Anda di halaman 1dari 12

Differential Diagnosis of Acute Abdominal Pain

dr. Putut Bayu Purnama, Sp.PD-KGEH

by: Franny

Hola semuaa!! ^^ Selamat datang di blok baru-menjelang libur semester ganjil-yang jadwal cibiti nya
rada maksa-yaitu blok 3.3! \>o</ uyeee~

Kali ini akan dikupas sedikit tentang DDx nya sakit perut akut.. hayoo siapa yang gak pernah sakit perut?
Kayaknya sebagian besar pasti uda pernah ya.. soalnya sakit perut ini adalah salah satu keluhan yang
cukup sering di pasien2 rawat jalan dan katanya sih merupakan nyeri terbanyak pada pasien2 penyakit
dalam. Sakit perut sendiri ada yang ringan sampai yang berat dan mengancam jiwa kayak misalnya ileus
dan perforasi usus. Perforasi usus sendiri dikhawatirkan dapat berkembang menjadi keadaan septik dan
yahh membuat pasien sulit tertangani. So, keluhan sakit perut gak bisa dipandang sebelah mata dan
butuh manajemen dini jika tidak ingin perkembangan penyakitnya membahayakan.

Nah untuk masalah nyeri-pernyerian di GIT, ada 1 prinsip yang harus kita inget2. Kalo luka/gangguan di
Upper GIT ya keluhan nya bakalan di Upper GIT aja, tapi kalo luka/gangguan di Lower GIT keluhan bisa
muncul di Upper dan Lower sekaligus. Jadi kalo misalnya ada dispepsia, gangguan pasti terjadi di
lambung atau ke GIT di atasnya. Tapii kalo ada konstipasi dan dispepsia nahh curiga bisa ke gangguan di
Upper atau Lower GIT hehehe..

Sebelum masuk materi di ingat2 lagi ya region2 abdomen, ada yang 4 dan 9.. mari bernostalgia dengan
anatomi satu titik tiga :3

Oke sebelum ke nama-nama penyakitnya, secara umum, jenis nyeri bisa dibedakan menjadi 3 buah.

1. Nyeri visceral
Nyerinya bersifat tumpul, colicky (serangannya tiba2 dan tidak terkontrol <paroxysmal>, hilang
timbul, dan di nyeri kolik tidak ada baseline keadaan tanpa nyeri. Biasanya etiologinya adalah
sumbatan lumen organ GIT- the true colic, atau keadaan fungsional dan sekundari terhadap
penyakit IBS <Inflammatory Bowel Syndrome>), tidak terlokalisir, sewaktu-waktu, dan
manifestasi tempat nyerinya di perut dirasakan di area embrionik organ tsb, serta seringnya
dirasakan di bagian midline tubuh secara simetris. Nyeri ini dibawa oleh saraf otonom. Nyeri
visceral ini akan membaik saat pasien berjalan atau bergerak dan memburuk saat pasien diam.

Secara embriologis, organ2 GIT dibagi ke 3 nenek moyang yaitu:


- Foregut: esofagus s/d duodenum proksimal papilla duodeni major, hepar, billiary aparatus,
pancreas → nyeri terasa di epigastrium, sedikit ngorek2 masa lalu, salah satu DDx nyeri akut
di epigastrium yang membahayakan jiwa adalah? Jeng jeng jeng AMI a.k.a Acute Myocard
Infark >.< hehehe tapi bedanya dia sama GIT problem adalah AMI biasanya disertai keringat
dingin, pucat, dan mungkin riwayat syncope.
- Midgut: duodenum distal papilla duodeni major s/d 2/3 proksimal colon transversum
→nyeri terasa di periumbilikus
- Hindgut: 1/3 distal colon transversum s/d upper part anus (linea dentata) →nyeri terasa di
hipogastrium/ suprapubik

2. Nyeri somatik
Nyerinya bersifat tajam, perih, dan nyerinya terlokalisir dengan baik. Karena dihantarkan oleh
serabut saraf tepi yang unilateral maka nyeri akan dirasakan asimetris di bagian2 tubuh. Nyeri
ini akan membaik saat pasien diam dan memburuk bila pasien melakukan pergerakan bahkan
gerakan sederhana seperti bersin dan batuk. Hmmm analoginya gini nih, anggep nyeri viscera tu
sakit hati dan nyeri somatik tu luka luar. Sakit hati bersifat tidak terlokalisir, kalo uda sakit hati
rasanya semua bagian tubuh sakit kan? Wkwkwk -_- trus kalo kita diem malah jadi keinget2
sehingga sakit hati nya nambah parah :””, tapi kalo kita melakukan aktivitas yang menyibukkan
diri lama2 bisa lupa dan kadar sakitnya nurun :D. Nah kalo luka luar kebalikannya kann, jelas
dimana sakitnya yaitu di bagian yang luka aja. Trus kalo kita diam luka luar gak akan terasa sakit
tpi klo kita gerak sakitnya akan kerasa lagi. Hohoho abis tadinya aku sendiri bingung ketuker-
tuker mulu.. Hwhwhw.. :3
Satu lagi, dr. Putut menekankan bahwa karena Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik merupakan
komponen krusial dalam melakukan diagnosis keluhan nyeri abdomen ini, kita tidak boleh
sembarangan mengira2 lokasi nyerinya. Selalu tanyakan kepada pasien terlebih dahulu “Dimana
letak sakitnya?” ini untuk mengetahui apakah sakitnya itu terlokalisir atau tidak.

3. Nyeri rujukan (referred pain)


Nyerinya aslinya dari organ lain, tapi rasa sakitnya kerasa di abdomen. Dikatakan bisa terjadi
demikian karena nyeri dari organ nun jauh disana ini dihantarkan oleh serabut saraf visceral
aferen yang letaknya setinggi serabut saraf somatik aferen saat memasuki spinal cord. Referred
pain ini sifatnya terlokalisir dengan baik Menurut Harrison’s Principle of Int Med., nyeri rujukan
ke abdomen yang berasal dari thorax, vertebra, atau organ genital sering sulit didiagnosis.
Kenapa? Karena keluhan di cavitas abdominal atas seperti kolesistitis akut atau perforasi ulcer
biasanya disertai komplikasi intrathorax. Jadi, pada setiap pasien nyeri abdomen, harus selalu
dimunculkan praduga adanya penyakit atau gangguan di intrathorax, khusunya jika nyeri
dirasakan di bagian atas abdomen ;) Keluhan intrathorax yang sering dikatakan juga sebagai
kegawatan keluhan abdomen (karena terujuk kesana nyerinya) adalah infark miocard atau
pulmo, pneumonia, pericarditis, dan penyakit esofagus. Maka anamnesis yang sistematis dan
pemeriksaan fisik yang dilakukan secara sungguh-sungguh akan sangat membantu proses
penegakkan diagnosis yang tepat. Misal, pleuritis diafragmatika karena pneumonia atau infark
pulmo bisa menyebabkan nyeri di kuadran kanan atas dan di area supraklavikular. Salah satu
pembeda yang mungkin nampak adalah spasme otot. Pada nyeri intraabdominal, spasme otot
ini akan terlihat baik pada keadaan inspirasi dan ekspirasi, sedangkan pada nyeri rujukan spasme
otot ini hanya akan tampak pada saat ekspirasi dan sangat berkurang saat fase inspirasi. Nyeri
rujukan dari vertebra biasanya terjadi karena iritasi atau kompresi serabut saraf, dan akan
terasa lebih intens sakitnya saat ada pergerakan seperti batuk, bersin, atau peregangan tubuh.
Nyeri ini berasosiasi dengan keadaan hiperestesia pada dermatom2 yang terlibat. Sementara
nyeri rujukan dari organ genitalia seperti testis atau vesikula seminalis biasanya diprovokasi oleh
adanya tekanan pada organ2 ini. Rasa tidak nyaman di abdomen dirasakan sebagai nyeri yang
tumpul, dan terlokalisasi dengan buruk alias diffuse.

Berikut adalah gambar yang menunjukan letak nyeri rujukan di tubuh kita
Sebenernya ada sumber yang juga membedakan nyeri abdomen berdasarkan mekanisme
nyerinya yaitu sbb:
1. Inflamasi peritoneum parietal: nyerinya dihantarkan oleh saraf somatik peritoneum
parietal sehingga sifat nyerinya kayak nyeri somatik yang terorganisir dengan baik dll di atas.
Intensitas nyeri dikatakan akan setara dengan tipe dan jumlah materi yang terekspos ke
peritoneum dalam kurun waktu tertentu. Misal eksposure sedikit saja asam lambung dalam
waktu singkat ke peritoneum akan menimbulkan nyeri yang lebih sakit dibanding eksposure
cairan steril yang banyak meskipun dalam jangka panjang. Itu bisa terjadi karena asam
lambung mengandung enzim yang bekerja secara aktif. Darah dan urin sulit dideteksi
keadaannya jika mereka tidak ada dalam jumlah yang massive. Nyeri peritoneum parietal ini
sangat dipengaruhi oleh perubahan tekanan (tension) di peritoneum, baik yang diproduksi
oleh palpasi atau pergerakan, seperti batuk atau bersin. Pasien akan berbaring saja di bed
dan mensegah gerakan hingga seminimal mungkin (analoginya somatik- luka luar- lebih
diam lebih baik XD)

2. Obstruksi hollow viscera (organ berongga): Nyerinya dikatakan tidak teratur dan colicky.
Nyeri colicky nya ini biasanya dirasakan di area periumbilikal atau suprapubikal dengan
lokalisasi yang buruk. Ketika usus secara progresif terdilatasi dan kehilangan kemampuan
tonus otot di tunika muskularisnya, the colicky nature of the pain bisa berkurang.
Sebagai contoh:
- Distensi akut dari kantong empedu akan menimbulakn nyeri di kuadran kanan atas dengan
persebaran/ radiasi ke regio kanan posterior thorax atau ke puncak scapula kanan.
- Distensi akut common bile duct akan menimbulkan nyeri di epigastrium yang menyebar ke
bagian atas regio lumbal
- Distensi biliary tree (semuanya) karena carcinoma, misal, caput pankreas tidak akan
menyebabkan nyeri dan hanya akan menimbulkan sensasi sakit yang ringan di kuadran
kanan atas *yang gak kerasa nyeri malah yang bahaya ya ._. feeling pain makes you human
then...
- Obstruksi vesika urinaria menimbulkan nyeri suprapubik yang intensitasnya rendah
- Obstruksi akut dari ureter menimbulkan nyeri suprapubik dan flank pain yang luar biasa
yang bisa menyebar ke penis, skrotum, dan aspek dalam paha

3. Gangguan vaskular: Nyeri karena emboli atau trombosis arteri mesenterika superior atau
nyeri karena rupturnya aneurisma di aorta abdominal akan menimbulkan nyeri yang parah
dan diffuse, beda kalo asalnya hanya oklusi misalnya, nyerinya akan terus menerus tapi
ringan aja. Nyeri abdomen yang menjalar ke regio saccral, flank, atau genitalia harus selalu
dicurigai sebagai manifestasi dari ruptur aneurisma aorta abdominal. Nyeri ini bisa tetap ada
dalam beberapa hari.

4. Masalah dinding abdominal: Nyeri yang satu ini biasanya konstan dan sakit banget.
Pergerakan, berdiri yang terlalu lama, atau tekanan akan memprakarsai rasa tidak nyaman
dan spasme otot nya.

Nahh sekarang pengetahuan kita tentang sakit perut alias nyeri di abdomen kayaknya udah lumayan nih.
Lantas, pendekatan ke keadaan spesifik pasiennya akan seperti apa? Yup seperti yang tadi aku uda
bilang bahwa anamnesis dan pemeriksaan fisik bener2 penting.

ANAMNESIS- riwayat nyeri: (mirip OLDCARTS teman2 :P)

- Dimana lokasinya? Apakah selalu hanya disana?


- Apakah nyeri menjalar?
- Bagaimana nyeri berawal? Onsetnya tiba-tiba atau gradual <tambah lama tambah buruk>?
Berapa lama durasi sakitnya?
- Nyerinya seperti apa?
- Pada skala 1-10, berapa parahkah nyerinya? TT_TT
- Apakah ada yang bisa membuat rasa nyerinya membaik atau memburuk?
- Pernah sakit seperti ini sebelumnya?

Ingat selalu, detailed history jauh lebih berharga dari hasil tes lab atau radiografik apapun! Dan
dikatakan juga bahwa lokasi memang penting, namun terkadang perjalanan penyakit lebih
penting. Laluu bedakan juga mulas dan mual. Kalo gak yakin, pastikan ke pasien berkali-kali yaa!

PEMERIKSAAN FISIK

- Tampakan umum: pasien peritonitis akan berusaha seminimal mungkin bergerak, sedangkan
pasien kolik akan bergerak2 terus karena sakit banget :”
- Vital sign (Ingat untuk selalu cek yang ini sebelum ke pemeriksaan pamungkas abdomen,
there’s a reason why they’re called vitals )
- Abdomen (Inspeksi-Auskultasi-Perkusi-Palpasi)
Inspeksi: perhatikan pasien secara seksama, saat dia berbaring, status hidrasi, atau aktivitas
respirasinya seperti apa. Periksa pasien dengan pelan-pelan dan menyeluruh. Contohnya aja
pemeriksaan rebound tenderness yang buru2 akan membuat sakitnya lebih terasa, kejam
dan tidak diperlukan sebenarnya .
Auskultasi: keadaan bahaya seperti strangulasi obstruksi usus halus atau apendisitis yang
perforasi malah mungkin menimbulkan suara usus normal. Tapi keadaan non-emergency
seperti distensi usus di proksimal area obstruksi bisa membuat suara peristaltis usus
kehilangan karakteristik borborygmi dan bunyi usus nya menjadi lemah atau hilang sama
sekali.
Perkusi dan Palpasi: gak ada catatan khusus sih, tapi selalu ingat ya urutannya kayak misal
perkusi itu ada perkusi 13 titik baru spesifik organ, dan palpasi itu ada palpasi superfisial,
deep, baru spesifik organ. Jangan lupa juga cek tanda2 khusus misal Ludwig’s sign yaitu pada
kolesistiasis nyeri dari kuadran kanan atas akan menjalar ke punggung kanan. Teruss ingat2
tanda patognomonic setiap penyakit yang khas, misal nyeri ketuk costovertebral
mengisyaratkan terjadinya masalah di saluran kencing.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Jangan terlalu berorientasi dari hasil ini, gunakan hasil lab sebagai pendukung hasil Ax dan
Px yang sudah dilakukan sajaa..

Berikutnya kita akan masuk ke nama penyakit di setiap region tubuh secara spesifik yaa.. ini akan aku
masukin bagan2 dari slide lalu aku bahas sedikit yang kayaknya sering terjadi dan kudu kita pahami ^^

1. DDx nyeri kuadran kanan atas (RUQ)

Yang sering:
>> Acute Cholecystitis: Inflamasi akut dari gallbladder (vesica fellea/kantung empedu) biasanya
terjadi setelah obstruksi cystic duct (ductus cysticus). Respon inflamasi ini bisa didahului oleh 3
faktor: (1) Inflamasi Mekanis: karena peningkatan tekanan intraluminal dan distensi yang
mengakibatkan iskemia mukosa dan dinding gallbladder, (2) Inflamasi Kimia: karena pelepasan
senyawa lysilechitin dan faktor jaringan yang lain, dan (3) Inflamasi Bakterial: 50-85% terjadi
karena ini. Melihat jenis mikroorganisme penyebabnya dengan kultur cairan empedu. Biasanya
disebabkan oleh Escherichia coli, Klebsiella spp., Streptococcus spp., dan Clostridium spp. 60-
70% pasien mengaku mengalami nyeri awal yang menghilang dengan sendirinya, namun seiring
penyakit berkembang, rasa nyeri tersebut akan semakin meluas di kuadran kanan atas dan bisa
menyebar ke regio interscapular, scapula kanan, atau bahu. Pasien juga bisa merasakan keadaan
anorektik, mual, muntah, dan demam low-grade. Gallbladder yang membesar bisa terpalpasi
(25-50% pasien), inspirasi dalam atau batuk selama palpasi area subcostal di RUQ bisa
meningkatkan nyeri sehingga pasien sampai menahan napasnya. Keadaan tersebut disebut
Murphy’s Sign *jadi inget Interstellar :”) Next, Dx kolesistitis akut ini berdasarkan Ax dan Px ya,
ada Triad nya bahkan yaitu (1) onset dini nyeri tekan RUQ, (2) demam, dan (3) leukositosis.
Leukositosis mencapai 10-15k sel/ mikroL. Lalu Tx nya yang paling baik adalah operasi sedini
mungkin. Bahkan pada pasien yang sudah remisi symptom aja, 25%nya bakal kambuh dalam 1
tahun dan 60% nya bakal kambuh setidaknya dalam 6 tahun. Ckckck..

2. DDx nyeri kuadran kanan bawah (RLQ)

Yang karena masalah ginekologis:

Yang sering:
>> Acute Appendicitis:
Epidemiologi: di USA dikatakan sebagai keluhan yang menimbulkan operasi gawat darurat
abdomen paling sering. Jarang terjadi pada usia2 ekstrem seperti elderly dan anak2.

Patogenesis: Appendicitis dipercaya terjadi sebagai hasil obstruksi lumen appendiks karena
fecalith, yaitu akumulasi dan penebalan massa feses oleh serat sayuran. Appendisitis akut juga
sering menjadi manifestasi pertama dari penyakit Crohn’s Disease.

Manifestasi Klinis: kejadian abdominal discomfort dan anorexia adalah pathognomonic di


appendisitis akut! Nyeri awalnya akan dirasakan di regio periumbilikal dan akan bermigrasi ke
kuadran kanan bawah. (Sekuens klasik ini hanya muncul di 66% pasien. Mau tau kenapa? :P mari
ingat2 anatomi 1.3 dimana ada beberapa posisi appendix yang mungkin didapatkan pada
manusia yaitu: Retrocaecal (64%), Preileal (2%), Retroileal (<1%), dan Pelvis minor (30%). Nahh
nyeri abdomen mungkin saja absent jika posisi appendiks di retrocaecal atau pelvis minor,
padahal persentase mereka gedee banget kan? ;) gejala yang mungkin muncul menggantikan
sekuens klasik pada keadaan ini ialah nyeri tekan di regio flank atau nyeri tekan pada
pemeriksaan rektal dan pelvis.) Back to manklin AA yaa. Nyeri di periumbilikal adalah tipe
visceral yang terjadi karena distensi lumen appendiks. Nyerinya dihantarkan oleh slow-
conducting C fibers yang akan masuk di spinal cord di level T10 dan biasanya terlokalisir dengan
buruk (analogi patah hati xD). Nyeri visceral ini pada umumnya ringan, seperti kram, dan
berlangsung selama 4-6 jam. Setelah 4-6 jam, nyeri akan menyebar ke permukaan peritoneum
parietal, sehingga sifat nyeri menjadi somatik, bertambah nyata, dan parah, serta diperburuk
dengan pergerakan atau batuk. Saraf afferen parietal ini adalah A delta fibers, yang fast-
conducting dan unilateral. Fibers2 ini akan melokalisasi nyeri di kuadran kanan bawah. Jadi deh
migrasi nyerinya :D Semoga paham ya.. hehe.. Truss, infeksi akut dari appendiks mungkin bisa
menyebabkan thrombosis (pembekuan darah) di arteri appendikular, yang bisa menyebabkan
iskemia, gangrene, dan perforasi dari appendiks yang inflamasi. Ruptur appendiks akan
menyebabkan infeksi peritoneum alias peritonitits, naiknya nyeri abdomen, mual, muntah, dan
kekakuan abdomen. Laluu, diagnosis AA gak bisa ditegakkan jika tidak ada nyeri tekan!
Biasanya nyeri ini akan selalu muncul di titik Mc Burney. Selain nyeri, manklin lain ialah suhu
yang bisa normal atau sedikit meningkat (37.2-38 o C). Kalo udah melebihi 38.3oC, curigalah udah
terjadi perforasi. Takikardi akan mengikuti keadaan peningkatan suhu. Kekakuan dan nyeri otot
akan bertambah seiring parahnya perjalanan penyakit. Leukositosis sering ditemukan (10-18k
sel/mikroL) disertai dengan pergeseran neutrofil ke kiri (lebih immatur yang keliatan) tapi kalo
gak leukositosis gak semerta-merta juga nge rule out AA nya, remember lab result dikalahin
sama Ax dan Px! ^^ lalu leukositosis >20k sel/mikroL suggest perforasi. Urinalisis sangat
diperlukan untuk rule-out pnykit genitourin yang menyerupai AA manklinnya~

Treatment: kalo belum yakin sama Dx AA, serial Px abdomen dalam 4-6 jam sangat dianjurkan.
Tapi jangan berikan antibiotik dulu karena antibiotik bisa menutupi (masking) keadaan
perforasi sehingga kita menganggap semuanya baik2 saja padahal uda dalam keadaan kritis
gawat darurat. Tx AA terbaik adalah operasi appendektomi segera, nah 15-20% hasil false
positive alias pas operasi ditemukan appendiks pasien baik2 saja bole dibilang masih dalam
range normal ya, soalnya kita sebagai dokter harus sebisa mungkin mencegah yang namanya
perforasi . Lalu pemberian antibiotik sendiri sebenernya sih efektif sekitar 86% di pasien laki-
laki tanpa perforasi, tapi tetep aja gak menguntungkan karena kemungkinan rekurensi jadi
meningkat. So, selalu lakukan intervensi surgery yaa ^v^b

>> Keluhan ginekologis (woman): hati2 di wanita keluhan disini akan memiliki kemungkinan
sebab di 3 sistem sekaligus yaitu GIT, Ginekologi, dan Urologi. USG dikatakan dapat menjadi alat
bantu yang menolong =)

3. DDx nyeri kuadran kiri atas (LUQ) dan area epigastrik


Yang sering:
>> Acute Gastritis: penyebabnya yang paling sering ialah infeksi H.pylori. akan terjadi onset
tiba2 dari keadaan nyeri epigastrik, mual, dan muntah. Jika tidak diobati dapat menjadi keadaan
gastritis kronis.

>> Acute Pancreatitis: di Indoneisa, prevalensi alcohol abuse yang bisa buat sampe pancreatitis
dikatakan tidak seberapa jika dibandingkan di luar negeri. Namun, keadaan cholecystitis atau
kadar Trigliserid darah yang terlalu tinggi (>400 mg/dl) beresiko menimbulkan keadaan
pancreatitis akut. Diet TG dilakukan dengan mengurangi nasi, bukan lemak, lalu tambahkan
serat~ menurut sumber yang aku dapat, spektrum patologis pankreatitis akut itu bervariasi dari
intestinal pankreatitis yang biasanya self-limited sampai necrotizing pankreatitis yang berkaitan
dengan parahnya serangan dan manifestasinya yang sistemik. Dikatakan juga bahwa banyak
sebab yang bisa menyebabkan keadaan pankreatitis namun belum ada yang secara pasti
mentrigger proses inflamasi pankreas ini. Meskipun demikian, Gallstone (batu empedu) menjadi
penyebab utama dengan menyebabkan 30-60% kasus yang ada. Alkohol adalah penyebab kedua
dan Hypertriglyceridemia hanya menyebabkan 1.3- 3.8% kasus di luar negri. Kalo di Indo yang ini
ya yang paling sering >.< kadar serum trigliserid nya dibilang bisa >1000 mg/dL gilee ngeri
bangett gak sihh .__.a selain itu etiologi yang lain ialah Defisiensi apolipoprotein CII yang
katanya bisa mengaktivasi lipoprotein lipase yang berperan penting dalam membersihkan
kilomikron dari aliran darah. Pada pasien DM yang ketoacidosis dan pasien yang menggunakan
Kontrasepsi oral juga sering ditemukan keadaan tinggi kadar serum triglyserid. 2-5% kasus juga
bisa disebabkan terkait dengan Obat seperti hipersensitivitas obat dan metabolit toksik obat.
sampai sekarang teori yang dipercayai ialah terjadi autodigesti pankreas. Enzim proteolitik
teraktivasi di pankreas dan bukan di lumen usus. Tripsin sebagai salah satu enzim ini bahkan
ketika aktif tidak hanya bisa merusak pankreas tapi juga membangkitkan teman2nya yaitu
Elastase dan Fosfolipase A2 yang bisa mencerna pankreas ._. Perjalanan sampe bisa diagnosis
pankreatitis akut ini dimulai dari nyeri parah yang akut di perut atau punggung, terutama
dengan pasien yang memiliki faktor predisposisi tadi. Keadaan lain yang mungkin mnyertai ialah
mual, muntah, demam, takikardia, dan kelainan di Px abdomen. Hasil lab menemukan
leukositosis, hipokalsemia, dan hiperglikemia. Dx PA membutuhkan 2 dari 3 keadaan berikut
yaitu (1) nyeri abdomen tipikal, (2) peningkatan 3x lipat/ lebih kadar serum amilase dan atau
serum lipase, dan (3) penemuan konfirmasi di abdominal imaging. Untuk Tx nya PA inii, 85-90%
katanya sih self-limited, atau bisa hilang 3-7 hari setelah diberi Tx. Tx nya mencakup (*)
analgesik untuk nyeri, (**) cairan IV dan koloid untuk mempertahankan volum intravaskular,
dan (***) tidak memberikan makanan melalui GIT. Pemberian makanan dan nutrisi disarankan
menggunakan rute nasojejunal. Enteral feeding lewat rute ini dikatakan memiliki resiko
komplikasi yang lebih kecil jika dibandingakan dengan total parenteral nutrition (NTP).
Pemberian antibiotik diteliti dan hasilnya tidak efektif untuk Tx. Pemberian somatostatin seperti
octreotide ditemukan dapat menurunkan angka mortalitas namun tidak menurunkan angka
komplikasi, sedangkan pemberian antiprotease gabexate mesylate tidak memiliki efek pada
mortalitas namun dapat mengurangi efek perusakan pankreas.

4. DDx nyeri kuadran kiri bawah (LLQ)

Yang sering:
>> Divertikulitis kolon sigmoid: Tipe divertikula ada 2 yaitu divertikula sejati dan
pseudodiverticula. Bedanya adalah pada diverticula sejati, herniasi sac-like nya terdiri atas
semua dinding usus, sedangkan pada pseudodiverticula, herniasi hanya melibatkan protrusi
mukosa melewati muskularis propria. Pada kolon, yang terjadi adalah yang pseudodivertikula.
Protrusi terjadi pada titik vasa recti dimana ada sedikit pecahan integritas dinding kolon.
Biasanya menyerang kolon sigmoid. Restriksi anatomis ini terjadi karena zona tekanan relatif
tinggi di tunika muskularis kolon sigmoid. Kontraksi beramplitude besar + konstipasi + stool yang
mengandung high fat = divertikula. Sebabnya belum diketahui secara pasti dan dikatakan
multifaktorial. Berikut adalah klasifikasi divertikulitis yang dibuat oleh Mr. Hinchey :D
Tx nya: kalo yang asimptomatik: alterasi diet; diet kaya serat yaitu minimal 30 gr serat tiap hari
^^ dan hentikan rokok! Kalo yang simptomatik tapi uncomplicated: antibiotik dan bowel rest.
Antibiotiknya ialah: Trimethoprim/ Sulfamethoxazole atau Ciprofloxacin dan Metronidazole. Jika
regimen itu tidak berefek bisa ditambahkan Ampicillin. Pilihan terapi lain ialah: Penisilin generasi
III seperti IV piperacillin atau oral penicillin-clavulanic acid mungkin efektif. Biasanya lama
pengobatan berlangsung 7-10 hari.

5. DDx nyeri periumbilikal

Yang sering:
>> Gastroenteritis: nyeri menyeluruh di seluruh perut.
>> Konstipasi: >3 hari tidak BAB. Jadi memang BAB normal itu tidak harus setiap hari ya..
Tambahan POLA nyeri pada abdomen: (di slide ada banyak, aku jelasin yang sering aja yaa, selengkapnya
silahkan cek slide teman2 x)

1. Substernal: ingat kata substernal jadi inget angina hahaha.. yupp intinya nyeri dada bisa
disebabkan oleh karena kausa kardiak dan non kardiak ya. Yang non kardiak ini yang paling
populer adalah GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease) yaitu kelemahan lower esophagus
sphincter. Ciri khasnya adalah heartburn yaitu rasa panas karena penjalaran asam lambung saat
kontraksi otot atau pasien tertidur. Paku aja katanya hancur ya apalagi epitel esofagus ._. epitel
nantinya juga akan berubah menjadi squamous untuk beradaptasi dengan keadaan ini, epitel
squamous kan tipe epitel yang paling gagah perkasa dan siap sedia dalam keadaan apapun yo..
hoho.. keadaan perubahan ini disebut Barrett’s Esophagus dan akan meningkatkan resiko kanker
esofagus, meskipun kanker esofagus ini jarang terjadi bahkan bagi penderita Barrett’s
esophagus sendiri. oya selain GERD ada juga Laryngo Esophageal Reflux Disease. Jadi gak Cuma
jalan-jalan ke esofagus tapi si asam lambung juga bisa mampir ke laring -_- disini kan ada pita
suara maka salah satu ciri nya ialah suara pasien menjadi serak. Dikatakan GERD jika kejadian
acid reflux yang menginisiasi heartburn ini terjadi lebih adari dua kali dalam seminggu.
Penanganan nya tidak akan membaik dengan antasid, namun harus mengubah gaya hidup
seperti berhenti merokok dan diet serta menurunkan berat badan pada pasien obese.

2. Epigastrik: Pancreatitis nyerinya tajam + riwayat TG tinggi atau obese, Non ulcer dyspepsia:
karena sulit dideteksi juga, endoskopi normal2 saja

3. Periumbilikal: IBD; IBD (Inflammatory Bowel Disease) adalah kondisi kronis pada usus yang
dimediasi oleh sistem imun. 2 tipe major IBD adalah UC (Ulcerative Colitis) dan CD (Crohn’s
Disease).

4. Lower Quadrant: IBS (Irritable Bowel Syndrome); Fungsional, diare dan konstipasi sering terjadi.
Tapi setelah pasien kram, BAB, lalu nyaman. Di Indonesia dikatakan pasien2 IBS kurang spesifik
dan khas sehingga sulit untuk didiagnosis. Alat bantu diagnosis nya ialah kolonoskopi.

Further info: healthline.com, Harrisson Principle of Internal Medicine, Clinically Oriented Anatomy KLM.
Okeee segitu dulu ya rangkumannya ^v^ Semoga membantu belajarnya teman2!! Tolong dikonfirmasi ya kalo ada
yang keliru >.< Semangat terus belajarnya! ingat sebentar lagi liburrr :D *optimis mode* sebentar lagi cibiti juga dongg
-_- *pesimis mode* iya intinya abis gelap terbitlah terang, abis cibiti akan ada liburrr hohoho.. Good Luck for your 3.3
everybody! \^O^/~

Anda mungkin juga menyukai