Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny”A” DENGAN KASUS ASAM URAT

OLEH:

Rifayati Khasanah

0117027

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU

KESEHATAN DIAN HUSADAH MOJOKERTO

2020

1
LAPORAN PENDAHULUAN

“ASAM URAT”

A. Konsep Medis

a. Definisi Medis

Menurut Revves (2004) Gout Artritis adalah asymmetrik (monoarticular) yang

berhubungan dengan hyperurisemia, peradangan ini biasanya mempengaruhi

persendian perifer, yang disebabkan oleh deposisi crystal urate monosodium.

b. Etiologi

Menurut Malya (2003), faktor – faktor yang berperan dalam perkembangan gout

adalah faktor yang menyebabkan terjadinya hiperurisemia diantaranya adalah :

1. Gangguan konsentrasi pembentukan asam urat yang berlebih :

 Gout primer : akibat pembentukan langsung asam urat yang berlebih.

 Gout sekunder : ekskresi asam urat berkurang akibat proses penyakit atau

pemakaian obat-obatan.

2. Menurut Carter (dalam Arina Malya, 2003) penyebab dari gout :

 Diit tinggi purin

 Konsumsi minumam beralkohol

 Pengaruh obat-obatan terhadap kadar asam urat dengan efek yang

ditimbulkanya dapat menghambat ekskresi asam urat dalam ginjal (seperti

: aspirin, diuretik)

c. Patofisiologi

Terjadi akibat peningkatan asam urat yang berasal dari metabolisme purin yang berasal

dari diet dan pemecahan sel tubuh. Pada keadaan normal asam urat yang terbentuk

2
selanjutnya akan dipecah oleh enzim urikase menjadi substans yang larut pada urin sehingga

mudah diekskresikan. Tidak adanya enzim urikase ini dapat menimbulkan peningkatan kadar

asam urat. Sekitar 90% peningkatan kadar asam urat ditimbulkan akibat ketidakmampuan

untuk mengekskresikan asam urat pada urin akibat defek genetik pada transporter anion

ginjal yang mengakibatkan reabsorbsi asam urat yang berlebihan. Hal ini juga bisa

disebabkan oleh penggunaan beberapa obat seperti aspirin, diuretik dan alkohol, serta fungsi

ginjal yang menurun. Sekitar 10% peningkatan asam urat dapat terjadi akibat produksi asam

urat yang berlebihan akibat defek genetik enzim yang memecahkan purin, peningkatan

penghancuran DNA sel yang mengandung purin pada tindakan kemoterapi, serta asupan diet

yang tinggi purin.

3
d. Pathway Asam Urat

e. Tanda Gejala

Sendi mendadak terasa sangat sakit. Kesulitan untuk berjalan akibar sakit yang

mengganggu, khususnya di malam hari. Nyeri akan berkembang dengan cepat dalam

beberapa jam dan disertai nyeri hebat, pembengkakan, rasa panas, serta muncul

warna kemerahan pada kulit sendi.

4
f. Komplikasi

 Munculnya benjolan keras (tofi).  Tofi terbentuk akibat penumpukan kristal

asam urat di bawah kulit, dan dapat muncul di beberapa area tubuh, seperti

jari, tangan, siku, kaki, dan di sekitar mata kaki. Meski tidak menimbulkan

rasa sakit, tofi bisa membengkak dan mengeras saat serangan asam urat

terjadi.

 Asam urat kambuh.  Pada sejumlah kasus, serangan asam urat bisa terjadi

beberapa kali dalam setahun. Bila dibiarkan tidak tertangani, kondisi tersebut

dapat menyebabkan pengeroposan dan kerusakan pada sendi.

 Penyakit batu ginjal. Kristal asam urat bisa menumpuk di saluran kemih, dan

menyebabkan batu ginjal.

g. Pemeriksaan Penunjang

 Tes darah. Tes darah dilakukan untuk mengukur kadar asam urat dan

kreatinin dalam darah. Seseorang dengan kadar asam urat dalam darah

hingga 7 mg/dL, dinilai sudah menderita penyakit asam urat. Namun

demikian, tes ini tidak selalu dapat memastikan penyakit asam urat.

Beberapa orang diketahui memiliki kadar asam urat tinggi, namun tidak

menderita penyakit asam urat. Sebaliknya, ada orang yang memiliki gejala

dan tanda penyakit asam urat meski kadar asam urat dalam darah normal.

 Tes urine 24 jam. Prosedur ini dilakukan dengan memeriksa kadar asam

urat dalam urine yang dikeluarkan pasien selama 24 jam.

 Tes cairan sendi. Prosedur ini mengambil cairan sinovial pada sendi yang

sakit, untuk diperiksa di bawah mikroskop.

5
 Pencitraan. Pemeriksaan foto Rontgen dapat dilakukan untuk mengetahui

penyebab radang pada sendi. Sedangkan USG dapat mendeteksi kristal asam

urat pada sendi dan tofi (benjolan).

 Dual energy CT scan. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi kristal asam urat di

sendi meski tidak terjadi peradangan.

 Biopsi sinovial. Prosedur ini mengambil sebagian kecil jaringan (membran

sinovial) di sekitar sendi yang terasa sakit, untuk diperiksa di bawah

mikroskop.

h. Penatalaksaan Terapi

Penanganan penyakit asam urat adalah dengan pemberian obat-obatan, untuk

meringankan gejalanya dan mencegah penyakit kambuh kembali. Jenis obat asam

urat yang biasanya diresepkan dokter untuk menangani penyakit asam urat

adalah colchicine dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Pada pasien yang

tidak bisa mengonsumsi kedua obat tersebut, dokter akan meresepkan kortikosteoid.

Pada pasien yang mengalami beberapa kali serangan asam urat dalam setahun, atau

mengalami nyeri hebat akibat penyakit ini, dokter akan meresepkan obat lain untuk

mencegah komplikasi. Jenis obat yang digunakan pada kasus di atas

adalah allopurinol. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi asam urat di

tubuh. Jenis obat lain yang juga dapat diberikan adalah obat untuk meningkatkan

pembuangan asam urat berlebih dari tubuh seperti probenecid. Untuk mencegah

serangan asam urat kembali terjadi, pasien akan disarankan untuk

menghindari makanan pemicu asam urat alias yang berkadar purin tinggi, dan

mengurangi minuman tinggi gula serta minuman beralkohol. Pasien juga akan

6
dianjurkan untuk memenuhi asupan protein dengan mengonsumsi susu rendah

lemak, serta rutin berolahraga untuk mencapai dan menjaga berat badan ideal.

7
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY”A” DENGAN GANGGUAN ASAM URAT

I. IDENTITAS

Nama Pasien : Ny A

Umur : 78 thn Diagnosa Medis :Asam urat

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

II. Pola Sehat – Sakit

Alasan Masuk Rumah Sakit : Mengeluh kedua lutut terasa nyeri.

Status Kesehatan Sekarang : kedua lutut terasa nyeri terasa di tusuk-tusuk terasa

apabila melakukan aktivitas dan ketika bangun tidur.

P: Asam Urat, Ny M tidak mengkonsumsi obat tetapi Ny M hanya memberikan

tepai non farmakologi yaitu balsem, mimyak urut/ minyak tawon saat nyeri

muncul. Ny mengatakan nyeri timbul saat melakukan aktivitas dan bangun tidur.

Q: nyeri terasa di tusuk-tusuk.

R: nyeri terasa pada kedua lutut saja.

S: klien tidak bisa beraktivitas dengan baik karena nyeri timbul apabila klien

melakukan kativitas.

T: nyeri terasa saat pasien melakukan aktivitas dan bangun tidur.

Status Kesehatan Dahulu : Ny A memiliki riwayat asam urat dan hipertensi

sejak 3 tahun, pernah jatuh 1 tahun yang lalu dan Ny A pernah melakukan operasi

Apendik.

8
Status Kesehatan Keluarga : Suami Ny A memiliki riwayat hipertensi sejak 5

tahun yang lalu dan anak pertamanya mengalami TBC sejak 8 bulan yang lalu dan

sekarang pengobatan di hentikan.

Status Sistem Fisiologi : Mampu mengfungsikan sesui dengan tahap

perkembangan

Pertimbangan Perkembangan : Berada pada perkembangan fase lansia dengan

Asam urat Ny A berusia 78 tahun.

Pola Pemeliharaan Kesehatan

Pandangan Terhadap Kesehatan : Ny A dapat menjelaskan semua keluhan yang di

rasakan dan Ny A dapat mengurangi rasa nyeri dengan menggunakan terapi non

Farmakologi.

Kebiasaan Pribadi : Ny A bangun jam 04.30 untuk sholat subuh di rumah, lalu

membenatu untuk mebersihkan rumah beserta halamanya. dengan menggunakan

alat bantu walker. Jam 08.00 WIB Ny. A melakukan sholat dhuha dan dilanjutkan

untuk makan, setelah makan duduk-duduk di depan rumah kemudian jam 10.00

WIB menghabiskan waktunya di dalam kamar. Ketika mendengar adzan Dhuhur

segera menjalankannya dengan sholat berjamaah di Mushollah dengan

menggunakan alat bantu walker kemudian pulang dan masuk kedalam rumah

tidur-tiduran. Jam 15.30 mandi dan siap-siap untuk mengikuti jamaah sholat ashar

di mushollah kemudian duduk di depan rumah sambil menunggu maghrib. Ketika

maghrib tiba mengikuti sholat berjamaah kembali sambil menunggu isya’ tetap di

mushollah. Setelah menjalankan sholat isya’ pulang dan istirahat dengan

menonton TV ketika jam 21.00 segera masuk kamar untuk tidur. Kegiatan lain

9
yang biasa diikuti oleh antara lain: kegiatan keagamaan yang dilaksanakan

torikot.

Pola Tidur dan Terjaga : Ny A memulai tidur Jam 21.00 dan bangun jam

04.30 lalu tidur-tiduran jam 15.30

Latihan dan Aktifitas :pasien setiap hari mebersihkan rumah beserta halamanya

menggunakan alat bantu walker, tidak ada kontraktur dan atrofi, tidak ada edema

pada ekstremitas atas dan ekstremitas bawah, CRT < 2 detik, turgor kulit

kurang elastis, tidak terdapat nyeri tekan

Rekreasi : pasien hanya menghabiskan waktu di kamar dengan tidur-tiduran

Nutrisi : Ny A makan dengan teratur

Stres dan Pola Pemecahan Masalah :-

Sosial dan Ekonomi :-

Pola Kesehatan Lingkungan :-

Pola Kesehatan Kerja :-

Pola Peranan – Kekerabatan

Konsep Diri : Ny A dapat menerima apa yang terjadi pada dirinya.

Latar Belakang Budaya, Spiritual, Agama: Ny A menjalankan ibadah dengan

istiqomah.

Pola Peranan – Kekerabatan dalam Keluarga : Ny A tinggal dengan suami dan

anaknya

Pola Hubungan Seksual dan Reproduksi :-

Pola Dukungan Sosial :-

10
III. Pengkajian Fisik

Keadaan Umum

Kesan Umum :

( ) Baik ( ) Sedang

( ) Buruk ( ) Dispneau

( ˅) Cukup ( ) Nyeri

Wajah :

( ) Baik ( ) Ekspresi Datar

( ) Trembling ( ) Kelainan Bentuk

Kesadaran : Compos Mentis 4-5-6

Penaksiran Usia : 78 tahun

Bentuk Badan

( ) Kekar ( ) Ramping

( ) Obesitas ( ) Sedang ( ) Sangat Kurus

Cara Berbaring dan Bergerak : Ny A ketika bergerak dan melakukan aktivitas

dengan bantuan alat walker.

Bicara :

( ) Jelas dan ( ) Menonton ( ) Kekerasan


Lancar Naik Turun
( ) Parau
( ˅) Pelan /
( ) Cepat
Lemah

11
Pakaian, Kerapian, dan Kebersihan Badan :
( ˅) Bersih ( ˅) Rapi ( ) Serasi
( ) Kotor ( ) Berbau ( ) Parfum Berlebih
1. Paru – paru

 Inspeksi : pergerakan dada kiri dan kanan simetris

 Palpasi : ekspansi dada simetris dan taktil fremitus antara kanan dan kiri sama

 Perkusi : sonor

 Auskultasi : suara paru vesikuler tidak ada suara nafas tambahan wheezing atau

ronchi.

2. Jantung

 Inspeksi : sistem sirkulasi warna kulit tidak pucat, ictus cordis tidak terlihat

 Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada costa 4,5 dan tidak ada pembesaran jantung

 Perkusi : pekak

 Auskultasi : bunyi jantung I – II normal , tidak ada bunyi jantung tambahan

Gallop (-), Murmur (-).

 Inspeksi : bentuk abdomen simetris, tidak ada lesi, tidak ada smiling umbilikus

 Auskultasi : bising usus 8x/menit

 Palpasi : tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan

 Perkusi : timpani.

3. Kekuatan otot.

Ny. A mengalami kontraksi quadriseps dan ekstensi lutut Terdapat kontraksi dengan

respon plantar fleksi. Reflek positif didapatkan gerakan dorso fleksi ibu jari, yang

disertai mekarnya jari-jari lainnya. Didapatkan gerakan dorso fleksi ibu jari, yang

12
disertai mekarnya jari-jari lainnya ketika dilakukan goresan sepanjang tepi depan

tulang tibia. Reflek positif saat dilakukan goresan sepanjang tepi lateral punggung

kaki.

55

55

IV. Ringkasan Riwayat Keperawatan dan Pengkajian fisik

Secara keseluruan Ny A secara anatomi memiliki gangguan aktivitas pada

ekstermitas bawah karena adanya gangguan Asam Urat, sehingga menyebabkan Ny A

merasakan sara nyeri seperti di tusuk-tusuk saat bangun tidur dan saat menajalankan

aktivitasnya. Dilihay dari perawatan mandiri Ny A dapat memperkecil rasa nyeri dengan

pemberian Non farmakologi menggunakan balsem, minyak urut dan minyak tawon.

V. Formulasi Masalah/Diagnosis Keperawatan

1. Nyeri Kronis

2. Gangguan Mobilitas Fisik

VI. Rencana Keperawatan


N Tangga DX Tujuan &KH Intervensi Rasional Tt
o l Keperawata d
n
1 - Nyeri konis Setelah di Intervensi Utama - Mempermudahka

jaringan lakukan tindakan  Manajemen nyeri n tindakan

1x24 jam di - Observasi selanjutnya

harapkan nyeri 1. Identifikasi - Ttv normal.

berkurang. lokasi, - Nyeri terkontrol.

KH: karateristik,duras - Pemberian

 Ttv Normal i, frekuensi, analgetik di

13
Td: 120/80 kualitas, dan harapkan dapat

mmHg. itensitas nyeri. menurunkan

N: 80x/m 2. Identifikasi skala nyeri.

S: 36°c nyeri.

RR: 20x/m 3. Identifikasi

 Nyeri respon nyeri non

terkontrol. verbal.

 Kemampuan 4. Monitor efek

mengenali samping

nyeri penggunaan

penyebab analgetik.

nyeri - Terapeutik

meningkat. 1. Ternik

 Kemampuan nonfarmalogi

menggunaka seperti terapi

n teknik non- musik, kompres

farmakologis. hangat.

Meningkat. 2. Fasilitasi

 Penggunaan istirahat dan

analgesik tidur.

meningkat. 3. Strategi

meredakan nyeri

- Edukasi

14
1. Anjurkan

pemberian

analgetik secara

tepat.

2. Strategi

meredakan nyeri.

3. Pemberian

nonfarmakologis

seperti Balsem,

minyak urut dan

minyak tawon.

untuk

memgurangi

nyeri

- Kolaborasi

Pemberian

analgetik
2 - Gangguang Setelah di  Observasi - Px dapat

Mobilitas lakukan tindakan - Identifikasi ada meningkatkan

Fisik 1x24 jam di nyeri. Keluhan kekuatan otot.

Berhubunga harapkan dapat fisik lainnya. - Rentang gerak px

n Dengan melakukan - Identifikasi dapat meningkat.

Deformitas. pergerakan fisik. toleransi fisik - Terhindar dari

Kh: melakukan gerak. lesi.

15
- Pergerakan - Observasi ttv

lutut kanan sebelum dan

dan kiri sesudah memulai

meningkat. mobilisasi.

- Pergerakan - Monitor kondisi

sendi normal. umum.

- Dapat  Terapeutik

mengibangka - Memfasilitasi

n tubuh. mobilisasi dengan

- Meningkatka alat walker

n ektermitas - Libatkan keluarga.

kekuatan  Edukasi

otot. - Menjelaskan

- Meningkatka tujuan edukasi.

n rentang - Menganjurkan

gerak. mobilisasi dini

seperti miring

kanan/miring kiri

dan duduk.

16
VII. Evaluasi

SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda-tangan di bawah ini
:..............................................................................
Nama :Ny A
Umur / jenis kelamin :78. tahun, Laki-laki/Perempuan,*)
No. KTP/SIM/Paspor *) :..............................................................................
Alamat:.............................................................................
Dengan ini menyatakan sesungguhnya
:..............................................................................
TELAH BESEDIA
Untuk diteruskan : Perawatan Home care
Untuk dilakukan : Tindakan Medik berupa pemberian Analgetik
Terhadap:

˅ Diri sendiri Istri Suami


Lainya Orang Tua Anak
Nama pasien : Ny A
Umur / jenis kelamin : 78 Thn/ Perempuan
Alamat:..........................................................................................................
Ruangan
:..........................................................................................................
Rekam Medis No.
:..........................................................................................................
Saya juga telah menyatakan sesunguhnya bahwa saya :
a) Telah diberikan penjelasan serta peringatan akan bahaya, risiko, serta
kemungkinan – kemungkinan yang timbul, apabila :

- tidak dilakukan perawatan dan pengobatan home care,

- dihentikan rawat home care

- tidak dilakukan tindakan medik berupa....

17
b) Telah saya pahami sepenuhnya segala penjelasan yang diberikan oleh
dokter,

c) Atas tanggung jawab dan risiko saya sendiri saya TETAP MENOLAK
anjuran dari dokter tersebut.

Catatan :
*) Coret yang tidak sesuai Mojokerto 07, 11, 2020
Beri tanda X yang dipakai
Yang bertanggungjawab

18

Anda mungkin juga menyukai