A. Deskripsi Organisasi
5
Alamate-mail : smanegerisurulangun@ymail.com
Status Sekolah : Negeri
Tahun Berdiri : 2000
Tahun Perubahan :-
Akreditasi :A
Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
Bangungan Sekolah : Permanen
Posisi Geografis : Pedesaan
Luas Tanah Keseluruhan : 19.549 M2
Luas Bangunan : 3200 M2
Luas Selasar / Kakilima : 2200 M2
Luas Pekarangan : 4582 M2
Luas Lapangan Upacara : 2250 M2
Luas Sarana Olahraga : 468 M2
Luas Kebun Sekolah : 7300 M2
Penerangan Listrik : Ada
Generator : Ada
Air Bersih : Ada
Status Gedung : Milik Sendiri
Organisasi Penyelenggaraan : Pemerintah Daerah
KEADAAN SISWA
6
2. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Organisasi
a. Visi SMA Negeri Surulangun
‘‘Mewujudkan lulusan yang berakhlakulkarimah,unggul, kompetitif
dan berwawasan lingkungan”
b. Misi SMA Negeri Surulangun
1) Menumbuhkan dan mengintensifkan ajaran agama yang
dianutnya dalam kehidupan sehari-hari
2) Membentuk karakter peserta didik mealuli kegiatan ekstrakulikuler,
intrakulikuler dan kokulikuler
3) Meningkatkan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar dan
bimbingan yang efektif, efesien dan berkualitas.
4) Meningkatkan pembelajaran berbasis Teknologi
5) Menumbuhkan budaya gemar membaca melalui gerakan literasi
sekolah
6) Menumbuhkembangkan budaya sekolah yang bersih, sehat, asrih,
nyaman dan nyaman.
c. Nilai – nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi sma negeri surulangun diambil dari nilai-nilai
organisasi kementerian pendidikan yaitu:
1. Memiliki Integritas
Kesetaraan antara pikiran, perkataan dan perbuatan
2. Kreatif dan Inovatif
Memiliki daya cipta yaitu memiliki kemampuan untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau
yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, alat)
3. Inisiatif
Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang di
butuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan
4. Pembelajaran
Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan
Profesionalisme
7
5. Menjunjung Meritrokasi
Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi
karyawan yang kompeten
6. Terlibat aktif
Senantiasa berpartisifasi dalam setiap kegiatan
7. Tanpa Pamrih
Bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi
8
kedisiplinan siswa terutama disiplin waktu. Masih banyak siswa yang
keluar saat pergantian jam pelajaran.
Menanggapi keadaan seperti ini, peserta memberikan solusii dengan
membuat kebijakan dengan memberikan sanksi bagi siswa yang
datang terlambat tanpa alasan yang tidak jelas
3. Rendahnya Pemahaman Siswa Pada Mata Materi Protista
Mata pelajaran biologi dengan materi protista biasa diajarkan oleh
guru dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab serta
menggunakan metode inkuiri. Tiga metode yang telah pernah
diterapkan itu juga menggunakan bahan ajar berupa charta dan LKS
dalam pembelajaran. Namun masih saja membuat siswa merasa
sulit untuk memahami pelajaran pada materi protista khususnya
pada konsep protista mirip hewan, siswa kerap kali merasa sulit
menyebutkan ciri-ciri dan mengelompokkan contoh-contoh
spesiesnya dalam setiap filumnya, ditambah karena siswa merasa
malas untuk membuka buku pelajarannya kembali dirumah sehingga
tingkat pemahaman siswa kurang dan berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa.
4. Kurangnya Penerapan Experiential Learning Dalam Pembelajaran
Bologi di kelas X IPA 2 SMA Negeri Surulangun,
Kolb (1984) berpendapat bahwa pembelajaran dengan model
experiential learning merupakan proses dimana pengetahuan
diperoleh melalui transformasi pengalaman. Belajar berdasarkan
pengalaman lebih terpusat pada pengalaman belajar siswa yang
bersifat terbuka dan mampu membimbing dirinya sendiri. Dalam
model Experiential Learning, konsep diperkenalkan pada siswa
melalui projek yang mereka kerjakan dan diharapkan dapat
memberikan pengalaman yang bermanfaat kedepannya.
5. Kurangnya Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Materi
Plantae
9
Materi pelajaran plantae merupakan salah satu materi yang ada di
kelas X. Kesulitan dalam mengajar dirasakan ketika kurang
pahamnya siswa saat menerima materi tersebut dikarenakan
kurangnya pemahaman siswa dalam menerima materi.
10
Berikut kedudukan dan peran ASN dalam identifikasi isu masalah
kami tampilkan di tabel 1:
Tabel 1. Peran dan Kedudukan PNS terkait isu
Kedudukan dan
Kondisi yang
No Isu Peran PNS dalam
diharapkan
NKRI
C. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu.
Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Tidak
semua isu masuk dalam kategori isu aktual, sehingga perlu dilakukan
11
analisis kriteria isu. Sebelum menetapkan isu yang akan dibahas,
penyusun melakukan analisis isu berdasarkan prioritas tertinggi. Analisis
yang digunakan yaitu analisis isu menggunakan metode analisis Aktual,
Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan (AKPK) dengan penjelasan
sebagai berikut.
1. Aktual, artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicara
dalam masyarakat.
2. Kekhalayakan, artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
3. Problematik, artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
4. Kelayakan, artinya isu yang masuk akal dan realistis secara
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalah.
12
Tabel 2. Prioritas Masalah yang ditentukan Melalui Analisis Aktual,
Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan (AKPK)
No Isu A K P K SKOR
Kurangnya Kedisiplinan Siswa
1 4 4 3 2 13
Pada Saat Jam Masuk Sekolah
Kurangnya Kedisiplinan Siswa
2 Pada Saat Pergantian Jam 5 3 4 2 14
Pelajaran
Rendahnya Pemahaman Siswa
3 4 5 3 4 16
Pada Mata Materi Protista
Kurangnya Penerapan
Experiential Learning Dalam
4 5 4 4 4 17
Pembelajaran Bologi di kelas X
IPA 2 SMA Negeri Surulangun
Kurangnya Minat Belajar Siswa
5 Pada Pembelajaran Biologi Materi 4 5 3 3 15
Plantae
Berikan penilaian isu berdasarkan rentang nilai 1-5 sesuai dengan kriteria.
Keterangan:
5 : sangat kuat pengaruhnya
4 : kuat pengaruhnya
3 : sedang pengaruhnya
2 : sedikit pengaruhnya
1 : kurang pengaruhnya
Merujuk pada analisis isu dengan metode skoring AKPK maka
dapat di tetapkan kualitas isu tertinggi yang perlu di angkat dan dilakukan
pembahasan untuk mencari solusi. Isu yang akan dibahas adalah
Kurangnya Penerapan Experiential Learning Dalam Pembelajaran Biologi
di kelas X IPA 2 SMA Negeri Surulangun.
13
pemanfaatan green house sebagai sarana media pembelajaran di
sekolah.
14
E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
15
Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih
luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program,
dan pelayanan publik. Oleh karena itu WoG dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan dengan melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait urusan-urusan yang relevan.
1. Akuntabilitas
16
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
17
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya pada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat
akurat berdaya guna berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan yang berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi konsultasi dan kerja sama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN Pasal 5 ayat (2),
Modul Latsar CPNS, Komitmen Mutu, hal. 104 Nilai-nilai dasar (Pasal 4) dan kode
etik (Pasal 5) layanan publik, secara keseluruhan mencerminkan perlunya
komitmen mutu dari setiap aparatur dalam memberikan layanan, apapun bidang
layanannya dan kepada siapapun layanan itu diberikan. Dalam arti lain kinerja
aparatur dalam memberikan layanan publik yang bermutu harus berlandaskan
prinsip efektivitas, efisiensi, dan inovasi.Komitmen mutu merupakan pelaksanaan
pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil.
a. Efektivitas
b. Efisiensi
c. Inovasi
d. Mutu Penyelenggaraan Pemerintahan.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari Bahasa latin corruptio dan corruptus yang berarti
kerusakan atau kebobrokan. Korupsi atau dikenal juga dengan kata rasuah,
mengandung arti tindakan penjabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri,
serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan ilegal
menyalah gunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak.
18
Dalam menanggulangi upaya tindak pidana korupsi, pemerintah membentuk
peraturaj cdrrrrn yang menjadi landasan hukum dalam memberantas korupsi yaitu
dengan lahirnya UU No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi yang kemudian diubah menjadi UU No. 20 Tahun 2001. Adapun untuk
membantu pemerintah dalam memberantas korupsi, maka pemerintah membuat
UU. No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK
bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti
korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi sebagai berikut:
a. Jujur,
b. Peduli,
c. Mandiri,
d. Disiplin,
e. Tanggung Jawab,
f. Kerja Keras,
g. Sederhana,
h. Berani,
i. Adil.
19
F. Matriks Rancangan
Formulir 1. Matrik Rancangan
20
Tabel 3. Matriks Rancangan Aktualisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Menyiapkan Terlaksananya Keterkaitan dengan mata diklat agenda peran Melakukan konsultasi Penguatan
konsultasi bahan konsultasi koordinasi dan kedudukan ASN yaitu: dengan pimpinan terhadap nilai-
dengan rancangan dengan Kepala mendukung visi dan nilai organisasi
pimpinan aktualisasi Sekolah untuk Manajemen ASN: sebagai seorang ASN misi Sekolah: adalah:
(Kepala 2. Menghubungi pelaksanaan sudah seharusnya selalu berkonsultasi 1. Inisiatif
Sekolah) untuk pimpinan untuk kegiatan. dengan pimpinan untuk mengambil 1. Membentuk Peserta latsar
meminta saran menyampaikan keputusan dengan tepat sebelum melakukan karakter peserta berinisiatif
dan meminta rancangan Bukti: tindakan. didik mealuli meminta
izin mengenai kegiatan 1.Bahan kegiatan persetujuan
kegiatan yang aktualisasi konsultasi Keterkaitan dengan mata diklat nilai-nilai ekstrakulikuler, kepada mentor
akan 3. Meminta saran rancangan dasar ASN: intrakulikuler dan sebelum
dilaksanakan kepada atasan Aktualisasi kokulikuler melakukan
1. Akuntabilitas: menerapkan konsep 2. Meningkatkan
mengenai 2. Dokumentasi Tanggung Jawab dan konsisten dalam kegiatan.
kegiatan yang foto pelaksanaan 2. Memiliki
menjalankan kegiatan yang akan dilakukan Kegiatan Belajar
akan 3.Dokumentasi serta profesional dalam melaksanakan integritas
dilaksanakan foto Mengajar dan Peserta latsar
kegiatan yang akan dilaksanakan. bimbingan yang
4. Meminta izin 4.Surat Integritas sebagai ASN yang mempunyai menanamkan
kepada atasan permohonan efektif, efesien dan sifat integritas
semangat kerja untuk membawa berkualitas.
dalam melakukan perubahan kearah lebih baik. sejak awal
mengadakan habituasi 2. Nasionalisme: menjalankan kegiatan perencana
kegiatan yang 5.Surat sebagai upaya untuk meningkatkan kegiatan
akan persetujuan pendidikan dan kesejahteraan dalam aktualisasi
dilaksanakan habituasi masyarakat sesuai Sila ke 5. hingga
aktualisasi 3. Etika publik: memelihara dan menjunjung mencapai tujua
tinggi standar etika luhur. Meminta izin guna
untuk melaksanakan kegiatan dengan tutur menciptakan
kata yang sopan dan santun. keselarasan
21
4. Komitmen mutu: efektif dan efisien antara pikiran,
menentukan matriks kegiatan yang sesuai perkataan, dan
dengan waktu dan sarana prasarana yang perbuatan.
digunakan.
5. Anti korupsi: melaksanakan kegiatan
dengan baik dan tanggung jawab sesuai
jadwal yang sudah ditentukan.
2. Menyiapkan 1. Memberikan Terlaksananya Keterkaitan dengan mata diklat agenda Kegiatan Experiential Penguatan
Rancangan Pretes rancangan yang peran dan kedudukan ASN yaitu: Learning sangat terhadap nilai-
yang akan di 2. Mempersiapkan digunakan 1. Manajemen ASN: melaksanakan mendukung visi dan nilai organisasi
gunakan materi dengan metode kegiatan secara profesionalisme untuk misi Sekolah: adalah
dengan metode Experiential Experiential memberikan pengetahuan baru kepada Memiliki
Experiential Learning Learning di kelas siswa. 1. Meningkatkan integritas
Learning 3. Menjelaskan X IPA 2 SMAN 2. Pelayanan Publik: bertanggung jawab pelaksanaan Peserta latsar
kepada siswa Surulangun terhadap peningkatan mutu pembelajaran Kegiatan Belajar menanamkan
tentang metode dengan memberikan materi yang efektif Mengajar dan sifat
Experiential Bukti: dan efisien bimbingan yang menanamkan
Learning. 1. Nilai postes efektif, efesien dan sifat integritas
4. Memberikan siswa Keterkaitan dengan mata diklat nilai berkualitas sejak awal
contoh tentang 2. Power Point nilai dasar ASN: 2. Meningkatkan perencanaan
penerapan metode 1. Akuntabilitas: professional dalam pembelajaran kegiatan
Experiential Experiential melaksanakan proses pembelajaran. berbasis Teknologi aktualisasi
Learning. Learning Bertanggung jawab dan konsisten hingga
3. Penjelasan dengan kegiatanpembelajaran. mencapai tujua
kepada siswa Menjelaskan secara jelas agar mampu di guna
tentang metode pahami oleh peserta didik. menciptakan
Experiential 2. Nasionalisme: mempunyai semangat keselarasan
Learning untuk terlibat dalam upaya mencerdaskan antara pikiran,
dengan kehidupan bangsa. perkataan dan
dokumentasi 3. Etika publik: memberikan penjelasan perbuatan.
foto dengan bahasa yang santun dan mudah
4. Foto contoh dimengerti oleh peserta didik.
kegiatan 4. Komitmen mutu: menyiapkan contoh
penerapan penerapan Experiential Learning
22
Experiential sehingga kegiatan berlangsung lebih
Learning efektif dan efisien.
5. Anti korupsi: membimbing siswa dengan
penuh tanggung jawab.
3. Mengintegrasika 1. Membuat RPP Teiintegrasikanny Keterkaitan dengan mata diklat agenda peran Kegiatan Experiential Penguatan
n Experiential 2. Memberikan a Experiential dan kedudukan ASN yaitu: Learning sangat terhadap nilai-
Learning ke projek kepada Learning di kelas mendukung visi dan nilai organisasi
dalam proses siswa X IPA 2 SMAN 1. Manajemen ASN: melaksanakan kegiatan misi Sekolah: adalah
pembelajaran 3. Menjelaskan Surulangun yang profesionalisme untuk meningkatkan Inisiatif
kepada siswa kemampuan siswa. 1. Membentuk mampu untuk
tentang apa yg Bukti: 2. Pelayanan Publik: bertanggung jawab karakter peserta didik melakukan
akan mereka 1. RPP terhadap peningkatan mutu pembelajaran mealuli kegiatan sesuatu denga
lakukan dalam 2. Dokumentasi dengan pemberiani materi yang efektif dan ekstrakulikuler, menemukan
melaksanakn foto efisien. Kegiatan ini juga inovatif karena intrakulikuler dan apa yang
projek mereka 3. Dokumentasi sudah lama tidak dilakukan di SMAN kokulikuler seharusnya
4. Membimbing foto Surulangun. 2. Meningkatkan dikerjakan
siswa 4. Dokumentasi pelaksanaan Kegiatan terhadap
melaksanakan foto atau video Keterkaitan dengan mata diklat nilai-nilai Belajar Mengajar dan sesuatu yang
projek yang telah dasar ASN: bimbingan yang ada disekitar
di bagikan efektif, efesien dan
1. Akuntabilitas: professional dalam berkualitas.
melaksanakan sosialisasi materi.
Bertanggung jawab dan konsisten
dengan kegiatan. Menjelaskan secara
jelas agar mampu di pahami oleh peserta
didik.
2. Nasionalisme: mempunyai semangat
untuk terlibat dalam upaya mencerdaskan
rakyat indonesia, dalam hal ini di bidang
pendidikan.
3. Etika publik: memberikan penjelasan
dengan bahasa yang santun dan mudah
dimengerti oleh peserta didik.
4. Komitmen mutu: menyiapkan penjelasan
secara rinci sehingga kegiatan
23
berlangsung lebih efektif dan efisien.
5. Anti korupsi: peduli dan kerja keras
dalam mengedepankan kepentingan
peserta didik dengan datang tepat waktu.
4. Melakukan 1. Siswa melakukan Terlaksananya Keterkaitan dengan mata diklat agenda peran Melakukan koordinasi Penguatan
penerapan kegiatan kegiatan dan kedudukan ASN yaitu: dengan pimpinan terhadap nilai-
kegiatan menanam dan Experiential mendukung visi dan nilai organisasi
ekspriental memelihara Learning di kelas 1. Manajemen ASN: melakukan evaluasi misi Sekolah: adalah:
learning tanaman di X IPA 2 SMAN kegiatan aktualisasi untuk mengetahui 1. profesional
rumah masing- Surulangun . adakah dampak positif terhadap mutu Meningkatkan Peserta diklat
masing pembelajaran di kelas X IPA 2 pelaksanaan melakukan
2. Siswa Bukti: SMANSurulangun. Kegiatan Belajar kegiatansesuai
memberikan bukti Mengajar dan dengan rencan
Keterkaitan dengan mata diklat nilai-nilai bimbingan yang
kegiatan berupa 1. Dokumentasi dasar ASN:
yang telah
foto dan laporan foto efektif, efesien dan dibuat.
kegiatan 2. Laporan berkualitas. 2. Memiliki
1. Akuntabilitas: profesional, konsisten
menanam dan kegiatan siswa dalam melaksanakan upaya pendidikan integritas
memelihara 3. Nilai Postes dengan mengevaluasi kegiatan yang telah Peserta latsa
tanaman dilakukan serta bertanggung jawab menanamkan
3. Menilai projek dalam menjalankan tugas sebagai tenaga sifat integritas
yang dilakukan pendidik. sejak awal
siswa 2. Nasionalisme: ikut serta dalam upaya perencana
4. Memberikan mencerdaskan peserta didik. kegiatan
postes 3. Etika publik: jujur untuk mengevaluasi aktualisasi
hasil kegiatan. hingga
4. Komitmen mutu: efektif untuk menjaga mencapai
mutu pembelajaran secara efektif dan tujuan guna
efisien dengan melakukan evaluasi menciptakan
seluruh kegiatan. keselarasan
5. Anti korupsi: melakukan analisis dan antara pikiran
evaluasi kegiatan secara jujur sesuai perkataan,
dengan data yang tersedia. dan perbuata
5. Menyampaikan 1. Konsultasi dengan Terlaksannya Keterkaitan dengan mata diklat agenda peran Melakukan koordinasi Penguatan
24
kegiatan atasan (Kepala evaluasi kegiatan dan kedudukan ASN yaitu: dengan pimpinan terhadap nila
evaluasi Sekolah SMAN aktualisasi di mendukung visi dan nilai organisa
Surulangun) dan SMAN 1. Manajemen ASN: menyampaikan hasil misi Sekolah: adalah
meminta saran Surulangun evaluasi kepada pimpinan (Kepala Sekolah) Meningkatkan Terlibat aktif
terkait evaluasi pelaksanaan Kegiatan Peserta dikl
hasil kegiatan Bukti: 2. Pelayanan Publik: bertanggung jawab Belajar Mengajar dan terlibat ak
aktualisasi. 1. Lembar terhadap peningkatan pendidikan dengan bimbingan yang dalam prose
2. Menyampaikan konsultasi memberikan evaluasi yang efektif dan efektif, efesien dan penyampaian
hasil evaluasi mentor efisien berkualitas. evaluasi
kepada Kepala 2. Dokumentasi Keterkaitan dengan mata diklat nilai-nilai aktualisasi.
Sekolah SMAN foto .
dasar ASN:
Surulangun terkait
dengan kegiatan 1. Akuntabilitas: professional dalam
penerapan menyampaikan evaluasi kegiatan.
Experiential Bertanggung jawab dan konsisten
Learning dengan hasil evaluasi. Menjelaskan secara
jelas agar mampu di pahami oleh kepala
sekolah.
25
jujur
26
G. Jadwal Kegiatan
Kegiatan yang telah diuraikan diatas akan dilaksanakan selama off campus,
kegiatan ini dilakukan selama satu bulan di SMA Negeri Surulangun sesuai rencana
kegiatan sebagai berikut:
Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
MARET APRIL
N
KEGIATAN Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
O
ke-2 ke-3 ke-4 ke-1 ke-2 ke-3
Melakukan koordinasi
dengan pimpinan
(Kepala Sekolah)
untuk meminta saran
1.
dan meminta izin
mengenai kegiatan
yang akan
dilaksanakan
Menyiapkan
Rancangan yang akan
2. di gunakan dengan
metode Experiential
Learning
Mengintegrasikan
Experiential Learning
3.
ke dalam proses
pembelajaran
Melakukan evaluasi
4.
kegiatan aktualisasi
Menyampaikan
5 kegiatan evaluasi
aktualisasi
27
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan saat out campus
selama satu bulan di SMA Negeri Surulangun. Dalam pelaksanaannya
dimungkinkan terjadinya kendala-kendala yang berisiko menghambat kegiatan yang
telah direncanakan menjadi kurang optimal. Oleh karena itu diperlukan antisipasi
untuk menghadapi kendala-kendala tersebut, sehingga dampak yang menghambat
kegiatan tersebut dapat diminimalisir. Antisipasi dalam menghadapi kendala-kendala
selama aktualisasi dapat dijelaskan lebih lanjut pada tabel dibawah ini:
28
evaluasi aktualisasi menentukan waktu sesegera mungkin setelah
yang tepat untuk projek selesai dikerjakan
menyampaikan
evaluasi
29