Anda di halaman 1dari 7

SPO SENTRALISASI OBAT DAN SUPERVISI PENETAPAN DIAGNOSA

KEPERAWATAN

SOP
RSUD Ngudi
PENGELOLAAN OBAT (SENTRALISASI OBAT)
Waluyo Wlingi
NO. DOKUMEN: NO. REVISI: HALAMAN:

PROSEDUR TETAP
TANGGAL TERBIT DISAHKAN OLEH

Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat di mana seluruh obat


Pengertian yang akan diberikan kepada pasien diserahkan sepenuhnya
kepada perawat. Pembagian obat dilakukan oleh perawat.
1. Meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien terutama dalam
hal pemberian obat.
2. Mengupayakan ketepatan pemberian obat dengan: 12 Benar
Pemberian Obat (Benar Klien, Benar Obat, Benar Dosis Obat,
Tujuan Benar Waktu Pemberian Obat, Benar Cara, Benar
Dokumentasi, Benar Pendidikan Kesehatan Perihal Medikasi
Klien, Benar Hak Klien, Benar Pengkajian, Benar Evaluasi,
Benar Reaksi Terhadap Makanan, Benar Reaksi dengan Obat
Lain).
Dilaksanakan oleh perawat di ruang perawatan di masing-masing
Kebijakan
bangsal
Prosedur 1. Prosedur penerimaan dan pencatatan obat
 Nama, bentuk, dan jumlah obat yang diresepkan dokter
dicatat oleh perawat di dalam buku serah terima obat.
 Resep diberikan kepada keluarga setelah dilengkapi
identitas pasien
 Obat yang telah diambil keluarga pasien diserahkan
kepada perawat
 Obat yang diterima dicatat oleh peraawat di dalam buku
serah terima obat (nama, jenis, dan jumlah obat)
 Perawat menjelaskan kepada keluarga kapan obat
tersebut akan diberikan kepada pasien (jadwal
pemberian), bagimana cara pemberian obat (injeksi/oral),
kapan obat tersebut akan habis, bagaimana interaksi obat
yang diberika (efek terapi/efek samping)
 Keluarga menandatangani buku serah terima obat setelah
mendapat penjelasan dan mengetahui bahwa catatan obat
SPO SENTRALISASI OBAT DAN SUPERVISI PENETAPAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN

tersebut sesuai dengan yang diserahkan. Perawat yang


menerima obat tersebut juga membubuhkan tanda tangan
perawat.
 Obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh
perawat dalam kotak obat sesuai dengan no. ruangan dan
bed pasien

2. Prosedur Pemberian Obat


 Nama obat beserta dosis, cara pemberian dan jadwal
pemberian (sesuai instruksi dokter) dicatat oleh ketua tim
di dalam buku program terapi setiap pagi setelah visite
dokter.
 Obat dipersiapkan di nurse station dengan terlebih dahulu
mencocokkan dengan buku program terapi pasien
 Obat-obat injeksi antibiotika yang baru pertama kali
diberikan kepada pasien dilakukan skin test terlebih
dahulu
 Obat diberikan kepada pasien sesuai jadwal di buku
program terapi
 Obat yang akan diberikan dapat dimasukan ke dalam
plastic obat
 Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan
1) Nama Obat
2) Macam obat
3) Dosis obat dan Jumlah obat
4) Waktu pemberian obat
5) Cara pemberian obat
6) Kegunaan obat
7) Efek samping obat untuk obat-obatan tertentu
yang sering menimbulkan efek samping seperti:
ekstrapiramidal pada pemberian
sotatik/methoclorpamid, telinga mendengung,
mual dan muntah
8) Anjurkan segera melaor kepada perawat jika
timbul reaksi alergi setelah pemberian obat.
 Pantau adanya efek samping pada pasien
SPO SENTRALISASI OBAT DAN SUPERVISI PENETAPAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN

 Catat pemberian obat pada pasien (Nama pasien, nama


obat, jenis obat, dosis, dan cara pemberian obat) pada
lembar status pasien
 Sisa obat pasien di cek setiap pagi oleh tim dan dicatat
dalam buku program terapi untuk bahan informasi kepada
dokter saat visite

3. Penambahan Obat Baru


 Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis,
dosis, atau cara pemberian obat maka informasi ini akan
dimasukkan ke dalam buku program terapi.
 Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin maka
didokumentasikan hanya pada lembar status pasien saja

4. Obat Khusus
 Obat disebut khusus apabila:
1) Harga obat mahal
2) Cara pemberian cukup sulit
3) Memiliki efek samping yang cukup besar
(dopamine, heparin)
4) Hanya diberikan dalam waktu tertentu
 Pemberian obat khusus dilakukan oleh ketua tim/PN
kecuali pada sore, malam, atau hari libur
 Setelah pemberian obat sebaiknya wadah/botol obat
ditunjukkan atau diserahkan kepada keluarga pasien.
Usahakan terdapat saksi dari keluarga saat pemberian
obat.
 Dokter Penanggung Jawab Pasien
Unit Terkait:  Perawat
 Keluarga Pasien

SOP
RSUD Ngudi
SUPERVISI PENETAPAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
Waluyo Wlingi
NO. DOKUMEN: NO. REVISI: HALAMAN:
PROSEDUR TETAP
SPO SENTRALISASI OBAT DAN SUPERVISI PENETAPAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN

TANGGAL TERBIT DISAHKAN OLEH

Supervisi keperawatan adalah suatu proses formal dan


professional yang dilakukan oleh supervisor untuk memberikan
Pengertian
pedoman atau petunjuk secara jelas, membimbing, mengarahkan,
mengawasi dan mengevaluasi
3. Mengembangkan pengetahuan dan kompetensi perawat
untuk menyelesaikan tugas asuhan keperawatan dengan
penuh tanggung jawab
Tujuan
4. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas praktik
keperawatan
5. Mempertahankan standar kerja dan keselamatan
Dilaksanakan oleh Kepala Ruang atau Ketua Tim kepada Perawat
Kebijakan
Pelaksana
Prosedur 5. Persiapan (Prasupervisi)
 Menentukan tujuan.
 Meentukan metode supervisi
 Menentukan standar
 Menetapkan kesepakatan antara supervisor dan yang
akan disupervisi terait rencana supervise yang akan
dilakukan
 Menetapkan waktu pelaksanaan supervisi

6. Pelaksanaan Supervisi
a. Pemberian Pedoman/Petunjuk
 Supervisor memberikan pedoman atau petunjuk terkait
penetapan diagnosa keperawatan.
 Supervisor menjelaskan pedoman atau petunjuk
penetapan diagnosa keperawatan dengan jelas
 Supervisor mempersilahkan perawat yang disupervisi
untuk menanyakan hal yang belum dipahami atau
menyampaikan permasalahan yang dialami
 Supervisor menjawab pertanyaan dan mendiskusikan
alternatif pemecahan masalah
 Perawat yang disupervisi menyampaikan bahwa telah
memahami pedoman atau petunjuk yang diberikan
SPO SENTRALISASI OBAT DAN SUPERVISI PENETAPAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN

supervisor
 Supervisor memvalidasi pemahaman perawat yang
disupervisi dengan cara memintanya untuk
menyampaikan kembali pedoman atau petunjuk yang
telah diberikan.
 Supervisor meluruskan apabila ada kesalahan dalam
pemahaman dan mengakhiri sesi diskusi ketika sudah
yakin bahwa perawat yang akan disupervisi benar-benar
memahami pedoman atau petunjuk yang diberikan
 Mendokumentasikan kegiatan
 Menyepakati pertemuan berikutnya
b. Bimbingan dan Pengawasan
 Perawat yang disupervisi mempersiapkan untuk
melakukan pengkajian, pengelompokkan data, dan
penetapan diagnosa keperawatan
 Perawat yang disupervisi menyampaikan kepada
supervisor kesiapan melaksanakan tindakan
 Perawat yang disupervisi melakukan tindakan dengan
didampingi oleh supervisor (Selama proses tindakan,
supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement, dan
arahan)
 Mengakhiri tindakan
 Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan
pembinaan
 Supervisor memanggil perawat yang disupervisi untuk
mengadakan pembinaan dan klarifikasi permasalahan
 Supervisor mengklarifikasi dan mendiskusikan
permasalahan yang ada
 Supervisor mempersilahkan perawat yang disupervisi
untuk menanyakan hal yang belum dipahami atau
menyampaikan permasalahan yang dialami ketika
melakukan penetapan diagnosa keperawatan
 Supervisor menjawab pertanyaan dan mendiskusikan
alternatif pemecahan masalah
 Perawat yang disupervisi menyampaikan bahwa telah
memahami bimbingan dari supervisor
SPO SENTRALISASI OBAT DAN SUPERVISI PENETAPAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN

 Supervisor memvalidasi pemahaman perawat yang


disupervisi dengan cara memintanya untuk
menyampaikan kembali bimbingan yang telah diberikan
 Supervisor meluruskan apabila ada kesalahan dalam
pemahaman dan mengakhiri sesi diskusi ketika sudah
yakin bahwa perawat yang akan disupervisi benar-benar
memahami bimbingan yang sudah diberikan
 Mendokumentasikan kegiatan
 Menyepakati pertemuan berikutnya
c. Evaluasi
 Perawat yang disupervisi mempersiapkan untuk
melakukan pengkajian, pengelompokkan data, dan
penetapan diagnosa keperawatan
 Perawat yang disupervisi menyampaikan kepada
supervisor kesiapan melaksanakan tindakan
 Perawat yang disupervisi melakukan tindakan (Selama
proses tindakan, supervisor mengobservasi kesesuaian
tindakan dengan standar).
 Mengakhiri tindakan
 Mendokumentasikan kegiatan
 Menyepakati pertemuan berikutnya

7. Pascasupervisi
 Supervisor memberikan penilaian kinerja perawat
berdasarkan standar
 Supervisor memberikan feedback dan klarifikasi
 Supervisor memberikan reinforcement dan follow up
perbaikan.
 Mengakhiri kegiatan supervisi dan merencanakan
kegiatan supervisi berikutnya
Unit Terkait:  Perawat

SOP
RSUD Ngudi
PENETAPAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
Waluyo Wlingi
NO. DOKUMEN: NO. REVISI: HALAMAN:
PROSEDUR TETAP
SPO SENTRALISASI OBAT DAN SUPERVISI PENETAPAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN

TANGGAL TERBIT DISAHKAN OLEH

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan


respon aktual dan potensial klien terhadap masalah kesehatan
yang dianalisa oleh perawat mempunyai izin dan memiliki
Pengertian kompetensi ataupun perawat yang berkompeten untuk mengatasi
masalah yang diderita klien, sehingga dapat dilakukannya
penanggulangan masalah kesehatan tersebut berhubungan
dengan penyebab (etiologi) dan gejala.
1. Perawat mampu meningkatkan berpikir kritis dalam
menentukan diagnosa keperawatan yang tepat dengan
masalah klien
Tujuan 2. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas praktik
keperawatan
3. Perawat mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya
dalam lapangan dengan cepat dan tepat
Dilaksanakan oleh perawat yang memiliki kompetensi dan
Kebijakan
memiliki izin praktik
1. Melakukan anamnesa dan pengkajian fisik (bio,psiko,sosio,
spiritual dan kultural)
2. Melakukan pengumpulan data (data subjektif dan data
objektif)
3. Melakukan pengelompokkan data subjektif dan data objektif
4. Menentukan etiologi masalah keperawatan yang mungkin
Prosedur
muncul
5. Menentukan diagnosa keperawatan sesuai dengan Standar
Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI)
6. Menentukan prioritas diagnsa keperawatan berdasarkan
masalah yang actual dan risiko
7. Catat dan dokumentasikan diagnosa keperawatan tersebut.
Unit Terkait: Perawat

Anda mungkin juga menyukai