DOSEN PEMBIMBING
Ns. Triyana H. Putri, M. Kep,
DISUSUN OLEH :
IRMA AGUSTINA
NIM. I4051201013
Alhamdulillah, segala puji saya panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, atas luasnya
limpahan rahmat dan hidayah-Nya hingga akhirnya tugas berjudul “Laporan Asuhan
Keperawatan pada Ny. S dengan Stroke.” ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Penulisan laporan ini disusun untuk memenuhi tugas stase Keperawatan Gerontik Profesi Ners
Universitas Tanjungpura. Dalam pembuatan laporan asuhan keperawatan ini tidak lepas dari
bantuan dan dorongan dari beberapa pihak, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr Garuda Wiko, S.H., M.Si., FCBARb selaku Rektor Universitas Tanjungpura
2. dr. Muhammad Asroruddin, Sp.M selaku Dekan Falkutas Kedokteran Universitas
Tanjungpura
3. Dr. Suriadi, MSN., Ph.D selaku Ketua Jurusan Keperawatan Universitas Tanjungpura
4. Ns. Sukarni, M.Kep selaku Ketua Program Profesi Ners Keperawatan Universitas
Tanjungpura
5. Ns. Ikbal Fradianto, M.Kep, selaku Dosen Koordinator Stase Keperawatan Gerontik
Profesi Ners Universitas Tanjungpura
6. Ns. Triyana H. Putri, M.Kep, selaku Dosen Pembimbing Kelompok Stase Keperawatan
Gerontik Profesi Ners Universitas Tanjungpura
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini penuh keterbatasan
dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, saran yang konstruktif merupakan bagian yang
tak terpisahkan dan senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Penyusun
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
07 Januari 2021
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan undang-undang no. 13/Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia,
lanjut usia atau lansia didefinisikan seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60
tahun. Lansia merupakan proses dari tumbuh kembang yang akan dijalani setiap individu
(Azizah, 2011). lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun atau lebih dan
dikatakan potensial apabila masih produktif yang mampu memenuhi kebutuhannya
sendiri dan tidak potensial apabila tidak produktif yang bergantung kepada orang lain
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari
suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan
proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak,
dewasa dan tua (Nugroho, 2016).
Keperawatan gerontik merupakan cabang ilmu keperawatan yang berfokus pada
pemberian pelayanan keperawatan profesional dengan menggunakan ilmu dan kiat
keperawatan gerontik, yang mencakup biopsikososial dan spiritual, di mana klien adalah
seseorang yang berusia di atas 60 tahun, baik yang kondisinya sehat maupun sakit
(Maryam dalam Dewi, 2014). Tujuan keperawatan gerontik adalah memenuhi
kenyamanan lansia, mempertahankan fungsi tubuh, serta membantu lansia menghadapi
akhir masa hidupnya dengan tenan dan damai melalui teknik dan keperawatan gerontik
(Dewi, 2014).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan asuhan keperawatan pada Ny. S dengan
stroke ini antara lain:
a) Mengetahui pengkajian pada lansia Ny. S
b) Membuat diagnosa keperawatan pada lansia Ny. S
c) Membuat rencana keperawatan dan implementasi pada lansia Ny. S
d) Membuat evaluasi keperawatan pada lansia Ny. S
1.3 Manfaat
Penulisan asuhan keperawatan pada lansia ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai pengembangan dalam membuat asuhan keperawatan serta meningkatkan
pelayanan kepada pasien khususnya lansia dan dapat memberikan intervensi yang baik
dan benar kepada lansia
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Lansia
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan
perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh, seperti didalam Undang-Undang No
13 tahun 1998 yang isinya menyatakan bahwa pelaksanaan pembangunan nasional yang
bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
UndangUndang Dasar 1945, telah menghasilkan kondisi sosial masyarakat yang makin
membaik dan usia harapan hidup makin meningkat, sehingga jumlah lanjut usia makin
bertambah. Banyak diantara lanjut usia yang masih produktif dan mampu berperan aktif
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Upaya peningkatan
kesejahteraan sosial lanjut usia pada hakikatnya merupakan pelestarian nilai-nilai
keagamaan dan budaya bangsa (Kholifah, 2016).
2.3 Klasifikasi
a. Masalah fisik
Masalah yang hadapi oleh lansia adalah fisik yang mulai melemah, sering terjadi
radang persendian ketika melakukan aktivitas yang cukup berat, indra pengelihatan
yang mulai kabur, indra pendengaran yang mulai berkurang serta daya tahan tubuh
yang menurun, sehingga sering sakit.
b. Masalah kognitif ( intelektual )
Masalah yang hadapi lansia terkait dengan perkembangan kognitif, adalah
melemahnya daya ingat terhadap sesuatu hal (pikun), dan sulit untuk bersosialisasi
dengan masyarakat di sekitar.
c. Masalah emosional
Masalah yang hadapi terkait dengan perkembangan emosional, adalah rasa ingin
berkumpul dengan keluarga sangat kuat, sehingga tingkat perhatian lansia kepada
keluarga menjadi sangat besar. Selain itu, lansia sering marah apabila ada sesuatu
yang kurang sesuai dengan kehendak pribadi dan sering stres akibat masalah ekonomi
yang kurang terpenuhi.
d. Masalah spiritual
Masalah yang dihadapi terkait dengan perkembangan spiritual, adalah kesulitan untuk
menghafal kitab suci karena daya ingat yang mulai menurun, merasa kurang tenang
ketika mengetahui anggota keluarganya belum mengerjakan ibadah, dan merasa
gelisah ketika menemui permasalahan hidup yang cukup serius.
5. Tinjauan Sistem
a. Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos memtis
GCS : E: 4 V: 5 M:6
TTV :
- TD : 140/90
- Nadi : 95x/Menit
- Suhu : 36,7 ºC
- Pernapasan : 19 x/menit
b. Sistem Pernapasan
Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi : pengembangan dada kanan kiri normal
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara paru vesikuler, tidak terdengar wheezing dan ronkhi
Frekuensi : 19x/menit
c. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : tidak tampak retraksi dada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba masa
Perkusi : redup, konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : suara jantung regular
d. Sistem Gastrointestinal
Tidak terdapat nyeri tekan
e. Sistem Perkemihan
Ny S mengatakan BAK 4-5 kali dalam sehari dengan urine bewarna kuning
f. Sistem Genitoreproduksi
Ny. S mengatakan tidak memiliki masalah pada alat reproduksinya
g. Sistem Muskuloskeletal
Ny. S mengalami kelemahan Ektermitas bawah sebelah kanan
Kekuatan otot
Kanan Kiri
4444 4444
2222 4444
a. Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga simetris, telinga tampak bersih dan tidak
mengeluarkan cairan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada tulang mastoid
Uji Pendengaran : Klien tidak mengalami gangguan pendengaran
b. Hidung
Inspeksi : Bentuk lubang hidung simetris, tidak ada secret dan tidak ada
pendarahan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan tidak teraba krepitasi pada bagian
hidung
Kemampuan menghidup : menghidup klien normal
c. Mata
Inspeksi : Bentuk mata asimetris mata sebelah kanan terpejam , pupil
isokor kanan kiri, konjugtiva tidak anemis
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada bagian kelopak mata
Kemampuan penglihatan normal
PERTANYAAN TAHAP 2
5) Keluhan dirasakan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan?
Ny. S mengatakan tidak mengalami keluhan karena sering terapi
6) Ada masalah atau banyak pikiran?
Ny. S mengatakan tidak lagi banyak pikiran
7) Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain?
Ny. S mengatakan tidak memiliki masalah apapun
8) Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter?
Ny. S mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat tidur / penenang
9) Cenderung mengurung diri?
Ny. S mengatakan tidak pernah mengurung diri
Masalah Emosional: Ya / Tidak
c. Spiritual
Ny. S mengatakan ia sholat 5 waktu dibantu oleh anaknya buat ambil wudhu
sholat dengan keadaan duduk.
Do :
- Keadaan umum; pasien Cuma duduk
dan berbaring di tempat tidur Kelemahan pada
- Kesadaran : datu atau dua dan
Composmentis keempat anggota
GCS: 4/5/6/ gerak
TTV :
TD : 140/90
- Kekuatan Tonus Otot
4 4 Gangguan
2 4 musculoskletal
(Hemiprasis Dextra)
2 Ds : Gangguan Mobilitas Risiko Jatuh
- Ny. S mengatakan kaki sebelah Fisik berhubungan dengan
kanan nya tidak bisa digerakan kekuatan otot
- Ny. S mengatakan aktifitasnya harus menurun
dibantu
DO : Risiko Jatuh
- Pasien terlihat adanya gangguan
kesimbangan dan gangguan
mobilitas
- Total skor pengkajian risiko pasien
jatuh dengan skla morse adalah
pasien risiko jatuh tinggi
3.3 RENCANA KEPERAWATAN
Edukasi
07-01-2021 Risiko Jatuh berhubungan 09.00 Mengidentifikasi factor risiko jatuh S: IRMA
dengan kekuatan otot menurun sampai Mengidentifikasi resiko jatuh - Ny. S mengatakan kaki sebelah
09.45 setidaknya sekali setiap shift kanan nya tidak bisa digerakan
Mengidentifikasi factor lingkungan - Ny. S mengatakan aktifitasnya
yang mengingkatkan risiko jatuh harus dibantu
Memonitor kemampuan berpindah O :
dari tempat tidur ke kekursi roda - Lingkungan sekitar pasien aman
atau sebaliknya A : factor risiko jatuh belom teratasi
Mempastikan roda tempat tidur dan P : Intervensi dilanjutkan
kursi roda selalu dalam keadaan
terkunci
Mengatur tempat tidur mekanis
pada posisi terendah
Menggunakan alat bantu berjalan
(misal. Walker)
Menganjurkan memangil perawat
jika membutuhkan bantuan untuk
berpindah
Menganjurkan menggunakan alas
kaki yang tidak licin
Menganjurkan berkonsentrasi untuk
menjaga kesiimbangan tubuh
Menganjurkan melebarkan jarak
kedua kaki untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri
- Mengobservasi ttv setiap hari S : Tn. S mengatakan sering mengeluh
terutama tekanan darah pusing dalam 3 bulan ini pusing
- Mengobservasi warna kulit, dirasakan diseluruh bagian kepala
kelembapan, dan suhu sampai keleher bagian belakang
24-06-2020 Nyeri akut berhubungan dengan 07.00 - Mengobservasi tekanan darah klien S : Tn. S mengatakan masih juga Agus
peningkatan tekanan darah sampai - Mengkaji skla nyeri mengeluh pusing pada saat bangun
07.45 - Mengkaji tindakan yang sudah tidur, pusing dirasakan diseluruh
27-06-2020 Nyeri akut berhubungan dengan 07.00 - Mengkaji tindakan yang sudah S : Tn. S mengatakan tidak pusing lagi Agus
peningkatan tekanan darah sampai pernah dilakukan klien untuk pada saat bangun tidur.
07.45 mengurangi rasa nyeri O:
- Mengajarkan teknik relaksasi dan - Keadaan Umum : Lemah
distraksi untuk manajemen nyeri - TD : 140/110 mmHg, N : 90
dengan beristirahat x/menit
- skala nyeri 0 (0-10)
- klien tampak menahan bagian
tengkuk
A : Nyeri akut teratasi
P : Intervensi dihentikan
- Menganjurkan untuk meningkatkan S : Tn. S mengatakan sudah nafsu
protein dan vitamin Makan dan makan sudah banyak
- Memberikan informasi tentang O:
07.00 kebutuhan nutrisi - klien tampak lemah
Kebutuhan nutrisi tidak adekuat
27-06-2020 sampai - klien tampak makan 3-5 sendok Agus
berhubungan dengan faktor biologis
07.45 saja
- bb turun 2 kg
A : Kebutuhan nutrisi teratasi
P : Intervensi dihentikan
27-06-2020 Penurunan curah jantung 07.00 - Memberikan posisi yang nyaman S : Tn. S mengatakan sudah tidak Pusing Agus
berhubungan dengan peningkatan sampai - Mengajarkan teknik relaksasi napas lagi dan tengkuk tidak terasa berat
tekanan darah 07.45 dalam bahkan jantung tidak berdebar lagi
O:
- klien tampak lemah
- klien juga terlihat lemah
- TD : 140/110 mmHg, N : 90
x/menit
A : Penurunan curah jantung teratasi
P : Intervensi dihentikan