OLEH:
Rifayati Khasanah
0117027
2020
1
LAPORAN PENDAHULUAN
“ASAM URAT”
A. Konsep Medis
a. Definisi Medis
b. Etiologi
Menurut Malya (2003), faktor – faktor yang berperan dalam perkembangan gout
Gout sekunder : ekskresi asam urat berkurang akibat proses penyakit atau
pemakaian obat-obatan.
: aspirin, diuretik)
c. Patofisiologi
Terjadi akibat peningkatan asam urat yang berasal dari metabolisme purin yang berasal
dari diet dan pemecahan sel tubuh. Pada keadaan normal asam urat yang terbentuk
2
selanjutnya akan dipecah oleh enzim urikase menjadi substans yang larut pada urin sehingga
mudah diekskresikan. Tidak adanya enzim urikase ini dapat menimbulkan peningkatan kadar
asam urat. Sekitar 90% peningkatan kadar asam urat ditimbulkan akibat ketidakmampuan
untuk mengekskresikan asam urat pada urin akibat defek genetik pada transporter anion
ginjal yang mengakibatkan reabsorbsi asam urat yang berlebihan. Hal ini juga bisa
disebabkan oleh penggunaan beberapa obat seperti aspirin, diuretik dan alkohol, serta fungsi
ginjal yang menurun. Sekitar 10% peningkatan asam urat dapat terjadi akibat produksi asam
urat yang berlebihan akibat defek genetik enzim yang memecahkan purin, peningkatan
penghancuran DNA sel yang mengandung purin pada tindakan kemoterapi, serta asupan diet
3
d. Pathway Asam Urat
e. Tanda Gejala
Sendi mendadak terasa sangat sakit. Kesulitan untuk berjalan akibar sakit yang
mengganggu, khususnya di malam hari. Nyeri akan berkembang dengan cepat dalam
beberapa jam dan disertai nyeri hebat, pembengkakan, rasa panas, serta muncul
4
f. Komplikasi
asam urat di bawah kulit, dan dapat muncul di beberapa area tubuh, seperti
jari, tangan, siku, kaki, dan di sekitar mata kaki. Meski tidak menimbulkan
rasa sakit, tofi bisa membengkak dan mengeras saat serangan asam urat
terjadi.
Asam urat kambuh. Pada sejumlah kasus, serangan asam urat bisa terjadi
beberapa kali dalam setahun. Bila dibiarkan tidak tertangani, kondisi tersebut
Penyakit batu ginjal. Kristal asam urat bisa menumpuk di saluran kemih, dan
g. Pemeriksaan Penunjang
Tes darah. Tes darah dilakukan untuk mengukur kadar asam urat dan
kreatinin dalam darah. Seseorang dengan kadar asam urat dalam darah
demikian, tes ini tidak selalu dapat memastikan penyakit asam urat.
Beberapa orang diketahui memiliki kadar asam urat tinggi, namun tidak
menderita penyakit asam urat. Sebaliknya, ada orang yang memiliki gejala
dan tanda penyakit asam urat meski kadar asam urat dalam darah normal.
Tes cairan sendi. Prosedur ini mengambil cairan sinovial pada sendi yang
5
Pencitraan. Pemeriksaan foto Rontgen dapat dilakukan untuk mengetahui
penyebab radang pada sendi. Sedangkan USG dapat mendeteksi kristal asam
mikroskop.
h. Penatalaksaan Terapi
tidak bisa mengonsumsi kedua obat tersebut, dokter akan meresepkan kortikosteoid.
Pada pasien yang mengalami beberapa kali serangan asam urat dalam setahun, atau
mengalami nyeri hebat akibat penyakit ini, dokter akan meresepkan obat lain untuk
tubuh. Jenis obat lain yang juga dapat diberikan adalah obat untuk meningkatkan
mengurangi minuman tinggi gula serta minuman beralkohol. Pasien juga akan
6
dianjurkan untuk memenuhi asupan protein dengan mengonsumsi susu rendah
lemak, serta rutin berolahraga untuk mencapai dan menjaga berat badan ideal.
7
ASUHAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS
Nama Pasien : Ny A
Agama : Islam
Status Kesehatan Sekarang : kedua lutut terasa nyeri terasa di tusuk-tusuk terasa
tepai non farmakologi yaitu balsem, mimyak urut/ minyak tawon saat nyeri
muncul. Ny mengatakan nyeri timbul saat melakukan aktivitas dan bangun tidur.
S: klien tidak bisa beraktivitas dengan baik karena nyeri timbul apabila klien
melakukan kativitas.
sejak 3 tahun, pernah jatuh 1 tahun yang lalu dan Ny A pernah melakukan operasi
Apendik.
8
Status Kesehatan Keluarga : Suami Ny A memiliki riwayat hipertensi sejak 5
tahun yang lalu dan anak pertamanya mengalami TBC sejak 8 bulan yang lalu dan
perkembangan
rasakan dan Ny A dapat mengurangi rasa nyeri dengan menggunakan terapi non
Farmakologi.
Kebiasaan Pribadi : Ny A bangun jam 04.30 untuk sholat subuh di rumah, lalu
alat bantu walker. Jam 08.00 WIB Ny. A melakukan sholat dhuha dan dilanjutkan
untuk makan, setelah makan duduk-duduk di depan rumah kemudian jam 10.00
menggunakan alat bantu walker kemudian pulang dan masuk kedalam rumah
tidur-tiduran. Jam 15.30 mandi dan siap-siap untuk mengikuti jamaah sholat ashar
maghrib tiba mengikuti sholat berjamaah kembali sambil menunggu isya’ tetap di
menonton TV ketika jam 21.00 segera masuk kamar untuk tidur. Kegiatan lain
9
yang biasa diikuti oleh antara lain: kegiatan keagamaan yang dilaksanakan
torikot.
Pola Tidur dan Terjaga : Ny A memulai tidur Jam 21.00 dan bangun jam
Latihan dan Aktifitas :pasien setiap hari mebersihkan rumah beserta halamanya
menggunakan alat bantu walker, tidak ada kontraktur dan atrofi, tidak ada edema
pada ekstremitas atas dan ekstremitas bawah, CRT < 2 detik, turgor kulit
istiqomah.
anaknya
10
III. Pengkajian Fisik
Keadaan Umum
Kesan Umum :
( ) Baik ( ) Sedang
( ) Buruk ( ) Dispneau
( ˅) Cukup ( ) Nyeri
Wajah :
Bentuk Badan
( ) Kekar ( ) Ramping
Bicara :
11
Pakaian, Kerapian, dan Kebersihan Badan :
( ˅) Bersih ( ˅) Rapi ( ) Serasi
( ) Kotor ( ) Berbau ( ) Parfum Berlebih
1. Paru – paru
Palpasi : ekspansi dada simetris dan taktil fremitus antara kanan dan kiri sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara paru vesikuler tidak ada suara nafas tambahan wheezing atau
ronchi.
2. Jantung
Inspeksi : sistem sirkulasi warna kulit tidak pucat, ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada costa 4,5 dan tidak ada pembesaran jantung
Perkusi : pekak
Inspeksi : bentuk abdomen simetris, tidak ada lesi, tidak ada smiling umbilikus
Perkusi : timpani.
3. Kekuatan otot.
Ny. A mengalami kontraksi quadriseps dan ekstensi lutut Terdapat kontraksi dengan
respon plantar fleksi. Reflek positif didapatkan gerakan dorso fleksi ibu jari, yang
disertai mekarnya jari-jari lainnya. Didapatkan gerakan dorso fleksi ibu jari, yang
12
disertai mekarnya jari-jari lainnya ketika dilakukan goresan sepanjang tepi depan
tulang tibia. Reflek positif saat dilakukan goresan sepanjang tepi lateral punggung
kaki.
55
55
merasakan sara nyeri seperti di tusuk-tusuk saat bangun tidur dan saat menajalankan
aktivitasnya. Dilihay dari perawatan mandiri Ny A dapat memperkecil rasa nyeri dengan
pemberian Non farmakologi menggunakan balsem, minyak urut dan minyak tawon.
1. Nyeri Kronis
13
Td: 120/80 kualitas, dan harapkan dapat
S: 36°c nyeri.
terkontrol. verbal.
mengenali samping
nyeri penggunaan
penyebab analgetik.
nyeri - Terapeutik
meningkat. 1. Ternik
Kemampuan nonfarmalogi
farmakologis. hangat.
Meningkat. 2. Fasilitasi
analgesik tidur.
meningkat. 3. Strategi
meredakan nyeri
- Edukasi
14
1. Anjurkan
pemberian
analgetik secara
tepat.
2. Strategi
meredakan nyeri.
3. Pemberian
nonfarmakologis
seperti Balsem,
minyak tawon.
untuk
memgurangi
nyeri
- Kolaborasi
Pemberian
analgetik
2 - Gangguang Setelah di Observasi - Px dapat
15
- Pergerakan - Observasi ttv
meningkat. mobilisasi.
- Dapat Terapeutik
mengibangka - Memfasilitasi
kekuatan Edukasi
otot. - Menjelaskan
n rentang - Menganjurkan
seperti miring
kanan/miring kiri
dan duduk.
16
VII. Evaluasi
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda-tangan di bawah ini
:..............................................................................
Nama :Ny A
Umur / jenis kelamin :78. tahun, Laki-laki/Perempuan,*)
No. KTP/SIM/Paspor *) :..............................................................................
Alamat:.............................................................................
Dengan ini menyatakan sesungguhnya
:..............................................................................
TELAH BESEDIA
Untuk diteruskan : Perawatan Home care
Untuk dilakukan : Tindakan Medik berupa pemberian Analgetik
Terhadap:
17
b) Telah saya pahami sepenuhnya segala penjelasan yang diberikan oleh
dokter,
c) Atas tanggung jawab dan risiko saya sendiri saya TETAP MENOLAK
anjuran dari dokter tersebut.
Catatan :
*) Coret yang tidak sesuai Mojokerto 07, 11, 2020
Beri tanda X yang dipakai
Yang bertanggungjawab
18