Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang yang memiliki kesehatan jiwa memiliki pemikiran, perilakuan
dan pandangan yang sehat berbeda dengan seorang yang terganggu jiwanya
pada kasus waham sendiri pemikiran orang itu akan mengangab bahwa
dirinya orang lain dan terobsesi oleh orang yang di idolakan maka kelompok
kami akan membahas tentang gangguan kejiwaan “Waham”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Waham dan SPTK.
2. Bagaimana Role Play pada Waham.
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Konsep Waham dan SPTK.
2. Untuk Mengetahui Role Play pada Waham.bb
BAB II
PEMBASAHAN

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM

Nama Klien : ………………… DX Medis:..........

No CM : ............................ Ruangan :..........

Dx Perencanaan
No
Tgl Kepera
Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
watan
Ganggu TUM: 1.1. Setelah ... 1.1. Bina hubungan
an Klien x interaksi saling percaya
proses dapat klien: dengan klien:
pikir: mengont o Mau  Beri salam
Waham rol menerima  Perkenalkan diri,
… wahamn kehadiran tanyakan nama
ya perawat di serta nama
sampingnya. panggilan yang
o Mengatakan disukai.
TUK:  Jelaskan tujuan
mau
1. Klien menerima interaksi

dapat bantuan  Yakinkan klien

memb perawat dalam keadaan

ina o Tidak aman dan perawat

hubun menunjukkan siap menolong dan

gan tanda-tanda mendampinginya

saling curiga  Yakinkan bahwa

percay o Mengijinkan kerahasiaan klien

a duduk akan tetap terjaga

denga disamping  Tunjukkan sikap


terbuka dan jujur
n  Perhatikan
peraw kebutuhan dasar
at dan beri bantuan
untuk
memenuhinya
2. Klien 2.1 Setelah .... x 1. Bantu
dapat interaksi klien : klien untuk
mengi o Klien mengungkapkan
dentifi menceri perasaan dan
kasi takan pikirannya.
perasa ide-ide  Diskusikan dengan
an dan klien pengalaman
yang perasaa yang dialami
muncu n yang selama ini
l muncul termasuk hubungan
secara secara dengan orang yang
berula berulan berarti, lingkungan
ng g dalam kerja, sekolah, dsb.
dalam pikiran  Dengarkan
pikira nya. pernyataan klien
n dengan empati
klien. tanpa mendukung /
menentang
pernyataan
wahamnya.
 Katakan perawat
dapat memahami
apa yang
diceritakan klien.
3. Klien 3.1 Setelah .... x 3. Bantu klien untuk
dapat interaksi klien : mengidentifikasi
mengi kebutuhan yang
o Dapat
dentifi tidak terpenuhi serta
kasi menyebutka kejadian yang
stresso n kejadian- menjadi factor
r/ kejadian pencetus wahamnya.
pencet sesuai 3.1. Diskusikan
us dengan dengan klien
waha urutan tentang
mnya. waktu serta kejadian-
(Trigg harapan / kejadian
ers kebutuhan traumatik yang
Factor dasar yang menimbulkan
) tidak rasa takut,
terpenuhi ansietas
seperti : maupun
Harga diri, perasaan tidak
rasa aman dihargai.
dsb. 3.2. Diskusikan
o Dapat kebutuhan/har
menyebutka apan yang
n hubungan belum
antara terpenuhi.
kejadian 3.3. Diskusikan
traumatis/ke dengan klien
butuhan cara-cara
tidak mengatasi
terpenuhi kebutuhan
dengan yang tidak
wahamnya. terpenuhi dan
kejadian yang
traumatis.
3.4. Diskusikan
dengan klien
apakah ada
halusinasi
yang
meningkatkan
pikiran /
perasaan yang
terkait
wahamnya.
3.5. Diskusikan
dengan klien
antara
kejadian-
kejadian
tersebut
dengan
wahamnya.
4. Klien 4. Setelah … x 4. Bantu klien
dapat interaksi klien: mengidentifikasi
mengi menyebutkan keyakinannya yang
dentifi perbedaan salah tentang situasi
kasi pengalaman yang nyata (bila
waha nyata dengan klien sudah siap)
mnya pengalaman o Diskusikan
wahamnya. dengan klien
pengalaman
wahamnya tanpa
berargumentasi
o Katakan kepada
klien akan
keraguan
perawat terhadap
pernyataan klien
o Diskusikan
dengan klien
respon perasaan
terhadap
wahamnya
o Diskusikan
frekuensi,
intensitas dan
durasi terjadinya
waham
o Bantu klien
membedakan
situasi nyata
dengan situasi
yang
dipersepsikan
salah oleh klien
5. Klien 5. Setelah … x 5.1. Diskusikan
dapat interaksi : dengan klien
mengi Klien pengalaman-
dentifi menjelaskan pengalaman yang
kasi gangguan tidak
konse fungsi hidup menguntungkan
kuensi sehari-hari sebagai akibat dari
dari yang wahamnya
waha diakibatkan seperti :
mnya ide-ide /  Hambatan dalam
fikirannya yang berinteraksi
tidak sesuai dengan
dengan keluarga
kenyataan  Hambatan dalam
seperti : berinteraksi
dengan orang
o Hubungan
dengan lain
keluarga  Hambatan dalam
o Hubungan melakukan
dengan aktivitas
orang lain sehari-hari
o Aktivitas  Perubahan dalam
sehari-hari prestasi kerja /
o Pekerjaan sekolah

o Sekolah 5.2. Ajak klien

o Prestasi, melihat bahwa


waham tersebut
dsb
adalah masalah
yang
membutuhkan
bantuan dari orang
lain
5.3. Diskusikan
dengan klien
orang/tempat ia
minta bantuan
apabila wahamnya
timbul / sulit
dikendalikan.

6. Klien 6. Setelah … x 6.1. Diskusikan


dapat interaksi klien hobi/aktivitas yang
melak : disukainya.
ukan Klien 6.2. Anjurkan klien
teknik melakukan memilih dan
distrak aktivitas yang melakukan aktivitas
si konstruktif yang membutuhkan
sebaga sesuai dengan perhatian dan
i cara minatnya yang ketrampilan fisik
mengh dapat 6.3. Ikut sertakan
entika mengalihkan klien dalam aktivitas
n fokus klien dari fisik yang
pikira wahamnya. membutuhkan
n yang perhatian sebagai
terpus pengisi waktu luang.
at 6.4. Libatkan klien
pada dalam TAK orientasi
waha realita
mnya 6.5. Bicara dengan
klien topik-topik
yang nyata
6.6. Anjurkan klien
untuk bertanggung
jawab secara peronal
dalam
mempertahankan/me
nungkatkan
kesehatan dan
pemulihannya.
6.7. Beri
penghargaan bagi
setiap upaya klien
yang positif
7. Klien 7.1. Setelah .... 7.1. Diskusikan
menda X interaksi pentingnya peran
pat Keluarga dapat serta keluarga
dukun menjelaskan sebagai pendukung
gan tentang : untuk mengatasi
keluar o Pengertian waham.
ga. waham
7.2.Diskusikan potensi
o Tanda dan keluarga untuk
gejala membantu klien
waham mengatasi waham.
o Penyebab
7.3.Jelaskan pada
dan akibat keluarga tentang :
waham
 Pengertian waham
o Cara
 Tanda dan gejala
merawat
waham
klien
 Penyebab dan
waham
akibat waham
7.2 Setelah ... X
 Cara merawat klien
interaksi
waham
keluarga dapat
7.4. Latih keluarga cara
mempraktekk
merawat waham.
an cara
merawat klien 7.5. Tanyakan perasaan
waham. keluarga setelah
mencoba cara yang
dilatihkan

7.6. Beri pujian kepada


keluarga atas
keterlibatannya
merawat klien di
rumah sakit.

8. Klien 8.1 Setelah ……x 8.1. Diskusikan


dapat interaksi klien dengan klien tentang
mema menyebutkan; manfaat dan
nfaatk  Manfaat kerugian tidak
an minum minum obat, nama ,
obat obat warna, dosis, cara ,
denga  Kerugian efek terapi dan efek
n baik. tidak samping penggunan
minum obat
obat
 Nama,warn 8.2. Pantau klien
a,dosis, saat penggunaan
efek terapi obat
dan efek  Beri pujian jika
samping klien menggunakan
obat obat dengan benar
8.2. Setelah
……..x
8.3. Diskusikan
interaksi klien
akibat berhenti
mendemontrasi
minum obat tanpa
kan
konsultasi dengan
penggunaan
dokter
obat dgn benar
 Anjurkan klien
8.3. Setelah
untuk konsultasi
….x interaksi
kepada
klien
dokter/perawat jika
menyebutkan
terjadi hal – hal
akibat berhenti
yang tidak di
minum obat
inginkan .
tanpa
konsultasi
dokter

Keterangan
SP (STRATEGI PELAKSANAAN) PADA PASIEN WAHAM

1. Untuk Pasien
 SP1
Mengidentifikasi tanda gejala, penyebab dan akibat waham serta
melatih klien orientasi realita (orang, waktu, tempat)
 Sp 2
Menjelaskan dan melatih mengendalikan waham dengan minum obat
dengan prinsip 6 benar, manfaat/keuntungan minum obat dan kerugian
tidak minum obat.
 Sp 3
Menjelaskan /melatih klien Melatih cara memenuhi kebutuhan dasar
 Sp 4
Melatih kemampuan positif yang dimiliki dan melatih kemampuan
positif yang dipilih.
2. Untuk Keluarga
 Sp1
Mengidentifikasi masalah klg dalam merawat klien Waham dan berikan
penjelasan : pengertian, tanda gejala, proses terjadinya dan akibat
waham. Menjelaskan cara merawat klien dengan tidak menyangkal,
tidak mendukung, hadirkan realitas.
 Sp 2
Menjelaskan dan latih keluarga cara mengontrol waham dg minum
obat teratur, manfaat dan kerugian (prinsip 6 benar).
 Sp 3
Menjelaskan dan melatih klg memenuhi kebutuhan klien yg tdk
terpenuhi akibat wahamnya
 Sp 4
Menjelaskan cara menciptakan lingkungan yang dapat mencegah
terjadinya waham, tanda gejala kekambuhan dan pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat untuk follow-up ke PKM/RSJ.
SPTK (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN)
KLIEN DENGAN GANGGUAN WAHAM
 SP1
Membantu pasien Mengidentifikasi tanda gejala, penyebab dan akibat
waham serta melatih klien orientasi realita (orang, waktu, tempat).
Pertemuan ke-1
Hari/Tanggal : senin 12 Maret 2019
Jam : 08.00 WIB
a. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
 DO
klien tampak kesal dan terlihat kebingungan, klien mengalami
mengalami kegagalan dalam mencalonkan diri sebagai angota
DPRD.
 DS
klien tampak ngomong sendiri dan mengenalkan dirinya sebagai
angota DPRD.
 Diagnosa Keperawatan
Klien mengalami gangguan proses pikir waham Kebesaran.
 Tujuan
TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
TUK 2
Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara
berulang dalam pikiran klien
 Intervensi
TUK 1
Bina hubungan saling percaya dengan klien:
 Beri salam
 Perkenalkan diri, tanyakan nama serta nama panggilan yang
disukai.
 Jelaskan tujuan interaksi
 Yakinkan klien dalam keadaan aman dan perawat siap
menolong dan mendampinginya
 Yakinkan bahwa kerahasiaan klien akan tetap terjaga
 Tunjukkan sikap terbuka dan jujur
 Perhatikan kebutuhan dasar dan beri bantuan untuk
memenuhinya
TUK 2
Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya.
 Diskusikan dengan klien pengalaman yang dialami selama
ini termasuk hubungan dengan orang yang berarti,
lingkungan kerja, sekolah, dsb.
 Dengarkan pernyataan klien dengan empati tanpa
mendukung / menentang pernyataan wahamnya.
 Katakan perawat dapat memahami apa yang diceritakan
klien
2. Strategi Komunikasi
a. Orientasi
 Beri salam dan perkenalan
Permisi pak selamat pagi Perkenalan Saya perawat A yang
bertugas pagi ini. Bisa saya bantu pak bapak nama nya
siapa?.
 Validasi/ evaluasi
Baik pak, apakah saya boleh mengobrol dengan bapak, jika
boleh di mana pak? Bapak selama ini berkerja sebagai apa?
 Menyakina dan Memenuhi Kebutuhan dasar
Bapak tenang ya, bapak percaya sama saya, bapak bisa jujur
ke saya tenang saja karena rahasia bapak akan terjaga. di sini
saya akan membantu bapak menghilangkan waham yang
bapak alami saya akan menjelaskan bahwa apa yang bapak
katakan itu tidak benar atau tidak nyata. tenang saja pak
bapak pasti aman jangan khawatir.
b. Kerja
Mau menerima kehadiran perawat di sampingnya?, Mengatakan
mau menerima bantuan perawat?, Tidak menunjukkan tanda-tanda
curiga?,Mengijinkan duduk disamping?. Apakah pasien bisa
memenuhi kebutuhan dasranya? Bapak sudah berapa lama di sisni?
Apa yang bapak rasakan hari ini?, saya mengerti perasaan bapak
sekarang kan bapak sudah kalah dalam mencalonkan anggota
DPRD bapak kan masi bisa melanjutkan usaha bapak. Jadi
sebenarnya apa yang di butuhkan bapak untuk sehari-hari. Ohh
bapak ingin memiliki kegiatan . coba sekarang bapak tulis kegiatan
apa saja yang ingin di lakukan. Wah bagus sekali kegiatan yang
bapak inginkan. Nah sekarang pilih kegiatan yang sudah bapak
tulis. Ohh bapak ingin mengaji dan bersih-bersih, kalau bapak ingin
di bantu perawat bisa di beri tanda V kalau tidak mau di bantu tanda
X ya pak.
c. Terminasi
 Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah mengobrol dengan saya
pak? Apakah bapak sudah percaya dengan saya pak? Apakh
bapak sudah paham tentang penjelasan yang saya jelaskan
tadi
 Evaluasi obyektif
Baik pak saya semoga waham yang ada semantar ini bapak
cukup memahami apa yang sudah saya jelaskan , baik pak
terima kasih karena bapak sudah percaya dan jujur ke saya.
d. Rencana Tindakan Lanjut
Bapak bagaimana untuk kontrak selanjutnya apakah bapak mau
membuta jadwal latihan, apakah bapak mau, lalu jam berap pak?
e. Kontrak yang akan datang
Pak nantik akan ada pergantian shif untuk selanjtnya perawat B
akan membantu bapak dan jangan khwatir pak rahasia bapak pasti
terjaga dan cara selanjutnya akan di berikan oleh perawat B apakah
bapak bersedia? Jam berapa pak? Dan di mana?
SPTK (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN) KLIEN DENGAN GANGGUAN WAHAM
 SP 7

Membantu mengidentifikasi masalah klg dalam merawat klien Waham


dan berikan penjelasan : pengertian, tanda gejala, proses terjadinya dan
akibat waham. Menjelaskan cara merawat klien dengan tidak menyangkal,
tidak mendukung, hadirkan realitas.

Pertemuan ke-3 .

Hari /Tanggal : Rabu 15 maret 2019

Jam : 08.00

 Proses keperawatan
1. Kondisi klien
 DO
Klien tampak kebingungan, dan sering berbicara dan sendiri
mengganggap kalau dia itu anggota DPRD
 DS
Klien selalu memperkenalkan dirinya kalau dia sebagai DPRD
kepada setiap orang
 Diagnosa keperawatan
Klien mengalami gangguan pola pikir waham
 Tujuan :

TUK 1
Klien mendapat dukungan dari keluarga.
TUK 1

 Beri salam
 Perkenalkan diri, tanyakan nama pada keluarga
 Jelaskan tujuan interaksi
 Beritahu tanda gejala waham
 Ajarkan ibu PA cara mengontrol waham
 Tunjukkan sikap terbuka dan jujur

2. Strategi komunikasi
a. Orientasi
 Beri salam dan perkenalan
Permisi bu, selamat pagi Perkenalan Saya perawat A yang
bertugas pagi ini. Bisa saya bantu bu, nama nya siapa?.
 Validasi/ evaluasi
Baik bu, apakah saya boleh mengobrol dengan ibu, jika
boleh di mana bu? ibu selama ini berkerja sebagai apa?
 Menyakina dan Memenuhi Kebutuhan dasar
Ibu tenang ya, ibu percaya sama saya, ibu bisa jujur ke saya
tenang saja karena rahasia ibu akan terjaga. di sini saya akan
membantu ibu untuk mengenali tanda gejala dari waham dan
cara mengontrol waham .

 Kerja
Mengatakan mau menerima bantuan perawat? Apakah ibu PA bisa
memenuhi kebutuhan dasara suami ibu? Apa yang ibu rasakan selama
merawat suami ibu selama ini ?, saya mengerti perasaan ibu, saya
memahami perasaan ibu . lalu apa yang ibu lakukan ? Cara yang ibu
lakukan tidak salah, gejala yang di alami oleh suami ibu namanya
waham , yaitu mengalami gangguan arus pikir yang sebetulnya tidak
sesuai dengan realitanya . kalau suami ibu mengaku anggota DPR
sebenarnya itu tidak benar , untuk itu kita di harapkan bisa
membantunya dengan beberapa cara .

Ibu ajarkan pada suami ibu untuk meminum obat secara teratur, dan
ajarkan suami ibu untukmelakukan bebrapa aktivitas seperti mengaji,
menyiram tanaman, dan mengobrol dengan teman atau juga
saudaranya.

2. Terminasi
 Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol dengan saya ?
Apakah ibu sudah bisa melakukan beberapa cara untuk
mengontrol gejala waham yang di alami suami ibu? Apakah
ibu sudah paham tentang penjelasan yang saya jelaskan tadi
?
 Evaluasi obyektif
Baik bu, semoga ibu bisa melakukan beberapa cara yang
saya ajrkan tadi, dan ibu memahami tanda gejala dari waham
. baik bu terima kasih karena ibu sudah meluangkan waktu
dengan saya untuk melatih beberapa cara mengontrol
waham.
3. Rencana Tindakan Lanjut
Ibu bagaimana jika kita melakukan kontrak selanjutnya apakah ibu
mau jika kita mendiskusikan tentang cara menciptakan lingkungan
dan mencegah terjadinya waham pada suami ibu lagi? Apaka ibuk
mau, lalu jam berapa bu?
4. Kontrak yang akan datang
Ibu, disini ada perawat B akan membantu ibu dan jangan khwatir
karna rahasia ibu pasti terjaga dan perawat B akan menjelaskan
beberapa cara mencegah agar waham itu tidak kambuh lagi, apakah
ibu bersedia? Jam berapa bu?
SPTK (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN)
KLIEN DENGAN GANGGUAN WAHAM

SP 8
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
Pertemuan ke-4 .

Hari /Tanggal : Kamis 16 maret 2019

Jam : 08.00

 Proses keperawatan
1. Kondisi klien
 DO
Klien tampak melamun sendirian di bawah pohon
 DS
Klien melamun sendiri dan sering berbicara kalau dirinya
anggota DPRD
 Diagnosa keperawatan
Klien mengalami gangguan pola pikir waham
 Tujuan :

TUK 1
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1
 Beri salam
 Perkenalkan diri, tanyakan nama
 tanyakan nama serta nama panggilan yang disukai.
 Jelaskan tujuan interaksi
 Yakinkan klien dalam keadaan aman dan perawat siap menolong
dan mendampinginya
 Yakinkan bahwa kerahasiaan klien akan tetap terjaga
 Tunjukkan sikap terbuka dan jujur
 Perhatikan kebutuhan dasar dan beri bantuan untuk
memenuhinya
2. Strategi Komunikasi
a. Orientasi
 Beri salam dan perkenalan
Permisi pak selamat pagi Perkenalkan Saya perawat A yang
bertugas pagi ini. Bisa saya bantu pak bapak nama nya
siapa?.
 Validasi/ evaluasi
Baik pak, apakah saya boleh mengobrol dengan bapak, jika
boleh di mana pak? Apa yang sedang bapak lakukan ?
kenapa melamun sendiri ?

o Menyakini dan Memenuhi Kebutuhan dasar


Bapak tenang ya, bapak percaya sama saya, bapak bisa jujur
ke saya tenang saja karena rahasia bapak akan terjaga. di sini
saya akan menjelaskan pada bapak tentang obat-obatan yang
harus bapak minum, agar pikiran waham itu berkurang dan
bahkan kalau obatnya di minum secara teratur pkiran itu
tidak akan muncul dan tidak mengganggu bapak lagi, karna
apa yang bpak katakan itu tidak benar atau tidak nyata.
b. Kerja
Mau menerima kehadiran perawat di sampingnya?,
Mengatakan mau menerima bantuan perawat?, Tidak
menunjukkan tanda-tanda curiga?,Mengijinkan perawat
duduk disamping?. Apakah pasien bisa memenuhi
kebutuhan dasarnnya? Apakah pagi tadi bapak sudah minum
obat nya secara teratur ? Apa yang bapak rasakan hari ini,
saya mengerti perasaan bapak ,

Jadi sebenarnya apa yang ingin bapak lakukan sehari


harinya, Oh bapak ingin melakukan aktivitas..

Baik sekali pak, bapak bisa melakukan aktivitas seperti


Mengaji, menyiram tanaman , dan bisa juga untuk
mengobrol dengan teman . bagaimana kalau kita masukkan
jadwal harian ? Apakah bapak bersedia ?

c. Terminasi
 Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah mengobrol dengan saya
pak? Apakah bapak sudah paham tentang penjelasan yang
saya jelaskan tadi ?
 Evaluasi obyektif
Baik pak semoga waham yang ada semantara ini bapak
cukup memahami apa yang sudah saya jelaskan , baik pak
terima kasih karena bapak sudah mau meluangkan waktu
untuk mengobrol dengan saya .
o Rencana Tindakan Lanjut
Bapak bagaimana untuk kontrak selanjutnya apakah bapak mau
membuat jadwal latihan, apakah bapak mau, lalu jam berapa
pak?
o Kontrak yang akan datang
Pak nantik akan ada pergantian shif untuk selanjtnya perawat E
akan membantu bapak dan jangan khwatir , perawat E akan
membantu tentang obat-obatan yang harus bapak minum, apakah
bapak bersedia? Jam berapa pak? Dan di mana?
ROLE PLAY WAHAM KEBESARAN
Perawat A : Rifayati
Perawat B : melinda
Perawat C : Mia
Pasien : Bagus
Perawat D : galuh
Suatau hari di sebuah rumah sakit jiwa ada satu orang pasien yang mengalami
masalah kesehatan jiwa pola pikir waham pasien bapak bagus 30 tahun pasien
mengalami waham kebesaran denga riwayat kalah dalam mencalonkan anggota
DPRD satu bulan yang lalu pasien selalu memperkenalkan diri sebagai aggota
DPRD kepada setiap orang yang di temuinya.
Pasien Bagus sudah di rawat semalam satu bulan dan memiliki perkembangan
yang baik dan dapat mengontrol wahamnya dengan cara yang sudah di acarkan
oleh perawat A, B,C, dan D yaitu dengan cara menjalankan aktvitas yang sudah di
pilih yaitu mengaji dan bersih-bersih. Selain itu perawat juga memberikan terapi
obat pada pasien.
Bagus : hahaha!! Perkenalkan saya bagus angota DPRD hahahhaha kalian
harus hormat pada saya
Perawat A : permisi pak saya rifayati apakah saya boleh mengobrol dengan
bapak?
Bagus : ngobrol tentang apa ha saya ini kan anggota DPRD jadi kalian
harus menurut dengan saya!!!
Perawat A : yah ngobrol tentang apa yang bapak alami.
Bagus : percuma banyak orang yang tidak mempercayai saya dengan apa
yang saya katakan.
Perawat A : iya pak saya percaya dan mau mendengarkan apa yang bapak
katakan, saya boleh mengobrol dengan bapak Cuma 15 menit saja kalau bapak
mau bapak ingin mengobrol di mana?.
Bagus : saya mau tapi saya lebih senang di mushola.
Perawat A dan pak Bagus menuju ke mushola
Perawat A : pak saya sudah mengetahui tentang bapak dari rekam medik
yang ada, kalau kita pelajari bapak mengalami waham kebesaran di mana bapak
tidak mengenalkan diri dengan sebenarnya atau tidak sesuai kenyataan, kalau saya
boleh tau apa saja sih kewajiban anggota DPRD pak coba sebutkan ?
Bagus : hehehe saya tidak tau!!!
Perawat A : nah sekarang kan bapak tidak tau kewajiban sebagai anggota
DPRD, sekarang dengarkan saya pak, apa saja yang diperlukan saat bapak akan
membuat nasi goreng coba sebutkan?
Bagus : nasi, caos, kecap, bawang merah, bawang putih , dan sayuran itu
bahan yang biasanya saya pakai sus karena setiap hari saya memiliki usaha
restoran nasi goreng.
Perawat A : nah bapak kan sudah ingat bagaimana cara membuat nasi goreng
sekarang saya mau tanyak apakah bapak tadi sudah mandi?
Bagus : iya sus, wah kalau mandi tadi saya sudah sus pagi tadi
Perawat A : oh apa yang ingin bapak lakukan hari ini?
Bagus : saya ingin mengaji mbak supaya tenang.
Perawat A : wah hebat pak apakah bapak bisa wudhu?
Bagus : saya masi ingat sus
Lalau perawat A dan Bagus pun mengambil wudhu lalu mengaji setelah mengaji
dan menyakan perasaan.
Perawt A : bagaimana pak perasaan bapak sekarang
Bagus : saya sedikit tenang sus setelah mengaji
Perawat A : wah hebat pak selain mengaji apa yang bapak ingin lakukan?
Bagus : saya ingin berbincang dengan teman sus
Perawat : oh iya pak saya akan mencarikan teman buwat bapak ya untuk
terapu selanjutnya karena waktu kontrak sudah habis maka cara selanjutnya akan
di berikan oleh teman saya perawat melinda, tenang saja pak rahasia bapak pasti
terjaga dan bapak akan aman kalau apa bapak mau, jam berapa dan di mana pak .
Bagus : iya sus saya mau tapi jam 3 ya sus tempatnya di kursi koridor
deket kamar saya.
Perawat A : iya pak saya akan memberitahu teman saya supaya segera
menemui bapak nantik jam 3 ya pak di kursi koridor deket kamar bapak. Terima
kasih pak sudah mau mengobrol dengan saya permisi.
Bagus : iya mbk (menuju kamar)
Perawat A menuju ruang perawatan dan berdiskusi dengan perawat B mengenai
rencana selanjutnya.
Perawat A :Perawat B, tadi saya sudah mengajari cara pertama kepada pasien
PA dan dia menunjukkan respons yang baik dan sudah dapat mendemonstrasikan.
Sesuai rencana kita tadi, perawat B yang akan mengajarkan cara bercakap-cakap
ke pasien PA. tadi saya sudah mengontrak seperti yang perawat B minta yaitu jam
3 di kursi koridor dekat kamar bapak bagus.
Perawat B : iya saya natik akan menemui bapak bagus sesuai kontrak.

 SP 7

Klien mendapat dukungan dari keluarga.

2 hari kemudian, istri PA menjenguk PA di rumah sakit, PA tampak senang,


dan perawat hendak melakukan penkes

Perawat E : Selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya perawat E , perawat yang
merawat suami ibu .

Istri PA : Selamat pagi juga sus,

saya merasa sangat senang bertemu suami saya, kondisinya sudah sangat
membaik .

Perawat E : Bagaimana kalau kita berdiskusi di ruang tamu , kita berdiskusi 30


menit?
Istri PA : Iya sus, saya bersedia jika untuk kebaikan suami saya ..

Sesampainya di ruang tamu

Perawat E : Silahkan duduk bu..

Istri PA : Terimakasih ..

Perawat E : Iya langsung saja, ibu bisa menceritakan apa yang menjadi masalah
saat merawat suami ibu ?
Istri PA : Saya bingung harus bagaimana sus, ketika sedang di rumah , suami saya
sering bicara kalau dia itu anggota DPR bahkan setiap ada orang dia selalu
memperkenalkan dirinya kalau dia sebagai DPR . Saya jadi takut sus ..

Perawat E : Iya bu, saya memahami perasaan ibu . lalu apa yang ibu lakukan ?

Iatri PA : Saya tanya dia susu , kenapa dan sebagainya . padahal dia kalah dalam
mencalonkan diri sebagai DPR tapi tetap saja menganggap kalau dia anggota DPR
. Apakah cara yang sya lakukan itu salah ? saya butuh penjelasan suster ..

Perawat E : Ya, gejala yang di alami oleh suami ibu namanya waham , yaitu
mengalami gangguan arus pikir yang sebetulnya tidak sesuai dengan realitanya .

Istri PA : Oh begitu ya sus, lalu ?

Perawat E : Tanda-tandanya itu sering merasa cemas dan tidak tenang , serta
mondar mandir dan sering terobsesi dengan apa yang di inginkan sebelumnya
seperti anggota DPR .

Jadi kalau suami ibu mengalami waham sebenarnya itu tidak sesuai dengan
kenyataan jati dirinya, kalau suami ibu mengaku anggota DPR sebenarnya itu
tidak benar . untuk itu kita di harpkan bisa membantunya dengan beberapa cara .

Istri PA : Jadi begitu ya sus, apa saja caranya ?

Perawat PA : Pertama , di hadapan suami jangan membantah pikiran waham ,


memarahi, katakana saja kalau ibu percaya kalau suami ibu seorang anggota
DPR . Tetapi ibu sendiri mengerti kalau suami ibu gagal mencalonkan diri sebagai
anggota DPR .
Kedua , Bantu suami ibu untuk minum obat secara teratur , jangan menghentikan
obat tanpa konsultasi terkait dengan obat ini , saya juga sudah melatih suami ibu
untuk meminum obat secara teratur. Jadi ibu bisa mengingatkan kembali .

Obatnya ini ada 3 macam : yang oranye namanya CPZ gunanya untuk menangkap
pikiran . diminum 3 kali sehari pada pukul 6 pagi , 12 sianng dan 6 malam.

Yang hijau namanya THP gunanya membuat rilexs, waktu minumnya sama
dengan CPZ tadi .

Yang biru namanya CPP gunanya untuk menghilangkan pikiran waham ,


waktu .minumnya sama dengan obat CPZ dan THP , ‘’Obat ini perlu selalu di
minum untuk mencegah kekambuhan’’

Terakhir, bila tanda-tanda waham waham mulai muncul putus pikiran waham PA
dengan cara menepuk punggung suami ibu, kemudian suruhlah PA untuk
melakukan aktivitas atau mengobrol dengan teman, PA sudah ajarkan banyak
aktivitas .

Istri PA : Apakah suster bisa melatih sya ?

Perawat E : Tentu saja ibu , sekarang kita latihan cara mengontrol pikiran dan
mengenali waham , sambil menepuk punggung suami ibuk, katakan ‘’sedang apa
kamu, kamu ingat kan apa yang di ajarkan perawat bila pikiran waham itu muncul
? Lihat realita kehidupan kamu, lakukan aktivitas yang sudah di ajarkan seperti
mengaji, atau menyiram tanaman .

Istri PA : Baik suster, sya merasa lega dan kebingungan saya hilang .

Perawat E : Sekarang coba ibu sebutkan 3 cara yang saya ajarkan ?

Iatri PA : Pertama , di hadapan suami jangan membantah pikiran waham ,


memarahi, katakana saja kalau ibu percaya kalau suami ibu seorang anggota
DPR . Tetapi ibu sendiri mengerti kalau suami ibu gagal mencalonkan diri sebagai
anggota DPR .
Kedua , Bantu suami ibu untuk minum obat secara teratur , jangan menghentikan
obat tanpa konsultasi terkait dengan obat ini , saya juga sudah melatih suami ibu
untuk meminum obat secara teratur. Jadi ibu bisa mengingatkan kembali .

Obatnya ini ada 3 macam : yang oranye namanya CPZ gunanya untuk menangkap
pikiran . diminum 3 kali sehari pada pukul 6 pagi , 12 sianng dan 6 malam.

Yang hijau namanya THP gunanya membuat rilexs, waktu minumnya sama
dengan CPZ tadi .

Yang biru namanya CPP gunanya untuk menghilangkan pikiran waham ,


waktu .minumnya sama dengan obat CPZ dan THP , ‘’Obat ini perlu selalu di
minum untuk mencegah kekambuhan’’

Terakhir, bila tanda-tanda waham waham mulai muncul putus pikiran waham PA
dengan cara menepuk punggung suami ibu, kemudian suruhlah PA untuk
melakukan aktivitas atau mengobrol dengan teman, PA sudah ajarkan banyak
aktivitas untuk mengontrol pikiran tersebut .

Perawat E : Bagus sekali ibu, ingat pelajaran kita hari ini ya , obu bisa melakukan
cara ini bila suami ibu mengalami waham.

Istri PA : Baik sus, inshaa Allah akan saya ingat. Terimakasih sus..

Perawat : Iya sus, terimakasih kembali ini suadah 30 menit sekarang saya antarkan
ke kamar suami ibu .

Istri PA : Iya sus, sama-sama .

 SP 8 Pasien

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik .

Sore harinya, orang tua PA menelfon menanyakan keadaan PA dan


mengatakan ingin menjenguk besok pagi.
Keesokan harinya, perawat D membaca rekam medis pasien PA, lalu
mencari PA untuk melanjutkan intervensi mengajarkan mengenali
obat-obat yang di minum PA, Sebelumnya, perawat C melakukan
kontrak terlebih dulu ke pasien PA, perawat C menemukan PA sedang
melamun sendirian di bawah pohon .

Perawat D : Selamat pagi bapak, saya perawat D , apa bapak sudah lupa
dengan saya ? saya yang kemarin menemani bapak saat menyiram
tanaman dan bunga-bunga ditaman .
Pasien PA : (Hanya melamun sambil tertawa sendiri)
Perawat D : Bapak sedang apa, kok sendirian disini ?
Boleh saya mengobrol dengan bapak ?
Pasien PA : (hanya melamun, dan berkata ‘’ngapain sih kamu kesini’’)
Perawat D : Bapak, apakah saya boleh duduk di sisni dengan bapak ?
Pasien PA : Jangan disini, saya tidak suka disini . kamu tunggu di kursi
depan saja , nanti saya kesana.
Perawat D : Ya sudah, saya tunggu disana yaa..

2 menit kemudian, PA menghampiri perawat D


Perawat D : Alhamdulillah.. akhirnya bapak mau kesini ,
Sini duduk di sebelah saya.

Bagaimana perasaan bapak hari ini, ? kenapa bapak melamun


sendirian dibawah pohon ?

Pasien PA : Saya kangen keluarga di rumah.

Perawat D : Oh yaa pak, kemarin kan istri bapak kesini menjenguk bapak,
bagaimana perasaannya ?

Pasien PA :Senang, tapi saya merindukan ibu saya juga (sambil


menunduk).
Perawat D : Iya nanti saya coba hubungi keluaraga bapak ya, saya akan
bilang kalau bapak merindukan ibu bapak.. oh ya ngomong-ngomong
pikiran waham itu masih muncul atau tidak ?

Pasien PA : Tadi siang sempat muncul, saya takut, lalu setelah perawat
memberi obat saya merasa pikiran saya agak tenang.

Perawat D : Apakah sudah dipakai tiga cara yang sudah diajarkan oleh
perawat-perawatnya ?

Pasien PA : Sudah, tapi kemarin malam saat mau tidur pikiran itu muncul lagi

Perawat D : Apakah pagi tadi bapak sudah minum obat nya ?

Pasien PA : Sudah, tadi di berikan oleh perawat C

Perawat D : Baiklah pak, hari ini akan berdiskusi tentang obat-obatan yang harus
bapak minum, kita akan berdiskusi selama 20 menit sambil menunggu waktu
makan siang , Bagaimana pak ? disini saja apa kita ke taman seperti biasanya ?

Bagus : Iya sus.. disini saja

Perawat D : Saya mau tanya ya pak, apakah ada perbedaan setelah bapak
meminum obat secara teratur ? apakah pikiran waham itu sudah berkurang ?

Bagus : Iya pikiran waham itu hilang , karna saya juga mulai mengantuk dan
ingin tidur saja

Perawat D : Baik bapak, minum obat itu sangat penting supaya pikiran waham itu
bisa hilang dan tidak menganggu bapak lagi.

Nah.. kebetulan ini saya bawa obat-obat bapak .

Ini yang warna hijau CPZ 3kali sehari pukul 6 pagi, pukul 12 siang dan pukul 6
malam . gunanya untuk membuat pikiran bapak menjadi tenang (sambil
menunjukkan obat).
Ini yang THP di minum 3 kali sehari , jamnya sama seperti obat yang orange tadi .
obat yang ini gunanya untuk membuat rilexs dan tidak kaku (sambil menunjukkan
obat).

Sedangkan yang warna biru ini di minum 3 kali sehari , waktunya sama dan
gunanya untuk menghilangkan pikiran-pikiran waham (sambil menunjukkan
obat).

Kalau pikiran waham itu sudah menghilang obatnya tidak boleh di hentikan, nanti
kita konsultasikan lagi ke dokternya, karena jika di hentikan pikiran waham itu
akan kambuh dan mengganggu bapak lagi.

Obat harus di minum secara teratur dan tepat pada waktunya, dengan cara yang
benar , yaitu sesudah makan. Bapak juga harus memperhatikan ada berapa jumlah
obat sekali minum dan minum air 10 gelas per hari.

Bagus : Iya . jadi saya minumya 3 obat, warna oranye , hijau dan biru.

Perawat D : Benar sekali pak,

Bagaimana perasaan bapak setelah kita ngobrol tentang obat?

Bagus : Saya senang, saya jadi tau gunanya obat-obat yang saya minum ,
saya kira obat itu untuk di masak di dapur.

Perawat D : Tidak mungkin pak, krna kami disini semua berusaha untuk
membantu agar bapak cepat sembuh dan bisa pulih seperti semula .

Oh ya pak, ada berapa cara yang kita lakukan untuk mengontrol dan
menghilangkan pikiran waham itu ?

Coba sebutkan !

Bagus : Dengan cara yang pertama , mengaji , melakukan kegiatan , dan


berbicara dengan teman.
Perawat PA : Benar sekali, Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada
jadwal harian ya pak, pukul 6 pagi sampai 12 siang, dan jam 6 malam . Jangan
lupa pada waktunya untuk minum obat pada perwat atau keluarga jika di rumah.

Nah.. sudah dulu pertemuan kita ya pak sesuai dengan kontrak kita 20 menit .

Sampai ketemu lagi bapak, bapak bisa melakukan aktivitas lagi .

Bagus : Iya (sambil mengangguk).

ENDING

(Akhirnya seluruh SP telah di lakukan oleh perawat)

Anda mungkin juga menyukai