Oleh :
PROGRAM SARJANA
DENPASAR
2020
Kasus :
DIABETES MELLITUS
keluhan lemah dan pusing. Pasien adalah seorang Pegawai swasta. Pasien telah
menderita DM sejak 3 tahun dan tidak minum obat serta kontrol gula darah secara teratur.
Pasien mengatakan sering buang air kecil pada malam hari, sering haus dan banyak
minum serta banyak makan. Pasien juga mengatakan sering merasa kesemutan pada kaki.
Pasien telah mengalami penurunan berat badan sebanyak 5 kg dalam 3 bulan. Saat ini
berat badan pasien adalah 50 kg. Pasien mengatakan mempunyai riwayat suka makan
manis, dan tidak suka makan sayur dan buah serta jarang berolahraga. Pasien juga
mengatakan bahwa neneknya juga menderita penyakit yang sama dengan pasien. Pasien
Pasien juga mengalami hipertensi 1 tahun belakangan. Pasien berobat saat ada keluhan
saja, begitu keluhan dirasa berkurang, obat langsung dihentikan. Pasien mengatakan sulit
untuk melaksanakan diet DM di rumah dan masih suka makan sesuka hati dan saat ada
keluhan barulah pasien berobat dan melakukan pengecekan gula darah. Hasil pengkajian
didapatkan, mukosa bibir pasien kering, lemas, akral hangat, turgor kulit tidak elastis.
Hasil pemeriksaan TD: 140/90 mmHg, Frekuensi Nadi: 84x/Menit, Frekuensi Napas: 22
x/menit dan suhu: 36,80C. hasil pemeriksaan gula darah sewaktu 430 mg/dl.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS
DI RUMAH SAKIT KARYA SEHAT
TANGGAL 20 JULI 2020
1. PENGKAJIAN
1. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. E
Umur : 50 Th
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki - laki
Status : Menikah
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pegawai swata
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Jl. Kamboja, Denpasar
Tanggal Masuk : 20 Juli 2020
Tanggal Pengkajian : 20 Juli 2020
No. Register : 143978
Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus
2. Pernah dirawat
Pasien mengatakan pernah dirawat di Rumah Sakit karena diabetes melitus 2 tahun lalu
selama 5 hari.
3. Alergi
Pasien mengatakan tidak ada alergi obat ataupun makanan dan minuman
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pola makan pasien 3 kali sehari dengan nasi, disertai dengan
lauk pauk tanpa sayur mayur habis 1 porsi. Pasien juga mengatakan sulit melakukan diet DM
dan makan sesuka hati. Pasien mengatakan minum ± 8 gelas /hari air putih dengan BB 55 kg
dan TB: 160 cm.
Saat sakit :
Pasien mengatakan menghabiskan 1/2 porsi makanan yang diberikan di rumah sakit. Pasien
mengatakan minum ± 5 gelas/hari air putih.
A : BB:50 kg, TB: 160 cm
B: Hb:12g/dL, GDS: 430mg/dL
C : kondisi px tampak lemas, mukosa bibir kering
D: Diet bubur
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB dengan frequensi 2 kali sehari,konsistensi lembek dengan warna
kuning kecoklatan.
Saat sakit :
Pasien mengatakan BAB dengan frequensi 1 kali sehari, konsistensi padat dengan
warnakecoklatan
2) BAK
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit BAK dengan frequensi +- 5 kali sehari, jumlah ± 250cc
dengan warna kekuningan.
Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit BAK dengan frequensi +- 7 kali sehari, jumlah ± 500 cc dengan
warna kekuningan.
2) Latihan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit masih bisa melakukan aktifitas seperti bersepeda seminggu
sekali.
Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa karena pasien
merasakan lemas dan kesemutan.
Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit waktu tidur pasien tidur dari pukul 23.00-04.00. Pasien kadang
terbangun karena ingin kencing, dan mual. Perasaan pasien waktu bangun masih terasa agak
mengantuk.
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan beliau merupakan kepala keluarga, pasien juga menjadi tulang punggung
keluarga, selama sakit keluarga pasien selalu menemani dan memberikan dukungan serta
semangat agar pasien cepat sembuh.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan saat pengkajian memiliki 3 orang anak
Saat sakit :
Pasien mengatakan saat pengkajian memiliki 3 orang anak
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan selama keadaan sakitnya pasien tidak dapat melaksanakan ibadah sebagai
seorang umat Hindu dengan baik.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemas
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS : verbal : 5, Motorik : 6, Mata : 4
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 84x/mnt, Suhu = 36.80c, TD = 140/90 mmHg, RR =22x/mnt
c. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
Inspeksi
Kepala : simetris, tidak ada lesi atau luka
Rambut : berwarna putih keabu – abuan
Konjungtiva : anemis
Sklera : anikterik
Mata : simetris
Hidung : simetris, tidak erdapat pernafasan cuping hidung
Leher : simetris
Mulut : tidak terdapat luka dan sianosis perifer, tidak terdapat ginggifitis, tidak terdapat
sianosis sentral dilidah, ada cuping hidung, mukosa mulut kering.
palpasi
kepala : tidak ada odem atau nyeri tekan
mata : tidak ada odem atau nyeri tekan
leher : tidak ada odem atau nyeri tekan
hidung : tidak ada odem atu nyeri tekan
b. Dada :
Paru
Inspeksi : bentuk simetris, pergerakan simetris, tidak ada luka
Palpasi : peningkatan vokal premitus, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : suara dada sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler
Jantung
Inspeksi : dada simetris, tidak ada luka atau lesi
Palpasi : vokal premitus tidak sama, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara dada pekak
Auskultasi : suara jantung S1, S2 tunggal reguler
e. Genetalia :
-
f. Integumen :
Turgor kulit pasien tidak elastis, kulit teraba kering, CRT>2 detik
g. Ekstremitas :
Atas
Akral teraba hangat,tidak ada luka, lesi dan odem.
- -
- -
Bawah
Akral teraba hangat, tidak terdapat odema
- -
- -
h. Neurologis :
Status mental dan emosi :
Tingkat kesadaran px komposmetis, status mental dan emosi baik
b. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium
2. Pemeriksaan radiologi
-
3. Hasil konsultasi
-
4. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
-
5. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Dehidrasi
Hipovolemi
a
Hiperglikemi
Tidak terkontrol
No Rencana Perawatan
Hari/ Ttd
Dx
Tgl Tujuan dan Kriteria
Intervensi Rasional
Hasil
Selasa , 1 Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemi
21 juli tindakan keperawatan
Observasi:
2020 selama 3 x 24
1. mengetahui mengetahui
hipovolemia klien dapat 1. Periksa tanda dan gejala
adanya tanda dehidrasi
teratasi dengan kriteria hipovelmia
2. mengetahui jumlah
hasil: 2. Monitor intake dan output
cairan yang masuk dan
cairan
1. Asupan cairan keluar dari tubuh
meningkat Terapeuitk:
2. Tekanan darah 1. untuk
1. hitung kebutuhan cairan
membaik menganalisa kebutuhan
2. berikan asupan cairan oral
3. Turgor kulit membaik cairan tubuh
Edukasi: 2. untuk
menghindari dehidrasi
1. anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
1. mengatasi kekurangan
Kolaborasi: cairan pada tubuh
1. kolaborasikan pemberian
1.
IV isotonis
cairan yang diperlukan
tubuh
Selasa , 2 Setelah dilakukan Manajemen hiperglikemia
21 juli tindakan keperawatan
Observasi :
2020 selama 3 x 24
1. Mengetahui kadar
ketidakstabilan kadar 1. Monitor kadar glukosa
glukosa dalam tubuh
glukosa darah klien dapat darah
2. Mengethaui jumlah
teratasi dengan kriteria 2. Monitor intake dan output
cairan yang masuk
hasil: cairan
dan keluar dari
1. Pusing menurun tubuh
2. lemas menurun
Terapeutik
3. kadar glukosa dalam
darah membaik 1. Berikan asupan oral
1. Mencegah dehidrasi
Edukasi
1. Agar glukosa dalam
1. Anjurkan kepatuhan
darah pasien stabil
terhadap diet dan olahraga
2. Untuk mengethaui
2. Anjurkan monitor kadar
kondisi glukosa
glukosa dalam darah
dalam darah
Kolaborasi
1. Untuk mencegah
1. Kolaborasi pemberian terjadinya dehidrasi
cairan IV
D. Implementasi Keperawatan
Hari/ Ttd
No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Hasil
Tgl/Jam
Terapeuitk:
S: -
1. Hitung kebutuhan cairan O: pasien membutuhkan 2.5 liter
cairan
Edukasi:
S: -
O: pasien diberikan infus NaCl
Terapeuitk:
S: -
1. hitung kebutuhan cairan O: px membutuhkan 2.5 liter
cairan
Edukasi:
Kolaborasi S: -
O: pasien diberikan infus NaCl
1. Kolaborasi pemberian cairan IV
E. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl No
No. Evaluasi TTd
Jam Dx