Anda di halaman 1dari 4

Nama : Indah Tini Humayroh

NIM : 180421621510

Offering : FF

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Tugas 1 : Mencari kasus privatisasi BUMN/BUMD !

 Privatisasi PT Industri Gelas (Persero). Kementrian BUMN memilih untuk melakukan privatisasi
penuh atau mayoritas terhadap PT Industri Gelas. Deputi Bidang Restrukturisasi dan
Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro menjelaskan bahwa PT Iglas
sebagai BUMN sudah sangat sulit dipertahankan karena biaya/pembayaran yang dikeluarkan
lebih besar dari yang didapat, sehingga diusulkan untuk mayoritas diprivatisasi yang mana 99
persen saham milik BUMN akan dijual.

Tugas 2 : Berilah komentar terhadap kasus tersebut !

 Privatisasi merupakan suatu pengalihan kepemilikan pemerintah menjadi milik swasta. Menurut
pendapat saya keputusan privatisasi terhadap PT Industri Gelas (Persero) merupakan keputusan
yang tepat karena jika dilihat dari penjelasan pihak kementrian BUMN terkait PT Iglas bisa
disimpulkan bahwa PT Iglas tidak memberikan manfaat yang cukup baik bagi negara dan
masyarakat Indonesia sehingga dengan diprivatisasi atau dengan adanya keterlibatan modal dari
swasta kemungkinan besar PT Iglas dapat memperluas kekuatan pasarnya dan meningkatkan
persaingan yang sehat dalam lingkup perekonomian serta pengaturan manajemen juga akan lebih
efisien karena adanya pengelolaan yang lebih baik (lebih terfokus) dari pihak swasta
dibandingkan dengan pihak Kementerian BUMN yang harus mengelola sektor-sektor BUMN
yang lain. Sehingga diharapkan PT Industri Gelas dapat menghasilkan manfaat yang lebih baik
bagi negara dan masyarakat Indonesia di bawah pengelolaan swasta.

Tugas 3 : Kaitkanlah dengan konsep Reinventing Government !

 Reinventing Government memiliki 10 prinsip yakni:


1. Pemerintah katilis
2. Pemerintahan milik masyarakat
3. Pemerintahan yang kompetitif
4. Pemerintahan yang digerakkan misi
5. Pemerintahan yang berorientasi hasil
6. Pemerintah beriorentasi pelanggan
7. Pemerintahan wirausaha
8. Pemerintahan antisipatif
9. Pemerintahan desentralisasi
10. Pemerintahan berorientasi pasar

Keterkaitan antara privatisasi dengan konsep Reinventing Government jika dilihat dari prinsip,
pelaksanaan privatisasi memiliki beberapa keterkaitan yakni dengan dilaksanakannya privatisasi
terhadap sebuah sektor BUMN maka hal tersebut dapat mendorong pemerintahan yang katalis
dimana pengelohan PT Iglas dilakukan oleh pihak swasta bukan lagi pemerintah, privatasisi juga
menujukkan pemberian wewenang kepada pihak swasta atau masyarakat untuk memperluas
jangkauan pasar dan meningkatkan persaingan pasarnya. Adanya keterlibatan swasta dalam
organisasi sektor BUMN dapat meningkatkan pelayanan public karena keterlibatan pihak swasta
dapat memperbaiki kinerja internal manajemen seperti meningkatkan efesiensi dan produktivitas,
pengurangan peran negara dalam membuat keputusan, berfokus pada keuntungan dan
memperbanyak pilihan kepada konsumen.

Tugas 4 : Mencari konsep Good Governance !

 Konsep Good Governance, diantaranya:


1. Tata pemerintahan yang berwawasan ke depan (visi strategis). Semua kegiatan
pemerintah diberbagai bidang dan tingkatan seharusnya didasarkan pada visi dan misi
yang jelas.
2. Tata pemerintahan yang bersifat terbuka (transparan). Hal ini dapat terwujud apabila
masyarakat mendapatkan kemunduhan untuk mendapatkan informasi terkait segala
macam kebijakan dan kegiatan serta hal-hal yang berhubungan dengan pemerintahan.
3. Tata pemerintahan yang mendorong partisipasi masyarakat. Keterlibatan masyarakat
sangat diperlukan pada setiap pengambilan keputusan yang menyangkut masyarakat luas.
4. Tata pemerintahan yang bertanggung jawab/ bertanggung gugat (akuntabel). Setiap
instansi pemerintah dan aparaturnya harus dapat mempertanggungjawabkan segala
bentuk kewenangan yang diberikan termasuk dalam pelaksanaan kebijakan, program-
program dll.
5. Tata pemerintahan yang menunjang supremasi hukum. Penuntasan segala bentuk
pelanggaran hukum seperti halnya KKN dan pelanggaran HAM dengan menggunakan
aturan dan prosedur yang yang terbuka dan jelas, serta tidak tunduk pada manipulasi
politik.
6. Tata pemerintahan yang demokratis dan berorientasi pada konsensus. Perumusan
kebijakan pembangunan yang diambil antara Lembaga eksekutif dan legislatif harus
didasarkan pada konsensus agar setiap kebijakan publik yang diambil benar-benar
merupakan keputusan Bersama.
7. Tata pemerintahan yang berdasarkan profesionalitas dan kompetensi. Hal ini dapat
terlihat pada saat upaya penilaian kebutuhan dan evaluasi yang dilakukan terhadap
tingkat kemampuan dan profesionalisme sumberdaya manusia yang ada, dan dari upaya
perbaikan atau peningkatan kualitas sumber daya manusia.
8. Tata pemerintahan yang cepat dan tanggap ( responsif ). Aparat pemerintahan harus cepat
tanggap terhadap perubahan situasi/kondisi mengakomodasi aspirasi masyarakat, serta
mengambil prakarsa untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.
9. Tata pemerintahan yang menggunakan struktur dan sumber daya secara efisien dan
efektif, pemerintah baik pusat maupun daerah dari waktu ke waktu harus selalu menilai
dukungan struktur yang ada, melakukan perbaikan struktural sesuai dengan tuntutan
perubahan seperti menyusun kembali struktur kelembagaan secara keseluruhan,
menyusun jabatan dan fungsi yang lebih tepat, serta selalu berupaya mencapai hasil yang
optimal dengan memanfaatkan dana dan sumber daya lainnya yang tersedia secara efisien
dan efektif.
10. Tata pemerintahan yang terdesentralisasi. Dapat ditunjukkan dengan memberikan
kewenangan dan keleluasaan kepada semua tingkatan apparat untuk pengambilan
keputusan dan pengelolaan pelayanan publik guna menyukseskan pembangunan di pusat
maupun daerah.
11. Tata pemerintahan yang mendorong kemitraan dengan dunia usaha swasta dan
masyarakat. Hambatan birokrasi yang menjadi rintangan terbentuknya kemitraan yang
setara harus segera diatasi dengan perbaikan system pelayanan kepada masyarakat dan
sektor swasta serta penyelenggaraan pelayanan terpadu.
12. Tata pemerintahan yang memiliki komitmen pada pengurangan kesenjangan. Hal ini juga
mencangkup upaya menciptakan kesetaraan dalam hukum (equty of the law) serta
mereduksi berbagai perlakuan diskriminatif yang menciptakan kesenjangan antara laki-
laki dan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat.
13. Tata pemerintahan yang memiliki komitmen pada lingkungan hidup. Misalnya,
kewajiban penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan secara konsekuen,
penegakan hukum lingkungan secara konsisten, pengaktifan lembaga-lembaga
pengendali dampak lingkungan, serta pengelolaan sember daya alam secara lestari.
Adanya konsep Good Governance diharapkan mampu mengubah posisi dan peran dalam
memberikan pelayan publik.

Anda mungkin juga menyukai