergolongan darah B?
Jawab :
Alasan pertama golongan darah yang berbeda tidak boleh digabungkan adalah kandungan
protein yang disebut antigen. Pertama kita bahas dulu aglutinogen dan aglutinin, ada 2 jenis
aglutinogen yaitu A dan B. Sedangkan aglutinin juga 2, yaitu anti A dan anti B. jika Aglutinogen A
bertemu dengan anti A, maka akan terjadi penggumpalan darah, jika itu terjadi dalam tubuh,
akan menghambat pembuluh darah dan bisa menyebabkan pecah pembuluh darah, itu bisa
menyebabkan kematian, maka antara anti A dan A, anti B dan B, tidak boleh saling bertemu
karena akan menimbulkan penolakan yang berupa reaksi penggumpalan. Dalam golongan darah
A, terdapat aglutinogen A dan anti B, karena terdapatnya anti B bukan anti A, maka tak terjadi
penggumpalan dalam darah, begitu juga sebaliknya, dalam golongan darah B terdapat
aglutinogen B dan anti A.
Jika golongan darah A mendonorkan darahnya pada golongan darah B, maka anti A yang ada di
tubuh golongan darah B akan bereaksi menolak terhadap Aglutinogen A yang masuk ke tubuh
dan terjadilah penggumpalan. Yang akan menyebabkan peristiwa diatas tadi, yaitu pecah
pembuluh darah.
4. Mengapa lapisan miokardium pada ventrikel kiri jantung lebih tebal dibandingkan ventrikel
kanan?
Jawab :
Dinding ventrikel kiri lebih tebal dari pada ventrikel kanan karena ventrikel kanan diharuskan
membuat tekanan darah yang sangat kuat saat memompa darah ke seluruh tubuh. Jika tekanan
darah yang keluar dari bilik kiri tidak kuat, maka darah tidak akan bisa terdorong sampai ke
arteri di ujung ujung tubuh manusia. Misalnya kita contohkan dengan orang orang yang
menderita kelainan jantung ya,, para penderita kelainan jantung dengan tekanan darah dari
jantung yang rendah maka darahnya tidak dapat sampai ke ujung ujung tangan atau ujung ujung
kaki sehingga ujung kuku menjadi warna kebiruan atau terasa kesemutan karena darah kaya O2
dari bilik kiri tidak dapat sampai ke ujung ujung tubuh.
Ruangan pada jantung manusia ada 4, yaitu:
 Serambi kanan atau atrium dexter, berfungsi untuk menerima darah yang kaya akan CO2
dari seluruh tubuh.
 Serambi kiri atau atrium sinister, berfungsi untuk menerima darah yang kaya akan O2 dari
paru paru
 Bilik kanan atau ventrikel dexter, berfungsi untuk memompa darah kaya akan CO2 ke paru
paru.
 Bilik kiri atau ventrikel sinister, berfungsi untuk memompa darah kaya akan O2 ke seluruh
tubuh.
5. Jelaskan bagaimana proses perombakan haemoglobin!
Jawab :
Proses perombakan sel darah merah diawali dengan penghancuran sel darah merah tersebut
yang dilakukan dengan jalan hemolisa dan juga fregmentasi.Melalui sel histiosit itu pula,
hemoglobin akan diuraikan hingga menjadi senyawa hemin, zat besi, dan juga globin.Sel
senyawa hemin dirubah menjadi zat warna yaitu bilirubin dan biliverdin di dalam hati.Kemudian
setelah dirubah menjadi zat warna tersebut, lalu dikirim ke usus. Setelah melalui suatu proses
tertentu kemudian dibuang ke luar tubuh bersama dengan feses.Di dalam usus, zat warna
empedu ini (yang mempunyai warna hijau dan biru) dioksidasi menjadi urobilin (yang
mempunyai warna kuning dan coklat) yang mempunyai fungsi memberi warna pada feses dan
juga urin.Sementara, zat besi yang tertahan akan tersimpan di dalam hati atau dikembalikan ke
sumsum tulang , sedengkan globin digunakan untuk pembentukan eritrosit baru dan juga
metabolisme protein.

Anda mungkin juga menyukai