Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS

Oleh :

Nama : Komang Elly Merlina


NIM : 18.321.2875
Kelas : A12-B

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2020
Kasus :

DIABETES MELLITUS

Seorang laki-laki berusia 50 tahun di rawat di Ruang Penyakit dalam dengan

keluhan lemah dan pusing. Pasien adalah seorang Pegawai swasta. Pasien telah

menderita DM sejak 3 tahun dan tidak minum obat serta kontrol gula darah secara teratur.

Pasien mengatakan sering buang air kecil pada malam hari, sering haus dan banyak

minum serta banyak makan. Pasien juga mengatakan sering merasa kesemutan pada kaki.

Pasien telah mengalami penurunan berat badan sebanyak 5 kg dalam 3 bulan. Saat ini

berat badan pasien adalah 50 kg. Pasien mengatakan mempunyai riwayat suka makan

manis, dan tidak suka makan sayur dan buah serta jarang berolahraga. Pasien juga

mengatakan bahwa neneknya juga menderita penyakit yang sama dengan pasien. Pasien

mengatakan pernah dirawat di RS 2 tahun sebelumnya dengan penyakit yang sama.

Pasien juga mengalami hipertensi 1 tahun belakangan. Pasien berobat saat ada keluhan

saja, begitu keluhan dirasa berkurang, obat langsung dihentikan. Pasien mengatakan sulit

untuk melaksanakan diet DM di rumah dan masih suka makan sesuka hati dan saat ada

keluhan barulah pasien berobat dan melakukan pengecekan gula darah. Hasil pengkajian

didapatkan, mukosa bibir pasien kering, lemas, akral hangat, turgor kulit tidak elastis.

Hasil pemeriksaan TD: 140/90 mmHg, Frekuensi Nadi: 84x/Menit, Frekuensi Napas: 22

x/menit dan suhu: 36,80C. hasil pemeriksaan gula darah sewaktu 430 mg/dl.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS
DI RUMAH SAKIT KARYA SEHAT
TANGGAL 20 JULI 2020

1. PENGKAJIAN
1. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. E
Umur : 50 Th
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki - laki
Status : Menikah
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pegawai swata
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Jl. Kamboja, Denpasar
Tanggal Masuk : 20 Juli 2020
Tanggal Pengkajian : 20 Juli 2020
No. Register : 143978
Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. A
Umur : 47 Th
Hub. Dengan Pasien : Istri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Kamboja, Denpasar
2. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Saat MRS : pasien mengeluh muntah dan demam
Saat pengkajian : pasien mengatakan mual dan demam

2. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini


Pasien mengatakan pada tanggal 20 Juli 2020, pasien mengalami diare, muntah, dan demam.
Lalu keluarga segera dibawa ke Rumah Sakit karena takut terjadi komplikasi karena pasien
menderita riwayat penyakit diabetes. Setelah diperiksa : TD: 140/90 mmHg, Nadi: 84 x/menit,
RR: 22 x/menit dan suhu: 36.8 0C, GDS : 430 mg/dl.

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Pasien mengatakan jika sakit maka apan pergi ke puskesmas/rumah sakit terdekat

2. Satus Kesehatan Masa Lalu


1. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan memiliki riwayat diabetes mellitus dan hipertensi

2. Pernah dirawat
Pasien mengatakan pernah dirawat di Rumah Sakit karena diabetes melitus 2 tahun lalu
selama 5 hari.

3. Alergi
Pasien mengatakan tidak ada alergi obat ataupun makanan dan minuman

4. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)


Pasien mengatakan memiliki kebiasaan makan makanan manis seperti gula dan fast food.

3. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan nenek pasien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus

4. Diagnosa Medis dan therapy


Diagnosa medis :

Nama Obat Dosis Rute Indikasi


Menurunkan kadar gula
darah dengan merangsang
pelepasan insulin dari
Glimepirid 1x @2mg Oral
pankreas beta-sel dan
mengurangi output glukosa
dari hati
Formaten 2x @50mg Oral Menurunkan tekanan darah
Metformin 1x @500mg Oral Mengontrol kadar gula darah
Cairan infus sebagai sumber
RL 32 tpm IV elektrolit dan air untuk
dehidrasi
metoclo pramide 3x10mg Oral Meredakan mual dan muntah

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan jika pasien merasa sakit maka pasien pergi ke puskesmas terdekat untuk berobat.
Pasien mengatakan bahwa sakitnya karena pola hidup yang tidak sehat seperti makan makanan yang
manis sert jarang berolahraga.

b. Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pola makan pasien 3 kali sehari dengan nasi, disertai dengan
lauk pauk tanpa sayur mayur habis 1 porsi. Pasien juga mengatakan sulit melakukan diet DM
dan makan sesuka hati. Pasien mengatakan minum ± 8 gelas /hari air putih dengan BB 55 kg
dan TB: 160 cm.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan menghabiskan 1/2 porsi makanan yang diberikan di rumah sakit. Pasien
mengatakan minum ± 5 gelas/hari air putih.
A : BB:50 kg, TB: 160 cm
B: Hb:12g/dL, GDS: 430mg/dL
C : kondisi px tampak lemas, mukosa bibir kering
D: Diet bubur

c. Pola Eliminasi
1) BAB
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB dengan frequensi 2 kali sehari,konsistensi lembek dengan warna
kuning kecoklatan.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan BAB dengan frequensi 1 kali sehari, konsistensi padat dengan
warnakecoklatan

2) BAK
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit BAK dengan frequensi +- 5 kali sehari, jumlah ± 250cc
dengan warna kekuningan.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit BAK dengan frequensi +- 7 kali sehari, jumlah ± 500 cc dengan
warna kekuningan.

d. Polavaktivitas dan latihan


1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total

2) Latihan
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit masih bisa melakukan aktifitas seperti bersepeda seminggu
sekali.
 Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa karena pasien
merasakan lemas dan kesemutan.

e. Pola kognitif dan Persepsi


Pasien mengatakan tahu akan penyebab penyakitnya karena gaya hidup yang tidak sehat dan
pasien tahu cara mencegah penyakitnya. Pasien mampu mengingat sesuatu dengan baik dan
panca indra pasien tidak mengalami masalah.

f. Pola Persepsi-Konsep diri


Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan konsep diri (ideal diri, peran diri, aktualisasi
diri, harga diri)

g. Pola Tidur dan Istirahat


 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa tidur +-7 jam dari pukul 22.00-05.30. Px
mengatakan sering terbagun di malam hari karena ingin kencing dan perasaan pasien waktu
bangun tidur merasa segar.

 Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit waktu tidur pasien tidur dari pukul 23.00-04.00. Pasien kadang
terbangun karena ingin kencing, dan mual. Perasaan pasien waktu bangun masih terasa agak
mengantuk.
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan beliau merupakan kepala keluarga, pasien juga menjadi tulang punggung
keluarga, selama sakit keluarga pasien selalu menemani dan memberikan dukungan serta
semangat agar pasien cepat sembuh.

i. Pola Seksual-Reproduksi
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan saat pengkajian memiliki 3 orang anak

 Saat sakit :
Pasien mengatakan saat pengkajian memiliki 3 orang anak

j. Pola Toleransi Stress-Koping


Pasien mengatakan jika sedang memiliki masalah maka px akan makan makanan manis dan
minuman bersoda.

k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan selama keadaan sakitnya pasien tidak dapat melaksanakan ibadah sebagai
seorang umat Hindu dengan baik.

4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemas
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS : verbal : 5, Motorik : 6, Mata : 4
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 84x/mnt, Suhu = 36.80c, TD = 140/90 mmHg, RR =22x/mnt

c. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
 Inspeksi
Kepala : simetris, tidak ada lesi atau luka
Rambut : berwarna putih keabu – abuan
Konjungtiva : anemis
Sklera : anikterik
Mata : simetris
Hidung : simetris, tidak erdapat pernafasan cuping hidung
Leher : simetris
Mulut : tidak terdapat luka dan sianosis perifer, tidak terdapat ginggifitis, tidak terdapat
sianosis sentral dilidah, ada cuping hidung, mukosa mulut kering.
 palpasi
kepala : tidak ada odem atau nyeri tekan
mata : tidak ada odem atau nyeri tekan
leher : tidak ada odem atau nyeri tekan
hidung : tidak ada odem atu nyeri tekan

b. Dada :
 Paru
Inspeksi : bentuk simetris, pergerakan simetris, tidak ada luka
Palpasi : peningkatan vokal premitus, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : suara dada sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler

 Jantung
Inspeksi : dada simetris, tidak ada luka atau lesi
Palpasi : vokal premitus tidak sama, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara dada pekak
Auskultasi : suara jantung S1, S2 tunggal reguler

c. Payudara dan ketiak :


Inspeksi : payudara dan ketiak simetris, persebaran bulu merata
Palpasi : payudara dan ketiak tidak ada odem
d. Abdomen :
inspeksi : abdoman simetris kanan dan kiri tidak ada ansietas, tidak ada luka atau lesi
auskultasi : bising usus 30x/menit
perkusi : region 1 = dullness
region 2 = timpani
region 3 = dullness
region 4 = dullness
palpasi : tidak ada odem

e. Genetalia :
-

f. Integumen :
Turgor kulit pasien tidak elastis, kulit teraba kering, CRT>2 detik

g. Ekstremitas :
 Atas
Akral teraba hangat,tidak ada luka, lesi dan odem.
- -
- -
 Bawah
Akral teraba hangat, tidak terdapat odema
- -
- -

h. Neurologis :
 Status mental dan emosi :
Tingkat kesadaran px komposmetis, status mental dan emosi baik

 Pengkajian saraf kranial :


-
 Pemeriksaan refleks :
-

b. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium

Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai


HB 12 g/dl 10,8 – 14,2
Leukosit 9,85 Ribu/dl 3,5 – 10
Hematokrit 53,9 % 35 – 55
Eritrosit 6,0 Juta/dl 35 – 55
Trombosit 304 Ribu/dl 145 – 450
MPV 5,23 Fl 6,90 – 10,6
Albumin 3,50 g/dL 3,50-5,90
Kreatinin 1,0 mg/dL 0,6-1,2
Ureum 20 mg/dL 6-21
GDS 260 mg/dL 70-140

2. Pemeriksaan radiologi
-
3. Hasil konsultasi
-
4. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
-
5. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH

(Sesuai dengan patofisiologi)

DS : pasien mengeluh mual Defisiensi insulin Hipovolemia


dan muntah
Penurunan pemakaian glukosa oleh sel
DO: pasien tampak lemas,
Glukosuria
mukosa bibir kering, turgor
tidak elastis Osmotik diuresis

Dehidrasi

Hipovolemi
a

DS : pasien mengatakan Penyumbatan glukosa dalam darah Ketidakstabilan kadar


lemas, pusing glukosa darah
Sel beta pankreas terganggu
DO: GDS : 430 mg/dL
Defisiensi insulin

Hiperglikemi

Tidak terkontrol

Ketidakstabilan kadar glukosa darah

B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas

N TANGGAL / DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL Ttd


O JAM
TERATASI
DITEMUKAN

1 21 Juli 2020 / Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan 22 Juli 2020


10.00 aktif ditandai dengan frekuensi nadi meningkat,
mukosa bibir kering, volume urin menurun, merasa
lemah
2 21 Juli 2020 / Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan 22 Juli 2020
10.00 dnegan disfungsi pankreas ditandai dengan pusing,
lemas, mengeluh lapar, GDS : 430mg/dL

C. Rencana Tindakan Keperawatan

No Rencana Perawatan
Hari/ Ttd
Dx
Tgl Tujuan dan Kriteria
Intervensi Rasional
Hasil
Selasa , 1 Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemi
21 juli tindakan keperawatan
Observasi:
2020 selama 3 x 24
1. mengetahui mengetahui
hipovolemia klien dapat 1. Periksa tanda dan gejala
adanya tanda dehidrasi
teratasi dengan kriteria hipovelmia
2. mengetahui jumlah
hasil: 2. Monitor intake dan output
cairan yang masuk dan
cairan
1. Asupan cairan keluar dari tubuh
meningkat Terapeuitk:
2. Tekanan darah 1. untuk
1. hitung kebutuhan cairan
membaik menganalisa kebutuhan
2. berikan asupan cairan oral
3. Turgor kulit membaik cairan tubuh
Edukasi: 2. untuk
menghindari dehidrasi
1. anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
1. mengatasi kekurangan
Kolaborasi: cairan pada tubuh

1. kolaborasikan pemberian
1.
IV isotonis
cairan yang diperlukan
tubuh
Selasa , 2 Setelah dilakukan Manajemen hiperglikemia
21 juli tindakan keperawatan
Observasi :
2020 selama 3 x 24
1. Mengetahui kadar
ketidakstabilan kadar 1. Monitor kadar glukosa
glukosa dalam tubuh
glukosa darah klien dapat darah
2. Mengethaui jumlah
teratasi dengan kriteria 2. Monitor intake dan output
cairan yang masuk
hasil: cairan
dan keluar dari
1. Pusing menurun tubuh
2. lemas menurun
Terapeutik
3. kadar glukosa dalam
darah membaik 1. Berikan asupan oral
1. Mencegah dehidrasi

Edukasi
1. Agar glukosa dalam
1. Anjurkan kepatuhan
darah pasien stabil
terhadap diet dan olahraga
2. Untuk mengethaui
2. Anjurkan monitor kadar
kondisi glukosa
glukosa dalam darah
dalam darah

Kolaborasi
1. Untuk mencegah
1. Kolaborasi pemberian terjadinya dehidrasi
cairan IV

D. Implementasi Keperawatan
Hari/ Ttd
No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Hasil
Tgl/Jam

Selasa, 21 1 Manajemen Hipovolemi


Juli 2020
Observasi:
11.00 S: pasien mengatakan mual dan
1. Periksa tanda dan gejala muntah
hipovelmia O: px tampak lemas, mukosa bibir
kering

Terapeuitk:
S: -
1. Hitung kebutuhan cairan O: pasien membutuhkan 2.5 liter
cairan
Edukasi:

1. anjurkan memperbanyak asupan S: pasien mengatakan paham


cairan oral dengan anjuran yang disampaikan
O: pasien terlihat memahami yang
disampaikann perawat
Kolaborasi:

1. kolaborasikan pemberian IV S:-


isotonis O: pasien diberikan cairan
isotonis NaCl @500mg
2 Manajemen hiperglikemia
S: -
Observasi :
O: gula darah sewaktu pasien :
1. Monitor kadar glukosa darah 430mg/dL

Terapeutik S: pasien mengatakan minum air


+- 5 gelas air @200 ml
1. Berikan asupan oral
O: mukosa bibir pasien kering
Selasa, 21
Juli 2020
11.30 Edukasi
S: pasien mengatakan memahami
1. Anjurkan kepatuhan terhadap diet yang dianjurkan
diet dan olahraga O: pasien terlihat mengerti dengan
yang disampaikan perawat
Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian cairan IV S: -


O: pasien diberikan infus NaCl

Rabu, 22 1 Manajemen Hipovolemi


juli 2020
Observasi:
11.00 S: pasien mengatakan mual
1. Periksa tanda dan gejala O: px tampak lemas, mukosa bibir
hipovelmia sedikit kering
Terapeuitk:
S: -
1. hitung kebutuhan cairan
O: pasien membutuhkan 2.5 liter
Edukasi: cairan

1. anjurkan memperbanyak asupan


S: pasien mengatakan paham
cairan oral
dengan anjuran yang disampaikan
O: pasien terlihat memahami yang
disampaikann perawat
Kolaborasi:

1. kolaborasikan pemberian IV S:-


isotonis O: pasien diberikan cairan
isotonis NaCl @500mg

Rabu, 22 2 Manajemen hiperglikemia


juli 2020
Observasi :
11.00 S: -
1. Monitor kadar glukosa darah O: gula darah sewaktu pasien :
345 mg/dL
Terapeutik

1. Berikan asupan oral S: pasien mengatakan minum air


+- 6 gelas air @200 ml
O: mukosa bibir pasien kering
Edukasi

1. Anjurkan kepatuhan terhadap


diet dan olahraga
S: pasien mengatakan memahami
diet yang dianjurkan
Kolaborasi
O: pasien terlihat mengerti dengan
1. Kolaborasi pemberian cairan IV yang disampaikan perawat

S: -
O: pasien diberikan infus NaCl

Kamis, 23 1 Manajemen Hipovolemi


juli 2020
Observasi:
11.00 S: pasien mengatakan sudah tidak
1. Periksa tanda dan gejala mual dan muntah
hipovelmia O: mukosa bibir px lembab

Terapeuitk:
S: -
1. hitung kebutuhan cairan O: px membutuhkan 2.5 liter
cairan
Edukasi:

1. anjurkan memperbanyak asupan S: pasien mengatakan paham


cairan oral dengan anjuran yang disampaikan
O: pasien terlihat memahami yang
Kolaborasi:
disampaikann perawat
1. kolaborasikan pemberian IV
isotonis
S:-
O: pasien diberikan cairan
isotonis NaCl @500mg
Kamis, 23 2 Manajemen hiperglikemia S: -
juli 2020 O: gula darah sewaktu pasien :
Observasi :
11.30 140 mg/dL
1. Monitor kadar glukosa darah

S: pasien mengatakan minum air


Terapeutik
+- 8 gelas air @200 ml
1. Berikan asupan oral O: mukosa bibir pasien lembab

Edukasi S: pasien mengatakan memahami


diet yang dianjurkan
1. Anjurkan kepatuhan terhadap
O: pasien terlihat mengerti dengan
diet dan olahraga
yang disampaikan perawat

Kolaborasi S: -
O: pasien diberikan infus NaCl
1. Kolaborasi pemberian cairan IV
E. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl No
No. Evaluasi TTd
Jam Dx

1 Kamis, 23 1 S : Pasien mengatakan sudah tidak mual dan muntah


juli 2020 O : mukosa bibir pasien lembab, turgor kulit elastis
14.00 A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien

2 Kamis, 23 2 S: pasien mengatakan sudah tidak lemas dan pusing


juli 2020 O: GDS : 140mg/dL
14.00 A: masalah teratasi
P: pertahankan kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai